Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara memecahkan masalah berdasarkan

keilmuan (Nursalam, 2011). Bab ini akan menguraikan metode penelitian yang

digunakan untuk menjawab tujuan penclitian berdasarlan masalah yang ditetapkan

antara lain rancangan penelitian,batasan istilah, partisipan, lokasi dan

waktu,prosedur pengumpulan data,uji keabsahan data, analisa data. Metode pada

penclitian diskripsi kualitatif ini meliputi: wawancara, observasi langsung dan

studi dokumentasi.

3.1. Rancangan Penelitian/Desain Penelitian

Rancangan penelitian pada hakikatnya merupakan suatu strategi untuk

mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman

atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian. Rancangan penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif, kualitatif dengan metode studi

kasus. Metode kualitatif adalah menentukan cara mencari, mengumpulkan,

mengolah dan menganalisis data hasil penelitian tersebut. Metode diskriptifadalah

berupa penelitian dengan metode atau pendekatan studi kasus. Studi kasus

merupakan rancangan penclitian yang mencakup pengkajian satu unit penclitian

secara intensif misalnya satu pasien, keluarga,kelompok, komunitas, atau institusi.

Meskipun jumlah dari subjek cenderung sedikit, jumlah variabel yang diteliti

sangat luas. Rancanagan dari studi kasus bergantung pada keadaan kasus namun

tetap mempertimbangkan faktor penelitian waktu. (Nursalam, 2015). Metode

penelitian yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalahstudi
kasus. Studikasusmerupakanprosedur penelitianyang menganalisis suatu

permasalahan dalam suatu unit kasus tunggal yang terdiridari secara intensif

misalnya satu pasien, keluarga, pengkajian suatu unit kelompok, komunitas,

atauinsitusi.

3.2. Batasan Istilah

Batasan istilah adalah pernyataan yang menjelaskan istilah-istilah kunci

yang menjadi fokus dalam penulisan deskriptif. Batasan istilah pada penelitian ini

adalah Dengue Haemoragic Fever (DHF). Penderita Dengue Haemorhagic Fever

(DHF) tanpa komplikasi dengan rentang usia 6-12 tahun,dan asuhan keperawatan

anak.

Dengue Haemorhagic Fever (DHF) adalah penyakit infeksi yang

disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot, nyeri

sendi, yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia, dan ditesis

hemokosentrasi (peningkatan hemotokrit) atau penumpukan cairan di rongga

tubuh (Nurarif & Kusuma, 2015).

Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan pada

praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien atau pasien di

berbagai tatanan pelayanan kesehatan dan dilaksanakan berdasarkan kaidah-

kaidah keperawatan sebagai suatu profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat

keperawatan, bersifat humanistic, dan berdasarkan pada kebutuhan objektif

(Koerniawan, Daeli, & Srimiyati, 2020).

3.3. Partisipan
Partisipan penelitian mengunakan 1 partisipan pasien anak dengan dengan

kriteria anak diagnosa Dengue Haemorhagic Fever (DHF) usia sekolah (6-12

tahun), mendapatkan perawatan di rumah sakit klien bersedia menjadi responden

serta kooperatif.

3.4. Lokasi dan Waktu

3.5.1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian asuhan keperawatan Dengue Haemorhagic

Fever (DHF) dilaksanakan di ruang Dahlia RSUD dr.Soedomo

Trenggalek.

3.4.2. Waktu Pelaksanaan

Peneliti melakukan pengambilan data dimulai bulan ………

sampai dengan ………

3.5. Pengumpulan Data

3.5.1. Bahan/Instrumen dan Metode Pengumpulan Data


Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan

penelitian dalam mengumpulkan data penelitian ( Arikunto ,2008 ). Dalam

penelitian ini instrument yang digunakan adalah format Asuhan Instrumen

penelitian adalah alatatau fasilitas yang digunakan Keperawatan Anak.

