Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN FEBRIS

A. PENGERTIAN
Menurut Suriadi (2001), demam adalah meningkatnya temperatur suhu tubuh secara
abnormal.
Tipe demam yang mungkin kita jumpai antara lain :
1. Demam septic
Suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali
ketingkat diatas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat.
Bila demam yang tinggi tersebut turun ketingkat yang normal dinamakan juga demam hektik.
2. Demam remiten
Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal.
Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar
perbedaan suhu yang dicatat demam septik.
3. Demam intermiten
Suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam
seperti ini terjadi dalam dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari terbebas
demam diantara dua serangan demam disebut kuartana.
4. Demam kontinyu
Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam yang
terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia.
5. Demam siklik
Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh beberapa periode bebas
demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula. Suatu
tipe demam kadang-kadang dikaitkan dengan suatu penyakit tertentu misalnya tipe demam
intermiten untuk malaria. Seorang pasien dengan keluhan demam mungkin dapat
dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jela seperti : abses, pneumonia, infeksi saluran
kencing, malaria, tetapi kadang sama sekali tidak dapat dihubungkan segera dengan suatu
sebab yang jelas. Dalam praktek 90% dari para pasien dengan demam yang baru saja dialami,
pada dasarnya merupakan suatu penyakit yang self-limiting seperti influensa atau penyakit
virus sejenis lainnya. Namun hal ini tidak berarti kita tidak harus tetap waspada terhadap
inveksi bakterial.

B. ETIOLOGI
Penyebab demam selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan
atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral
(misalnya: perdarahan otak, koma). Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan diagnosis
penyebab demam diperlukan antara lain: ketelitian penggambilan riwayat penyakit pasien,
pelaksanaan pemeriksaan fisik, observasi perjalanan penyakit dan evaluasi pemeriksaan
laboratorium.serta penunjang lain secara tepat dan holistik. Beberapa hal khusus perlu
diperhatikan pada demam adala cara timbul demam, lama demam, tinggi demam serta
keluhan dan gejala lian yang menyertai demam. Demam belum terdiagnosa adalah suatu
keadaan dimana seorang pasien mengalami demam terus menerus selama 3 minggu dan suhu
badan diatas 38,3 derajat celcius dan tetap belum didapat penyebabnya walaupun telah diteliti
selama satu minggu secara intensif dengan menggunakan sarana laboratorium dan penunjang
medis lainnya.

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Sebelum meningkat ke pemeriksaan yang lebih mutakhir yang siap untuk digunakan seperti
ultrasonografi, endoskopi atau scanning, masih dapat diperiksa uji coba darah, pembiakan
kuman dari cairan tubuh/lesi permukaan atau sinar tembus rutin. Dalam tahap melalui biopsi
pada tempat-tempat yang dicurigai. Juga dapat dilakukan pemeriksaan seperti anginografi,
aortografi atau limfangiografi.

D. TANDA DAN GEJALA


1. Suhu badan lebih 37,2 ºC
2. Banyak berkeringat
3. Pernafasan meninggil
4. Menggigil
E.PATOFISIOLOGI
Tubuh telah mengembangkan suatu sistem pertahanan yang cukup ampuh terhadap
infeksi dan peningkatan suhu tubuh memberikan suatu peluang kerja yang optimal untuk
sistem pertahanan tubuh. Demam terjadi karena pelepasan pirogen dari dalam leukosit
yang sebelumnya telah terangsang oleh pirogen eksogen yang dapat berasal dari
mikroorganisme atau merupakan suatu hasil reaksi imunologik yang tidak berdasarkan
suatu infeksi. Pirogen adalah suatu protein yang identik dengan interkulin-1. di
dalhipotalamus zat ini merangsang pelepasan asam arakidonat serta mengakibatkan
peningkatan sintesis prostaglandin E2 yang langsung dapat menyebabkan suatu
pireksia. Pengaruh pengaturan autonom akan mengakibatkan terjadinya vasokontriksi
perifer sehingga pengeluaran panas menurun dan pasien merasa demam. Suhu badan
dapat bertambah tinggi karena meningkatnya aktivitas metabolisme yang juga
mengakibatkan penambahan produksi panas dan karena kurang adekuat penyalurannya
ke permukaan maka rasa demam bertambah.
F.PEMERIKSAAN PENUNJANG
Sebelum meningkat ke pemeriksaan yang lebih mutakhir yang siap untuk digunakan
seperti ultrasonografi, endoskopi atau scanning, masih dapat diperiksa uji coba darah,
pembiakan kuman dari cairan tubuh/lesi permukaan atau sinar tembus rutin. Dalam
tahap melalui biopsi pada tempat-tempat yang dicurigai. Juga dapat dilakukan
pemeriksaan seperti anginografi, aortografi atau limfangiografi.
G. PENATALAKSANAAN TERAPEUTIK
1. Antipiretik
2. Anti biotik sesuai program
3. Hindari kompres alkohol atau es
H.KOMPLIKASI
1. Takikardi
2. Insufisiensi jantung
3. Insufisiensi pulmonal
4. Kejang demam

