Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN HIPERTENSI


DI BALAI RW PACAR KEMBANG RT 02 RW 07 KELURAHAN PACAR
KEMBANG KECAMATAN TAMBAK SARI SURABAYA

KELOMPOK 4 :

CHERLIN ADELTA BR S (P27820821009)


DEVI FARIDATUL UMMAH (P27820821011)
DINI KUSMAHARANI (P27820821014)
DODI ISKANDAR HADINATA (P27820821016)
DONI ADITIYA (P27820821017)
FIRDA FAUZIYAH (P27820821026)
JUNI SUTJI ASMARA (P27820821033)
SITI HANIFAH (P27820821049)
SRI SHINTA MARGARETHA .T (P27820821050)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK


KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI PROFESI NERS
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Telah dilaksanakan praktik keperawatan komunitas di wilayah RT 02 RW 07


Kelurahan Pacar Kembang Kecamatan Tambak Sari Kota Surabaya oleh kelompok
04 pada tanggal 13 Juni – 02 Juli 2022 dan disahkan sebagai Laporan Praktik
Keperawatan Komunitas

Surabaya, 01 Juli 2022

Pembimbing Akademik Pembimbing Ruangan

Rini Ambarwati, S.Kep.,Ns.M.Si Anita Dwi A.H, S.Kep.,Ns


NIP. 19720602 199503 2 002 NIP. 19810820 200604 2 029
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Pacar Keling Surabaya

dr. Suluh Rahardjo


NIP. 19691021 200701 1 017

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pencegahan Dan Penanganan Hipertensi
Topik : Pencegahan Dan Penanganan Hipertensi
Sub topik : Pengertian, penyebab, gejala, bahaya, upaya pencegahan,
pengaturan pola makan pada pasien hipertensi.
Tempat : Balai RW Pacar Kembang RT 02 RW 07 Kelurahan Pacar
Kembang Kecamatan Tambak Sari Surabaya
Sasaran : 1. Lansia yang ada di Rt.02 RW 07 Pacar Kembang
2. Lansia yang mampu melakukan aktivitas fisik
3. Lansia yang kooperatif

Hari / tanggal : Selasa/ 21 Juni 2022


Pukul : 09.00 WIB
Alokasi waktu : 30 menit

A. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan, pasien dan keluarga dapat memahami tentang
hipertensi, serta pencegahan hipertensi dengan pengaturan pola makan.

B. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit pasien dan keluarga dapat :
1. Menyebutkan pengertian hipertensi menurut bahasa sendiri dengan benar
2. Mengetahui penyebab, gejala, bahaya, upaya pencegahan dan pola pengaturan
makan hipertensi.
C. Materi
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab, gejala, bahaya hipertensi
3. Upaya pencegahan, dan pola pengaturan makan pasien hipertensi
D. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab
E. Media
- Leaflet
F. Strategi
a. Kontrak dengan pasien dan keluarga (waktu, tempat, topik).
b. Menggunakan leaflet agar dapat lebih mudah diperhatikan pasien dan
keluarganya.
c. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
d. Dengan tanya jawab langsung
G. Pengorganisasian dan Setting Tempat

Pembimbing akademik : Rini Ambarwati, S.Kep.Ns.M.Si.


H.
Pembimbing klinik : Anita Dwi A.H S.Kep., Ns.
Leader (Penanggung Jawab) : Dini Kusmaharani

Penyaji : Doni Aditiya

Fasilitator : 1. Sri Shinta


2. Dodi Iskandar Hadinata
3. Firda Fauziyah

Observer : 1. Cherlin Adelita Br Sinaga


2. Devi Faridatul Ummah
Dokumentasi : Siti Hanifah
Setting tempat
Setting tempat

Outdoor Gedung Poli Geriatri RSDS

Keterangan :
= Pasien
= Leader
= Fasilitator
= Observer
I. Proses Penyuluhan
No
Kegiatan Waktu Penyaji Sasaran
.
1. Pembukaan 2 menit 1. Mengucapkan salam. 1. Membalas
2. Memperkenalkan diri. salam.
3. Menjelaskan tujuan. 2. Memperhatikan
dan
mendengarkan
2. Penyajian bahan 6 menit 1. Menyebutkan pengertian 1. Memperhatikan
tentang: hipertensi dan dijelaskan dan
1. Pengertian menurut bahasa sendiri agar mendengarkan.
hipertensi mudah dimengerti.
2. Penyebab, 2. Menjelaskan penyebab,
gejala, bahaya, gejala, bahaya, upaya
upaya pencegahan Hipertensi
pencegahan 3. Memberikan penjelasan
hipertensi tentang pola pengaturan
3. Pola makan pada pasien
pengaturan hipertensi.
makan pada
pasien
hipertensi.
3. Evaluasi 5 menit 1. Memberi kesempatan 1. Bert
kepada peserta untuk anya dan
bertanya untuk mampu
mengevaluasi peserta, menyimpulkan
apakah peserta dapat materi yang
menjelaskan kembali materi telah disajikan
pendidikan kesehatan dengan bahasa
dengan bertanya. sendiri.
2. Menyimpulkan kembali
materi yang disajikan.
3. Memberi pujian
4. Penutup 2 menit 1. Penyaji mengucapkan terima Menjawab salam.
kasih.
2. Mengucapkan salam
penutup.

