Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

KOMUNITAS PADA ANAK USIA SEKOLAH


DI SEKOLAH DASAR MADRASAH IBTIDAIAH NEGERI 3
DI KOTABUMI LAMPUNG UTARA

OLEH KELOMPOK 3 :

AGUSTINA RISTANTI
AAN ADRIANSYAH
WAWAN SEVRILIAN S
AGUS ARIANTO
AGUSTIAN
YANTIKA
DESKA
SEPTINA YOLANDA
AZIZAH
APRILIA TRISNAWATI
ANGGI GEOFANI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
I. Latar Belakang
Hipertensi menjadi penyebab kematian penyakit kardiovaskuler sebesar 45% dan penyakit
stroke 51% (Kemenkes, 2014). Bappenas (2014) mengungkapkan hipertensi terjadi pada
kelompok usia 65 tahun atau lebih, namun saat ini kelompok usia lebih muda atau usia
produktif mengalami risiko peningkatan. Jumlah penderita hipertensi pada usia dewasa di
Kelurahan ….. mencapai 2.250 jiwa dari total usia dewasa 18.647 jiwa (Profil Puskesmas
Pringsewu, 2017). Data tersebut menunjukkan bahwa terdapat 12% usia dewasa menderita
hipertensi dan 88% usia dewasa berisiko mengalami peningkatan tekanan darah. Hasil
pengkajian melalui penyebaran angket diketahui bahwa 54% dewasa hipertensi mempunyai
manajemen stres yang kurang, terutama dalam melakukan teknik rileksasi.

Salah satu bentuk teknik rileksasi adalah rileksasi otot progresif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penggunaan rileksasi otot progresif mampu menurunkan tekanan darah (Sheu, Irvin, Lin
& Mar, 2013; Prabu, 2017), mampu menurunkan kecemasan, depresi dan kesehatan mental
yang klien hipertensi (Li, Wang, Tang, Chen, Tan, Wu, Yu & Wang, 2014),menurunkan nyeri,
kelelahan selama kemoterapi (Dekmen & Terzioglu, 2019) dan sangat efektif dalam
manajemen stres hipertensi (Jose & D’Almeida, 2013; Manjuhambika, Prasanna,
Vijayaraghavan & Sushama, 2017). Penggunaan rileksasi otot progresif dengan latihan aerobik
meliputi pemanasan, latihan inti dan pendinginan mampu menurunkan tekanan darah 16,5
mmHg selama 2 hari (Gupta, 2014).

Terapi rileksasi lain yang digunakan untuk menurunkan stres pada hipertensi adalah masase.
Hasil penelitian Supa’at, Zakaria, Maskon, Aminuddin dan Mohamed (2013) menunjukkan
bahwa masase masase pada bagian tubuh seperti leher, bahu dan kepala selama 4 kali mampu
menurunkan tekanan darah sistolik 12 mmHg dan tekanan darah diastolik 5 mmHg. Selain itu,
masase menggunakan tangan mampu menurunkan kecemasan (Ahmadzadeh, Rafiei, 2010).
Terapi non-farmakologi lain yang cukup terjangkau, mudah, aman dan tidak invasive yang
mampu menurunkan rerata kecemasan hingga 12, 62 pada klien hipertensi (Jadav & Sharma,
2018) serta meningkatkan kualitas hidup pada pasien dialisis (Lester, 2018) adalah penggunaan
musik dan minyak aromaterapi.
Berdasarkan hal tersebut diatas, modifikasi latihan rileksasi otot progresif akan dilakukan
selama praktek residensi sebagai strategi dalam menyelesaikan masalah keperawatan defisiensi
kesehatan komunitas pada kelompok dewasa hipertensi di Kelurahan Pringsewu Barat.
Kegiatan dilakukan sebanyak 4 kali menggunakan musik dengan tahapan peregangan, rileksasi
otot progresif dan masase menggunakan minyak aromaterapi.

