Pertemuan – 9, 10, 11
• Sub Pokok Bahasan :
Konsep Lentur Murni
Kelengkungan Balok
Regangan Longitudinal pada Balok
Tegangan Normal pada Balok
Konsep Lentur Murni
Jika momen lentur di suatu balok bernilai positif, maka tegangan lentur akan positif
(tarik) di bagian penampang di mana y adalah negatif, artinya di bagian bawah balok.
Sedangkan bagian atasnya tegangan lentur bernilai negatif (tekan).
Tegangan Normal pada Balok
bh 3 d 4
I I
12 64
bh 2 d 3
S S
6 32
Tegangan Normal pada Balok
Contoh 1
Sebuah balok sederhana AB dengan panjang bentang L =
6,70 m memikul beban terbagi rata dengan intensitas q =
20 kN/m. Beban terbagi rata tersebut meliputi juga berat
sendiri balok. Balok ini terbuat dari kayu lapis (glued
laminated wood) dan mempunyai penampang dengan
lebar b = 225 mm dan tinggi h = 690 mm. Hitung tegangan
tarik dan tekan maksimum di balok akibat lentur
Jawab : M = 1/8qL2 = 112,225 kNm = 112,225∙106 Nmm
bh 2 225690
2
S 17.853.750mm 3
6 6
M 112,225 106
c t 6,29MPa
S 17.853.750
Tegangan Normal pada Balok
Contoh 2
Balok kayu yang ditumpu sederhana dengan bentang L = 3,6 m memikul
beban terbagi rata q = 6 kN/m. Tegangan lentur ijin adalah 12,5 MPa,
berat kayu adalah 5,5 kN/m3. Tentukan ukuran balok yang memadai
Jawab :
1 2
Momen maksimum M maks qL 9,72kN.m
8
M maks
Modulus penampang yang diperlukan S 777.600mm 3
ijin
1 2
Karena S bh , dan dengan mengambil b = 150 mm, maka diperoleh
6
h = 200 mm
Tegangan Normal pada Balok
Contoh 3
Sebuah tiang vertikal yang tingginya 2,5 m
memikul beban lateral P = 12 kN di ujung
atasnya. Ada dua rencana yang diusulkan
yaitu tiang kayu solid atau tabung
aluminium berlubang.
a. Hitung diameter minimum d1 yang
dibutuhkan untuk tiang kayu jika
tegangan lentur ijin kayu adalah 15 MPa
b. Hitung diameter luar minimum yang
diperlukan d2 untuk tabung aluminium
jika tebal dinding adalah 1/8 dari
diameter luar dan tegangan lentur ijin
aluminium adalah 50 MPa
Jawab :
a. Tiang kayu
Diperoleh d1 = 273 mm
b. Tabung aluminium
Tebal dinding tabung adalah d2/8, sehingga diameter dalam tabung adalah d2 – d2/4 =
0,75d2. Maka momen inersia tabung :
I
64
d 2
4 4
0,75d 2 0,03356d 2
4
4
I 0,03356d 2
S2 0,06712d 2
3
Modulus penampang tabung
c d2 / 2
M maks 30kN.m
Modulus penampang yang diperlukan S2 600 103 mm 3
ijin 50MPa
q0 h h
M maks 10,464kN.m
2 3
• Sehingga diperoleh : V h2 2
y1
2I 4
Tegangan Geser pada Balok (Persegi)
Momen Inersia :
bh 3 1
I 25 1003 2,083 10 6 mm 4
12 12
Tegangan Normal di C :
My 2,24 10 6 25
C 26,88MPa
I 2,083 10 6
Tegangan Geser di C. Untuk mendapatkan nilai tegangan geser di titik C, terlebih dahulu perlu
dihitung statis momen, QC :
VC QC 8.400 23.437 ,5
C = 3,78 MPa
Ib 2,083 10 6 25
Tegangan Normal pada Balok
Contoh 6
Sebuah balok kayu AB yang memikul dua
beban terpusat P mempunyai penampang
persegi panjang dengan lebar b = 100 mm
dan tinggi h = 150 mm. Tentukan harga
beban ijin maksimum Pmaks jika tegangan
ijin lentur adalah ijin = 11 MPa (untuk
tarik dan tekan) dan tegangan ijin untuk
geser horizontal adalah ijin = 1,2 MPa
(abaikan berat sendiri balok)
Jawab :
Gaya geser maksimum terjadi di tumpuan dan momen lentur maksimum terjadi di seluruh daerah
antara kedua beban, nilainya adalah :
Vmaks = P Mmaks = Pa
Modulus penampang dan luas penampang :
bh 2
S A bh
6
Tegangan normal dan tegangan geser yang terjadi :
M maks 6 Pa 3Vmaks 3P
maks 2 maks
S bh 2A 2bh
Beban P maksimum untuk lentur dan geser, masing-masing adalah :
ijin bh 2 2 ijin bh
Plentur Pgeser
6a 3
Dengan mensubstitusikan nilai-nilainya diperoleh
Plentur = 8,25 kN Pgeser = 12,0 kN
Jadi tegangan lentur menentukan desain dan beban ijin maksimum adalah 8,25 kN
Tegangan Geser pada Balok (Dengan Sayap)
min
Vb 2
8 It
h h1
2
h h1
b h h1 1 th1 = 851.562,5 mm
h
Qaa yi Ai 3
2 2
Qaa
c2 = 123,864 mm c1 = 76,136 mm
A
Momen Inersia
bh 3 b t h1
3
I aa = 132.682.291,67 mm4 Ac22 = 105.478.247,16 mm4
3 3
I I aa Ac2 27.204.044,51mm 4
2
h h1
Q1 bh h1 c1 = 159.090 mm3
2
VQ1 45.000 159.090
1 = 10,53 MPa
It 27.204.044,51 25
Tegangan Geser Maksimum (di sumbu netral)
c
Qmaks tc 2 2 191.778,63 mm3 Soal 4.18 – 4.24
2
VQmaks 45.000 191.778,63
maks = 12,69 MPa
It 27.204.044,51 25
Balok Tersusun
I
1
12
1
210 2803 180 2003 264,2 10 6 mm 4
12
VQ
f 34,3N/mm
I
Jarak Sekrup. Karena jarak longitudinal sekrup adalah s, dan karena ada dua garis sekrup (satu di
masing-masing sisi flens), maka kapasitas beban sekrup adalah 2F per jarak s di sepanjang balok.
Dengan demikian, kapasitas sekrup per jarak satuan di sepanjang balok adalah 2F/s. Dengan
menyamakan 2F/s dengan aliran geser f, maka diperoleh nilai s yang dibutuhkan :
2F
s 64,1mm
f
Harga s ini adalah jarak ijin maksimum antar sekrup, setiap jarak yang lebih besar daripada 64,1 akan
menyebabkan sekrup kelebihan beban. Untuk memudahkan pelaksanaan, dan agar memenuhi
keamanan, dipilih jarak s = 60 mm.
Balok Dengan Beban Aksial
A
4
d 2
2 2
d1 11.706mm 2
I
64
d 2
4 4
d1 63,17 10 6 mm 4
d2
c 112,5mm
2
Tegangan Maksimum
P Mc P Mc
t 961kPa c 1860kPa
A I A I