Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN KELUARGA HIPERTENSI

DI RT 09 RW 02 DESA JETAK KIDUL KEC.WONOPRINGGO

KABUPATEN PEKALONGAN

Disusun Oleh:
1.

Hammam Zaky

201902030107

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

2023

A. Latar Belakang/ Data Fokus

Hasil pengkajian data inti didapatkan : responden berjumlah 2 masing-


masing laki-laki dan perempuan. 2 orang responden berpendidikan SD. Pekerjaan
ibu rumah tangga. Tekanan darah 160/100 dan 170/90 mmHg, nadi, pernafasan,
suhu tubuh dalam batas normal. Tinggi badan 2 responden 155 dan 160 cm. Berat
badan 2 responden adalah 66 dan 58 kg. Keadaan umum baik. Riwayat penyakit
paling banyak yaitu darah tinggi. Sebagian besar belum mengetahui manajemen
diri mengenai penyakit hipertensi.

Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada anggota kelompok penyakit


hipertensi didapatkan data : 2 dari 7 Anggota kelompok mengatakan mengetahui
mengenai hipertensi namun jarang mengecek kondisi kesehatannya. 2 Anggota
kelompok mengatakan jika tidak ada keluhan tidak perlu kontrol. 2 Anggota
kelompok mengatakan sudah mengetahui penyakit hipertensi namun bisa
melakukan perawatan diri. 2 dari 7 Anggota kelompok kurang memanfaatkan
pelayanan kesehatan. Dari 2 orang yang sudah dikaji tekanan darahnya adalah :
160/100 mmHg : 1 orang, 170/90 mmHg : 1 orang, 2 dari 7 anggota kelompok
belum bisa melakukan manajemen diri untuk mengatasi hipertensi.

2 dari 7 Anggota kelompok kadang malas cek kesehatan di posyandu lansia.


Semua anggota kelompok mengatakan di pagi hari berolahraga ringan disekitar
rumah. 2 dari 6 Anggota kelompok mengatakan merasa pusing saat beraktivitas.
Semua anggota kelompok tidak memanfaatkan teknologi untuk mencari informasi
kesehatan. 2 anggota kelompok mempunyai riwayat penyakit hipertensi.

B. Diagnosa Keperawatan dan Tujuan


1. Diagnosa Keperawatan
a. Defisit Pengetahuan Tentang Manajemen Hipertensi
b. Nyeri kronis
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan intervensi keperawatan anggota kelompok dengan
hipertensi dapat mengetahui penyakit hipertensi dan perilaku serta diit yang
harus diterapkan pada pasien hipertensi.
3. Tujuan Khusus
a. Upaya primer
1) Anggota kelompok memahami mengenai penyakit hipertensi
2) Anggota kelompok dapat mempertahankan perawatan secara
konsisten
b. Upaya sekunder
1) Anggota kelompok dapat menerapkan latihan fisik yang diajarkan
(relaksasi benson)
c. Upaya tersier
1) Keluarga dapat mendukung masing-masing dari anggota kelompok
hipertensi dalam proses perawatan
2) Anggota kelompok dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada
5 Strategi Intervensi
1. Promosi kesehatan : Memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit
hipertensi dan demonstrasi relaksasi benson.
2. Pemberdayaan masyarakat: Memberdayakan kader di desa untuk memantau
perkembangan masyarakat dengan masalah kesehatan hipertensi
3. Kemitraan : Kolaborasi dengan fasilitas kesehatan terdekat untuk memberikan
pengobatan yang tepat.
4. Pengelolaan kelompok : Memantau perkembangan tekanan darah anggota
kelompok
5. Implementasi
1. Tindakan : Relaksasi benson
2. Metode : Demonstrasi
3. Media/alat : Leaflet dan lembar balik
4. Tempat : Rumah Tn. K
5. Waktu : Pukul 09.00 WIB
6. Sasaran : 2 dari 7 anggota keluarga Jetak Kidul RT 01 RW 02 Kec.
Wonopringgo
7. Pelaksana : Hammam Zaky
8. Ringkasan Kegiatan

No Waktu Kegiatan Respon Peserta


1 Pembukaan 3 menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan c. Mendengarkan
d. Kontrak waktu d. Mendengarkan
2 Pelaksanaan Menjelaskan tentang:
kegiatan 15 menit a. Pengertian relaksasi a. Mendengarkan
benson
b. Tujuan relaksasi benson b. Mendengarkan
c. Memperagakan tata cara
relaksasi benson c. Memperagakan
3 Evaluasi 3 menit Memberi kesempatan Mengajukan pertanyaan
bertanya
4 Penutup 2 menit Mengucapkan terima kasih Mendengar dan
menjawab salam

6. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Sebelum melaksanakan relaksasi benson dikonsulkan kepada
pembimbing.
b. Sebelum melaksanakan relaksasi benson kontrak terlebih dahulu dengan
para peserta yaitu anggota kelompok dengan penyakit hipertensi desa
Jetak Kidul RT 09 RW 02 Kec. Wonopringgo
c. Sebelum melaksanakan relaksasi benson mengingatkan kembali kontrak,
persiapan para peserta penyuluhan yaitu anggota kelompok hipertensi
desa Jetak Kidul RT 09 RW 02 Kec. Wonopringgo
2. Evaluasi Proses
a. Peserta dapat bekerjasama
b. Peserta berperan aktif dalam diskusi
c. Peserta dapat mengikuti penyuluhan sampai selesai
d. Media : lembar balik dan leaflet

e. Evaluasi Hasil
a.  Peserta diharapkan mengerti materi yang telah diberikan
b. Peserta mampu memahami dan mempraktekan teknik relaksasi benson
Lampiran

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Terapi Relaksasi Benson


Menurut Benson, H. and Proctor (2000) tehnik Relaksasi Benson
merupakan teknik relaksasi yang digabung dengan keyakinan yang dianut
oleh pasien, relaksasi benson akan menghambat aktifitas saraf simpatis yang
dapat menurunkan konsumsi oksigen oleh tubuh dan selanjutnya otot-otot
tubuh menjadi relaks sehingga menimbulkan perasaan tenang dan nyaman.
Relaksasi benson merupakan pengembangan metode respon relaksasi
dengan melibatkan faktor keyakinan pasien, yang dapat menciptakan suatu
lingkungan internal sehingga dapat membantu pasien mencapai kondisi
kesehatan dan kesejahteraan lebih tinggi.
B. Tujuan dan Manfaat
Manfaat dari relaksasi benson terbukti memodulasi stres terkait kondisi
seperti marah, cemas, disritmia jantung, nyeri kronik, depresi, hipertensi dan
insomnia serta menimbulkan perasaan menjadi lebih tenang
C. Tata Cara Melakukan Relaksasi Benson
 Gerakan 1 : Atur posisi nyaman (duduk atau berbaring)
 Gerakan 2 : Anjurkan pasien untuk memejamkan mata dengan pelan
tidak perlu untuk dipaksakan sehingga tidak ada ketegangan otot
sekitar mata.
 Gerakan 3 : Anjurkan pasien untuk merelaksasi tubuhnya untuk
mengurangi ketegangan otot, mulai dari kaki sampai ke wajah
 Gerakan 4 : Lemaskan kepala, leher, dan pundak dengan memutar
kepala dan mengangkat pundak perlahan-lahan.
 Gerakan 5 : Anjurkan pasien mulai bernafas dengan lambat dan tarik
nafas melalui hidung, beri waktu 3 detik untuk menahan nafas
kemudian hembuskan nafas melalui mulut secara perlahan-lahan
sambil mengucapkan Astaghfirullah, tenangkan pikiran kemudian
nafas dalam hembuskan, Alhamdulillah dalam hembuskan, Allahu
akbar dan teruskan selama 15 menit
 Gerakan 6 : Kata yang diucapkan kalimat Allah atau nama-namanya
dalam Asmaul Husna, kalimat – kalimat untuk berdzikir seperti:
Astaghfirullah, Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, Laa ilaa ha
illallah.
 Gerakan 7 : Pasien diperbolehkan membuka mata untuk melihat. Bila
sudah selesai tetap berbaring dengan tenang beberapa menit, dengan
awal menutup mata dan sesudahnya membuka mata.
DAFTAR PUSTAKA

Ramdani, H. 2012. Pengaruh Latihan Relaksasi Otot Progresif Terhadap


Penurunan Tekanan Darah Klien Hipertensi Primer di Kota Malang.
Malang
Pinatih, I. A. D. U. P. (2019). Gambaran Asuhan Keperawatan Pemberian Terapi
Relaksasi Benson Untuk Menurunkan Ansietas Pada Pasien Hipertensi Di
Puskesmas 1 Denpasar Timur Tahun 2019 (Doctoral dissertation, Politeknik
Kesehatan Kemenkes Denpasar Jurusan Keperawatan).

Anda mungkin juga menyukai