Anda di halaman 1dari 30

BAB I

TINJAUAN MEDIS

A. DEFINISI
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulan/hampir cukup bulan, disusul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir/
melalui jalan lain, berlangsung dengan bantuan/tanpa bantuan. Salah satu cara
didalam persalinan adalah dengan Sectio Caesarea (Tritestuti, 2019)
Sectio Caesarea adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat
insisi pada dinding abdomen dan uterus. Tindakan SC disebabkan oleh dua
faktor indikasi yaitu faktor ibu dan faktor janin. Faktor ibu antara lain panggul
sempit dan distosia mekanis, pembedahan sebelumnya pada uterus, riwayat
SC, perdarahan dan toxemua gravidarum. Faktor janin antara lain gawat janin,
cacat/kematian janin sebelumnya, insufesiensi plasenta, malpresentasi, janin
besar, inkompatibilitas rhesus, postmortem caesarean dan infeksi virus hepers.
Luka post section caesarea adalah luka yang membekas dan
disebabkan oleh bedah caesar ketika wanita tidak dapat melahirkan secara
normal. Luka post SC yang tidak dirawat dengan baik akan berakibat infeksi.

B. ETIOLOGI
Menurut Amin & Hardi (2013) etiologi Sectio Caesarea ada dua yaitu
sebagai berikut:
1. Etiologi yang berasal dari ibu Yaitu pada primigravida dengan
kelainan letak, primi para tua disertai kelainan letak ada, disporporsi
sefalo pelvik (disproporsi janin/ panggul), ada sejarah kehamilan dan
persalinan yang buruk, terdapat kesempitan panggul, placenta previa
terutama pada primigravida, solutsio placenta tingkat I - II, komplikasi
kehamilan yaitu preeklampsi-eklampsia, atas permitaan, kehamilan
yang disertai penyakit (jantung, DM), gangguan perjalanan persalinan
(kista ovarium, mioma uteri dan sebagainya).
2. Etiologi yang berasal dari janin
Fetal distress/ gawat janin, mal presentasi dan mal posisi kedudukan
janin, prolapsus tali pusat dengan pembukaan kecil, kegagalan
persalinan vakum atau forseps ekstraksi. Menurut Rasjidi (2009)
indikasi dan kontra indikasi dari Sectio Caesarea sebagai berikut:
Indikasi Sectio Caesarea
 Indikasi mutlak Indikasi Ibu
a. Panggul sempit absolut
b. Kegagalan melahirkan secara normal karena kurang
adekuatnya stimulasi.
c. Tumor-tumor jalan lahir yang menyebabkan obstruksi.
d. Stenosis serviks atau vagina
e. Placenta previa
f. Disproporsi sefalopelvik.
g. Ruptur uteri
 Membakat Indikasi janin
a. Kelainan letak
b. Gawat janin
c. Prolapsus placenta
d. Perkembangan bayi yang terhambat
e. Mencegah hipoksia janin, misalnya karena preeklampsia.
 Indikasi relatif
a. Riwayat Sectio Caesarea sebelumnya
b. Presentasi bokong
c. Distosia
d. Fetal distress
e. Preeklampsia berat, penyakit kardiovaskuler dan diabetes.
f. Ibu dengan HIV positif sebelum inpartu
 Indikasi Sosial
a. Wanita yang takut melahirkan berdasarkan pengalaman
sebelumnya.
b. Wanita yang ingin Sectio Caesarea elektif karena takut bayinya
mengalami cedera atauasfiksia selama persalinan atau
mengurangi resiko kerusakan dasar panggul.
c. Wanita yang takut terjadinya perubahan pada tubuhnya atau
sexuality image setelahmelahirkan.

