POKOK BAHASAN:

SURVEI KONDISI JALAN

SURVEI KONDISI DAN SURVEI EVALUASI

TUJUAN SURVEI KONDISI JALAN:
UNTUK MEMPEROLEH DATA MASUKAN YANG AKAN
DIGUNAKAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PROGRAM SISTEM
MANAJEMEN PERKERASAN

SASARAN

PENENTUAN KEBUTUHAN DAN PRIORITAS PENANGANAN

PERKERASAN JALAN

SURVEI KONDISI • SURVEI KONDISI

STRUKTUR
PERKERASAN JALAN • SURVEI EVALUASI
 POKOK BAHASAN:
SURVEI KONDISI JALAN

MAKSUD SURVEI EVALUASI KONDISI STRUKTUR PERKERASAN

JALAN:
MENENTUKAN KAPASITAS (SISA) STRUKTUR PERKERASAN DAN
MENCARI JAWABAN/ALASAN MENGAPA TERJADI KERUSAKAN
SEPERTI YANG TERAMATI

• PENGAMATAN KONDISI
STRUKTUR PERKERASAN
• PENGAMATAN TIPE
SURVEI EVALUASI
KERUSAKAN
KONDISI STRUKTUR
• TEBAL DAN KWALITAS
PERKERASAN JALAN
SETIAP LAPIS PERKERASAN
• PENGAMATAN TERHADAP
BEBAN LALU-LINTAS

• BIASANYA BERLANGSUNG
LAMA
• TERKADANG MERUSAK
STRUKTUR PERKERASAN
 POKOK BAHASAN:
SURVEI KONDISI JALAN

NILAI KONDISI JALAN

• PENDEKATAN TINGKAT
KERUSAKAN
PENDEKATAN DALAM
• NILAI INDEKS
NILAI KONDISI JALAN PERMUKAAN
• NILAI KONDISI (NK)

• 2 PENGAMATAN PADA LOKASI

YANG SAMA DALAM SELANG
WAKTU TERTENTU
• TINGKAT KEMUNDURAN
PENDEKATAN TINGKAT STRUKTUR PEREKERASAN
KERUSAKAN ADALAH PERBEDAAN
KERUSAKAN STRUKTUR KEDUA
PENGAMATAN TERSEBUT
• SETELAH ITU DITENTUKAN JENIS
PENANGANAN YANG SESUAI
 POKOK BAHASAN:
SURVEI KONDISI JALAN

• PERTAMA KALI DIPERKENALKAN

PENDEKATAN NILAI PADA JALAN UJI AASHO TAHUN 1960
INDEKS PERMUKAAN (IP) • NILAI IP DIHITUNG DENGAN
SUATU FORMULA

IP = 5,03 – 1,9 . Log (1+SV) – 0,01 . (C+P)0,5 – 1,38 . RD2

DIMANA:
SV = SLOPE VARIANCE (NILAI VARIANS KEMIRINGAN)
C = CRACKING (RETAK, ft2/ 1000 ft2)
P = PATCHING (TAMBALAN, ft2/1000 ft2)
RD = RUT DEPTH (ALUR , INCI)

DIDASARKAN PADA NILAI

PENDEKATAN NILAI PENGURANGAN (Di) YANG
KONDISI (NK) DITETAPKAN UNTUK SETIAP
KERUSAKAN JALAN
 POKOK BAHASAN:
SURVEI KONDISI JALAN

NILAI KONDISI (NK)= 100 - ∑Di

∑ (LUAS RUSAK)
NILAI KERUSAKAN, Di= x 100%
LUAS SEGMEN

NILAI KONDISI (NK) JUGA DAPAT DIHITUNG DARI DATA IRI

(INTERNATIONAL ROGHNESS INDEX)

NILAI KONDISI (NK)= 10 x e-0,000117. BI

DIMANA:
BI = 630 x IRI1,12 ATAU BI= A + (B x NAASRA/JARAK)
= NILAI ROUGHNESS (BUMP INTEGRATOR)
A,B = KONSTATNTA REGRESI
IRI = INTERNATIONAL ROUGHNESS INDEX
 POKOK BAHASAN:
SURVEI KONDISI JALAN

CONTOH PENILAIAN
NILAI KONDISI JALAN

KERUSAKAN PERMUKAAN
ALUR LUBANG & DEPRESI &
NK PELEPASAN
(mm) RETAK (%) TAMBALAN KERITING
BUTIR (%)
(%) (%)
4 0-5 0-5 0-5 0-5 0-5
3,5 5 – 10 5 – 20 5 – 20 5 – 20 5 – 20
3 10 – 15 20 – 35 20 – 35 20 – 35 20 – 35
2,5 15 – 20 35 – 50 35 – 50 35 – 50 35 – 50
2 20 – 25 50 – 65 50 – 65 50 – 65 50 – 65
1,5 25 – 30 65 – 75 65 – 75 65 – 75 65 – 75
1 30 – 35 75 – 85 75 – 85 75 – 85 75 – 85
0,5 35 – 40 85 – 95 85 – 95 85 – 95 85 – 95
0 > 40 > 95 > 95 > 95 > 95
 POKOK BAHASAN:
SURVEI KONDISI JALAN

