Dengan tanggapan, saran dan masukan dari Pemberi Tugas diharapkan bisa diperoleh
pedoman bersama untuk pelaksanaan tahapan pekerjaan selanjutnya serta dapat membantu
tercapainya sasaran pekerjaan ini. Kami ucapkan terima kasih kepada Pemberi Tugas, PT.
Kanaka Barata Jaya JO – PT. Kaffa Persada Enginering atas kepercayaan yang diberikan
kepada kami untuk menyelesaikan pekerjaan ini.
Team Leader
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………...
BAB 1. PENDAHULUAN……………………………………………………………………..
1.1. Latar Belakang……………………………………………………………………………………………………..
2.1. Maksud dan Tujuan………………………………………………………………………………………………
3.1. Lokasi Pekerjaan…………………………………………………………………………………………………..
4.1. Lingkup Pekerjaan………………………………………………………………………………………………..
BAB 2. ANALISA GEOTEKNIK……………………………………………………………
1.1. Pendahuluan………………………………………………………………………………………………………..
2.1. Lingkup Pekerjaan………………………………………………………………………………………………..
3.1. Metodologi Pekerjaan………………………………………………………………………………………….
4.1. Penyelidikan Lapangan…………………………………………………………………………………………
5.1. Kondisi Geoteknik…………………………………………………………………………………………………
6.1. Kesimpulan dan Saran…………………………………………………………………………………………
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Untuk memenuhi kebutuhan akan hasil yang dapat diambil dari quarry dan keingintahuan
akan tiap lapisan tanah yang akan di eksplorasi atau hasil alam yang akan di ambil, maka
diperlukan pekerjaaan penyelidikan tanah / boring ini untuk mendukungnya. Untuk
melaksanakan mining maka perlu didukung oleh perencanaan teknik yang matang agar
dapat menghasilkan suatu hasil eksplorasi yang efektif dan ramah lingkungan. Kebutuhan
akan perencanaan teknik mining yang baik merupakan suatu yang diharapkan oleh
perusahaan yang mengelola quarry dan merupakan faktor penunjang lancarnya roda
perekonomian perusahaan.
Adapun tujuan dari penyelidikan tanah / boring ini adalah unsur terkaitnya antara
perencanaan dengan pelaksanaan nantinya dan agar dalam pelaksanaan eksplorasi tersebut
dapat terealisasi sebagaimana fungsi dan penggunaan hasil alam dari quarry tersebut bagi
perusahaan dan masyarakat. Kerangka acuan kerja bertujuan untuk menjadi pedoman
konsep pelaksanaan dan hasil yang ingin dicapai dalam pengelolaan quarry ini adalah hasil
dari penyelidikan tanah / boring, mencakup hasil yang dapat memberikan gambaran produk
yang ingin diwujudkan untuk keperluan perusahaan.
Untuk pelaksanaan pekerjaan mining Quarry Cipatat – Bandung Barat diperlukan
perencanaan teknik eksplorasi, dan dipersiapkan pada Tahun Anggaran 2020.
2.1. Maksud dan Tujuan
Maksud dari kegiatan ini adalah mengetahui sifat fisik dan mekanis dari lapisan tanah yang
akan di eksplorasi. Sifat fisik berupa warna, gradasi butiran, likuiditas, berat jenis dll,
sedangkan sifat mekanis berupa kemampatan butiran tanah.
Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :
Memberikan informasi yang jelas pelapisan tanah sampai kedalaman tertentu
Mendapat gambaran jenis hasil alam yang di eksplorasi sesuai yang di butuhkan
perusahaan
Memberikan masukan untuk masalah yang mungkin timbul seperti stabilitas lereng,
penurunan dll.
3.1. Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan untuk kegiatan eksplorasi mining quarry terletak pada Kecamatan Cipatat –
Bandung Barat. Lokasi pekerjaan dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
4.1. Lingkup Pekerjaan
Survey Geologi dan Geoteknik
a) Tujuan
Tujuan utama dari penyelidikan geoteknik lapangan dan bawah permukaan
adalah untuk memberikan informasi tentang kondisi bawah permukaan tanah,
bahaya geoteknik, dan ketersediaan tanah, agregat dan batuan pada eksplorasi
quarry.
b) Lingkup Pekerjaan
Penyelidikan Lapangan
Meliputi pemeriksaan sifat tanah (konsistensi, jenis tanah, warna) sesuai
dengan Metoda USCS.