C. PATOFISIOLOGI
Adanya beberapa kelainan/hambatan pada proses persalinan yang
menyebabkan bayi tidak dapat lahir secara normal/spontan, misalnya plasenta
previa sentralis dan lateralis, panggul sempit, disproporsi cephalo pelvic,
rupture uteri mengancam, partus lama, partus tidak maju, preeklamsia, distosia
serviks, dan malpresentasi janin.
Kondisi tersebut menyebabkan perlu adanya suatu tindakan
pembedahan yaitu Sectio Caesarea (SC). Dalam proses operasinya dilakukan
tindakan anestesi yang akan menyebabkan klien mengalami imobilisasi
sehingga akan menimbulkan masalah intoleransi aktivitas. Adanya
kelumpuhan sementara dan kelemahan fisik akan menyebabkan klien tidak
mampu melakukan aktivitas perawatan diri klien secara mandiri sehingga
timbul masalah defisit perawatan diri. Kurangnya informasi mengenai proses
pembedahan, penyembuhan, dan perawatan post operasi akan menimbulkan
masalah ansietas pada klien.
Selain itu, dalam proses pembedahan juga akan dilakukan tindakan
insisi pada dinding abdomen sehingga menyebabkan terputusnya inkontinuitas
jaringan, pembuluh darah, dan saraf - saraf di sekitar daerah insisi. Hal ini
akan merangsang pengeluaran histamin dan prostaglandin yang akan
menimbulkan rasa nyeri (nyeri akut). Setelah proses pembedahan berakhir,
daerah insisi akan ditutup dan menimbulkan luka post op, yang bila tidak
dirawat dengan baik akan menimbulkan masalah risiko infeksi
D. TANDA DAN GEJALA
Menurut Masriroh (2013) tanda dan gejala masa post partum adalah
sebagai berikut:
a. Perubahan-perubahan psikologis lain yang terjadi selama kehamilan
berbalik (kerumitan).
b. Masa menyusui anak dimulai.
c. Organ-organ reproduksi kembali normal pada posisi sebelum kehamilan.
E. PATHWAYS

Insufisiensi Sirkulasi Cemas


plasenta uteroplasenta pada janin
menurun

Faktor predisposisi : Tidak timbul Kadar kortisol menurun


Ketidak seimbangan sepalo HIS (merupakan metabolisme
pelvic karbohidrat, protein, dan
Kehamilan kembar Tidak ada lemak)
Distress janin perubahan pada
Presentasi janin serviks
Preeklampsi/ eklampsi
Kelahiran
terhambat

Post date

Section Caesarea
(SC)

Persalinan
tidak normal

Estrogen
Kurang Nifas
meningkat
pengetahuan (Post Op)

Penurunan
Laktasi
Ansietas Nyeri
Imobilisasi
Resti Infeksi Pembendungan
Ansietas laktasi
F. PEMERIKSAAN PENJUNJANG
a. Tes golongan darah
Tes golongan darah bertujuan untuk mengetahui golongan darah dan
rhesus ibu hamil, guna mengantisipasi kemungkinan adanya perbedaan
rhesus antara ibu hamil dengan janin.
b. Hemoglobin (Hb)
Setiap ibu hamil perlu menjalani pemeriksaan Hb untuk mendeteksi
apakah terdapat penyakit anemia atau kurang darah.Anemia perlu dicegah
dan diobati karena dapat mengganggu kesehatan ibu dan janin. Anemia
juga dapat meningkatan risiko terjadinya kelahiran prematur, keguguran,
berat badan lahir rendah, dan perdarahan postpartum.
c. Tes gula darah
Tes gula darah adalah bagian dalam pemeriksaan kehamilan rutin.
Pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi apakah ibu hamil mengalami
diabetes kehamilan (diabetes gestasional).
d. Skrining penyakit infeksi
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat penyakit
infeksi pada ibu hamil. Skrining penyakit infeksi termasuk hepatitis B,
sifilis, HIV, dan TORCH.
e. Pemeriksaan genetik
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan apakah Anda memiliki
kelainan genetik, seperti thalasemia, yang berisiko diturunkan kepada
janin. Pemeriksaan genetik juga bisa dilakukan pada janin dengan
mengambil sampel cairan ketuban (amniocentesis) dan sampel darah janin
(fetal blood sampling).
f. Tes urine antenatal
Pemeriksaan ini dilakukan terhadap sampel urine ibu hamil. Tujuannya
adalah untuk mendeteksi apakah ibu hamil mengalami gangguan tertentu,
seperti preeklamsia, infeksi saluran kemih, atau diabetes.
G. PENATALAKSANAAN
1. Memeriksa tanda - tanda vital
2. Menimbang berat badan
3. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan kandungan
4. Pemeriksaan Leopold
KEPERAWATAN MATERNITAS
PENGKAJIAN POST PARTUM

