Analisa Hidrologi
Analisa hidrologi dilakukan untuk mendapatkan besarnya debit banjir rancangan
dan debit andalan.
Tabel 1 Hujan Maksimum Rerata Tahunan
Tahun
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Stasiun Hujan
Pacet Pandan
Pugeran
95
128
86
124
88
109
109
163
95
87
115
95
94
104
86
100
160
97
93
91
60
182
97
72
141
162
85
81
162
97
Rerata
103.04
107.04
122.41
99.00
94.67
119.00
81.33
117.00
129.33
113.33
1.
No
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2011
2009
2008
2005
2006
2014
2012
2010
2007
2013
Curah Hujan
(mm)
81.33
94.67
99.00
103.04
107.04
113.33
117.00
119.00
122.41
129.33
Sk* =
x x ..........................................................................................................(0)
Dy2 =
Sk
.............................................................................................................(0)
n
Dy
D y ...........................................................................................................(0)
Sk *
Sk** = D ............................................................................................................(0)
y
dengan:
Q
= atribut dari besarnya sebuah nilai statistik, didapat dari perhitungan dengan
rumus seperti pada Persamaan (1)
= atribut dari besarnya sebuah nilai statistik, didapat dari perhitungan dengan
rumus seperti pada Persamaan (2)
= jumla data
2.
3.
Menghitung nilai Sk*, yaitu tiap data hujan dikurangi data hujan rata-rata
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Hasil yang didapat dibandingkan dengan nilai Q/(n 0,5) dan R/(n0,5) tabel, syarat analisis
diterima (masih dalam batasan konsisten) jika nilai Q/(n 0,5) dan R/(n0,5) hitung lebih
kecil dari nilai Q/(n0,5) dan R/(n0,5) tabel.
Tabel 3 Nilai Q/(n0,5) dan R/(n0,5)
Q/n0,5
R/n0,5
90%
95%
99%
90%
95%
99%
1,05
1,10
1,12
1,14
1,17
1,14
1,22
1,24
1,27
1,29
1,29
1,42
1,48
1,52
1,55
1,21
1,34
1,40
1,44
1,50
1,28
1,43
1,50
1,55
1,62
1,38
1,60
1,70
1,78
1,85
1,22
1,36
(Sumber: Harto, 1993:168)
1,63
1,62
1,72
2,00
10
20
30
40
100
Perhitungan:
-
x x
Sk*
Dy2
Dy
Sk**
= Dy
27,282
Sk 2
=
= 74,43
n
10
Dy
| Sk* |
188,47
= 13,73
27,28
= 13,73 = 1,99
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2011
2009
2008
2005
2006
2014
2012
2010
2007
2013
Curah
Hujan
81.33
94.67
99.00
103.04
107.04
113.33
117.00
119.00
122.41
129.33
Sk*
-27.28
-13.95
-9.62
-5.58
-1.57
4.72
8.38
10.38
13.79
20.72
[Sk*]
27.28
13.95
9.62
5.58
1.57
4.72
8.38
10.38
13.79
20.72
Dy2
74.43
19.46
9.25
3.11
0.25
2.23
7.03
10.78
19.02
42.92
Dy
13.73
Sk**
1.99
1.02
0.70
0.41
0.11
0.34
0.61
0.76
1.00
1.51
[Sk**]
1.99
1.02
0.70
0.41
0.11
0.34
0.61
0.76
1.00
1.51
No
Curah
Hujan
108.62
Tahun
Rerata
Jumlah
Sk*
Dy2
[Sk*]
11.60
Dy
188.47
Sk**
Mak
Min
[Sk**]
1.99
0.11
1.99
0.11
2.
ini digunakan untuk mengetahui apakah data maksimum dan minimum dari rangkaian
data yang ada layak digunakan atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji Inlier-Outlier.