Penyelidikan Tanah
Penyelidikan geoteknik disini merupakan bagian dari penyelidikan tanah yang
mencakup seluruh penyelidikan lokasi kegiatan berdasarkan klasifikasi jenis
tanah yang didapat dari hasil tes dengan mengadakan peninjauan kembali
terhadap semua data tanah dan material guna menentukan jenis/tipe
eksplorasi yang tepat dan sesuai tahapan kegiatannya, sebagai berikut :
Mengadakan penyelidikan tanah dan material di lokasi pelaksanaan quarry
yang akan dieksplorasi dengan menetapkan lokasi titik‐titik bor yang
diperlukan langsung di lapangan.
Lokasi Quarry
Penentuan lokasi quarry baik untuk perkerasan jalan, struktur jembatan,
maupun unutk bahan timbunan (borrow pit) diutamakan yang ada di sekitar
lokasi pekerjaan.
Penjelasan mengenai quarry meliputi jenis dan karakteristik bahan, perkiraan
kuantitas, jarak ke lokasi pekerjaan, serta kesulitan – kesulitan yang mungkin
timbul dalam proses penambangannya, dilengkapi dengan foto – foto.
c) Keluaran survey Geoteknik
Keluaran dari survey geologi / geoteknik berupa :
Laporan penyelidikan tanah yang di dalamnya memuat :
Properties Tanah berupa nilai
Unconfined,
Kadar air
Peta penyebaran tanah yang di dalamnya memuat :
Kondisi lapisan tanah
Foto Dokumentasi
BAB 2. ANALISA GEOTEKNIK
1.1. Pendahuluan
Penyelidikan tanah adalah salah satu kegiatan pengumpulan data lapangan yang memegang
peranan penting dalam menentukan jenis lapisan tanah dan karakteristiknya. Oleh sebab itu
kegiatan ini dilakukan dengan persiapan yang baik dan memperhatikan hasil survey
pendahuluan dan data sekunder yang ada.
2.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan survey geoteknik ini meliputi pekerjaan lapangan seperti dibawah ini:
Pemboran mesin sebanyak 3 titik pada Perencanaan eksplorasi quarry
3.1. Metodologi Pekerjaan
Umum
a) Team yang akan bertugas di lapangan akan dilengkapi dengan alat‐alat yang
diperlukan sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan sempurna.
b) Team tersebut dipimpin oleh seorang yang ahli dibidang geoteknik dan mekanika
tanah dan akan bekerja penuh tanggung jawab untuk mendapatkan hasil yang
optimal.
c) Pemboran dan pengambilan contoh tanah dilakukan sesuai dengan aturan yang
berlaku dengan ketelitian tinggi sehingga interprestasi dan percobaan yang akan
dilakukan tidak menjumpai kesulitan.
d) Cara klarifikasi jenis tanah akan dilakukan menurut ASTM / AASHTO. Penamaan
jenis tanah akan menggunakan bahasa Indonesia yang diberi penjelasan dalam
bahasa Inggrisnya dengan cara menulis dalam kurung. Hal ini dimaksudkan untuk
keseragaman penggunaan istilah.
e) Pada tiap lubang bor yang dikerjakan akan dilakukan pencatatan lokasi, elevasi
permukaan pemboran, tanggal dimulainya pemboran, tanggal selesai dan alat
yang digunakan.
Pekerjaan Boring
a) Alat yang digunakan adalah type Rotary Drilling dengan kapasitas dapat
mencapai kedalaman yang ditentukan atau setelah didapat informasi yang cukup
mengenai letak lapisan tanah sampai kedalaman 30 meter, jenis tanah dan
batuan dengan tebalnya.
b) Mata bor harus mempunyai diameter cukup besar sehingga undisturbed sample
yang diiginkan dapat diambil dengan baik.
c) Pemboran tanah dilakukan sampai lapisan tanah dengan kedalaman 30 meter
tiap titik.
d) Dalam hal di mana sampai kedalaman 40 meter, belum ditentukan lapisan tanah
keras, maka pemboran dihentikan sementara untuk mendapatkan pengarahan
dari Pemberi Tugas.
e) Dalam hal perlu digunakan casing, maka pelaksanaan harus dilengkapi untuk
keperluan tersebut. Menarik casing dan menutup lobang bor kembali harus
sepegetahuan pengawas yang ditunjuk oleh proyek.
f) Pada tiap lubang bor yang dikerjakan, harus dilakukan pencatatan lokasi, tinggi
terhadap permukaan pemboran, tanggal dimulai dan selesainya pemboran serta
alat yang dipergunakan.
g) Pencatatan sebagai hasil boring dibuat borlog yang paling sedikit dilengkapi
lithologi, letak muka air tanah dan sebagainya beserta letak kedalaman lapisan
yang bersangkutan. Prosedur mengikuti standard ASTM D 2488. Pencatatan
muka air tanah dalam lubang bor harus diamati dalam waktu pengamatan 12‐24
jam untuk mendapatkan muka air tanah statis.
