Anda di halaman 1dari 9

PERENCANAAN PERKERASAN JALAN

Civil Engineering’19

BAB IV
DATA PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN PERKERASAN LENTUR

● Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 (revisi 2012)

4,1 Data Perencanaan :


a. Umur Rencana : 20 Tahun (2021 - 2041)
b. Fungsi Jalan : Arteri ( 2 lajur 2 Arah )
c. Kelas Jalan : II
d. Traffic Multiplier ( TM ) : 1.8 - 2

4,2 Menghitung Beban Sumbu Standar Kumulatif ( CESAL )


a. Data Lintas Harian Rata - Rata 2 arah
Konfiguras Lintas Harian Rata-Rata
No. Jenis Kendaraan Berat Total
i Sumbu (2 Arah)
1 Sepeda Motor - ton - 1500
Mobil Penumpang &
2 Kendaraan ringan lain-lain 2,0 ton 1,1 611
(2,3 ,4)
3 Bus Besar (5b) 9,0 ton 1, 2 511
4 Truk Sedang (2 sumbu)(6b) 8,3 ton 1, 2 211
5 Truk 3 sumbu (7a) 25,0 ton 1, 2,2 13
6 Truk 4 sumbu trailer (7c1) 42,0 ton 1,2 - 22 3

b. Menghitung LHR ( Lalu-Lintas Harian Rata-Rata) d. Menentukan Faktor Dsitrib


Tabel Faktor Distribusi Laj
n Jumlah Lajur
LHR = ( 1 + i ) x jumlah kendaraan
Setiap Arah
1
Dimana : n = Waktu ( tahun ) 2
i = Tingkat pertumbuhan lalu lintas (%) = 4 % 3
4
Data LHR awal 2021; tahun pertama setelah pembukaan untuk lalu lintas 2024 (3 tahun
setelah 2021); permulan beban normal MST 12 ton tahun 2026 ( 5 tahun setelah 2021 ) e. Menghitung Beban Sumbu
Menggunakan VDF masing
Perhitungan LHR 2024 : ( n = 3 tahun)
a Bus Besar (5b)
Jumlah kendaraan = 511
LHR 2021 = ( 1 + 4 % ) 4 x 511 = 597,80

MUH. FILA ALFARIDZI / F11119082


PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
Civil Engineering’19

Perhitungan LHR 2026 : ( n = 5 tahun)


b Bus Besar (5b)
Jumlah kendaraan = 511
LHR 2021 = ( 1 + 4 % ) 10 x 511 = 756,40

c. Menghitung Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas (i ) (%)

UR
( 1 + 0.01 i ) -1
R =
0.01 i

Dimana : R : faktor pengali pertumbuhan lalu lintas


i : laju pertumbuhan lalu lintas tahunan Contoh Perhitungan
UR : Umur Rencana Jenis kendaraan :
VDFfaktual
Umur Rencana disesuai berdasarkan panduan bina marga dimana diperkirakan beban faktual
VDFnormal
kendaraan akan kembali stabil (menjadi beban Normal) pada tahun 2021. maka perhitungan
laju pertumbuhan lalu lintas ( R ) harus berbeda dengan tahun sebelum 2021. DD
DL
R
( 1 + 0.01 x4 ) 3 -1
R = = 3,1216 > R2019 - 2021 Faktual
0.01 x 4 ESAT H-1

( 1 + 0.01 x4 ) 17 -1
R = = 23,6975 > R2022 - 2039 Normal
0.01 x 4

d. Menentukan Faktor Dsitribusi Lajur ( DL )


Tabel Faktor Distribusi Lajur ( DL )
Jumlah Lajur Kendaraan Niaga Pada Lajur Desain (% terhadap
Setiap Arah populasi kendaraan niaga )
1 100
2 80
3 60
4 50

e. Menghitung Beban Sumbu Standar Kumulatif ( CESAL )


