Di susun oleh :
2A/Strata 1 Keperawatan
2. Pre Eklamsi
Pre eklamsi ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan
proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi
dalam triwulan ke-3 kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya pada
molahidatidosa. Preeklamsia berat adalah suatu keadaan pada kehamilan
dimana tekanan darah sistolik lebih dari 160 mmHg atau diastolik lebih dari
110 mmHg pada dua kali pemeriksaan yang setidaknya berjarak 6 jam dengan
ibu posisi tirah baring. Jadi Post Sectio Caesaria dengan indikasi Preeklamsia
berat adalah masa setelah proses pengeluaran janin yang dapat hidup di luar
kandungan dari dalam uterus ke dunia luar dengan menggunakan insisi pada
perut dan uterus karena adanya hipertensi, edema dan proteinuria.
5. Primigravida
Pada wanita yang memiliki kasusu primigravida, proses pembentukan antibodi
penghambat (blocking antibodies) belum sempurna. Hal tersebut yang
meningkatkan terjadinya preeklamsia. Perkembangan preeklamsia semakin
meningkat pada kasusu dengan umur ibu yang ekstrem, seperti terlalu muda
atau terlalu tua.
6. Kehamilan Ganda
Kasus preeklamsia pada umumnya lebih sering terjadi pada wanita yang
mengandung bayi kembar atau terlalu tua.
Post date
SC
Pembendungan laktasi
11. Pemeriksaan Penunjang
Uji diagnostik dasar
a. Pengukuran TD
b. Analisa protein dalam urin
c. Pemeriksaan edema
d. Pengukuran TFU
C. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian focus
a. Pemeriksaan fisik
1) Kepala
a) Rambut : rambut dapat bersih atau kotor, warna bervariasi sesuia
dengan ras, rambut rontok atau tidak.
b) Mata : penglihatan baik/ tidak, kongjungtiva anemis/tidak, sklera
ikterik/tidak.
c) Hidung : hidung simetris / tidak, bersih/tidak, secret ada/tidak, ada
pembengkakan/tidak.
d) Telinga : ganggua pendengaran/tidak, adanya serumen / tidak,
simetris atau tidak.
e) Mulut : kebersihan mulut, mukosa bibir dan kebersihan gigi b.
2) Leher Adanya pembengkakan kelenjer tyroid/tidak, warna kulit leher.
3) Thorax
a) Payudara : ASI ada/tidak, puting susu menonjol/tidak
b) Paru- paru :
(1) I : simetris kiri kanan/ tidak
(2) P: teraba massa / tidak
(3) P: perkusi diatas lapang paru biasanya normal
(4) A : suara nafas biasanya normal ( vesikuler )
c) Jantung :
(1) I: ictus cordis terlihat/tidak
(2) P: ictus cordis terba/tidak
(3) P: suara ketuk jantung
(4) A: reguler, adakah bunyi tambahan tidak
d) Abdome :
(1) I: abdomen mungkin masih besar atau menonjol, terdapat luka
operasi tertutup perban
(2) A: bising usus +/-
(3) P: nyeri pada luka operasi, TFU di umbilicus setelah janin
lahir
(4) P: difan muskuler pertahanan otot
e) Genetalia
Lihat keadaaan perineum bersih/tidak, jumlah dan warna lochea
post sc hari ke3 biasanya warna lochea rubra, dan berapa kali ganti
duk.
f) Ekstremitas
Post sc dapat terjadi kelemahan sebagai dampak anestesi yang
mendefresikan sistem saraf pada muskulosskletal sehingga
menurunkan yonus otot.
b. Pemeriksaan Penunjang
Data laboratorium : pemeriksaan Hb dan leukosit, biasanya pasien dengan
post sc akan mengalami kekurangan darah dan peningkatn leukosit.
c. Data Subjektif
1) Umur biasanya sering terjadi pada primigravida, <20 tahun atau >35
tahun
2) Riwayat kesehatan ibu sekarang : terjadi peningkatan tekanan darah,
adanya edema, pusing, nyeri epigastrium, pandangan kabur
3) Riwayat kesehatan sebelumnya : penyakit ginjal, anemia, vaskuler
esensial, hipertensi kronik, DM
4) Riwayat kehamilan, kehamilan ganda, mola hidatidosa, hidramnion
dan riwayat kehamilan dengan pre eklamsi.
d. Data objektif
1) Inpeksi : edema tidak hilang dalam kurun waktu 24 jam
2) Palpasi: untun mengetahui TFU, letak janin dan lokasi edema
3) Perkusi : untuk mengetahui reflek patella sebagai syarat pemberian
SM jika refleksi positif
4) Auskultasi : mendengarkan DJJ, TD > 140/90mmhg, preeklamsia
berat TD sistolik >160 mmHg dan atau TD diastolic >110 mmHg
2. Diagnosis Keperawatan
3. Perencanaan keperawatan
Simkin. P., Janet. W., dan Anna. K. (2015). Panduan Lengkap Kehamilan Melahirkan
& Bayi. Jakarta: Arcan.
Tim Pokja SDKI DPP PPMI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Definisi dan Tindakan Keperawatan. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Lauaram Keperawatan Indonesia
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.
Triwahyuni, R. (2015). ASUHAN KEPERAWATAN PADA POST OPERASI
SECTIO CAESAREA. In Proceedings of the National Academy of Sciences (Vol.
3, Issue 1).