Anda di halaman 1dari 146

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada tugas akhir ini air hujan yang jatuh di area hotel
akan dialirkan dan ditampung sementara di dalam kolam
tampungan, kemudian dari kolam tampungan, air akan dialirkan
menuju saluran pembuang tersier.

Pada tugas akhir ini data-data yang dibutuhkan untuk


keperluan analisa hidrologi meliputi :

• Data curah hujan


• Peta lokasi studi
• Data potongan melintang dan memanjang (cross and long
section) saluran
• Gambar denah dan tampak hotel

Beberapa dasar teori yang selanjutnya digunakan sebagai


dasar analisa perhitungan adalah :

2.1 Analisa Data Curah Hujan

Data hujan yang didapat merupakan hujan yang terjadi


pada satu titik saja (point rainfall). Sedangkan untuk perhitungan
hidrologi, dibutuhkan data hujan rata-rata pada kawasan yang
ditinjau. Maka diperlukan analisa hujan rata-rata untuk mengubah
hujan titik menjadi hujan rata-rata kawasan.

2.1.1 Analisa Hujan Rata-rata

Ada tiga macam cara umum dipakai dalam menghitung


hujan rata-rata kawasan : (1) rata-rata aljabar, (2) poligon
thiessen, dan (3) isohyet. Rata-rata aljabar digunakan apabila data
dan hasil yang diinginkan benar-benar mendekati kondisi asli,
untuk polygon thiesen digunakan apabila jumlah stasiun hujan
lebih dari satu stasiun hujan, dan untuk isohyet cara

5
6

perhitungannya dengan menghubungkan titik hujan. Didalam


perhitungan hujan rata-rata kawasan pada penulisan tugas akhir
ini menggunakan cara rata-rata aljabar, dengan alasan hanya
terdapat satu stasiun hujan yang berdekatan dengan lokasi studi.
Maka besarnya area rainfall adalah :
1
= R1 + R2 + R3 + ⋯ + Rn atau

R= ∑ ............................................................................ 2.1

Dimana : R = hujan rata-rata (area rainfall)


Ri = tinggi hujan pada stasiun i (point rainfall)
n = banyaknya data (stasiun hujan)

Suyono Sosrodarsono (1999)

2.1.2 Poligon Thiessen

Hasil dari cara ini lebih akurat dibandingkan dengan cara


rata-rata aljabar. Penerapan cara ini meliputi langkah-langkah
sebagai berikut :

a) Lokasi stasiun hujan diplot pada peta DAS kemudian dibuat


garis penghubung hujan;
b) Tarik garis tegak lurus di tengah-tengah setiap garis
penghubung sehingga membentuk poligon thiessen;
c) Hasil dari langkah sebelumnya akan terbentuk poligon yang
mengelilingi setiap stasiun hujan. Namun bila poligon yang
mengelilingi stasiun hujan berada di luar DAS maka batas
DAS digunakan sebagai batas daerah pengaruh stasiun hujan.

Sehingga hujan rata-rata kawasan dapat dicari dengan


rumus sebagai berikut :

1 1 + 2 2 + 3 3 +⋯+ ∑
= =
1 + 2 + 3 + ⋯ +
7

=∑ ......................................................................... 2.2

Dimana :

Pi = curah hujan yang tercatat di stasiun hujan


Ai = luas daerah poligon stasiun penakar hujan
A = luas DAS
= faktor pembobot untuk setiap stasiun hujan

2.2 Analisa Frekuensi

Karena sistem drainase yang ada harus direncanakan


untuk masa yang akan datang, yang tidak dapat dipastikan kapan
akan terjadi, karena itu perlu dicari kemungkinan dan frekuensi
terjadinya sehingga sangat penting untuk dilakukan analisa
frekuensi dan probabilitas. Analisa frekuensi ini didasarkan pada
sifat statistik data yang telah lalu untuk memperoleh probabilitas
besaran hujan di masa yang akan datang. Di dalam ilmu statistik
dikenal beberapa macam distribusi frekuensi dan model
matematik distribusi peluang yang banyak digunakan untuk data
tahunan dalam bidang hidrologi yaitu :

1) Distribusi Normal,
2) Distribusi Log Normal, dan
3) Distribusi Log Pearson III.

Setiap jenis distribusi atau sebaran mempunyai parameter


statistik yang terdiri dari nilai rata-rata (µ = ̅ ), standar deviasi (σ
= S), koefisien ketajaman (Ck), yang masing-masing dicari
berdasarkan rumus.

a. Nilai Rata-rata (Mean)



= ................................................................................... 2.3
8

b. Deviasi Standar (Standart Deviation)

∑ # $
!=" #
.......................................................................... 2.4

Dimana :

S = deviasi standar (standart deviation);


= nilai rata-rata hitung
X = data dalam sampel;
n = jumlah pengamatan

Soewarno (1995)

c. Koefisien Variasi (Coefficient of Variation)

Koefisien variasi adalah nilai perbandingan antara deviasi


standar dengan nilai rata-rata hitung dari suatu distribusi.
Besarnya koefisien variasi dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
'
%& = () ..................................................................................... 2.5

Dimana :

Cv = koefisien variasi (coefficient of variation)


S = deviasi standar (standart deviation)
= nilai rata-rata hitung

Soewarno (1995)

d. Koefisien Kemencengan (Coefficient of Skewness)

Kemencengan adalah nilai yang menunjukkan derajat


ketidaksimetrisan (assymetry) dari suatu bentuk distribusi.
Pengukuran kemencengan adalah mengukur seberapa besar suatu
9

kurva frekuensi dari suatu distribusi tidak simetri atau menceng.


Umumnya ukuran kemencengan dinyatakan dengan besarnya
koefisien kemencengan dan dapat dihitung dengan persamaan
berikut :
∑ # +
%* = .................................................................... 2.6
# #, - +

Dimana :
Cs = koefisien kemencengan
S = deviasi standar
X = data dalam sampel
= nilai rata-rata hitung
n = jumlah pengamatan

Soewarno (1995)

e. Koefisien Ketajaman (Kurtosis)

Koefisien ketajaman dimaksudkan untuk mengukur


keruncingan dari bentuk kurva distribusi, yang umumnya
dibandingkan dengan distribusi normal. Koefisien ketajaman
digunakan untuk menentukan keruncingan kurva distribusi, yang
dapat dirumuskan sebagai berikut :
$∑ # /
%. = ........................................................... 2.7
# #, #0 - /

Dimana :

Ck = koefisien ketajaman / koefisien kurtosis


S = deviasi standar
X = data dalam sampel
= nilai rata-rata hitung
n = jumlah pengamatan

Secara teoritis, maka apabila nilai :


10

• Ck = 3 → distribusi mesokurtis
• Ck > 3 → distribusi leptokurtis (puncak kurva runcing)
• Ck < 3 → distribusi platikurtis (puncak kurva datar)

Soewarno (1995)

Adapun sifat-sifat khas parameter statistik dari masing-


masing distribusi teoritis adalah sebagai berikut :

• Distribusi Log Normal mempunyai harga Cs > 0


• Distribusi Log Pearson Type III mempunyai harga Cs
antara 0 < Cs < 9
• Distribusi Normal mempunyai harga Cs = 0 dan Ck = 3

2.2.1 Analisa Distribusi Normal

Distribusi normal banyak digunakan dalam analisis


hidrologi, misal dalam analisis frekuensi curah hujan, analisis
statistik dari distribusi rata-rata curah hujan tahunan, debit rata-
rata tahunan dan sebagainya.
Perhitungan distribusi pearson tipe III dan distribusi
normal dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

= + . ................................................................................. 2.8

Dimana :

X = besarnya suatu kejadian


= nilai rata-rata
S = deviasi standar
K = faktor frekuensi, merupakan fungsi peluang atau
periode ulang (lihat tabel nilai variabel reduksi gauss)

Soewarno (1995)
11

2.2.2 Distribusi Log Pearson Tipe III dan Log Normal

Perhitungan Distribusi Log Pearson Tipe III dan Log


Normal dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

LogR = 123 + k. !4123 ............................................ ........ 2.9

Dimana :

LogR = logaritma curah hujan untuk periode tertentu


123 = harga rata-rata dari logaritma data
!4123 = deviasi standar (standart deviation)
k = faktor dari sifat Distribusi Log Pearson Tipe III
dan Log Normal yang didapat dari tabel fungsi Cs dan
probabilitas kejadian (lihat tabel untuk nilai k Distribusi Pearson
Tipe III). Dan nilai Cv dari tabel k Log Normal (lihat tabel faktor
frekuensi k distribusi log normal).

Soewarno (1995)

Tabel 2.1 Nilai k Distribusi Pearson Tipe III dan Log Pearson
Tipe III
Periode Ulang (tahun)
Kemencengan 2 5 10 25 50 100 200 1000
(Cs) Peluang (%)
50 20 10 4 2 1 0,5 0,1
3,0 -0,360 0,420 1,180 2,278 3,152 4,051 4,970 7,250
2,5 -0,360 0,518 1,250 2,262 3,048 3,845 4,652 6,600
2,2 -0,330 0,574 1,284 2,240 2,970 3,705 4,444 6,200
2,0 -0,307 0,609 1,302 2,219 2,912 3,605 4,298 5,910
1,8 -0,282 0,643 1,318 2,193 2,848 3,499 4,147 5,660
1,6 -0,254 0,675 1,329 2,163 2,780 3,388 3,990 5,390
1,4 -0,225 0,705 1,337 2,128 2,706 3,271 3,828 5,110
1,2 -0,195 0,732 1,340 2,087 2,626 3,149 3,661 4,820
1,0 -0,164 0,758 1,340 2,043 2,542 3,022 3,489 4,540
0,9 -0,148 0,769 1,339 2,018 2,498 2,957 3,401 4,395
0,8 -0,132 0,780 1,336 1,998 2,453 2,891 3,312 4,250
0,7 -0,116 0,790 1,333 1,967 2,407 2,824 3,223 4,105
12
Lanjutan Tabel 2.1
0,6 0,099 0,800 1,328 1,939 2,359 2,755 3,132 3,960
0,5 -0,083 0,808 1,323 1,910 2,311 2,686 3,041 3,815
0,4 -0,066 0,816 1,317 1,880 2,261 2,615 2,949 3,670
0,3 -0,050 0,824 1,309 1,849 2,211 2,544 2,856 3,525
0,2 -0,033 0,830 1,301 1,818 2,159 2,472 2,763 3,380
0,1 -0,017 0,836 1,292 1,785 2,107 2,400 2,670 3,235
0,0 0,000 0,842 1,282 1,751 2,054 2,326 2,576 3,090
-0,1 0,017 0,836 1,270 1,761 2,000 2,252 2,482 3,950
-0,2 0,033 0,850 1,258 1,680 1,945 2,178 2,388 2,810
-0,3 0,050 0,853 1,245 1,643 1,890 2,104 2,294 2,675
-0,4 0,066 0,855 1,231 1,606 1,834 2,029 2,201 2,540
-0,5 0,083 0,856 1,216 1,567 1,777 1,955 2,108 2,400
-0,6 0,099 0,857 1,200 1,528 1,720 1,880 2,016 2,275
-0,7 0,116 0,857 1,183 1,488 1,663 1,806 1,926 2,150
-0,8 0,132 0,856 1,166 1,448 1,606 1,733 1,837 2,035
-0,9 0,148 0,854 1,147 1,407 1,549 1,660 1,749 1,910
-1,0 0,164 0,852 1,128 1,366 1,492 1,588 1,664 1,800
-1,2 0,195 0,844 1,086 1,282 1,379 1,449 1,501 1,625
-1,4 0,225 0,832 1,041 1,198 1,270 1,318 1,351 1,465
-1,6 0,254 0,817 0,994 1,116 1,166 1,197 1,216 1,280
-1,8 0,282 0,799 0,945 1,035 1,069 1,087 1,097 1,130
-2,0 0,307 0,777 0,895 0,959 0,980 0,990 1,995 1,000
-2,2 0,330 0,752 0,844 0,888 0,900 0,905 0,907 0,910
-2,5 0,360 0,711 0,771 0,793 0,798 0,799 0,800 0,802
-3,0 0,369 0,636 0,660 0,666 0,666 0,667 0,667 0,668
Sumber : Soewarno, Aplikasi Metode Statistik Untuk Analisa Data,
1995
13

Tabel 2.2 Nilai Variabel Reduksi Gauss


Periode Ulang
Peluang k
T (tahun)
1,001 0,999 -3,05
1,005 0,995 -2,58
1,010 0,990 -2,33
1,050 0,950 -1,64
1,110 0,900 -1,28
1,250 0,800 -0,84
1,330 0,750 -0,67
1,430 0,700 -0,52
1,670 0,600 -0,25
2,000 0,500 0
2,500 0,400 0,25
3,330 0,300 0,52
4,000 0,250 0,67
5,000 0,200 0,84
10,000 0,100 1,28
20,000 0,050 1,64
50,000 0,200 2,05
100,000 0,010 2,33
200,000 0,005 2,58
500,000 0,002 2,88
1000,000 0,001 3,09
Sumber : Soewarno, Aplikasi Metode Statistik Untuk Analisa Data,
1995
14

Tabel 2.3 Faktor Frekuensi k Untuk Distribusi Log Normal


Peluang Kumulatif P (%) : P (X ≤ X)
Koefisien
50 80 90 95 98 99
Variasi
Peluang (%)
(Cv)
2 5 10 20 50 100
0,0500 -0,0250 0,8334 1,2965 1,6863 2,1341 2,4570
0,1000 -0,0496 0,8222 1,3078 1,7247 2,2130 2,5489
2,2899
0,1500 -0,0738 0,8085 1,3156 1,7598 2,2607

0,2000 -0,0971 0,7926 1,3200 1,7911 2,3640 2,7716

0,2500 -0,1194 0,7746 1,3209 1,8183 2,4318 2,8805

0,3000 -0,1406 0,7647 1,3183 1,8414 2,5015 2,9866

0,3500 -0,1604 0,7333 1,3126 1,8602 2,5638 3,0890

0,4000 -0,1788 0,7100 1,3037 1,8746 2,6212 3,1870

0,4500 -0,1957 0,6870 1,2920 1,8848 2,6731 3,2799

0,5000 -0,2111 0,6626 1,2778 1,8909 2,7202 3,3673

0,5500 -0,2251 0,6379 1,2613 1,8931 2,7613 3,4488

0,6000 -0,2375 0,6129 1,2428 1,8915 2,7971 3,5211

0,6500 -0,2185 0,5879 1,2226 1,8866 2,8279 3,3930

0,7000 -0,2582 0,5631 1,2011 1,8786 2,8532 3,3663

0,7500 -0,2667 0,5387 1,1784 1,8677 2,8735 3,7118

0,8000 -0,2739 0,5118 1,1548 1,8543 2,8891 3,7617

0,8500 -0,2801 0,4914 1,1306 1,8388 2,9002 3,8056

0,9000 -0,2852 0,4686 1,1060 1,8212 2,9071 3,8137

0,9500 -0,2895 0,4466 1,0810 1,8021 2,9103 3,8762

1,0000 -0,2929 0,4254 1,0560 1,7815 2,9098 3,9035


Sumber : Soewarno, Aplikasi Metode Statistik Untuk Analisa Data,
1995
15

2.3 Uji Kecocokan Parameter Distribusi

Untuk menentukan kecocokan (the goodness of fit test)


distribusi frekuensi dari sampel data terhadap fungsi distribusi
peluang yang diperkirakan dapat menggambarkan / mewakili
distribusi frekuensi tersebut diperlukan pengujian parameter,
yaitu :

1) Uji Chi Kuadrat


2) Uji Smirnov Kolmogorov

2.3.1 Uji Chi Kuadrat

Uji chi kuadrat dimaksudkan untuk menentukan apakah


persamaan distribusi peluang yang telah dipilih dapat mewakili
dari distribusi statistik sampel data yang dianalisis. Pengambilan
keputusan uji ini menggunakan parameter χ2, oleh karena itu
disebut dengan uji chi kuadrat. Parameter χ2 dapat dihitung
dengan rumus :
6 #7 $
χh2 = ∑8 .................................................................. 2.10
7

Dimana :
χh2 = parameter chi kuadrat terhitung
G = jumlah sub kelompok
Oi = jumlah nilai pengamatan pada sub kelompok ke i
Ei = jumlah nilai teoritis pada sub kelompok ke i

Parameter χh2 merupakan variabel acak. Peluang untuk


mencapai nilai χh2 sama atau lebih besar daripada nilai chi kuadrat
yang sebenarnya (χ2).

Prosedur uji chi kuadrat adalah :

1) Urutkan data pengamatan (dari besar ke kecil atau


sebaliknya);
16

2) Kelompokkan data menjadi G sub group, tiap-tiap sub


group minimal 4 data pengamatan. Tidak ada aturan yang
pasti tentang penentuan jumlah kelas (grup), perumusan
untuk menentukan banyaknya kelas, yaitu :
k = 1 + 3,322 log n

Dimana :
k = banyaknya kelas
n = banyaknya nilai observasi (data);

3) Jumlahkan data pengamatan sebesar Oi tiap-tiap sub


group;
4) Jumlahkan data dari persamaan distribusi yang digunakan
sebesar Ei;
5) Tiap-tiap sub group hitung nilai :
6 #7 $
9 −; ,
dan
7
6 #7 $
6) Jumlah seluruh G sub group nilai untuk
7
menentukan nilai chi kuadrat hitung;
7) Tentukan derajat kebebasan dk = G – R – 1 (nilai R = 2,
untuk distribusi normal dan binomial, dan nilai R = 1,
untuk distribusi Poisson).

Interpretasi hasilnya adalah :

1) Apabila peluang lebih dari 5 %, maka persamaan


distribusi teoritis yang digunakan dapat diterima;
2) Apabila peluang lebih kecil dari 1 %, maka persamaan
distribusi teoritis yang digunakan tidak dapat diterima;
3) Apabila peluang berada diantara 1- 5 % adalah tidak
mungkin mengambil keputusan, misal perlu ditambah
data.

Soewarno (1995)
17

Tabel 2.4 Nilai Kritis Untuk Uji Chi Kuadrat


α Derajat Kepercayaan
dk
0,995 0,99 0,975 0,95 0,05 0,025 0,01 0,005
1 0,0000393 0,000157 0,000982 0,00393 3,841 5,024 6,635 7,879
2 0,0100 0,0201 0,0506 0,103 5,991 7,378 9,210 10,597
3 0,0717 0,115 0,216 0,352 7,815 9,348 11,345 12,838
4 0,207 0,297 0,484 0,711 9,488 11,143 13,277 14,860
5 0,412 0,554 0,831 1,145 11,070 12,832 15,086 16,750
6 0,676 0,872 1,237 1,635 12,592 14,449 16,812 18,548
7 0,989 1,239 1,690 2,167 14,067 16,013 18,475 20,278
8 1,344 1,646 2,180 2,733 15,507 17,535 20,090 21,955
9 1,735 2,088 2,700 3,325 16,919 19,023 21,666 23,589
10 2,156 2,558 3,247 3,940 18,307 20,483 23,209 25,188
11 2,603 3,053 3,816 4,575 19,675 21,920 24,725 26,757
12 3,074 3,571 4,404 5,226 21,026 23,337 26,217 28,300
13 3,565 4,107 5,009 5,892 22,362 24,736 27,688 29,819
14 4,075 4,660 5,629 6,571 23,685 26,119 29,141 31,319
15 4,601 5,229 6,262 7,261 24,996 27,488 30,578 32,801
16 5,142 5,812 6,908 7,962 26,296 28,845 32,000 34,267
17 5,697 6,408 7,564 8,672 27,587 30,191 33,409 35,718
18 6,265 7,015 8,231 9,390 28,869 31,526 34,805 37,156
19 6,844 7,633 8,907 10,117 30,144 32,852 36,191 38,582
20 7,434 8,260 9,591 10,851 31,410 34,170 37,566 39,997
21 8,034 8,897 10,283 11,591 32,671 35,479 38,932 41,401
22 8,643 9,542 10,982 12,338 33,924 36,781 40,289 42,796
23 9,260 10,196 11,689 13,091 36,172 38,076 41,638 44,181
24 9,886 10,856 12,401 13,848 36,415 39,364 42,980 45,558
25 10,520 11,524 13,120 14,611 37,652 40,646 44,314 46,928
26 11,160 12,198 13,844 15,379 38,885 41,923 45,642 48,290
27 11,808 12,879 14,573 16,151 40,113 43,194 46,963 49,645
28 12,461 13,565 15,308 16,928 41,337 44,461 48,278 50,993
29 13,121 14,256 16,047 17,708 42,557 45,722 49,588 52,336
30 13,787 14,953 16,791 18,493 43,773 46,979 50,892 53,672

Sumber : Soewarno, Aplikasi Metode Statistik Untuk


Analisa Data, 1995
18

2.3.2 Uji Smirnov Kolmogorov

Uji kecocokan Smirnov Kolmogorov sering juga disebut


sebagai uji kecocokan non parametrik, karena pengujiannya
menggunakan fungsi distribusi tertentu. Prosedurnya sebagai
berikut :

1) Urutkan data pengamatan (dari besar ke kecil sebaliknya)


dan tentukan besarnya peluang dari masing-masing data
tersebut;

2) Tentukan nilai masing-masing peluang teoritis dari hasil


penggambaran data (persamaan distribusinya);

3) Dari kedua nilai peluang tersebut tentukan selisih


terbesarnya antara peluang pengamatan dengan peluang
teoritis.

D = maksimum [P(Xm) – P’(Xm)]

4) Berdasarkan tabel nilai kritis (Smirnov Kolmogorov Test)


tentukan harga D0,

Apabila D < D0 → distribusi teoritis yang digunakan


untuk menentukan persamaan
distribusi dapat diterima.

Apabila D > D0 → distribusi teoritis yang digunakan


untuk menentukan persamaan
distribusi tidak dapat diterima.

Soewarno (1995)
19

Tabel 2.5 Nilai Kritis D0 Untuk Uji Smirnov - Kolmogorov


α
N
0,20 0,10 0,05 0,01
5 0,45 0,51 0,56 0,67
10 0,32 0,37 0,41 0,49
15 0,27 0,30 0,34 0,40
20 0,23 0,26 0,29 0,36
25 0,21 0,24 0,27 0,32
30 0,19 0,22 0,24 0,29
35 0,18 0,20 0,23 0,27
40 0,17 0,19 0,21 0,25
45 0,16 0,18 0,20 0,24
50 0,15 0,17 0,19 0,23
N > 1,07 1,22 1,36 1,63
50 ? @,A ? @,A ? @,A ? @,A
Sumber : Soewarno, Aplikasi Metode Statistik Untuk
Analisa Data, 1995

2.3.3 Perhitungan Curah Hujan Periode Ulang

Besarnya hujan rencana dipilih berdasarkan pada


pertimbangan nilai urgensi dan nilai sosial ekonomi daerah yang
diamankan. Untuk daerah pemukiman umumnya dipilih hujan
rencana dengan periode ulang 5-15 tahun. Sedang untuk daerah
pusat pemerintahan yang penting, daerah komersial dan daerah
padat dengan nilai ekonomi tinggi dapat dipertimbangkan periode
ulang antara 10-50 tahun. Penetapan periode ulang hujan ini,
dipakai untuk menentukan besarnya kapasitas saluran air terhadap
limpasan air hujan atau besarnya kapasitas (kemampuan) suatu
bangunan air, untuk keperluan-keperluan tertentu.
20

2.3.4 Debit Banjir Rencana (Q)

Untuk memperkirakan debit banjir rencana digunakan


metode rasional, rumus ini berlaku untuk DAS dengan luasan
kurang dari 300 ha. Metode rasional dikembangkan berdasarkan
asumsi bahwa hujan yang terjadi mempunyai intensitas seragam
dan merata di seluruh DAS selama paling sedikit sama dengan
waktu konsentrasi (tc) DAS. Aliran puncak diperhitungkan
dengan perumusan sebagai berikut :

Q = 0,278.C.I.A ..................................................................... 2.11

Dimana :

Q = laju aliran permukaan (debit) puncak (m3/detik)


C = koefisien aliran permukaan
I = intensitas hujan untuk periode ulang tertentu (mm/jam)
A = luas DAS (km2)

Koefisien pengaliran C dapat dipengaruhi oleh banyak


faktor diantaranya yaitu laju infiltrasi tanah atau prosentase lahan
kedap air, kemiringan lahan, tanaman penutup tanah dan
intensitas hujan. Suatu lahan dapat terdiri dari beberapa macam
penutup permukaan, misalnya rumput, rumah, jalan, pertokoan
dan lain-lain. Untuk menghitung harga C rata-rata digunakan
rumus :
∑F .
%CDED − CDED = ∑
.......................................................... 2.12

Dimana :

Ci = koefisien aliran permukaan jenis penutup tanah i,


Ai = luas lahan dengan jenis penutup tanah i.

Untuk menghitung intensitas hujan dapat digunakan


beberapa rumus tergantung pada macam data hujan yang ada.
21

Apabila data hujan yang ada adalah data hujan harian (berasal
dari stasiun pencatat manual), maka digunakan rumus :
$
I,J ,J +
Mononobe : H = K M ..................................................... 2.13
,J L

tc = waktu konsentrasi (dalam jam)


I = intensitas hujan (mm/jam)
R24 = tinggi hujan (mm)

2.3.5 Waktu Konsentrasi (tc)

Waktu konsentrasi (tc) didefinisikan sebagai waktu yang


diperlukan oleh air hujan yang jatuh untuk mengalir dari titik
terjauh sampai ke tempat keluaran DAS (titik kontrol).
Perhitungan waktu konsentrasi ini mempengaruhi besar kecilnya
nilai dari intensitas hujan (I) yang terjadi. Besarnya nilai
berbanding lurus dengan besar kecilnya debit (Q). Waktu
konsentrasi dapat dihitung dengan rumus :

tc = to + tf .............................................................................. 2.14

Dimana :
tc = waktu konsentrasi
to = waktu yang dibutuhkan untuk mengalir di permukaan
sampai ke saluran (overland flow time, inlet time)
tf = waktu yang diperlukan untuk mengalir di sepanjang
saluran

Perhitungan to
Untuk meghitung to digunakan perumusan Kerby :

Q @,JTU
E0 = 1,44 × Knd × M ................................................... 2.15
√S

V ≤ 400 W
22

Dimana :
l = jarak dari titik terjauh ke inlet (m)
nd = koefisien setara koefisien kekasaran
S = kemiringan medan

Tabel 2.6 Harga Koefisien Hambatan, nd


Jenis Permukaan nd
Permukaan impervious dan licin 0,02
Tanah padat terbuka dan licin 0,10
Permukaan sedikit berumput, tanah dengan
tanaman berjajar, tanah terbuka kekasaran 0,20
sedang
Padang rumput 0,40
Lahan dengan pohon-pohon musim gugur 0,60
Lahan dengan pohon-pohon berdaun, hutan
0,80
lebat, lahan berumput tebal
Sumber : Sofia F dan Sofyan R, 2006

Perhitungan tf :
Y
EX = Z .................................................................................... 2.16

Dimana :
L = panjang saluran yang dilalui oleh air (m)
V = kecepatan aliran air pada saluran (m/detik)

Sofia F dan Sofyan R (2006)

2.4 Analisa Hidrolika

2.4.1 Kapasitas Saluran

Kapasitas saluran didefinisikan sebagai debit maksimum


yang mampu dilewatkan oleh setiap penampang sepanjang
saluran. Kapasitas saluran ini digunakan sebagai acuan untuk
menyatakan apakah debit yang direncanakan tersebut mampu
23

untuk ditampung oleh saluran pada kondisi eksisting tanpa terjadi


peluapan air. Sehingga apabila terjadi genangan, hal yang dapat
dijadikan alternatif adalah pendimensian ulang saluran.
Mendimensi saluran ini dilakukan dengan menggunakan
perumusan hidrolika seperti dijelaskan di bawah ini.

