Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL

KARYA TULIS ILMIAH

PENERAPAN METODE PERAWATAN PAYUDARA PADA KONSELING ASI


IBU POSTPARTUM SECIO CAESARIA DENGAN MASALAH
KETIDAKEFEKTIFAN PEMBERIAN ASI

OLEH:
YUSTIKA CAHYATI
028 SYE 17

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN JENJANG D.3
MATARAM
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
Persalinan merupakan proses kelahiran bayi. Persalinan terdiri dari
persalinan normal tanpa bantuan alat, persalinan normal dengan
bantuan alat (vakum dan forsep), melahirkan di dalam air atau water
birth , dan operasi caesar (elektif dan darurat) .

Sectio Caesarea merupakan suatu tindakan yang dilakukan dengan


tujuan untuk melahirkan bayi melalui sayatan pada dinding rahim yang
masih utuh untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayi .
LATAR Jumlah ibu bersalin di Indonesia menurut Pusat Data dan Informasi
BELAKANG Kemenkes RI (2018) sebanyak 5.050.637 jiwa, sedangkan di Nusa
Tenggara Barat 109.374 jiwa. Berdasarkan data profil Puskesmas
Penimbung Lombok Barat jumlah ibu bersalin tahun 2018 sebanyak
604 jiwa terdapat di 9 desa yang di bina puskesmas Penimbung.
Di Indonesia sendiri untuk Rumah Sakit rujukan mempunyai angka normal SC
sekitar sebesar 15% sampai dengan 20%. Pada tahun 2007 menurut hasil
survey nasional di Indonesia mempunyai angka persalinan SC sebesar
921.000 dari angka seluruh persalinan yaitu sebesar 4.039.000 atau sekitar
22.8%
Berdasarkan hal tersebut, yang juga harus diwaspadai karena bayi
yang lahir melalui SC mempunyai risiko lebih tinggi untuk tidak disusui
oleh ibunya dibandingkan persalinan pervaginan. Hal ini dapat
disebabkan beberapa hal misalnya, kondisi post SC membuat ibu
merasa nyeri dan menjadi sulit untuk menyusui bayinya, dan
keterlambatan untuk melakukan inisiasi menyusui dini dapat
menurunkan sekresi prolaktin.
Untuk mengatasi masalah menyusui pada ibu post SC, diperlukan
LATAR suatu upaya yang dapat meningkatkan produksi ASI agar bayi dapat
terpenuhi kebutuhan nutrisinya pada awal kehidupan. Berbagai upaya
BELAKANG yang dapat dilakukan dalam meningkatkan produksi dan pengeluaran
ASI yaitu dengan pemberian farmakologi dan non farmakologi
misalnya dengan teknik akupuntur, penyinaran dengan intra merah,
dan tekhnik pemijatan payudara
Teknik yang dapat mempengaruhi produksi ASI yaitu dengan
breascare/perawatan payudara adalah suatu tindakan perawatan
yang dilakukan baik oleh ibu post partum maupun dibantu oleh
petugas kesehatan setelah hari pertama atau kedua setalah
melahirkan. Gerakan pada payudara bermanfaat melancarkan
pengeluaran ASI, mencegah tersumbatnya saluran susu, dan
memperlancar sirkulasi darah.
Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang dapat
RUMUSAN dirumuskan adalah “Bagaimana asuhan keperawatan dengan
metode perawatan payudara konseling asi post partum secio
MASALAH caesaria dengan mengefektikan pemberian ASI ?
Tujuan Umum
Tujuan studi kasus ini adalah menggambarkan asuhan keperawatan
dengan penerapan metode perawatan payudara konseling asi post
partum secio caesaria dengan mengefektikan pemberian ASI ?

