Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Kebutuhan belajar/diagnosa keperawatan :

Nyeri Akut pada ibu-ibu penderita Hipertensi berhubungan dengan Agen Pencedera
Fisiologis, yaitu Iskemia serta Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif berhubungan
dengan Kompleksitas Program Perawatan/Pengobatan.

1. Topik : Senam Hipertensi


2. Sasaran :
a. Penyuluhan : Kelompok Ibu-Ibu PKK Dusun Mangunsari
b. Program : Ibu-Ibu Penderita Hipertensi
3. Tujuan :
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Senam Hipertensi, Kelompok Ibu-Ibu
penderita Hipertensi di Dusun Mangunsari mampu memahami pengertian
Hipertensi serta Senam Hipertensi dengan tepat.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Senam Hipertensi, Kelompok Ibu-Ibu
penderita Hipertensi di Dusun Mangunsari diharapkan mampu:
1) Menjelaskan pengertian penyakit Hipertensi
2) Menjelaskan pengertian Senam Hipertensi
3) Menjelaskan manfaat Senam Hipertensi
4) Mampu mempraktikkan cara Senam Hipertensi
5) Menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan penderita Hipertensi
4. Materi
Terlampir
a. Pengertian Hipertensi
b. Pengeertian Senam Hipertensi
c. Manfaat Senam Hipertensi
d. Cara Senam Hipertensi
e. Hal-Hal yang perlu diperhatian penderita Hipertensi
5. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Praktik
6. Media dan Alat Pendukung
Media:
 Power Point
 Video
Alat Pendukung:
 Laptop dan alat tulis
7. Waktu
Hari/ Tanggal : Jumat, 1 Oktober 2021
Pukul : 16.00 WIB – 16.30 WIB

RUNDOWN ACARA PENYULUHAN

N Kegiatan Tugas Penyuluh Respon Audien Waktu


O Penyuluhan
1. Pembukaan 1. Menyampaikan salam 1. Menjawab salam 5 Menit
2. Perkenalan 2. Mendengarkan
3. Menyampaikan 3. Memberi respon
tujuan
4. Kontrak waktu
2. Kegiatan Inti 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan 20 menit
pengertian Hipertensi dengan seksama
2. Menjelaskan 2. Memberikan
pengertian senam pertanyaan
Hipertensi
3. Menjelaskan manfaat
senam Hipertensi
4. Mempraktikkan cara
senam Hipertensi
5. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
6. Tanya jawab
3.. Penutup 1. Menarik kesimpulan 1. Mendengarkan 5 menit
2. Mengucap salam dan mencatat
penutup 2. Menjawab salam

8. Tempat
Halaman Rumah Kepala Dusun Mangunsari
Place Setting:

A Keterangan:
B A : Penyuluh

B : Operaror

E E E E : Peserta Penyuluhan

E E E

9. Evaluasi
a. Evaluasi yang digunakan yaitu Evaluasi Psikomotor
b. Evaluasi akan diberikan setelah selesai menjelaskan semua materi
c. Metode yang digunakan untuk mengevaluasi yaitu pengisian kuisioner

Evaluasi Hasil Evaluasi Struktur Evaluasi Proses


Setelah diberikan 1. Perlengkapan media 1. Penyuluh dan sasaran
pendidikan kesehatan, dan alat pendukung : (kelompok ibu
kelompok ibu-ibu Tersedia dan siao penderita Hipertensi)
penderita Hipertensi di melakukan pendidikan mengikuti pendidikan
Dusun Mangunsari kesehatan kesehatan sesuai waktu
mampu: 2. Penyuluh siap atau sampai selesai
1) Menjelaskan melakukan pendidikan 2. Kelompok ibu
pengertian penyakit kesehatan penderita Hipertensi
Hipertensi aktif selama
2) Menjelaskan penyampaian materi
pengertian Senam berlangsung
Hipertensi 3. Kelompok ibu
3) Menjelaskan manfaat penderita Hipertensi
Senam Hipertensi mampu menjawab
4) Mampu pertanyaan yang
mempraktikkan cara diberikan penyuluh
Senam Hipertensi 4. Penyuluh menyajikan
5) Menjelaskan hal-hal materi secara lengkap
yang perlu
diperhatikan
penderita Hipertensi

