OLEH KELOMPOK 3 :
AGUSTINA RISTANTI
AAN ADRIANSYAH
WAWAN SEVRILIAN S
AGUS ARIANTO
AGUSTIAN
YANTIKA
DESKA
SEPTINA YOLANDA
AZIZAH
APRILIA TRISNAWATI
ANGGI GEOFANI
Salah satu bentuk teknik rileksasi adalah rileksasi otot progresif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penggunaan rileksasi otot progresif mampu menurunkan tekanan darah (Sheu, Irvin, Lin
& Mar, 2013; Prabu, 2017), mampu menurunkan kecemasan, depresi dan kesehatan mental
yang klien hipertensi (Li, Wang, Tang, Chen, Tan, Wu, Yu & Wang, 2014),menurunkan nyeri,
kelelahan selama kemoterapi (Dekmen & Terzioglu, 2019) dan sangat efektif dalam
manajemen stres hipertensi (Jose & D’Almeida, 2013; Manjuhambika, Prasanna,
Vijayaraghavan & Sushama, 2017). Penggunaan rileksasi otot progresif dengan latihan aerobik
meliputi pemanasan, latihan inti dan pendinginan mampu menurunkan tekanan darah 16,5
mmHg selama 2 hari (Gupta, 2014).
Terapi rileksasi lain yang digunakan untuk menurunkan stres pada hipertensi adalah masase.
Hasil penelitian Supa’at, Zakaria, Maskon, Aminuddin dan Mohamed (2013) menunjukkan
bahwa masase masase pada bagian tubuh seperti leher, bahu dan kepala selama 4 kali mampu
menurunkan tekanan darah sistolik 12 mmHg dan tekanan darah diastolik 5 mmHg. Selain itu,
masase menggunakan tangan mampu menurunkan kecemasan (Ahmadzadeh, Rafiei, 2010).
Terapi non-farmakologi lain yang cukup terjangkau, mudah, aman dan tidak invasive yang
mampu menurunkan rerata kecemasan hingga 12, 62 pada klien hipertensi (Jadav & Sharma,
2018) serta meningkatkan kualitas hidup pada pasien dialisis (Lester, 2018) adalah penggunaan
musik dan minyak aromaterapi.
Berdasarkan hal tersebut diatas, modifikasi latihan rileksasi otot progresif akan dilakukan
selama praktek residensi sebagai strategi dalam menyelesaikan masalah keperawatan defisiensi
kesehatan komunitas pada kelompok dewasa hipertensi di Kelurahan Pringsewu Barat.
Kegiatan dilakukan sebanyak 4 kali menggunakan musik dengan tahapan peregangan, rileksasi
otot progresif dan masase menggunakan minyak aromaterapi.
2. Pelaksanaan Intervensi Modifikasi Rileksasi Otot Progresif dengan Musik dan Masase
No Kegiatan Waktu
1 Fase orientasi 10 menit
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan pembimbing pada kelompok dewasa
c. Melakukan evaluasi validasi
d. Membuat kontrak (waktu, topik)
e. Menjelaskan maksud dan tujuan pertemuan
f. Mengukur tekanan darah sebelum kegiatan intervensi
2 Fase kerja 40 menit
a. Skrining adanya cedera maupun kondisi lain yang mungkin
menyebabkan cedera pada kelompok dewasa selama kegiatan
b. Menjelaskan perubahan spesifik yang ingin dicapai dengan
pemutaran musik yaitu relaksasi dan konsentrasi
c. Membatasi stimuli eksternal yaitu dengan menganjurkan untuk
merubah mode handphone menjadi silent selama kegiatan
d. Memastikan volume musik adekuat dan tidak terlalu kuat
e. Menginstruksikan kelompok untuk berfokus pada sensasi otot
dan rileks selama melakukan rileksasi otot progresif
f. Menginstruksikan kelompok untuk melakukan latihan rileksasi
otot progresif
g. Membiarkan kelompok melakukan penegangan selama 5-10
detik dan rileks selama 5 detik untuk menghindari kram
h. Menginstruksikan kelompok untuk bernafas dalam dan pelan
serta menghembuskan nafas dan melepaskan ketegangan
i. Mengakhiri sesi rileksasi secara berangsur
j. Menggunakan minyak aromaterapi untuk melakukan usapan
yang halus dan panjang menggunakan telapak tangan, jari-jari
dan jempol pada area leher, bahu dankepala.
k. Mendorong kelompok dewasa untuk melakukan nafas dalam dan
rileks selama pemijatan,
l. Menganjurkan untuk bergerak perlahan-lahan setelah selesai
pemijatan
3. Kriteria
a. Struktur
1) Laporan pendahuluan kegiatan telah dikonsulkan kepada supervisor
2) Waktu dan tempat kegiatan telah disepakati dengan kelompok dewasa
3) Tersedia ruangan yang nyaman, tenang dan aman
4) Tersedia laptop, speaker, alas lantai dan minyak aromaterapi
b. Proses
1) Kegiatan berjalan sistematis sesuai dengan rencana
2) Kelompok dewasa kooperatif saat pelaksanaan kegiatan implementasi
3) Kelompok dewasa dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
4) Tidak terdapat hambatan atau kesulitan dalam pelaksanaan kegiatan
c. Hasila
1) 80% kelompok dewasa mampu mendemonstrasikan gerakan rileksasi otot
progresif dengan benar
2) Rerata nilai DASS-21 turun 12,62 setelah 4 kali kegiatan.
3) Penurunan tekanan darah sistolik 5,5 mmHg dan tekanan darah diastolik 3,5
mmHg setelah 4 kali kegiatan.
( ) ( )