Pengeboran dan Pengambilan Sampel
a) Pengeboran akan dikerjakan sampai kedalaman yang dibutuhkan sehingga
didapat informasi yang cukup mengenai letak lapisan tanah, jenis batuan dan
tebalnya.
b) Pelaksanaan pengeboran dan pengambilan sampelnya dilaksanakan sebagai
berikut :
c) Pelaksanaan pengeboran akan dikerjakan dengan alat bor yang digerakkan
dengan mesin yang mampu mencapai kedalaman yang dibutuhkan;
d) Pada setiap interval kedalaman 1,00 meter akan dilakukan pengambilan contoh
tanahnya (tidak perlu undisturbed);
e) Sebagai hasil bor, akan dibuat bor log yang paling sedikit dilengkapi dengan
lihtologi (geological description), letak muka air tanah dan sebagainya beserta
letak kedalaman lapisan tanah yang bersangkutan;
4.1. Penyelidikan Lapangan
Penyelidikan lapangan yang telah dilakukan pada daerah eksplorasi quarry, adalah sebagai
berikut :
Bor Mesin
Dipakai alat rotary drilling machine dengan pengambilan contoh inti. Pada pekerjaan
pemboran mesin dilakukan pengambilan contoh tanah tak terganggu untuk setiap
lubang bor.
Pemboran inti ini diikuti dengan pengambilan contoh tak terganggu berupa tabung.
Total telah dilakukan pemboran inti 3 titik pada quarry cipatat.
5.1. Kondisi Geoteknik
Berdasarkan hasil penyelidikan tanah yaitu pemboran mesin sebanyak 3 titik, dengan
kedalaman maksimum mencapai 30 m. Dapat diketahui jenis lapisan tanah di bawah
permukaan tanah. Pada umumnya lapisan tanah dan batuan yang terdapat pada daerah
eksplorasi quarry cipatat dapat diuraikan mulai dari lapisan paling atas sampai paling bawah
sebagai berikut :
‐ Lapisan Lempung kelanauan pasiran halus pada kedalaman 0 – 7.15 m pada BH1, 0 – 3.40
m pada BH2, 5,5 – 32 m pada BH3. Kemudian ditemukan Lapisan Pasir halus dan agak kasar
pada kedalaman 7.15 – 26 m pada BH1, 3.40 – 21 m pada BH2, 32 – 46,5 m pada BH3.
Kemudian ditemukan Lapisan Pasir agak kasar campur batuan kerikil besar‐kecil pada
kedalaman 26 – 30 m pada BH1, 21 – 27 m pada BH2, 32 – 46,5 m pada BH3. Kemudian
ditemukan Lapisan batuan pasir pada kedalaman 27 – 30 m pada BH2, 32 – 46,5 m pada
BH3.
6.1. Kesimpulan dan Saran
Setelah dilakukan analisa geoteknik, dapat diambil saran dan rekomendasi. Hasil
penyelidikan tanah yang berupa bor mesin menunjukkan lapisan tanah yang terdapat di
daerah eksplorasi quarry cipatat, sehingga dapat dilakukan eksplorasi hasil alam.
Berdasarkan hasil analisa tersebut disarankan eksplorasi pada BH‐1 mulai kedalaman 7.15–
30m, pada BH‐2 mulai kedalaman 3.40‐30m, pada BH‐3 mulai kedalaman 3.40‐30m.
Beberapa saran untuk pelaksanaan eksplorasi quarry cipatat:
Melakukan trial eksplorasi untuk mengetahui lapisan tanah dengan lebih teliti
Setelah eksplorasi sumber daya alam, dilakukan usaha konservasi.
HASIL DATA BORELOG
BORING LOG
BORING NO : BH‐1
PROJECT : PENYELIDIKAN TANAH QUARRY CIPATAT PROJECT NO : ‐
CLIENT : PT. KANAKA BARATA JAYA TESTED DATE : 11 Juni 2020
LOCATION : QUARRY CIPATAT ELEVATION : ‐
DRILLER : DIKDIK UNIT MACHINE : Jackro
DRILL RIG : Tone TAS‐3E BORING METHOD : Rotary Core Drilling
GROUND WATER TABLE : Initial : ‐1,00 m At Completion : ‐1,00 m
SOIL SYMBOLS,
ELEVATION / DEPTH
SAMPLERS AND TEST USCS DESCRIPTION COLOR CHARACTER
(m)
DATA
SOIL SYMBOLS,
ELEVATION / DEPTH
SAMPLERS AND TEST USCS DESCRIPTION COLOR CHARACTER
(m)
DATA
UDS
Lepas