Kapasitas saluran dihitung dengan rumus manning :


,⁄0 ⁄,
[= × ×H × ...................................................... 2.17

Dimana :

Q = debit saluran (m3/detik)


n = koefisien kekasaran manning
R = jari-jari hidrolis saluran (m)
I = kemiringan saluran
A = luas penampang basah saluran (m2)

Saluran dapat berbentuk trapesium, persegi atau bentuk lainnya.

2.4.2 Analisa Kolam Tampungan

Volume limpasan air hujan yang jatuh diatas lahan


dihitung dengan rumus :

Volume = C x R x A ..................................................... 2.18

Dimana :
R = tinggi hujan untuk periode ulang tertentu (mm)
A = luas lahan (m2)
C = koefisien pengaliran
24

Tabel 2.7 Harga Koefisien Pengaliran C


Komponen lahan Koefisien C (%)
Jalan :
Aspal dan beton 70 - 95
Bata atau paving 70 - 85
Atap 70 - 95
Lahan berumput :
- Tanah berpasir, landai (2 %) 5 – 10
- curam (7 %) 15 – 20
- Tanah berat, landai (2 %) 13 – 17
- curam (7 %) 25 – 35
Daerah perdagangan :
- Penting, padat 70 – 95
- Kurang padat 50 – 70
Area pemukiman :
- Perumahan tunggal 30 – 50
- Perumahan kopel
40 – 60
berjauhan
- Perumahan kopel
60 – 75
berdekatan
- Perumahan pinggir kota 25 – 40
- Apartemen 50 – 70
Area industri :
- Ringan 50 – 80
- Berat 60 – 90
Taman dan makam 10 – 25
Taman bermain 20 – 35
Lahan kosong atau terlantar 10 – 30
Sumber : Design and Construction of Sanitary and Storm Sewers

Sedangkan untuk analisa kolam tampungan,


perhitungannya menggunakan cara hidrograf rasional.
25

Untuk tc = td
Untuk td > tc
Volume limpasan = Luasan Segitiga
Volume limpasan = Luasan Trapesium
Q Q tc

t t
tc td
td
Gambar 2.1 Hidrograf Rasional Kolam Tampungan

Dikarenakan data hujan yang tersedia berupa data hujan


harian dimana nilai td tidak diketahui, maka nilai td diestimasi
dengan menggunakan rumus :
]×^×
td = ............................................................................ 2.19
_

Dimana :

C = koefisien pengaliran
R = tinggi hujan untuk periode ulang tertentu (mm)
A = luas lahan (m2)

• Hidrograf Rasional

Luas bidang segitiga = volume limpasan = tc * Qp


Luas bidang trapesium = volume limpasan = td * Qp

Dimana :

tc = waktu konsentrasi
td = lama hujan
Qp = laju aliran (debit) puncak (m3/detik)
26

• Dimensi Kolam Tampungan

Besarnya dimensi kolam tampungan didapat dari selisih


volume limpasan sebelum dan sesudah hotel berdiri. Selain itu
perlu juga ditinjau luas lahan yang tersedia di area hotel.
Prinsip kerja kolam tampungan meliputi hubungan antara
inflow (I, aliran masuk ke kolam tampungan), outflow (O, aliran
keluar dari kolam tampungan) dan storage (V, tampungan dalam
kolam tampungan) dapat digambarkan dalam sket berikut ini :

V2
Vmax

V1

t1

Gambar 2.2 Grafik Hubungan Volume Inflow - Outflow


Terhadap Waktu

Dimana :

V = volume limpasan total (m3)


V1 = volume yang dibuang pada waktu t dengan debit
konstan (m3)
V2 = volume akhir kolam tampungan (m3)
Vmax = volume maksimum kolam tampungan (m3)
27

2.4.3 Pompa

Kegunaan pompa adalah sebagai alat bantu pengurang


debit yang ditampung sementara pada kolam tampungan. Pompa
diperlukan bilamana debit limpasan dari air hujan terlalu besar
dan saluran pembuang eksisting tidak mampu menampung secara
langsung. Debit keluar (outflow) maksimum pada pompa adalah
sama dengan kapasitas pompa.
Hubungan antara aliran masuk, kapasitas pompa atau
aliran keluar, dan kapasitas tampungan dinyatakan dalam
persamaan kontinuitas dalam bentuk sebagai berikut :
`∀
[ − [2 = ........................................................................ 2.20
`L

Dimana :

Qi = laju aliran masuk (m3/detik)


Qo = laju aliran keluar atau kapasitas pompa (m3/detik)
∀ = volume tampungan (m3)
t = waktu (detik)

Suripin (2004)

2.4.4 Pintu Air

Pintu air drainase biasanya dibuka di musim hujan dan


tertutup di musim kemarau, kecuali bila air berlebihan.

Debit outflow yang keluar melalui pintu air dapat dihitung


dengan menggunakan rumus berikut :

[ = b × c × D × d × e2 × 3 × ℎ1 ………..……………… 2.21

Dimana :
28

Q = debit outflow (m3/detik)


K = faktor aliran tenggelam
µ = koefisien debit
a = bukaan pintu (meter)
b = lebar pintu (meter)
h1 = kedalaman air diatas ambang (meter)
g = percepatan gravitasi (9,80 m2/detik)

Gambar 2.3 Grafik Nilai K

Gambar 2.4 Grafik Nilai µ


29

2.4.5 Gorong-gorong

Gorong-gorong merupakan bangunan yang dipakai untuk


membawa aliran air melalui bawah jalan atau jalan kereta api.
Gorong-gorong dapat dibuat dari beton ataupun pasangan batu
dengan plat beton bertulang sebagai penutup.
Kehilangan energi total di sepanjang gorong-gorong
dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Kehilangan tinggi kecepatan

Z$
= ...................................................................................... 2.22
,g
Kehilangan tinggi tekanan total
h ijk i -×Y lZ $
= ,g
.................................................................. 2.23
Kehilangan tinggi masukan
Z$
= .m × K,gM ........................................................................... 2.24

Dimana :

S = kemiringan
L = panjang gorong-gorong (m)
V = kecepatan (m/detik)
ke = koefisien kehilangan masukan (tabel)
30

Tabel 2.8 Koefisien Kehilangan Masukan

TABEL 1 – KOEFISIEN KEHILANGAN MASUKAN


Kendali Keluaran, Penuh atau Sebagian Terisi
Kehilangan Tinggi Masukan He = ke (v²/2g)

Jenis Konstruksi dan Rancangan Masukan Koefisien ke


Pipa, Beton
- Proyeksi dari timbunan, ujung lekuk (beralur) 0.2
- Proyeksi dari timbunan, ujung persegi 0.5
Dinding ujung atau dinding tumpuan
- Ujung lekuk pipa (ujung beralur) 0.2
- Ujung persegi 0.5
- Dibulatkan (jari-jari = 1/12 D) 0.2
- Terpotong untuk menyesuaikan lereng timbunan 0.7
- Bagian ujung menyesuaikan lereng timbunan 0.5
- Ujung berlingir,lingir sudut, 37.7° atau 45° 0.2
- Masukan sisi atau lereng meruncing 0.2
Pipa, atau Busur-Pipa,Logam Bergerigi
- Proyeksi dari timbunan (tanpa dinding ujung) 0.9
- Dinding ujung atau dinding ujung dan dinding tumpuan ujung persegi 0.5
- Terpotong menyesuaikan lereng timbunan, lereng diperkeras atau 0.7
tidak
diperkeras
- Bagian ujung menyesuaikan lereng timbunan 0.5
- Ujung berlingir,lingir sudut, 37.7° atau 45° 0.2
- Masukan sisi atau lereng meruncing 0.2
Kotak, Beton Bertulang
Dinding ujung sejajar dengan tanggul (tanpa dinding tumpuan)
- Ujung persegi di 3 ujung 0.5
- Dibulatkan 3 ujung jari-jari ukuran tong, atau ujung berlingir di 3 sisi 0.2
Dinding tumpuan 30° sampai 75° ke tong
- Ujung persegi pada puncak 0.4
- Ujung puncak dibulatkan dengan jari-jari 1/12 ukurang tong, atau 0.2
ujung
atas lingir
Dinding tumpuan, 10° sampai 25° ke tong
- Ujung persegi pada puncak 0.5
Dinding tumpuan sejajar (sisi diperluas)
- Ujung persegi pada puncak 0.7
- Masukan sisi atau lereng meruncing 0.2

* Catatan : “Bagian ujung menyesuaikan lereng timbunan” yang dibuat dari logam atau beton
merupakan ruas yang umumnya tersedia dari pabrik. Dari pengujian hidrolik terbatas
kerjanya serupa dengan dinding ujung baik dalam kendali masukan maupun keluaran.
Beberapa ruas ujung, yang menerapkan runcingan tertutup dalam rancangannya
mempunyai penampilan hidrolik yang sempurna. Ruas yang terakhir ini dapat dirancang
dengan menggunakan informasi yang diberikan untuk masukan berlingir.
31

2.4.6 Analisa Profil Muka Air

Analisa profil muka air yang terjadi dapat dianalisis


dengan metode tahapan langsung (direct step method). Analisis
profil muka air diperlukan untuk menentukan sampai berapa jauh
pengaruh kenaikan muka air di saluran.
Metode tahapan langsung memiliki ciri pada pembagian
panjang saluran menjadi penggal-penggal pendek dan
perhitungan yang dilakukan tahap demi tahap dari suatu ujung
atau akhir dari suatu penggal ke penggal lain, dimana
perhitungannya dimulai dari hilir ke arah hulu.

Ie Se ∆x
2
V 1

2g V22
2g
h1
h2
So
So.∆x

Gambar 2.5 Gambar Sket Definisi Untuk Perhitungan


Aliran Tidak Seragam Metode Tahapan Langsung
Sumber : Anggrahini, 2005

Persamaan energi dari penampang satu ke penampang yang kedua


dapat dinyatakan sebagai berikut :
Zp $ Z$ $
!n . ∆ + ℎ + + !q. ∆ = 0 + ℎ, + + !q. ∆ ...............................2.25
,g ,g

Tinggi energi spesifik penampang ke satu dan penampang ke dua


adalah :
32

2
V
E1 = h1 + 1
2g
2
…………………………………....................2.26
V
E2 = h2 + 2
2g
Dengan memasukkan dua persamaan tersebut ke dalam
persamaan energi,didapat persamaan :

So.∆x + E1 = E2 + Se.∆x ………………...............................2.27


atau

E2 − E1
∆x = .....................................................................2.28
So − Sert

Dimana: h = kedalaman aliran (m)

E = energi spesifik.
∆x = jarak

So = kemiringan dasar saluran.

Se = kemiringan garis energi

Apabila persamaan Manning yang digunakan :

V 2n 2
Se = 4 ........…...............................................................2.29
3
R
BAB III
METODOLOGI

Air hujan yang jatuh di area hotel akan dialirkan dan


ditampung sementara dalam kolam tampungan, air sebisa
mungkin ditahan di area hotel dan hanya sebagian kecil air yang
dibuang ke saluran pembuang tersier, hal ini dilakukan agar
limpasan air dari hotel tidak terlalu membebani saluran
pembuang. Langkah-langkah yang diambil dalam penyusunan
Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

3.1 Tahap Persiapan

a. Studi Literatur
Mempelajari buku-buku literatur dan laporan-laporan
yang terkait dengan wilayah studi untuk mendapatkan
informasi yang lebih mendetail mengenai kawasan studi.

b. Studi Lapangan
Mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang kondisi
di lapangan untuk mengetahui permasalahan dan keadaan
yang sebenarnya terjadi di lapangan sehingga diharapkan
dapat mengambil solusi atas masalah yang ada.

c. Pengumpulan Data
Merupakan kegiatan mengumpulkan data-data yang akan
digunakan untuk pemecahan masalah pada wilayah studi.
Data-data yang diperlukan antara lain :

• Data curah hujan


• Peta lokasi studi
• Data potongan melintang dan memanjang (cross and
long section) saluran
• Gambar denah dan tampak hotel

33
34

3.2 Tahap Analisa Perencanaan

a. Analisa Hidrologi

Analisa hidrologi merupakan analisa awal dalam


perencanaan bangunan air yaitu untuk mengetahui besarnya debit
yang akan disalurkan sehingga dapat ditentukan dimensi
bangunan air tersebut secara ekonomis. Besar debit yang dipakai
sebagai dasar perencanaan adalah debit hujan rencana.

Analisa hidrologi terdiri dari :

• Analisa Data Curah Hujan


Di dalam menganalisa data hujan DAS, langsung
menggunakan data yang ada, dengan alasan hanya
terdapat satu stasiun hujan yang berdekatan dengan lokasi
studi, yaitu stasiun hujan Gubeng.

• Analisa Frekuensi dan Probabilitas


Analisa frekuensi dan probabilitas dimaksudkan untuk
memperoleh besaran debit atau hujan di masa yang akan
datang. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisa
frekuensi (dua uji kecocokan distribusi) digunakan untuk
menentukan distribusi yang dipakai.

- Distribusi Normal (Distribusi Gauss),


- Distribusi Log Normal, dan
- Distribusi Log Pearson III.
Tiga parameter penting dalam distribusi Log
Pearson III, yaitu harga rata-rata, simpangan baku
dan koefisien kemencengan. Jika koefisien
kemencengan sama dengan nol, distribusi kembali
ke distribusi Log Normal.

• Uji Kecocokan Parameter Distribusi menggunakan Uji


Chi Kuadrat dan Smirnov - Kolmogorov.
35

• Perhitungan curah hujan periode ulang


• Perhitungan waktu konsentrasi menggunakan
perumusan Kerby.
• Perhitungan intensitas hujan menggunakan rumus
Mononobe.
• Penentuan koefisien pengaliran gabungan (C)
ditunjukkan pada tabel 2.7.

b. Analisa Hidrolika

• Penentuan Kapasitas Eksisting Saluran Pembuang


• Perencanaan Kolam Tampungan
• Perencanaan Pompa
• Perencanaan Pintu air
• Analisa Profil Muka Air
Apabila sungai merupakan pembuangan akhir, maka
muka airnya berfluktuasi sesuai pola debitnya. Saat
muka air di saluran primer lebih rendah atau sama
dengan muka air di pembuangan akhir, maka aliran
dapat berjalan secara gravitasi. Sebaliknya apabila
muka air di pembuangan akhir (drainage based) lebih
tinggi daripada muka air di saluran drainase (hilir),
maka air tidak dapat mengalir secara gravitasi.
Pengerukan saluran dengan maksud menampung
aliran lebih besar saat terjadi banjir tidak selalu
berhasil menurunkan muka air, apabila muka air di
pembuangan akhir lebih tinggi daripada muka air di
saluran. Kesimpulannya, pengaliran di hilir (outlet)
sangat tergantung pada kondisi permukaan air di hilir.

Suripin (2004)
36

3.3 Diagram Alir

Mulai

Tahap Persiapan
1. Studi Literatur
2. Studi Lapangan
3. Pengumpulan Data

Analisa Hidrologi
1, Analisa Data Curah Hujan
2. Analisa Frekuensi dan Probabilitas
3. Perhitungan Distribusi
4. Uji Kecocokan Parameter Distribusi
5. Curah Hujan Periode Ulang
6. Waktu Konsentrasi

Analisa Hidrolika
1. Perencanaan Sistem Drainase Hotel
2. Perencanaan Kolam Tampungan

Analisa Kapasitas Pompa

Tidak
Cukup

Cek Kapasitas Eksisting


Saluran Pembuang

Cukup

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tata Guna Lahan di Lokasi Studi

Jalan Embong Sawo diapit oleh dua jalan arteri yaitu


Jalan Panglima Sudirman dan Jalan Jendral Basuki Rahmat,
dimana kedua jalan tersebut merupakan koridor yang ditempati
oleh kegiatan perdagangan dan jasa seperti bank, kantor biro
travel, supermarket, hotel, toko buku, showroom mobil dan
motor, pusat perbelanjaan dan lain-lain, sehingga dapat dikatakan
bahwa Jalan Embong Sawo berada dalam lingkup kawasan
perdagangan dan jasa.

Gambar 4.1 Tata Guna Lahan di Lokasi Studi

4.2 Kondisi Eksisting Saluran

Dari hasil pengamatan secara langsung di lokasi studi,


diketahui jika saluran pembuang tersier di sepanjang sisi Jalan
Embong Sawo merupakan saluran drainase beton yang berbentuk
segiempat dengan dimensi 70 cm x 75 cm, selain itu saluran
drainase Embong Sawo juga tidak terawat dengan baik. Terdapat
banyak sampah dan sedikit endapan pada dasar saluran
drainasenya. Sedangkan pada musim kemarau kondisi salurannya
kering, terdapat cukup banyak sampah dan ditumbuhi tumbuhan
liar.

37
38

Dari hasil survei di lokasi studi, diketahui bahwa telah


terjadi beberapa kali banjir di Jalan Embong Sawo, dan banjir
tertinggi yang pernah terjadi adalah setinggi 15 cm.

Gambar 4.2 Kondisi Eksisting Saluran Pembuang Tersier di


Sepanjang Sisi Jalan Embong Sawo

4.2.1 Skema Aliran

Pembuangan akhir dari sistem drainase di Jalan Embong


Sawo adalah Sungai Kali Mas, sebagaimana terlihat pada skema
aliran berikut ini :

Gambar 4.3 Skema Aliran


39

Gambar 4.4 Saluran A – B – C


Saluran A – B – C merupakan saluran tersier di sepanjang
sisi Jalan Embong Sawo yang menuju ke saluran di Jalan Embong
Wungu dengan memotong bangunan gereja seperti terlihat pada
gambar.

Gambar 4.5 Saluran D – E – F

Saluran D – E – F merupakan kelanjutan dari saluran A –


B – C, saluran D – E – F menuju ke saluran yang ada di taman
apsari hingga masuk ke saluran sekunder di sepanjang sisi Jalan
Gubernur Suryo Surabaya.

Gambar 4.6 Saluran G – H – I

Saluran G – H – I merupakan saluran dengan tujuan akhir


sungai kali mas, saluran ini melalui rumah pompa grahadi yang
terletak tepat di samping kali mas.
40

4.3 Analisa Data Curah Hujan

Dalam analisa hidrologi diperlukan analisa hujan rata-rata


untuk mengubah hujan titik menjadi hujan rata-rata kawasan.
Dalam tugas akhir ini, data hujan yang digunakan berasal dari
satu stasiun pencatat hujan manual yang letaknya paling dekat
dengan lokasi studi, yaitu Stasiun Hujan Gubeng.

4.4 Analisa Frekuensi

Analisa frekuensi merupakan analisa mengenai


pengulangan suatu kejadian untuk meramalkan atau menentukan
periode ulang beserta nilai probabilitasnya. Pada tabel 4.1
memuat data hujan harian tahun 2002 – 2011 dari Stasiun Hujan
Gubeng yang telah diurutkan dari nilai terbesar ke nilai terkecil.

Tabel 4.1 Data Curah Hujan Harian Tahun 2002-2011 Diurutkan


Dari Besar ke Kecil
No. Urut Tahun R24 (mm)
1 2002 170
2 2006 106
3 2010 106
4 2007 104
5 2008 98
6 2005 89
7 2004 86
8 2011 81
9 2009 75
10 2003 68
Sumber : Dinas Pengairan Provinsi Jawa Timur

Sebelum memilih distribusi probabilitas yang akan


dipakai, terlebih dahulu dilakukan perhitungan analisa terhadap
parameter statistik setiap jenis distribusi, yaitu :
41

• Nilai rata-rata / mean ( )


• Deviasi standar / standart deviation (S)
• Koefisien variasi / coefficient of variation (Cv)
• Koefisien kemencengan / coefficient of skewness (Cs)
• Koefisien ketajaman / coefficient of kurtosis (Ck)

Pada tabel 4.2 dibawah ini berisi perhitungan (X - ), (X - )2, (X


- )3, dan (X - )4 dari parameter statistik tiap-tiap distribusi.

Tabel 4.2 Perhitungan (X - ), (X - )2, (X - )3, dan (X - )4


X (X - ) (X - )2 (X - )3 (X - )4
No. Tahun
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
1 2002 170 98.3 71.7 5140.89 368601.813 26428749.99
2 2006 106 98.3 7.7 59.29 456.533 3515.3041
3 2010 106 98.3 7.7 59.29 456.533 3515.3041
4 2007 104 98.3 5.7 32.49 185.193 1055.6001
5 2008 98 98.3 -0.3 0.09 -0.027 0.0081
6 2005 89 98.3 -9.3 86.49 -804.357 7480.5201
7 2004 86 98.3 -12.3 151.29 -1860.867 22888.6641
8 2011 81 98.3 -17.3 299.29 -5177.717 89574.5041
9 2009 75 98.3 -23.3 542.89 -12649.337 294729.5521
10 2003 68 98.3 -30.3 918.09 -27818.127 842889.2481
∑ 983 2.84217E-14 7290.1 321389.64 27694398.7
Sumber : Perhitungan

Nilai parameter-parameter statistik yang dimiliki data hujan di


atas adalah :


∑ 983
Nilai rata-rata (mean) :

= = = 98,3
10
• Deviasi standar (standart deviation) :
∑ ,
= = = 28,461

• Koefisien variasi (Cv) :


42

28,461
= = = 0,290
98,3
• Koefisien kemencengan (Cs) :
∑ − # 10 × 321389,64
!= = = 1,936
−1 −2 # 9 × 8 × 28,461 #
• Koefisien ketajaman (Ck) :
∑ − & 10 × 27694398,7
%= =
−1 −2 −3 & 9 × 8 × 7 × 28,461&
= 8,375

Berdasarkan hasil perhitungan parameter statistik


tersebut, didapatkan harga koefisien kemencengan (Cs) = 1,936
dan harga koefisien ketajaman (Ck) = 8,375. Dari syarat
persamaan distribusi yang ada adalah :

1. Distribusi Pearson Tipe III, karena mempunyai harga Cs


dan Ck yang fleksibel,
2. Distribusi Normal, karena mempunyai harga Cs yang
berada pada kisaran nilai 0,
3. Distribusi Log Normal, karena mempunyai harga Cs > 0
dan Ck > 0,
4. Distribusi Log Pearson Tipe III, karena nilai Cs berada
diantara 0 s/d 0,9 (0 < Cs < 0,9).

Maka persamaan distribusi yang dipilih untuk diuji


sebagai perbandingan adalah :

1. Distribusi Pearson Tipe III, karena mempunyai harga Cs


dan Ck yang fleksibel,
2. Distribusi Log Normal, karena mempunyai harga Cs > 0
dan Ck > 0.
43

4.5 Perhitungan Distribusi

4.5.1 Distribusi Pearson Tipe III

Perhitungan Distribusi Pearson Tipe III dihitung dengan


menggunakan persamaan pada Tabel 4.3 berikut ini :

Tabel 4.3 Perhitungan Distribusi Pearson Tipe III


X (X - ) (X - )2 (X - )3 (X - )4
No. Tahun
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
1 2002 170 98.3 71.7 5140.89 368601.813 26428749.99
2 2006 106 98.3 7.7 59.29 456.533 3515.3041
3 2010 106 98.3 7.7 59.29 456.533 3515.3041
4 2007 104 98.3 5.7 32.49 185.193 1055.6001
5 2008 98 98.3 -0.3 0.09 -0.027 0.0081
6 2005 89 98.3 -9.3 86.49 -804.357 7480.5201
7 2004 86 98.3 -12.3 151.29 -1860.867 22888.6641
8 2011 81 98.3 -17.3 299.29 -5177.717 89574.5041
9 2009 75 98.3 -23.3 542.89 -12649.337 294729.5521
10 2003 68 98.3 -30.3 918.09 -27818.127 842889.2481
∑ 983 2.84217E-14 7290.1 321389.64 27694398.7
Sumber : Perhitungan

Parameter-parameter statistik dari Distribusi Pearson Tipe


III yang dimiliki data diatas adalah :


∑ 983
Nilai rata-rata (mean) :

= = = 98,3
10
• Deviasi standar (standart deviation) :
∑ ,
)= = = 28,461


) 28,461
Koefisien variasi (Cv) :

= = = 0,290
98,3
44

• Koefisien kemencengan (Cs) :


∑ − # 10 × 321389,64
!= = = 1,936
−1 −2 # 9 × 8 × 28,461 #
• Koefisien ketajaman (Ck) :
∑ − & 10 × 27694398,7
%= =
−1 −2 −3 & 9 × 8 × 7 × 28,461&
= 8,375
45

4.5.2 Distribusi Log Normal

Perhitungan Distribusi Log Normal dihitung dengan menggunakan persamaan pada Tabel 4.4

Tabel 4.4 Perhitungan Distribusi Log Normal


X
n Tahun LogX Log LogX - Log (LogX - Log )2 (LogX - Log )3 (LogX - Log )4
(mm)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 2002 170 2.230449 1.978926 0.251522549 0.063263593 0.015912220 0.004002282
2 2006 106 2.025306 1.978926 0.046379493 0.002151057 0.000099765 0.000004627
3 2010 106 2.025306 1.978926 0.046379493 0.002151057 0.000099765 0.000004627
4 2007 104 2.017033 1.978926 0.038106967 0.001452141 0.000055337 0.000002109
5 2008 98 1.991226 1.978926 0.012299704 0.000151283 0.000001861 0.000000023
6 2005 89 1.94939 1.978926 -0.029536365 0.000872397 -0.000025767 0.000000761
7 2004 86 1.934498 1.978926 -0.044427921 0.001973840 -0.000087694 0.000003896
8 2011 81 1.908485 1.978926 -0.070441353 0.004961984 -0.000349529 0.000024621
9 2009 75 1.875061 1.978926 -0.103865109 0.010787961 -0.001120493 0.000116380
10 2003 68 1.832509 1.978926 -0.146417459 0.021438072 -0.003138908 0.000459591
∑ 983 19.78926 0.109203386 0.011446557 0.004618917
Sumber : Hasil Perhitungan
46

Parameter statistik dari Distribusi Normal yang dimiliki


data pada tabel 4.4 adalah :

• Nilai rata-rata (mean) :


∑ *+, 19,78926
*+, = = = 1,978926
10
• Standar deviasi (standart deviation) :
∑ *+, − *+, 0,109203386
*+, = - = - = 0,110153
−1 9

• Koefisien variasi (Cv) :


*+, 0,110153
= = = 0,055663
*+, 1,978926

• Koefisien kemencengan (Cs) :


∑ *+, − *+, # 10 × 0,011446557
!= = = 1,189470
−1 − 2 *+, # 9 × 8 × 0,110153 #
• Koefisien ketajaman (Ck) :
∑ *+, − *+, & 10 0,004618917
%= = = 6,224784
−1 −2 − 3 *+, & 9 × 8 × 7 × 0,110153&

4.6 Uji Kecocokan Sebaran


Untuk mendapatkan kecocokan distribusi frekuensi dari
sampel data terhadap fungsi distribusi peluang yang diperkirakan
dapat menggambarkan atau mewakili distribusi frekuensi tersebut
diperlukan pengujian parameter.

