Dosen pengampu:
Ns. Reta Renylda, M.Kep
Oleh :
Kelompok 4
2. Rencana Tindakan
b. Tujuan umum
c. Tujuan khusus
1. Peserta mampu memahami konsep hipertensi
2. Peserta mampu memahami tanda dan gejala hipertensi
3. Peserta mampu memahami penyebab hipertensi
4. Peserta mampu memahami patofisiologi hipertensi
5. Peserta mampu memahami pencegahan & penanganan hipertensi
6. Peserta mampu memahami diet pada pasien hipertensi
3. Implementasi Keperawatan
1. Metode
Penyuluhan dan Demonstrasi
2. Media dan alat
Power point, LCD, Leaflet, Spanduk, Kursi, Alat tulis
3. Waktu dan Tempatss
4. Sasaran
Lansia di RT 07 Kel.Sungai Asam Kota Jambi
5. Strategi Pelaksanaan
Tahapan Kegiatan Waktu (menit) Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Lansia
Pembukaan 5 menit 1. Memberi salam Menjawab salam
2. Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
3. Mengingatkan
kontrak waktu,
tempat, dan topik
4. Memperkenalkan
kelompok dan
pembimbing
akademik
f. Diet pada
penderita
Hipertensi
4. Menanyakan
kembali kepada
peserta mengenai
materi penyuluhan
5. Memberikan
reinforment positif
setelah
dilakukannya
penyuluhan
6. Memberikan
kesempatan untuk
diskusi (3 Peserta aktif bertanya
pertanyaan)
6. Pengorganisasian
a. Penanggung jawab: Putri Balqis
- Bertanggung jawab dari awal acara sampai akhir acara
- Berkoordinasi dengan ci klinik dan pembimbing akademik
b. Ketua pelaksana : Regina.S.Turnip
- Melapor kepada ci klinik,dan dosen pembimbing
- Mengkoordinir seksi acara, seksi dokumentasi, seksi perlengkapan,
- Meminta data, file kop surat dengan tata usaha
c. Penyaji :
1. Rinda Agustina sebagai penyaji konsep
- Menyajikan atau menjelaskan materi secara berurutan dan terarah
dengan waktu yang sudah ditentukan
- Memahami dan mampu menjelaskan dengan luas konsep hipertensi
d. Moderator : Pita Ayu Lestari
- Memimpin acara dari awal hingga berakhirnya acara sesuai dengan
susuan acara
- Memimpin sesi tanya jawab
- Menyampaikan simpulan dari materi
- Menghubungkan penyaji konsep dengan penyaji dokumentasi.dengan
audiens
e. Notulen dan observer
1. Reza Nurmala Sari
2. Rebecca Uli Sinaga
- Mengobservasi jalannya acara, waktu dan mencatat jikalau ada yang
tidak sesuai dengan SAP
- Mencatat pertanyaan dari peserta dan mengkomunikasikan dengan penyaji
f. Seksi acara
1. Seluruh Anggota kelompok 4
g. Seksi humas & dokumentasi
1. Putrision simamora sebagai dokumentasi foto dan video
- Mendokumentasikan kegiatan selama acara baik foto maupun video
dengan baik.
- Membuat link google drive untuk menyebarkan foto untuk membuat
lampiran.
4. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur
Pengorganisasian
a. Penanggung jawab: Putri Balqis
Uraian Tugas:
Penanggung jawab: mengecek kelancaran, mengobservasi apakah TJ sesuai
tugas dan tanggung jawab, koordinator dengan CI
b. Ketua pelaksana : Regina S.Turnip
Uraian Tugas:
Ketua Pelaksana: mampu mengkoordinir tiap tiap bagian seksi acara.
Perlengkapan, konsumsi, dokumentasi
c. Penyaji : Rinda agustina
Uraian Tugas: sebagai penyaji konsep : menjelaskan konsep materi tentang
pemberian edukasi kesehatan dan diet tentang hipertensi pada lansia.
