PENDAHULUAN
1.1 Judul Program
Judul program ini adalah: GECOPONG (Gethuk Coklat Pingpong) untuk
membangkitkan kembali makanan tradisional di zaman modern
1
biasanya disajikan dengan taburan parutan kelapa diatasnya, dan memiliki rasa yang manis
dan gurih. Meskipun demikian gethuk sudah mulai ditinggalkan.
Di Surabaya sendiri, gethuk sangat familiar di kalangan masyarakatnya. Namun,
jajanan tersebut sudah tidak pernah lagi di jumpai. Para penjual jajanan ini, beralih usaha ke
makanan yang lebih modern seperti: kebab, roti Maryam, dan sebagainya. oleh karena itu,
untuk membangkitkan kembali minat masyarakat terhadap jajanan tradisional, saya sebagai
perencana usaha mengembangkan ide untuk membuat jajanan tradisional (gethuk)
dikombinasikan dengan coklat agar dapat bersaing dengan makanan-makanan modern.
2
BAB II
RENCANA PELAKSANAAN
2.1 Deskripsi Analisa Pasar
Gethuk yang merupakan makanan tradisional, sudah dikenal oleh sebagian
masyarakat Indonesia. Namun, untuk GECOPONG (Gethuk Coklat Pingpong) belum ada di
Surabaya.
2.3.2 Produk
Di dalam perencanaan usaha ini, kami membuat inovasi dari makanan tradisional
gethuk yang mngkombinasikannya dengan coklat. Jajanan tradisional yang mulai
ditinggalkan, dan tidak dapat bersaing dengan makan-makanan dari luar negeri menjadi
motivasi kami untuk menginovasi agar dapat kembali menarik masyarakat Indonesia untuk
mengkonsumsinya.
3
2.3.3 Harga
Gecopong Dapat dijual dengan harga 3000 rupiah per pack. Satu pack berisi 4 buah
gocopong. Atau dapat juga disesuaikan dengan perhitungan biaya pembuatan gecopong
yang disesuaikan dengan keuntungan yang diinginkan.
2.3.4 Tempat
Lokasi usaha adalahn hal yang paling penting bagi suatu usaha, karena dapat
menunjang berkembang atau tidaknya suatu usaha. Untuk lokasi pemasaran gecopong
sendiri, yang perlu dipertimbangkan adalah lokasi yang strategis seperti halnya lokasi
berada pada keramaian, di sekitar wilayah sekolah dan perkantoran, dan sebagainya.
4
BAB III
RENCANA PRODUKSI
3.2 Identifikasi Kebutuhan Peralatan dan Perlengkapan (Bahan Baku Utama &
Perlengkap)
Bahan baku utama GECOPONG adalah singkong dan coklat. Selain bahan utama
tersebut, dibutuhkan juga bahan-bahan pendamping seperti:
Bahan Pendukung
- Air untuk merebus singkong
- Pewarna makanan untuk memberi warna pada gecopong
- Garam
- Gula pasir
- Keju
- Meses
- Kelapa parut
Selain mempersiapkan bahan-bahan tersebut, dalam proses membuat Gethuk coklat
pingpong, diperlukan beberapa peralatan pendukung seperti:
Alat:
- Pisau
- Panci Rebus
- Baskom
- Parutan kelapa
- Kotak kemasan
- Kertas kue
- Sarung tangan Plastik
6
BAB IV
MANAJEMEN DAN ORGANISASI
4.1 Pemilik/Pengelola/Patungan
Dengan latar belakang di atas, saya Zulfainatul Rhohmah, berencana mendirikan
usaha “GECOPONG (Gethuk Coklat Pingpong)”
4.2 Perizinan
Dalam mendirikan usaha gethuk coklat pingpong ini, diperlukan beberapa izin yang
diajukan kepada instalasi terkait. Karena usaha ini termasuk dalam produk makanan home
industry, izin usaha yang diperlukan untuk usaha gethuk coklat pingpong ini adalah Produk
Industri Rumah Tangga (PIRT).
