Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN
CKD (Chronic Kidney Disease)
Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Keperawatan Kegawatdaruratan

Disusun Oleh :
GITA AYU
ASMARANI
P1337420618069

PROGRAM STUDI S1 TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
SEMARANG 2021
Komplikasi Etiologi
a. Hiperkalemia akibat penurunana ekskresi,
asidosis metabolic, katabolisme dan 1. Infeksi, misalnya Pielonefritis kronik.
masukan diet berlebih. 2. Penyakit peradangan, misalnya
b. Perikarditis, efusi pericardial, dan Glomerulonefritis.
tamponade jantung akibat retensi produk 3. Penyakit vaskuler hipertensif, misalnya
sampah uremik dan dialysis yang tidak Pengertian
Nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis
adekuat CKD adalah penurunan fungsi ginjal yang bersifat persisten dan maligna, stenosis arteri renalis.
c. Hipertensi akibat retensi cairan dan irreversible. Sedangkan gangguan fungsi ginjal yaitu penurunan laju 4. Gangguan jaringan penyambung, seperti lupus
natrium serta malfungsi system rennin- filtrasi glomerulus yang dapat digolongkan dalam kategori ringan, eritematosus sistemik (SLE), poli arteritis
angiotensin-aldosteron sedang dan berat (Derebail V.K, Abhijit V.K., dan Melanie S.J. nodosa, sklerosis sistemik progresif.
d. Anemia akibat penurunan eritropoetin, (2011). 5. Gangguan kongenital dan herediter, misalnya
penurunan rentang usia sel darah merah, Penyakit ginjal polikistik, asidosis tubuler
perdarahan gastrointestinal akibat iritasi ginjal.
toksin dna kehilangan drah selama 6. Penyakit metabolik, seperti DM, gout,
hemodialisa hiperparatiroidisme, amiloidosis.
e. Penyakit tulang serta kalsifikasi metastatik 7. Nefropati toksik, misalnya Penyalahgunaan
akibat retensi fosfat, kadar kalsium serum analgetik, nefropati timbale.
yang rendah dan metabolisme vitamin D 8. Nefropati obstruktif
abnormal. -Sal. Kemih bagian atas: Kalkuli neoplasma,
f. Asidosis metabolic fibrosis, netroperitoneal.
g. Osteodistropi ginjal Chronic Kidney -Sal. Kemih bagian bawah: Hipertrofi prostate,
h. Sepsis striktur uretra, anomali congenital pada leher
i. neuropati perifer Disease (CKD) kandung kemih dan uretra
j. hiperuremia

Pemeriksaan Penunjang Klasifikasi


1. Laboratorium
Creatinine Clearance Test 1. Stadium 1: Kerusakan pada ginjal
- Pemeriksaan penurunan fungsi ginjal dengan GFR yang normal atau di atas ≥
: ureum kreatinin dan asam urat GFR pria(ml/menit/1,73 m2 ) = (140−𝑢𝑚𝑢𝑟) 𝑋 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 90 mL/min/ 1.73 m²
serum. 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 72 𝑋 𝑘𝑟𝑒𝑎𝑡𝑖𝑛𝑖𝑛 𝑝𝑙𝑎𝑠𝑚𝑎 ( 𝑚𝑔 𝑑𝑙 ) 2. Stadium 2:Kerusakan pada ginjal
dengan penurunan GFR yang ringan
- Analisis urin ruitn, mikrobiologi urin,
GFR wanita(ml/menit/1,73 m2 ) = (140−𝑢𝑚𝑢𝑟) 𝑋 60-89 mL/min/ 1.73 m²
kimia darah, elektrolit dan
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 72 𝑋 𝑘𝑟𝑒𝑎𝑡𝑖𝑛𝑖𝑛 𝑝𝑙𝑎𝑠𝑚𝑎 ( 𝑚𝑔 𝑑𝑙 ) 𝑥 3. Stadium 3:Penurunan pada GFR yang
imunodiagnosis
0,85 sedang 30-59 mL/min/ 1.73 m²
2. Diagnostik 4. Stadium 4:Penurunan pada GFR yang
parah 15-29 mL/min/ 1.73 m²
- Etiologi CKD dan terminal : Foto 5. Stadium akhir: Anda mengalami gagal
polos abdomen, USG, Nefrotogram, ginjal kronis apabila GFR anda kurang
Pielografi retrograde, Pielografi dari <15 mL/min/ 1.73 m²
antegrade, Mictuating Cysto
Urography (MCU).