d. Moderator : Pita Ayu Lestari
uraian tugas:
- mengawali acara dan mengakhiri acara agar berjalan sesuai dengan
topiknya, memperkenalkan anggota
- Memperkenalkan diri
-Memimpin jalannya acara
- Memperkenalkan Mahasiswa dari Poltekkes jambi kepada audiens
- Memperkenalkan penyaji konsep hipertensi dan diet (Rinda Agustina)
- Mempimpin sesi diskusi dan tanya jawab
- Menjawab pertanyaan dari audiens
- Menyimpulkan materi mengenai hipertensi dan menyarankan audiens
untuk melakukan latihan otot progresif di rumah
e. Notulen dan observer
1. Reza nurmala sari
2. Rebecca uli sinaga
Uraian tugas: Mengobservasi berjalanya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
a. Seksi acara
Regina S.Turnip : Buat Draft absen, Berita Acara
b. Seksi dokumentasi
1. Putrision simamora sebagai dokumentasi foto :
dokumentasi foto dan video dari awal sampai akhir penyuluhan
a. Evaluasi proses
Tahapan Kegiatan Waktu (menit) Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Lansia
Pembukaan 6 menit 5. Memberi salam Menjawab salam
(Berjalan dengan (Terlaksana dan Mendengarkan dan
baik dan sesuai) esuai) memperhatikan
6. Menjelaskan tujuan
penyuluhan
(Terlaksana dan
sesuai)
7. Mengingatkan
kontrak waktu,
tempat, dan topik
(Terlaksana dan
sesuai)
8. Memperkenalkan
kelompok dan CI
klinik dan
pembimbing
akademik
(Terlaksana dan
sesuai)
k. Diet pada
penderita
Hipertensi
l. Menanyakan
kembali Mengikuti
mengenai
materi
penyuluhan
(Terlaksana dan
sesuai)
m. Memberikan
reinforment Mendemostrasikan
dilakukannya
penyuluhan
7. Memberikan
kesempatan untuk Peserta aktif bertanya
diskusi (3
pertanyaan)
(Terlaksana dan
sesuai)
Penutup 5 menit 4. Menyimpulkan Mendengar dan
hasil pemaparan menyimak
materi Menjawab salam
(Terlaksana)
5. Menyampaikan
rencana tindak lanjut
pada pasien
hipertensi seperti
latihan dirumah
(Terlaksana dan
sesuai)
6. Mengucapkan
terimakasih dan
salam penutup
(Terlaksana
dan sesuai)
b. Evaluasi hasil
Peserta aktif bertanya pada sesi tanya jawab
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN
HIPERTENSI PADA LANSIA
1) Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada pembuluh darah
yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah, terhambat
sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya (Sustrani,2006). Hipertensi adalah
suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas
normal yang mengakibatkan angka kesakitan atau morbiditas dan angka kematian
atau mortalitas. Hipertensi merupakan keadaan ketika seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah di atas normal atau kronis dalam waktu yang
lama( Saraswati,2009).
Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah
yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah. WHO(World Health Organization)
memberikan batasan tekanan darah normal adalah 140/90 mmHg. Batasan ini tidak
membedakan antara usia dan jenis kelamin (Marliani, 2007). Hipertensi dapat
didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140
mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg.
2. Penyebab Hipertensi
Penyebab hipertensi dibagi menjadi dua golongan yaitu hipertensi essensial
(primer) merupakan hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya dan ada
kemungkinan karena faktor keturunan atau genetik (90%).Hipertensi sekunder yaitu
hipertensi yang merupakan akibat dari adanyapenyakit lain. Faktor ini juga erat
hubungannya dengan gaya hidup dan pola makan yang kurang baik. Faktor makanan
yang sangat berpengaruh adalah kelebihan lemak (obesitas), konsumsi garam dapur
yang tinggi, merokok dan minum alkohol.
Apabila riwayat hipertensi didapatkan pada kedua orang tua, maka kemungkinan
menderita hipertensi menjadi lebih besar. Faktor-faktor lain yang mendorong
terjadinya hipertensi antara lain stress, kegemukan (obesitas), pola makan, merokok
(M.Adib,2009).
3. Gejala Hipertensi
Hipertensi sulit disadari oleh seseorang karena hipertensi tidak memiliki gejala
khusus. Menurut Sutanto (2009), gejala-gejala yang mudah diamati antara lain yaitu :
gejala ringan seperti, pusing atau sakit kepala, sering gelisah, wajah merah, tengkuk
terasa pegal, mudah marah,telinga berdengung, sukar tidur, sesak napas, rasa berat
ditengkuk,mudah lelah, mata berkunang-kunang, mimisan (keluar darah darihidung).
4. Diit hipertensi
Ada 3 macam diet untuk menanggulangi atau minimal mempertahankan keadaan
tekanan darah, yaitu :
a. Diet Rendah Garam
Diet rendah garam dalam arti sebenarnya adalah sodium atau natrium. Dalam
diet rendah garam (sodium), selain membatasi sumber konsumsi garam dapur
juga harus membatasi sumber sodium lainnya. sumber sodium lainnya antara lain
makanan yang mengandung soda, kue, baking powder, MSG (Monosodium
Glutamat yang lebih dikenal dengan nama bumbu penyedap makanan), pengawet
makanan atau natrium benzoat (biasanya terdapat di dalam saos, kecap, selai,
jelli). Makanan yang dibuat dari mentega serta obat yang mengandung Na,
biasanya obat sakit kepala atau obat lainnya.
Ada 2 macam diet rendah garam :
1) Diet rendah garam I (200 – 400 mgNa)
Diberikan pada pasien edema, acites dan / hipertensi berat, tidak
ditambahkan garam dapur, hindari bahan makanan tinggi natrium.