Calon pengusaha dapat mendatangi kantor Dinas Kesehatan terdekat dengan lokasi
produksi untuk mendapatkan formulir isiannya. Formulir dapat diisi dengan data
pendamping seperti:
1. Fotocopy KTP penanggung jawab usaha
2. Pas foto 3x4 sebanyak 2 lembar
3. Surat keterangan domisili usaha dari kantor Camat
4. Surat keterangan puskesmas atau dokter
5. Denah lokasi dan denah bangunan
Pihak Dinas Kesehatan akan melakukan kunjungan ke lokasi produksi untuk melihat
dan memberi arahan mengenai proses dan layout ruang produksi yang baik sesuaistandar
kebersihan dan kesehatan. Pihak Dinkes juga akan membawa beberapa sampel produk
untuk diuji lebih lanjut kandungannya. Setelah itu, peserta diminta mengikuti training
tentang produksi home industry, termasuk pengemasan produk, sebelum sertifikat PIRT
dikeluarkan.
Sedangkan untuk logo halal, walau tidak wajib ada, tapi sangat penting untuk
kenyamanan konsumen mengkonsumsi produk kita. sertifikasi halal bisa diajukan ke LP
POM MUI setempat dengan prosedur yang kurang lebih serupa dengan pengurusan izin
PIRT, hanya saja pemeriksaannya lebih pada sisi kehalalan bahan baku dan proses
produksinya.
7
4.3 Kebutuhan Kerja
Usaha gethuk coklat pingpong ini merupakan usaha perseorangan, di mana pengurus
usaha adalah sebagai berikut:
Pemilik Usaha :Zulfainatul Rhohmah
Total Karyawan :2 Orang
Pemilik/Pimpinan
Usaha
Karyawan 1 Karyawan 2
8
BAB V
RENCANA KEUANGAN
5.1 Sumber dan Penggunaan Dana
Investasi yang digunakan untuk memproduksi keripik bonggol pisang adalah
sebesar Rp 10.953.278 (sepuluh juta sembilan ratus lima puluh tiga ribu dua ratus tujuh
puluh delapan rupiah). Sumber dana yang digunakan untuk mendirikan usaha ini
seluruhnya adalah berasal dari modal sendiri.
5.2 Perkiraan Kebutuhan Dana
Asumsi :
Masa penggunaan panci selama waktu 5 tahun
Masa penggunaan kompor dan gas selama waktu 3 tahun
Masa penggunaan baskom selama waktu 1 tahun
Masa penggunaan pisau selama waktu 2 tahun
Masa penggunaan parutan kelapa selama waktu 1 tahun
Masa penggunaan talenan selama waktu 3 tahun
Peralatan Harga
Baskom Rp. 150.000
Kompor dan gas Rp. 700.000
Pisau Rp. 30.000
Panci Rp. 75.000
Parutan Rp. 14.000
Kotak Kemasan Rp. 135.000
Talenan Rp. 75.000
Kertas Kue Rp. 10.000
Sarung Tangan Rp. 9.000
Jumlah Investasi Rp. 1.198.000
9
Biaya Variabel
Singkong Rp. 50,000 x 30 = Rp. 1.500.000
Garam Rp. 3.000 x 30 = Rp. 90.000
Gula Rp. 26.000 x 30 = Rp. 780.000
Kertas Kemasan Rp. 135,000 x 30 = Rp. 4.050.000
Kertas Kue Rp. 10,000 x 30 = Rp. 300.000
Sarung tangan Rp. 9,000 x 30 = Rp. 180.000
Kelapa Rp. 15,000 x 30 = Rp. 450.000
Gas Lpg Rp. 22,000 x 4 = Rp. 88.000
Biaya listrik Rp. 95,000 x 1 = Rp. 95.000
Biaya air Rp. 60,000 x 1 = Rp. 40.000
Keuntungan yang dihasilkan pada analisa usaha diatas ini yaitu jika menjual 10
kemasan isi 4 dengan harga Rp. 5.000/kemasan, dan menjual 20 kemasan isi 9 dengan
harga 12.000/kemasan, maka nantinya dapat memperoleh keuntungan Rp. 1.089.306
per bulan dengan lama balik modal 1bulan.
10
BAB VI
PENUTUP
6.1 Komitmen dan Motivasi Membangun Usaha
1) Semakin terlupakannya jajanan tradisional di kota Surabaya
2) Berusaha melestarikan dan membangkitkan kembali selera masyarakat Indonesia
khususnya di Surabaya akan jajanan tradisional
3) Membantu perekonomian di Indonesia dengan berwirausaha
4) Bisa mendapatkan hasil maksimal dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
11