Dimana data yang menyimpang dari dua batas ambang, yaitu ambang bawah (X L) dan
ambang atas (XH) akan dihilangkan. Rumus untuk mencari ambang tersebut adalah
sebagai berikut:
XH
XL
dengan:
XH
XL
Kn
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kn
2,036
2,088
Jumlah
Data
24
25
Kn
2,467
2,468
Jumlah
Data
38
39
Kn
2,661
2,671
Jumlah
Data
60
65
Kn
2,837
2,866
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
2,134
2,175
2,213
2,247
2,279
2,309
2,335
2,361
2,385
2,408
2,429
2,448
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
2,502
2,519
2,534
2,549
2,563
2,577
2,591
2,604
2,616
2,628
2,639
2,650
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
55
2,682
2,692
2,700
2,710
2,719
2,727
2,736
2,744
2,753
2,760
2,768
2,804
70
75
80
85
90
95
100
110
120
130
140
2,893
2,917
2,940
2,961
2,981
3,000
3,017
3,049
3,078
3,104
3,129
Sumber: Departemen Pekerjaan Umum, Panduan Perencanaan Bendungan Urugan Volume II, 1999:8
Perhitungan:
-
Dari Tabel 5 (nilai Kn untuk Uji InlierOutlier), untuk jumlah data (n) sebesar 10 diperoleh nilai Kn sebesar 2,04
Hasil dari uji abnormalitas data tersebut setelah ditabelkan adalah sebagai berikut:
Tahun
Curah Hujan
(mm)
Log x
Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2011
2009
2008
2005
2006
2014
2012
2010
2007
2013
Stdev
Mean
Kn
81.33
94.67
99.00
103.04
107.04
113.33
117.00
119.00
122.41
129.33
=
=
=
1.91
1.98
2.00
2.01
2.03
2.05
2.07
2.08
2.09
2.11
0.06
2.03
2.04
3.
Analisa Frekuensi
Dalam analisa hidrologi selanjutnya diperlukan besaran curah hujan rancangan
yang terjadi di daerah tersebut. Curah hujan rancangan adalah hujan terbesar tahunan
dengan suatu kemungkinan tertentu atau hujan dengan suatu kemungkinan periode
ulang tertentu.
Dalam studi ini dipakai metode Gumbel dan
pertimbangan bawa cara ini lebih fleksibel dan dapat dipakai untuk semua data serta
umum digunakan dalam perhitungan maupun analisa curah hujan rancangan.
Tabel 7 Perbandingan Syarat Distribusi Frekuensi
Parameter
Gumbel
Cs 1.139
Ck 5.402
Tahun
Xi
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
103.04
107.04
122.41
99.00
94.67
119.00
81.33
117.00
129.33
113.33
1086.15
108.62
S
Cs
Ck
Cv
(Xi - X)
(Xi - X)2
(Xi - X)3
(Xi - X)4
-5.58
-1.57
13.79
-9.62
-13.95
10.38
-27.28
8.38
20.72
4.72
31.12
2.47
190.17
92.45
194.56
107.85
744.30
70.31
429.24
22.26
1884.72
-173.64
-3.88
2622.39
-888.93
-2713.81
1119.96
-20305.75
589.51
8893.16
105.03
-10755.95
968.70
6.11
36162.81
8547.14
37853.46
11630.65
553977.22
4942.94
184250.35
495.57
838834.94
14.47114
0.492956
3.795208
0.133233
harga rata-rata,
standart deviasi,
koefisien kepencengan.
Prosedur untuk menentukan kurva distribusi Log Person Tipe III adalah:
1.
Mengubah data debit banjir tahunan sebanyak n buah X 1, X2, X3,....Xn menjadi Log
X1, Log X2, Log X3,.........Log Xn.
2.
Log x
n
.............................................................................................(2-0)
dengan:
n = jumlah data
3.
4.
(n 1)
......................................................................(2-0)
5.
(Log x Log x )
n (Log x (Log x ) 3
(n 1)(n 2)(S) 3
..............................................................................(2-0)
Log x
+ K . S.......................................................................................(2-0)
Harga-harga K dapat dilihat dari (Tabel 9), dengan tingkat peluang atau periode
tertentu sesuai dengan nilai Cs nya.
6.
Mencari anti Log x untuk mendapatkan debit banjir dengan waktu balik yang
dikehendaki.