2) Diet rendah garam II (600 – 800 mgNa)
Diberikan pada pasien edema, acites dan / hipertensi sedang. Pemberian
makanan sama dengan diet rendah garam I, boleh menggunakan ¼ sedok teh
Astuti, Agustina Pungki, Didit Damayanti, and Iskari Ngadiarti. 2021. “Penerapan Anjuran Diet Dash
Dibandingkan Diet Rendah Garam Berdasarkan Konseling Gizi Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Pasien Hipertensi Di Puskesmas Larangan Utara.” Gizi Indonesia 44(1):109–20.
doi: 10.36457/gizindo.v44i1.559.
Kii, Maria Ina, Dwi Soelistyoningsih, and Nicky Danur Jayanti. 2021. “HUBUNGAN DUKUNGAN
KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIET RENDAH GARAM PADA PENDERITA
HIPERTENSI SISTOLIK Darah Sistolik ≥ 140 MmHg Dengan Tekanan Darah Populasi
Lansia . Berdasarkan Data Dari Survei Hipertensi Menurut Data World Health Organization
( WHO ) Pada Tahun 2011 Tercatat Terdapat 1 Milyar Menyebabkan Peningkatan Beban Biaya
Kesehatan Dampak Buruk Hipertensi Sistolik Adalah Suatu Faktor Risiko Kardiovaskuler
Penting Pada Lansia . Ada 2 ( Dua ) Faktor Yang Bisa Memprediksi Dan Pantulan Gelombang
Karotid Secara Dini . Hipertensi Sistolik Jelas Berhubungan Dengan Kardiovaskuler 2 , 5 Kali
Lipat Pada Kedua Jenis Fisik Saja Tetapi Juga Berdampak Pada Psikis , Dimana Cemas , Dan
Tidak Bisa Kontrol Emosi Ketika Psikologis Sebagian Besar Terdapat Bentuk Depresi Dan
Kecemasan Tekanan Darah , Peningkatan Tekanan Darah Ini Akan Tersebut Dan Dapat
Berdampak Pada Kualitas Hidup Dukungan Keluarga Merupakan Faktor Terpenting Dalam
Membantu Individu Menyelesaikan Masalah , Dukungan Keluarga Akan Menambah Rasa
Sehingga Keluarga Dapat Memenuhi Kebutuhan Pasien , Mengetahui Kapan Keluarga Harus
Mencari Pertolongan Dan Mendukung Kepatuhan Terhadap Penting , Keluarga Dapat Menjadi
Faktor Yang Sangat Kesehatan Individu ( Handayani , 2014 ).” 2(3):132–40.
Rachmawati, Diah, Retno Sintowati, Nining Lestari, and Tri Agustina. 2021. “Pengaruh Diet Dash
(Dietary Approach To Stop Hypertension) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi: Studi Literatur.” Proceeding of The URECOL 150–57.
Soewito, Bambang, and Marta Pastari. 2021. “Edukasi Dan Pendampingan Diet Lansia Dengan
Hipertensi.” 5:566–69.
Taufandas, Muh Jumaidi Sapwal Maruli, Novi Hermawati, Novi Hermawati Maruli Taufandas
Muh.Jumaidi Sapwal, and Novi Hermawati Maruli Taufandas Muh.Jumaidi Sapwal. 2021.
“Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet Hipertensi Pada Lansia Di Dusun
Ladon Wilayah Kerja Puskesmas Wanasaba.” Jurnal Medika Hutama 2(Vol. 2 No. 02 (2021):
Jurnal Medika Hutama):801–15.
Dinkes Jateng. (2013). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2013. Semarang: Dinas
Kesehatan Jawa Tengah.
Dinkes Kota Semarang. (2013, April). Profil Kesehatan Kota Semarang 2015. Dipetik
Desember Sabtu, 5, 2015, dari www.dinkes-kotasemarang.go.id.
Laksono, R. A. (2013). Hubungan Antara Stress, Pola Makan, dan Kebiasaan Merokok
dengan Terjadinya Kekambuhan pada Penderita Hipertensi di Puskesmas Bendosari
Sukoharjo. 1-14.
Palmer, A. B. (2007). Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Erlangga.
Riskesdas. (2013). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional Tahun 2013.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Sudoyo, A. W. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FKUI.
Adip, M. Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi, Jantung, dan Stroke.
Yogyakarta : Dianloka; 2009.
Corwin, E.J. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009
Gunawan, L. Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta : Kanisius; 2001.
Price, S.A., dan L.M. Wilson. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit
Volume 2 Edisi 6. Jakarta : EGC; 2006
Wahyu Nugroho, SKM. 1992. Buku Kedokteran. Edisi 1. Perawatan Lanjut Usia. EGC :
Jakarta
LAMPIRAN BERITA ACARA
Keperawatan.