4.6.1 Uji Chi Kuadrat

Jumlah data (n) = 10

Jumlah grup (k) = 1 + 3,322 log (n)


= 1 + 3,322 log (10)
= 4,322 → pakai 5
47

Data pengamatan dibagi menjadi 5 sub grup dengan


interval peluang . = / = 0,20. Besarnya peluang untuk tiap-
tiap sub grup adalah :

− Sub grup 1 = P ≤ 0,20


− Sub grup 2 = 0,20 ≤ P ≤ 0,40
− Sub grup 3 = 0,40 ≤ P ≤ 0,60
− Sub grup 4 = 0,60 ≤ P ≤ 0,80
− Sub grup 5 = P ≥ 0,80

4.6.1.1 Distribusi Pearson Tipe III

Persamaan Distribusi :

= + %. = 98,3 + k*28,461

! = 1,936

• Untuk P = 0,20 → 2 = ,
= 5 34ℎ6

Dengan interpolasi pada tabel k, untuk Cs = 1,936 didapat nilai k


:
1,8 − 2 0,643 − 0,609
=
1,936 − 2 % − 0,609
0,2 0,034
=
0,064 % − 0,609
% = 0,61988
= 98,3 + % × 28,461
= 98,3 + 0,61988 × 28,461 = 115,942

• Untuk P = 0,40 → 2 = ,&


= 2,5 34ℎ6
48

Dengan interpolasi pada tabel nilai k, untuk Cs = 1,936 didapat


nilai k :
1,8 − 2 −0,12783 + 0,154
=
1,936 − 2 % + 0,154
0,2 0,02617
=
0,064 % + 0,154
% = −0,14563
= 98,3 + % × 28,461
= 98,3 + −0,14563 × 28,461 = 94,155

• Untuk P = 0,60 → 2 = = 1,67 34ℎ6


,7
Dengan interpolasi pada tabel nilai k, untuk Cs = 1,936 didapat
nilai k :
1,8 − 2 −0,38375 + 0,40776
=
1,936 − 2 % + 0,40776
0,2 0,02401
=
0,064 % + 0,40776
% = −0,39993
= 98,3 + % × 28,461
= 98,3 + −0,39993 × 28,461 = 86,918
• Untuk P = 0,80 → 2 = ,8 = 1,25 34ℎ6
Dengan interpolasi pada tabel nilai k, untuk Cs = 1,936 didapat
nilai k :
1,8 − 2 −0,51325 + 0,536
=
1,936 − 2 % + 0,536
0,2 0,02275
=
0,064 % + 0,536
49

% = −0,52872
= 98,3 + % × 28,461
= 98,3 + −0,52872 × 28,461 = 83,252

Untuk perhitungan selanjutnya ditabelkan dalam Tabel 4.5


berikut :

Tabel 4.5 Uji Chi Kuadrat - Distribusi Pearson Tipe III


Jumlah
No. Nilai Batas Sub Grup Data (Oi – Ei)2 (Oi – Ei)2/Ei
Oi Ei
1 x > 115,942 1 2 1 0,5
2 94,155 < x < 115,942 4 2 4 2
3 86,918 < x < 94,155 1 2 1 0,5
4 83,252 < x < 86,918 1 2 1 0,5
5 x < 83,252 3 2 1 0,5
∑ 10 10 4
Sumber : Hasil Perhitungan

Dari tabel diatas diperoleh nilai chi kuadrat hitung (Xh2)


= 4 dengan derajat kebebasan (dk) = G – R – 1 = 5 – 2 – 1 = 2.
Berdasarkan tabel nilai kritis untuk distribusi Chi Kuadrat, maka
nilai kritis untuk uji Chi Kuadrat pada derajat kepercayaan (α) = 5
%, diperoleh nilai X2 = 5,991. Berdasarkan perhitungan didapat
kesimpulan bahwa Xh2 < X2 yaitu : 4 < 5,991 sehingga persamaan
Distribusi Pearson Tipe III dapat diterima.

4.6.1.2 Distribusi Log Normal


Persamaan distribusi :
*+, = *+, + %. *+, = 1,978926 + % × 0,110153
= 0,055663

• Untuk P = 0,20 → 2 = = 5 34ℎ6


,
50

Dengan interpolasi pada tabel k, untuk Cv = 0,055663 didapat


nilai k :
0,1 − 0,05 0,8222 − 0,8334
=
0,055663 − 0,05 % − 0,8334
0,05 −0,0112
=
0,005663 % − 0,8334
% = 0,83213
LogX = 1,978926 + % × 0,110153 = 2,07059
X = antilogX = 117,649

• Untuk P = 0,40 → 2 = = 2,5 34ℎ6


,&

Dengan interpolasi pada tabel nilai k, untuk Cv = 0,055663


didapat nilai k :

0,1 − 0,05 0,0957 − 0,118067


=
0,055663 − 0,05 % − 0,118067
0,05 −0,022367
=
0,005663 % − 0,118067
% = 0,11553
LogX = 1,978926 + % × 0,110153 = 1,99165
X = antilogX = 98,096
• Untuk P = 0,60 → 2 = ,7 = 1,67 34ℎ6

Dengan interpolasi pada tabel nilai k, untuk Cv = 0,055663


didapat nilai k :

0,1 − 0,05 −0,145498 + 0,119424


=
0,055663 − 0,05 % − 0,119424
51

0,05 −0,026074
=
0,005663 % − 0,119424
% = −0,12238
LogX = 1,978926 + % × 0,110153 = 1,96545
X = antilogX = 92,353
• Untuk P = 0,80 → 2 = = 1,25 34ℎ6
,8

Dengan interpolasi pada tabel nilai k, untuk Cv = 0,055663


didapat nilai k :

0,1 − 0,05 −0,26755 − 0,2396


=
0,055663 − 0,05 % − 0,2396
0,05 −0,02795
=
0,005663 % − 0,2396
% = −0,24277
LogX = 1,978926 + % × 0,110153 = 1,95218
X = antilogX = 89,574

Untuk perhitungan selanjutnya ditabelkan dalam Tabel 4.6


berikut :
Tabel 4.6 Uji Chi Kuadrat - Distribusi Log Normal
Jumlah
No. Nilai Batas Sub Grup Data (Oi – Ei)2 (Oi – Ei)2/Ei
Oi Ei
1 x > 117,649 1 2 1 0,5
2 98,096 < x < 117,649 3 2 1 0,5
3 92,353 <x< 98,096 1 2 1 0,5
4 89,574 <x< 92,353 0 2 4 2
5 x < 89,574 5 2 9 4,5
∑ 10 8
Sumber : Hasil Perhitungan
52

Dari tabel diatas diperoleh nilai chi kuadrat hitung (Xh2) =


8 dengan derajat kebebasan (dk) = G – R – 1 = 5 – 2 – 1 = 2.
Berdasarkan tabel nilai kritis untuk distribusi Chi Kuadrat, maka
nilai kritis untuk uji Chi Kuadrat pada derajat kepercayaan (α) = 5
%, diperoleh nilai X2 = 5,991. Berdasarkan perhitungan didapat
kesimpulan bahwa Xh2 > X2 yaitu : 8 > 5,991 sehingga persamaan
Distribusi Log Normal tidak dapat diterima.

4.6.2 Uji Smirnov – Kolmogorov


Uji kecocokan Smirnov – Kolmogorov sering juga
disebut uji kecocokan non parametrik (non parametric test)
karena pengujiannya tidak menggunakan fungsi distribusi
tertentu.

4.6.2.1 Distribusi Pearson Tipe III


Contoh perhitungan Uji Smirnov – Kolmogorov untuk
data hujan tahun 2002 dengan tinggi hujan (R24) adalah 170 mm :

1. Urutkan data (dari besar ke kecil atau sebaliknya)


berdasarkan curah hujan maksimum dari masing-masing
data tersebut. Dari tabel 4.1 untuk data hujan tahun 2002
dengan tinggi hujan = 170 mm didapat :
m (peringkat / nomer ranking) = 1
n (jumlah data hujan) = 10
Xrata-rata = 98,3
Dengan rumus peluang didapat nilai P(X) :
9
. = : = : =0,0909

. < =1−. = 1 − 0,0909 = 0,9091


2. Besarnya P(X<) dapat dicari dengan rumus :

− 170 − 98,3
3. Nilai f(t) dapat dicari dengan rumus :
< 3 = = = 2,5192
28,461
53

4. Besarnya peluang teoritis P’(X) dicari dengan


menggunakan tabel wilayah luas dibawah kurva normal,
dari nilai f(t).
Dari tabel dengan nilai f(t) = 2,5192 → P’(X<) = 0,9941
sehingga nilai P’(X) = 1 – 0,9941 = 0,0059
5. Nilai D dapat dicari dengan rumus :
D = P’(X<) – P(X<)
D = 0,9941 – 0,9091
= 0,0850

Untuk perhitungan data hujan yang lain ditabelkan dalam


Tabel 4.7 sebagai berikut :
54

Tabel 4.7 Hasil Uji Smirnov – Kolmogorov Untuk Distribusi Pearson Tipe III
Tahun m X P(X) = m / (n+1) P(X<) f(t) = (X – Xrata) / S P’(X) P’(X<) D
(1) (2) (3) (4) (5) = 1 – (4) (6) (7) (8) = 1 – (7) (9) = (8) – (5)
2002 1 170 0.090909091 0.909090909 2.519263924 0.0059 0.9941 0.0850
2006 2 106 0.181818182 0.818181818 0.270548566 0.3936 0.6064 -0.2118
2010 3 106 0.272727273 0.727272727 0.270548566 0.3936 0.6064 -0.1209
2007 4 104 0.363636364 0.636363636 0.200276212 0.4207 0.5793 -0.0571
2008 5 98 0.454545455 0.545454545 -0.010540853 0.5040 0.4960 -0.0495
2005 6 89 0.545454545 0.454545455 -0.32676645 0.6255 0.3745 -0.0800
2004 7 86 0.636363636 0.363636364 -0.432174983 0.6664 0.3336 -0.0300
2011 8 81 0.727272727 0.272727273 -0.60785587 0.7257 0.2743 0.0016
2009 9 75 0.818181818 0.181818182 -0.818672935 0.7910 0.2090 0.0272
2003 10 68 0.909090909 0.090909091 -1.064626177 0.8554 0.1446 0.0537
Sumber : Hasil Perhitungan
55

Dari perhitungan nilai D dalam Tabel 4.7 diatas didapat


harga Dmax = 0,0850 pada data dengan peringkat 1. Dengan
menggunakan Tabel Nilai Kritis D0 untuk Uji Smirnov –
Kolmogorov, untuk derajat kepercayaan 5% dan N = 10, maka
diperoleh D0 = 0,41
Karena nilai Dmax = 0,0850 lebih kecil daripada nilai D0
= 0,41 maka persamaan Distribusi Pearson Tipe III dapat diterima
untuk menghitung distribusi peluang data hujan harian.

4.6.2.2 Distribusi Log Normal

Contoh perhitungan Uji Smirnov – Kolmogorov untuk


data hujan tahun 2002 dengan tinggi hujan (R24) adalah 170 mm :

1. Urutkan data (dari besar ke kecil atau sebaliknya) dan


besarnya peluang dari masing-masing data tersebut.
Dari Tabel 4.1 untuk data hujan tahun 2002 dengan tinggi
hujan = 170 mm didapat :
m (peringkat / nomer ranking) = 1
n (jumlah data hujan) = 10
LogXrata-rata = 1,978926

= 1
Dengan rumus peluang :
. *+, = = = 0,0909
+1 10 + 1
2. Besarnya P(LogX<) dapat dicari dengan rumus :
P(LogX<) = 1 – P(LogX)
= 1 – 0,0909
= 0,9091

*+, − *+, 2,2304 − 1,978926


3. Nilai f(t) dapat dicari dengan rumus :
< 3 = =
*+, 0,110153
= 2,2830
56

4. Besarnya peluang teoritis P’(LogX) dicari dengan


menggunakan Tabel wilayah luas dibawah kurva normal,
dari nilai f(t).
Dari tabel dengan nilai f(t) = 2,28 → P’(LogX<) = 0,9887
Sehingga besarnya P’(LogX) :
P’(LogX) = 1 – P’(LogX<)
= 1 – 0,9887
= 0,0113
5. Nilai D dapat dicari dengan rumus :
D = P’(LogX<) – P(LogX<)
= 0,9887 – 0,9091
= 0,0796

Untuk perhitungan data hujan yang lain ditabelkan dalam


Tabel 4.8 berikut :
57

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Smirnov – Kolmogorov Distribusi Log Normal
Tahun m X LogX P(LogX) = m / (n+1) P(LogX<) f(t) = (LogX – LogXrata) / SLogX P’(LogX) P’(LogX<) D
(1) (2) (3) (4) (5) (6) = 1 – (5) (7) (8) (9) (10) = (9) – (6)
2002 1 170 2.230448921 0.090909091 0.909090909 2.283396016 0.0113 0.9887 0.079609
2006 2 106 2.025305865 0.181818182 0.818181818 0.421049497 0.3372 0.6628 -0.15538
2010 3 106 2.025305865 0.272727273 0.727272727 0.421049497 0.3372 0.6628 -0.06447
2007 4 104 2.017033339 0.363636364 0.636363636 0.345949173 0.3632 0.6368 0.000436
2008 5 98 1.991226076 0.454545455 0.545454545 0.111663556 0.4567 0.5433 -0.00215
2005 6 89 1.949390007 0.545454545 0.454545455 -0.268136078 0.6026 0.3974 -0.05715
2004 7 86 1.934498451 0.636363636 0.363636364 -0.403325817 0.6554 0.3446 -0.01904
2011 8 81 1.908485019 0.727272727 0.272727273 -0.639483093 0.7357 0.2643 -0.00843
2009 9 75 1.875061263 0.818181818 0.181818182 -0.942913371 0.8264 0.1736 -0.00822
2003 10 68 1.832508913 0.909090909 0.090909091 -1.329215612 0.9066 0.0934 0.002491
Sumber : Hasil Perhitungan
58

Dari perhitungan nilai D dalam Tabel 4.8 diatas didapat


harga Dmax = 0,0796 pada data dengan peringkat 1. Dengan
menggunakan Tabel Nilai Kritis D0 untuk Uji Smirnov –
Kolmogorov, untuk derajat kepercayaan 5 % dan N = 10,
maka diperoleh D0 = 0,41.
Karena nilai Dmax = 0,0796 lebih kecil daripada nilai D0
= 0,41 maka persamaan Distribusi Log Normal dapat diterima
untuk menghitung distribusi peluang data hujan harian.

4.7 Kesimpulan Analisa Frekuensi


Kesimpulan yang diperoleh dari hasil Uji Kecocokan
untuk menentukan persamaan distribusi yang dipakai
ditampilkan dalam tabel 4.9 berikut :

Tabel 4.9 Kesimpulan Uji Kecocokan


Uji Kecocokan
Persamaan
Chi Kuadrat Smirnov Kolmogorov
Distribusi
Xh2 Nilai X2 Keterangan Dmax Nilai D0 Keterangan
Pearson Dapat Dapat
4 < 5,991 0,0850 < 0,41
Tipe III Diterima Diterima
Tidak
Log Dapat
8 > 5,991 Dapat 0,0796 < 0,41
Normal Diterima
Diterima
Sumber : Hasil Perhitungan

Dari tabel kesimpulan uji kecocokan diatas dapat dilihat


bahwa hanya persamaan distribusi Pearson Tipe III saja yang
memenuhi persyaratan kedua uji tersebut, yang selanjutnya
digunakan untuk perhitungan curah hujan periode ulang.

4.8 Perhitungan Curah Hujan Periode Ulang


Perhitungan curah hujan periode ulang menggunakan
persamaan distribusi Pearson Tipe III.
59

Contoh perhitungan curah hujan periode ulang untuk


periode ulang 2 tahunan :


X
Dari perhitungan sebelumnya didapat harga :
= 98,3
S = 28,461
Cs = 1,936
• Nilai k untuk periode ulang T = 2 tahunan dari Tabel
Variabel Reduksi Gauss adalah :
k =0
• R24 maksimum periode ulang 2 tahunan :
X = 98,3 + K*28,461
= 98,3 + (0)*28,461
= 98,3
X2 = 98,3 mm

Untuk perhitungan curah hujan periode ulang ditabelkan


dalam Tabel 4.10 sebagai berikut :

Tabel 4.10 Curah Hujan Periode Ulang Distribusi Pearson Tipe


III
X
Periode Faktor Deviasi
XT
Ulang Distribusi Standar
(mm) (mm)
(Tahun) (k) (S)
1,25 98,3 -0,84 28,461 74,39
2 98,3 0 28,461 98,30
5 98,3 0,84 28,461 122,21
10 98,3 1,28 28,461 134,73
Sumber : Hasil Perhitungan

4.9 Sistem Jaringan Drainase Hotel

Untuk sistem jaringan drainase yang ada pada hotel di


Jalan Embong Sawo kota Surabaya dimulai dari air hujan yang
jatuh di atap hotel, air hujan tersebut mengalir ke talang
60

horisontal yang ada di atap, kemudian dialirkan ke bawah melalui


talang vertikal menuju saluran tepi halaman bersamaan dengan
limpasan air hujan yang jatuh langsung di halaman hotel, hingga
akhirnya masuk ke kolam tampungan yang ada di halaman hotel
sebelum dialirkan ke luar area hotel menuju saluran pembuang
tersier melalui pintu air dan pemompaan.

Berikut adalah gambar bagian-bagian situasi yang ada di


hotel :
61

Gambar 4.7 Tampak Hotel


62

Kolam tampungan direncanakan mendapatkan aliran air


dari atap, halaman hotel dan STP (Sewage Treatment Plant), yang
kemudian dialirkan ke saluran pembuang tersier di sepanjang sisi
Jalan Embong Sawo dengan bantuan pompa. Kolam tampungan
juga dilengkapi dengan pintu air yang hanya difungsikan dalam
keadaan emergency saja, yakni ketika pompa tidak berfungsi atau
ketika debit inflow yang masuk ke kolam terlampau besar,
sehingga pompa dan pintu air harus dioperasikan secara
bersamaan agar tidak terjadi peluapan pada kolam tampungan.
Secara sederhana, skema aliran air hujan yang jatuh di
area hotel dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
63

ATAP HOTEL AIR HUJAN

POMPA
DAN
PINTU AIR
SALURAN TEPI
SALURAN PEMBUANG KOLAM TAMPUNGAN HALAMAN HOTEL
HALAMAN

POMPA

STP

Gambar 4.8 Skema Aliran Air Hujan di Area Hotel


64
T15 T17
ATAP HOTEL ATAP 15 ATAP 17

SALURAN KELILING ATAP 14b ATAP 16


+30.700 +30.700 TEPI HALAMAN SH-2
T16
T14 T6 T12
TALANG HORISONTAL ATAP 6 ATAP 12
ATAP 14a
+30.700
-0.600
ATAP 13 ATAP 5b ATAP 11b
T13
TALANG VERTIKAL
T5 T11
ATAP 5a ATAP 11a

+34.400 +34.400
ATAP 4b ATAP 10b

T4 T10
ATAP 4a ATAP 10a

HALAMAN HOTEL
ATAP 3b ATAP 9b

T3 T9
ATAP 3a ATAP 9a

SALURAN KELILING
TEPI HALAMAN SH-1 ATAP 2b ATAP 8b
KOLAM TAMPUNGAN
T2 T8
ATAP 2a ATAP 8a

ATAP 1 ATAP 7
T1 T7

SALURAN PINTU AIR

SALURAN TERSIER EMBONG SAWO SALURAN TERSIER EMBONG SAWO

JALAN EMBONG SAWO


JALAN EMBONG SAWO

Gambar 4.9 Denah Atap dan Halaman


65

SH-2
J K
STP

+30.700
SALURAN KELILING
TEPI HALAMAN SH-2
L
I

-0.600

H M
A

-0.600

B +34.400 N

SALURAN KELILING
TEPI HALAMAN SH-1

G
D

E F

SH-1

SALURAN PINTU AIR


HALAMAN HOTEL

-0.600

SALURAN TERSIER EMBONG SAWO

JALAN EMBONG SAWO

Gambar 4.10 Saluran Air Tepi Halaman


66

Keterangan :

Air hujan yang jatuh di atap hotel akan dialirkan ke talang


horizontal yang ada di atap, kemudian dialirkan ke bawah,
menuju saluran tepi halaman melalui talang vertikal (T1 - T17)
seperti terlihat pada Gambar 4.9. Sedangkan saluran tepi halaman
dibagi menjadi dua, yakni saluran SH-1 dan saluran SH-2 yang
keduanya menuju kolam tampungan, hingga akhirnya dialirkan
menuju saluran pembuang tersier.
67

Gambar 4.11 Denah Lantai Basement


68

4.9.1 Perhitungan Waktu Konsentrasi di Atap Hotel

Perhitungan waktu aliran air pada area hotel meliputi


perhitungan waktu aliran air pada permukaan lahan (to),
perhitungan waktu aliran air pada saluran (tf), dan perhitungan
waktu aliran air pada titik yang ditinjau (tc) yang disebut juga
sebagai waktu konsentrasi.

4.9.1.1 Estimasi Nilai to (Waktu Aliran Air Pada Lahan)

Estimasi perhitungan nilai to pada perencanaan drainase


di dalam area hotel dibagi menjadi 2 bagian, diantaranya :

• Bagian atap hotel direncanakan menjadi 17 bagian luasan , 12


luasan dengan tinggi +35,000 m (tinggi atap +34,400 m dan
elevasi halaman hotel -0,600 m) dan 5 luasan lainnya dengan
tinggi +31,300 m (tinggi atap +30,700 dan elevasi halaman
hotel -0,600 m) dengan nilai kemiringan atap (So) = 0,02 dan
nilai koefisien hambatan (nd) = 0,02 (asumsi untuk permukaan
impervious atau kedap air dan licin).

Nilai to pada masing-masing luasan atap selengkapnya


dapat dilihat pada Tabel 4.11 sebagai berikut :

Contoh perhitungan to untuk luasan atap 1 menggunakan


perumusan Kerby :

BC×D ,&7 , ×7, / ,&7


to = 1,44 A H = 1,44 A H = 1,43 menit
EF,G , F,G

6.95 M

to
tf
ATAP 1 3.20 M
T1 tc

Gambar 4.12 Ilustrasi Aliran Air Pada Luasan Atap 1


69

Tabel 4.11 Nilai to Pada Masing-masing Luasan Titik Kontrol


Talang di Atap
Titik Lo to
No. Luasan nd So
Kontrol (meter) (menit)
1 T1 Atap 1 0.02 6.95 0.02 1.43
2 Atap 2a 0.02 6.95 0.02 1.43
T2
3 Atap 2b 0.02 8.10 0.02 1.53
4 Atap 3a 0.02 8.10 0.02 1.53
T3
5 Atap 3b 0.02 6.95 0.02 1.43
6 Atap 4a 0.02 6.95 0.02 1.43
T4
7 Atap 4b 0.02 6.95 0.02 1.43
8 Atap 5a 0.02 6.95 0.02 1.43
T5
9 Atap 5b 0.02 6.95 0.02 1.43
10 T6 Atap 6 0.02 6.95 0.02 1.43
11 T7 Atap 7 0.02 7.25 0.02 1.46
12 Atap 8a 0.02 7.25 0.02 1.46
T8
13 Atap 8b 0.02 6.95 0.02 1.43
14 Atap 9a 0.02 6.95 0.02 1.43
T9
15 Atap 9b 0.02 6.95 0.02 1.43
16 Atap 10a 0.02 6.95 0.02 1.43
T10
17 Atap 10b 0.02 6.95 0.02 1.43
18 Atap 11a 0.02 6.95 0.02 1.43
T11
19 Atap 11b 0.02 6.95 0.02 1.43
20 T12 Atap 12 0.02 6.95 0.02 1.43
21 T13 Atap 13 0.02 8.75 0.02 1.59
22 Atap 14a 0.02 8.75 0.02 1.59
T14
23 Atap 14b 0.02 8.75 0.02 1.59
24 T15 Atap 15 0.02 8.75 0.02 1.59
25 T16 Atap 16 0.02 13.90 0.02 1.97
26 T17 Atap 17 0.02 13.90 0.02 1.97
Sumber : Hasil Perhitungan
70

4.9.1.2 Estimasi Nilai tf (Waktu Aliran Air Pada Saluran)

Untuk estimasi nilai tf saluran pada perencanaan drainase


area hotel direncanakan dengan kecepatan 0,30 m/det.

