Anda di halaman 1dari 18

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

STIKES PEMKAB JOMBANG


Jalan dr. Sutomo No. 75-77 Telp / Fax (0321) 870214, 850028 - JOMBANG
PROGRAM STUDI : S-1 KEPERAWATAN, D-III KEPERAWATAN,
D-III KEBIDANAN, PENDIDIKAN PROFESI NERS

PENGKAJIAN PADA USIA DEWASA


Ruangan : Dahlia 2 RSUD Jombang
Nama Mahasiswa : DWI SULISWANTO
NIM : 121402053
Tanggal Pengkajian : 15 Agustus 2015

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. I
Umur : 44 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/ Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Pendidikan : STM
Alamat : Ngepung, patianrowo Nganjuk
No. Register : 263464
Tanggal MRS : 11 Agustus 2015
Diagnosa Medis :
Penanggung Jawab : ASKES/ASTEK/JAMSOSTEK/JPS/SENDIRI

II. RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY)


1. Riwayat Penyakit Sekarang

Keluhan Utama: Pasien mengatakan nyeri pada luka di kakinya


P : pasien mengatakan nyeri saat mau tidur
Q : nyeri seperti tertusuk-tusuk
R : telapak dan punggung kaki sebelah kiri
S : skala nyeri 6

114
T : hilang timbul

Riwayat MRS : Pada hari selasa 11 agustus 2015 pukul 12.00 wib pasien
datang ke ruang hemodialisa untuk melakukan hemodialisa reguler 2 kali
seminggu, saat di ruang hemodialisa mengeluh nyeri pada luka di kakinya
dan badanya lemas hasil pemeriksaan lab hemoglobin 6,9 g/dl. Setelah
hemodialisa(post HD) pasien mengatakan nyeri pada luka di kakinya,
badan lemas dan panas, pukul 16.00 wib pasien di pindahkan ke ruang
dahlia 2 RSUD Jombang saat di ruang dahlia dilakukan pemeriksaan
tekanan darah 120/100mmHg, S: 37,40C, Nadi:88x/menit,
Pernafasan:20x/menit.
Upaya yang telah dilakukan : Pasien hanya minum obat Glibenamide 3x1
tablet beli di apotek.
.
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit yang pernah diderita: Pasien menderita Diabetes Mellitus sejak 4
tahun yang lalu, mengalami luka ganggren 3 bulan yang lalu. 7 bulan yang
lalu pasien pernah di rawat di rumah sakit HVA pare dengan gagal ginjal
kronik. Pasien mulai menjalani hemodialisa sejak 4 bulan yang lalu 2 kali
dalam satu minggu.
Obat-obat yang biasa dikonsumsi: Pasien mengatakan biasanya
mengonsumsi obat Glibenamide ysng biasa di beli dari apotek.
Kebiasaan berobat: Pasien mengatakan jarang mengontrol gula darah,
hanya hemodialisa 2 kali seminggu ke RSUD Jombang.
Alergi: pasien mengatakan tidak mempunyai alergi.
Kebiasaan merokok / alkohol: Pasien mengatakan dahulu pasien merokok.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan ibu pasien menderita DM sejak tahun 2002 dan tidak
sampai mengalami luka ganggren.

115
Genogram:
Keterangan :

: laki-laki
p
: perempuan x
: meninggal

: tinggal dalam satu rumah

4. Riwayat Kesehatan Lingkungan


Pasien mengatakan kondisi lingkungan rumahnya bersih, jauh dari
lingkungan industri, saluran irigasi baik di buang ke sungai.