TUJUAN
PENELITIAN Tujuan Khusus
Memberikan gambaran asuhan keperawatan dengan penerapan
metode perawatan payudara konseling asi post partum sectio
caesaria dengan mengefektifkan pemberian asi.
Masyarakat
Diharapkan dapat dijadikan pertimbangan bagi masyarakat dalam
upaya peningkatan kesiapan pemberian ASI pada ibu post partum
SC dengan konseling ASI.

MANFAAT Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan


PENELITIAN Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan
dalam meningkatkan kemandirian pasien post partum secio caesaria
dalam upaya peningkatan kesiapan pemberian ASI
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
KONSEP Pengertian Post Partum SC
POST Post partum adalah keadaan ibu yang baru saja melahirkan. Istilah post
PARTUM partum adalah masa sesudah melahirkan atau persalinan.
Sectio Caesarea (SC) adalah suatu cara untuk melahirkan janin dengan
SECTIO membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut

CAESAREA
1. Nyeri akibat ada luka pembedahan
2. Adanya luka insisi pada bagian abdomen
3. Tinggi fundus uteri lebih tinggi dibandingkan dengan
persalinan normal
TANDA DAN 4. Aliran lokhea lebih banyak

GEJALA POST 5. Kehilangan darah selama prosedur pembedahan kira-kira


600-800 ml
PARTUM SC 6. Emosi labil atau perubahan emosional dengan
mengekspresikan ketidakmampuan menghadapi situasi
baru
1. Etiologi yang berasal dari ibu
adapun penyebab sectio caesarea yang berasal dari ibu yaitu
ada sejarah kehamilan dan persalinan yang buruk, terdapat
kesempitan panggul, plasenta previa terutama pada primigravida,
solutsio plasenta tingkat I-II, komplikasi kehamilan, kehamilan yang
disertai penyakit (jantung, DM), gangguan perjalanan persalinan (kista
ovarium, mioma uteri, dan sebagainya). Selain itu terdapat beberapa
ETIOLOGI etiologi yang menjadi indikasi medis dilaksanakannya seksio sesaria
antara lain :CPD (Chepalo Pelvik Disproportion), PEB (Pre-Eklamsi
Berat), KPD (Ketuban Pecah Dini), Faktor Hambatan Jalan Lahir.
2. Etiologi yang berasal dari janin
Gawat janin, mal presentasi, dan mal posisi kedudukan janin,
prolapsus tali pusat dengan pembukaan kecil, kegagalan persalinan
vakum atau forceps ekstraksi
1. Sectio Caesarea (SC) abdomen
SC transperitonealis
2.Sectio Caesarea (SC) vaginalis
 Menurut arah sayatan pada rahim, SC dapat dilakukan sebagai
berikut:

KLASIFIKASI  Sayatan yang memanjang


 Sayatan yang melintang
POST  Sayatan yang berbentuk huruf T
PARTUM SC 3. Sectio Caesarea (SC) klasik
 Dilakukan dengan membuat sayatan memanjang pada korpus
uteri kira – kira sepanjang 10 cm.
4. Sectio Caesarea (SC) ismika
 Dilakukan dengan membuat sayatan melintang konkaf pada
segmen bawah rahim kira – kira sepanjang 10 cm
1. Infeksi Puerferal (nifas)
 Ringan dengan kenaikan suhu hanya beberapa hari saja.
 Sedang dengan kenaikan suhu yang lebih tinggi, disertai
dehidrasi dan perut sedikit kembung.
 Berat dengan peritonitis, sepsisdan illeus paralitik. Infeksi
berat sering kita jumpai pada partus terlantar, sebelum timbul
infeksinifas, telah terjadi infeksi intra partum karena ketuban
KOMPLIKASI pecah terlalu lama.

