Pengertian Moralitas :
Moralitas atau moral adalah sistm nilai yang terkandung dalam petuah,
perintah, atau aturan, yang diwariskan melalui agama dan kebudayaan tentang
kualitas perbuatan yang baik dan buruk.
Etika mempunyai banyak arti, tetapi yang penting dalam konteks pembahasan
ini adalah kebiasaan, akhlak atau watak. Dalam pengertian ini, etika berakitan dengan
kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat.
Ini berarti etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup
yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang
yang lain atau dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
Kata Ilmu Pengetahuan merupakan terjemahan dari “science” erasal dari kata
latin “scinre”, artinya “to know”. Menurut Ensiklopedia Indonesia Ilu Pengetahuan
adalah suatu sistem dari berbagai pengetahuan yang disusun sedemikian rupa menurut
asas-asas tertentu, hingga menjadi kesatuan, suatu sistem dari berbagai pengetahuan
yang didapatkan sebagai hasil pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan secara teliti
dengan memakai metode tertentu. Etika sebagai Ilmu Pengetahuan, pemhamannya
dapat diklasifikasikan dalam tiga pendekatan: 1. Etika deskriptif, 2. Etika normatif, 3.
Mataetika.
2. Tahap Konvensional
Tingkat moralitas pada tahap ini adalah:
a. Konformitas antarpribadi
Seseorang perlu menjaga tindakannya agar sesuai dengan harapan
keluarga dan kelompok dimana ia menjadi anggota kelompok tersebut
(misalnya sekolah, klub, perkumpulan, dll) dan berusaha menunjukan
loyalitas terhadap keluarga atau kelompok tersebut. Perilaku yang
dianggap benar adalah perilaku yang sesuai dengan standar moral keluarga
dan kelompok masyarakat tersebut.
b. Konformitas dengan sistem sosial.
Moralitas seseorang ditinjau dari loyalitasnya sebagai bagian dari
sistem sosial terhadap standar moral lingkungan masyarakat yang lebih
luas. Misalnya, loyalitas bangsa dan negara.
Peranan Etika
Peranan Etika adalah sebagai berikut :
1. Sebagai Moralitas, etika membimbing tingkah laku manusia agar dapat
mengelola kehidupan ini dengan lebih baik. Di samping itu, etika juga
memberikan ukuran terhadap tindakan manusia didalam tata kehidupan
sehari-hari, baik antarpribadi, antarkelompok, maupun antarprofesi. Etika
membantu mengatasi konflik-konflik dan mencegah meluasnya tindakan-
tindakan immoral.
2. Sebagai Ilmu Pengetahuan, etika memberikan pemenuhan terhadap
keingintahuan manusia dan menuntut manusia untuk dapat berperilaku
moral secara kritis dan rasional.
Manfaat Etika
Manfaat etika adalah sebagai berikut :
1. Dapat mendorong dan mengajak orang untuk bersikap kritis dan rasional
dalam mengambil keputusan berdasarkan pendapatnya sendiri, yang dapat
dipertanggungjawabkannya (otonom).
2. Dapat mengarahkan masyarakat untuk berkembang menjadi masyarakat
yang tertib, teratur, damai, dan sejahtera dengan menaati norma-norma
yang berlaku demi mencapai ketertiban dan kesejahteraan sosial. Hal ini
disebut justitia legalis atau justitia generalis, yaitu keadilan yang menuntut
ketaatan setiap orang terhadap semua kaidah hukum dan kaidah sosial
lainnya demi ketertiban dan kesejahteraan masyarakat.
Etika Normatif
Etika normatif adalah etika yang berusaha untuk menetapkan berbagai sikap
dan pola perilaku yang bersifat ideal dan sepatutnya dimiliki manusia.
Secara Etimologi, Deontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “deon” yang
berarti diharuskan, yang wajib, sesuai dengan prosedur ( Magnis, 1975 : 79 – 80 ;
Pratley , 1997 : 173 ). Teori Deontologi adalah teori yang menilai suatu tindakan
itu baik atau buruk berdasarkan aturan – aturan, prosedur, atau kewajiban. Jadi
menurut teori deontologi, tindakan itu bernilai moral karena tindakan itu
dilaksanakan berdasarkan kewajiban yang memang harus dilaksanakan.
Misalnya : suatu perusahaan menawarkan barang dan jasa dengan mutu yang
sebanding dengan harganya.
Secara etimologi, teleology berasal dari bahasa Yunani yaitu “telos” yang berarti
tujuan, sasaran, hasil, akibat (Magnis, 1975:79-80 ; Pratley , 1997:173). Teori
Teleologi adalah teori yang menilai suatu tindakan itu baik atau buruk dari sudut
tujuan, hasil, sasaran yang dapat dicapai. Jadi suatu tindakan akan dibenarkan apabila
berdasarkan atau mengarah pada tujuan, hasil,sasaran atau akibat yang hendak
dicapai. Misalnya : perusahaan kayu jati membuat produk seperti kursi , meja , dan
lain – lain yang nantinya akan dijual kepada konsumen.
Bisnis yang baik ialah bisnis yang dapat memberikan keuntungan bagi pihak
yang terlibat.
Bisnis yang baik haruslah patuh dengan peraturan atau hukum yang berlaku.
Karakteristik Profesi Bisnis
Menurut Keraf (dalam Rindjin, 2004:63) suatu profesi yang diperlukan dan
dihargai mempunyai karakteristik,yakni:
Terdapat kaedah dan standar moral. Pada setiap profesi selalu ada peraturan
yang menentukan bagaimana profesi itu dijalankan. Peraturan yang biasa
disebut kode etik ini sekaligus menunjukkan tanggungjawab profesional dalam
melakukan pekerjaan, seperti kode etik dokter, wartawan, pengacara, akuntan,
dsb. Untuk menjaga kemurnian dan ketepatan pelaksanaan kode etik ini,
dibentuklah organisasi profesi. Organisasi profesi ini berkewajiban menjaga
nama baik organisasi, melakukan seleksi anggota baru dan bila perlu
memberikan sanksi kepada anggota yang melanggar kode etik profesi.
Seseorang perlu memiliki ijin khusus atau lisensi untuk bisa menjalankan
suatu profesi. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi profesi tersebut dari
orang-orang yang tidak profesional.