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. S DENGAN PENYAKIT


FEBRIS DI RUANG ANGGREK DI RUMAH SAKIT BINA
SEHAT JEMBER
1.      Data Demografi
a)      Biodata
-         Nama : An. S
-         Usia / tanggal lahir : ( 4 th ) Jember. 15 Maret 2007
-         Jenis kelamin : Perempuan
-         Alamat  : Sukorambi. Rt. 3. Rw. 4
-         Suku / bangsa : Jawa
-         Status pernikahan : Belum menikah
-         Agama / keyakinan : Islam
-         Pekerjaan / sumber penghasilan : -
-         Diagnosa medik : Febris
-         No. Medical record : 20 – 08 - 1989
-         Tanggal masuk : 28 November 2011 (Jam. 15.00 WIB)
-         Tanggal pengkajian : 29 November 2011 (Jam. 20.00)
-         Terapi medik : - Antipiretik
 - Cairan infus NS
 - Antibiotik
b)      Penanggung Jawab
-         Nama : Tn. W
-         Usia : 30 tahun
-         Jenis kelamin : Laki - laki
-         Pekerjaan / sumber penghasilan : Tenaga Pengajar
-         Hubungan dengan klien : Ayah Klien
2.      Keluhan Utama
Orang tua klien mengatakan, klien mengalami panas tinggi, dan tidak turun – turun.

3.      Riwayat Kesehatan
a.       Riwayat kesehatan sekarang
-         Orang tua klien mengatakan klien sudah 3 hari yang lalu mengalami panas.
-         Panas muncul secara tiba – tiba dan semakin hari panasnya semakin naik.
-         Setelah dilakukan tindakan baik keperawatan maupun tindakan medis selama 3 kali 24 jam
panas klien turun secara berangsur – angsur.
-         Memberikan kompres air hangat kepada klien
Memberikan obat antipiretik kepada klien
Memberikan obat antibiotik kepada klien
-         Kondisi klien saat dikaji orang tua klien mengatakan panasnya sudah agak menurun dari
pada yang sebelumnya, temperatur klien saat dikaji 38,5 derajat.
b.      Riwayat kesehatan lalu
-         Orang tua klien mengatakan bahwa klien tidak pernah mengalami atau menderita penyakit
berat sebelumnya.
-         Orang tua klien mengatakan klien pernah mendapatkan program imunisasi BCG, DPT,
MMR.
-         Orang tua klien mengatakan klien tidak pernah mengalami kecelakaan sebelumnya.
-         Orang tua klien mengatakan klien tidak pernah mendapatkan tindakan medis maupun
keperawatan sebelumnya.
-         Orang tua klien mengatakan klien tidak pernah mempunyai riwayat alergi sebelumnya, baik
alergi makanan, obat – obatan, zat/ substansi dll.
-         Orang tua klien mengatakan sebelum dibawah kerumah sakit klien mendapatkan pengobatan
bebas ( parasetamol) dirumah.
c.       Riwayat Kesehatan Keluarga.
-         Orang tua klien mengatakan tidak mempunyai penyakit berat sebelumnya akan tetapi nenek
klien pernah menderita penyakit asma.
-         Nenek klien pernah menderita penyakit asma.
-         Genogram keluarga klien. :
                                         

  

