Latar Belakang
Di era perkembangan revolusi industri 4.0 memberikan tantangan bagi dunia pendidikan dalam
menyelaraskan karakter berbasis kearifan lokal, agarnbudaya tidak tergerus oleh kecanggihan teknologi
ditentukan oleh disiplin yansetiap warga negara yang patuh terhadap Peraturan Perundang-Undangan dan Adat
Istiadat yang berlaku, dengan adanya disiplin terhadap Peraturan Perundang-Undangan sangat ditentukan oleh
unsur-unsur moral, norma, etika dan sopan santun setiap warga negara. Menurut Mudlofir (2014:51-52) moral
itu adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur
tingkah lakunya, norma – norma atau nilai-nilai di dalam moral selain sebagai standar ukur normatif bagi
perilaku sekaligus sebagai perintah seseorang atau kelompok. Menurut Mudlofir (2014:50-51) etika adalah
filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran, norma-norma, nilai-nilai serta
kebiasaankebiasaan dan pandangan moral secara kritis.
Pengertian
Keprotokolan
Keprotokolan adalah norma-norma atau aturan-aturan atau kebiasaan-kebiasaan yang dianut atau diyakini
dalam kehidupan bernegara,berbangsa,berpemerintahan dan bermasyarakat. Metode keprotokolan di indonesia
adalah undang-undang protokol yaitu peraturan perundang-undangan dibidang “domain” keprotokolan dan yang
berkaitan “related” dengan keprotokolan.
Etiket
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu etos yang berarti watak kesusilaan atau kebiasaan.
Menurut william benton etika asal kata yunani “ethos” yang berarti karakter adalah studisistematis
dari konsep-konsep nilai baik/buruk, benar/salah atau prinsip-prinsip umum yang membenarkan
sesuatu sebagai adat istiadat (mores). sehinga etika juga sering diartikan dengan moral (tingkah
laku/akhlak).
Menurut Soleh Sumirat, etika adalah nilai-nilai dan asas moral yang dipakai sebagai pegangan umum
bagi penentuan baik buruknya perilaku manusia atau benar salahnya tindakan manusia sebagai
1. The Leadership Approach
Pendekatan
Adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang, agar mau bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan yang
mereka inginkan. Terdapat 4 pendekatan kepemimpinan antara lain :
a. The traith approach, yaitu inisiatif kekuatan diri, cerdik, berperan serta dalam pergaulan.
b. Behavioral approach, yaitu keberhasilan seuatu ditentukan oleh gaya bersikap dan bertindak diri dari ybs struktur
tugas dan tegang rasa.
c. The contigency approach, yaitu gaya dasar, gaya efektif dan gaya tidak efektif.
Keprotokolan
d. Pendekatan terpadu, yaitu perpaduan antara teori motivasi jenjang kebutuhan, teori tingkat kematangan
bawahan dengan pendekatan kepemimpinan situasional.
4.0
akal, kognitif dan membentuk strategi yang akan meningkatkan kemungkinan hasil yang
diharapkan. Berpikir kritis juga bisa disebut berpikir dengan tujuan yang jelas, beralasan, dan
berorientasi pada sasaran.
3. Creativity
Creativity atau kreatifitas adalah kemampuan dan kemamuan untuk terus berinovasi,
menemukan sesuatu yang unik serta bermanfaat bagi masyarakat dan
lingkungan. Creativity disini dapat juga diartikan mengembangkan sesuatu hal yang sudah ada
sehingga dapat menjadi lebih baik.
4. People management
People management adalah kemampuan untuk mengatur, memimpin dan memanfaatkan sumber daya manusia
secara tepat sasaran dan efektif.
5. Coordinating with other
Kemampuan untuk kerjasama tim ataupun bekerja dengan orang lain yang berasal dari luar tim.
6. Emotion intelligence
Emotion intelligence atau kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengatur, menilai, menerima,
serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya.
7. Judgment and decision making
Judgement and decision making adalah kemampuan untuk menarik kesimpulan atas situasi yang dihadapi serta
kemampuan untuk mengambil keputusan dalam kondisi apapun, termasuk saat sedang berada di bawah tekanan.
8. Service orientation
Service orientation adalah keinginan untuk membantu dan melayani orang lain sebaik mungkin untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Dengan memiliki service orientation, kita akan selalu berusaha memberikan yang terbaik
pada pelanggan tanpa mengharapkan penghargaan semata.
9. Negotiation
Kemampuan berbicara, bernegosiasi, dan meyakinkan orang dalam aspek pekerjaan. Tidak semua orang secara
alamiah memiliki kemampuan untuk mengadakan kesepakatan yang berbuah hasil yang diharapkan, namun hal ini
dapat dikuasai dengan banyak latihan dan pembiasaan diri.
10 Cognitive flexibility
Cognitive flexibility atau fleksibilitas kognitif adalah kemampuan untuk menyusun secara spontan suatu pengetahuan,
dalam banyak cara, dalam memberi respon penyesuaikan diri untuk secara radikal merubah tuntutan situasional.