Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Analisa Hidrologi

2.1.1 Curah Hujan Rata – rata

Data hujan yang diperoleh dari alat penakar hujan merupakan hujan yang terjadi hanya pada satu
tempat atau titik saja. Mengingat hujan sangat bervariasi terhadap tempat, maka untuk kawasan
yang luas satu alat penakar tidak dapat menggambarkan hujan wilayah tersebut. Dalam hal ini
diperlukan hujan kawasan yang diperoleh dari harga rata – rata curah hujan beberapa stasiun
penakar hujan yang ada dalam dan atau sekitar wilayah tersebut.

2.1.2 Perhitungan Hujan Rencana

Untuk menghitung curah hujan rencana berdasarkan parameter dasar statistik. Apabila parameter
dasar statistik tidak memenuhi distribusi Noermal,Gumbel,Log Pearson type III,maka pemilihan
frekuansi curah hujan rencana dihitung dengan metode log normal dua parameter.

Adapun rumus – rumus yang dipakai dalam penentuan distribusi tersebut antara lain :

1. Nilai rata – rata


n
1
X¿ ∑ Xi
n i=1

Dimana :
X = nilai rata – rata (mm)
Xi = nilai pengukuran dari suatu variant (mm)
n = Jumlah data
2. Standart Deviasi (Sd)

(X− X )2
Sd = √
n−1

Dimana :
Sd = Standart Devisiasi
X = nilai rata-rata (mm)
Xi = nilai variant ke-i (mm)
n = Jumlah data
3. Koefisien Kemencengan (Cs)
n
n x ∑ ( Xi−X )3
Cs = i=1

( n−1 ) x ( n−2 ) x Sd3

Dimana :
Cs = Koefisien kemencengan
Sd = Standart Devisiasi dari sample (mm)
X = Rata – rata hitung dari sample (mm)
Xi = nilai variant ke-i (mm)
n = Jumlah data

4. Koefisien Kurtosis
2
CK = n

Dimana :
Ck = Koefisien Kurtosis
Sd = Standart Devisiasi dari sample (mm)
X = Rata – rata hitung dari sample (mm)
Xi = Nilai variant ke-i (mm)
n = Jumlah data

2.1.3 Uji kesesuaian Pemilihan Distribusi

Untuk menggetahui apakah data tersebut benar sesuai dengan jenis sebaran teoritis yang dipilih
maka perlu dilakukan pengujian lebih lanjut. Untuk keperluan analisis uji kesesuaian dipakai dua
metode statistik sebagai berikut :

2.1.3.1 Metode Uji Chi Kuadrat

Uji Chi Kuadrat dimaksud untuk menentukan apakah persamaan distribusi peluang ( metode
yang digunakan untuk mencari hujan rencana) dapat mewakili dari distribusi sample data yang
dianalisis. Pengambilan keputusan uji ini menggunakan parameter x3 oleh karena itu disebut uji
Chi Kuadrat. Parameter x2 dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

(Oi−Ei)2
X2h = Σ
Ei

Dimana :
x 2 h = Parameter Chi Kuadrat terhitung

Σ = Jumlah sub kelompok

Oi = Jumlah nilai pengamatan pada sub kelompok ke-1

Ei = Jumlah nilai teorotis pada sub kelompok ke-1

Parameter x2h merupakan variable acak. Peluang untuk mencapai x2h sama atau lebih besar
daripada nilai Chi Kuadrat yang sebenarnya ( x2h) dapat dilihat pada tabel ....

Prosedur Uji Chi Kuadrat adalah :

 Urutkan data pengamatan (dari besar ke kecil atau sbaliknya)


 Kelompokkan data menjadi G sub-group, tiap – tiap sub grup minimal 4 data
pengamatan.
 Jumlahkan data perencanaan sebesar Oi tiap – tiap sub grup
 Jumlahkan data dari persamaan distruibusi yang digunakan sebesar Ei
Oi−Ei 2
 Tiap – tiap sub grup dihitung nilai (Oi-Ei)2 dan ( ¿
Ei
Oi−Ei
 Jumlah seluruh G sub grup ( ¿ untuk menentukan nilai Chi Kuadrat hitung
Ei
 Tentukan derajat kebebasan dk= G-R-1 (nilai R=2 untuk distribusi normal dan binomial,
nilai R=1 untuk distribusi poison)

Interpretasi hasilnya adalah :

- Apabila peluang lebih dari 5% maka persamaan distribusi teoritis yang digunakan dapat
diterima

2.1.3.2 Metode Smirnov-Kolmogorov

Uji Smirnov-Kolmogorov diperoleh dengan mempot data dan probabilitasnya dari data yang
bersangkutan, serta hasil perhitungan empiris dalam bentuk grafik. Dari kedua hasil
pengeplotan,dapat diketahui penyimpangan terbesar (∆maksimum. Penyimpangan tersebut
kemudian dibandingkan dengan penyimpangan kritis yang masih diijinkan (∆ cr ), pada
perencanaan ini digunakan nilai kritis (signivicant level) α = 5%. Nilai kritis ∆

Anda mungkin juga menyukai