Keterangan

   : Pernah Menderita Asma

   : Anak atau Ayah klien


   : Penderita/Klien
---------   : Tinggal Serumah

4.      Riwayat Psikososial
-         Orang tua klien mengatakan apabila dirumah klien aktif dalam melakukan tindakan.
-         Orang tua klien mengatakan jika dirumah klien bermain dengan teman sejawatnya.
-         Orang tua klien mengatakan apabilah dirumah klien tidak rewel, akan tetapi saat dirumah
sakit klien cenderung rewel.
-         Orang tua klien mengatakan tidak terlalu memfikirkan beban biaya rumah sakit karena orang
tua klien memiliki asuransi kesehatan keluarga.
-         Klien cenderung pendiam dan tidak aktif dalam bermain.
5.      Riwayat Spiritual.
-         Ritual yang biasa dijalankan : -
6.      Pemeriksaan Fisik
A.     Keadaaan umum klien
-         Tanda – tanda dari distress : klien sering rewel
-         Penampilan dihubungkan dengan usia : -
-         Ekspresi wajah,bicara, mood : wajah klien nampak pucat, bicaranya lemah, kliean tidak
terlalu mood dalam melakukan aktivitas.
-         Berpakaian dan kebersihan umum : kliean mandi 2 hari sekali dan selalu mengati
pakaiannya.
-         Tinggi badan, BB, gaya berjalan : 100 cm, 20 Kg, Gaya berjalan normal seperti anak - anak
pada umumnya.
B.     Tanda -  tandaVital :
-         Suhu : 38,5 derajat
-         Nadi : 77 kali/menit
-         Pernafasan : 29 kali/ menit
-         Takanan darah : -
C.     Sistem Pernafasan
-         Hidung : Inspeksi :kesimetrisan (+), pernafasan cuping hidung (-) adanya secret atau polip
(-), passase udara (-).
-         Leher : Inspeksi dan palpasi : pembesaran kelenjar (-), tumor (-).
-         Dada : Inspeksi ;bentuk dada ( normal), ukuran ( sama ), gerakan dada ( kiri dan kanan
seimbang, retraksi (-), keadaan PX ( normal)
 Auskultasi :suara nafas ( normal), suara nafas tambahan (-).
Palpasi : Clubbing finger (-).
D.     Sistem Kardiovaskuler.
-         Inspeksi : Conjungtiva (anemia), bibir (pucat), pembesaran jantung (-)
-         Palpasi :Arteri carotis (normal), Tekanan vena jugularis (normal), Ictus cordis/apex (teraba
diantara costa 4)
-         Auskultasi : suara jantung tambahan (-), bising aorta (-), murmur (-), gallop (-), tricuspidalis
dan mitral (-).
E.      Sistem Pencernaan.
-         Inspeksi : seklera (-), bibir (kering), Mulut (stomatitis (-), jumlah gigi (22 buah), kemampuan
menelan (-), gerakan lidah (-).
-         Gaster : kembung (-), gerakan peristaltik (-)
-         Abdomen
Inspeksi ; tidak ditemukan luka, bentuk simetris.
Palpasi :
 Tidak ditemukan pembesaran di kuadran I - IV
 Tidak ditemukan nyeri tekan
Perkusi : suara timpani
Auskultasi : bising usus (+)
-         Anus : kondisi (normal).
F.      Sistem Indra
1)      Mata
        Kelopak mata (+), bulu mata (+), alis (+), lipatan epikantus dengan ujung atas telinga (+).
        Visus (+)
        Lapang pandang (+)
2)      Hidung
        Penciuman (+), perih dihidung (-), trauma (-), mimisan (-).
        Secret yang menghalangi penciuman (-).
3)      Telinga
        Keadaan daun telinga (+), operasi telinga (-)
        Kanal auditoris (+)
        Membran tympani (+)
        Fungsi pendengaran (+).
G.     Sistem Saraf.
1.      Fungsi celebral
        Status mental : daya ingat (+), perhatian dan perhitungan (+), bahasa (+).
        Kesadaran : GCS 7
        Bicara : expresive dan reseptive (-).
2.      Fungsi cranial
        Saraf cranial I s/d XII (+)
3.      Fungsi motorik
        Massa (-)
        Tonus dan kekuatan otot (+4)
4.      Fungsi sensorik
        Suhu : 38,5 derajat
        Nyeri : (+)
        Getaran posisi dan diskriminasi : (-)
5.      Fungsi cerebellum
        Koordinasi dan keseimbangan (+)
6.      Refleks
        Ekstermitas atas : (+4)
        Ekstermitas bawah : (+4)
        Superficial : (+4)
H.     Sistem Muskuloskeletal
        Kepala : bentuk kepala bundar
        Vertebrae : Normal
        Pelvis : Normal
        Lutut : Normal
        Kaki : Normal
        Bahu : Simetrsis, normal
        Tangan : Normal
I.        Sistem Integumen
        Rambut : tebal, warna hitam dan halus.