Instrumen Evaluasi Tingkat Pemahaman Kelompok Ibu penderita Hipertensi di


Dusun Mangunsari terkait Senam Hipertensi

Nama Peserta :
Tanggal Pengamatan :
Materi pokok :

ASPEK YANG DINILAI KUALITAS GERAK


1 2 3 4
Sikap awal senam (Pemanasan)
Sikap melakukan Gerakan Inti
Sikap akhir senam (Pendinginan)
JUMLAH

JUMLAH SKOR MAKSIMAL = 12


Petunjuk Penilaian
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
 Point 4 : sangat baik. Peserta mampu melakukan rangkaian gerakan sesuai
dengan langkah
 Point 3 : baik. Peserta melakukan rangkaian gerakan, namun ada 1
langkah yang salah
 Point 2 : cukup. Peserta melakukan gerakan, namun ada 2 langkah yang
salah
 Point 1 : peserta melakukan rangkaian gerakan, namun ada 3 langkah
yang salah

Perhitungan Skor Akhir: JUMLAH SKOR YANG DIPEROLEH : JUMLAH


SKOR MAKSIMAL x 4

Skala Nilai Akhir :


 Sangat Baik : 3,33 < skor ≤ 4,00
 Baik : 2,33 < skor ≤ 3,33
 Cukup : 1,33 < skor ≤ 2,33
 Kurang : skor ≤ 1,33

10. Referensi

Bompa TO. (1994). Theory and Methodology of Training The Key to Athletic
Performance. 2nd Editiom, Iowa: Kendall/Hunt Publishing Company
Dede Kusuma. (2002). Olahraga bagi Kesehatan Jantung. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
John MF Adam. (2006). Obesitas dan Sindroma Metabolik. Makassar: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
http://www.indomedia.com/intisari/1999/september/hipertensi.htm (online,
10September 2021)
Lampiran

SENAM HIPERTENSI
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan
abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri (nadi) secara terus
menerus lebih dari suatu periode. Hipertensi menambah beban kerja jantung
dan arteri yang bisa berlanjut dapat menimbulkan kerusakan jantung dan
pembuluh daraj (Udjianti, 2010). Hipertensi juga didefinisikan sebagai
tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥90
mmHg.
Menurut WHO, batasan tekanan darah yang masih dianggap normal
adalah 140/90 mmHg, sedangkan tekanan darah ≥160/95 mmHg dinyatakan
sebagai hipertensi. Tekanan darah diantara normotensi dan hipertensi disebut
sebagai borderline hypertension (Garis Batas Hipertensi). Batasan WHO tidak
membedakan usia dan jenis kelamin.

B. Pengertian Senam Hipertensi


Senam Hipertensi merupakan olahraga yang salah satunya bertujuan
untuk meningkatkan aliran darah dan pasokan oksigen ke dalam otot-otot dan
rangka yang aktif khususnya otot jantung sehingga dapat menurunkan tekanan
darah. Hal ini merupakan usaha preventif/pencegahan tujuannya untuk
meningkatkan jumlah interaksi oksigen yang diproses didalam tubuh dalam
waktu tertentu.

C. Manfaat Senam Hipertensi


Manfaat senam Hipertensi adalah sebagai berikut:
 Untuk meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru serta
membakar lemak yang berlebihan di tubuh karena aktivitas gerak
untuk menguatkan dan membentuk otot dan beberapa bagian tubuh
lainnya, seperti: pinggang, paha, pinggul, perut, dan lain-lain.
 Meningkatkan kelentukan, keseimbangan koordinasi, kelincahan, daya
tahan dan sanggup melakukan kegiatan-kegiatan atau olahraga lainnya
D. Cara Senam Hipertensi

Kondisi penderita hipertensi secara medis berbeda dengan orang sehat.