Tanggal Pengkajian : 5 juni 2023


Nama Pengkaji : Aisyah Halwa Rosyid
Ruang : Rahma
Waktu Pengkajiaan : 16.00

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. S
Umur : 23 th
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : kedungpuji, gombong
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
Tanggal masuk RS : 22 Mei 2023
NO.RM : 316337
Diagnosa Medis : Post Partum SC

B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Tn. B
Umur : 27 th
Jenia Kelamin : Laki – Laki
Alamat : kedungpuji, gombong
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wirasuwasta
C. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan nyeri pada luka sayatan atau lokasi oprasi

D. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


Pada hari Senin tanggal 22 Mei 2023 jam 15.00 ,klien akan melakukan
tindakan operasi SC. Setelah di lakukan pengkajian klien merasakan setelah di
lakukan tindakann operasi klien merasakan tidak nyaman karena nyeri pada
luka sayatan dan setelah melahirkan ibu belum mengetahui makanann apa saja
yang harus di konsumsi. Ibu merasa cemas , gelisah dan merintih .TTV : TD :
120/80 mmHg, N : 92x/ menit, S : 36,2℃ RR : 20x/menit TFU : 32 cm
E. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Pasein mengatakan tidak mempunyai penyakit yang menular seperti
HIV ,TBC, dan Covid 19
F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit yang menular dan tidak memiliki
penyakit keturunan , seperti diabetes, hipertensi dll
G. GENOGRAM

Keterangan :

:laki-laki : Pasien

:perempuan : tinggal serumah

: laki- laki meninggal


H. RIWAYAT GINEKOLOGI
Pasien mengatakan menarche pada usia 12 tahun dengan siklus haid teratur selama 28
hari sekali. Saat haid kadang disertai sakit perut, warna darah haid merah kehitaman.
I. RIWAYAT KB
Pasien mengatakan belum pernah KB karena anak ke 1, setelah melahirkan pasien
mengatakan tidak ingin KB
J. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN YANG LALU

N TAHU TIPE PENOLO J BB KEADAA MASALAH


O N PERSALIN NG K LAHI N BAYI KEHAML
AN R WAKTU AN
- - - - - - - -

Pengalaman menyusui: tidak berapa lama : tahun

K. RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI


1. Berapa kali periksa saat hamil : 4 kali
2. Masalah kehamilan : tidak ada
L. RIWAYAT PERSALINAN
1. Jenis persalinan : SC tanggal/ jam : 22 Mei 2023 / 15.00
2. Jenis kelamin bayi : Perempuan , BB/ PB : 3100Gram/ 48cm. A/S :+178
3. Perdarahan : Ada , 500 cc
4. Masalah dalam persalinan : Presentasi Bokong