Evaluasi
Setelah melakukan Penyuluhan pada keluarga Tn.T di evaluasi dalam hal :
1. Evaluasi struktur
Pre planning sudah disiapkan, perlengkapan yang dibutuhkan yaitu
Leaflet. Kontrak waktu dengan pasien dan keluarga dilakukan sebelum
pelaksanaan.
2. Evaluasi Proses
a. Rencana pelaksanaan kegiatan sesuai yaitu 15 menit.
b. Klien dan keluarga yang diberikan penyuluhan tentang Teknik
Pencegahan Dan Penanganan Hipertensi
c. Pelaksanaan dapat dilakukan sesuai yang telah direncanakan.
d. Klien dan keluarga di berikan leaflet sesuai dengan yang telah
direncanakan.
e. Pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan waktu
sesuai rencana.
3. Evaluasi Hasil
Lansia dapat melakukan tindakan sesuai intruksi yang telah ditentu
kan oleh leader, dan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
HIPERTENSI
A. PENGERTIAN
Pengertian hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana
tekanan darah sistolik > 150 mmHg dan atau tekanan darah sistolik > 90 mmHg (
Kemenkes, 2021).
Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana didapatkan tekanan darah .>
150/90 mmHg untuk usia lebih dari 45 tahun dan atau tekanan darah > 130/80
mmHg pada usia <45 tahun.
Klasifikasi tekanan darah (ESH-ESC, 2018) :
Kategori TD Sistolik TD Diastolik
Optimal < 120 < 80
Normal 120-129 80-84
Normal tinggi 130-139 85-89
Hipertensi 140-159 90-99
Tingkat 1
Hipertensi 2 160-179 100-109
Hipertensi 3 > 180 >110
Hipertensi > 140 <90
sistolik terisolasi

B. FAKTOR PENYEBAB HIPERTENSI


Faktor resiko penyebab hipertensi :
1. Keturunan
Data data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan
lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita
hipertensi. Faktor genetik juga berkaitan dengan metabolisme pengaturan
garam dan renin membran sel. Menurut davidson bila kedua orang tua
menderita hipertensi, maka sekitar 45% akan urun ke anak-anaknya, dan bila
salah satu orang tuanya yang menderita hipertensi sekitar 30 % akan turun ke
anak-anaknya.
2. Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah umur
(jika umur bertambah maka TD meningkat), jenis kelamin (laki-laki lebih
tinggi dari perempuan). pria mempunyai risiko sekitar 2,3 kali lebuh banyak
mengalami peningkatan tekanan darah sistolik dibandingkan dengan
perempuan, akrena pria diduga memiliki gaya hidup yag cenderung
meningkatkkan tekanan darah. Namun, setelah memasuki menopause,
prevalensi hipertensi pada perempuan meningkat. Bahkan setelah usia 65
tahun, hipertensi pada perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan pria,
akibat faktor hormonal.
3. Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah diit
yang tidak sehat (kurang buah dan sayuran, tinggi lemak jenuh, tinggi
kolesterol,tinggi garam dan gula), kegemukan / obesitas, stress dan pengaruh
lain misalnya merokok, minum alcohol, minum obat-obatan (ephedrine,
prednison, epineprin).
4. Sekitar 5 – 10 % berhubungan dengan penyakit ginjal, 1 – 2 % berhubungan
dengan kelainan hormon atau pemakaian obat tertentu (Pil KB).

C. GEJALA YANG DIRASAKAN KLIEN


Peninggian tekanan darah kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala.
Bila demikian, gejala baru muncul setelah terjadi komplikasi pada ginjal, mata,
otak atau jantung. Gejala lain yang sering ditemukan adalah sakit kepala,
epitaksis, marah, telinga berdengung, rasa berat ditengkuk, sulit tidur,  mata
berkunang-kunang dan pusing. (Mansjoer Arief, 2000, hal 518).
Gejala lain yang mungkin dapat dirasakan diantaranya sakit kepala (pusing),
serasa akan pingsan, penglihatan kabur, pingsan, cepat merasa Lelah, tekanan
darah menigkat, nyeri dada dan sesak nafas, telinga berdengung, sukar tidur, dan
terasa berat di tengkuk.