Perhitungan:
Log x
= log 81,33
= 1,91
-
Hitung nilai
= 1,91 2,03
Log x Log x
= -0,12
-
Hitung nilai
Log x Log x
= (-0,12)3
= -0,0018
-
CS
n (Log x (Log x ) 3
(n 1)(n 2)(S) 3
10 -0,0012
(10 1)(10 2)(0,06) 3
= -0,78
Perhitungan curah hujan lainnya ditabelkan sebagai berikut:
Tabel 10 Analisis Nilai Kemencengan (Cs)
No
Rmax (mm)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah
Rerata
Standart Deviasi
Cs
81.33
94.67
99.00
103.04
107.04
113.33
117.00
119.00
122.41
129.33
Peluang (%)
9.09
18.18
27.27
36.36
45.45
54.55
63.64
72.73
81.82
90.91
Log X
1.91
1.98
2.00
2.01
2.03
2.05
2.07
2.08
2.09
2.11
20.32
2.03
0.06
-0.78
Setelah didapatkan besarnya nilai kepencengan, standart deviasi, dan tinggi hujan ratarata, maka dapat dihitung besarnya curah hujan rancangan dengan menggunakan kala
ulang tertentu. Contoh perhitungan menghitung besarnya curah hujan rancangan dengan
menggunakan metode Log Pearson Tipe III sebagai berikut:
-
Dalam
studi
ini
karena
yang
akan
direncanakan adalah sebuah cek dam maka yang akan dipakai adalah curah hujan
rancangan dengan kala ulang lima tahun.
-
Log x
Log + K S
Tr
R rata-rata
Std. Deviasi
Kemencengan
Peluang
(tahun)
(log)
2
5
10
25
50
100
2,03
2,03
2,03
2,03
2,03
2,03
(log)
(Cs)
(%)
(tabel)
(log)
(mm)
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
-0,78
-0,78
-0,78
-0,78
-0,78
-0,78
50
20
10
4
2
1
0,13
0,86
1,17
1,46
1,62
1,75
2,04
2,08
2,10
2,12
2,13
2,14
109,64
121,31
126,71
131,87
134,86
137,33
4.
Kebenaran antara hasil pengamatan dengan model distribusi yang diharapkan atau
yang diperloeh secara otomatis,
2.
2.
Menghitung besarnya probabilitas untuk lebih kecil dari data yang ada (Pt).
Menghitung besarnya peluang data yang ada dengan menggunakan metode Weibull,
maka digunakan persamaan:
Pw
m
100% ..................................................................................................(0)
n 1
Pt - Pw
100
.................................................................................................(0)
Apabila besarnya nila D yang diperoleh lebih kecil dari Do (dari tabel) maka
hipotesa yang dilakukan diterima (memenuhi syarat distribusi yang diuji), jika nilai D
yang diperoleh lebih besar dari Do maka hipotesa yang dilakukan tidak diterima (tidak
memenuhi syarat distribusi yang diuji).
Tabel 12 Nilai Kritis D0 untuk Uji Smirnov-Kolmogorov
ukuran
sampel n
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
rumus
asimtotik
20
0,900
0,684
0,565
0,494
0,446
0,410
0,404
0,358
0,339
0,322
0,307
0,295
0,284
0,274
0,266
0,258
0,250
0,244
0,237
0,231
1,070
n
Derajat Kepercayaan ()
(%)
15
10
5
0,925
0,950
0,975
0,726
0,776
0,842
0,597
0,642
0,708
0,525
0,564
0,624
0,474
0,510
0,563
0,436
0,470
0,521
0,405
0,438
0,486
0,381
0,411
0,457
0,360
0,388
0,432
0,342
0,368
0,409
0,326
0,352
0,391
0,313
0,338
0,375
0,302
0,325
0,361
0,292
0,314
0,349
0,293
0,304
0,338
0,274
0,295
0,328
0,266
0,286
0,318
0,259
0,278
0,309
0,252
0,272
0,301
0,246
0,264
0,294
1,140
1,220
1,360
n
n
n
1
0,995
0,929
0,829
0,734
0,669
0,618
0,577
0,543
0,514
0,486
0,468
0,450
0,433
0,418
0,404
0,391
0,380
0,370
0,361
0,520
1,630
n
Sumber: Bonnier, 1980, dikutip dari Soewarno, Hidrologi Aplikasi Metode Statistik Untuk Analisa Data
Jilid I, 1995:199
Dalam contoh perhitungan ini dipakai data hujan satu harian tahun 2011 dengan
tinggi hujan satu harian sebesar 81,33 mm.