I. PENGKAJIAN 11 POLA GORDON


No Pola-pola Fungsi Kesehatan Sebelum Sakit Saat MRS
1 Persepsi terhadap kesehatan-
managemen kesehatan :
a. Penggunaan obat: bebas / a. Pasien biasanya a. Pasien minum
resep, penggunaan fasilitas minum obat dari obat sesuai resep
apotek dokter
kesehatan
Glinamide 3x1 b. Hiburan pasien
b. Rekreasi tablet hanya dengan
c. Gosok gigi b. Hiburan keluarga yang
menonton tv menjenguk
d. Merokok / alcohol
c. Pasien gosok gigi c. Pasien tidak
e. Adakah alergi obat 2x sehari gosok gigi dan
d. Pasien perokok mencuci rambut
aktif d. Pasien tidak
e. Tidak merokok
mempunyai e. Tidak alergi
alergi
2 Nutrisi metabolis :
a. Diet khusus, adakah anjuran a. Pasien suka a. Makan nasi dari
diet sebelumnya. makan makanan 4-6 sdm
yang manis(kue,
b. Makanan / minuman kesukaan
teh dll) b. Minum air putih
atau yang tidak disukai, b. Minum air putih kurang lebih
jumlah, frekwensi, jenis. krang lebih 500cc/hari
600cc/hari c. Nafsu makan

116
c. Nafsu makan. c. Nafsu makan menurun
d. Cara memasak: cara baik makan nasi d. Makanan dari
1 porsi habis tim gizi
menyimpan, cara pemberian
d. Memasak sendiri
makanan. dirumah e. Tidak alergi
e. Keluhan: alergi / nausea / e. Tidak
mempunyai f. Terdapat luka
pantangan / anoreksia /
alergi ganggren di
kelelahan / vomiting / nyeri f. Terdapat luka telapak dan
kronis / kesulitan menelan. ganggren di punggung kaki
telapak dan sebelah kiri
f. Adakah riwayat penyakit kulit
punggung kaki
yang mengalami sulit sebelah kiri
penyembuhan.
3 Eliminasi :
a. BAB: frekwensi, konsistensi,
a. BAB 1x/hari, a. BAB 2 hari 1x
jumlah, warna, zat yang lunak, kuning lunak, kuning,
menyertai, kesulitan dan upaya bantuan keluarga
b. BAK 1x/hari, menggunakan
untuk mengatasi masalah.
kuning jernih, pispot
b. BAK: frekwensi, konsentrasi, b. BAK 1x/hari,
kurang lebih
jumlah, warna, zat yang 300cc/hari kuning jernih,
kurang lebih
menyertai, kesulitan dan upaya
c. Tidak 300cc/hari
untuk mengatasi masalah. c. Tidak
menggunakan
c. Pengguanaan alat bantu alat bantu menggunakan
kateter. (cateter) alat bantu
(cateter)
4 Aktivitas dan latihan :
a. Pasien mampu a. Aktivitas
a. Jenis aktivitas seahri-hari
aktivitas mandiri dibantu keluarga
b. Ativitas untuk penggunaan b. Tidak bekerja b. Tidak bekerja
waktu senggang c. Pasien Hanya c. Pasien hanya
c. Upaya pergerakan sendi dirumah terbaring
d. Tidak mengalami dtempat tidur
d. Kesulitan yang dihadapi kesulitan d. Mengalami
dan upaya untuk kesulitan karena
mengatasinya nyeri bila bi
gerakan
5 Pola istirahat tidur :
a. Pasien tidur a. Pasien tidur
a. Lamanya tidur, frekwensi, jatuh
malam 8-9 malam 5-6
tidur dalam waktu. jam/hari jam/hari, tidur
b. Suasan lingkungan yang b. Lingkungan siang 1-2
rumah tenang jam/hari

117
mendukung untuk tidur. b. Lingkungan
c. Keluhan yang berhubungan c. Tidak ada ramai
gangguan saat c. Sulit tidur dan
dengan tidur: insomnia / mimpi
tidur sering terbangun
tidur / bangun terlalu awal. karena nyeri
d. Uapya untuk mengatasi masalah d. - yang di rasakan
d. Pasien
tidur.
menggosok
gosok area yang
nyeri
6 Pola sensori dan kognitif :
 Sensori
a. Tidak ada a. Tidak ada
o Fungsi penciuman. gangguan gangguan
b. Tidak ada
gangguan b. Tidak ada
o Fungsi pendengaran
c. Mata sebelah kiri gangguan
tidak bisa melihat c. Mata sebelah kiri
o Fungsi penglihatan. karena dulu tidak bisa
pernah melihat karena
kecelakaan kerja dulu pernah
o Fungsi pengecapan. d. Tidak ada kecelakaan kerja
gangguan d. Tidak ada
o Fungsi perabaan. e. Tidak ada gangguan
gangguan Tidak ada
gangguan
 Kognitif
o Proses piker: lancer / a. Lancar
d. Lancar
meloncat-loncat e. Mudah
o Isi pikir: logis / mudah b. Mudah dimengerti
dimengerti
dimengerti
c. Daya ingat tingi f. Daya ingat tingi
o Daya ingat: tinggi / sedang
/ rendah
7 Pola persepsi dan konsep diri :
a. Pasien merasa a. Pasien merasa
 Gambaran diri
tidak mengalami terganggu
gangguan dengan
 Ideal diri b. Pasien penyakitnya saat
mempunyai ini
penyakit diabetes b. Pasien sekarang
 Identitas diri sejak 4 tahun yag mengalami
lalu diabetes dengan
c. Pasien sebagai ganggren
 Harga diri
ayah dan suami c. Pasien sebagai