Pengumpulan data adalah dokumen wawancara terstruktur beruna

format asuhan keperawatan ( Pengkajian. Diagnosa , Intervensi

Implementasi sampai Evaluasi ), pedoman observasi , pengukuran dengan

alat , alat pemeriksaan laboratorium atau dokumen yang relevan. Metode

pengumpulan dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data


primer berupa wawancara, pemeriksaan fisik (inspeksi, auskultasi,

palpasi,dan perkusi), sedangkan data sekunder berupa hasil pemeriksaan

laboratorium,hasil catatan status pasien dari tenaga medis yang lain serta

studi dokumentasi.

3.5.1. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini,didasarkan pada

prosedur melakukan proses asuhan keperawatan pada saat peneliti

melakukan praktek klinik. Adapun prosedur tersebut adalah sebagai

berikut:

1) Mengurus ijin penelitian dan meminta surat pengantar kepada

Ketua Prodi POLKESMA V TRENGGALEK.

2) Mengurus ijin penelitian dan persetujuan pada lokasi tempat

pengambilan studi kasus yaitu direktur RSUD dr. Soedomo

Trenggalek dengan surat pengantar dari Ketua Prodi POLKESMA

V TRENGGALEK,

3) Mengurus ijin penelitian dan persetujuan pada lokasi tempat

pengambilan studi kasus yaitu RSUD dr. Soedomo Trenggalek

dengan pengantar dari Prodi POLKESMA V TRENGGALEK.

4) Setelah mendapatkan jawaban persetujuan dari tempat

pengambilan studi kasus yaitu di RSUD dr. Soedomo Trenggalek

dengan pengantar dari Prodi POLKESMA V TRENGGALEK,

peneliti bekerja sama dengan CI (clinical instructure) ruangan dan

perawatan untuk memperoleh informasi dari tempat pengambilan

kasus mengenai calon partisipan.


5) Setelah mendapatkan pasien dengan Dengu Haemorhagic Feyer

(DHF) sesuai kriteria maka peneliti mengobsevasi keadaan pasien

tersebutDalam proposal ini pasien adalah orang yang menderita

Dengue Haemorhagic Fever (DHF) dan sedang dalam tahap

pengobatan.Kemudian nemberikan penjelasan kepada

responden,dalam häl ini pasien dan keluarga tentang tujuan

penelitian dan bila bersedia menjadi responden dipersilahkan untuk

menandatangani informed consent.Apabila responden tidak

bersedia menjadi responden maka peneliti tetap menghormati

keputusan itu.

6) Peneliti datang ke tempat responden yang bersedia

menandatangani informed consent serta melihat kesiapan

responden melakukan wawancara. Wawancara dimulai dengan

membangun hubungan saling percaya dengan responden. Untuk itu

peneliti melakukan perkenalan dengan responden sekaligus untuk

pengumpulan data demografi.Kemudian peneliti melakukan

wawancara sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah

disusun dalam pedoman wawancara (format pengkajian

Keperawatan Anak) dan dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik per

sistem menggunakan alat seperti thermometer, stetoskope, jam

tangan, pen light, timbang berat badan, dan midline.Kemudian

hasilnya didokumentasikan dengan cara membaca format

pengkajian, hasil pemeriksaan fisik. Selain itu bisa digabungkan

dengan dokumen rawat inap pasien.Setelah pemeriksaan fisik


dilakukan. Kegiatan wawancara diakhiri pada saat informasi yang

dibutuhkan telah diperoleh.Selanjutnya dilakukan validasi kepada

responden dan bila ada yang kurang ditambahkan selama proses

validasi data.

3.5. Analisa Data

Setelah data-data terkumpul, maka langkah selanjutnya akan dilakukan

analisa data dari hasil wawancara, pemeriksaan fisik dan dokumentasi. Prinsip

dari penelitian deskriptif kualitatif ini adalah suatu proses mencari data, menyusun

data-data yang telah didapatkan dan selanjutnya menganalisis kesenjangan data

antara teori dan fakta di lapangan yang diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan

fisik maupun dari dokumentasi keperawatan selama melakukan asuhan

keperawatan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiono (2007), bahwa kesenjangan

dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara teori dan fakta dalam suatu

tabel yang mungkin diinterpretasikan secara jelas sehingga mudah difahami

temuannya dan dapat diinformasikan ke orang lain.