2.
3.
4.
m
n 1
1
= 0,0909 atau 9,09 %
10 1
Hitung nilai standart deviasi dan rata-rata dari keseluruhan nilai log x,
dalam perhitungan ini diperoleh nilai standart deviasi sebesar 0,06, dan rata-rata dari
keseluruhan nilai log x sebesar 2,03.
5.
Hitung nilai
= 1,91 2,03
Log x Log x
= -0,12
6.
Hitung nilai
Log x Log x
= (-0,12)3
= -0,0018
7.
CS
n (Log x ( Log x ) 3
(n 1)(n 2)(S) 3
10 0,0012
(10 1)(10 2)(0,07) 3
= -0,78
8.
Log x
+ (K . S)
Log x Log x
S
0,12
= 0,06 = -2,02
9.
10.
11.
Pt PW
100
4,29 9,09
100
= 0,05
12.
13.
Pt PW
dicocokkan dengan Dkritis (Tabel 12), jika Dmax < Dkritis maka distribusi diterima.
Untuk perhitungan lainnya ditampilkan di tabel berikut:
Tahun
2011
2009
2008
2005
2006
2014
2012
2010
2007
2013
Rmax (mm)
81.33
94.67
99.00
103.04
107.04
113.33
117.00
119.00
122.41
129.33
Peluang (%)
9.09
18.18
27.27
36.36
45.45
54.55
63.64
72.73
81.82
90.91
Log X
1.91
1.98
2.00
2.01
2.03
2.05
2.07
2.08
2.09
2.11
Jumlah
20.32
Rerata
2.03
Standart Deviasi
0.06
Rerata Log X
2.03
2.03
2.03
2.03
2.03
2.03
2.03
2.03
2.03
2.03
K
-2.02
-0.93
-0.61
-0.32
-0.04
0.37
0.60
0.72
0.92
1.32
Pr (%)
95.71
82.64
74.20
64.73
55.69
40.19
30.74
25.71
17.94
6.15
Pt (%)
4.29
17.36
25.80
35.27
44.31
59.81
69.26
74.29
82.06
93.85
D
0.05
0.01
0.01
0.01
0.01
0.05
0.06
0.02
0.00
0.03
-0.00123343
2.03
D maksimum
0.06
(%)
1
5
10
15
20
D kritis
0,49
0,41
0,37
0,35
0,32
D max
0,06
0,06
0,06
0,06
0,06
Keterangan
Diterima
Diterima
Diterima
Diterima
Diterima
(O j E j ) 2
Ej
..................................................................................................(0)
dengan:
x2 = parameter chi-kuadrat hitung
Ej = frekuensi teoritis kelas j
Oj = frekuensi pengamatan kelas j
Nilai x2 yang terhitung ini harus lebih kecil dari harga x2 tabel, yang didapat dari (Tabel
15)
Derajat kebebasan ini secara umum dapat dihitung dengan:
dk = k (P + 1).........................................................................................................(0)
dengan:
dk = derajat kebebasan
k
= banyaknya kelas
0,200
0,100
0,050
0,010
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1,642
3,219
4,642
5,989
7,289
8,558
9,803
11,030
12,242
13,442
2,706
4,605
6,251
7,779
9,236
10,645
12,017
13,362
14,987
15,987
3,841
5,991
7,815
9,488
11,070
12,592
14,067
15,507
16,919
18,307
6,635
9,210
11,345
13,277
15,086
16,812
18,475
20,090
21,666
23,209
Derajat Bebas ()
0,200
11
14,631
12
15,812
13
16,985
14
18,151
15
19,311
16
20,465
17
21,615
18
22,760
19
23,900