II. Tujuan Implementasi


1. Tujuan Umum
Meningkatnya status kenyamanan kelompok dewasa hipertensi di kelurahan Pringsewu
Barat
2. Tujuan Khusus
Setelah 4 kali kegiatan, kelompok dewasa:
a. Mempunyai kesejahteraan fisik dan psikologis melalui implementasi keperawatan
yang diajarkan.
b. Mampu mengelola stres

III. Tahap Implementasi


1. Persiapan
a. Lingkungan
1) Jauh dari kebisingan dan terdapat sirkulasi udara
b. Kelompok Dewasa
1) Bersedia mengikuti kegiatan
2) Kooperatif
c. Alat dan Bahan
1) Laptop dan speaker
2) Alas lantai yang cukup tebal
3) Minyak aromaterapi
d. Sasaran
Kelompok dewasa hipertensi di RW 01 Kelurahan Pringsewu Barat Kecamatan
Cimanggis Kota Depok berjumlah 15 orang.
e. Metode
Demonstrasi rileksasi otot progresif, redemonstrasi, masase, mendengarkan musik
f. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Selasa, 26 Februari 2019
Waktu : 1 x 60 menit mulai pukul 14.00 WIB
Tempat : Rumah ibu Yana

2. Pelaksanaan Intervensi Modifikasi Rileksasi Otot Progresif dengan Musik dan Masase
No Kegiatan Waktu
1 Fase orientasi 10 menit
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan pembimbing pada kelompok dewasa
c. Melakukan evaluasi validasi
d. Membuat kontrak (waktu, topik)
e. Menjelaskan maksud dan tujuan pertemuan
f. Mengukur tekanan darah sebelum kegiatan intervensi
2 Fase kerja 40 menit
a. Skrining adanya cedera maupun kondisi lain yang mungkin
menyebabkan cedera pada kelompok dewasa selama kegiatan
b. Menjelaskan perubahan spesifik yang ingin dicapai dengan
pemutaran musik yaitu relaksasi dan konsentrasi
c. Membatasi stimuli eksternal yaitu dengan menganjurkan untuk
merubah mode handphone menjadi silent selama kegiatan
d. Memastikan volume musik adekuat dan tidak terlalu kuat
e. Menginstruksikan kelompok untuk berfokus pada sensasi otot
dan rileks selama melakukan rileksasi otot progresif
f. Menginstruksikan kelompok untuk melakukan latihan rileksasi
otot progresif
g. Membiarkan kelompok melakukan penegangan selama 5-10
detik dan rileks selama 5 detik untuk menghindari kram
h. Menginstruksikan kelompok untuk bernafas dalam dan pelan
serta menghembuskan nafas dan melepaskan ketegangan
i. Mengakhiri sesi rileksasi secara berangsur
j. Menggunakan minyak aromaterapi untuk melakukan usapan
yang halus dan panjang menggunakan telapak tangan, jari-jari
dan jempol pada area leher, bahu dankepala.
k. Mendorong kelompok dewasa untuk melakukan nafas dalam dan
rileks selama pemijatan,
l. Menganjurkan untuk bergerak perlahan-lahan setelah selesai
pemijatan

3 Tahap Terminasi 10 menit


a. Memberi waktu kelompok untuk mengekspresikan perasaan
terkait dengan kegiatan yang telah dilakukan
b. Menyimpulkan hasil kegiatan yang telah dilakukan
c. Mengukur tekanan darah setelah kegiatan
d. Menyampaikan rencana tindak lanjut untuk pertemuan
selanjutnya

3. Kriteria
a. Struktur
1) Laporan pendahuluan kegiatan telah dikonsulkan kepada supervisor
2) Waktu dan tempat kegiatan telah disepakati dengan kelompok dewasa
3) Tersedia ruangan yang nyaman, tenang dan aman
4) Tersedia laptop, speaker, alas lantai dan minyak aromaterapi
b. Proses
1) Kegiatan berjalan sistematis sesuai dengan rencana
2) Kelompok dewasa kooperatif saat pelaksanaan kegiatan implementasi
3) Kelompok dewasa dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
4) Tidak terdapat hambatan atau kesulitan dalam pelaksanaan kegiatan
c. Hasila
1) 80% kelompok dewasa mampu mendemonstrasikan gerakan rileksasi otot
progresif dengan benar
2) Rerata nilai DASS-21 turun 12,62 setelah 4 kali kegiatan.
3) Penurunan tekanan darah sistolik 5,5 mmHg dan tekanan darah diastolik 3,5
mmHg setelah 4 kali kegiatan.

Menyetujui, Bandar Lampung, 06 Maret 2019


Dosen Pembimbing Mahasiswa

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai