Disusun oleh :
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum :
Setelah mengikuti kegiatan ini pasien diharapkan dapat lebih menerapkan strategi
pelaksanaan halusinasi secara fisik dan sosial dalam mengontrol halusinasi serta
dapat berespon terhadap stimulus pancaindra yang diberikan.
b. Tujuan Khusus :
1) Klien mampu mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
2) Klien mampu menulis sampai selesai
3) Klien mampu menceritakan apa yang ditulis
4) Klien mampu mendengarkan music yang diputarkan dengan tenang
3. LATAR BELAKANG
Pada pasien gangguan jiwa dengan halusinasi pada kasus schizofrenia selalu
diikuti dengan gangguan persepsi sensori halusinasi. Terjadinyaa halusinasi dapat
menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosial hanyut dengan
kesendirian dan halusinasinya sehingga makin jauh dari sosialisasi lingkungan
disekitarnya.
Masalah gangguan kesehatan jiwa di seluruh dunia sudah menjadi masalah
yang serius. WHO memperkirakan sekitar 450 juta orang di dunia yang mengalami
gangguan kesehatan jiwa, 135 juta orang diantaranya mengalami halusinasi.
Diperkirakan penduduk Indonesia yang menderita gangguan jiwa sebesar 2-3% jiwa,
yaitu sekitar 1 sampai 1,5 juta jiwa diantaranya mengalami halusinasi (Aritonang,
2021). Halusinasi juga merupakan salah satu gejala gangguan persepsi sensori yang
dialami oleh pasien gangguan mental. biasanya penderita merasakan sensasi suara,
penegelihatan, rasa, sentuhan, atau penciuman tanpa rangsangan yang nyata (Pardede,
2020).
Upaya yang dilakukan untuk menangani klien halusinasi adalah dengan
memberikan tidakan keperawatan yaitu membantu pasien mengenali halusinasi, isi
halusinasi, waktu terjadi halusinasi, frekuensi terjadinya halusinasi, situasi yang
menyebabkan halusinasi muncul dan respon klien saat halusinasi muncul. Kemuadian
dengan melatih klien mengontrol halusinasi dengan menggunakan strategi
pelaksanaanya itu dengan cara menghardik halusinasi, bercakap-cakap dengan orang
lain, melakukan aktivitas yang terjadwal dan menggunakan obat secara teratur.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan sensori, upaya memusatkan perhatian, kesegaran jasmani
dan mengekspresikan perasaan. Penggunaan terapi kelompok dalam praktek
keperawatan jiwa akan memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan,
pengobatan atau terapi serta pemulihan kesehatan. Terapi aktivitas kelompok stimulasi
persepsi ini sebagai upaya untuk memotivasi proses berpikir, mengenal halusinasi,
melatih pasien mengontrol halusinasi serta mengurangi perilaku mal adaptif (Sutinah,
et al, 2020).
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada sekelompok pasien yang mempunyai masalah keperawatan
yang sama. Terapi aktivitas kelompok sudah sejak lama dimasukkan dalam program
terapi keperawatan di dunia yang merupakan salah satu dari interpensi keperawatan
yang diprogramkan terhadap pasien jiwa skizoprenia dengan masalah pasien yang
mengalami halusinasi (Ningsih, Murtiani & Ilyas, 2015).
4. SELEKSI PASIEN
a. Kondisi Pasien yang akan ikut TAK yaitu pasien yang dapat mengikuti arahan/
kegiatan sampai akhir
b. Jenis Masalah keperawatan yaitu pada pasien yang mengalami gangguan persepsi
sensori (halusinasi), menarik diri, waham
c. Jumlah peserta TAK minimal 6 pasien dan maksimal 12 pasien
d. Pasien yang sudah terseleksi sehari sebelum pelaksanaan kegiatan harus megikuti
TAK sampai selesai
5. JADWAL KEGIATAN
a. Tempat : Rumah Singgah DOSA RASO
b. Lama : 08.00 – 11.00
c. Waktu : Senin, 17 April 2023
6. METODE
a. Dinamika Kelompok
b. Diskusi
c. Menulis
d. Mendengarkan musik
8. PENGORGANISASIAN
a. Leader (Pemimpin) :
Tugas :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
4) Menjelaskan tujuan
5) Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan perasaan
dan memberikan umpan balik
6) Sebagai role model
7) Menjelaskan jalannya permainan dan melakukan kontrak waktu
b. Co-leader (Wakil Pemimpin) :
Tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas
c. Observer
Tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat
dan jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok
dengan evaluasi kelompok
d. Fasilitator
Tugas :
Meja
kursi
Keterangan :
: Leader
: Co leader
: Observer
: Fasilitator
: Pasien
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien
lain
c. Tahap Kerja
1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu menulis dan
mendengarkan music.
