Anda di halaman 1dari 8

Desain Kolam Olak

Type Kolam Olak berdasarkan bilangan Froude


(KP. 04, hal 99)
1. Untuk Fr < 1.7 tidak diperlukan kolam olak; pada saluran tanah, bagian hilir harus dilindungi dari bahaya
erosi, saluran pasangan batu atau beton tidak memerlukan lindungan khusus.
2. Bila 1.7 < Fr < 2.5, maka kolam olak diperlukan untuk meredam energi secara efektif. Pada umumnya
kolam olak dengan ambang ujung mampu bekerja dengan baik. Untuk penurunan muka air DZ < 1.5 m
dapat dipakai bangunan terjun tegak.
3. Jika 2.4 < Fr < 4.5, maka akan timbul situasi yang paling sulit dalam memilih kolam olak yang tepat. Lon -
catan air tidak terbentuk dengan baik dan menimbulkan gelombang sampai jarak yang jauh disaluran. Di -
gunakan blok yang berkururan besar (Tipe IV)
4. Kalau Fr > 4.5 ini merupakan kolam olak yang paling ekonomis, karena kolam olak ini pendek, termasuk
kolam olak tipe IIIyang dilengkapi dengan blok depan dan blok halang.
Persamaam energi :

2
P + He = yu + v1
2g
dimana :
P = tinggi bendung
He = ketinggian air maksimum di atas mercu
Q = debit banjir rencana (Q100)
Be = lebar efektif bendung
yu = kedalaman air pada kaki pelimpah
v1 = kecepatan aliran rata-rata pada kaki belakang pelimpah saat Q100

Contoh Data-data :

P = 3.3 m
He = 1.288 m
Q = 150 m3/dtk
Be = 46.191 m ( L)
2
g = 9.8 m/dtk
Kecepatan air dihulu bendung : Dari persamaan energi :

A = L x ( P + He ) 2
P + He = yu + v1
= 46.191 x ( 3.3 + 1.288 )
2 2g
= 211.9238 m 2
3.3 + 1.288 = yu + ( 3.247 / yu )
2 x 9.8
V0 = Q 2
A 4.588 = yu + ( 10.546 / yu )
= 150 19.6
211.9238 4.588 = yu + 10.546
2
= 0.708 m/dtk 19.6 yu
3 2
yu - 4.588 yu +
0.538 = 0
Besarnya kecepatan aliran : 0 = -2
Dengan trial dan error didapatkan nilai yu = 0.897 m
v1 = Q
L yu Kecepatan air pada penampang 1 (V1) :
= 150
46.191 x yu v1 = 3.247
= 150
yu
46.191 yu
= 3.247
= 3.247 0.897
yu = 3.620 m/dtk
Mencari angka Froude :

Fr = v1
√ ( g yu )
= 3.620
√ ( 9.8 x 0.897 )
= 3.620
2.9649
= 1.221 ≤ 4,5

Karena 1.221 ≤ 1.7 maka didesain menggunakan kolam olak type 1

• Tetapi apabil;a bilangan froud yang saudara


peroleh lebih besar dari 2,4 maka saudara
harus memilih kolam olak USBR tipe 2,3 atu 4
dengan perhitungan SBB:
Tinggi loncatan air (y2)

Persamaan untuk menghitung tinggi loncatan air dapat dihitung dengan rumus :

2 Maka :
y2 = 1x
(
√ ( 1 + 8 Fr )
- 1
)
y1 2 2 2
v2 = 2.7897 = 0.397 m
2
y2 = 0.5 x √ ( 1 + ( 8 x 1.221 ) - 1
) 2g 19.6
0.897
y2 = 0.5 x 2.5955 Persamaan energi : #
0.897
P + He = y2 + v2 2 + ∆Hf
y2 = 1.2978
2g
0.897 3.3 + 1.288 = 1.164 + 0.397 + ∆Hf
y2 = 1.164 m ∆Hf = 3.027 m

( Rumus ada di Kp. 02, hal 56)

Elevasi dasar kolam olakan :


Jadi tinggi loncat air tersebut (y2) = 1.164 m
Elevasi dasar kolam = elevasi mercu + He - v1 2 - yu
Kecepatan penampang 2 (v2) 2g
= 73.3 + 1.288 - 0.669 - 0.897
v2 = 3.247 = 73.022 m
1.164
= 2.7897 m/dtk
Untuk mendapatkan panjang kolam olakan :

n = yu ( 18 + Fr )
18
= 0.897 ( 18 + 1.221 )
18
= 0.958 m

L = 2.7 x y2 (Kp. 04, hal 105)


= 2.7 x 1.164
= 3.143 m
#
Jadi panjang kolam olakan = 12 m

Desain Lengkung Bendung

Untuk beton massa, jari-jari mercu bendung berkisar dari 0.3-0.7 Hmax (He) (Kp. 02, hal 42)
diambil = 0.5

r = 0.5 He
= 0.5 x 1.288
= 0.644 m

Perbandingan bangunan peluncur = 1 : 1


Tinggi mercu = 3.3 m (Gb. Di Kp. 04, hal 105)

n3 = yu ( 4 + Fr ) = 0.897 ( 4 + 1.221 )
6 6
= 0.781 m
Mencari nilai Hd

2
Hd = He - Vo
2g

Vo = Q/A
A = L(P+Hd)

Vo = Q
L(P+He-(Vo2/2g))

= 150
2
46.2 x ( 3.3 + 1.29 - ( Vo / 19.6 ) )
= 150
2
46.2 x ( 4.588 - 0.051 Vo )
= 150
2
211.9238 - 2.354 Vo

3
211.92 Vo - 2.35 Vo = 150

3
Vo - 90.017 Vo + 63.71 = 0
-49 = 0

Dengan trial dan error diperoleh nilai Vo = 1.275

Sehingga Vo 2 = 1.275 = 0.083 m , Hd = 1.288 - 1.626


2g 19.62 19.62
= -0.017 m
Gambar Kolam olak keseluruhan:

Vo2/2g = 0.083 m ∆H
He = 1.288 m
Hd = -0.017 m

Vo2/2g
r
V1
Vo = 1.275 V2 3 y2 = 1.164 m

yu = 0.897 m

2.7 x y2 = 3.143 m

Anda mungkin juga menyukai