Contoh perhitungan tf untuk luasan atap 1 :

L = 3,20 meter
V = 0,30 m/detik
D #,
Sehingga nilai tf saluran tersebut : tf = N = ,#
= 10,67 detik =
0,18 menit

Untuk perhitungan nilai tf pada atap hotel secara


keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 4.12 sebagai berikut :

Tabel 4.12 Nilai tf Pada Masing-masing Titik Kontrol Talang di


Atap Hotel
Titik L V tf
No. Luasan
Kontrol (meter) (m/detik) (detik) (menit)
1 T1 Atap 1 3.20 0.3 10.67 0.18
2 Atap 2a 3.20 0.3 10.67 0.18
T2
3 Atap 2b 4.35 0.3 14.50 0.24
4 Atap 3a 4.35 0.3 14.50 0.24
T3
5 Atap 3b 3.20 0.3 10.67 0.18
6 Atap 4a 3.20 0.3 10.67 0.18
T4
7 Atap 4b 3.20 0.3 10.67 0.18
8 Atap 5a 3.20 0.3 10.67 0.18
T5
9 Atap 5b 3.71 0.3 12.37 0.21
10 T6 Atap 6 3.71 0.3 12.37 0.21
11 T7 Atap 7 3.20 0.3 10.67 0.18
12 Atap 8a 3.50 0.3 11.67 0.19
T8
13 Atap 8b 3.20 0.3 10.67 0.18
14 T9 Atap 9a 3.20 0.3 10.67 0.18
71
Lanjutan Tabel 4.12
15 Atap 9b 3.20 0.3 10.67 0.18
16 Atap 10a 3.20 0.3 10.67 0.18
T10
17 Atap 10b 3.20 0.3 10.67 0.18
18 Atap 11a 3.20 0.3 10.67 0.18
T11
19 Atap 11b 3.71 0.3 12.37 0.21
20 T12 Atap 12 3.71 0.3 12.37 0.21
21 T13 Atap 13 3.71 0.3 12.37 0.21
22 Atap 14a 3.71 0.3 12.37 0.21
T14
23 Atap 14b 3.20 0.3 10.67 0.18
24 T15 Atap 15 3.20 0.3 10.67 0.18
25 T16 Atap 16 3.20 0.3 10.67 0.18
26 T17 Atap 17 3.20 0.3 10.67 0.18
Sumber : Hasil Perhitungan

4.9.1.3 Perhitungan Nilai tc (Waktu Aliran Air Pada Titik


Kontrol)

Waktu konsentrasi (tc) merupakan penjumlahan dari


waktu aliran air pada lahan / permukaan yang masuk ke dalam
saluran (to) dengan waktu aliran air yang mengalir sepanjang
saluran (tf) pada suatu titik yang ditinjau / kontrol.

Contoh perhitungan waktu konsentrasi (tc) pada atap 1 :

tc = to + tf
= 1,43 + 0,18 = 1,61 menit = 0,027 jam

Untuk nilai tc atap selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.15


sebagai berikut :
72

Tabel 4.13 Nilai tc Pada Masing-masing Luasan Per Titik Talang


di Atap
Titik to tf tc
No. Luasan
Kontrol (menit) (menit) (menit) (jam)
1 T1 Atap 1 1.43 0.18 1.61 0.027
2 Atap 2a 1.43 0.18 1.61 0.027
T2
3 Atap 2b 1.53 0.24 1.78 0.030
4 Atap 3a 1.53 0.24 1.78 0.030
T3
5 Atap 3b 1.43 0.18 1.61 0.027
6 Atap 4a 1.43 0.18 1.61 0.027
T4
7 Atap 4b 1.43 0.18 1.61 0.027
8 Atap 5a 1.43 0.18 1.61 0.027
T5
9 Atap 5b 1.43 0.21 1.63 0.027
10 T6 Atap 6 1.43 0.21 1.63 0.027
11 T7 Atap 7 1.46 0.18 1.63 0.027
12 Atap 8a 1.46 0.19 1.65 0.028
T8
13 Atap 8b 1.43 0.18 1.61 0.027
14 Atap 9a 1.43 0.18 1.61 0.027
T9
15 Atap 9b 1.43 0.18 1.61 0.027
16 Atap 10a 1.43 0.18 1.61 0.027
T10
17 Atap 10b 1.43 0.18 1.61 0.027
18 Atap 11a 1.43 0.18 1.61 0.027
T11
19 Atap 11b 1.43 0.21 1.63 0.027
20 T12 Atap 12 1.43 0.21 1.63 0.027
21 T13 Atap 13 1.59 0.21 1.80 0.030
22 Atap 14a 1.59 0.21 1.80 0.030
T14
23 Atap 14b 1.59 0.18 1.77 0.029
24 T15 Atap 15 1.59 0.18 1.77 0.029
25 T16 Atap 16 1.97 0.18 2.15 0.036
26 T17 Atap 17 1.97 0.18 2.15 0.036
Sumber : Hasil Perhitungan
73

4.9.2 Debit Maksimum Untuk Perhitungan Dimensi Pada


Masing-masing Titik Kontrol Atap

Hasil perhitungan waktu aliran air pada permukaan lahan


(to), waktu aliran air pada saluran (tf), dan waktu aliran air pada
titik yang ditinjau (tc) yang disebut juga sebagai waktu
konsentrasi di suatu titik kontrol. Selanjutnya dapat dihitung
besarnya debit di titik tersebut. Berikut contoh perhitungan debit
dengan menggunakan rumus rasional :

- Contoh perhitungan untuk atap 1 :


Q = 0,278.C.I.A
R & & ⁄#
I= &
× A ST H dengan nilai tc diambil yang terbesar.
98,3 24 X#
I= ×V W = 380,82 mm/jam
24 0,0268
Q = 0,278 x 1 x 380,82 x 0,00002224 = 0,00235 m3/detik

Tabel 4.14 Nilai Q Pada Masing-masing Titik Kontrol di Atap


Titik tc maks. I A Q
No. Luasan C
Kontrol (jam) (mm/jam) (km2) (m3/detik)
1 T1 Atap 1 0.0268 1 380.82 0.00002 0.002
2 T2 Atap 2 0.0296 1 356.14 0.00005 0.005
3 T3 Atap 3 0.0296 1 356.14 0.00005 0.005
4 T4 Atap 4 0.0268 1 380.82 0.00004 0.005
5 T5 Atap 5 0.0272 1 376.40 0.00005 0.005
6 T6 Atap 6 0.0274 1 375.30 0.00003 0.003
7 T7 Atap 7 0.0272 1 376.38 0.00002 0.002
8 T8 Atap 8 0.0275 1 373.84 0.00005 0.005
9 T9 Atap 9 0.0268 1 380.82 0.00004 0.005
10 T10 Atap 10 0.0268 1 380.82 0.00004 0.005
11 T11 Atap 11 0.0272 1 376.40 0.00005 0.005
12 T12 Atap 12 0.0272 1 376.40 0.00003 0.003
13 T13 Atap 13 0.0299 1 353.39 0.00003 0.003
74

Lanjutan Tabel 4.14


14 T14 Atap 14 0.0299 1 353.39 0.00006 0.006
15 T15 Atap 15 0.0295 1 357.16 0.00003 0.003
16 T16 Atap 16 0.0359 1 313.32 0.00004 0.004
17 T17 Atap 17 0.0359 1 313.32 0.00004 0.004
Sumber : Hasil Perhitungan

Dikarenakan T6 pada atap 6 berada di atas luasan atap


yang lebih rendah (perbedaan ketinggian = 3,7 meter), maka pada
perhitungan debit maksimum (setelah ditambah waktu jatuh) tc di
titik T6 dialirkan ke atap bawah terlebih dahulu dengan
menggunakan talang vertikal, kemudian dialirkan menuju titik
T14 dan turun ke saluran tepi halaman bawah lewat talang
vertikal T14.

Perhitungan tc untuk titik kontrol T14 :

tc di titik kontrol T6 = 0,0274 jam = 1,6345 menit (dari hasil


perhitungan)

Waktu jatuh (dari titik T6 ke atap bawah lewat talang vertikal) =


L / V = (3,7 / (2 x 9,8 x 3,7)0,5) / 60
= 0,0072 menit

tc di titik kontrol T6 + t jatuh = 1,6345 + 0,0072 = 1,6418 menit =


0,0274 jam

tc di atas mengalir ke titik T14 dengan nilai tf sebagai berikut :


L = 8,75
V = 0,3 m/detik
tf = L / V = (8,75 / 0,3) / 60 = 0,4861 menit = 0,0081 jam

Nilai tc dari titik kontrol T6 (setelah ditambah t jatuh) ke titik T14


adalah :
tc = to + tf = 0,0274 jam + 0,0081 jam = 0,0355 jam = 2,1279
menit
75

Dipilih tc maksimum yang masuk ke titik T14 = 0,0355 jam =


2,1279 menit.

4.9.3 Perhitungan Dimensi Talang

Air hujan yang jatuh di atap hotel akan dialirkan menuju


saluran halaman melalui talang horisontal di atap dan talang
vertikal yang langsung menuju ke saluran halaman hotel.

4.9.3.1 Perhitungan Dimensi Talang Horisontal di Atap

Dimensi talang horisontal atap diperoleh dengan


menggunakan persamaan kontinuitas dari Manning (Q = A.V),
dengan nilai b (lebar dasar talang) ditetapkan 0,20 meter.

Tabel 4.15 Luas Basah Talang Horisontal dan Tinggi Air


Titik Q V A Tinggi Air (h)
No. 3
Kontrol (m /detik) (m/detik) (m2) (meter)
1 T1 0.002 0.3 0.008 0.04
2 T2 0.005 0.3 0.016 0.08
3 T3 0.005 0.3 0.016 0.08
4 T4 0.005 0.3 0.016 0.08
5 T5 0.005 0.3 0.017 0.08
6 T6 0.003 0.3 0.009 0.04
7 T7 0.002 0.3 0.008 0.04
8 T8 0.005 0.3 0.016 0.08
9 T9 0.005 0.3 0.016 0.08
10 T10 0.005 0.3 0.016 0.08
11 T11 0.005 0.3 0.017 0.08
12 T12 0.003 0.3 0.009 0.04
13 T13 0.003 0.3 0.011 0.05
14 T14 0.006 0.3 0.020 0.10
76
Lanjutan Tabel 4.15
15 T15 0.003 0.3 0.009 0.05
16 T16 0.004 0.3 0.013 0.06
17 T17 0.004 0.3 0.013 0.06
Sumber : Hasil Perhitungan

Dari hasil perhitungan yang diperoleh, dipilih satu luasan


atap dengan luas basah terbesar untuk penyeragaman dimensi
talang, yakni atap T14. Sehingga dimensi yang diperoleh untuk
talang horisontal di atap adalah : b x h = 0,20 m x 0,10 m.
Dengan menggunakan perumusan manning, diperoleh
nilai kemiringan (S) talang horisontal di atap (untuk talang T14)
adalah 0,0010 seperti ditunjukkan pada Tabel 4.18 berikut :

Tabel 4.16 Nilai Kemiringan Talang Horisontal di Atap (T14)


Titik V Koef. Manning A P R
S
Kontrol (m/detik) n (m2) (meter) (meter)
T14 0.3 0.014 0.020 0.40 0.05 0.0010
Sumber : Hasil Perhitungan

4.9.3.2 Perhitungan Dimensi Talang Vertikal

Tabel 4.17 Diameter Talang Vertikal


Titik Q V A Diameter Talang
No. 3 2
Kontrol m /det m/detik m meter
1 T1 0.002 26.192 0.00009 0.011
2 T2 0.005 26.192 0.00018 0.015
3 T3 0.005 26.192 0.00018 0.015
4 T4 0.005 26.192 0.00018 0.015
5 T5 0.005 26.192 0.00019 0.016
6 T6 0.003 26.192 0.00010 0.011
7 T7 0.002 26.192 0.00009 0.011
8 T8 0.005 26.192 0.00018 0.015
77
Lanjutan Tabel 4.17
9 T9 0.005 26.192 0.00018 0.015
10 T10 0.005 26.192 0.00018 0.015
11 T11 0.005 26.192 0.00019 0.016
12 T12 0.003 26.192 0.00010 0.011
13 T13 0.003 24.769 0.00013 0.013
14 T14 0.006 24.769 0.00024 0.017
15 T15 0.003 24.769 0.00011 0.012
16 T16 0.004 24.769 0.00016 0.014
17 T17 0.004 24.769 0.00016 0.014
Sumber : Hasil Perhitungan

Dari hasil perhitungan di atas, diambil satu dimensi


talang terbesar yang digunakan untuk penyeragaman dimensi,
yakni talang vertikal di titik kontrol T14 dengan diameter talang
= & \] = 0,017 meter ≈ 0,10 meter.

4.9.4 Waktu Konsentrasi (tc) Kolam Tampungan

Waktu konsentrasi (tc) di kolam tampungan dibutuhkan


untuk menentukan volume air yang nantinya akan tertampung di
dalam kolam tampungan.

4.9.4.1 Estimasi Nilai tc Atap Setelah Ditambah Waktu Jatuh

Untuk perhitungan nilai tc atap yang jatuh ke halaman,


hanya ditinjau pada 2 titik saja, yaitu titik A dan H yang
merupakan awal dari jalur SH-1 dan SH-2.

Contoh perhitungan waktu konsentrasi (tc) pada titik


kontrol A di halaman :

tc atap 5 = 1,63 menit


tc jatuh = L / V
78

L = 35 meter
V = (2 x g x h)^0,5 = (2 x 9,8 x 35)^0,5 = 26,192 m/detik

tc jatuh = 35 / 26,192 = 1,34 detik = 0,022 menit

tc di titik A = tc Atap 5 + tc jatuh = 1,63 + 0,022 = 1,65 menit =


0,0276 jam

Tabel 4.18 Nilai tc Pada Masing-masing Titik Kontrol Atap


Setelah Ditambah Waktu Jatuh
Titik tc atap = to + tf t jatuh tc = tc atap + t jatuh
No. Luasan
Kontrol (menit) (menit) menit jam
1 T1 Atap 1 1.61 0.02227 1.6285 0.0271
2 T2 Atap 2 1.78 0.02227 1.7983 0.0300
3 T3 Atap 3 1.78 0.02227 1.7983 0.0300
4 T4 Atap 4 1.61 0.02227 1.6285 0.0271
5 T5 Atap 5 1.63 0.02227 1.6568 0.0276
6 T7 Atap 7 1.63 0.02227 1.6570 0.0276
7 T8 Atap 8 1.65 0.02227 1.6736 0.0279
8 T9 Atap 9 1.61 0.02227 1.6285 0.0271
9 T10 Atap 10 1.61 0.02227 1.6285 0.0271
10 T11 Atap 11 1.63 0.02227 1.6568 0.0276
11 T12 Atap 12 1.63 0.02227 1.6568 0.0276
12 T13 Atap 13 1.80 0.02106 1.8178 0.0303
13 T14 Atap 14 2.13 0.02106 2.1490 0.0358
14 T15 Atap 15 1.77 0.02106 1.7895 0.0298
15 T16 Atap 16 2.15 0.02106 2.1733 0.0362
16 T17 Atap 17 2.15 0.02106 2.1733 0.0362
Sumber : Hasil Perhitungan
79

Dari hasil perhitungan nilai tc pada masing-masing titik


kontrol atap yang jatuh ke halaman, hanya ditinjau tc dari titik
kontrol T5 dan T13 saja. Titik kontrol T5 turun ke titik kontrol A di
halaman (saluran halaman SH-1), sedangkan titik kontrol T13 turun
ke titik kontrol H (saluran halaman SH-2). Keduanya nanti akan
digunakan sebagai awal perhitungan nilai tc di kolam tampungan.

4.9.4.2 Estimasi Nilai to Halaman

Saluran halaman hotel dibagi ke dalam 2 jalur yaitu jalur


SH-1 dan SH-2. Untuk halaman hotel direncanakan nilai
kemiringan lahan (So) = 0,003 dan koefisien hambatan (nd) = 0,02
(asumsi untuk permukaan tertutup paving).
Perhitungan nilai to pada masing-masing titik kontrol
saluran halaman hotel dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut :

Tabel 4.19 Nilai to Pada Masing-masing Titik Kontrol Saluran


Halaman
Titik Lo to
nd So
Kontrol meter menit
Jalur SH-1
A 0.02 8.37 0.003 2.43
B 0.02 5.13 0.003 1.93
C 0.02 4.00 0.003 1.72
D 0.02 4.00 0.003 1.72
E 0.02 11.32 0.003 2.79
F 0.02 10.91 0.003 2.75
G 0.02 0.50 0.003 0.65
Jalur SH-2
H 0.02 7.05 0.003 2.24
I 0.02 4.00 0.003 1.72
J 0.02 5.05 0.003 1.92
80
Lanjutan Tabel 4.19
K 0.02 5.05 0.003 1.92
L 0.02 4.00 0.003 1.72
M 0.02 4.00 0.003 1.72
N 0.02 4.00 0.003 1.72
O 0.02 4.00 0.003 1.72
Sumber : Hasil Perhitungan

8.37 M
A
tc A
to

H1 tf
6.4 M

tc B
B
Gambar 4.13 Ilustrasi Aliran Air di Halaman Pada Titik Kontrol A

4.9.4.3 Estimasi Nilai tf Halaman

Tabel 4.20 Nilai tf Pada Masing-masing Titik Kontrol Saluran


Halaman Hotel
Titik Nama L V tf
No.
Kontrol Saluran (meter) (m/detik) detik menit
Jalur SH-1
1 A - 0.00 0.30 0.00 0.00
2 B A-B 6.40 0.30 21.33 0.36
3 C B-C 7.20 0.30 24.00 0.40
4 D C-D 8.30 0.30 27.67 0.46
5 E D-E 6.40 0.30 21.33 0.36
81
Lanjutan Tabel 4.20
6 F E-F 14.50 0.30 48.33 0.81
7 G F-G 7.80 0.30 26.10 0.44
Jalur SH-2
8 H - 0.00 0.30 0.00 0.00
9 I H-I 7.30 0.30 24.33 0.41
10 J I-J 6.80 0.30 22.67 0.38
11 K J-K 23.40 0.30 78.00 1.30
12 L K-L 6.70 0.30 22.33 0.37
13 M L-M 7.60 0.30 25.33 0.42
14 N M-N 6.30 0.30 21.00 0.35
15 O N-O 9.90 0.30 33.00 0.55
Sumber : Hasil Perhitungan

4.9.4.4 Perhitungan Nilai tc di Kolam Tampungan

Waktu konsentrasi (tc) di kolam tampungan dibagi dalam


2 jalur, yaitu jalur SH-1 dan SH-2. Jalur SH-1 dimulai dari titik A
sedangkan jalur SH-2 dimulai dari titik H, keduanya berakhir di
kolam tampungan.
Besarnya nilai tc dari atap 5 dan atap 13 yang jatuh ke
titik A dan H di saluran halaman hotel (jalur SH-1 dan SH-2)
dibandingkan dengan nilai to dari halaman yang masuk ke titik A
dan H kemudian dipilih yang paling maksimum. Nilai tc
maksimum tersebut kemudian ditambahkan dengan nilai tf per
ruas saluran hingga sampai di kolam tampungan.
Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel
4.21 berikut ini :
82

Tabel 4.21 Waktu Konsentrasi (tc) di Kolam Tampungan


t0 tf tc jatuh
No. Titik Nama halaman halaman atap tc maks + tf halaman
Kontrol Saluran (menit) (menit) (menit) (menit) (jam)
Jalur SH-1
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) = (7) + (5) (8)
1 A - 2.43 0.00 1.66 2.43 0.04
2 B A-B 1.93 0.36 1.63 2.78 0.05
3 C B-C 1.72 0.40 1.80 3.18 0.05
4 D C-D 1.72 0.46 1.80 3.64 0.06
5 E D-E 2.79 0.36 1.63 4.00 0.07
6 F E-F 2.75 0.81 1.66 4.80 0.08
7 G F-G 0.65 0.44 1.67 5.24 0.09
Jalur SH-2
8 H - 2.24 0.00 1.82 2.24 0.04
9 I H-I 1.72 0.41 2.15 2.64 0.04
10 J I-J 1.92 0.38 1.79 3.02 0.05
11 K J-K 1.92 1.30 2.17 4.32 0.07
12 L K-L 1.72 0.37 2.17 4.69 0.08
13 M L-M 1.72 0.42 1.66 5.12 0.09
14 N M-N 1.72 0.35 1.63 5.47 0.09
15 O N-O 1.72 0.55 1.63 6.02 0.10
Sumber : Hasil Perhitungan

4.9.5 Perhitungan Debit Maksimum di Kolam Tampungan

Setelah didapatkan nilai tc di kolam tampungan dari


masing-masing jalur saluran halaman, maka debit di kolam
tampungan dapat dihitung dengan perumusan rasional.
83

Contoh perhitungan debit maksimum untuk titik kontrol G :

∑ C. A
Q = 0,278.C.I.A

Koef. Pengaliran C gab. =


∑A
C atap x A atap + C paving x A paving
=
A atap + A paving
0,8 i 282,29 + 0,75 i 423.18
=
282,29 + 423,18
= 0,770
R & & ⁄#
I= &
× A ST H dengan nilai tc diambil yang terbesar.
98,3 24 X#
I= ×V W = 173,15 mm/jam
24 0,09
Q = 0,278 x 0,770 x 173,15 x 0,00071 = 0,026 m3/detik

Tabel 4.22 Nilai Q Pada Kolam Tampungan


Titik tc dipilih I A Q
No. C 2 3
Kontrol (jam) (mm/jam) (km ) (m /det)
JALUR SH-1
1 G 0.09 0.770 173.15 0.00071 0.026
JALUR SH-2
2 O 0.10 0.778 157.88 0.00072 0,024
Sumber : Hasil Perhitungan

4.9.6 Perhitungan Dimensi Saluran Tepi Halaman

Saluran tepi halaman ini direncanakan untuk mengalirkan


air limpasan hujan dari atap, halaman hotel dan STP (Sewage
Treatment Plant) ke kolam tampungan dan direncanakan dapat
menampung debit dengan periode ulang hujan 2 tahun.
84

Saluran tepi halaman ini terbuat dari beton pada dasar dan
kedua sisinya dengan nilai kekasaran Manning sebesar 0,02.

Contoh perhitungan untuk saluran tepi halaman SH-1 :

- Koefisien kekasaran manning ‘n’ = 0,02


∆k ,
- Kemiringan saluran ‘I’ =
D
= = 0,0020
/ ,7

Direncanakan saluran berbentuk segiempat dengan b = 0,25 m


dan h = 0,25 m (nilai h dicari dengan cara coba-coba).

- Luas penampang saluran ‘A’ = b x h = 0,25 x 0,25 = 0,063 m2


- Penampang basah saluran ‘P’ = b + 2h = 0,25 + (2 x 0,25) =
0,750 m
l , 7#
= , / =
m
-Jari-jari hidrolis penampang saluran ‘R’ =
0,0833 =

-Kecepatan ‘V’ = B
×R X#
×I X
= ,
× 0,0833 X#
×

0,0020 X
= 0,424 m/detik

-Q hidrolika = v x A = 0,424 x 0,063 = 0,026 m3/detik

-Waktu konsentrasi :

tc = 5,24 menit = 0,09 jam (tc saluran SH-1sampai di kolam)

R24 24 X#
‒ Intensitas hujan I = V W
24 tc

98,3 24 X#
= V W = 173,13 mm/jam
24 0,09
- Koefisien pengaliran gabungan ‘C gabungan.’
85

C Paving = 0,75
C Atap (beton) = 0,8
Luas halaman (S-H1) = 423,18 m2
Luas atap (SH-1) = 282,29 m2
C paving × paving + C atap x Luas atap
C gabungan = t v
Luas paving + Luas atap

0,75 × 423,18 + 0,8 x 282,29


C gabungan = t v = 0,770
423,18 + 282,29

- Luas Lahan ‘A’ = 0,00071 km2

- Q hidrologi = 0,278 x C x I x A = 0,278 x 0,770 x 173,13 x


0,00071 = 0,026 m3/detik

Cek : ∆Q = 0 (OK)

∆Q = 0,026 - 0,026 = 0 (OK)

Hasil perhitungan dimensi saluran tepi halaman dapat dilihat pada


tabel berikut :
86

Tabel 4.23 Perhitungan Dimensi Saluran Tepi Halaman


Hidrolika Hidrologi

Nama
h sal b A P R V Q L sal tc I A lahan Q ∆Q
n I C gab.
Saluran
m m m2 m m m/detik m3/detik m jam mm/jam km2 m3/detik m3/detik
SH-1 0.25 0.25 0.02 0.063 0.75 0.0833 0.0020 0.42407 0.026 50.6 0.09 173,13 0.00071 0.770 0.026 0.000

SH-2 0.26 0.25 0.02 0.065 0.77 0.0844 0.0015 0.36898 0.024 68 0.10 157,83 0.00072 0.778 0.024 0.000
Sumber : Hasil Perhitungan

Untuk saluran SH-2 mendapatkan tambahan debit pemompaan dari STP yang diasumsikan
sebesar 5 liter/detik (0,005 m3/detik), sedangkan untuk besarnya debit dan tampungan di STP tidak
diperhitungkan.

STP (Sewage Treatment Plant) adalah bangunan instalasi sistem pengolah limbah cair
domestik yang berasal dari sisa pembuangan air kotor yang ada di dalam hotel. Berikut adalah asumsi
perhitungan air kotor yang masuk ke dalam STP :
87

Perhitungan air kotor yang masuk ke dalam STP


diasumsikan sebagai berikut :

• Asumsi debit air kotor (Q)


= kebutuhan air kotor x jumlah orang
• Asumsi kebutuhan air kotor per orang per hari
= 100 liter/orang/hari
• Jumlah kamar hotel = 168 kamar
• Asumsi jumlah karyawan = 20 orang
• Asumsi total jumlah orang
= (2 x jumlah kamar) + estimasi jumlah karyawan
= (2 x 168 kamar) + 20 orang
= 356 orang
• Asumsi debit STP (Q STP)
= 100 liter/orang/hari x 356 orang
= 35600 liter/hari
= 35,6 m3/hari
= 0,0247 m3/menit
= 0,0004117 m3/detik

Dalam Tugas Akhir ini untuk besarnya debit dan


tampungan yang ada di STP tidak diperhitungkan, hanya
pemompaan air yang keluar dari STP (Sewage Treatment Plant)
diasumsikan sebesar 5 liter/detik atau sebesar 0,005 m3/detik.
88

Akibat penambahan debit pemompaan dari STP sebesar 0,005 m3/detik, dimensi saluran SH-2
berubah menjadi :

Tabel 4.24 Perhitungan Dimensi Saluran Tepi Halaman Setelah Mendapat Penambahan Debit Pemompaan
Dari STP
Hidrolika Hidrologi

Nama
h sal b A P R V Q L sal tc I A lahan Q Q STP Q total ∆Q
n I C gab.
Saluran
m m m2 m m m/detik m3/detik m menit jam mm/jam km2 m3/detik m3/detik m3/detik m3/detik

SH-1 0.25 0.25 0.02 0.0625 0.75 0.083 0.00198 0.424 0.026 50.60 5.24 0.09 173.126 0.00071 0.770 0.026 - 0.026 0.000

SH-2 0.31 0.25 0.02 0.0775 0.87 0.089 0.00147 0.382 0.029 68 6.02 0.10 157.829 0.00072 0.778 0.024 0.005 0.029 0.000

Sumber : Hasil Perhitungan

Sehingga dimensi saluran tepi halaman yang didapatkan adalah :

Saluran SH-1 : b x h = 0,25 m x 0,25 m


Saluran SH-2 : b x h = 0,31 m x 0,25 m ≈ 0,35 m x 0,25 m
89

4.10 Perencanaan Kolam Tampungan

Kolam tampungan berfungsi untuk menampung air


sementara sebelum dialirkan menuju saluran pembuang tersier.