MISAL DIKETAHUI DATA HASIL SURVEI KONDISI LAPIS PERMUKAAN SEBAGAI

BERIKUT:
KERUSAKAN PERMUKAAN
ALUR (mm) PELEPASAN LUBANG & DEPRESI &
RETAK (%)
BUTIR (%) TAMBALAN (%) KERITING (%)
KIRI KANAN KIRI KANAN KIRI KANAN KIRI KANAN KIRI KANAN
17,27 18,28 2,83 2,37 5,12 9,74 0,14 0,11 0,16 0,39

KERUSAKAN PERMUKAAN
NK ALUR LUBANG & DEPRESI &
(mm) PELEPASAN RETAK (%) TAMBALAN KERITING
BUTIR (%) (%) (%)
4 0-5 2,83 0-5 0,14 0,16
3,5 5 – 10 5 – 20 5,12 5 – 20 5 – 20
NILAI KONDISI 3 10 – 15 20 – 35 20 – 35 20 – 35 20 – 35
LAJUR KIRI 2,5 17,27 35 – 50 35 – 50 35 – 50 35 – 50
2 20 – 25 50 – 65 50 – 65 50 – 65 50 – 65
1,5 25 – 30 65 – 75 65 – 75 65 – 75 65 – 75
1 30 – 35 75 – 85 75 – 85 75 – 85 75 – 85
0,5 35 – 40 85 – 95 85 – 95 85 – 95 85 – 95
0 > 40 > 95 > 95 > 95 > 95
 POKOK BAHASAN:
SURVEI KONDISI JALAN

KERUSAKAN PERMUKAAN
ALUR (mm) PELEPASAN LUBANG & DEPRESI &
RETAK (%)
BUTIR (%) TAMBALAN (%) KERITING (%)
KIRI KANAN KIRI KANAN KIRI KANAN KIRI KANAN KIRI KANAN
17,27 18,28 2,83 2,37 5,12 9,74 0,14 0,11 0,16 0,39

KERUSAKAN PERMUKAAN
ALUR LUBANG & DEPRESI &
NK PELEPASAN
(mm) RETAK (%) TAMBALAN KERITING
BUTIR (%)
(%) (%)
4 0-5 2,37 0-5 0,11 0,39
3,5 5 – 10 5 – 20 9,74 5 – 20 5 – 20
NILAI KONDISI 3 10 – 15 20 – 35 20 – 35 20 – 35 20 – 35
LAJUR KANAN 2,5 18,28 35 – 50 35 – 50 35 – 50 35 – 50
2 20 – 25 50 – 65 50 – 65 50 – 65 50 – 65
1,5 25 – 30 65 – 75 65 – 75 65 – 75 65 – 75
1 30 – 35 75 – 85 75 – 85 75 – 85 75 – 85
0,5 35 – 40 85 – 95 85 – 95 85 – 95 85 – 95
0 > 40 > 95 > 95 > 95 > 95
 POKOK BAHASAN:
SURVEI KONDISI JALAN

NILAI KONDISI (NK) LAPIS PERMUKAAN JALAN ADALAH

• LAJUR KIRI:

DALUR = 2,5 DPEL. BUTIR= 4,0 DRETAK= 3,5 DLUBANG & PETCHING= 4,0 DDEP/KERITING= 4,0

NILAI KONDISI (NK)KIRI= 100 – ( 4,0 + 3,5 + 4,0 + 4,0) = 84,5% === IPt= 3,4

NKKIRI = MINIMAL ( 2,5 ; 3,4) = 2,5

• LAJUR KANAN:

DALUR = 2,5 DPEL. BUTIR= 4,0 DRETAK= 3,5 DLUBANG & PETCHING= 4,0 DDEP/KERITING= 4,0

NILAI KONDISI (NK)KIRI= 100 – ( 4,0 + 3,5 + 4,0 + 4,0) = 84,5% === IPt= 3,38

NKKIRI = MINIMAL ( 2,5 ; 3,4) = 2,5

 POKOK BAHASAN:
SURVEI KONDISI JALAN

NILAI KONDISI (NK)KIRI= 4 – (4 – 4) – (4 - 3,5) – (4 - 4,0) – (4 - 4,0) = 3,5

NKKIRI = MINIMAL ( 2,5 ; 3,5) = 2,5

NILAI KONDISI (NK)KANAN = 4 – (4 – 4) – (4 - 3,5) – (4 - 4,0) – (4 - 4,0) = 3,5

NKKANAN = MINIMAL ( 2,5 ; 3,5) = 2,5

DARI CONTOH TERSEBUT DISIMPULKAN BAHWA NILAI KONDISI JALAN

TERSEBUT DITENTUKAN OLEH JENIS KERUSAKAN ALUR SEHINGGA:
NK = 2,5
ARTINYA DENGAN IP= 2,5 ===== JALAN MASIH DALAM KONDISI MANTAP DAN
STABIL