        Kulit : warna pucat, temperatur ( 38,5 derajat), kelembaban (-), bulu kulit (halus), tahi lalat
( di bawah bibir sebelah kiri ), ruam (-).
        Kuku : warna (putih bening), mudah patah (-), kebersihan (+).
J.       Sistem Endokrin
        Kelenjar tiroid : pembesaran (-)
        Percepatan pertumbuhan : Normal
        Gejala keratinisme atau gigantisme : (-)
        Ekskresi urin berlebihan (-), polidipsi (-), poliphagi (-)
        Suhu tubuh yang tidak seimbang (+), keringat berlebihan (+), leher kaku (-).
        Riwayat bekas air seni dikelilingi semut : (-).
K.    Sistem Perkemihan
        Edema Palpebra (-)
        Moon face (-)
        Edema Anasarka (-)
        Keadaan kandung kemih (+)
        Nocturia (-), dysuria (-), kencing batu (-).
        Penyakit hubungan seksual (-).
L.      Sistem Reproduksi
        Keadaan glendpenis : tidak dikaji
        Testis : tidak dikaji
        Pertumbuhan rambut : tidak dikaji
        Pertumbuhan jakun : tidak dikaji
        Perubahan suara : tidak dikaji
M.   Sistem Imun
        Alergi (-)
        Imunisasi : BCG, DPT, MMR
        Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca : Flu (+)
        Riwayat transfusi dan reaksinya : (-)
7.      Aktivitas Sehari – hari
        Nutrisi
-         Selera makan : menurun
-         Menu makan dalam 24 jam : BSTIK
-         Frekuensi makanan dalam 24 jam : 2 kali sehari
-         Makanan yang disukai : telur mata sapi
Makanan pantangan : sayur wortel
-         Pembatasan pola makan : (-)
-         Cara makan : menggunakan sendok dan piring
-         Ritual sebelum makan : membaca doa sebelum makan
        Cairan
-         Jenis minuman yang dikonsumsi dalam 24 jam : air putih dan susu
-         Frekuensi minum : tidak menentu
-         Kebutuhan cairan dalam 24 jam : tidak diketahui
        Eliminasi ( BAB & BAK )
-         Tempat pembuangan : toilet
-         Frekuensi : tidak diketahui
Kapan : -
Teratur : -
-         Konsistensi : padat
-         Kesulitan dan cara menanganinya : tidak
-         Obat – obat untuk memperlancar BAK/BAB : -
        Istirahat Tidur
-         Apakah cepat tertidur : (+)
-         Jam tidur : siang 3 jam dan malam hari 9 jam (dirumah), siang 2 jam dan malam 5 jam ( di
RS )
-         Bila tidak dapat tidur apa yang di lakukan : orang tua klien mengendong dan mengajak jalan
– jalan
-         Apakah tidur secara rutin : iya.
        Personal Hygiene
-         Mandi : frekuensi ( 2 kali sehari ), alat mandi : gayun, kesulitan (-), mandiri/dibantu :
dibantu, cara : seperti biasanya.
-         Cuci rambut : 3 kali dalam seminggu
-         Gunting kuku : 1 kali dalam 2 minggu.
-         Gosok gigi : 2 kali sehari.
        Aktivitas / mobilitas fisik
-         Kegiatan sehari – hari : bermain dan belajar
-         Pengaturan jadwal harian : -
-         Penggunaan alat bantu untuk aktivitas : (-)
-         Kesulitan pergerakan tubuh : (-)
        Rekreasi
-         Bagaimana perasaan anda saat bekerja : tidak dikaji
-         Berapa banyak waktu luang : tidak dikaji
-         Apakah puas setelah rekreasi : tidak dikaji
-         Apakah anda dan keluarga menghabiskan waktu senggang : tidak dikaji
-         Bagaimana perbedaan hari libur dan hari kerja : tidak dikaji
8.      Test Diagnostik
        Laboratorium
-         Hemoglobin : 14, 8
Normal L: 13,5 – 18,09 /dl
                P: 11,5 – 16,09 /dl
-         Leukosit : 2.800
Normal : 3.300 / 10.300 / cmm
-         LED : 15 – 22
Normal L: 6 – 15 mm
                P: 0 – 20 mm
-         Hitung jenis : 0/0/1/73/26/0
Normal : 1-2/0-1/3-5/54-62
                  25 – 33/3-7
-         Hematokrit : 47,0
Normal L : 40 – 54 %
                P : 35 – 47 %
-         Trombosit : 262.000
Normal : 130.000 – 450.000
-         Eritrosit : 4.980.000
Normal  L : 4,5 – 6,5 juta / cmm
                 P : 3,0 – 6,0 juta / cmm
-         Widal :
O   : Post 1/400  ( N. Negative )
H   : Post 1/200  ( N. Negative )
PA : Negt / -      ( N. Negative )
PB : Post 1/400  ( N. Negative)
        Ro foto : -
        CT Scan : -
        MRI, USG, EEG, ECG, dll : -
9.      Terapi Saat Ini.
        Antipiretik : Parasetamol
        Antibiotik
        NS