4.10.1 Volume Limpasan Air Hujan di Area Hotel

Untuk menentukan dimensi kolam tampungan, perlu


diketahui volume limpasan air hujan yang jatuh di area hotel.
Volume limpasan air hujan tersebut dibedakan menjadi 2, yakni
sebelum dan sesudah pembangunan. Volume air hujan yang jatuh
di atas lahan dihitung dengan rumus :

V=CxRxA

Dimana :
C = koefisien pengaliran
R = tinggi hujan (mm)
A = luas lahan (m2)

• Volume sebelum pembangunan


C = 0,6 (diasumsikan berupa bekas reruntuhan gedung)
R = 98,3 mm
A = 1422,98 m2
Vol. = 0,6 x 98,3 x 1422,98 = 83,93 m3

• Volume sesudah pembangunan


C = 0,8 (daerah perdagangan penting dan padat)
R = 98,3 mm
A = 1422,98 m2
Vol. = 0,8 x 98,3 x 1422,98 = 111,90 m3

Dari hasil perhitungan di atas, didapatkan selisih volume


sebelum dan sesudah pembangunan hotel adalah 27,97 m3.
Volume ini dijadikan acuan untuk menentukan dimensi kolam
tampungan, selain itu juga harus dipertimbangkan mengenai
ketersediaan lahan di area hotel.
90

Direncanakan dimensi kolam tampungan yang akan


dipakai adalah 7,5 m x 2 m x 2 m = 30 m3.

4.10.2 Volume Pada Kolam Tampungan Dengan R2th

Hasil perhitungan nilai tc dan debit di kolam tampungan


yang sudah didapatkan, digunakan untuk menghitung volume air
yang masuk ke kolam tampungan sementara dengan cara
superposisi.

Saluran SH-1 (titik kontrol G)

Tabel 4.25 Volume di Titik Kontrol G (td = tc)


Volume SH-1 R2th
Saluran Halaman - Titik Kontrol G
Waktu Q Volume Volume Kum.
menit jam m3/detik m3 m3
0.0 0.00 0.000 0.00 0.00
0.9 0.01 0.004 0.11 0.11
1.7 0.03 0.009 0.34 0.46
2.6 0.04 0.013 0.57 1.03
3.5 0.06 0.017 0.80 1.83
4.4 0.07 0.022 1.03 2.85
5.2 0.09 0.026 1.25 4.11
6.1 0.10 0.022 1.25 5.36
7.0 0.12 0.017 1.03 6.39
7.9 0.13 0.013 0.80 7.19
8.7 0.15 0.009 0.57 7.76
9.6 0.16 0.004 0.34 8.10
10.5 0.17 0.000 0.00 8.10
Sumber : Hasil Perhitungan
91

0.030
0.025
Debit (m3/detik)

0.020
0.015
0.010 Debit
0.005
0.000
0.00 0.05 0.10 0.15 0.20
Waktu (Jam)

Gambar 4.14 Hidrograf di Titik Kontrol G

10.00

8.00
Volume (m3)

6.00

4.00
Volume
2.00

0.00
0.00 0.05 0.10 0.15 0.20
Waktu (Jam)

Gambar 4.15 Volume di Titik Kontrol G


92

Saluran SH-2 (titik kontrol O)

Tabel 4.26 Volume di Titik Kontrol O (td = tc)


Volume SH-2 R2th
Saluran Halaman - Titik Kontrol O
Waktu Q Volume Volume Kum.
3 3
menit jam m /detik m m3
0.0 0.00 0.000 0.00 0.00
1.0 0.02 0.004 0.12 0.12
2.0 0.03 0.008 0.37 0.49
3.0 0.05 0.012 0.61 1.11
4.0 0.07 0.016 0.86 1.96
5.0 0.08 0.020 1.11 3.07
6.0 0.10 0.024 1.35 4.42
7.0 0.12 0.020 1.35 5.77
8.0 0.13 0.016 1.11 6.88
9.0 0.15 0.012 0.86 7.74
10.0 0.17 0.008 0.61 8.35
11.0 0.18 0.004 0.37 8.72
12.0 0.20 0.000 0.00 8.72
Sumber : Hasil Perhitungan
93

0.030
0.025
Debit (m3/detik)

0.020
0.015
0.010 Debit
0.005
0.000
0.00 0.10 0.20 0.30
Waktu (Jam)

Gambar 4.16 Hidrograf di Titik Kontrol O

10.00

8.00
Volume (m3)

6.00

4.00
Volume
2.00

0.00
0.00 0.10 0.20 0.30
Waktu (Jam)

Gambar 4.17 Volume di Titik Kontrol O


94

Tabel 4.27 Volume Kolam Tampungan Dengan R2th Tanpa


Pompa Untuk Kondisi td = tc
Superposisi Kolam
Saluran SH-1 Saluran SH-2 STP
Tampungan
tc
Vol. Volum Vol. Vol. Vol.
Q Vol. Q Q Vol. Q Vol.
Kum e Kum Kum Kum
m3/de
menit jam m3/det m3 m3 m3/det m3 m3 m3/det m3 m3 m3 m3
t

0.0 0.00 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

0.1 0.00 0.001 0.002 0.002 0.000 0.001 0.001 0.005 0.015 0.015 0.006 0.018 0.018

0.2 0.00 0.001 0.005 0.006 0.001 0.004 0.005 0.005 0.030 0.045 0.007 0.038 0.056

0.3 0.01 0.002 0.008 0.014 0.001 0.006 0.011 0.005 0.030 0.075 0.008 0.044 0.100

0.4 0.01 0.002 0.011 0.024 0.002 0.009 0.020 0.005 0.030 0.105 0.009 0.049 0.149

0.5 0.01 0.003 0.014 0.038 0.002 0.011 0.031 0.005 0.030 0.135 0.010 0.055 0.203

0.6 0.01 0.003 0.017 0.054 0.002 0.013 0.044 0.005 0.030 0.165 0.010 0.060 0.263

0.7 0.01 0.004 0.020 0.074 0.003 0.016 0.060 0.005 0.030 0.195 0.011 0.066 0.329

0.8 0.01 0.004 0.023 0.097 0.003 0.018 0.078 0.005 0.030 0.225 0.012 0.071 0.400

0.9 0.02 0.005 0.026 0.122 0.004 0.021 0.099 0.005 0.030 0.255 0.013 0.076 0.476

1.0 0.02 0.005 0.029 0.151 0.004 0.023 0.122 0.005 0.030 0.285 0.014 0.082 0.558

1.1 0.02 0.006 0.032 0.183 0.004 0.026 0.148 0.005 0.030 0.315 0.015 0.087 0.646

1.2 0.02 0.006 0.035 0.217 0.005 0.028 0.176 0.005 0.030 0.345 0.016 0.093 0.739

1.3 0.02 0.007 0.038 0.255 0.005 0.031 0.207 0.005 0.030 0.375 0.017 0.098 0.837

1.4 0.02 0.007 0.041 0.296 0.006 0.033 0.240 0.005 0.030 0.405 0.018 0.104 0.941

1.5 0.03 0.008 0.044 0.339 0.006 0.036 0.275 0.005 0.030 0.435 0.019 0.109 1.050

1.6 0.03 0.008 0.047 0.386 0.007 0.038 0.313 0.005 0.030 0.465 0.020 0.115 1.165

1.7 0.03 0.009 0.050 0.436 0.007 0.040 0.354 0.005 0.030 0.495 0.020 0.120 1.285

1.8 0.03 0.009 0.053 0.489 0.007 0.043 0.397 0.005 0.030 0.525 0.021 0.126 1.410

1.9 0.03 0.010 0.056 0.545 0.008 0.045 0.442 0.005 0.030 0.555 0.022 0.131 1.542

2.0 0.03 0.010 0.059 0.603 0.008 0.048 0.490 0.005 0.030 0.585 0.023 0.137 1.678

2.1 0.04 0.011 0.062 0.665 0.009 0.050 0.540 0.005 0.030 0.615 0.024 0.142 1.820

2.2 0.04 0.011 0.065 0.730 0.009 0.053 0.593 0.005 0.030 0.645 0.025 0.148 1.968

2.3 0.04 0.012 0.068 0.798 0.009 0.055 0.648 0.005 0.030 0.675 0.026 0.153 2.121
95
Lanjutan Tabel 4.27
2.4 0.04 0.012 0.071 0.869 0.010 0.058 0.705 0.005 0.030 0.705 0.027 0.158 2.279

2.5 0.04 0.013 0.074 0.943 0.010 0.060 0.765 0.005 0.030 0.735 0.028 0.164 2.443

2.6 0.04 0.013 0.077 1.020 0.011 0.062 0.828 0.005 0.030 0.765 0.029 0.169 2.612

2.7 0.05 0.014 0.080 1.100 0.011 0.065 0.893 0.005 0.030 0.795 0.030 0.175 2.787

2.8 0.05 0.014 0.083 1.183 0.011 0.067 0.960 0.005 0.030 0.825 0.031 0.180 2.968

2.9 0.05 0.015 0.086 1.269 0.012 0.070 1.030 0.005 0.030 0.855 0.031 0.186 3.153

3.0 0.05 0.015 0.089 1.358 0.012 0.072 1.102 0.005 0.030 0.885 0.032 0.191 3.345

3.1 0.05 0.016 0.092 1.450 0.013 0.075 1.177 0.005 0.030 0.915 0.033 0.197 3.541

3.2 0.05 0.016 0.095 1.545 0.013 0.077 1.254 0.005 0.030 0.945 0.034 0.202 3.743

3.3 0.06 0.017 0.098 1.643 0.013 0.080 1.333 0.005 0.030 0.975 0.035 0.208 3.951

3.4 0.06 0.017 0.101 1.744 0.014 0.082 1.415 0.005 0.030 1.005 0.036 0.213 4.164

3.5 0.06 0.018 0.104 1.848 0.014 0.084 1.500 0.005 0.030 1.035 0.037 0.219 4.383

3.6 0.06 0.018 0.107 1.955 0.015 0.087 1.587 0.005 0.030 1.065 0.038 0.224 4.607

3.7 0.06 0.019 0.110 2.065 0.015 0.089 1.676 0.005 0.030 1.095 0.039 0.229 4.836

3.8 0.06 0.019 0.113 2.178 0.016 0.092 1.768 0.005 0.030 1.125 0.040 0.235 5.071

3.9 0.07 0.020 0.116 2.294 0.016 0.094 1.862 0.005 0.030 1.155 0.041 0.240 5.312

4.0 0.07 0.020 0.119 2.414 0.016 0.097 1.959 0.005 0.030 1.185 0.041 0.246 5.558

4.1 0.07 0.021 0.122 2.536 0.017 0.099 2.058 0.005 0.030 1.215 0.042 0.251 5.809

4.2 0.07 0.021 0.125 2.661 0.017 0.102 2.160 0.005 0.030 1.245 0.043 0.257 6.066

4.3 0.07 0.022 0.128 2.789 0.018 0.104 2.264 0.005 0.030 1.275 0.044 0.262 6.328

4.4 0.07 0.022 0.131 2.920 0.018 0.107 2.370 0.005 0.030 1.305 0.045 0.268 6.596

4.5 0.08 0.023 0.134 3.055 0.018 0.109 2.479 0.005 0.030 1.335 0.046 0.273 6.869

4.6 0.08 0.023 0.137 3.192 0.019 0.111 2.591 0.005 0.030 1.365 0.047 0.279 7.148

4.7 0.08 0.024 0.140 3.332 0.019 0.114 2.705 0.005 0.030 1.395 0.048 0.284 7.432

4.8 0.08 0.024 0.143 3.476 0.020 0.116 2.821 0.005 0.030 1.425 0.049 0.290 7.721

4.9 0.08 0.025 0.146 3.622 0.020 0.119 2.940 0.005 0.030 1.455 0.050 0.295 8.017

5.0 0.08 0.025 0.149 3.771 0.020 0.121 3.061 0.005 0.030 1.485 0.051 0.301 8.317

5.1 0.09 0.026 0.152 3.924 0.021 0.124 3.185 0.005 0.030 1.515 0.051 0.306 8.623

5.2 0.09 0.026 0.155 4.079 0.021 0.126 3.311 0.005 0.030 1.545 0.052 0.311 8.935
96

Lanjutan Tabel 4.27


5.3 0.09 0.026 0.155 4.234 0.022 0.129 3.439 0.005 0.030 1.575 0.052 0.314 9.249

5.4 0.09 0.025 0.152 4.387 0.022 0.131 3.570 0.005 0.030 1.605 0.052 0.313 9.562

5.5 0.09 0.025 0.149 4.536 0.022 0.133 3.704 0.005 0.030 1.635 0.052 0.313 9.875

5.6 0.09 0.024 0.146 4.682 0.023 0.136 3.840 0.005 0.030 1.665 0.052 0.312 10.187

5.7 0.09 0.024 0.143 4.826 0.023 0.138 3.978 0.005 0.030 1.695 0.052 0.312 10.499

5.8 0.10 0.023 0.140 4.966 0.024 0.141 4.119 0.005 0.030 1.725 0.052 0.311 10.810

5.9 0.10 0.023 0.137 5.103 0.024 0.143 4.262 0.005 0.030 1.755 0.052 0.311 11.120

6.0 0.10 0.022 0.134 5.237 0.024 0.146 4.408 0.005 0.030 1.785 0.052 0.310 11.430

6.1 0.10 0.022 0.131 5.369 0.024 0.146 4.553 0.005 0.030 1.815 0.051 0.307 11.737

6.2 0.10 0.021 0.128 5.497 0.024 0.143 4.697 0.005 0.030 1.845 0.050 0.301 12.039

6.3 0.11 0.021 0.125 5.622 0.023 0.141 4.837 0.005 0.030 1.875 0.049 0.296 12.335

6.4 0.11 0.020 0.122 5.744 0.023 0.138 4.976 0.005 0.030 1.905 0.048 0.291 12.625

6.5 0.11 0.020 0.119 5.864 0.022 0.136 5.112 0.005 0.030 1.935 0.047 0.285 12.910

6.6 0.11 0.019 0.116 5.980 0.022 0.133 5.245 0.005 0.030 1.965 0.046 0.280 13.190

6.7 0.11 0.019 0.113 6.093 0.022 0.131 5.376 0.005 0.030 1.995 0.045 0.274 13.464

6.8 0.11 0.018 0.110 6.203 0.021 0.129 5.505 0.005 0.030 2.025 0.044 0.269 13.733

6.9 0.12 0.018 0.107 6.310 0.021 0.126 5.631 0.005 0.030 2.055 0.043 0.263 13.996

7.0 0.12 0.017 0.104 6.414 0.020 0.124 5.754 0.005 0.030 2.085 0.043 0.258 14.254

7.1 0.12 0.017 0.101 6.515 0.020 0.121 5.876 0.005 0.030 2.115 0.042 0.252 14.506

7.2 0.12 0.016 0.098 6.613 0.020 0.119 5.994 0.005 0.030 2.145 0.041 0.247 14.753

7.3 0.12 0.016 0.095 6.708 0.019 0.116 6.111 0.005 0.030 2.175 0.040 0.241 14.994

7.4 0.12 0.015 0.092 6.800 0.019 0.114 6.225 0.005 0.030 2.205 0.039 0.236 15.230

7.5 0.13 0.015 0.089 6.889 0.018 0.111 6.336 0.005 0.030 2.235 0.038 0.230 15.460

7.6 0.13 0.014 0.086 6.975 0.018 0.109 6.445 0.005 0.030 2.265 0.037 0.225 15.685

7.7 0.13 0.014 0.083 7.058 0.018 0.107 6.551 0.005 0.030 2.295 0.036 0.219 15.905

7.8 0.13 0.013 0.080 7.138 0.017 0.104 6.656 0.005 0.030 2.325 0.035 0.214 16.119

7.9 0.13 0.013 0.077 7.215 0.017 0.102 6.757 0.005 0.030 2.355 0.034 0.209 16.327

8.0 0.13 0.012 0.074 7.289 0.016 0.099 6.856 0.005 0.030 2.385 0.033 0.203 16.530

8.1 0.14 0.012 0.071 7.360 0.016 0.097 6.953 0.005 0.030 2.415 0.032 0.198 16.728
97
Lanjutan Tabel 4.27
8.2 0.14 0.011 0.068 7.428 0.016 0.094 7.047 0.005 0.030 2.445 0.032 0.192 16.920

8.3 0.14 0.011 0.065 7.493 0.015 0.092 7.139 0.005 0.030 2.475 0.031 0.187 17.107

8.4 0.14 0.010 0.062 7.555 0.015 0.089 7.229 0.005 0.030 2.505 0.030 0.181 17.288

8.5 0.14 0.010 0.059 7.613 0.014 0.087 7.315 0.005 0.030 2.535 0.029 0.176 17.464

8.6 0.14 0.009 0.056 7.669 0.014 0.084 7.400 0.005 0.030 2.565 0.028 0.170 17.634

8.7 0.15 0.009 0.053 7.722 0.013 0.082 7.482 0.005 0.030 2.595 0.027 0.165 17.799

8.8 0.15 0.008 0.050 7.772 0.013 0.080 7.562 0.005 0.030 2.625 0.026 0.159 17.958

8.9 0.15 0.008 0.047 7.819 0.013 0.077 7.639 0.005 0.030 2.655 0.025 0.154 18.112

9.0 0.15 0.007 0.044 7.862 0.012 0.075 7.713 0.005 0.030 2.685 0.024 0.148 18.261

9.1 0.15 0.007 0.041 7.903 0.012 0.072 7.786 0.005 0.030 2.715 0.023 0.143 18.404

9.2 0.15 0.006 0.038 7.941 0.011 0.070 7.855 0.005 0.030 2.745 0.022 0.138 18.541

9.3 0.16 0.006 0.035 7.975 0.011 0.067 7.923 0.005 0.030 2.775 0.022 0.132 18.673

9.4 0.16 0.005 0.032 8.007 0.011 0.065 7.988 0.005 0.030 2.805 0.021 0.127 18.800

9.5 0.16 0.005 0.029 8.036 0.010 0.062 8.050 0.005 0.030 2.835 0.020 0.121 18.921

9.6 0.16 0.004 0.026 8.061 0.010 0.060 8.110 0.005 0.030 2.865 0.019 0.116 19.036

9.7 0.16 0.004 0.023 8.084 0.009 0.058 8.168 0.005 0.030 2.895 0.018 0.110 19.147

9.8 0.16 0.003 0.020 8.104 0.009 0.055 8.223 0.005 0.030 2.925 0.017 0.105 19.251

9.9 0.17 0.003 0.017 8.120 0.009 0.053 8.275 0.005 0.030 2.955 0.016 0.099 19.351

10.0 0.17 0.002 0.014 8.134 0.008 0.050 8.326 0.005 0.030 2.985 0.015 0.094 19.444

10.1 0.17 0.002 0.011 8.144 0.008 0.048 8.373 0.005 0.030 3.015 0.014 0.088 19.533

10.2 0.17 0.001 0.008 8.152 0.007 0.045 8.419 0.005 0.030 3.045 0.013 0.083 19.616

10.3 0.17 0.001 0.005 8.156 0.007 0.043 8.461 0.005 0.030 3.075 0.012 0.077 19.693

10.4 0.17 0.000 0.000 8.156 0.007 0.040 8.502 0.005 0.030 3.105 0.012 0.072 19.765

10.5 0.18 0.006 0.038 8.540 0.005 0.030 3.135 0.011 0.068 19.833

10.6 0.18 0.006 0.036 8.575 0.005 0.030 3.165 0.011 0.066 19.898

10.7 0.18 0.005 0.033 8.608 0.005 0.030 3.195 0.010 0.063 19.961

10.8 0.18 0.005 0.031 8.639 0.005 0.030 3.225 0.010 0.061 20.022

10.9 0.18 0.004 0.028 8.667 0.005 0.030 3.255 0.009 0.058 20.080

11.0 0.18 0.004 0.026 8.693 0.005 0.030 3.285 0.009 0.056 20.136
98
Lanjutan Tabel 4.27
11.1 0.19 0.004 0.023 8.716 0.005 0.030 3.315 0.009 0.053 20.189

11.2 0.19 0.003 0.021 8.737 0.005 0.030 3.345 0.008 0.051 20.240

11.3 0.19 0.003 0.018 8.755 0.005 0.030 3.375 0.008 0.048 20.288

11.4 0.19 0.002 0.016 8.771 0.005 0.030 3.405 0.007 0.046 20.334

11.5 0.19 0.002 0.013 8.785 0.005 0.030 3.435 0.007 0.043 20.378

11.6 0.19 0.002 0.011 8.796 0.005 0.030 3.465 0.007 0.041 20.419

11.7 0.20 0.001 0.009 8.804 0.005 0.030 3.495 0.006 0.039 20.457

11.8 0.20 0.001 0.006 8.810 0.005 0.030 3.525 0.006 0.036 20.493

11.9 0.20 0.000 0.004 8.814 0.005 0.030 3.555 0.005 0.034 20.527

12.0 0.20 0.000 0.000 8.814 0.000 0.000 3.555 0.000 0.016 20.543

Sumber : Hasil Perhitungan

Contoh perhitungan :

Pada saat tc = 5,2 menit = 0,09 jam

Q SH-1 = 0,02615 m3/detik


Q SH-2 = 0,02122 m3/detik
Q STP = 0,00500 m3/detik

Q kolam tampungan = ∑Q (SH-1 + SH-2 + STP) = 0,05237


m3/detik
Volume = 0,5 x (tc 5,2 – tc 5,1) x 60 x (Q saat tc 5,2 + Q saat tc
5,1) = 0,31148 m3
Volume kumulatif = volume kumulatif saat tc 3,1 + volume saat
tc 3,2 = 8,93460 m3 (Luasan area berwarna biru pada Gambar
4.18)
99

Gambar 4.18 Luasan Volume Superposisi R2th t = 0,09 jam

Superposisi
0.06
0.05
Debit (m3/detik)

0.04
SH-1
0.03
SH-2
0.02
STP
0.01
0 Superposisi
0 0.05 0.1 0.15 0.2
Waktu (Jam)

Gambar 4.19 Hidrograf Superposisi R2th


100

25.00

20.00
Volume (m3)

15.00

10.00
Volume
5.00

0.00
0.00 0.10 0.20 0.30
Waktu (Jam)

Gambar 4.20 Volume Kolam Tampungan

Dari hasil perhitungan superposisi volume di atas,


didapatkan volume air yang tertampung di kolam untuk periode
ulang R2th sebesar 20,543 m3 dan debit puncak di kolam
tampungan adalah 0,05237 m3/detik dengan tc 5,2 menit.
Sedangkan dimensi kolam tampungan yang direncanakan adalah
7,5 m x 2 m x 2 m = 30 m3 dengan tinggi jagaan 30 cm. Hal ini
menunjukkan jika dimensi kolam tampungan masih dapat
menampung volume air yang masuk, yaitu setinggi 1,37 meter.
0,3
2
1,37

0,2

2
Gambar 4.21 Potongan Melintang Kolam Tampungan R2th
101

4.10.3 Volume Pada Kolam Tampungan Dengan R5th

Setelah volume kolam tampungan dengan R2th diketahui,


maka volume kolam tampungan tersebut akan dicoba untuk
menampung hujan dengan periode ulang R5th seperti terlihat
pada perhitungan tabel berikut :

Tabel 4.28 Nilai Q Pada Kolam Tampungan


Titik tc dipilih I A Q
No. C
Kontrol (jam) (mm/jam) (km2) (m3/det)
JALUR SH-1
1 G 0.09 0.770 215.26 0.00071 0.026
JALUR SH-2
2 O 0.10 0.778 196.28 0.00072 0.024
Sumber : Hasil Perhitungan

Saluran SH-1 (titik kontrol G)

Tabel 4.29 Volume di Titik Kontrol G (td = tc)


Volume SH-1 R5th
Saluran Halaman - Titik Kontrol G
tc Q Volume Volume Kum.
menit jam m3/detik m3 m3
0.0 0.00 0.000 0.00 0.00
0.9 0.01 0.005 0.14 0.14
1.7 0.03 0.011 0.43 0.57
2.6 0.04 0.016 0.71 1.28
3.5 0.06 0.022 0.99 2.27
4.4 0.07 0.027 1.28 3.55
5.2 0.09 0.033 1.56 5.11
102
Lanjutan Tabel 4.29
6.1 0.10 0.027 1.56 6.67
7.0 0.12 0.022 1.28 7.94
7.9 0.13 0.016 0.99 8.93
8.7 0.15 0.011 0.71 9.64
9.6 0.16 0.005 0.43 10.07
10.5 0.17 0.000 0.00 10.07
Sumber : Hasil Perhitungan

0.035
0.030
Debit (m3/detik)

0.025
0.020
0.015
0.010 Debit
0.005
0.000
0.00 0.05 0.10 0.15 0.20
Waktu (Jam)

Gambar 4.22 Hidrograf di Titik Kontrol G

12.00
10.00
Volume (m3)

8.00
6.00
4.00 Volume
2.00
0.00
0.00 0.10 0.20
Waktu (Jam)

Gambar 4.23 Volume di Titik Kontrol G


103

Saluran SH-1 (Titik kontrol O)

Tabel 4.30 Volume di Titik Kontrol O (td = tc)


Volume SH-2 R5th
Saluran Halaman - Titik Kontrol O
tc Q Volume Volume Kum.
menit jam m3/detik m3 m3
0.0 0.00 0.000 0.00 0.00
1.0 0.02 0.005 0.15 0.15
2.0 0.03 0.010 0.46 0.61
3.0 0.05 0.015 0.76 1.37
4.0 0.07 0.020 1.07 2.44
5.0 0.08 0.025 1.37 3.82
6.0 0.10 0.030 1.68 5.50
7.0 0.12 0.025 1.68 7.18
8.0 0.13 0.020 1.37 8.55
9.0 0.15 0.015 1.07 9.62
10.0 0.17 0.010 0.76 10.38
11.0 0.18 0.005 0.46 10.84
12.0 0.20 0.000 0.00 10.84
Sumber : Hasil Perhitungan
104

0.035
0.030
Debit (m3/detik)

0.025
0.020
0.015
Debit
0.010
0.005
0.000
0.00 0.10 0.20 0.30
Waktu (Jam)

Gambar 4.24 Hidrograf di Titik kontrol O

12.00
10.00
Volume (m3)