M. POLA FUNGSIONAL MENURUT GORDON


1. Pola persepsi-Managemen kesehatan
Sebelum bersalin : Klien mengatakan belum tahu terkait dengan post
SC, perawatan luka post SC dan apa saja
kebutuhan nutrisi yang baik untuk penyembuhan
lukanya.
Saatdikaji : Klien ingin tahu bagaimana untuk perawatan luka
post SC dan apa saja nutrisi yang harus dimakan
untuk mempercepat penyembuhanlukanya.
2. Pola nutrisi-Metabolik
Sebelum bersalin : Klien mengatakan saat hamil makan 3x sehari,
porsi sedang nasi sayur lauk. Pasien minum 6-7
gelas sehati air putih
Saatdikaji : Klien mengatakan nafsu makan berkurang makan
2x sehari tetapi sedikit-sedikit, minum 3-4 gelas.
3. Pola eliminasi
Sebelum bersalin : Klien mengatakan BAB 2 kali sehari padat kuning
kecoklatan, BAK 7x sehari.
Saatdikaji : Klien mengatakan belum BAB, dan terpasangDC.
4. Pola latihan-Aktifitas
Sebelum bersalin : Klien mengatakan aktivitas biasa namun tidak
yang berat-berat, bergerak agak susah karena perut
yang sudah membesar.
Saatdikaji : Pasien mengatakan lemas dan nyeri pada luka post
SC.
5. Pola kognitif perseptual
Sebelum bersalin : Klien mengatakan merasa senang karena ini hamil
pertamannya
Saatdikaji : Klien sangat bersyukur atas kelahiran anaknya
yang sehat dan selamat.
6. Pola istirahat-tidur
Sebelum bersalin : Klien mengatakan tidur malam kurang lebih 6-7
jam.
Saatdikaji : Klien mengatakan tidur klien terganggu karena
nyeri pada bagian perut dengan tidur hanya 4-
5jam.
7. Pola konsep diri-Persepsi diri
Sebelum bersalin : Klien mengatakan tidak terganggu dengan keadaan
tubuhnya
Saatdikaji : Klien mengatakan tidak bermasalah dengan
perubahan tubuhnya yang sekarang.
8. Pola peran dan hubungan
Sebelumbersalin : Klien mengatakan tidak ada masalah dengan
anggota keluarganya.
Saatdikaji : Klien mengatakan keluarga dan suaminya semakin
sayang dan perhatian kepadadirinya.
9. Pola reproduksi/seksual
Sebelum bersalin : klien mengatakan tidak ada masalah dengan
anggota keluarganya.
Saat dikaji : klien mengatakan keluarga dan suaminya
semakain sayang dan perhatian kepada dirinya.
10. Pola pertahanan diri (coping-toleransi stres )
11. Saat bersalin : klien mengatakan ketika mendapatkan masalah
menceritakan pada suaminya dan senantiasa
mengingat Allah SWT.
Saat dikaji : klien mengatakan ketika sedang mendapatkan
masalah menceritakan pada suaminya mer8edakan
stressya senantiasa mengingat Allah SWT dan
selalu bersyukur.
12. Pola keyakinan dan nilai
Sebelum bersalin : klien mengatakan selalu melaksanakan ibadah sholat
5 waktu dan membaca al-quran
Saat drikaji : klien mengatakan tidak melaksanakan irbadah
karena sedang nifas.