POST SC 2. Perdarahan karena :


 Banyak pembuluh darah yang terputus dan terbuka.
 Atonia uteri.
 Perdarahan pada placental bed.
3. Luka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung
kemih bila reperitonialisasi terlalu tinggi.Kemungkinan ruptur
uteri spontan pada kehamilan mendatang.
Definisi Konseling
Konseling adalah serangkaian kegiatan sebagai proses
komunikasi dua arah oleh tenaga kesehatan untuk
meningkatkan pengertian, sikap dan perilaku pasien dalam
mengenali dan mengatasi masalah menyusui sehingga pasien
KONSEP dapat memutuskan apa yang dilakukannya. Konseling ASI dan
Laktasi adalah konseling yang dilakukan pada ibu nifas (baru
DASAR melahirkan) dan ibu menyusui (Kementrian Kesehatan RI
Direktorat Bina Gizi Dan
KONSELING
DEFINISI ASI
ASI ASI adalah minuman dianjurkan untuk semua neonatus,
termasuk bayi prematur. ASI memiliki manfaat nutrisi,
imunologis dan fisiologis dibandingkan susu formula atau jenis
lainnya
PENGERTIAN PERAWATAN PAYUDARA
perawatan payudara (Breast Care) adalah suatu cara merawat payudara yang
dilakukan pada saat kehamilan atau masa nifas untuk produksi ASI, selain itu
untuk kebersihan payudara dan bentuk puting susu yang masuk ke dalam atau
datar. Puting susu demikian sebenarnya bukanlah halangan bagi ibu untuk
menyusui dengan baik dengan mengetahui sejak awal, ibu mempunyai waktu
untuk mengusahakan agar puting susu lebih mudah sewaktu menyusui.
KONSEP Disamping itu juga sangat penting memperhatikan kebersihan personal hygiene
TUJUAN PERAWATAN PAYUDARA
PERAWATAN  Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi.
PAYUDARA  Untuk mengenyalkan puting susu, supaya tidak mudah lecet.
 Untuk menonjolkan puting susu.
 Menjaga bentuk buah dada tetap bagus
 Untuk mencegah terjadinya penyumbatan
 Untuk memperbanyak produksi ASI
 Untuk mengetahui adanya kelainan
KONSEP Pengkajian

ASUHAN Diagnosa Keperawatan


KEPERAWAT
AN Intervensi Keperawatan
Pengumpulan data
1. Data biografi
4. Pola kebiasaan sehari-hari menurut
Identitas pasien
Gordon
Identitas penanggung
Pola manajamen kesehatan-
2. Riwayat kesehatan
persepsi kesehatan
Keluhan utama
Pola metabolik nutrisi
Riwayat penyakit sekarang
Pola eliminasi
Riwayat penyakit dahulu
Pola Aktivitas
PENGKAJIAN Riwayat penyakit keluarga
Pola Istirahat/tidur
3. Riwayat obstetri
Pola persepsi- kongnitif
Keadaan haid
Pola konsep diri-atau persepsi diri
Riwayat kehamilan
Pola hubungan peran
Riwayat persalinan yang Pola reproduksi- seksualitas
lalu
Pola toleransi terhadap stress-
Riwayat nifas pada persalinan
yang lalu koping
Pola Kebutuhan spiritual
Riwayat persalinan saat ini
Riwayat penggunaan KB
Pemeriksaan Inspeksi Palpasi Auskultasi Perkusi
Fisik
Kepala Bentuk, keadaan Ada nyeri tekan apa - -
kepala, kondisi tidak, benjolan
rambut ada pada kepala?
ketombe atau
tidak, ada lesi atau
tidak, ada kelainan?

Mata Bentuk mata, Ada benjolan atau - -


konjungtiva anemis tidak, terdapat
atau tidak anemis, nyeri tekan atau
sklera ikterik atau tidak?
tidak

PENGKAJIAN Mulut Apakah mukosa


bibir kering, gigi
tampak bersih atau
Ada benjolan atau
tidak
- -

kotor, dan lengkap.

Wajah Ada tidaknya Terdapat nyeri - -


kloasma tekan atau tidak
gravidarum, apakah pada muka.
muka tampak
pucat, tampak
meringis kesakitan
menahan nyeri.