118
dari anak dan ayah dan suami
 Peran diri istrinya dari anak dan
d. Pasien istrinya
mempunyai rasa d. Pasien kurang
percaya diri percaya diri
e. Pasien sebagai Pasien sebagai
kepala keluarga kepala keluarga
8 Pola hubungan-peran :
a. Hubungan d. Hubungan
 Hubungan dengan anggota
dengan keluarga dengan keluarga
keluarga baik baik
 Hubungan dengan teman sebaya b. Hubungan e. Hubungan
dengan dan dengan dan
masyarakat baik masyarakat baik
 Peran: Di rumah c. Sebagai kepala f. Sebagai kepala
keluarga keluarga
9 Pola seksualitas Tidak terkaji Tidak terkaji
10 Pola penanganan masalah stress
a. Pasien bercerita a. Pasien bercerita
 Mekanisme pembelaan terhadap
kepada istrinya kepada istri,
stress b. Setiap ada anaknya dan
 Adaptasi terhadap stress masalah selalu perawat
disampaikan ke b. Setiap ada
keluarga keluhan
disampaikan ke
perawat
11 Pola keyakinan-nilai
a. Pasien beragama a. Pasien beragam
 Kepercayaan terhadap
islam islam
agamanya b. Pasien selalu b. Pasien selalu
 Dampak keyakinan terhadap berdoa untuk berdoa untuk k di
diberi kesehatan beri kesembuhan
upaya penyembuhan
c. Pasien yakin c. Pasien hanya bisa
 Dampak sakit terhadap sehat sakit dan berdoa di tempat
ritualnya riski sudah di atur tidur
oleh Tuhan yang
MahaEsa

119
II. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE)

Keadaan umum : K.U :Cukup, GCS 456, Kesadaran:compos mentis

1. Tanda-tanda vital:

 Suhu : 37,60C

 Nadi : 88x/menit

 Pernafasan : 22x/menit

 Tekanan darah : 120/80mmHg

2. Kepala

 Kepala/rambut

Inspeksi : penyebaran rambut merata, warna hitam, bersih

Palpasi : tidak ada nyeri tekan , tidak ada benjolan

 Muka:

Inspeksi :simetris, tidak ada odema. Meringis kesakitan

 Mata:

Inspeksi : simetris, konjuntiva pucat anemis, sklera putih tidak ikterus

 Telinga:

Inspeksi : simetris, bersih

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

 Leher:

Inspeksi : simetris

Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

3. Dada:

120
Inspeksi : simetris

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

 Paru:

Perkusi : suara sonor

Auskultasi : tidak ada suara nafas tambahan ronchi/wezhing

 Jantung :

Perkusi : suara pekak tidak ada pembesaran jantung

Auskultasi : Suara S1,S2 tunggal, tidak ada suara mur-mur:

 Abdomen :

Inspeksi : asites

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada kuadran 1-4

Perkusi : hipertimpani

Auskultasi : bising usus meninggkat 12x/menit

 Genetalia :

Inspeksi : tidak terpasang kateter

 Anus :

Tidak terkaji

 Ekstremitas

Atas :

Inspeksi : simetris, terpasang venflon di lengan sebelah kiri, terdapat

odema di lengan kanan, terpasang AV-Shunt di lengan sebelah kanan

Palpasi : tidak ada nyeri tekan , tidak ada odema

Bawah :