8.00
6.00
4.00 Volume
2.00
0.00
0.00 0.10 0.20 0.30
Waktu (Jam)

Gambar 4.25 Volume di Titik Kontrol O


105

Tabel 4.31 Volume Kolam Tampungan Dengan R5th Tanpa


Pompa Untuk Kondisi td = tc
Superposisi Kolam
Saluran SH-1 Saluran SH-2 STP
Tampungan
tc
Vol. Vol. Vol. Vol.
Q Vol. Q Vol. Q Vol. Q Vol.
Kum Kum Kum Kum

menit jam m3/detik m3 m3 m3/detik m3 m3 m3/detik m3 m3 m3/detik m3 m3

0.0 0.00 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

0.1 0.00 0.001 0.002 0.002 0.001 0.002 0.002 0.005 0.015 0.015 0.006 0.018 0.018

0.2 0.00 0.001 0.006 0.008 0.001 0.005 0.006 0.005 0.030 0.045 0.007 0.040 0.059

0.3 0.01 0.002 0.009 0.017 0.002 0.008 0.014 0.005 0.030 0.075 0.008 0.047 0.106

0.4 0.01 0.003 0.013 0.030 0.002 0.011 0.024 0.005 0.030 0.105 0.010 0.054 0.159

0.5 0.01 0.003 0.017 0.047 0.003 0.014 0.038 0.005 0.030 0.135 0.011 0.061 0.220

0.6 0.01 0.004 0.021 0.068 0.003 0.017 0.055 0.005 0.030 0.165 0.012 0.067 0.287

0.7 0.01 0.004 0.024 0.092 0.004 0.020 0.075 0.005 0.030 0.195 0.013 0.074 0.361

0.8 0.01 0.005 0.028 0.120 0.004 0.023 0.097 0.005 0.030 0.225 0.014 0.081 0.442

0.9 0.02 0.006 0.032 0.152 0.005 0.026 0.123 0.005 0.030 0.255 0.015 0.088 0.530

1.0 0.02 0.006 0.036 0.188 0.005 0.029 0.152 0.005 0.030 0.285 0.016 0.095 0.625

1.1 0.02 0.007 0.039 0.227 0.006 0.032 0.184 0.005 0.030 0.315 0.017 0.101 0.726

1.2 0.02 0.008 0.043 0.270 0.006 0.035 0.219 0.005 0.030 0.345 0.019 0.108 0.834

1.3 0.02 0.008 0.047 0.317 0.007 0.038 0.257 0.005 0.030 0.375 0.020 0.115 0.949

1.4 0.02 0.009 0.051 0.368 0.007 0.041 0.298 0.005 0.030 0.405 0.021 0.122 1.071

1.5 0.03 0.009 0.054 0.422 0.008 0.044 0.342 0.005 0.030 0.435 0.022 0.129 1.199

1.6 0.03 0.010 0.058 0.480 0.008 0.047 0.390 0.005 0.030 0.465 0.023 0.135 1.335

1.7 0.03 0.011 0.062 0.542 0.009 0.050 0.440 0.005 0.030 0.495 0.024 0.142 1.477

1.8 0.03 0.011 0.066 0.608 0.009 0.053 0.493 0.005 0.030 0.525 0.025 0.149 1.626

1.9 0.03 0.012 0.069 0.677 0.010 0.056 0.549 0.005 0.030 0.555 0.027 0.156 1.782

2.0 0.03 0.013 0.073 0.750 0.010 0.059 0.609 0.005 0.030 0.585 0.028 0.163 1.944

2.1 0.04 0.013 0.077 0.827 0.011 0.062 0.671 0.005 0.030 0.615 0.029 0.169 2.113

2.2 0.04 0.014 0.081 0.908 0.011 0.065 0.737 0.005 0.030 0.645 0.030 0.176 2.289

2.3 0.04 0.014 0.084 0.992 0.012 0.068 0.805 0.005 0.030 0.675 0.031 0.183 2.472
106
Lanjutan Tabel 4.31
2.4 0.04 0.015 0.088 1.080 0.012 0.072 0.877 0.005 0.030 0.705 0.032 0.190 2.662

2.5 0.04 0.016 0.092 1.172 0.013 0.075 0.951 0.005 0.030 0.735 0.033 0.196 2.858

2.6 0.04 0.016 0.096 1.268 0.013 0.078 1.029 0.005 0.030 0.765 0.034 0.203 3.062

2.7 0.05 0.017 0.099 1.367 0.014 0.081 1.110 0.005 0.030 0.795 0.036 0.210 3.272

2.8 0.05 0.018 0.103 1.470 0.014 0.084 1.193 0.005 0.030 0.825 0.037 0.217 3.489

2.9 0.05 0.018 0.107 1.577 0.015 0.087 1.280 0.005 0.030 0.855 0.038 0.224 3.712

3.0 0.05 0.019 0.111 1.688 0.015 0.090 1.370 0.005 0.030 0.885 0.039 0.230 3.943

3.1 0.05 0.019 0.114 1.802 0.016 0.093 1.463 0.005 0.030 0.915 0.040 0.237 4.180

3.2 0.05 0.020 0.118 1.920 0.016 0.096 1.559 0.005 0.030 0.945 0.041 0.244 4.424

3.3 0.06 0.021 0.122 2.042 0.017 0.099 1.658 0.005 0.030 0.975 0.042 0.251 4.675

3.4 0.06 0.021 0.126 2.168 0.017 0.102 1.760 0.005 0.030 1.005 0.044 0.258 4.933

3.5 0.06 0.022 0.129 2.297 0.018 0.105 1.865 0.005 0.030 1.035 0.045 0.264 5.197

3.6 0.06 0.023 0.133 2.431 0.018 0.108 1.973 0.005 0.030 1.065 0.046 0.271 5.468

3.7 0.06 0.023 0.137 2.567 0.019 0.111 2.084 0.005 0.030 1.095 0.047 0.278 5.746

3.8 0.06 0.024 0.141 2.708 0.019 0.114 2.198 0.005 0.030 1.125 0.048 0.285 6.031

3.9 0.07 0.024 0.144 2.852 0.020 0.117 2.315 0.005 0.030 1.155 0.049 0.292 6.323

4.0 0.07 0.025 0.148 3.001 0.020 0.120 2.435 0.005 0.030 1.185 0.050 0.298 6.621

4.1 0.07 0.026 0.152 3.153 0.021 0.123 2.559 0.005 0.030 1.215 0.051 0.305 6.926

4.2 0.07 0.026 0.156 3.308 0.021 0.126 2.685 0.005 0.030 1.245 0.053 0.312 7.238

4.3 0.07 0.027 0.159 3.468 0.022 0.129 2.814 0.005 0.030 1.275 0.054 0.319 7.557

4.4 0.07 0.028 0.163 3.631 0.022 0.132 2.947 0.005 0.030 1.305 0.055 0.326 7.883

4.5 0.08 0.028 0.167 3.798 0.023 0.135 3.082 0.005 0.030 1.335 0.056 0.332 8.215

4.6 0.08 0.029 0.171 3.968 0.023 0.139 3.221 0.005 0.030 1.365 0.057 0.339 8.554

4.7 0.08 0.029 0.174 4.143 0.024 0.142 3.362 0.005 0.030 1.395 0.058 0.346 8.900

4.8 0.08 0.030 0.178 4.321 0.024 0.145 3.507 0.005 0.030 1.425 0.059 0.353 9.253

4.9 0.08 0.031 0.182 4.503 0.025 0.148 3.655 0.005 0.030 1.455 0.060 0.360 9.613

5.0 0.08 0.031 0.186 4.689 0.025 0.151 3.805 0.005 0.030 1.485 0.062 0.366 9.979

5.1 0.09 0.032 0.189 4.878 0.026 0.154 3.959 0.005 0.030 1.515 0.063 0.373 10.352

5.2 0.09 0.033 0.193 5.071 0.026 0.157 4.116 0.005 0.030 1.545 0.064 0.380 10.732
107
Lanjutan Tabel 4.31
5.3 0.09 0.032 0.193 5.264 0.027 0.160 4.276 0.005 0.030 1.575 0.064 0.383 11.115

5.4 0.09 0.031 0.189 5.454 0.027 0.163 4.439 0.005 0.030 1.605 0.064 0.382 11.497

5.5 0.09 0.031 0.186 5.639 0.028 0.166 4.605 0.005 0.030 1.635 0.064 0.382 11.879

5.6 0.09 0.030 0.182 5.821 0.028 0.169 4.773 0.005 0.030 1.665 0.063 0.381 12.260

5.7 0.09 0.029 0.178 5.999 0.029 0.172 4.945 0.005 0.030 1.695 0.063 0.380 12.640

5.8 0.10 0.029 0.174 6.174 0.029 0.175 5.121 0.005 0.030 1.725 0.063 0.379 13.019

5.9 0.10 0.028 0.171 6.345 0.030 0.178 5.299 0.005 0.030 1.755 0.063 0.379 13.398

6.0 0.10 0.028 0.167 6.511 0.030 0.181 5.480 0.005 0.030 1.785 0.063 0.378 13.776

6.1 0.10 0.027 0.163 6.675 0.030 0.181 5.661 0.005 0.030 1.815 0.062 0.374 14.150

6.2 0.10 0.026 0.159 6.834 0.029 0.178 5.839 0.005 0.030 1.845 0.061 0.368 14.518

6.3 0.11 0.026 0.156 6.990 0.029 0.175 6.014 0.005 0.030 1.875 0.060 0.361 14.879

6.4 0.11 0.025 0.152 7.142 0.028 0.172 6.186 0.005 0.030 1.905 0.058 0.354 15.233

6.5 0.11 0.024 0.148 7.290 0.028 0.169 6.355 0.005 0.030 1.935 0.057 0.347 15.580

6.6 0.11 0.024 0.144 7.434 0.027 0.166 6.521 0.005 0.030 1.965 0.056 0.340 15.920

6.7 0.11 0.023 0.141 7.575 0.027 0.163 6.684 0.005 0.030 1.995 0.055 0.334 16.254

6.8 0.11 0.023 0.137 7.712 0.026 0.160 6.844 0.005 0.030 2.025 0.054 0.327 16.580

6.9 0.12 0.022 0.133 7.845 0.026 0.157 7.000 0.005 0.030 2.055 0.053 0.320 16.900

7.0 0.12 0.021 0.129 7.974 0.025 0.154 7.154 0.005 0.030 2.085 0.052 0.313 17.213

7.1 0.12 0.021 0.126 8.100 0.025 0.151 7.305 0.005 0.030 2.115 0.050 0.306 17.520

7.2 0.12 0.020 0.122 8.222 0.024 0.148 7.452 0.005 0.030 2.145 0.049 0.300 17.819

7.3 0.12 0.019 0.118 8.340 0.024 0.145 7.597 0.005 0.030 2.175 0.048 0.293 18.112

7.4 0.12 0.019 0.114 8.454 0.023 0.142 7.739 0.005 0.030 2.205 0.047 0.286 18.398

7.5 0.13 0.018 0.111 8.565 0.023 0.139 7.877 0.005 0.030 2.235 0.046 0.279 18.677

7.6 0.13 0.018 0.107 8.672 0.022 0.135 8.013 0.005 0.030 2.265 0.045 0.272 18.950

7.7 0.13 0.017 0.103 8.775 0.022 0.132 8.145 0.005 0.030 2.295 0.044 0.266 19.215

7.8 0.13 0.016 0.099 8.874 0.021 0.129 8.274 0.005 0.030 2.325 0.043 0.259 19.474

7.9 0.13 0.016 0.096 8.970 0.021 0.126 8.401 0.005 0.030 2.355 0.041 0.252 19.726

8.0 0.13 0.015 0.092 9.062 0.020 0.123 8.524 0.005 0.030 2.385 0.040 0.245 19.971

8.1 0.14 0.014 0.088 9.150 0.020 0.120 8.644 0.005 0.030 2.415 0.039 0.238 20.209
108
Lanjutan Tabel 4.31
8.2 0.14 0.014 0.084 9.235 0.019 0.117 8.762 0.005 0.030 2.445 0.038 0.232 20.441

8.3 0.14 0.013 0.081 9.315 0.019 0.114 8.876 0.005 0.030 2.475 0.037 0.225 20.666

8.4 0.14 0.013 0.077 9.392 0.018 0.111 8.987 0.005 0.030 2.505 0.036 0.218 20.884

8.5 0.14 0.012 0.073 9.465 0.018 0.108 9.095 0.005 0.030 2.535 0.035 0.211 21.095

8.6 0.14 0.011 0.069 9.535 0.017 0.105 9.200 0.005 0.030 2.565 0.034 0.204 21.299

8.7 0.15 0.011 0.066 9.600 0.017 0.102 9.302 0.005 0.030 2.595 0.032 0.198 21.497

8.8 0.15 0.010 0.062 9.662 0.016 0.099 9.401 0.005 0.030 2.625 0.031 0.191 21.688

8.9 0.15 0.009 0.058 9.720 0.016 0.096 9.497 0.005 0.030 2.655 0.030 0.184 21.872

9.0 0.15 0.009 0.054 9.775 0.015 0.093 9.590 0.005 0.030 2.685 0.029 0.177 22.049

9.1 0.15 0.008 0.051 9.825 0.015 0.090 9.679 0.005 0.030 2.715 0.028 0.170 22.220

9.2 0.15 0.008 0.047 9.872 0.014 0.087 9.766 0.005 0.030 2.745 0.027 0.164 22.383

9.3 0.16 0.007 0.043 9.915 0.014 0.084 9.850 0.005 0.030 2.775 0.026 0.157 22.540

9.4 0.16 0.006 0.039 9.955 0.013 0.081 9.931 0.005 0.030 2.805 0.024 0.150 22.690

9.5 0.16 0.006 0.036 9.990 0.013 0.078 10.008 0.005 0.030 2.835 0.023 0.143 22.833

9.6 0.16 0.005 0.032 10.022 0.012 0.075 10.083 0.005 0.030 2.865 0.022 0.136 22.970

9.7 0.16 0.004 0.028 10.050 0.012 0.072 10.154 0.005 0.030 2.895 0.021 0.130 23.100

9.8 0.16 0.004 0.024 10.075 0.011 0.068 10.223 0.005 0.030 2.925 0.020 0.123 23.222

9.9 0.17 0.003 0.021 10.095 0.011 0.065 10.288 0.005 0.030 2.955 0.019 0.116 23.339

10.0 0.17 0.003 0.017 10.112 0.010 0.062 10.351 0.005 0.030 2.985 0.018 0.109 23.448

10.1 0.17 0.002 0.013 10.125 0.010 0.059 10.410 0.005 0.030 3.015 0.017 0.102 23.550

10.2 0.17 0.001 0.009 10.135 0.009 0.056 10.466 0.005 0.030 3.045 0.015 0.096 23.646

10.3 0.17 0.001 0.006 10.140 0.009 0.053 10.520 0.005 0.030 3.075 0.014 0.089 23.735

10.4 0.17 0.000 0.000 10.140 0.008 0.050 10.570 0.005 0.030 3.105 0.013 0.082 23.817

10.5 0.18 0.008 0.047 10.617 0.005 0.030 3.135 0.013 0.077 23.894

10.6 0.18 0.007 0.044 10.661 0.005 0.030 3.165 0.012 0.074 23.968

10.7 0.18 0.007 0.041 10.702 0.005 0.030 3.195 0.012 0.071 24.039

10.8 0.18 0.006 0.038 10.740 0.005 0.030 3.225 0.011 0.068 24.108

10.9 0.18 0.006 0.035 10.775 0.005 0.030 3.255 0.011 0.065 24.173

11.0 0.18 0.005 0.032 10.807 0.005 0.030 3.285 0.010 0.062 24.234
109
Lanjutan Tabel 4.31
11.1 0.19 0.005 0.029 10.836 0.005 0.030 3.315 0.010 0.059 24.293

11.2 0.19 0.004 0.026 10.862 0.005 0.030 3.345 0.009 0.056 24.349

11.3 0.19 0.004 0.023 10.885 0.005 0.030 3.375 0.009 0.053 24.402

11.4 0.19 0.003 0.020 10.905 0.005 0.030 3.405 0.008 0.050 24.452

11.5 0.19 0.003 0.017 10.921 0.005 0.030 3.435 0.008 0.047 24.499

11.6 0.19 0.002 0.014 10.935 0.005 0.030 3.465 0.007 0.044 24.542

11.7 0.20 0.002 0.011 10.946 0.005 0.030 3.495 0.007 0.041 24.583

11.8 0.20 0.001 0.008 10.953 0.005 0.030 3.525 0.006 0.038 24.621

11.9 0.20 0.001 0.005 10.958 0.005 0.030 3.555 0.006 0.035 24.655

12.0 0.20 0.000 0.000 10.958 0.000 0.000 3.555 0.000 0.017 24.672

Sumber : Hasil Perhitungan

Hidrograf Superposisi
0.060
Debit (m3/detik)

0.040 SH-1
SH-2
0.020
STP
0.000 Superposisi
0.00 0.05 0.10 0.15 0.20
Waktu (Jam)

Gambar 4.26 Hidrograf Superposisi R5th


110

30.000
Volume (m3) 25.000
20.000
15.000
10.000 Volume
5.000
0.000
0.00 0.10 0.20 0.30
Waktu (Jam)

Gambar 4.27 Volume Kolam Tampungan

Dari hasil perhitungan superposisi volume di atas,


didapatkan volume air yang tertampung di kolam untuk periode
ulang R5th sebesar 24,672 m3 dan debit puncak di kolam
tampungan adalah 0,064 m3/detik dengan tc 5,2 menit. Sedangkan
dimensi kolam tampungan yang direncanakan adalah 7,5 m x 2 m
x 2 m = 30 m3 dengan tinggi jagaan 30 cm. Hal ini menunjukkan
jika dimensi kolam masih dapat menampung volume air limpasan
R5th yang masuk tanpa perlu dilakukan pemompaan, yaitu
setinggi 1,64 meter.
0,3
2
1,64

0,2

Gambar 4.28 Potongan Melintang Kolam Tampungan R5th


111

4.10.4 Perhitungan Estimasi Lama Hujan (td)

4.10.4.1 Estimasi Lama Hujan (td) Dengan R2th

C × R × A = td × Q
C×R×A
td =
Q
Nilai Q didapatkan dengan menggunakan tc maksimum di kolam
tampungan :
Q kolam = 0,278 × C × I × A
C = 0,8 (sesudah pembangunan)
R24 = 98,3 mm
tc maks di kolam = 6,02 menit = 0,10 jam
Luas total (A) = 1422,98 m2 = 0,00142 km2
R24 24 X#
I= ×V W
24 tc
98,3 24 X#
I= ×V W = 157,88 mm/jam
24 0,10
m3
Q = 0,278 × 0,8 × 157,88 × 0,00142 = 0,050
detik

Koef. Pengaliran C = 0,8


R = 98,3 mm = 0,0983 m
A = 1422,98 m2
0,8 × 0,0983 × 1422,98
td = = 2238,06 detik = 37,30 menit
0,050

Vol. = td × Q = 37,30 × 60 × 0,050 = 111,90 m3 > 30 =3

Dari hasil perhitungan estimasi lama hujan didapatkan


nilai td = 37,30 menit dan volume = 111,90 m3. Apabila volume
112

kolam sudah ditetapkan sebesar 30 m3, volume tersebut dapat


dipenuhi dengan lama hujan sebagai berikut :

Vol. Kolam 30 m3
td = = = 600 detik = 10 menit
Q 0,05 m3/detik

Sehingga dapat disimpulkan jika menggunakan R2th,


kolam tampungan hanya dapat menampung volume air pada lama
hujan sampai td = 10 menit. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat
pada tabel berikut ini :

Tabel 4.32 Estimasi Volume Air Tertampung Untuk Nilai td


Tertentu (R2th)
td Q Volume Vol. Tersedia
Keterangan
3 3
(menit) (m /detik) (m ) (m3)
(1) (2) (3) = (1) x (2) x 60 (4) (5)
37.30 0.050 111.90 30 Tidak Dapat Ditampung
10 0.050 30.00 30 Dapat Ditampung
Sumber : Hasil Perhitungan

Q (m3/detik)

0.050

0 0.10 0.62 0.72 t (jam)


tc
td

Gambar 4.29 Hidrograf td > tc Untuk td = 37,30 menit = 0,62 jam


113

Q (m3/detik)

0.050

0 0.10 0.17 0.27


t (jam)
tc
td

Gambar 4.30 Hidrograf td > tc Untuk td = 10 menit = 0,17 jam

4.10.4.2 Estimasi Lama Hujan (td) Dengan R5th

C × R × A = td × Q
C×R×A
td =
Q
Nilai Q didapatkan dengan menggunakan tc maksimum di kolam
tampungan :
Q kolam = 0,278 × C × I × A
C = 0,8 (sesudah pembangunan)
R24 = 122,21 mm
tc maks di kolam = 6,02 menit = 0,10 jam
Luas total (A) = 1422,98 m2 = 0,00142 km2
R24 24 X#
I= ×V W
24 tc
122,21 24 X#
I= ×V W = 196,65 mm/jam
24 0,10
114

m3
Q = 0,278 × 0,8 × 196,65 × 0,00142 = 0,062
detik

Koef. Pengaliran C = 0,8


R = 122,21 mm = 0,12221 m
A = 1422,98 m2
0,8 × 0,12221 × 1422,98
td = = 2243,90 detik
0,062
= 37,40 menit

Vol. = td × Q = 37,40 × 60 × 0,062 = 139,13 m3 > 30 =3

Dari hasil perhitungan estimasi lama hujan didapatkan


nilai td = 37,40 menit dan volume = 139,13 m3. Apabila volume
kolam sudah ditetapkan sebesar 30 m3, volume tersebut dapat
dipenuhi dengan lama hujan sebagai berikut :

Vol. Kolam 30 m3
td = = = 483,87 detik = 8,06 menit
Q 0,062 m3/det

Sehingga dapat disimpulkan jika menggunakan R5th,


kolam tampungan hanya dapat menampung volume air pada lama
hujan sampai td = 8,06 menit. Untuk lebih lengkapnya dapat
dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.33 Estimasi Volume Air Tertampung Untuk Nilai td


Tertentu (R5th)
td Q Volume Vol. Tersedia
Keterangan
3 3
(menit) (m /detik) (m ) (m3)
(1) (2) (3) = (1) x (2) x 60 (4) (5)
37.40 0.062 139,13 30 Tidak Dapat Ditampung
8,06 0.062 30.00 30 Dapat Ditampung
Sumber : Hasil Perhitungan
115

Q (m3/detik)

0.050

0 0.10 0.62 0.72 t (jam)


tc
td

Gambar 4.31 Hidrograf td > tc Untuk td = 37,40 menit = 0,623 jam

Q (m 3/detik)

0.050

0 0.10 0.13 0.23 t (jam )


tc
td

Gambar 4.32 Hidrograf td > tc Untuk td = 8,06 menit = 0,13 jam

4.10.5 Pemompaan

Air yang tertampung di dalam kolam tampungan


dialirkan menuju saluran pembuang tersier dengan cara dipompa,
adapun besarnya kapasitas pemompaan dapat dilakukan dengan
116

cara coba-coba. Berikut dapat dilihat perhitungan pemompaan


kolam tampungan pada Tabel 4.33:

Tabel 4.34 Volume Kolam Tampungan R2th (td = tc) Dipompa


20 liter/detik
Kolam Tampungan R2th Pompa 20 liter/detik Elevasi M.A
Waktu ∆ Volume
Q Volume Vol. Kum Q Volume Vol. Kum di Kolam

menit jam m3/detik m3 m3 m3/detik m3 m3 m3 meter

0.0 0.00 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

0.1 0.00 0.006 0.018 0.018 0.000 0.000 0.000 0.018 0.001

0.2 0.00 0.007 0.038 0.056 0.000 0.000 0.000 0.056 0.004

0.3 0.01 0.008 0.044 0.100 0.000 0.000 0.000 0.100 0.007

0.4 0.01 0.009 0.049 0.149 0.000 0.000 0.000 0.149 0.010

0.5 0.01 0.010 0.055 0.203 0.000 0.000 0.000 0.203 0.014

0.6 0.01 0.010 0.060 0.263 0.000 0.000 0.000 0.263 0.018

0.7 0.01 0.011 0.066 0.329 0.000 0.000 0.000 0.329 0.022

0.8 0.01 0.012 0.071 0.400 0.000 0.000 0.000 0.400 0.027

0.9 0.02 0.013 0.076 0.476 0.000 0.000 0.000 0.476 0.032

1.0 0.02 0.014 0.082 0.558 0.000 0.000 0.000 0.558 0.037

1.1 0.02 0.015 0.087 0.646 0.000 0.000 0.000 0.646 0.043

1.2 0.02 0.016 0.093 0.739 0.000 0.000 0.000 0.739 0.049

1.3 0.02 0.017 0.098 0.837 0.000 0.000 0.000 0.837 0.056

1.4 0.02 0.018 0.104 0.941 0.000 0.000 0.000 0.941 0.063

1.5 0.03 0.019 0.109 1.050 0.000 0.000 0.000 1.050 0.070

1.6 0.03 0.020 0.115 1.165 0.000 0.000 0.000 1.165 0.078

1.7 0.03 0.020 0.120 1.285 0.000 0.000 0.000 1.285 0.086

1.8 0.03 0.021 0.126 1.410 0.000 0.000 0.000 1.410 0.094

1.9 0.03 0.022 0.131 1.542 0.000 0.000 0.000 1.542 0.103

2.0 0.03 0.023 0.137 1.678 0.000 0.000 0.000 1.678 0.112
117

Lanjutan Tabel 4.34


2.1 0.04 0.024 0.142 1.820 0.000 0.000 0.000 1.820 0.121

2.2 0.04 0.025 0.148 1.968 0.000 0.000 0.000 1.968 0.131

2.3 0.04 0.026 0.153 2.121 0.000 0.000 0.000 2.121 0.141

2.4 0.04 0.027 0.158 2.279 0.000 0.000 0.000 2.279 0.152

2.5 0.04 0.028 0.164 2.443 0.000 0.000 0.000 2.443 0.163

2.6 0.04 0.029 0.169 2.612 0.000 0.000 0.000 2.612 0.174

2.7 0.05 0.030 0.175 2.787 0.000 0.000 0.000 2.787 0.186

2.8 0.05 0.031 0.180 2.968 0.000 0.000 0.000 2.968 0.198

2.9 0.05 0.031 0.186 3.153 0.000 0.000 0.000 3.153 0.210

3.0 0.05 0.032 0.191 3.345 0.000 0.000 0.000 3.345 0.223

3.1 0.05 0.033 0.197 3.541 0.000 0.000 0.000 3.541 0.236

3.2 0.05 0.034 0.202 3.743 0.000 0.000 0.000 3.743 0.250

3.3 0.06 0.035 0.208 3.951 0.000 0.000 0.000 3.951 0.263

3.4 0.06 0.036 0.213 4.164 0.000 0.000 0.000 4.164 0.278

3.5 0.06 0.037 0.219 4.383 0.000 0.000 0.000 4.383 0.292

3.6 0.06 0.038 0.224 4.607 0.000 0.000 0.000 4.607 0.307

3.7 0.06 0.039 0.229 4.836 0.000 0.000 0.000 4.836 0.322

3.8 0.06 0.040 0.235 5.071 0.000 0.000 0.000 5.071 0.338

3.9 0.07 0.041 0.240 5.312 0.000 0.000 0.000 5.312 0.354

4.0 0.07 0.041 0.246 5.558 0.000 0.000 0.000 5.558 0.371

4.1 0.07 0.042 0.251 5.809 0.000 0.000 0.000 5.809 0.387

4.2 0.07 0.043 0.257 6.066 0.000 0.000 0.000 6.066 0.404

4.3 0.07 0.044 0.262 6.328 0.000 0.000 0.000 6.328 0.422

4.4 0.07 0.045 0.268 6.596 0.000 0.000 0.000 6.596 0.440

4.5 0.08 0.046 0.273 6.869 0.000 0.000 0.000 6.869 0.458

4.6 0.08 0.047 0.279 7.148 0.000 0.000 0.000 7.148 0.477

4.7 0.08 0.048 0.284 7.432 0.000 0.000 0.000 7.432 0.495

4.8 0.08 0.049 0.290 7.721 0.000 0.000 0.000 7.721 0.515

4.9 0.08 0.050 0.295 8.017 0.000 0.000 0.000 8.017 0.534
118
Lanjutan Tabel 4.34
5.0 0.08 0.051 0.301 8.317 0.000 0.000 0.000 8.317 0.554

