Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

PT. Semen Kupang (Persero) adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri

semen yang saat ini sedang menjalin kerja sama operasional (KSO) dengan salah satu

perusahaan swasta PT. Sarana Agra Gemilang. Dalam eksplorasi pengeboran merupakan hal

yang sangat menentukan dalam suatu proses penambangan. Dengan eksplorasi yang baik

akan mendapatkan hasil yang baik dan dengan hasil yang baik akan sangat menentukan

tindakan yang akan ambil dalam proses penambangan tersebut. Salah satu hal yang dapat

menentukan layaknya suatu aktifitas penambangan melakukan produksi adalah dengan

mengetahui sampel (clay) dari (area)yang akan ditambang dan untuk mendapatkan sampel

(clay) yang baik diperlukan suatu proses pengambilan (sampling clay) yang sering disebut

geoteknik. Pengeboran geotek adalah inti (core barel) yang bertujuan untuk mendapatkan

data dan informasi tentang batuan gamping maupun tanah liat yang bor. Persyaratan utama

dalam pengeboran geoteknik adalah mendapatkan inti bor yang utuh, dengan (recovery) yang

maksimal. Maka jika mungkin (recovery>90%). Untuk mendapatkan data geoteknik yang

valid dan representatif bagi suatu rencana pengembangan, penentuan rencana titik bor dan

kedalaman pengeboran serta tercapaian (core recovery)yang tinggi adalah hal yang sangat

penting
1.2.Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini dapat mencoba tujuan untuk memanfaatkan pengeboran (clay) abu-

abu agar dapat memenuhi kualitas yang diinginkan sehingga dapat memenuhi target

produksi. Dalam pemanfaatan tanah liat (clay) perlu adanya upaya pencampuran berbeda

kadar yaitu pencampuran antara (brown clay, limeston sandy clay dan clay mixing dominand

brown minor) untuk memenuhi standar kualitas kalsium oksida (CaO) dan magnesiun oksida

(MgO) dan target produksi penambangan clay abu-abu.

Saat ini perusahaan melalui “Mining Departement” telah melakukan upaya pemanfaatan

clay abu dan dengan melakukan upaya pencampuran brown clay sebagai upaya

meningkatkan kadar kalsium oksida (CaO) dan magnesium oksida (MgO) yang di butuhkan,

upaya pencampuran tersebut di lakukan pada area lokasi tambang dengan menggunakan alat

buldozer.

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian pengeboran sampel ini adalah dengan

memanfaatkan bahan galian target kualis clay abu dalam upaya memenuhi target produksi

dengan fokus penelitian:

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Memanfaatkan pengeboran clay abu dan brown clay dengan menerapkan komposisi

pencampuran tanah liat yang sesuai untuk memenuhi standar kualitas kadar rata-

rata tanah liat abu yang dibutuhkan;

2. Mendapatkan hasil pengeboran tanah liat dengan kualitas memenuhi standar

perusahaan;
3. Mendapatkan clay abu-abu hasil pengeboran yang mampu memenuhi target

produksi penambangan tanah liat

BAB I

PENDAHULUAN

1.4. Latar Belakang

PT. Semen Kupang (Persero) adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri

semen yang saat ini sedang menjalin kerja sama operasional (KSO) dengan salah satu

perusahaan swasta PT. Sarana Agra Gemilang. Dalam eksplorasi pengeboran merupakan hal

yang sangat menentukan dalam suatu proses penambangan. Dengan eksplorasi yang baik

akan mendapatkan hasil yang baik dan dengan hasil yang baik akan sangat menentukan

tindakan yang akan ambil dalam proses penambangan tersebut. Salah satu hal yang dapat

menentukan layaknya suatu aktifitas penambangan melakukan produksi adalah dengan

mengetahui sampel (clay) dari (area)yang akan ditambang dan untuk mendapatkan sampel