Menggunakan VDF masing - masing Kendaraan niaga

ESAT H-1 = ( ∑LHRTJK x VDFJK ) x 365 x DD x DL x R

MUH. FILA ALFARIDZI / F11119082


PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
Civil Engineering’19

Keterangan :
ESAT H-1 = kumulatif lintasan sumbu standar ekivalen (equivalent standard axle)
pada tahun pertama
LHRTJK = Lintas harian rata – rata tiap jenis kendaraan niaga (satuan
kendaraan per hari).
VDFJK = Faktor Ekivalen Beban (Vehicle Damage Factor) tiap jenis
kendaraan niaga Tabel 9 dan Tabel 10.
DD = Faktor distribusi arah
DL = Faktor distribusi lajur (table 4)
CESAL = Kumulatif beban sumbu standar ekivalen selama umur rencana.
R = Faktor pengali pertumbuhan lalu lintas kumulatif

Contoh Perhitungan
Jenis kendaraan : Bus Besar (5b)
VDFfaktual = 1,0 (berdasarkan tabel 10)
VDFnormal = 1,0 (berdasarkan tabel 10)
DD = 0,6 (berdasarkan data yang diketahui)
DL = 0,8 ( berdasarkan tabel 4)
R = 3,1216 ( R18-20 )

ESAT H-1 = ( ∑LHRTJK x VDFJK ) x 365 x DD x DL x R


= ( 597,80 x 1,0 ) x 365 x 0,6 x 0,8 x 3,122
= 326938,1578

Untuk perhitungan beban sumbu selanjutnya, ada pada Tabel 4.1

MUH. FILA ALFARIDZI / F11119082


PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
Civil Engineering’19

TABEL 4.2.1 PERHITUNGAN BEBAN SUMBU STANDAR KUMULATIF ( CESAL )

Lalu Lintas
VDF 5 VDF 5 ESA 5 faktual ESA 5 normal
Jenis Kendaraan Harian Rata - LHR 2019 LHR 2022
faktual normal ( 2019-2021 ) ( 2022-2039 )
rata (2 arah)
1 2 3 4 5 6 7 8

Sepeda Motor 1500 1754,7878 2220,3664 - - - -

Mobil Penumpang & Kendaraan


611 714,7836 904,4293 - - - -
ringan lain-lain (2,3 ,4)

Bus Besar (5b) 511 597,7977 756,4048 1,0 1,0 326938,1578 3140444,7261

Truk Sedang (2 sumbu)(6b) 211 246,8402 312,3315 9,0 4,0 1214981,5298 5186957,6298

11,4 6,7
Truk 3 sumbu (7a) 13 15,2082 19,2432 94818,4638 535289,1109

Truk 4 sumbu trailer (7c1) 3 3,5096 4,4407 25,5 8,8 48944,7536 162246,0680

Jumlah ESA5 1685682,905 9024937,535


CESA519-39 10710620,44
3
(3) = ( 1 + 0,040 ) (2)
5
(4) = ( 1 + 0,040 ) (2)
(5) = (berdasarkan tabel 9)
(6) = (berdasarkan tabel 9)
(7) = ( 3 x 5 ) x 365 x DD x DL x R15-20
(8) = ( 4 x 6 ) x 365 x DD x DL x R21-35

DD = 0,6 (berdasarkan data yang diketahui)


DL = 0,8 ( berdasarkan tabel 4)

R18-20 = 3,122
R21-38 = 23,698

MUH. FILA ALFARIDZI / F11119082


PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
Civil Engineering’19

4.3 Pemilihan Jenis Perkerasan

Berdasarkan umur rencana 20 tahun dan nilai CESA5 yang sudah diperoleh dari
perhitungan sebelumya. Maka, jenis stuktur perkerasan yang dipilih adalah AC
dengan CTB (ESA pangkat 5) dan acuan berdasarkan dari bagan desain 3.