Inspeksi : simetris, terdapat luka ganggren di telapak dan punggung

121
kaki sebelah kiri, luas luka 5x10cm dan 5x5cm, basah terdapat pus

dan nikrosis, bengkak

Palpasi : terdapat nyeri tekan pada daerah luka

III. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 11 agustus 2015 jam 12.36 WIB
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Hematologi
- Hemoglobin 6,9 g/dl 11,4-17,7 g/dl
- Leukosit 15.500 /cmm 4.700-10.700/cmm
- Hematokrit 22,2 % 37-48 %
- Eritrosit 2.730.000 jt/ul L=4,5 - 5,5. P=4-5 jt/ul
- Trombosit 211.000 /cmm 150.000-350.000/cmm
Kimia klinik
- Glukosa darah 105 mg/dl <200 mg/dl
sewaktu

Tanggal 12 agustus 2015 jam 22.52 WIB


Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Kimia klinik
- Na 135 meq/l 136-134 meq/l
- K 4,37 meq/l 3,80-5,50 meq/l
- Kreatinin Serum 3,63 mg/dl L<1,5. P<1,2 mg/dl
- Urea 97,9 mg/dl 10-50 mg/dl
- Asam Urat 3,84 mg/dl 3,6-7,0 mg/dl
- Cl 106 meq/l 96-107 meq/l

IV. TERAPI
Injeksi :

Ceftriaxone 2x1 gr/iv

Novalgin 3x1 amp/iv

122
Jombang, ................................

Pembimbing Pendamping Mahasiswa


Ruangan

__________________ __________________
__________________

123
ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


DS : Adanya luka ganggren Nyeri
- pasien mengatakan nyeri pada (proses infeksi)
luka di kakinya
P : pasien mengatakan nyeri saat
mau tidur
Q : nyeri seperti tertusuk-tusuk
R : telapak dan punggung kaki
sebelah kiri
S : skala nyeri 6
T : hilang timbul
DO :
- K.U cukup
- terdapat luka ganggren di telapak
dan punggung kaki sebelah kiri
- Meringis kesakitan
- Melokalisir nyeri
- Bengkak
- Kondisi luka basah terdapat pus
dan nikrosis
- Luas luka 10x10cm
- Sulit tidur (5-6 jam/hari)
- Nafsu makan menurun (4-6
sdm/porsi)
- TTV :
TD: 120/80mmHg
N : 88x/menit
S : 37,60C
RR : 22x/menit
- Pemeriksaan Lab:
Leukosit 15.500 /cmm
Gda sewaktu 105 mg/dl

124
DIAGNOSA KEPERAWATAN

ETIOLOGI
PROBLEM (PENYEBAB,
DATA
(MASALAH) TANDA DAN
GEJALA)
DS : Nyeri Adanya luka ganggren
- pasien mengatakan nyeri pada (proses infeksi)
luka di kakinya
P : pasien mengatakan nyeri
saat mau tidur
Q : nyeri seperti tertusuk-tusuk
R : telapak dan punggung kaki
sebelah kiri
S : skala nyeri 6
T : hilang timbul
DO :
- K.U cukup
- terdapat luka ganggren di
telapak dan punggung kaki
sebelah kiri
- Meringis kesakitan
- Melokalisir nyeri
- Bengkak
- Kondisi luka basah terdapat pus
dan nikrosis
- Luas luka 10x10cm
- Sulit tidur (5-6 jam/hari)
- Nafsu makan menurun (4-6
sdm/porsi)
- TTV :
TD: 120/80mmHg
N : 88x/menit
S : 37,60C
RR : 22x/menit
- Pemeriksaan Lab:
Leukosit 15.500 /cmm
Gda sewaktu 105 mg/dl