20
25,038
Sumber: Soetopo, Diktat Perkuliahan
0,100
0,050
0,010
17,275
18,549
19,812
21,064
22,307
23,542
24,769
25,989
27,204
28,412
19,675
21,026
22,362
23,685
24,996
26,296
27,587
28,869
30,144
31,410
24,725
26,217
27,688
29,141
30,578
32,000
33,409
34,805
36,191
37,566
Perhitungan:
-
= 1 + 3,22 log n
= 1 + 3,22 log 10
= 4,22
4 (kelas)
ni
1 n
1
1 3
= 0,25
-
Diketahui:
Pw
= 0,25
Cs
= -0,78
Log x
Log x
+ (K . S)
n 10
=
= 2,37
k
4
(O j E j ) 2
Ej
(2 2,37) 2
2,37
= 0,06
Perhitungan lainnya, langkah dan teorinya sama dengan yang diatas, sedangkan hasil
dari perhitungan ditabelkan sebagai berikut:
Tabel 16 Hasil Penentuan Kelas
No
1
2
3
Peluang
(%)
R rata-rata
Std.
Deviasi
Kemencenga
n
(log)
(log)
(Cs)
25
50
75
2.03
2.03
2.03
0.06
0.06
0.06
-0.78
-0.78
-0.78
0.73
0.13
-0.63
2.08
2.04
1.99
(mm)
119.29
109.64
98.67
Ej
Oj
2.37
2.37
2.37
2.37
(Oj - Ej)2/Ej
2
3
3
2
0.06
0.17
0.17
0.06
Jumlah
0.45
5.
(%)
1
5
10
20
D critis
11.35
7.82
6.25
4.64
D max
0.45
0.45
0.45
0.45
Keterangan
Diterima
Diterima
Diterima
Diterima
Koefisien Pengaliran
Koefisien Pengaliran (C) adalah perbandingan antara jumlah air yang mengalir
di suatu daerah akibat turunnya hujan dengan jumlah air hujan yang turun di daerah
tersebut. Besarnya koefisien pengaliran tergantung pada daerah pengaliran dan
karakteristik hujan pada suatu daerah yang meliputi: keadaan hujan, luas dan bentuk
daerah pengaliran, kemiringan daerah pengaliran, daya infiltrasi dan perkolasi tanah,
kebasahan tanah, suhu, udara, angin, evaporasi, tata guna lahan.
Cp
0,05
0,15
0,25
0,30
Kemiringan
(m/km)
200
100 200
50 100
0 50
Ct
0,10
0,05
0,00
0,00
Co
0,10
0,05
0,05
0,00
K (cm/dt)
Cs
< 10-5
0,25
10-5 10-6
10-3 10-4
> 10-3
0,20
0,10
0,05
Cc
0,25
0,20
0,10
0,05
Metode yang digunakan untuk menghitung debit banjir rencana adalah metode
Rasional, dengan rumus:
Q = (C. I . A)/3,6
I = R/24 . (24/tc)2/3
dengan:
Q = debit maksimum (m3 /detik),
C = koefisien limpasan (run off) air hujan,
I
Tr
(tahun)
1
10
25
50
100
95.78
105.98
110.70
115.20
117.82
119.97
A
(km2)
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
0.12
C
0.70
0.70
0.70
0.70
0.70
0.70
Banjir Rancangan
(m3/dt)
Q = (C.I.A)/3.6
2.27
2.51
2.62
2.73
2.79
2.84
Tabel 25 Debit Banjir Rancangan Metode Rasional DAS Afvour Sumber Bendo
No
Tr
(tahun)
A
(km2)
Banjir Rancangan
(m3/dt)
Q = (C.I.A)/3.6
10
25
50
100
95.78
105.98
110.70
115.20
117.82
119.97
0.07
0.07
0.07
0.07
0.07
0.07
0.70
0.70
0.70
0.70
0.70
0.70
1.30
1.44
1.51
1.57
1.60
1.63