N. PEMERIKSAAN FISIK
Status obstetric : P : 1 A: 0 H: 37 minggu
Keadaan umum : cukup
Kesadaran : composmentris
BB/TB : 61 kg/155 cm
TTV
TD : 120/ 80 N : 92x/menit RR: 20x/menit S : 36,2℃
Pernafasan :
a. Kepala
Bentuk mesochepal, tidak ada lesi, jejas dan tidak ada nyeri tekan.
b. Mata
Simetris, pupil isokor, reflek terhadap cahaya (+/+), sklera tidak ikterik,
konjungtiva anemis.
c. Hidung
Simetris, tidak terdapat penumpukan sekret, tidak ada pengeluaran sekret dari
lubang hidung.
d. Mulut
Keadaan mulut bersih, mukosa bibir kering, pucat (-), tidak ada karies gigi.
e. Telinga
Pendengaran kedua telinga masih baik, tidak mengalami penurunan
pendengaran. Tidak ada pengeluaran cairan dari lubang telinga klien.
f. Leher
Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid maupun limfe,
tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada deviasi trakea, tidak ditemukan
adanya hiperpigmentasi.
g. Payudara
Inspeksi : Bentuk simetris, bentuk puting susu menonjol keluar,
hiperpigmentasi areola, kolostrum sudah keluar, namun masih sedikit.
Palpasi : Breast engorgement (-)
h. Paru – paru
Inspeksi : Ekspansi dada maksimal, retraksi dinding dada (-)
Palpasi : Traktil fremitus kanan kiri sama.
Perkusi : Tidak terkaji.
Auskultasi : Vesikuler.
i. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tak nampak.
Palpasi : Ictus cordis teraba di Mid clavikula Intercosta ke V
Perkusi : Tidak terkaji.
Auskultasi : BJ I-II murni.
j. Abdomen
Inspeksi : Supel, terdapat luka post SC melintang sepanjang ± 10 cm
diantara simfisis dan umbilicus tertutup kassa sedikit lembab.
Kondisi kassa ada rembesan berupa darah maupun cairan
yang lain, verban tampak sedikit kotor. Striae gravidarum (-),
linea alba (-), tidak ada lesi.
Auskultasi : BU: -
Palpasi : Terdapat nyeri tekan, TFU 1 jari di bawah umbilikal, uterus
teraba di medial, keras dengan kontraksi kuat, tidak teraba
distensi kandung kemih.
Perkusi : Suara timpani
k. Urogenitalia
Inspeksi : Terpasang dower catheter mulai tanggal 22Mei 2023.
Lokea : jumlah ±50 cc, warna merah segar, jenis lokea rubra,
konsistensinya cair, lendir darah, bau amis, anyir.
Perineum : Keadaan tidak dijahit, terpasang dower catheter, tidak ada
tanda-tanda redness,edema, ecchymosis, drainage,
approximation (REEDA), bersih.
Hemorhoid : tidak ada.
l. Ekstremitas
Atas: baal (-/-), edema (-/-), nyeri (-/-), kesemutan (-/-), varises (-/-), akral
hangat, Capillary refill< 2”.
Bawah : baal (-/-), edema (-/-), nyeri (-/-), kesemutan (-/-), varises (-/-), tanda
homan (-/-), akral hangat, Capillary refill< 2”.
m. Integumen
Tanggal/ Warna Kulit Turgon Mukosa Capilary Lain-
Jam bibir reffil lain
23/05/2023 Sianosis (-) Kurang Kering < 2detik -
16.10 elastis
Keterangan : + : ya -: tidak
O. KEADAAN MENTAL
Adaptasi psikologi : Tidak ada
Penerimaan terhadap bayi : pasien mengatakan sangat senang saat melihat
bayinya
Masalah khusus : tidak ada
P. KEMAMPUAN MENYUSUI
Pasien mengatakan belum mengetahui cara menyusui dengan benar karena baru anak
pertama

Q. OBAT-OBATAN
- Bila kesakitan : Injeksi Dexsametason / 8 jam
- bila mual/muntah : Injeksi ondan 4mg/ 8 jam
R. ANALISA DATA

TGL/JAM DATA PROBLEM ETIOLOGI


5 juni2023 DS : Ansietas Kekhawatiran
16.00 -klien mengatakan mengeluh mengalami
pusing kegagalan
-klien mengatakan merasa
khawatir dengan akibat dari
kondisi yang di hadapi
setelah post SC

DO:
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak tegang

TTV :
-TD : 120/96 mmHg
-N : 119x/menit
-S : 36®C
-RR : 19X/menit

5 juni2023 DS : Nyeri Akut Agen pencedera


16.00 - klien mengatakan nyeri fisik (proses
pada area post SC persalinan)
1. P : klien mengatakan
nyeri seperti tertusuk-
tusuk
2. Q : klien mengatakan
nyeri, nyeri
bertambahan pada
saat menggerakan
badannya
3. R : klien mengatakan
nyeri pada daerah
jaitan post SC
4. S : skala nyeri 2
5. T : nyeri hilang
timbul

DO :
- klien tampak meringis
kesakitan
- terpasang DC
- terdapat luka post op SC,
luka horizontal

S. PROGRAM DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (proses persalinan)
T. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama klien : Ny.S
Ruangan : Rahma

TGL/ NO.D TUJUAN DAN HASIL INTERVENSI TTD


JAM P YANG DI &NAM
HARAPKAN/KRITERIA A
HASIL
5 1 Setelah diberikan perawatan Reduksi ansietas halwa
juni2023 2x24 jam, diharapkan (l.09314)
16.10 ansietas b.d kekhawatiran Observasi
mengalami kegagalan 1. Identifikasi
dengan krieteria hasil: saat tingkat
TINGKAT ANSIETAS ansietas
(L.09093) brubah (mis.
- Verbalisasi Kondisi,
khawatir akibat waktu, stesor)
kondisi yang Terapeutik
dihadapi 1. Gunakan
menurun pendekatan
- Perilaku gelisah yang tenang
menurun dan
- Perilaku tegang meyakinkan
menurun 2. Ciptakan
- Pola berkemih suasana

membaik terapeutik
untuk
menumbuhka
n kepercayaan
Edukasi
1. Latih teknik
relaksasi
2. Latih
kegiatan
pengalihan
untuk
mengurangi
ketegangan
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian
obat
ceftriaxone
sodium
sesquaterhydr
ate, jika perlu

5juni2023 2 Setelah diberikan perawatan Terapi relaksasi halwa


16.30 3x24 jam, diharapkan nyeri (I.09326)
b.d dilatasi servriks dengan Observasi
krieteria hasil: 1. Monitor
TINGKAT NYERI respon
(L.0066) terhadap
terapi
- Keluhan nyeri relaksasi
menurun Terapeutik
- Meringis 1. Gunakan
menurun r8elaksasir
- Gelisah menurun sebagair
- Pola napas strategi
membaik penunjang
dengan
analgetik atau
trindakan
medis lain.
2. Gunakan
pakairan
longgar
Edukasi
1. Jelaskan
tujuan,
manfaat,
batasan,mdan
jenris
relaksasir
yang tersedia
2. Anjurkan
mengambil
posisi
nyaman
3. Anjurkan
sering
mengulangi
atau melatih
teknik yang
dri pilih

U. IMPLEMENTASI KPERAWATAN
Nama klien : Ny.S
Ruangan : Rahma

TGL/JAM NO.DP TINDAKAN RESPON TTD


IMPLEMENTASI &NAMA
5 1 - Memonitor respon DS : Halwa
juni2023 terhadap terapi - klien mengatakan
16.10 relaksasi nyeri pada area post
SC
16 .15 - Menggunakan - P : klien
relaksasi sebagai mengatakan nyeri
strategi penunjang
dengan analgetik seperti tertusuk-
atau tindakan medis tusuk
lain. - Q : klien
mengatakan nyeri,
- Menggunakan nyeri bertambah
pakaian longgar pada saat
16.17
menggerakan
badannya
- R : klien
- Menjelaskan
17.00 mengatakan nyeri
tujuan, manfaat,
pada daerah jaitan
batasan,jenis
post SC
relaksasi yang
- S : Skala nyeri 2
tersedia
- T : Nyeri hilang
timbul
DO:
- klien tampak
17.05 - Menganjurkan
meringis kesakitan
mengambil posisi
DS : klien
nyaman
mengatakan
menggunakan

- Menganjurkan pakaian longgar


17.10
sering mengulangi untuk mengurani
atau melatih teknik nyeri.
yang pilih DO : klien terlihat
memakai pakaian
longgar

DS: klien
mengatakan
memahami tentang
tujuan,manfaatterapi
relaksasi
DO: klien tampak
memahami apa
yang di jelaskan
oleh perawat.

DS : klien
mengatakan bisa
memprosisikan
dirinya sendiri
dengan posisi
nyaman.
DO : klien tampak
terlihat nyaman

DS : klien
mengatakan bisa
melakukan secara
mandiri terapi
relaksasi saat nyeri
datang.
DO : klien tampak
paham
5 2 - Mengidentifikasi DS : pasien Halwa
juni2023 saat tingkat ansietas mengatakan bisa
16.30 berubah (mis. mengkontrol
Kondisi, waktu, kecemasansecra
stressor) mandiri
DO : pasen tampak
kooperatif
- Menggunakan
16.45 pendekatan yang DS : -
tenang dan DO : Pasien tampak
meyakinkan tenang saat ditemani

16.50
- Menciptakan DS :pasien
suasana terapeutik mengatakan mampu
untuk melakukan teknik
menumbuhkan relaksasi secara
kepercayaan mandiri dan benar
DO : klien tampak
mampu melakukan
16.55 - Melatih teknik
teknik sesuai yang
relaksasi
diajarkan