125
PERENCANAAN

DIAGNOSA PERENCANAAN DAN


KRITERIA HASIL
KEPERAWATAN RASIONAL
Nyeri berhubungan Setelah di lakukan 1. observasi tanda-tanda
vital(suhu, nadi,tekanan darah,
dengan Adanya luka tindakan keperawatan
pernafasan)
ganggren(proses selama 3x24 jam,
R/:mengetahui perkembangan
infeksi) diharapkan rasa nyeri
tanda-tanda vitas pasien,
berkurang atau hilang.
memantau adanya peningkatan
KH:
- Klien secara verbal suhu yang di indikasikan terjadi
mengatakan nyeri infeksi pada luka pasien.
berkurang atau hilang 2. Kaji skala nyeri (menggunakan
- Kebutuhan istirahat PQRST)
tidur tercukupi R/:mengetahui seberapa tingkat
- Ekspresi wajah rilex nyeri, kualitas nyeri serta
- Skala nyeri berkurang
penyebab nyeri yang di rasakan
- Nafsu makan tidak ada
gangguan pasien.
- Tidak gelisah 3. Berikan posisi yang nyaman
- Tanda – tanda vital sesuai keinginan pasien
normal R/: Posisi yang nyaman akan
a. Tekanan darah 120- membantu memberikan
130/80-90 mmHg
kesempatan pada otot untuk
b. Nadi 80-100x/menit
c. Suhu 36,5-37 oC relaksasi seoptimal mungkin.
d. Pernafasan 16- 4. Anjurkan klien untuk makan
20x/menit makanan yang mengandung zat
besi
R/ : makanan yang
mengandung zat besi dapat
meningkatakan kadar
hemoglobin dalam darah
5. Batasi intake cairan kurang
lebih 600cc/hari
R/: pembatasan cairan untuk
mengurangi penumpukan
cairan yang dapat menyebabkan
odema pada anggota tubuh
6. Ajarkan tehnik distraksi dan
relaksasi
R/:mengalihkan perhatian
pasien terhadap nyeri untuk
mengurangi rasa nyeri, dan

126
merilekskan fisik dan mental
dari ketegangan akibat nyeri.
dengan cara melihat tv, melihat
pemandangan yang indah,
mendergarkan musik. tarik
nafas dalam, kemudian di
keluarkan dilakukan berulang
kali sampai terasa rileks
7. Melakukan perawatan luka
secara steril menggunakan
NaCL 0,9%
R/: Menghindari resiko infeksi
yang akan memperburuk
keadaan luka pasien, dan
mempercepat proses
penyembuhan luka.
8. Kolaborasi pemberian
analgesik
R/: sebagai obat anti nyeri
berguna untuk mengurangi rasa
nyeri yang di rasakan pasien.

127
IMLPEMENTASI
Diagnosa Sabtu, 15 agustus 2015 Minggu, 16 agustus 2015 Senin, 17 agustus 2015
Keperawatan
Nyeri - Membina hubungan saling percaya - Mengobservasi tanda tanda vital - Mengobservasi tanda tanda vital
dengan pasien dan keluarga TD: 130/80 mmHg TD: 120/70 mmHg
berhubungan
- Mengobservasi tanda tanda vital N: 84x/ menit N: 78x/ menit
dengan Adanya TD: 120/80 mmHg
S: 36,70C S: 36,50C
luka N: 88x/ menit
RR: 20x/ menit RR: 18x/ menit
ganggren(proses S: 37,60C - Mengkaji skala nyeri - Mengkaji skala nyeri
infeksi) RR: 22x/ menit - P: pasien mengatakan nyeri berkurang P: pasien mengatakan nyeri berkurang
- Mengkaji skala nyeri
Q: nyeri seperti tertekan Q: nyeri seperti tertekan
P: pasien mengatakan nyeri saat mau
tidur R: telapak kaki dan punggungkaki sebelah kiri R: telapak dan punggung kaki sebelah kiri

Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk S: skala nyeri 5 S: skala nyeri 2