(clay) yang baik diperlukan suatu proses pengambilan (sampling clay) yang sering disebut

geoteknik. Pengeboran geotek adalah inti (core barel) yang bertujuan untuk mendapatkan

data dan informasi tentang batuan gamping maupun tanah liat yang bor. Persyaratan utama

dalam pengeboran geoteknik adalah mendapatkan inti bor yang utuh, dengan (recovery) yang

maksimal. Maka jika mungkin (recovery>90%). Untuk mendapatkan data geoteknik yang

valid dan representatif bagi suatu rencana pengembangan, penentuan rencana titik bor dan

kedalaman pengeboran serta tercapaian (core recovery)yang tinggi adalah hal yang sangat

penting
1.5.Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini dapat mencoba tujuan untuk memanfaatkan pengeboran (clay) abu-

abu agar dapat memenuhi kualitas yang diinginkan sehingga dapat memenuhi target

produksi. Dalam pemanfaatan tanah liat (clay) perlu adanya upaya pencampuran berbeda

kadar yaitu pencampuran antara (brown clay, limeston sandy clay dan clay mixing dominand

brown minor) untuk memenuhi standar kualitas kalsium oksida (CaO) dan magnesiun oksida

(MgO) dan target produksi penambangan clay abu-abu.

Saat ini perusahaan melalui “Mining Departement” telah melakukan upaya pemanfaatan

clay abu dan dengan melakukan upaya pencampuran brown clay sebagai upaya

meningkatkan kadar kalsium oksida (CaO) dan magnesium oksida (MgO) yang di butuhkan,

upaya pencampuran tersebut di lakukan pada area lokasi tambang dengan menggunakan alat

buldozer.

1.6. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian pengeboran sampel ini adalah dengan

memanfaatkan bahan galian target kualis clay abu dalam upaya memenuhi target produksi

dengan fokus penelitian:

1. Kegiatan bor dilakukan hanya lempung clay abu;

2. Jenis

3. Kegiatan pencampuran dilakukan berlokasi pada area penambangan;

1.7. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui cara pengeboran clay abu dan brown clay dengan menerapkan komposisi

pencampuran tanah liat yang sesuai untuk memenuhi standar kualitas kadar rata-rata

tanah liat abu yang dibutuhkan;


2. Mengetahui hasil pengeboran tanah liat dengan kualitas memenuhi standar

perusahaan;

3. Mengetehui cara penegeboran sampel clay


1.8. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observatif, yaitu

penelitian langsung di lapangan. Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk lebih

memahami keberadaan lokasi dan kesesuaian dengan masalah yang ada di lapangan

digabungkan dengan teori yang relevan sehingga diperoleh suatu pola pendekatan

penyelesaian masalah. Tahapan penelitian dilakukan sebagai berikut:

1. Studi literatur

Studi literatur dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang

menunjang, yang diperoleh dari perusahaan terkait, perpustakaan, brosur-brosur, peta,

grafik, tabel sampling kadar.

2. Pengamatan dilapangan

Metode pengamatan di lapangan dilakukan dengan pengamatan secara langsung terhadap

kondisi lapangan dan masalah yang ada di lapangan serta gambaran secara nyata tentang

kegiatan penambangan, produksi, kualitas kadar batugamping, pemanfaatan batugamping low

grade yaitu dilakukan dengan cara pencampuran batu gamping beda kadar.

3. Pengambilan data

Data yang diambil harus akurat dengan permasalahan yang ada.

Carapengambilan data dilakukan dengan pengamatan langsung dilapangan dan data-data

yang diambil dari literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang ada.

Pengambilan data tergantung dari jenis data yang di butuhkan yaitu:

 Data kualitas kadar rata-rata batu gamping yang di butuhkan untuk bahan baku

pembuatan semen diperoleh dari perusahaan.

 Data pengambilan sampling material batu gamping kadar low grade dan high

gradediperoleh dari perusahaan.