17.05 - Melatih kegiatan


DS : pasien
pengalihan untuk
mengatakan
mengurangi
memahami yang di
ketegangan
jelaskan oleh
perawa
17.15 - Mengkolaborasi DO: Pasien tampak
pemberian obat kooperatif
ceftriaxone sodium
sesquaterhydrate DS : Pasien
mengatakan
meminum obat yang
diresepkan oleh
dokter
DO : pasien tampak
minum obat yang
diresepkan oleh
dokter
6 1 - Memonitor respon DS : Halwa
juni2023 terhadap terapi relaksasi - klien mengatakan
16.10 sudah sedidik
berkurang nyeri
16 .15 - Menggunakan relaksasi pada area post SC
sebagai strategi - P : klien
penunjang dengan mengatakan sudah
analgetik atau tindakan tidak nyeri seperti
medis lain. tertusuk-tusuk
- Q : Klien
mengatakan sedikit
nyeri saat
16.17 - Menggunakan pakaian menggerakan
longgar badan.
- R : klien
mengatakan sedikit
17.00 - Menjelaskan tujuan,
nyeri pada daerah
manfaat, batasan,jenis
jaitan post SC
relaksasi yang tersedia
- S : Skala nyeri 1
- T : Nyeri hilang
timbul
DO:
- klien tampak
17.05 sudah tidak
- Menganjurkan
mengambil posisi meringis kesakitan
nyaman DS : klien
mengatakan
- Menganjurkan sering menggunakan
17.10
mengulangi atau pakaian longgar
melatih teknik yang untuk mengurani
pilih nyeri.
DO : klien terlihat
memakai pakaian
longgar

DS: klien
mengatakan
memahami tentang
tujuan,manfaat
terapi relaksasi
DO: klien tampak
sudah paham apa
yang di jelaskan
oleh perawat.

DS : klien
mengatakan sudah
bisa memprosisikan
dirinya sendiri
dengan posisi
nyaman.
DO : klien tampak
nyaman

DS : klien
mengatakan bisa
melakukan secara
mandiri terapi
relaksasi saat nyeri
datang.
DO : klien tampak
paham
6 juni 2 - Mengidentifikasi DS : pasien Halwa
2023 saat tingkat ansietas mengatakan sudah
berubah (mis. bisa mengkontrol
Kondisi, waktu, kecemasan secara
stressor) mandiri
DO : pasen tampak
sudah bisa
16.45 - Menggunakan kooperatif
pendekatan yang
tenang dan DS : -
meyakinkan DO : Pasien tampak
16.50
sudah tenang tampa
- Menciptakan ditemani
suasana terapeutik
untuk
menumbuhkan DS :pasien
kepercayaan mengatakan sudah
mahir melakukan
16.55 teknik relaksasi
- Melatih teknik
secara mandiri dan
relaksasi
benar
17.05
DO : klien tampak
- Melatih kegiatan
mampu melakukan
pengalihan untuk
teknik sesuai yang
mengurangi
diajarkan
ketegangan

17.15 DS : pasien

- Mengkolaborasi mengatakan

pemberian obat memahami yang di

ceftriaxone sodium jelaskan oleh

sesquaterhydrate perawa
DO: Pasien tampak
sudah kooperatif

DS : Pasien
mengatakan
meminum obat yang
diresepkan oleh
dokter
DO : pasien tampak
minum obat yang
diresepkan oleh
dokter

V. EVALUASI
Nama klien : Ny.s
Ruangan : Rahma
TGL/JAM NO.DP PERKEMBANGAN (SOAP) TTD & NAMA
6 juni 1 S : Halwa
2023 - Klien mengatakan nyeri post SC
16.10 berkurang
O:
- KU : cukup
- TD : 120/90 mmHg
- N : 112x/menit
- RR : 20x/menit
- S : 36C
Lapor dokter iswahyudi SP.OG
- Drip oxy+ methersin
- Cek HB
- Masih terpasang DC
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan observasi /intervensi
6 2 S : Halwa
juni2023 - Klien mengatakan nyeri post SC
10.00 berkurang
O:

- KU : cukup
- TD : 150/90 mmHg
- N : 86x/menit
- RR : 20x/menit
- S : 36C
Lapor dokter is
- Drip oxy+ methersin
- Cek HB
- Masih terpasang DC

A : masalah belum teratasi


P : lanjutkan observasi /intervensi

Anda mungkin juga menyukai