MUH. FILA ALFARIDZI / F11119082


PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
Civil Engineering’19

4.4 Penentuan Nilai CBR

No ST ASION CBR No ST ASION CBR No ST ASION CBR


1 00+100 7 21 00+2100 7 41 00+4100 11
2 00+200 5 22 00+2200 8 42 00+4200 11
3 00+300 8 23 00+2300 9 43 00+4300 11
4 00+400 6 24 00+2400 6 44 00+4400 14
5 00+500 8 25 00+2500 9 45 00+4500 13
6 00+600 8 26 00+2600 5 46 00+4600 12
7 00+700 5 27 00+2700 9 47 00+4700 12
8 00+800 7 28 00+2800 7 48 00+4800 11
9 00+900 6 29 00+2900 9 49 00+4900 11
10 00+1000 5 30 00+3000 6 50 00+5000 14
11 00+1100 7 31 00+3100 10 51 00+5100 11
12 00+1200 11 32 00+3200 10 52 00+5200 12
13 00+1300 7 33 00+3300 13 53 00+5300 12
14 00+1400 6 34 00+3400 13 54 00+5400 10
15 00+1500 6 35 00+3500 14 55 00+5500 14
16 00+1600 8 36 00+3600 14 56 00+5600 11
17 00+1700 6 37 00+3700 11 57 00+5700 11
18 00+1800 9 38 00+3800 11 58 00+5800 10
19 00+1900 5 39 00+3900 12 59 00+5900 14
20 00+2000 5 40 00+4000 12 60 00+6000 14

Menghitung Nilai Koefisien Variasi (Cv)

Standar Deviasi
Cv = Nilai Rata-Rata CBR x 100%

= 2,9082
9,4833 x 100%
= 30,67 %
Karena nilai Cv kurang dari 25% maka data-data CBR yang ada, dapat digunakan dalam satu segmen jalan

MUH. FILA ALFARIDZI / F11119082


PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
Civil Engineering’19

4.4.1 CBR Grafik


Frekuensi lebih besar atau sama dengan CBR

CBR Jumlah Data Frekuensi % Lebih besar atau sama dengan

3 0 44 100,00

4 0 44 100,00

5 6 44 100,00

6 7 38 86,36

7 6 31 70,45

8 5 25 56,82

9 5 20 45,45

10 4 15 34,09

11 11 11 25,00

Jumlah 44

5,8

Gambar 4.1 Grafik penentuan CBR

Dengan menggunakan persamaan garis linear maka nilai CBR yang mewakili CBR design kepadatan 90% adalah 5,80%

Untuk mendapatkan Daya Dukung Tanah digunakan Rumus DDT = 1,6649 + 4,3592 Log(CBR)

maka DDT = 4,993

MUH. FILA ALFARIDZI / F11119082


PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
Civil Engineering’19

Frekuensi lebih besar atau sama dengan untuk CBR segmen 2

CBR Jumlah Data Frekuensi % Lebih besar atau sama dengan

5 1 10 100,00

6 2 9 90,00

7 2 7 70,00

8 1 5 50,00

9 4 4 40,00

Jumlah 10

Gambar 4.2 Grafik penentuan CBR design untuk segmen 2

Dengan menggunakan persamaan garis linear maka nilai CBR yang mewakili CBR design kepadatan 90% untuk segmen 2 adalah 6%

Untuk mendapatkan Daya Dukung Tanah digunakan Rumus DDT = 1,6649 + 4,3592 Log(CBR)

maka DDT = 5,057

MUH. FILA ALFARIDZI / F11119082


PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
Civil Engineering’19

Frekuensi lebih besar atau sama dengan untuk CBR segmen 3

CBR Jumlah Data Frekuensi % Lebih besar atau sama dengan

7 0 10 100,00

8 0 10 100,00

9 0 10 100,00

10 2 10 100,00

11 8 8 80,00

Jumlah 10

10,6

Gambar 4.3 Grafik penentuan CBR design untuk segmen 3


Dengan menggunakan persamaan garis linear maka nilai CBR yang mewakili CBR design kepadatan 90% untuk segmen 3 adalah 10,60%

Untuk mendapatkan Daya Dukung Tanah digunakan Rumus DDT = 1,6649 + 4,3592 Log(CBR)

maka DDT = 6,134

MUH. FILA ALFARIDZI / F11119082

Anda mungkin juga menyukai