Untuk itu, perlu Senam yang juga dilakukan secara khusus. Latihannya harus
bertahap dan tidak boleh memaksakan diri. Gerakan dengan intensitas ringan
dapat dilakukan perlahan sesuai kemampuan.

PEMANASAN

1. Tekuk kepala ke samping, lalu tahan dengan tangan pada sisi yang sama
dengan arah kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu bergantian dengan
sisi lain.
2. Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus ke atas kepala dengan
posisi kedua kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-10 hitungan.
Rasakan tarikan bahu dan punggung.

INTI
 Gerakan-gerakan tangan :
1) Mengangkat tangan kedepan, ke atas, ke samping, ke belakang
2) Gerakan tangan membuka dan menyilang
3) Mendorong dan memompa ke depan, ke atas, dan ke samping
4) Gerakan tangan meninju, ke depan, ke samping, ke atas, ke bawah,
dan menyilang
5) Gerakan mengayun satu tangan atau dua tangan
6) Tepukan, antara lain kedua tangan menepuk, tangan menepuk paha,
bahu, dan lain sebagainya.
 Gerakan Gerakan Kaki
1) Berjalan di tempat
2) Melangkah satu atau dua langkah
3) Melompat satu kaki atau dua kaki ke samping, ke depan, dan
ke belakang
4) Mengangkat lutut
5) Tendangan, ke belakang, ke depan, dan ke samping
6) Gerakan menggeser kaki, menyeret kaki, dan lain sebagainya
PENDINGINAN

1. Kedua kaki dibuka selebar bahu, lingkarkan satu tangan ke leher dan
tahan dengan tangan lainnya. Hitungan 8-10 kali dan lakukan pada sisi
lainnya.
2. Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakkan ke samping dengan
gerakan setengah putaran. Tahan 8-10 kali hitungan lalu arahkan tangan
ke sisi lainnya dan tahan dengan hitungan sama.

E. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Penderita Hipertensi

Untuk mencapai tekanan darah normal, selain melakukan senam secara


rutin dengan takaran cukup, beberapa hal di bawah ini juga perlu mendapat
perhatian:

1. Jika Kelebihan Berat Badan


Seseorang yang mengalami kelebihan berat badan, kemungkinan
mengalami hipertensi meningkat lebih dari tiga kali lipat. Resiko itu akan
terus meningkat dengan bertambahnya berat badan. Menurunkan berat
badan merupakan strategi sangat efektif dalam mengatur pola hidup
untuk menormalkan tekanan darah. Bila kita berhasil menurunkan berat
badan 2,5-5 kg saja, tekanan darah diastolik dapat diturunkan sebanyak 5
mmHg. Penurunan berat badan 10 kg dapat melipatgandakankan
perbaikan ini.

2. Kurangi Asupan Natrium (Sodium)


Ternyata bila seseorang mendapat asupan garam secara berlebihan
dalam jangka waktu lama kemungkinannya mengalami tekanan darah
tinggi juga lebih besar. Karena itu, kurangi asupan garam sampai kurang
dari 2.300 mg (satu sendok teh) setiap hari. Dalam banyak penelitian
diketahui, pengurangan konsumsi garam menjadi setengah sendok teh per
hari, dapat menurunkan tekanan sistolik sebanyak 5 mmHg dan tekanan
darah diastolik sekitar 2,5 mmHg. Pengaruh ini kebanyakan terjadi pada
para lansia.
3. Usahakan Cukup Asupan Kalium (Potassium)
Kalium banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayur mayur.
Mineral ini menurunkan tekanan darah dengan meningkatkan jumlah
natrium yang terbuang bersama air kencing. Dngan setidaknya
mengonsumsi buah-buahan sebanyak 3-5 kali dalam sehari, seseorang bisa
mencapai asupan potasium yang cukup.

4. Batasi Konsumsi Alkohol


Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah.
Para peminum berat mempunyai resiko mengalami hipertensi empat kali
lebih besar ketimbang mereka yang tidak minum-minuman beralkohol.
Jelaslah, kalau mereka menghilangkan kebiasaan tersebut, tekanan
darahnya akan turun.

Anda mungkin juga menyukai