- USG dan retRogram


Chronic Kidney Disease (CKD)

Penurunan laju filtrasi


glomelurus Sekresi Peningkatan
eritropoitin turun kadar kreatinin
Ginjal tidak mampu dan BUN serum
mengecncerkan urin scr
maksimal Produksi HB Asotemia
turun
Syndrom uremia

Produk urin turun Peningkatkan Na+ Oksihemoglobin


Di kulit Organ GI
dan kepekatan dan K+ turun (Pruritus)
urin meningkat
Masuk ke vaskuler Mual muntah
Suplai O2 jaringan turun
Disuria/Anuria
Berikatan dengan air NaOH Defisit nutrisi
Kelelahan (D.0019)
Gangguan Eliminasi otot
Urine (D.0040) Peningkatan
Vol.Vaskuler Intoleransi
Manajemen Aktivitas
eliminasi urine Beban jantung Tekanan
Manajemen Nutrisi
Tujuan meningkat hidrostatik Manajemen energy
:mengidentifikasi tujuan Tujuan :mengidentifikasi dan
Resiko Sifat sistem semi mengelola asupan nutrisi yang
dan mengelola :mengidentifikasi dan
penurunan curah permeable pemb seimbang
gangguan pola mengelola penggunaan
eliminasi urine jantung(D.0011) darah meningkat
energy untuk mengatasi Intervensi :
Intervensi : Ekstravasasi / mencegah kelelahan
Perawatanjantung observasi
Urin dan mengoptimalkan
Observasi Tujuan Hipervolemia proses pemulihan - identifikasi status nutrisi
- Identifikasi :mengidentifikasi, Edema (D.0022) Intervensi : - identifikasi alergi makanan
tanda dan gejala merawat dan observasi - monitor asupan makanan
retensi / membatasi - monitor BB
- Identifikasi
inkontinensia komplikasi akibat Manajemen Cairan gangguan fungsi terapeutik
urine ketidakseimbangan
tubuh yang
- Indetifikasi antara suplai dan Tujuan :mengidentifikasi dan - sajikan makanan secara menarik
mengakibatkan
faktor yang konsumsi oksigen mengelola keseimbangan cairan - berikan asupan makanan yg
kelelahan
menyebabkan miokard. dan mencegah komplikasi tinggi serat dan kalori
- monitor pola dan
retensi / Intervensi : akibat ketidakseimbangan jam tidur
inkontinensia observasi cairan edukasi
terapeutik
urine - Identifikasi
- sediakan - ajarkan diet yang diprogramkan
- monitor tanda dan gejala Intervensi : lingkungan yg
eliminasi urine primer kolaborasi
observasi nyaman
penurunan curah
Teraupeutik edukasi - kolaborasi pemberian medikasi
jantung - monitor status hidrasi - anjurkan tirah sebelum makan
- catat waktu- - Identifikasi
- monitor BB harian baring
waktu dan tanda dan gejala
- monitor BB sebelum dan kolaborasi
haluaran sekunder
sesudah dialysis - kolaborasi dg ahli
berkemih penurunan curah
- monitor pemeriksaan gizi
- batasi asupan jantung
cairan - monitor tekanan laboratorium
- ambil sampel darah - monitor status
urine tengah - monitor intake hemodinamik
dan output Daftar Pustaka :
(midstream) / cairan terapeutik CDC. (2016).National Chronic Kidney Disease Fact Sheet
kultur - monitor BB 2014.http://www.cdc.gov/diabetes/pubs/pdf/kidney_factsheet.pdf.
- catat intake dan output dan
Edukasi setiap hari pada hitung balans cairan 24 jam Diakses pada tanggal 21 April 2021.
waktu yang - berikan asupan cairan, Derebail V.K, Abhijit V.K., dan Melanie S.J. (2011).Chronic Kidney
- ajarkan tanda sama Disease: Progression-ModifyingTherapies in Pharmacotherapy:
dan gejala sesuai kebutuhan
- monitor saturasi A Pathophysiologic Approach. Edisi Kedelapan. USA: Mc-
infeksi saluran - berikan cairan IV, jika
oksigen GrawHills Companies. Halaman 767 - 782.
kemih teraupeutik perlu
- ajarkan minum - posisikan semi Tim Pokja SKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan
kolaborasi
yang cukup fowler / fowler Indonesia DefinisidanIndikatorDiagnostik. Jakarta
kolaborasi - kolaborasi pemberian :DewanPengurus PPNI.
Kolaborasi
- kolaborasi diuretik
Tim Pokja SKI DPP PPNI. 2018. StandartIntervensiKeperawatan
- kolaborasi pemberian anti
aritmia Indonesia DefinisidanImplementasiKeperawatan. Jakarta
pemberian obat
:DewanPengurus PPNI.
supositoria urin

Anda mungkin juga menyukai