 Data target produksi batu gamping perhari perbulan dan pertahun


 Data perbandingan pencampuran beda kadar yang lebih efisisen menggunakan

beberapa kerja alat diperoleh dari pengamatan hasil pencampuran beda kadar.

 Data jumlah cadangan batu gamping low grade dan high grade

 Data curah hujan diperoleh dari BMKG stasiun Lasiana Kota Kupang yang menjadi

arsip perusahaan.

 Data kualitas kadar batugamping hasil pencampuran diperoleh dari data analisis

laboratorium perusahaan.

 Data geologi, litologi, topografi diperoleh dari hasil penelitian terdahulu yang

berkaitan dengan lokasi penelitian.

1.8.1. Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan langkah dasar pemecahan masalah yang dihadapi di

lapangan sebagai upaya memanfaatkan batugamping low grade untuk memenuhi

batugamping yang berkualitas dalam proses pembuatan semen. Pengolahan data dibagi

menjadi beberapa bagian, yaitu:

1. Data standar kualitas kadar batu gamping digunakan untuk mengetahui rincian

ketetapankadar yang ditetapkan pada batugamping hasil penambangan.

2. Data kapasitas batugamping untuk mengetahui besarnya tonase timbunan yang ada di

lokasi tambang batugamping dan area penimbunan yang akan digunakan dalam proses

pencampuran.

3. Data analisis kadar batugamping untuk mengetahui kualitas kadar batugamping. Dari

hasil analisis dapat diketahui timbunan batugamping dengan kadar yang sudah

memenuhi standar ataupung yang masih dibawah standar perusahaan.

4. Data pengamatan pencampuran batugamping beda kadar menggunakan alat mekanis

buldozer dan wheel loader.


5. Data kualitas kadar batugamping hasil pencampuran saat ini, digunakan sebagai analisis

kualitas kadar dan kesesuaian dengan standar kualitas kadar perusahaan.

1.8.2. Hasil Pengolahan Data

Dapat dimanfaatkan batugamping low gradeyaitu dengan cara dilakukan pencampuran

batugamping berbeda kadar agar dapat memenuhi standar kualitas batugamping yang

dibutuhkan perusahaan. Sehingga batu gamping low grade dapat dimanfaatkan dan tidak

terbuang secara sia-sia dan target produksi bisa bertambah dengan dimanfaatkan

batugamping low grade.

1.9. Manfaat Yang Diharapkan

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini agar bahan galian limestonelow grade dapat

dimanfaatkan dengan efisien agar sumber daya bahan galian limestone tidak terbuang begitu

saja dapat menghemat bahan baku batugamping, sehingga dengan dimanfaatkan bahan galian

batu gamping low grade kiranya umur tambang batugamping bisa bertambah.

4. Kegiatan bor dilakukan hanya lempung clay abu;

5. Jenis

6. Kegiatan pencampuran dilakukan berlokasi pada area penambangan;

1.10. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

4. Mengetahui cara pengeboran clay abu dan brown clay dengan menerapkan komposisi

pencampuran tanah liat yang sesuai untuk memenuhi standar kualitas kadar rata-rata

tanah liat abu yang dibutuhkan;


5. Mengetahui hasil pengeboran tanah liat dengan kualitas memenuhi standar

perusahaan;

6. Mengetehui cara penegeboran sampel clay


1.11. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observatif, yaitu

penelitian langsung di lapangan. Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk lebih

memahami keberadaan lokasi dan kesesuaian dengan masalah yang ada di lapangan

digabungkan dengan teori yang relevan sehingga diperoleh suatu pola pendekatan

penyelesaian masalah. Tahapan penelitian dilakukan sebagai berikut:

4. Studi literatur

Studi literatur dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang

menunjang, yang diperoleh dari perusahaan terkait, perpustakaan, brosur-brosur, peta,

grafik, tabel sampling kadar.

5. Pengamatan dilapangan

Metode pengamatan di lapangan dilakukan dengan pengamatan secara langsung terhadap

kondisi lapangan dan masalah yang ada di lapangan serta gambaran secara nyata tentang

kegiatan penambangan, produksi, kualitas kadar batugamping, pemanfaatan batugamping low

grade yaitu dilakukan dengan cara pencampuran batu gamping beda kadar.

6. Pengambilan data

Data yang diambil harus akurat dengan permasalahan yang ada.

Carapengambilan data dilakukan dengan pengamatan langsung dilapangan dan data-data

yang diambil dari literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang ada.

Pengambilan data tergantung dari jenis data yang di butuhkan yaitu:

 Data kualitas kadar rata-rata batu gamping yang di butuhkan untuk bahan baku

pembuatan semen diperoleh dari perusahaan.

 Data pengambilan sampling material batu gamping kadar low grade dan high

gradediperoleh dari perusahaan.

 Data target produksi batu gamping perhari perbulan dan pertahun


 Data perbandingan pencampuran beda kadar yang lebih efisisen menggunakan

beberapa kerja alat diperoleh dari pengamatan hasil pencampuran beda kadar.

 Data jumlah cadangan batu gamping low grade dan high grade

 Data curah hujan diperoleh dari BMKG stasiun Lasiana Kota Kupang yang menjadi

arsip perusahaan.

 Data kualitas kadar batugamping hasil pencampuran diperoleh dari data analisis

laboratorium perusahaan.

 Data geologi, litologi, topografi diperoleh dari hasil penelitian terdahulu yang

berkaitan dengan lokasi penelitian.

1.11.1. Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan langkah dasar pemecahan masalah yang dihadapi di

lapangan sebagai upaya memanfaatkan batugamping low grade untuk memenuhi

batugamping yang berkualitas dalam proses pembuatan semen. Pengolahan data dibagi

menjadi beberapa bagian, yaitu:

6. Data standar kualitas kadar batu gamping digunakan untuk mengetahui rincian

ketetapankadar yang ditetapkan pada batugamping hasil penambangan.

7. Data kapasitas batugamping untuk mengetahui besarnya tonase timbunan yang ada di

lokasi tambang batugamping dan area penimbunan yang akan digunakan dalam proses

pencampuran.

8. Data analisis kadar batugamping untuk mengetahui kualitas kadar batugamping. Dari

hasil analisis dapat diketahui timbunan batugamping dengan kadar yang sudah

memenuhi standar ataupung yang masih dibawah standar perusahaan.

9. Data pengamatan pencampuran batugamping beda kadar menggunakan alat mekanis

buldozer dan wheel loader.


10. Data kualitas kadar batugamping hasil pencampuran saat ini, digunakan sebagai

analisis kualitas kadar dan kesesuaian dengan standar kualitas kadar perusahaan.

1.11.2. Hasil Pengolahan Data

Dapat dimanfaatkan batugamping low gradeyaitu dengan cara dilakukan pencampuran

batugamping berbeda kadar agar dapat memenuhi standar kualitas batugamping yang

dibutuhkan perusahaan. Sehingga batu gamping low grade dapat dimanfaatkan dan tidak

terbuang secara sia-sia dan target produksi bisa bertambah dengan dimanfaatkan

batugamping low grade.

1.12. Manfaat Yang Diharapkan

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini agar bahan galian limestonelow grade dapat

dimanfaatkan dengan efisien agar sumber daya bahan galian limestone tidak terbuang begitu

saja dapat menghemat bahan baku batugamping, sehingga dengan dimanfaatkan bahan galian

batu gamping low grade kiranya umur tambang batugamping bisa bertambah.

EVALUSI HASIL DATA PENGEBORAN QUARRY CLAY BLOK A PT. SARANA


AGRA GEMILANG KERJA SAMA OPERASIONAL (KSO) PT. SEMEN KUPANG
(PERSERO)

Tujuan penelitian

Evalusi

Anda mungkin juga menyukai