Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Studi Kasus adalah suatu karya tulis ilmiah berupa paparan hasil penerapan
proses asuhan keperawatan kepada klien secara ideal sesuai dengan teori dan berisi
pembahasan atas kesenjangan yang terjadi dilapangan(Nursalam, 2014).
Penyusunanan studi kasus ini dilaksanakan melalui: Studi Lapangan (Field
Research) yang bertujuan untuk memperoleh data primer. Yang dimaksud dengan
data primer adalah data yang diperoleh mahasiswa secara langsung dari sumber
data, baik melalui pengamatan (observation), wawancara (inteview), maupun hasil
pengukuran langsung lainya. Data diambil dari sumber lapangan (klien atau
keluarga). Hasil dari pengamatan (observation) pada klien yang mengalami
diabetes militus dengan nyeri pada luka ganggren.
Penelitian studi kasus ini adalah studi untuk mengeskplorasi masalah asuhan
keperawatan yang diberikan pada pasien diabetes militus dengan nyeri akibat
ganggren pada laki-laki atau wanita usia 30-65 tahun di ruang dahlia RSUD
jombang.
3.2 Batasan Istilah
DM sering disebut juga dengan penyakit gula tidak hanya dianggap sebagai
gangguan metabolisme protein dan lemak akibatnya DM sering menimbulkan
komplikasi yang bersifat menahun (kronis). Dikatakan diabetes mellitus bila pada

pemeriksaan gula darah 2 jam pp(post pandrial) >200 mg/dl, Kadar gula puasa
pada >126 mg/dl(Maulana, 2008).
gangren adalah kelainan tungkai kaki bawah akibat diabetes mellitus yang
tidak terkendali. Kelainan kaki diabetes mellitus diakibatkan adanya gangguan
pembuluh darah, dan gangguan persyarafan dan adanya infeksi.
Nyeri adalah sensasi subyektif rasa tidak nyaman yang biasanya berkaitan
dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial protektif dengan menyebabkan
individu menjauhi rangsangan atau tidak memiliki fungsi. Dalam skala numerik,
klien menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10. Pembangian tingkat nyeri
yaitu, angka 0 : tidak nyeri, angka 1-3 : nyeri ringan, angka 4-6 : nyeri sedang,
angka 7-9 : nyeri berat, angka 10 : nyeri sangat berat (Perry dan Potter, 2006).
3.3 Partisipan
Subyek penelitian dalam studi kasus ini adalah dua pasien ( dua kasus ).
pada laki-laki atau wanita usia 30-65 tahun dengan masalah keperawatan yang
sama yaitu diabetes militus dengan nyeri akibat ganggren di ruang dahlia RSUD
jombang.
3.4 Lokasi dan waktu penelitian
1. Lokasi Penelitian
Study kasus di lakukan di ruang dahlia RSUD Jombang.
2. Waktu Penelitian
Studi kasus ini dilakukan sejak pasien pertama kali MRS sampai
pulang dan atau pasien yang dirawat minimal 3 hari . Jika sebelum 3 hari
pasien sudah pulang , maka perlu penggantian pasien lain yang sejenis.

Pengambilan data dimulai tanggal 27 Mei - 4 Juni 2015. Penelitian dimulai


pada tanggal 4 Juni 4 Juli di RSUD Jombang.
3.5 Pengumpulan Data
Pada sub bab ini dijelaskan tentang metode pengumpulan data yang digunakan :
1. Wawancara (hasil anamnesis berisi tentang identitas klien, keluhan utama,
riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu riwayat penyakit
keluarga, pengkajian 11 pola gordon. Sumber data diperoleh dari klien,
keluarga, perawat. Kemudian Hasil wawancara atau anamnesis ditulis dibuku
catatan kemudian disalin di format pengkajian.
2. Observasi dan pemeriksaan fisik (dengan pendekatan IPPA = ispeksi, palpasi,
perkusi, auskultasi) pada sistem tubuh klien. Kemudian hasil observasi dan
pemeriksaan fisik ditulis dibuku catatan kemudian disalin di format
pengkajian.
3. Studi dokumentasi dan angket (hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data
yang relevan).
3.6 Uji Keabsahan Data
Uji keabsahan data dimaksukan untuk menguji kualitas data/informasi yang
diperoleh sehingga menghasilkan data dengan validitas tinggi. Disamping
integritas peneliti (karena peneliti menjadi instrumen utama), uji keabsahan data
dilakukan dengan :
1. Memperpanjangg waktu pengamatan / tindakan
2. Sumber informasi tambahan menggunakan triangulasi dari tiga sumber
data utama yaitu klien, perawat dan keluarga klien yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti.

3.7 Analisa data


1. Pengumpulan data
Data dikumpulkan dari hasil WOD (wawancara, observasi, dokumen). Hasil
ditulis dalam bentuk catatan lapangan, kemudian disalin dalam bentuk
transkrip (catatan terstruktur).
2. Mereduksi data dengan membuat koding dan kategori
Data hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan lapangan
dijadikan satu dalam bentuk transkrip dan dikelompokan menjadi data
subyektif dan obyektif, dianalisis berdasarkan hasil pemeriksaan diagnostic
kemudian dibandingkan nilai normal.

3. Penyajian data
Penyajian data dapat dilakukan dengan table, ganbar, bagan maupun teks
naratif. Kerahasian dari klien dijamin dengan jalan mengaburkan identitas
dari klien
4. Kesimpulan
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan
hasil hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan prilaku kesehatan.
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan metode induksi.
Data yang dikumpulkan terkait dengan data pengkajian, diagnosis,
pencernaan, tindakan, dan evaluasi.
3.8 Etik Penelitian
Dicantumkan etika yang mendasari penyususnan studi kasus, terdiri dari :
a.

Informed Consent
Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden. Informed Consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan

dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan


Informed Consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian,
mengetahui dampaknya.
b.

Anonimity (tanpa nama)


Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam
penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama. Responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.

c.

Confidentiality (kerahasiaan)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.
Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti,
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset(Hidayat,
2009).

Anda mungkin juga menyukai