D. KOMPLIKASI
Menurut Tjokronegoro Arjatmo, 2001, hal 470 bahaya atau komplikasi pada
pasien hipertensi:
1) Pada mata: Berupa perdarahan retina, gangguan penglihatan sampai dengan
kebutaan.
2) Gagal jantung: Merupakan kelainan yang sering ditemukan pada hipertensi
berat disamping kelainan koroner dan miokard.
3) Pada otak: Sering terjadi perdarahan yang disebabkan pecahnya mikro
aneurisma yang dapat mengakibatkan kematian.
4) Gagal ginjal: Dijumpai sebagai komplikasi hipertensi yang lama pada proses
akut seperti pada hipertensi maligna.

E. UPAYA PENCEGAHAN HIPERTENSI


1) Perubahan gaya hidup
 Mengurangi konsumsi garam & lemak
 Melakukan olahraga secara teratur dan dinamik (contoh : jalan kaki, senam,
jogging, bersepeda, renang ataupun berkebun )
 Menjaga keseimbangan tidur dengan aktivitas
 Mengkonsumsi buah dan sayuran segar
 Menghentikan kebiasaan merokok & minum alcohol, termasuk kebiasaan
minum kopi
 Menjaga kestabilan berat badan
 Melakukan latihan relaksasi atau meditasi
 Membina hidup yang positif : persepsi yang benar termasuk pendalaman
spiritual

2) Pengaturan diet
a. Manfaat pengaturan diet
 Menstabilkan kembali tekanan darah
 Mencegah komplikasi terutama Stroke
 Mengatasi kekambuhan penyakit

b. Jenis diit

1) Diit rendah garam


Bertujuan untuk menurunkan tekanan darah serta mencegah terjadinya
gangguan jantung. Hal yang perlu diperhatikan:
a. Jangan menggunakan garam dapur yang berlebihan
b. Hindari bahan makanan awetan yang diolah dengan menggunakan
garam dapur (misalnya : kecap, terasi, petis dll)
c. Hindari bahan makanan yang diolah dengan menggunakan penyedap
rasa
2) Diit rendah kolesterol & lemak terbatas
Bertujuan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan
menurunkan berat badan bila terlalu gemuk.. Hal yang perlu diperhatikan:
a. Batasi penggunaan santan kelapa, mentega, dan keju.
b. Batasi konsumsi daging, hati, limpa, dan jenis jerohan lainnya.
c. Gunakan susu skim untuk mengganti susu penuh lemak.
d. Batasi konsumsi kuning telur (paling banyak 3 butir seminggu)
e. Lebih sering konsumsi tahu, tempe, sayuran, dan buah-buahan
( kecuali buah yang banyak mengandung kolesterol, contoh : durian )
3) Diit tinggi serat
a. Golongan sayuran : daun bawang, kecipir muda, bawang putih, daun
melinjo, daun kacang panjang, kemangi, kangkung, bayam, wortel dll.
b. Golongan protein nabati : kacang kedelai, kacang hijau, kacang tolo.
c. Golongan buah-buahan ; jambu biji, belimbing, jambu bol, kedondong,
anggur, pisang, mangga, apel, pepaya dll.
d. Makanan lain : agar-agar, rumput laut dll
Pedoman Gizi Seimbang
Garam (natrium klorida) Makanan berlemak
- batasi garam < 5 gram ( 1 sendok - batasi daging berlemak, lemak susu
teh) dan minyak (1,5-3 sendok makan
- Kurangi garam saat memasak per hari)
- membatai makanan olahan dan - ganti sawit/minyak kelapa dengan
cepat saji zaitun, kedelai, jagung, lobak atau
minyak sunflower
- ganti daging lainnya dengan ayam (
tanpa kulit)
Buah - buahan dan sayuran Ikan
- 5 porsi (400-500gram ) buah- - makan ikan sedikitnya tiga per
buahan dan sayuran per hari minggu
( 1 porsi setara dengan 1 buah - utamakan ikan berminyak seperti
jeruk, apel, mangga, pisang atau 3 tuna, makarel, salmon
sendok makan sayur yang sudah
dimasak.

makan sayur yan sudah


DAFTAR PUSTAKA

Akbar, K., Nur, H., Indar, U., Karakteristik Hiperensi pada Lanjut Usia Di Desa
Buku (Characteristic Of Hypertention In The Elderly)., vol 5, No 2, Thn 2020
(ISSN:2548-4702)

Ganong WF. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed 24. Jakarta: EGC; 2015
205

Guyton AC, Buku Ajar Fisiologi, Ed 11. Jakarta: EGC; 2001: 778.

Mahardani. (2010). Buku Ajar Hipertensi. Jakarta: Salemba Medika.

Purwono, J., Ratnasari, A., Budianto, A., (2020)., Pola Konsumsi Garam
Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia., Journal Wacana Kesehatan Volume 5 (1).,
1 Juli 2020.

Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, Ed 8. Jakarta: EGC;


2016; 182-3.

Anda mungkin juga menyukai