ANALISA HIDROLOGI
Dalam analisis frekuensi data hujan atau data debit guna memeperoleh nilai hujan
rencana atau debit rencana, dikenal beberapa distribusi probabilitas kontinu yang sering
digunakan yaitu Gumbel, Normal, Log Normal, dan Log Pearson III ( Kamiana, 2011).
No Distribusi Persyaratan
Cs = 1,14
1 Gumbel
Ck = 5,4
Cs = 0
2 Normal
Ck = 3
Cs = Cv3 + 3Cv
3 Log Normal
Ck =Cv8 + 6Cv6 + 15Cv4 + 16Cv2 + 3
1) Metode Normal
Rumus untuk menghitung hujan rencana dengan probabilitas normal adalah sebagai
X T = X́ + K T S ( 2.0 )
Dimana :
sebagai berikut:
log X T = log´ X+ ( K T × Slog X ) ( 2.0 )
3) Metode Gumbel
XT = X + S × K ( 2.0 )
dimana :
Y t −Y n
K = faktor frekuensi Gumbel : K=
Sn
Log XT = Nilai logaritmis hujan rencana hujan rencana dengan periode ulang T.
)
n
n ∑ ( Log Xi - Log X ) 3
i=1 ( 2.0 )
Cs = 3
( n - 1 ) ( n - 2 ) ( S log X )
2.1.2. Uji Distribusi Probabilitas
distribusi probabilitas yang dipilih dapat mewakili distribusi statistic sampel data yang
Rumus yang digunakan dalam perhitungan dengan Metode Uji Chi-Kuadrat adalah
n 2
( OE )
x2 = ∑E f f ( 2.0 )
i = 1 f
Keterangan rumus :
Derajat nyata atau derajat kepercayaan (α ) tertentu yang sering diambil adalah 5%.
Dk = K - ( p + 1 ) ( 2.0 )
Keterangan rumus :
Dk = Derajat Kebebasan.
n = banyaknya data
Selanjutnya distribusi probabilitas yang dipakai untuk menentukan curah hujan
terkecil dan lebih kecil dari simpangan kritis, atau dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan rumus :
4. Hitung selisih ΔPi antara peluang empiris dan teoritis untuk setiap data yang
sudah diurut:
Δ Pi = P( X i )- P' ( X i ) ( 2.0 )
5. Tentukan apakah ΔPi < ΔP Kritis, jika “tidak” artinya Distribusi Probabilitas yang
1) Metode Rasional
Metode Rasional merupakan rumus yang tertua dan yang terkenal di antara rumus-
rumus empiris. Metode ini dapat digunakan untuk menghitung debit puncak sungai
dengan beberapa sub daerah pengaliran dapat dilakukan dengan pendekatan nilai C
Q = 0,278 x C x I x A ( 2.0 )
Dimana :
daerah pengaliran selama paling sedikit sama dengan waktu konsentrasi (tc)
daerah pengaliran.
3. Koefisien pengaliran dari daerah pengaliran yang sama adalah tetap untuk
Q = 0,278 x C x I T x A ( 2.0 )
Keterangan :
QT = debit puncak limpasan permukaan dengan periode ulang T tahun (m 3/det).
1. Rumus Kirpich
0,385
0,87 × L2
tc = ( 1000 × S ) ( 2.0 )
Dimana :
L= panjang lintasan air dari titik terjauh sampai titik yang ditinjau (Km)
komponen yaitu :
t c = t 0 + t d (menit) ( 2.0 )
Dengan :
2 n
t0 = × 3,28 × L ×
3 √S
dan
Ls
td =
60 × V
Dimana :
S = kemiringan lahan.
Q maks = α × β × I × A ( 2.0 )
Dimana :
1 + 0,012 × A 0,7
α =
1 + 0,075 × A 0,7
1 + 3,7 × 100,4 × t
1 A 3/4
= 1 + 2 ×
β t + 15 12
t × R
r =
t + 1 - 0,0008 × ( 260 - R ) × ( 2 - t )2
r
I =
3,6 × t
3) Intensitas Hujan ( I )
Yang dimaksud dengana Intensitas Hujan adalah tinggi curah hujan dalam periode
tertentu yang dinyatakan dalam mm/jam. Untuk menentukan besar intensitas hujan
R 24 24 23
I = ( )
24 t ( 2.0 )
Dimana :