3.6. Uji Keabsahan Data

Keabsahan data maksud untuk memperoleh tingkat kepercayaan yang

berkaitan dengan seberapa jauh kebenaran hasil penelitian mengungkap dan

memperjelas data dengan fakta-fakta aktual di lapangan.

Keabsahan data pada karya tulis ilmiah didasarkan pada derajat

(Transferbility), ketergantungan kepercayaan (Credibility),keteralihan

(Dependability) dan kepastian (Confirmability) (Sugiyono,2007).


Credibility bermakna kebenaran atau kepercayaan hasil yang mengindikasi

kenyataan yang sesungguhnya terjadi. Kredibilitas ini dapat dilihat dari

kemampuan penulis mengeksplorasi masalah sesuai konteks, pemilihan pasien

sesuai dengan masalah, pelaksanaan asuhan keperawatan sesuai dengan langkah –

langkah, serta pendokumentasian dilakukan sesuai tahapan asuhan keperawatan.

Transferbility adalah sejauh mana hasil penerapan penclitian deskripsi kualitatif

pada suatu subyek dapat diterapkan dalam subyek penelitian yang lain. Artinya

apakah asuhan keperawatan yang dilaksanakan ini dapat diterapkan pada pasien

lain dengan fenomena keperawatan yang sesuai, dan dapat dijadikan sebagai

perbandingan oleh penulis yang lain atau penelitian deskripsi kualitatif lain yang

sesuai. Dependability adalah kesesuaian metode yang digunakan untuk menjawab

permasalahan dan mencapai tujuan penulisan yang diingingkan. Confirmability

mengandung makna bahwa sesuatu itu objektif jika mendapatkan persetujuan dari

pihak - pihak lain terhadap pandangan, pendapat dan penemuan seseorang.

Kondisi ini dapat diperoleh melalui proses bimbingan yang telah mencapai

kesepakatan antara pembimbing 1, II dan mahasiswa, ujian proposal untuk

mendapatkan kritikan dan masukan. Prinsip ini juga dapat diperoleh melalui

upaya validasi data pasien pada saat melakukan asuhan keperawatan.

3.7. Etika Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat

penting dalam penelitian, mengingat penelitian keparawatan langsung

berhubungan dengan manusia Maka segi etika penelitian yang harus diperhatiakan

dalam peyusunan KTI sebagai berikut :


3.8.1 Informed consent ( lembar persetujuan menjadi informan)

Merupakan pernyataan tertulis kesediaan informan sebagai obyek dalam

penyusunan karya tulis ilmiah. Informed consent secara tertulis tidak dilakukan

pada penelitian ini, karena data penelitian pada penelitian ini diambil pada saat

peneliti/mahasiswa melakukan praktik klinik. Sehingga, peneliti tidak dapat

melampirkan lembar inform concent, tetapi scbelum melakukan proses asuhan

keperawatan, tahap pertama yang dilakukan oleh peneliti/mahasiswa adalah

memberikan penjelasan kepada klien dan keluarga tentang maksut dan tujuan dari

proses asuhan keperawatan yang akan diberikan. Setelah klien menyetujui, maka

proses asuhan keperawatan bisa dilakukan.

3.8.2 Anonymity (tanpa nama) Masalah etika keperawatan merupakan

masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan

cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden. Nama dari informasi

tidak perlu dicantumkan pada lembar pengumpulan data, namun cukup dengan

menuliskan nama inisial.

3.8.3 Confidentiality Kerahasiaan artinya kerahasiaan informasi yang telah

dikumpulkan dari informasi dijamin kerahasiaanya, Hanya kelompok data tertentu

saja yang akan disajikan/ dilaporkan pada hasil karya tulis ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai