Anda di halaman 1dari 5

3.5.

Perencanaan Dimensi Bendungan


3.5.1. Perencanaan Tinggi bendungan
Pada pengerjaan tugas besar ini, tinggi bendungan direncanakan setinggi 41
meter dengan Q 1000th . Setelah dilakukan kontrol dengan Q PMF, maka didapatkan
bahwa tinggi bendungan> muka air Q PMF.
Elevasi saat Q 1000th

= +58,895

Elevasi dasar sungai

= +31,00

Tinggi muka air masksimal

= elevasi Q1000th elevasi dasar


= 58,895 31,000
= 27,895 = 27,900

Tinggi Jagaan:
Tinggi gelombang karena angin (Hw)
Hw
= Tinggi gelombang (ft)
V
= Kecepatan angin (ditentukan sebesar 50 mil/jam)
F
= Panjang efektif fetch = 360 meter.
Diketahui
V
= 30 m/s
F
=360 m
Dari plotting grafik pada buku Bendungan Tipe Urugan didapat,

Hw
= 0,260 m
Akibat ketidaknormalan operasi pintu dan bangunan pelimpah (Ha)
Ha
= 0,5 m
Berdasarkan tipe bendungan (Ht)
Ht
= 1,0 meter
Tinggi gelombang akibat gempa (He)
He
= (K.T / 2 ) x (g.Ho)0,5
K
= Koefisien gempa = 0,15
T
= Periode gelombang (1 det)
g
= Percepatan gravitasi (9,8 m/det2)
Ho
= Kedalaman air di waduk = 36,547 m
He
= (0,15 x 1/(2)) x (9,8 x 27,895)0,5
= 0,395 m
Tinggi Jagaan Total
H = Hw + Ha + Ht + He
= 0,260 + 0,500 + 1,0 + 0,395
= 2,155 m

Elevasi tinggi bendungan

= elevasi saat Q1000th + Tinggi jagaan


= 58,895 + 2,155
= +61,050

Tinggi bendungan

= Elevasi tinggi bendungan elevasi dasar

= +61,050 31
= 30,05 m
Antisipasi ketinggian bendungan untuk mengantisipasibahaya konsolidsai sebesar 1%
H

= 1% x 30,05
= 0,305 m

Tinggi bendungan akhir

= tinggi bendungan + antisipasi ketinggian

(H)
Dengan elevasi puncak bendung

= 30,050 + 0,305
= 30,355 m = diperbesar menjadi 31 m
= + 61,355
= + 62,000

3.5.2 Lebar Mercu Bendungan


Lebar mercu bendunganyang memadai diperlukan agar puncak bendungan dapat
bertahan terhadap hempasan ombak di atas permukaan lereng yang berdekatan dengan
mercu tersebut dan dapat bertahan terhadap aliran filtrasi yang melalui bagian puncak
tubuh bendungan yang bersangkutan. Di samping itu, pada penentuan lebar mercu perlu
pula diperhatikan kegunaannya sebagai jalanjalan eksploitasi dan pemeliharaan
bendungan yang bersangkutan. Kadangkadang lebar mercu bendungan ditentukan
berdasarkan kegunaannya sebagai jalan lalu lintas umum.
Guna memperoleh lebar minimum mercu bendungan, biasanya dihitung dengan
rumus sebagai berikut (Thomas, 1976) :
B = 3,6 . H1/3 3
dimana:
B = lebar mercu bendungan (m)
H= tinggi bendungan (m)
Jadi,

3.5.3

= 3,6 . 31,00/3 3= 9,89 m

= 10 m

Kemiringan Lereng Tubuh Bendungan

Pada tubuh bendungan urugan mampunyai kemiringan lereng tertentu, untuk


merencanakannya, kemiringan tersebuut dapat ditentukan melalui persamaan :

m k .
. tg 1,1
1 k . . m

FS hulu
=

nk
. tg 1,1
1 k . n

FS hilir
=
dimana:

FS hulu
= faktor keamanan lereng bagian hulu

FS hilir
= faktor keamanan lereng bagian hilir
m

= kemiringan lereng hulu

= kemiringan lereng hilir

= koefisien gempa

= sudut geser dalam


Bahan material yang digunakan sesuai dengan data :
Gs

= 2,7

= 0,550

sat =

w (Gs+ e )
1+e

1( 2,7+0,55 )
1+0,55

= 2,08 ton / m3
=s w
= 2,08 - 1
= 1,08 ton / m3
'=

sat

= 2,08 / 1,08

= 0,02
= 26,5o

1,93 ton / m3
Kemiringan talud bagian hulu:
1,1=

m0,0385
. tan 26,5
1+ 0,0385 m

2,206+0,085 m=m0,039

2,245=0,915m
m =2,45 = 2,5
Kemiringan talud bagian hilir:
1,1=

n0,02
. tan 26,5
1+ 0,02. n

2,206+0,0441=1,000n+ 0,02

2,186=0,956
n =2

Anda mungkin juga menyukai