5.1 0.09 0.051 0.306 8.623 0.000 0.000 0.000 8.623 0.575

5.2 0.09 0.052 0.311 8.935 0.000 0.000 0.000 8.935 0.596

5.3 0.09 0.052 0.314 9.249 0.000 0.000 0.000 9.249 0.617

5.4 0.09 0.052 0.313 9.562 0.000 0.000 0.000 9.562 0.637

5.5 0.09 0.052 0.313 9.875 0.000 0.000 0.000 9.875 0.658

5.6 0.09 0.052 0.312 10.187 0.000 0.000 0.000 10.187 0.679

5.7 0.09 0.052 0.312 10.499 0.000 0.000 0.000 10.499 0.700

5.8 0.10 0.052 0.311 10.810 0.000 0.000 0.000 10.810 0.721

5.9 0.10 0.052 0.311 11.120 0.000 0.000 0.000 11.120 0.741

6.0 0.10 0.052 0.310 11.430 0.000 0.000 0.000 11.430 0.762

6.1 0.10 0.051 0.307 11.737 0.000 0.000 0.000 11.737 0.782

6.2 0.10 0.050 0.301 12.039 0.000 0.000 0.000 12.039 0.803

6.3 0.11 0.049 0.296 12.335 0.000 0.000 0.000 12.335 0.822

6.4 0.11 0.048 0.291 12.625 0.000 0.000 0.000 12.625 0.842

6.5 0.11 0.047 0.285 12.910 0.000 0.000 0.000 12.910 0.861

6.6 0.11 0.046 0.280 13.190 0.000 0.000 0.000 13.190 0.879

6.7 0.11 0.045 0.274 13.464 0.000 0.000 0.000 13.464 0.898

6.8 0.11 0.044 0.269 13.733 0.000 0.000 0.000 13.733 0.916

6.9 0.12 0.043 0.263 13.996 0.000 0.000 0.000 13.996 0.933

7.0 0.12 0.043 0.258 14.254 0.000 0.000 0.000 14.254 0.950

7.1 0.12 0.042 0.252 14.506 0.000 0.000 0.000 14.506 0.967

7.2 0.12 0.041 0.247 14.753 0.000 0.000 0.000 14.753 0.984

7.3 0.12 0.040 0.241 14.994 0.020 0.120 0.120 14.874 0.992

7.4 0.12 0.039 0.236 15.230 0.020 0.120 0.240 14.990 0.999

7.5 0.13 0.038 0.230 15.460 0.020 0.120 0.360 15.100 1.007

7.6 0.13 0.037 0.225 15.685 0.020 0.120 0.480 15.205 1.014

7.7 0.13 0.036 0.219 15.905 0.020 0.120 0.600 15.305 1.020

7.8 0.13 0.035 0.214 16.119 0.020 0.120 0.720 15.399 1.027
119

Lanjutan Tabel 4.34


7.9 0.13 0.034 0.209 16.327 0.020 0.120 0.840 15.487 1.032

8.0 0.13 0.033 0.203 16.530 0.020 0.120 0.960 15.570 1.038

8.1 0.14 0.032 0.198 16.728 0.020 0.120 1.080 15.648 1.043

8.2 0.14 0.032 0.192 16.920 0.020 0.120 1.200 15.720 1.048

8.3 0.14 0.031 0.187 17.107 0.020 0.120 1.320 15.787 1.052

8.4 0.14 0.030 0.181 17.288 0.020 0.120 1.440 15.848 1.057

8.5 0.14 0.029 0.176 17.464 0.020 0.120 1.560 15.904 1.060

8.6 0.14 0.028 0.170 17.634 0.020 0.120 1.680 15.954 1.064

8.7 0.15 0.027 0.165 17.799 0.020 0.120 1.800 15.999 1.067

8.8 0.15 0.026 0.159 17.958 0.020 0.120 1.920 16.038 1.069

8.9 0.15 0.025 0.154 18.112 0.020 0.120 2.040 16.072 1.071

9.0 0.15 0.024 0.148 18.261 0.020 0.120 2.160 16.101 1.073

9.1 0.15 0.023 0.143 18.404 0.020 0.120 2.280 16.124 1.075

9.2 0.15 0.022 0.138 18.541 0.020 0.120 2.400 16.141 1.076

9.3 0.16 0.022 0.132 18.673 0.020 0.120 2.520 16.153 1.077

9.4 0.16 0.021 0.127 18.800 0.020 0.120 2.640 16.160 1.077

9.5 0.16 0.020 0.121 18.921 0.020 0.120 2.760 16.161 1.077

9.6 0.16 0.019 0.116 19.036 0.020 0.120 2.880 16.156 1.077

9.7 0.16 0.018 0.110 19.147 0.020 0.120 3.000 16.147 1.076

9.8 0.16 0.017 0.105 19.251 0.020 0.120 3.120 16.131 1.075

9.9 0.17 0.016 0.099 19.351 0.020 0.120 3.240 16.111 1.074

10.0 0.17 0.015 0.094 19.444 0.020 0.120 3.360 16.084 1.072

10.1 0.17 0.014 0.088 19.533 0.020 0.120 3.480 16.053 1.070

10.2 0.17 0.013 0.083 19.616 0.020 0.120 3.600 16.016 1.068

10.3 0.17 0.012 0.077 19.693 0.020 0.120 3.720 15.973 1.065

10.4 0.17 0.012 0.072 19.765 0.020 0.120 3.840 15.925 1.062

10.5 0.18 0.011 0.068 19.833 0.020 0.120 3.960 15.873 1.058

10.6 0.18 0.011 0.066 19.898 0.020 0.120 4.080 15.818 1.055

10.7 0.18 0.010 0.063 19.961 0.020 0.120 4.200 15.761 1.051
120

Lanjutan Tabel 4.34


10.8 0.18 0.010 0.061 20.022 0.020 0.120 4.320 15.702 1.047

10.9 0.18 0.009 0.058 20.080 0.020 0.120 4.440 15.640 1.043

11.0 0.18 0.009 0.056 20.136 0.020 0.120 4.560 15.576 1.038

11.1 0.19 0.009 0.053 20.189 0.020 0.120 4.680 15.509 1.034

11.2 0.19 0.008 0.051 20.240 0.020 0.120 4.800 15.440 1.029

11.3 0.19 0.008 0.048 20.288 0.020 0.120 4.920 15.368 1.025

11.4 0.19 0.007 0.046 20.334 0.020 0.120 5.040 15.294 1.020

11.5 0.19 0.007 0.043 20.378 0.020 0.120 5.160 15.218 1.015

11.6 0.19 0.007 0.041 20.419 0.020 0.120 5.280 15.139 1.009

11.7 0.20 0.006 0.039 20.457 0.020 0.120 5.400 15.057 1.004

11.8 0.20 0.006 0.036 20.493 0.000 0.000 5.400 15.093 1.006

11.9 0.20 0.005 0.034 20.527 0.000 0.000 5.400 15.127 1.008

12.0 0.20 0.000 0.016 20.543 0.000 0.000 5.400 15.143 1.010

Sumber : Hasil Perhitungan

Pompa mulai dihidupkan ketika elevasi muka air di


kolam mencapai 1 meter yang terjadi pada menit ke 7,3 dan
dimatikan ketika elevasi muka air kembali menjadi 1 meter pada
menit ke 11,7. Dari hasil perhitungan pada Tabel 4.33, didapatkan
elevasi muka air tertinggi di kolam tampungan pada saat
pemompaan adalah 1,077 meter dan volume yang tersisa di dalam
kolam tampungan setelah dilakukan pemompaan sebesar 20
liter/detik sebesar 15,143 m3.
0,3
2
1,01

0,2

Gambar 4.33 Potongan Melintang Kolam Tampungan R2th


Setelah Dipompa 20 liter/detik
121

Tabel 4.35 Volume Kolam Tampungan R5th (td = tc) Dipompa 20


liter/detik
Kolam Tampungan R5th Pompa 20 liter/detik
∆ Elevasi M.A
Waktu
Vol. Vol. Volume di Kolam
Q Volume Q Volume
Kum Kum
menit jam m3/detik m3 m3 m3/detik m3 m3 m3 meter

0.0 0.00 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

0.1 0.00 0.006 0.018 0.018 0.000 0.000 0.000 0.018 0.001

0.2 0.00 0.007 0.040 0.059 0.000 0.000 0.000 0.059 0.004

0.3 0.01 0.008 0.047 0.106 0.000 0.000 0.000 0.106 0.007

0.4 0.01 0.010 0.054 0.159 0.000 0.000 0.000 0.159 0.011

0.5 0.01 0.011 0.061 0.220 0.000 0.000 0.000 0.220 0.015

0.6 0.01 0.012 0.067 0.287 0.000 0.000 0.000 0.287 0.019

0.7 0.01 0.013 0.074 0.361 0.000 0.000 0.000 0.361 0.024

0.8 0.01 0.014 0.081 0.442 0.000 0.000 0.000 0.442 0.029

0.9 0.02 0.015 0.088 0.530 0.000 0.000 0.000 0.530 0.035

1.0 0.02 0.016 0.095 0.625 0.000 0.000 0.000 0.625 0.042

1.1 0.02 0.017 0.101 0.726 0.000 0.000 0.000 0.726 0.048

1.2 0.02 0.019 0.108 0.834 0.000 0.000 0.000 0.834 0.056

1.3 0.02 0.020 0.115 0.949 0.000 0.000 0.000 0.949 0.063

1.4 0.02 0.021 0.122 1.071 0.000 0.000 0.000 1.071 0.071

1.5 0.03 0.022 0.129 1.199 0.000 0.000 0.000 1.199 0.080

1.6 0.03 0.023 0.135 1.335 0.000 0.000 0.000 1.335 0.089

1.7 0.03 0.024 0.142 1.477 0.000 0.000 0.000 1.477 0.098

1.8 0.03 0.025 0.149 1.626 0.000 0.000 0.000 1.626 0.108

1.9 0.03 0.027 0.156 1.782 0.000 0.000 0.000 1.782 0.119

2.0 0.03 0.028 0.163 1.944 0.000 0.000 0.000 1.944 0.130

2.1 0.04 0.029 0.169 2.113 0.000 0.000 0.000 2.113 0.141

2.2 0.04 0.030 0.176 2.289 0.000 0.000 0.000 2.289 0.153

2.3 0.04 0.031 0.183 2.472 0.000 0.000 0.000 2.472 0.165
122

Lanjutan Tabel 4.35


2.4 0.04 0.032 0.190 2.662 0.000 0.000 0.000 2.662 0.177

2.5 0.04 0.033 0.196 2.858 0.000 0.000 0.000 2.858 0.191

2.6 0.04 0.034 0.203 3.062 0.000 0.000 0.000 3.062 0.204

2.7 0.05 0.036 0.210 3.272 0.000 0.000 0.000 3.272 0.218

2.8 0.05 0.037 0.217 3.489 0.000 0.000 0.000 3.489 0.233

2.9 0.05 0.038 0.224 3.712 0.000 0.000 0.000 3.712 0.247

3.0 0.05 0.039 0.230 3.943 0.000 0.000 0.000 3.943 0.263

3.1 0.05 0.040 0.237 4.180 0.000 0.000 0.000 4.180 0.279

3.2 0.05 0.041 0.244 4.424 0.000 0.000 0.000 4.424 0.295

3.3 0.06 0.042 0.251 4.675 0.000 0.000 0.000 4.675 0.312

3.4 0.06 0.044 0.258 4.933 0.000 0.000 0.000 4.933 0.329

3.5 0.06 0.045 0.264 5.197 0.000 0.000 0.000 5.197 0.346

3.6 0.06 0.046 0.271 5.468 0.000 0.000 0.000 5.468 0.365

3.7 0.06 0.047 0.278 5.746 0.000 0.000 0.000 5.746 0.383

3.8 0.06 0.048 0.285 6.031 0.000 0.000 0.000 6.031 0.402

3.9 0.07 0.049 0.292 6.323 0.000 0.000 0.000 6.323 0.422

4.0 0.07 0.050 0.298 6.621 0.000 0.000 0.000 6.621 0.441

4.1 0.07 0.051 0.305 6.926 0.000 0.000 0.000 6.926 0.462

4.2 0.07 0.053 0.312 7.238 0.000 0.000 0.000 7.238 0.483

4.3 0.07 0.054 0.319 7.557 0.000 0.000 0.000 7.557 0.504

4.4 0.07 0.055 0.326 7.883 0.000 0.000 0.000 7.883 0.526

4.5 0.08 0.056 0.332 8.215 0.000 0.000 0.000 8.215 0.548

4.6 0.08 0.057 0.339 8.554 0.000 0.000 0.000 8.554 0.570

4.7 0.08 0.058 0.346 8.900 0.000 0.000 0.000 8.900 0.593

4.8 0.08 0.059 0.353 9.253 0.000 0.000 0.000 9.253 0.617

4.9 0.08 0.060 0.360 9.613 0.000 0.000 0.000 9.613 0.641

5.0 0.08 0.062 0.366 9.979 0.000 0.000 0.000 9.979 0.665

5.1 0.09 0.063 0.373 10.352 0.000 0.000 0.000 10.352 0.690

5.2 0.09 0.064 0.380 10.732 0.000 0.000 0.000 10.732 0.715
123

Lanjutan Tabel 4.35


5.3 0.09 0.064 0.383 11.115 0.000 0.000 0.000 11.115 0.741

5.4 0.09 0.064 0.382 11.497 0.000 0.000 0.000 11.497 0.766

5.5 0.09 0.064 0.382 11.879 0.000 0.000 0.000 11.879 0.792

5.6 0.09 0.063 0.381 12.260 0.000 0.000 0.000 12.260 0.817

5.7 0.09 0.063 0.380 12.640 0.000 0.000 0.000 12.640 0.843

5.8 0.10 0.063 0.379 13.019 0.000 0.000 0.000 13.019 0.868

5.9 0.10 0.063 0.379 13.398 0.000 0.000 0.000 13.398 0.893

6.0 0.10 0.063 0.378 13.776 0.000 0.000 0.000 13.776 0.918

6.1 0.10 0.062 0.374 14.150 0.000 0.000 0.000 14.150 0.943

6.2 0.10 0.061 0.368 14.518 0.000 0.000 0.000 14.518 0.968

6.3 0.11 0.060 0.361 14.879 0.000 0.000 0.000 14.879 0.992

6.4 0.11 0.058 0.354 15.233 0.020 0.120 0.120 15.113 1.008

6.5 0.11 0.057 0.347 15.580 0.020 0.120 0.240 15.340 1.023

6.6 0.11 0.056 0.340 15.920 0.020 0.120 0.360 15.560 1.037

6.7 0.11 0.055 0.334 16.254 0.020 0.120 0.480 15.774 1.052

6.8 0.11 0.054 0.327 16.580 0.020 0.120 0.600 15.980 1.065

6.9 0.12 0.053 0.320 16.900 0.020 0.120 0.720 16.180 1.079

7.0 0.12 0.052 0.313 17.213 0.020 0.120 0.840 16.373 1.092

7.1 0.12 0.050 0.306 17.520 0.020 0.120 0.960 16.560 1.104

7.2 0.12 0.049 0.300 17.819 0.020 0.120 1.080 16.739 1.116

7.3 0.12 0.048 0.293 18.112 0.020 0.120 1.200 16.912 1.127

7.4 0.12 0.047 0.286 18.398 0.020 0.120 1.320 17.078 1.139

7.5 0.13 0.046 0.279 18.677 0.020 0.120 1.440 17.237 1.149

7.6 0.13 0.045 0.272 18.950 0.020 0.120 1.560 17.390 1.159

7.7 0.13 0.044 0.266 19.215 0.020 0.120 1.680 17.535 1.169

7.8 0.13 0.043 0.259 19.474 0.020 0.120 1.800 17.674 1.178

7.9 0.13 0.041 0.252 19.726 0.020 0.120 1.920 17.806 1.187

8.0 0.13 0.040 0.245 19.971 0.020 0.120 2.040 17.931 1.195

8.1 0.14 0.039 0.238 20.209 0.020 0.120 2.160 18.049 1.203
124

Lanjutan Tabel 4.35


8.2 0.14 0.038 0.232 20.441 0.020 0.120 2.280 18.161 1.211

8.3 0.14 0.037 0.225 20.666 0.020 0.120 2.400 18.266 1.218

8.4 0.14 0.036 0.218 20.884 0.020 0.120 2.520 18.364 1.224

8.5 0.14 0.035 0.211 21.095 0.020 0.120 2.640 18.455 1.230

8.6 0.14 0.034 0.204 21.299 0.020 0.120 2.760 18.539 1.236

8.7 0.15 0.032 0.198 21.497 0.020 0.120 2.880 18.617 1.241

8.8 0.15 0.031 0.191 21.688 0.020 0.120 3.000 18.688 1.246

8.9 0.15 0.030 0.184 21.872 0.020 0.120 3.120 18.752 1.250

9.0 0.15 0.029 0.177 22.049 0.020 0.120 3.240 18.809 1.254

9.1 0.15 0.028 0.170 22.220 0.020 0.120 3.360 18.860 1.257

9.2 0.15 0.027 0.164 22.383 0.020 0.120 3.480 18.903 1.260

9.3 0.16 0.026 0.157 22.540 0.020 0.120 3.600 18.940 1.263

9.4 0.16 0.024 0.150 22.690 0.020 0.120 3.720 18.970 1.265

9.5 0.16 0.023 0.143 22.833 0.020 0.120 3.840 18.993 1.266

9.6 0.16 0.022 0.136 22.970 0.020 0.120 3.960 19.010 1.267

9.7 0.16 0.021 0.130 23.100 0.020 0.120 4.080 19.020 1.268

9.8 0.16 0.020 0.123 23.222 0.020 0.120 4.200 19.022 1.268

9.9 0.17 0.019 0.116 23.339 0.020 0.120 4.320 19.019 1.268

10.0 0.17 0.018 0.109 23.448 0.020 0.120 4.440 19.008 1.267

10.1 0.17 0.017 0.102 23.550 0.020 0.120 4.560 18.990 1.266

10.2 0.17 0.015 0.096 23.646 0.020 0.120 4.680 18.966 1.264

10.3 0.17 0.014 0.089 23.735 0.020 0.120 4.800 18.935 1.262

10.4 0.17 0.013 0.082 23.817 0.020 0.120 4.920 18.897 1.260

10.5 0.18 0.013 0.077 23.894 0.020 0.120 5.040 18.854 1.257

10.6 0.18 0.012 0.074 23.968 0.020 0.120 5.160 18.808 1.254

10.7 0.18 0.012 0.071 24.039 0.020 0.120 5.280 18.759 1.251

10.8 0.18 0.011 0.068 24.108 0.020 0.120 5.400 18.708 1.247

10.9 0.18 0.011 0.065 24.173 0.020 0.120 5.520 18.653 1.244

11.0 0.18 0.010 0.062 24.234 0.020 0.120 5.640 18.594 1.240
125

Lanjutan Tabel 4.35


11.1 0.19 0.010 0.059 24.293 0.020 0.120 5.760 18.533 1.236

11.2 0.19 0.009 0.056 24.349 0.020 0.120 5.880 18.469 1.231

11.3 0.19 0.009 0.053 24.402 0.020 0.120 6.000 18.402 1.227

11.4 0.19 0.008 0.050 24.452 0.020 0.120 6.120 18.332 1.222

11.5 0.19 0.008 0.047 24.499 0.020 0.120 6.240 18.259 1.217

11.6 0.19 0.007 0.044 24.542 0.020 0.120 6.360 18.182 1.212

11.7 0.20 0.007 0.041 24.583 0.020 0.120 6.480 18.103 1.207

11.8 0.20 0.006 0.038 24.621 0.020 0.120 6.600 18.021 1.201

11.9 0.20 0.006 0.035 24.655 0.020 0.120 6.720 17.935 1.196

12.0 0.20 0.000 0.017 24.672 0.020 0.120 6.840 17.832 1.189

Sumber : Hasil Perhitungan

Pompa mulai dihidupkan ketika elevasi muka air di


kolam mencapai 1 meter yang terjadi pada menit ke 6,4 dan
dimatikan ketika elevasi muka air kembali menjadi 1 meter pada
menit ke 12. Dari hasil perhitungan pada Tabel 4.34, didapatkan
elevasi muka air tertinggi di kolam tampungan pada saat
pemompaan adalah 1,268 meter dan volume yang tersisa di dalam
kolam tampungan setelah dilakukan pemompaan sebesar 20
liter/detik sebesar 17,832 m3.
0,3
2
1,19

0,2

Gambar 4.34 Potongan Melintang Kolam Tampungan R5th


Setelah Dipompa 20 liter/detik
126

Waktu yang diperlukan untuk memompa air di dalam


kolam hingga elevasi muka air di kolam setinggi 1 m, jika
kapasitas pompa 20 liter/detik dan kolam diasumsikan terisi
penuh = 2 m adalah :

Volume kolam jika elevasi muka air 1 m = 7,5 x 2 x 1 = 15 m3


Kapasitas pompa = 20 liter/detik = 0,02 m3/detik

Volume kolam
Waktu pemompaan sampai h = 1m =
Kapasitas pompa
15 m3
= = 750 detik = {|, } ~•€•‚
0,02 m3/detik

Sedangkan waktu yang diperlukan untuk mengosongkan


kolam tampungan setelah dilakukan pemompaan dan elevasi
muka air di kolam menjadi 1 meter adalah :

Waktu pengosongan kolam


Volume kolam setelah dipompa
=
Kapasitas pompa
15 m3
Waktu pengosongan kolam = = {|, } ~•€•‚
0,02 m3/detik

Jadi dalam waktu 12,5 menit sejak pompa dihidupkan,


elevasi muka air di dalam kolam sudah mencapai 1 m dan untuk
mengosongkan kolam yang terisi penuh h = 2 meter diperlukan
waktu selama 25 menit.

4.10.6 Pintu Air

Pintu air dalam Tugas Akhir ini digunakan hanya dalam


keadaan darurat atau emergency saja, yakni ketika pompa tidak
berfungsi atau ketika pompa tidak mampu mengatasi debit inflow
yang besar. Pintu air yang digunakan adalah pintu air yang sistem
pengoperasiannya dilakukan secara manual.
127

Pintu air yang ada pada kolam tampungan direncanakan


dengan menggunakan asumsi jika kolam tampungan terisi penuh,
dengan dimensi sebagai berikut :

tinggi kolam tampungan + tinggi jagaan = 2,30 meter


h air di kolam (terisi penuh) = 2,00 meter
h pintu = 0.55 meter
bukaan pintu (a) = 0,30 meter
lebar pintu (b) = 0.40 meter
h1 di kolam = 0,25 meter
(pintu ada di bagian atas kolam)
h1/a = 0,83 m
h air di saluran (h2) =0
(saluran dalam keadaan kosong)
h2/a =0
faktor aliran tenggelam (K) = 1 (Gambar 2.3)
koefisien debit (µ) = 0,50 (Gambar 2.4)
percepatan gravitasi (g) = 9,80 m2/detik
debit outflow (Qoutflow) = ƒ. „. 4. …†2. ,. ℎ1
= 1 × 0,50 × 0,3 × 0,5 × †2 × 9,8 × 0,25 = 0,132 =3/)‡3ˆ%

Debit pada kolam tampungan akan keluar melalui pintu


air menuju saluran yang langsung terhubung dengan saluran
pembuang tersier bersamaan dengan debit pemompaan ketika
pintu dan 2 unit pompa dengan kapasitas masing-masing 20
liter/detik dioperasikan secara bersamaan. Saluran tersebut
direncanakan dengan dimensi sebagai berikut :

Diketahui :

Qoutflow pintu = 0,132 m3/detik


128

Qoutflow pompa = 0,04 m3/detik


(dioperasikan secara bersamaan 2 unit pompa
dengan kapasitas masing-masing 20 liter/detik =
0,02 m3/detik)
Qoutflow total = 0,132 + 0,04 = 0,172 m3/detik

Debit outflow total diatas akan dialirkan menuju saluran


pembuang tersier dengan kapasitas eksisting sebesar 0,591
m3/detik. Sehingga debit outflow total yang dibuang, masih dapat
ditampung oleh saluran pembuang tersier :
Qhidrolika > Qhidrologi saluran tersier + Qoutflow kolam total
0,591 > 0,299 + 0,172 = 0,471 m3/detik → OK

Dari nilai debit outflow total yang didapat = 0,172


m3/detik, direncanakan dimensi saluran yang menghubungkan
kolam tampungan dengan saluran tersier sebagai berikut :

n = 0,02
h = 0,55 meter (ditetapkan)
V = 0,45 m/detik (ditetapkan)
A = Q/V = 0,172 / 0,45 = 0,382 m2
b = A / h = 0,382 / 0,55 = 0,695 meter ≈ 0,70 meter
P = b + 2h = 1,80 m
R = A / P = 0,382 m2 / 1,80 m = 0,212 m
‰× ,&/× ,
=A X‹
H =V X‹
W = 0,000641 ≈ 0,001
Š ,
I

Sehingga didapatkan dimensi saluran yang mengalirkan


debit dari kolam tampungan ke saluran pembuang adalah b x h =
0,70 meter x 0,55 meter.
129

4.11 Perhitungan Kapasitas dan Debit Saluran Pembuang

Gambar 4.35 Skema Jaringan dan Lokasi Kawasan Hotel

4.11.1 Waktu Konsentrasi di Tiap Titik Saluran Pembuang

Contoh perhitungan waktu konsentrasi di titik B saluran


A–B:

to di titik A :

koefisien hambatan nd = 0,02


Lo = 53,4 meter
So = 0,02
,&7
) × *+
3+ = 1,44 t v
+ X
,&7
0,02 × 53,4
3+ = 1,44 t v = 3,70 =‡ ˆ3
0,02 X
130

* 243,49
3< Œ − • = = = 541,09 )‡3ˆ% = 9,02 =‡ ˆ3
Ž 0,45
3• • = 3+ + 3< = 3,70 + 9,02 = 12,72 =‡ ˆ3 = 0,21 •4=

Untuk nilai tc pada tiap titik saluran pembuang,


selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.33 berikut ini :

Tabel 4.36 Waktu Konsentrasi di Tiap Titik Saluran Pembuang


Titik t0 tf tc
No. Saluran
Kontrol (menit) (menit) menit jam
1 A - 3.70 0 3.70 0.06
2 B A-B 9.02 12.72 0.21
3 C B - C 2.35 15.07 0.25
4 D C - D 2.17 17.24 0.29
5 E - 3.70 0.00 3.70 0.06
6 F E-F 5.33 9.03 0.15
7 G D-G 2.24 19.49 0.32
8 H G-H 2.52 22.01 0.37
9 I H-I 1.93 23.93 0.40
10 J I-J 1.70 25.63 0.43
11 K - 3.91 0.00 25.63 0.43
12 L J-L 1.93 27.56 0.46
13 M - 3.68 0.00 27.56 0.46
14 N L-N 4.81 32.38 0.54
15 O N-O 4.93 37.30 0.62
16 P O-P 3.48 40.78 0.68
17 Q P-Q 0.74 41.52 0.69
18 R Q-R 2.93 44.45 0.74
Sumber : Hasil Perhitungan
131

4.11.2 Kapasitas Eksisting Saluran

Kapasitas saluran pembuang eksisting dihitung dengan


menggunakan rumus rasional.