DATA FOKUS
NAMA PASIEN : AN. S
NO REKAM MEDIK : 20 – 08 – 1989
RUANG RAWAT : Ruang Anak Di Kamar Anggrek
DATA OBJEKTIF DATA SUBJEKTIF
       Bibir kering Orang tua klien mengatakan klien selama 3
       Suhu badan 38,5 derajat hari mengalami panas tinggi.
       Banyak berkeringat Orang tua klien mengatakan klien sering
       Pernafasan meninggi rewel.
       Mengigil

       Kulit kering

       Sering menangis

       Sulit tidur

ANALISA DATA
NAMA PASIEN : AN. S
NO. REKAM MEDIK : 20 – 08 – 1989
RUANG RAWAT : Ruang Anak Di Kamar Anggrek
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
1 DS : Orang tua klien mengatakan Hypertermi Proses infeksi
klien selama 3 hari mengalami panas
tinggi
DO :
       Bibir kering

       Suhu badan 38,5 derajat

       Mengigil

       Kulit kering

2 DS : Orang tua klien mengatakan Resiko kekurangan Intake yang kurang


klien selama 3 hari mengalami panas volume cairan dan deperosis
tinggi
DO :
       Suhu badan : 38,5 derajat

       Mengigil

       Banyak berkeringat

3 DS : Orang tua klien mengatakan Cemas Hipertermi


klien sering rewel.
DO :
       Klien sering menangis

       Sulit tidur

DIAGNOSA KEPERAWATAN
NAMA PASIEN : AN. S
NO. REKAM MEDIK : 20 – 08 – 1989
RUANG RAWAT : Ruang Anak Di Kamar Anggrek
NO MASALAH / DIAGNOSA TGL DITEMUKAN TGL TERATASI
1. Hipertermi berhubungan dengan 28 November 2011 1 Desember 2011
proses infeksi
2. Resiko kekurangan volume cairan 28 November 2011 1 Desember 2011
berhungan dengan intake yang
kurang dan deperosis
3. Cemas berhubungan dengan 28 November 2011 1 Desember 2011
hipertermi
RENCANA KEPERAWATAN
NAMA PASIEN : AN. S
NO. REKAM MEDIK : 20 – 08 – 1989
RUANG RAWAT : Ruang Anak Di Kamar Anggrek
TGL NDX. DAN DATA TUJUAN DAN RENCANA RASIONAL
PENUNJANG KRITERIA TINDAKAN
HASIL
28/11/2011 1 Setelah dilakukan        Pantau suhu
DS : Orang tua tindakan klien (derajat
keperawatan dan pola)
klien mengatakan selama 3 x 24 jam perhatikan
klien selama 3 hari klien menujukan menggigil/diafor
mengalami panas temperatur dalan        Pantau suhu
tinggi batas normal lingkungan
dengan kriteria:        Berikan
DO :
       Bebas dari kompres hangat
       Bibir kering
kedinginan hindri
       Suhu badan 38,5        Suhu tubuh stabil penggunaan
derajat 36-37 C akohol
       Berikan miman
       Mengigil
sesuai kebutuhan
       Kulit kering
       Kolaborasi
untuk pemberian
antipiretik dan
antibiotik