Leher Apakah terdapat Apakah terdapat - -


pembesaran massa atau
kelenjar tiroid, vena benjolan.
jugularis.
Pemeriksaan Inspeksi Palpasi Auskultasi Perkusi
Fisik
Payudara Bagaimanakah Tidak terdapat - -
kesimetrisannya, Massa/benjolan,
keadaan Puting payudara ibu ada
susu ibu menonjol nanah atau tidak,
atau masuk keras atau tidak,
kedalam, areola terdapat nyeri atau
hiperpigmentasi tidak. Biasanya
atau tidak, ASI pada ibu post
keluar atau tidak partum
keluar, tampak mengeluhkan
kotor atau bersih, adanya nyeri pada
ada luka atau tidak, daerah payudara
apakah terdapat karena puting lecet
kolostrum, apakah dan pembengkakan

PENGKAJIAN bengkak,
peradangan,
kemerahan dan
pada payudara,
nyeri dirasakan
seperti tertekan
keras, luka pada benda berat,
puting susu. tertusuk, tersayat
dan nyeri dirasakan
hilang timbul.
Abdomen Apakah terdapat Apakah ada nyeri Hitung bising usus. Timpani.
linea nigra, striae, tekan, tinggi fundus
ada luka atau tidak, uteri normal tidak,
apakah ada bekas ada tidaknya
oprasi. distensi abdomen.
Pemeriksaan Inspeksi Palpasi Auskultasi Perkusi
Fisik
Genetalia Yang dilakukan saat
melakukan
pemeriksaan
genetalia adalah
periksa
pengeluaran
lochea, warna, bau,
dan jumlah serta
ada tidak tanda-
tanda infeksi di
daerah perineum,
PENGKAJIAN adakah nyeri tekan
di daerah perineum.
Ektremitas Ada oedema atau Terdapat nyeri
tidak, bentuknya tekan atau tidak
normal atau ada pada ekstrimitas
kelainan, ujung- atas.
ujung jari sianosis Apakah terdapat
atau tidak, varises, nyeri tekan atau
refleks patela, panas pada betis.
tanda homan.
Symptom Etiologi Problem

DS: post SC Ketidakefektifan


Mengeluh nyeri dan menjadi sulit untuk   Pemberian asi
menyusui bayinya. Nyeri
DO:   
1. Intake bayi tidak adekuat Terlambat melakukan inisiasi Menyusui
2. Bayi menangis pada saat disusui Dini
3. Bayi menolak latching on.  
4. Bayi tidak mampu latch-on. sekresi proklatin Menurun
5. Luka puting yang menetap setelah  
minggu pertama menyusui. Ketidakefektifan
6. Tidak menghisap payudara terus- Pemberian asi
menerus

ANALISA
DATA DS :
1. Mengeluh nyeri.
Op Sectio Caesarea Nyeri akut

2. Pengkajian nyeri :
Terputusnya kontinuitas jaringan
P :Nyeri luka post operasi.
Q:biasanya seperti tertusuk, dan tersayat. ↓
R:nyeri post op dibagian Abdomen Merangsang area sensorik
T: biasanya hilang timbul. ↓
DO : Nyeri
3. Berfokus pada diri sendiri.
4. Tampak meringis.
5. Skala : 3-10 dari skala 0-10
6. Frekuensi nadi meningkat.
7. Keluhan tentang intensitas skala
nyeri(skala penilaian visual).
8. Bersikap protektif (mis. Waspada
posisi menghindari nyeri).
1. Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan nyeri
post op ditandai dengan Mengeluh nyeri dan menjadi sulit
untuk menyusui bayinya, Intake bayi tidak adekuat, Bayi
menangis pada saat disusui, Bayi menolak latching on,
Bayi tidak, mampu latch-on, Luka puting yang menetap
setelah minggu pertama menyusui.
DIAGNOSA 2. Nyeri akut berhubungan dengan pembedahan di tandai
KEPERAWATAN dengan Mengeluh nyeri. Pengkajian nyeri :P :Nyeri luka
post operasi, Q:biasanya seperti tertusuk, dan tersayat,
R:nyeri post op dibagian Abdomen, T: biasanya hilang
timbul, tampak meringis, skala : 3-10 dari skala 0-10, dan
frekuensi nadi meningkat.
DIAGNOSA TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)