T: hilang timbul T: hilang timbul
R: telapak dan punggung kaki - Menganjurkan meningkatkan klien makan makan - Menganjurkan meningkatkan klien makan
sebelah kiri yang mengandung zat besi, misalnya : sayur, kacang- makan yang mengandung zat besi,
S: skala nyeri 6 kacangan dan daging misalnya : sayur, kacang-kacangan dan
T: hilang timbul - Batasi intake cairan kurang lebih 600cc/hari daging
- Memberika posisi nyaman : - Mengajarkan teknik distraksi dan relaksasi dengan - Batasi intake cairan kurang lebih
memberikan bantal di kakinya, cara menarik nafas kemudian dihembuskan dilakukan 600cc/hari
merapikan tempat tidurnya berulang kali - Mengajarkan teknik distraksi dan relaksasi
- Menganjurkan meningkatkan klien - Melakukan perawatan luka dengan Nacl 0,9% dengan cara menarik nafas kemudian
makan makan yang mengandung zat - Kolaborasi pemberian: dihembuskan dilakukan berulang kali
besi, misalnya : sayur, kacang- Infus:- - Melakukan perawatan luka dengan Nacl
kacangan dan daging 0,9%
Injeksi :

128
- Batasi intake cairan kurang lebih - Ceftriaxone 2x1 gr/iv - Kolaborasi pemberian:
600cc/hari - Novalgin 3x1 amp/iv Infus: -
- Mengajarkan teknik distraksi dan
Injeksi :
relaksasi dengan cara menarik nafas
- Ceftriaxone 2x1 gr/iv
kemudian dihembuskan dilakukan
- Novalgin 3x1 amp/iv
berulang kali
- Kolaborasi pemberian:
Infus: -
Injeksi:
- Ceftriaxone 2x1 gr/iv
- Novalgin 3x1 amp/iv

129
EVALUASI

Diagnosa
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Keperawatan
Nyeri S:- Pasien mengatakan S:-Pasien S:-Pasien
berhubungan
dengan Adanya nyeri pada luka di mengatakan nyeri mengatakan
luka kakinya pada luka di nyeri pada luka
ganggren(proses - P: pasien
infeksi) kakinya di kakinya
mengatakan nyeri
berkurang berkurang
saat tidur
P: pasien P: pasien
- Q: nyeri seperti
mengatakan mengatakan
tertusuk-tusuk
nyeri pada luka nyeri pada luka
- R: telapak dan
di kakinya di kakinya
punggung kaki
berkurang berkurang
sebelah kiri
- S: skala nyeri 6 Q:nyeri seperti Q: nyeri seperti
- T: hilang timbul tertekan tertekan
O : - K.U cukup R: telapak dan R: telapak dan
- terdapat luka punggung kaki punggung kaki
ganggren di
sebelah kiri sebelah kiri
telapak kaki
kanan S: skala nyeri 5 S: skala nyeri 2
- Meringis T:hilang timbul T:hilang timbul
kesakitan O : - KU membaik
- Melokalisir nyeri - terdapat luka O : - KU baik
- Bengkak ganggren di - terdapat
- Kondisi luka telapak kaki luka
basah terdapat kanan ganggren di
pus dan nikrosis - ekspresi wajah telapak kaki
- Luas luka 5x5cm rilex kanan
10x10cm - Melokalisir - ekspresi
- Sulit tidur (5-6 nyeri wajah rilex
jam/hari) - Bengkak - tidak
- Nafsu makan berkurang Melokalisir
menurun (4-6 - Kondisi luka nyeri
sdm/porsi) basah tidak - tidak
- TTV : terdapat pus Bengkak
TD: dan nikrosis - Kondisi
- Luas luka luka basah
120/80mmHg
10x10cm tidak
N : 88x/menit - Pasien tidur terdapat pus
S : 37,60C malam 6-7 jam dan nikrosis
RR : 22x/menit - Nafsu makan - Luas luka
- Pemeriksaan meningkat (8- 10x10cm

130
Lab: 10 sdm/porsi) - Pasien tidur
- Leukosit 15.500 - TTV : malam 8-9
/cmm TD: 130/80 jam
- Gda sewaktu - Nafsu
mmHg
105 mg/dl makan
N: 84x/ menit meningkat
A : Masalah belum
S: 36,70C (1/2porsi
teratasi
RR: 20x/ habis)
P : Interventi di - TTV :
menit
lanjutkan (nomer 2-7) TD: 120/70
A : Masalah teratasi mmHg
sebagian N: 78x/
P : Interventi di menit
lanjutkan (nomer 2-7) S: 36,50C
RR: 18x/
menit
A : Masalah
teratasi sebagian
P : Interventi di
lanjutkan

131

Anda mungkin juga menyukai