• Contoh perhitungan kapasitas eksisting (Qhidrolika) saluran


tersier E – F :

Data yang ada :

b = 0,7 meter
h = 0,6 meter
ƥ ,
ƒ‡=ˆ‘ˆ ,4 )4!4‘ !4’6‘4 ′”′ = = =0,0014
– &&
m = 0 (berbentuk segiempat)
n = 0,02 (saluran beton)

Luas penampang saluran :


A = b x h = 0,7 m x 0,6 m = 0,42 m2

. = … + 2. ℎ = 0,7 + (2 x 0,6) = 1,90 m


Penampang basah saluran :

Π0,42
Jari-jari hidrolis penampang saluran :
—= = = 0,221 =‡3‡‘
. 1,90
1 1
Ž= ×— X#
×” X
= × 0,221 X#
× 0,0014 X
0,02
= 0,6846 meter/detik

Q hidrolika = A x V = 0,42 x 0,6846 = 0,288 meter3/detik

• Contoh perhitungan Qhidrologi saluran E – F :

tc = 0,15 jam
132

∑ ˜™.š™
∑š
Koefisien pengaliran gabungan ‘C’ =

C aspal × A aspal + C paving × A paving + C rumah × A rumah + C rumput × A rumput


C=
A aspal + A paving + A rumah + A rumput

0,8 × 431,64 + 0,75 × 1037,86 + 0,7 × 3986,07 + 0,15 × 2226,93


C= = 0,5529
431,64 + 1037,86 + 3986,07 + 2226,93

R24 24 X#
122.21 24 X#
I= ×V W = V W = 149,69 mm/jam
24 tc 24 0,15
Luas lahan ‘A’ = 0,00768 km2

Q hidrologi = 0,278 x C x I x A
= 0,278 x 0,5529 x 149,69 x 0,00768
= 0,177 m3/detik

Cek :
Q hidrolika ≥ Q hidrologi (OK)
0,288 m3/detik > 0,177 m3/detik (OK)

Untuk perhitungan kapasitas eksisting tiap ruas saluran pembuang


dapat dilihat pada Tabel 4.34 berikut ini :
133

Tabel 4.37 Kapasitas Eksisting Saluran (QHidrolika)


Q hidrolika - Kapasitas Saluran Eksisting
Titik Nama b h m A P R v Q hidrolika
No. n I
Kontrol Saluran (meter) (meter) (m2) (meter) (meter) (m/det) (m3/det)
1. F E-F 0.7 0.6 0 0.02 0.42 1.90 0.22 0.0014 0.685 0.288
2. G F-G 0.7 0.8 0 0.02 0.56 2.30 0.24 0.0029 1.056 0.591
3. H G-H 0.8 1.3 0 0.02 1.04 3.40 0.31 0.0055 1.683 1.751
4. I H-I 0.8 1.3 0 0.02 1.04 3.40 0.31 0.0018 0.965 1.004
5. J I-J 0.8 1.3 0 0.02 1.04 3.40 0.31 0.0028 1.211 1.260
6. L J-L 0.8 1.3 0 0.02 1.04 3.40 0.31 0.0027 1.174 1.221
7. N L-N 1.2 1.5 0 0.02 1.80 4.20 0.43 0.0004 0.535 0.962
8. O N-O 1.2 1.5 0 0.02 1.80 4.20 0.43 0.0023 1.366 2.458
9. P O-P 1.2 1.5 0 0.02 1.80 4.20 0.43 0.0007 0.764 1.376
10. Q P-Q 3.0 1.7 0 0.02 5.10 6.40 0.80 0.0034 2.506 12.780
11. R Q-R 1.5 2.0 0.5 0.02 5 5.97 0.84 0.0058 3.378 16.891
Sumber : Hasil Perhitungan
134

Tabel 4.38 Cek Kapasitas Eksisting (Q hidrolika > Q hidrologi)


Q hidrologi
Q hidrolika
Titik Nama L Sal. tc I A Kum. Q hidrologi ∆Q Ket.
No. C gab.
Kontrol Saluran (meter) (jam) (mm/jam) (km2) (m3/det) (m3/det)
1. F E-F 144.00 0.15 0.553 149.69 0.01 0.177 0.288 0.111 OK
2. G F-G 89 0.21 0.569 121.66 0.02 0.299 0.591 0.293 OK
3. H G-H 68.00 0.36 0.515 82.69 0.04 0.465 1.751 1.286 OK
4. I H-I 52.00 0.39 0.499 78.19 0.04 0.466 1.004 0.538 OK
5. J I-J 46.00 0.43 0.507 74.69 0.05 0.475 1.260 0.785 OK
6. L J-L 52.00 0.46 0.567 71.17 0.07 0.747 1.221 0.474 OK
7. N L-N 130.00 0.54 0.561 63.92 0.08 0.787 0.962 0.175 OK
8. O N-O 133.00 0.62 0.534 58.16 0.11 0.926 2.458 1.532 OK
9. P O-P 94.00 0.67 0.537 54.80 0.11 0.928 1.376 0.448 OK
10. Q P-Q 20.00 0.69 0.542 54.15 0.12 0.944 12.780 11.837 OK
11. R Q-R 79.00 0.74 0.562 51.75 0.13 1.012 16.891 15.879 OK
Sumber : Hasil Perhitungan
135

4.11.3 Gorong-gorong

Gorong-gorong yang dimaksud terletak pada titik Q


seperti ditunjukkan pada gambar skema jaringan (Gambar 4.36).
Debit eksisting pada gorong-gorong digunakan untuk
memeriksa apakah gorong-gorong masih dapat dilalui oleh debit
saluran yang berasal dari area hotel sesudah hotel berdiri.

Data yang ada :

Gorong-gorong ukuran b = 3 meter dan h = 1,70 meter


Debit ‘Q’= 12,780 m3/detik (debit hidrolika dari saluran P–Q)
Kecepatan ‘V’ = 2,5059 m/detik (perhitungan saluran P–Q)
Kemiringan S = 0,0034 (sama dengan kemiringan saluran)
L gorong-gorong = 20 meter (lebar jalan)
N = 0,02 (gorong-gorong beton)
A = b x h = 3 x 1,7 = 5,10 m
P = b + (2 x h) = 6,4 m
R = A/P = 0,7969 m

Sedangkan debit saluran setelah pembangunan hotel adalah :

Data yang ada :

tc di titik Q (saluran P - Q) = 0,69 jam


C gab. = 0,542 (perhitungan saluran P–Q)
Intensitas (I) = 54,15 mm/jam (perhitungan saluran P–Q)
Luas area (A) = 0,116 km2 (perhitungan saluran P–Q)

Q saluran setelah pembangunan hotel :


Q = 0,278 x C x I x A
Q = 0,278 x 0,542 x 54,15 x 0,116 = 0,944 m3/detik

Qhidrolika > Qhidrologi = 12,780 m3/det > 0,944 m3/det → OK


136

R
U O
Q

P
N

J
L
M
I
H

D
D
F
C

B
E

Gambar 4.36 Skema Jaringan

Setelah debit dan kapasitas saluran diketahui, maka


pemompaan air dari area hotel dapat dihitung. Besarnya
pemompaan air dari area hotel dilakukan dengan cara coba-coba
agar pemompaan yang dilakukan tidak terlalu membebani saluran
pembuang, namun juga bisa mengurangi debit air di kolam
137

tampungan hotel. Berikut penambahan debit ke saluran pembuang


tersier akibat pemompaan :

• Saluran F – G
Kapasitas saluran eksisting = 0,591 m3/detik
Penambahan debit pompa = 20 liter/detik = 0,02 m3/detik
Debit hidrologi (Q hidrologi) = 0,30 m3/detik
Debit pompa + Q hidrologi saluran = 0,32 m3/detik

Q hidrolika > Q hidrologi + debit pompa


0,591 m3/detik > 0,320 m3/detik (OK)
(diasumsikan jika hanya 1 unit pompa yang beroperasi)

Sehingga dapat disimpulkan jika saluran pembuang masih


mampu menerima debit pemompaan dari area hotel.

4.12 Analisa Profil Muka Air Pada Saluran Pembuang

Analisa profil muka air saluran pembuang dalam Tugas


Akhir ini menggunakan metode tahapan langsung (direct step).

Contoh perhitungan analisa muka air pada saluran


pembuang ruas Q – R (penampang trapesium) dengan metode
tahapan langsung / direct step.

Q = 1,0116 m3/detik
b = 1,50 meter
n = 0,02
S = 0,0058
z = 0,5
Ls = 79 meter

A = h(b + z.h) = h(1,5 + 0,5h) = 1,5h + 0,5h2

P = b + 2.h z 2 + 1 = 1,5 + 2.h 0,5 2 + 1 = 1,5 + 2,24h

R = A/P = (1,5h + 0,5h2 ) / (1,5 + 2,24h)


138

T = b + 2.z.h = 1,5 + 2.0,5.h = 1,5 + 1h

Perhitungan kedalaman normal (hn)


Rumus Manning : Q = V . A → Q = 1 .R 2 / 3 .S 1 / 2 . A
n

Q.n/S1/2 = A.R2/3
Q.n/S1/2 = 1,0116 × 0,02 / (0,00581/2) = 0,266

Tabel 4.39 Perhitungan hn Dengan Cara Coba-coba


hn A P R AR^2/3
0.000 0.000 1.500 0.000 0.000
0.080 0.123 1.679 0.073 0.022
0.160 0.253 1.858 0.136 0.067
0.240 0.389 2.038 0.191 0.129
0.320 0.531 2.217 0.240 0.205
0.376 0.635 2.342 0.271 0.266
Sumber : Hasil Perhitungan

Kedalaman normal hn = 0,376 meter

Tabel 4.40 Perhitungan hc Dengan Cara Coba-coba


hc A T Q2/g A3/T ∆
0.000 0.000 1.500 0.1044 0.0000 0.1044
0.100 0.155 1.600 0.1044 0.0023 0.1021
0.200 0.320 1.700 0.1044 0.0193 0.0852
0.300 0.495 1.800 0.1044 0.0674 0.0370
0.345 0.578 1.845 0.1044 0.1044 0.0000
Sumber : Hasil Perhitungan

Kedalaman kritis hc = 0,345 meter


139

Tabel 4.41 Nilai hn dan hc Tiap Ruas Pada Saluran Pembuang


Ruas hn (meter) hc (meter)
F-G 0.460 0.268
G-H 0.443 0.327
H-I 0.685 0.325
I-J 0.580 0.328
J-L 0.858 0.445
L-N 1.269 0.352
N-O 0.686 0.393
O-P 1.084 0.393
P-Q 0.282 0.216
Q-R 0.376 0.345
Sumber : Hasil Perhitungan
140

Tabel 4.42 Analisa Profil Muka Air Ruas R – Q Pada Saluran Pembuang

Q = 1,012 m3/detik S = 0,0058 hhilir = 2,00 meter


b = 1,50 meter n = 0,02
hn = 0,376 meter Ls = 79 meter
hc = 0,345 meter z = 0,5 (saluran trapesium)

Profil M1
Elv.dasar
h A P R R^(4/3) V V^2/2g E dE Se Sert dX ∑dX Elv.muka air
saluran
2.000 5.000 5.972 0.837 0.789 0.202 0.002089 2.002089 0.0000208 0 3.175 5.175

1.850 4.486 5.637 0.796 0.738 0.225 0.002594 1.852594 0.149494 0.0000276 0.0000242 26 26.0 3.325 5.175

1.700 3.995 5.301 0.754 0.686 0.253 0.003271 1.703271 0.149323 0.0000374 0.0000325 26 51.9 3.475 5.175

1.545 3.511 4.955 0.709 0.632 0.288 0.004236 1.549236 0.154036 0.0000526 0.0000450 27 79 3.631 5.176

Sumber : Hasil Perhitungan

Melalui penelusuran profil muka air di atas, diketahui terjadi back water dengan elevasi muka air
di titik kontrol Q (hulu) adalah +5,176 dan elevasi dasar saluran di titik kontrol Q (hulu) adalah +3,631
dengan tinggi muka air 1,545 m.
141

Tabel 4.43 Analisa Profil Muka Air Ruas Q – P Pada Saluran Pembuang

Q = 0,944 m3/detik S = 0,0034 hhilir = 1,545 meter


b = 3,00 meter n = 0,02
hn = 0,282 meter Ls = 20 meter
hc = 0,216 meter z = 0,00 (saluran persegi)

Profil M1
h A P R R^(4/3) V V^2/2g E dE Se Sert dX ∑dX Elv.dasar saluran Elv.muka air

1.545 4.635 6.090 0.761 0.695 0.204 0.002 1.547114 0.0000239 0 3.631 5.176

1.520 4.560 6.040 0.755 0.687 0.207 0.002 1.522184 0.024930 0.0000249 0.0000244 7 7 3.656 5.176

1.495 4.485 5.990 0.749 0.680 0.210 0.002 1.497258 0.024926 0.0000260 0.0000255 7 15 3.681 5.176

1.476 4.428 5.952 0.744 0.674 0.213 0.002 1.478317 0.018941 0.0000269 0.0000265 6 20 3.700 5.176

Sumber : Hasil Perhitungan

Melalui penelusuran profil muka air di atas, diketahui terjadi back water dengan elevasi muka
air di titik kontrol P (hulu) adalah +5,176 dan elevasi dasar saluran di titik kontrol P (hulu) adalah
+3,700 dengan tinggi muka air 1,476 m.
142

Tabel 4.44 Analisa Profil Muka Air Ruas P – O Pada Saluran Pembuang

Q = 0,928 m3/dt S = 0,0007 hhilir = 1,476 meter


b = 1,20 meter n = 0,02
hn = 1,084 meter Ls = 94 meter
hc = 0,393 meter z = 0,00 (saluran persegi)

Profil M1
h A P R R^(4/3) V V^2/2g E dE Se Sert dX ∑dX Elv.dasar saluran Elv.muka air

1.476 1.771 4.152 0.427 0.321 0.524 0.014 1.489991 0.0003416 0 3.700 5.176

1.467 1.760 4.134 0.426 0.320 0.527 0.014 1.481163 0.008828 0.0003466 0.0003441 23 23 3.717 5.184

1.458 1.750 4.116 0.425 0.320 0.530 0.014 1.472339 0.008825 0.0003517 0.0003492 24 47 3.734 5.192

1.441 1.729 4.081 0.424 0.318 0.537 0.015 1.455189 0.017149 0.0003620 0.0003569 47 94 3.768 5.208

Sumber : Hasil Perhitungan

Melalui penelusuran profil muka air di atas, diketahui terjadi back water dengan elevasi muka
air di titik kontrol O (hulu) adalah +5,208 dan elevasi dasar saluran di titik kontrol O (hulu) adalah
+3,768 dengan tinggi muka air 1,441 m.
143

Tabel 4.45 Analisa Profil Muka Air Ruas O – N Pada Saluran Pembuang

Q = 0,926 m3/dt S = 0,0023 hhilir = 1,441 meter


b = 1,20 meter n = 0,02
hn = 0,816 meter Ls = 133 meter
hc = 0,393 meter z = 0,00 (saluran persegi)

Profil M1
h A P R R^(4/3) V V^2/2g E dE Se Sert dX ∑dX Elv.dasar saluran Elv.muka air

1.441 1.729 4.081 0.424 0.318 0.535 0.015 1.455127 0.0003605 0 3.768 5.208

1.361 1.633 3.921 0.416 0.311 0.567 0.016 1.376898 0.078229 0.0004135 0.0003870 41 41 3.862 5.222

1.281 1.537 3.761 0.409 0.303 0.602 0.019 1.299011 0.077887 0.0004787 0.0004461 42 83 3.958 5.239

1.187 1.424 3.574 0.399 0.293 0.650 0.022 1.208542 0.090469 0.0005758 0.0005273 51 133 4.075 5.262

Sumber : Hasil Perhitungan

Melalui penelusuran profil muka air di atas, diketahui terjadi back water dengan elevasi muka air di
titik kontrol N (hulu) adalah +5,262 dan elevasi dasar saluran di titik kontrol N (hulu) adalah +4,075 dengan
tinggi muka air 1,187 m.
144

Tabel 4.46 Analisa Profil Muka Air Ruas N – L Pada Saluran Pembuang

Q = 0,787 m3/dt S = 0,0004 hhilir = 1,187 meter


b = 1,2 meter n = 0,02
hn = 1,269 meter Ls = 130 meter
hc = 0,352 meter z = 0,00 (saluran persegi)

Profil M2
h A P R R^(4/3) V V^2/2g E dE Se Sert dX ∑dX Elv.dasar saluran Elv.muka air

1.187 1.424 3.574 0.399 0.293 0.553 0.016 1.202580 0.0004165 0 4.075 5.262

1.190 1.428 3.580 0.399 0.294 0.551 0.016 1.205501 -0.002922 0.0004139 0.0004152 48 48 4.092 5.282

1.193 1.432 3.586 0.399 0.294 0.550 0.015 1.208423 -0.002922 0.0004114 0.0004126 50 97 4.110 5.303

1.195 1.434 3.590 0.399 0.294 0.549 0.015 1.210274 -0.001851 0.0004098 0.0004106 33 130 4.121 5.316

Sumber : Hasil Perhitungan

Melalui penelusuran profil muka air di atas, diketahui tidak terjadi back water dikarenakan
tinggi muka air di titik kontrol L (hulu) = 1,1949 m lebih rendah dari hn = 1,269 m.
145

Tabel 4.47 Analisa Profil Muka Air Ruas L – J Pada Saluran Pembuang

Q = 0,747 m3/dt S = 0,0027 hhilir = 0,956 meter


b = 0,80 meter n = 0,02
hn = 0,858 meter Ls = 52 meter
hc = 0,445 meter z = 0,00 (saluran persegi)

Profil M1
h A P R R^(4/3) V V^2/2g E dE Se Sert dX ∑dX Elv.dasar saluran Elv.muka air

1.195 0.956 3.190 0.300 0.201 0.781 0.031 1.226019 0.0012165 0 4.121 5.316

1.180 0.944 3.160 0.299 0.200 0.791 0.032 1.211815 0.014204 0.0012530 0.0012348 10 10 4.148 5.328

1.165 0.932 3.130 0.298 0.199 0.801 0.033 1.197642 0.014173 0.0012911 0.0012720 10 20 4.175 5.340

1.120 0.896 3.040 0.295 0.196 0.833 0.035 1.155420 0.042222 0.0014158 0.0013534 32 52 4.260 5.380

Sumber : Hasil Perhitungan

Melalui penelusuran profil muka air di atas, diketahui terjadi back water dengan elevasi muka
air di titik kontrol J (hulu) adalah +5,380 dan elevasi dasar saluran di titik kontrol J (hulu) adalah
+4,260 dengan tinggi muka air 1,120 m.
146

Tabel 4.48 Analisa Profil Muka Air Ruas J – I Pada Saluran Pembuang

Q = 0,475 m3/dt S = 0,0028 hhilir = 1,120 meter


b = 0,80 meter n = 0,02
hn = 0,580 meter Ls = 46 meter
hc = 0,328 meter z = 0,00 (saluran persegi)

Profil M1
h A P R R^(4/3) V V^2/2g E dE Se Sert dX ∑dX Elv.dasar saluran Elv.muka air

1.120 0.896 3.040 0.295 0.196 0.530 0.014 1.134346 0.0005734 0 4.260 5.380

1.090 0.872 2.980 0.293 0.194 0.545 0.015 1.105147 0.029119 0.0006113 0.0005923 13 13 4.297 5.387

1.060 0.848 2.920 0.290 0.192 0.560 0.016 1.076016 0.029131 0.0006529 0.0006321 13 26 4.335 5.395

1.015 0.812 2.830 0.287 0.189 0.585 0.017 1.032468 0.043548 0.0007273 0.0006883 20 46 4.392 5.407

Sumber : Hasil Perhitungan

Melalui penelusuran profil muka air di atas, diketahui terjadi back water dengan elevasi muka
air di titik kontrol I (hulu) adalah +5,407 dan elevasi dasar saluran di titik kontrol I (hulu) adalah
+4,392 dengan tinggi muka air 1,015 m.
147

Tabel 4.49 Analisa Profil Muka Air Ruas I – H Pada Saluran Pembuang

Q = 0,466 m3/dt S = 0,0018 hhilir = 1,015 meter


b = 0,80 meter n = 0,02
hn = 0,685 meter Ls = 52 meter
hc = 0,325 meter z = 0,00 (saluran persegi)

Profil M1
h A P R R^(4/3) V V^2/2g E dE Se Sert dX ∑dX Elv.dasar saluran Elv.muka air
1.015 0.812 2.830 0.287 0.189 0.574 0.017 1.031791 0.0006956 0 4.392 5.407
1.000 0.800 2.800 0.286 0.188 0.582 0.017 1.017298 0.014492 0.0007207 0.0007081 13 13 4.416 5.416
0.985 0.788 2.770 0.284 0.187 0.591 0.018 1.002829 0.014469 0.0007471 0.0007339 13 27 4.440 5.425
0.958 0.766 2.716 0.282 0.185 0.608 0.019 0.976848 0.025981 0.0007984 0.0007728 25 52 4.486 5.444

Sumber : Hasil Perhitungan

Melalui penelusuran profil muka air di atas, diketahui terjadi back water dengan elevasi muka
air di titik kontrol H (hulu) adalah +5,444 dan elevasi dasar saluran di titik kontrol H (hulu) adalah
+4,486 dengan tinggi muka air 0,958 m.
148

Tabel 4.50 Analisa Profil Muka Air Ruas H – G Pada Saluran Pembuang

Q = 0,465 m3/dt S = 0,0055 hhilir = 0,958 meter


b = 0,80 meter n = 0,02
hn = 0,443 meter Ls = 68 meter
hc = 0,327 meter z = 0,00 (saluran persegi)

Profil M1
h A P R R^(4/3) V V^2/2g E dE Se Sert dX ∑dX Elv.dasar saluran Elv.muka air

0.958 0.766 2.716 0.282 0.185 0.606 0.019 0.976750 0.0007942 0 4.486 5.444

0.858 0.686 2.516 0.273 0.177 0.677 0.023 0.881376 0.095375 0.0010358 0.0009150 21 21 4.600 5.458

0.758 0.606 2.316 0.262 0.168 0.766 0.030 0.787950 0.093425 0.0014018 0.0012188 22 43 4.720 5.478

0.650 0.520 2.100 0.248 0.155 0.893 0.041 0.690730 0.097220 0.0020536 0.0017277 26 68 4.862 5.512

Sumber : Hasil Perhitungan

Melalui penelusuran profil muka air di atas, diketahui terjadi back water dengan elevasi muka
air di titik kontrol G (hulu) adalah +5,512 dan elevasi dasar saluran di titik kontrol G (hulu) adalah
+4,862 dengan tinggi muka air 0,650 m.
149

Tabel 4.51 Analisa Profil Muka Air Ruas G – F Pada Saluran Pembuang

Q = 0,299 m3/dt S = 0,0029 hhilir = 0,650 meter


b = 0,70 meter n = 0,02
hn = 0,460 meter Ls = 89 meter
hc = 0,268 meter z = 0,00 (saluran persegi)

Profil M1
h A P R R^(4/3) V V^2/2g E dE Se Sert dX ∑dX Elv.dasar saluran Elv.muka air

0.650 0.455 2.000 0.228 0.139 0.656 0.022 0.671982 0.0012409 0 4.862 5.512

0.600 0.420 1.900 0.221 0.134 0.711 0.026 0.625798 0.046184 0.0015133 0.0013771 30 30 4.949 5.549

0.550 0.385 1.800 0.214 0.128 0.776 0.031 0.580702 0.045096 0.0018818 0.0016975 37 66 5.056 5.606

0.526 0.368 1.752 0.210 0.125 0.811 0.034 0.559568 0.021134 0.0021062 0.0019940 23 89 5.122 5.648

Sumber : Hasil Perhitungan

Melalui penelusuran profil muka air di atas, diketahui terjadi back water dengan elevasi muka
air di titik kontrol F (hulu) adalah +5,648 dan elevasi dasar saluran di titik kontrol F (hulu) adalah
+5,122 dengan tinggi muka air 0,526 m.
150

Dari hasil analisa profil muka air pada saluran pembuang


di atas, dapat diketahui bahwa dengan dimensi yang sudah
direncanakan, saluran masih mampu menampung limpasan air
dari area hotel.

Anda mungkin juga menyukai