28/11/2011 2 Setelah dilakukan        Ukur/catat


DS : Orang tua tindakan haluaran urine
dan berat jenis.
klien mengatakan perawatan selama Catat ketidak
klien selama 3 hari 3 x 24 jam volume seimbangan
mengalami panas cairn adekuat masukan dan
tinggi dengan kriteria: haluran
kumulatif
DO :        tanda vital dalam
        Pantau tekanan
       Suhu badan : 38,5 batas normal darah dan denyut
derajat        nadi perifer teraba jantung ukur
CVP
       Mengigil kuat  Palpasi denyut
       

       Banyak        haluran urine


perifer
berkeringat adekuat        Kaji membran
       tidak ada tanda- mukosa kering,
tanda dehidrasi tugor kulit yang
kurang baik dan
rasa haus
       Kolaborasi
untuk pemberian
cairan IV sesuai
indikasi
        Pantau nilai
laboratorium,
Ht/jumlah sel
darah merah,
BUN,cre,
Elek,LED, GDS

28/11/2011 3 Setelah dilakukan        Kaji dan


DS : Orang tua tindakan identifikasi serta
perawatan selama luruskan
klien mengatakan 2 x 24 jam cemas informasi yang
klien sering rewel. hilang dengan dimiliki klien
DO : kriteria: mengenai
       klien dapat hipertermi
       Klien sering
mengidentifikasi        Berikan
menangis
hal-hal yang dapat informasi yang
       Sulit tidur
meningkatkan dan akurat tentang
menurunkan suhu penyebab
tubuh hipertermi
       klien mau        Validasi
berpartisipasi perasaan klien
dalam setiap dan yakinkan
tidakan yang klien bahwa
dilakukan kecemasam
       klien merupakan
mengungkapkan respon yang
penurunan cemas normal
yang berhubungan        Diskusikan
dengan hipertermi, rencana tindakan
proses penyakit yang dilakukan
berhubungan
dengan
hipertermi dan
keadaan
penyakit
TINDAKAN KEPERAWATAN
NAMA PASIEN : AN. S
NO. REKAM MEDIK : 20 – 08 – 1989
RUANG RAWAT : Ruang Anak Di Kamar Anggrek
TGL KODE JAM TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL
NDX (WIB)
29/11 1 15.00        Memantau suhu klien (derajat dan pola) perhatikan
menggigil/diaforsis
       Memantau suhu lingkungan
       Memberikan kompres hangat hindri
       Memberikan minum sesuai kebutuhan
       Kolaborasi dengan tenaga medis dalam pemberian
antipiretik dan antibiotic
2 15.00
Mengukur/mencatat haluaran urine dan berat jenis.
       
       Mencatat ketidak seimbangan masukan dan haluran
kumulatif
       Memantau tekanan darah dan denyut jantung ukur CVP
       Meraba denyut perifer
       Mengkaaji membran mukosa kering, tugor kulit yang
kurang baik dan rasa haus
       Kolaborasi untuk pemberian cairan IV sesuai indikasi

3 15.00        Memantau nilai laboratorium, Ht/jumlah sel darah


merah, BUN,cre, Elek,LED, GDS

       Mengkaji dan mengidentifikasi serta meluruskan


informasi yang dimiliki orang tua klien mengenai
hipertermi
       Memberikan informasi yang akurat tentang penyebab
hipertermi
       Memvalidasi perasaan klien dan meyakinkan klien
bahwa kecemasam merupakan respon yang normal
       Mendiskusikan rencana tindakan yang dilakukan
berhubungan dengan hipertermi dan keadaan penyakit

30/11 1 20.00        Memantau suhu klien (derajat dan pola) perhatikan


menggigil/diaforsis
       Memantau suhu lingkungan
       Memberikan kompres hangat hindri
       Memberikan minum sesuai kebutuhan
       Kolaborasi dengan tenaga medis dalam pemberian
antipiretik dan antibiotic
2 20.00
Mengukur/mencatat haluaran urine dan berat jenis.
       