2) Terapis membagikan kertas dan pensil untuk tiap klien
3) Terapis meminta klien menulis apa saja sesuai dengan perasaan saat
ini.
4) Sementara klien mulai menulis, terapis berkeliling dan memberi
penguatan kepada klien untuk terus menulis. Jangan mencela klien.
5) Setelah semua klien selesai menulis, terapis meminta masing-masing
untuk memperlihatkan dan menceritakan tulisan yang telah dibuatnya
kepada klien lain.
6) Kegiatan poin 5 dilakukan sampai semua klien mendapat giliran
7) Setiap kali klien selesai menceritakan tulisannya, terapis mengajak
klien bertepuk tangan.
d. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan
melalui gambar
3) Kontrak yang akan datang
Menyepakati TAK yang akan datang yaitu menonton film
Menyepakati waktu dan tempat
e. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien , Contoh : klien mengikuti sesi 2 TAK stimulasi
sensoris menggambar, menyebutkan nama gambar,dan menceritakan makna
gambar , anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaan melalui gambar.
Penilaian TAK Stimulasi Sensori Menggambar
1. Mengikuti Kegiatan
Dari Awal Sampai
Akhir
2. Menggambar Sampai
Selesai
3. Menyebutkan Gambar
Apa
4. Menceritakan Makna
Gambar
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, menggambar,
menyebutkan gambar, dan menceritakan makna gambar. Beri tanda (√) jika klien
mampu dan tanda (X) jika klien tidak mampu.
Simpulan
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dapat
membantu membangun hubungan dengan orang lain, dengan terapi aktifitas kelompok,
pasien dapat bersosialisasi, mengetahui koteks realitas, menyalurkan energi, meningkatkan
harga diri (Pardede & Ramadia, 2021). Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sensori, upaya memusatkan perhatian, kesegaran
jasmani dan mengekspresikan perasaan.
Penggunaan terapi kelompok dalam praktek keperawatan jiwa akan memberikan
dampak positif dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi serta pemulihan kesehatan.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi ini sebagai upaya untuk memotivasi proses
berpikir, mengenal halusinasi, melatih pasien mengontrol halusinasi serta mengurangi
perilaku mal adaptif (Sutinah, dkk, 2020).
DAFTAR PUSTAKA
Kamariyah, K., & Yuliana, Y. (2021). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi
Sensori: Menggambar terhadap Perubahan Tingkat Halusinasi pada Pasien Halusiansi di
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Daerah Jambi. Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi, 21(2), 511. https://doi.org/10.33087/jiubj.v21i2.1484
Keliat, B. A., & Pawirowiyono, A. (2016). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok (B.
Angelina (ed.); 2nd ed.). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Livana, Rihadini, Kandar, Suerni, T., Sujarwo, Maya, A., & Nugroho, A. (2020).
Peningkatan Kemampuan Mengontrol Halusinasi Melalui Terapi Generalis Halusinasi.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Jiwa, 2(1), 1–8.
Ningsih, P., Murtiani, & Ilyas, M. (2013). Pengaruh terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi
Persepsi Terhadap Kemampuan Mengontrol Halusinasi Pada Pasien Halusinasi Di Ruang
Kenanga Rumah Sakit Khusus Daerah Propinsi Sulawesi Selatan. 2, 1–7.
http://ejournal.stikesnh.ac.id/index.php/jikd/article/view/440
Sutinah, S., Harkomah, I., & Saswati, N. (2020). Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi
Persepsi Sensori (Halusinasi) Pada Klien Halusinasi Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi
Jambi. Jurnal Pengabdian Masyarakat Dalam Kesehatan, 2(2), 29.
https://doi.org/10.20473/jpmk.v2i2.19972