KETIDAKEFEKTIFAN PEMBERIAN Setelah diberikan tindakan NIC:


Health Education:
ASI keperawatan selama 2x8 jam 1. Berikan informasi mengenai :
klien menunjukkan respon breast a. Fisiologi menyusui
b. Keuntungan menyusui
feeding adekuat dengan c. Perawatan payudara
indikator: d. Kebutuhan diit khusus
  e. Faktor-faktor yang menghambat proses
menyusui
Breastfeeding ineffective 1. Demonstrasikan breast care dan pantau
1.  klien mengungkapkan puas kemampuan klien untuk melakukan secara
teratur
dengan kebutuhan untuk 2. Ajarkan cara mengeluarkan ASI dengan
menyusui benar, cara menyimpan, cara transportasi
sehingga bisa diterima oleh bayi
2. klien mampu 3. Berikan dukungan dan semangat pada ibu
mendemonstrasikan untuk melaksanakan pemberian Asi
perawatan payudara eksklusif
4. Berikan penjelasan tentang tanda dan
gejala bendungan payudara, infeksi
payudara
5. Anjurkan keluarga untuk memfasilitasi dan
mendukung klien dalam pemberian ASI
6. Diskusikan tentang sumber-sumber yang
dapat memberikan informasi/memberikan
pelayanan KIA
DIAGNOSA TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)

NYERI AKUT Setelah dilakukan asuhan NIC


keperawatan selama 2x8 jam Pain Management
diharapkan nyeri berkurang dengan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
indikator: komprehensif termasuk lokasi,
NOC karakteristik, durasi, frekuensi,
Pain level kualitas dan faktor presipitasi
Pain control 2. Observasi reaksi nonverbal dari
Comfort level ketidaknyamanan
1. Mampu mengontrol nyeri tahu 3. Gunakan teknik komunikasi
penyebab nyeri, mampu terapeutik untuk mengetahui
menggunakan tehnik pengalaman nyeri pasien
nonfarmakologi untuk mengurangi 4. Kaji kultur yang mempengaruhi
nyeri, mencari bantuan) respon nyeri
2. Melaporkan bahwa nyeri 5. Evaluasi pengalaman nyeri masa
berkurang dengan menggunakan lampau
manajemen nyeri 6. Evaluasi bersama pasien dan tim
3. Mampu mengenali nyeri (skala, kesehatan lain tentang
intensitas, frekuensi dan tanda ketidakefektifan kontrol nyeri
nyeri) masa lampau
4. Menyatakan rasa nyaman setelah 7. Bantu pasien dan keluarga untuk
nyeri berkurang mencari dan menemukan
5. Tanda vital dalam rentang normal dukungan
8. Kontrol lingkungan
BAB 3
METODE PENILITIAN
1. Informed Consent
Etika Studi Kasus 2. Anonimity
3. Confidentiality

Metode perawatan
Instrumen Penelitian payudara

1. Perizinan
2. Informed Consent
Pengumpulan Data 3. Wawancara
4. Observasi dan
Penilaian
5. Pemeriksaan Fisik
Rancangan Penelitian Studi Kasus

1. Lokasi penelitian studi kasus ini


dilaksanakan di wilayah kerja
Lokasi dan Waktu Puskesmas Penimbung pada
bulan maret-april 2020.

Pasien yang akan dijadikan subyek


studi kasus adalah ibu dengan post
partum section caesarea hari ke
Subyek Studi Kasus
3-4.

Anda mungkin juga menyukai