Mencatat ketidak seimbangan masukan dan haluran
       
kumulatif
       Memantau tekanan darah dan denyut jantung ukur CVP
       Meraba denyut perifer
       Mengkaaji membran mukosa kering, tugor kulit yang
kurang baik dan rasa haus
       Kolaborasi untuk pemberian cairan IV sesuai indikasi

3 20.00        Memantau nilai laboratorium, Ht/jumlah sel darah


merah, BUN,cre, Elek,LED, GDS

       Mengkaji dan mengidentifikasi serta meluruskan


informasi yang dimiliki orang tua klien mengenai
hipertermi
       Memberikan informasi yang akurat tentang penyebab
hipertermi
       Memvalidasi perasaan klien dan meyakinkan klien
bahwa kecemasam merupakan respon yang normal
       Mendiskusikan rencana tindakan yang dilakukan
berhubungan dengan hipertermi dan keadaan penyakit

1/12 1 07.00        Memantau suhu klien (derajat dan pola) perhatikan


menggigil/diaforsis
       Memantau suhu lingkungan
       Memberikan kompres hangat hindri
       Memberikan minum sesuai kebutuhan
       Kolaborasi dengan tenaga medis dalam pemberian
antipiretik dan antibiotic
2 07.00
       Mengukur/mencatat haluaran urine dan berat jenis.
       Mencatat ketidak seimbangan masukan dan haluran
kumulatif
       Memantau tekanan darah dan denyut jantung ukur CVP
       Meraba denyut perifer
       Mengkaaji membran mukosa kering, tugor kulit yang
kurang baik dan rasa haus
Kolaborasi untuk pemberian cairan IV sesuai indikasi
       
       Memantau nilai laboratorium, Ht/jumlah sel darah
3 07.00 merah, BUN,cre, Elek,LED, GDS

       Mengkaji dan mengidentifikasi serta meluruskan


informasi yang dimiliki orang tua klien mengenai
hipertermi
       Memberikan informasi yang akurat tentang penyebab
hipertermi
       Memvalidasi perasaan klien dan meyakinkan klien
bahwa kecemasam merupakan respon yang normal
       Mendiskusikan rencana tindakan yang dilakukan
berhubungan dengan hipertermi dan keadaan penyakit

CATATAN PERKEMBANGAN
NAMA PASIEN : AN. S
NO. REKAM MEDIK : 20 – 08 – 1989
RUANG RAWAT : Ruang Anak Di Kamar Anggrek
TGL KODE JAM EVALUASI SOAP
NDX (WIB)
30/11 1 20.00S : orang tua klien mengatakan bahwa klien panasnya sudah
berkurang
O : - bibir agak kering
-  T : 38 
-  Sedikit menggil
2 -  Kulit tidak kering
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi

S : orang tua klien mengatakan bahwa klien panasnya sudah


3 berkurang
O :  - Suhu badan 38
-     Masih berkeringat
-     Menggil berkurang
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi

S : orang tua klien mengatakan bahwa rewel klien sudah


berkurang
O : - klien menangis tetapi sudah jarang
-  Klien masih sering terbangun pada waktu tidur
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
01/12 1 07.00S : orang tua klien mengatakan bahwa kien sudah tidak panas
lagi
O : - bibir kering (–)
-  Suhu 37
-  Tidak mengigil
-  Kulit normal
A : Masalah teratasi
2 P : Hentikan Intervensi

S : orang tua klien mengatakan bahwa kien sudah tidak panas


3 lagi
O : - Suhu 37
-  Tidak mengigil
-  Tidak berkeringat

A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi

S : orang tua klien mengataka bahwa klien sudah tidak


rewel
O : - klien tidak pernah menangis
-  Tidurnya nyenyak
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai