Anda di halaman 1dari 20

geoteknik

Laporan Soil Test

PERENCANAAN DAN SUPERVISI PEKERJAAN TPK


MODERN TPK CABAK, CEPU, JAWA TENGAH

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan telah selesainya pekerjaan Penyelidikan Tanah/Investigasi


PERENCANAAN DAN SUPERVISI PEKERJAAN TPK MODERN, TPK CABAK,
CEPU, JAWA TENGAH, yang terdiri dari; 1 titik uji Pemboran Hand Auger, 1 titik
Uji Sondir (CPT), dan uji laboratorium soil, (lokasi titik penyelidikan tanah
ditentukan oleh site manager, lihat tabel dan peta lokasi terlampir).
Penyelidikan geoteknik ini dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah
disepakati dengan Konsultan Perencana/ Pemberi Tugas.

Kami sangat menghargai kesempatan yang diberikan untuk berpartisipasi pada


proyek ini dan apabila dalam laporan ini terdapat hal-hal yang perlu diperbaiki
dan didiskusikan, mohon untuk menghubungi kami.

Atas perhatian dan kerjasamanya yang baik diucapkan terima kasih

Bambang Priyambodo Rudy Hendarto


Tim Geoteknik Team
Leader

2
geoteknik

PENDAHULUAN...................................................................................................................... 4
PEKERJAAN LAPANGAN................................................................................................... 5
 Bor Tangan (Hand Auger Boring) 5
 Sondir (CPT) 8
ANALISA DATA GEOTEKNIK.......................................................................................... 11
KESIMPULAN......................................................................................................................... 13
SARAN/REKOMENDASI..................................................................................................... 14
TABEL LOKASI..................................................................................................................... 15
PETA LOKASI........................................................................................................................ 16
LOG BOR................................................................................................................................. 17
DATA & GRAFIK SONDIR................................................................................................. 18
TABEL ANALISA DAYA DUKUNG TANAH................................................................. 19
FOTO......................................................................................................................................... 20
DATA UJI LABORATORIUM............................................................................................. 21

3
geoteknik

PENDAHULUAN

Maksud dan Tujuan

Investigasi geoteknik/penyelidikan tanah ini dilaksanakan untuk memenuhi salah


satu persyaratan teknis pada suatu perencanaan bangunan, untuk mendapatkan
data tanah/data geoteknik yang diperlukan sebagai data dasar/primair dan
parameter lain yang diperlukan untuk enjinering desain.

Tujuan dilakukannya penyelidikan tanah ini adalah untuk memahami struktur


tanah dan sifat mekanika tanah di wilayah proyek. Pemahaman ini ditujukan
untuk keperluan rekayasa enjinering, dengan dua keperluan utama, yaitu:
mendapatkan kuat dukung tanah untuk pondasi bangunan, perencanaan
timbunan (perbaikan tanah dasar, bahan timbunan, yang meliputi antara lain;
 informasi mengenai lapisan tanah di bawah permukaan, dan daya dukung
tanah.
 parameter geoteknik seperti Cohesion (C), Internal friction angle (phi) dan
parameter lain yang diperlukan untuk perhitungan desain substructure/
struktur bawah bangunan Sipil.

Waktu Pelaksanaan

Kegiatan uji lapangan dilaksanakan pada bulan Mei 2023, dilanjutkan dengan
pekerjaan uji laboratorium yang secara simultan disertai dengan penyusunan
laporan, analisa data geoteknik dan konsultasi/diskusi.
Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan dalam penyelidikan tanah ini meliputi;

 Pekerjaan persiapan; pengumpulan data sekunder (TOR, peta2, dll).

 Pekerjaan lapangan; mobilisasi/demobilisasi, kegiatan penyelidikan tanah


(hand auger bor dan sondir).
 Penyusunan laporan & rekomendasi; analisa data geoteknik diharapkan
bisa memberikan gambaran kondisi geoteknik lokasi proyek secara teknis

4
geoteknik

PEKERJAAN LAPANGAN

MOBILISASI & DEMOBILISASI.

Mobilisasi dan demobilisasi antara lain meliputi: transportasi personil, alat-alat


kerja/ perlengkapan dan instalasi-instalasi yang diperlukan untuk pekerjaan
lapangan.
METODA PENYELIDIKAN, PERALATAN YANG DIGUNAKAN.
Pekerjaan lapangan yang dilaksanakan sesuai ketentuan TOR meliputi:
1. Pemboran Tangan (Hand Auger Bor)
2. Sondir (CPT)

Bor Tangan (Hand Auger Boring)

Pemboran tangan merupakan salah satu metoda eksplorasi ringan yang


disamping “portable” juga cukup ekonomis. Terdapat cukup banyak variasi jenis
mata bor/”cutting shoes” dengan diameter sampai dengan 200 mm, dan
peralatan tersebut dapat digunakan pada tanah kohesif bebas “gravel” atau
“granular material” dan lebih tepat bila digunakan diatas muka air tanah tetap.
Jenis yang umum/banyak digunakan adalah jenis “post-hole auger”, sedangkan
jenis “screw augers” lebih tepat digunakan untuk pemboran pada tanah jenis “stiff
clays” dengan metoda pengambilan “sample” secara cepat.

Pengambilan contoh tanah [“material sampling”] pada dasarnya terbatas untuk


jenis “disturbed sample”, walaupun kadang-kadang juga bisa diusahakan untuk
mengambil “undisturbed-sample” dengan “open-tube/thin wall tube sampler”
diameter 38 mm.

Agar hand auger bisa digunakan secara tepat dan memenuhi tujuan eksplorasi
maka pelaksanaan pemboran dan pengambilan “cutting bor” atau ‘tabung contoh
tanah’ dilakukan secara sistematik dan “kontaminasi” antar “cutting /contoh
tanah” diusahakan dihindari untuk mendapatkan contoh tanah secara stratigrafi,
atau informasi bawah permukaan tanah beserta sifat keteknikan yang akurat
/yang diperoleh dari :
1. diskripsi visual
2. insitu test
3. uji laboratorium

5
geoteknik

Selama pelaksanaan pemboran dilakukan pengambilan 1 tabung contoh


tanah/sample tak terganggu/”undisturbed sample” secara berurutan/ sistematik
menurut kedalaman di 1 lokasi titik bor dangkal/hand bor pada kedalaman
tertentu (3.60 m).
Seluruh pelaksanaan pemboran dicatat dalam laporan harian dan hasil akhir data
pemboran disajikan dalam bentuk “log bor” (terlampir).

Seperti disebutkan diatas bor dangkal ini terutama dilakukan untuk mendapatkan
contoh tanah (‘Undisturb sample’ dengan ‘thin walled tube sampler’) dan
deskripsi contoh tanah ‘cutting’ secara stratigrafi/ log, atau untuk memperoleh
informasi data bawah permukaan tanah beserta sifat keteknikan yang dapat
dijelaskan dari antara lain:

Diskripsi visual
Diskripsi tanah / bantuan contoh cutting bor, disajikan secara sistimatis dengan
urutan sebagai berikut :
1. Kondisi fisik tanah/batuan dengan pengaruh pelapukannya (segar/fresh,
lapuk/weathered, lapuk lanjut, dll)
2. Struktur yang terlihat (berlapis-lapis-flow-bonded dll)
3. Warna visual (abu-abu, coklat, hijau dll)
4. Ukuran butir (halus, sedang, kasar)
5. Strength tanah, bantuan (strong, weak, stiff, loose, firm, dense dll)
6. Nama tanah / bantuan (megaskopik / petrologi)

Insitu test

Pemboran dilakukan dengan sistem pengambilan contoh tanah/batuan berupa


‘cutting’ untuk deskripsi secara visual (untuk memperoleh data fisik ‘insitu’).

Seluruh pelaksanaan pemboran dicatat dalam laporan harian dan hasil


pemboran/data bor dan hasil pengujian in-situ yang terkait dengan pemboran
seperti hasil pengambilan UDS di setiap titik bor disajikan dalam bentuk “log bor”.
Data dan informasi yang dicantumkan pada log pemboran meliputi antara lain :
Lokasi dan No. kode titik bor
1. Koordinat titik bor dan elevasinya terhadap datum referensi dan tinggi
muka air
2. Nama Proyek
3. Metoda Pemboran
6
geoteknik

4. Orientasi / arah pemboran (‘vertical’)


5. Tinggi Muka Air tanah (ground water level)
6. Nomor format ‘Bor Log’ sesuai kedalaman dicantumkan secara urut
7. Untuk setiap lembar format ‘Bor Log’ memuat informasi untuk contoh
tanah/bantuan, dari setiap titik pemboran.

Pengambilan Contoh Tanah/Batuan

Pada pelaksanaan pemboran dilakukan pengambilan “undisturbed sample/UDS”


(contoh tanah tak terganggu) mengunakan tabung/ tube sampler dan dilakukan
pada lapisan tanah relatif lunak yang berbeda dan bisa terambil.

Pengukuran Muka Air Tanah

Pengukuran muka air tanah dilakukan setiap hari menggunakan roll meter yaitu
pada pagi hari sebelum aktivitas pemboran dimulai, selama pelaksanaan
pemboran sampai 48 jam sesudah aktivitas pemboran pada suatu titik bor
selesai, dan rata-rata hasil pengukuran MAT (total) tercantum dalam log bor.

Bekas Pemboran ditutup dengan adukan semen, dan diberi tanda/patok dari
beton/pipa ‘pvc/galvanis’.
Hasil pemboran disajikan dalam bentuk ‘log bor’ (terlampir).

7
geoteknik

Sondir (CPT)

Jenis pengujian lapangan yang dilakukan di lokasi proyek antara lain dengan
menggunakan alat yang disebut “static cone penetration test/CPT” atau biasa
disebutsebagai alat Sondir (Dutch Cone Penetrometer/CPT) dengan kapasitas
tekanan hidraulik 2,5 Ton. Pada prinsipnya alat sondir terdiri dari kerucut sondir
o
(60 conical probe), dengan luas sayatan (coss sectional area) 1000 mm2 yang
menembus tanah uji dengan kecepatan rata-rata 20 mm/detik dari permukaan
dengan cara ditekan melawan gaya perlawanan/reaksi tanah uji/”Cone
Resistance” (qc) menggunakan penekan hidraulik yang dilengkapi pipa
penekan/rods.

Tabung-tabung penuntun yang mempunyai “inside” diameter lebih besar dari


pipa penekan melindungi dan menghilangkan gesekan antara pipa penekan
dengan tanah uji.

Kerucut dilengkapi dengan pelindung/”jacket” yang melindungi tabung penuntun


agar tanah uji tidak masuk kedalam tabung, disamping itu dilengkapi pula dengan
alat yang disebut “friction sleeve “dengan luas permukaan/”surface area” 15.000
mm2 yang terpisah dari jacket pelindung sehingga gaya “adhesi” tanah uji bisa
diukur. “Friction sleeve” dan kerucut/”cone” ditekan secara bersamaan kedalam
tanah uji dan gaya geser tanah (fs) diukur/terukur dari perbedaan nilai tekanan
yang diperlukan untuk menekan kerucut/cone dan slevee secara bersamaan dan
dengan nilai tekanan yang diperlukan hanya untuk menekan kerucut/cone.
Didalam penelitian lapangan pada proyek ini uji sondir dilakukan di 1 titik uji,
sesuai ketentuan (TOR) dan dapat dilihat di tabel & peta lokasi proyek.
Tidak diadapatkan data hasil uji sondir/CPT (uji sondir tidak bisa
dilaksanakan).

8
geoteknik

PEKERJAAN LABORATORIUM

Pengujian Laboratorium yang ditentukan sesuai TOR terdiri dari :


Engineering Properties
1. Moisture Content
Pengujian ini dimaksudkan untuk mendapatkan nilai moisture content dari
tanah

2. Triaxial Compression Test (UU-Test)


Trixial Compression Test dimaksudkan untuk mendapatkan parameter-
parameter
• Cohesion ( C )
• Internal Friction Angle ( 0)

3. Gradation (particle Size Analysis)


Gradation Test dimaksudkan untuk mengetahui proporsi ukuran butir/
partikel clan mendapatkan Gradation Curvenya.

4. Atterberg Limit
Pengujian ini dimaksudkan untuk mendapatkan :
• Plasticity Index (IP)
• Liquid Limit (LL)

5. Consolidation Test
Consolidation Test ini dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan
parameter:
• Coefficient of Consolidation (Cv)
• Compression Index (Cc)
• Recompression Index (Cr)

6. Direct Shear Test


Untuk mendapatkan parameter internal friction angle(0)

9
geoteknik

Index/Physical Properties

7. Index Properties
• Specific gravity (Gs)
• Natural water content (W)
• Volume unit weight
• Void ratio (e) clan degree of Saturation (Sr)

Data hasil uji laboratorium beserta rangkumannya/”summary” disajikan


dalam bentuk tabel-tabel termasuk data pendukung hasil uji (terlampir).

10
geoteknik

ANALISA DATA GEOTEKNIK

ANALISA DATA

Data yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian lapangan yaitu; data sondir
(nilai qc), data bor (deskripsi visual & UDS), dan data hasil uji laboratorium,
digunakan sebagai dasar pertimbangan dan perhitungan/analisa untuk
memperoleh nilai daya dukung tanah/bearing capacity dan ‘soil behaviour/’ atau
karakteristik/perilaku tanah pada Lokasi Proyek (perencanaan konstruksi
bangunan/pondasi bangunan dan dinding penahan tanah).

1. PONDASI TIANG/PILE (TIANG PANCANG, BOR PILE /SUMURAN)


Analisa daya dukung tanah untuk pondasi tiang/pile dilakukan berdasarkan data
hasil pengujian lapangan antara lain;
Data Sondir

Berdasarkan data hasil uji sondir, terutama data yang “dianggap mewakili” secara
teknis, diperoleh gambaran bahwa ‘nilai konus’ dan ‘interpretasi data’ yang
diperoleh dari titik-titik uji sondir terutama digunakan untuk analisa daya dukung
tanah pada jenis pondasi ‘dalam’ (lampiran data & grafik sondir).
Data Bor

Data hasil pemboran; pengambilan contoh tanah/UDS (undisturbed Sample)


untuk keperluan uji laboratorium, data hasil uji laboratorium digunakan untuk
menghitung ‘analisa daya dukung tanah’ pondasi dangkal, dan deskripsi visual
digunakan untuk memperolah gambaran posisi kedalaman & ketebalan lapisan
tanah/batuan. (lampiran log bor)
Hasil analisa data & rekomendasi geoteknik lihat dalam tabel ‘analisa daya
dukung tanah untuk pondasi dalam (tiang/pile) yang diijinkan’
(terlampir)

11
geoteknik

2. PONDASI DANGKAL/LANGSUNG (RAFTS/PLATE, SPREAD


FOOTINGS)

Analisa daya dukung tanah untuk pondasi dangkal dilakukan berdasarkan data
hasil uji laboratorium/’summary’ dari pengambilan contoh tanah UDS (un-
disturbed sample) pada tiap-titik bor (menggunakan thin wall sampler/tabung).
Hasil uji laboratorium pada contoh lapisan tanah/ UDS dihitung dengan
Formula (Terzaghi, Buissman):

Untuk Pondasi ‘telapak/memanjang’:


q ultimate= (c Nc’+ DNq’ + 0.5 
BN’) Untuk Pondasi ‘bujur sangkar’:
q ultimate= 1,3(c Nc’+ DNq’+0,4  BN’)

q allalawable = q ull / SF.


c = cohesion
 = unit weight
Nc, Nq, N = Terzaghi’s bearing capacity factors
dimana : SF (Safety Factor) = 3 D(kedalaman) =
1.00 sampai 3,00m B(Lebar Pondasi) = 1,00 m.
‘ultimate bearing capacity‘ dan ‘allowable bearing pressure’ diperhitungkan
berdasarkan safety factor = 3.

Hasil analisa & rekomendasi geoteknik lihat dalam tabel ‘analisa daya
dukung tanah untuk pondasi dangkal (memanjang/bujur sangkar/ telapak))
yang diijinkan’ (terlampir).

12
geoteknik

KESIMPULAN

 ‘Data dan analisa’ hasil penyelidikan tanah/geoteknik pada


prinsipnya digunakan untuk perencanaan konstruksi pondasi
bagunan sipil (lihat lampiran).

 Beberapa alternatif jenis dan dimensi pondasi bangunan sipil yang


direkomendasikan untuk bisa dipilih, antara lain; ‘raft/plate’, ‘pile’
(tiang pancang/ bor pile) pondasi langsung, dll, tergantung jenis
konstruksi bangunan sipil yang direncanakan.

 Dari hasil analisa daya dukung tanah; data pemboran, uji


sondir/CPT dan hasil analisa laboratorium contoh tanah, diperoleh
gambaran bahwa ; ‘daya dukung tanah’/kondisi lapsian tanah
dilokasi proyek rencana konstruksi ‘bangunan utama’ dan
‘bangunan penunjang’ (bangunan infrastruktur/lihat peta lokasi),
dihitung dengan formula dan standard2 yang ada sebagai referensi
(antara lain SNI, ASTM, referensi buku2 geoteknik) diperoleh hasil
perhitungan dalam tabel-tabel ‘analisa daya dukung tanah’ untuk
rekomendasi jenis/type, kedalaman, dan dimensi pondasi dalam
terutama ; pile/bor pile, (terlampir).

 Data hasil uji laboratorium tanah/batuan terutama dari ‘sample’


(‘UDS/un-disturbed sample’/disturbed simple), digunakan untuk
mendapatkan nilai/kualitas parameter teknis bahan/material tanah
sesuai kebutuhan teknis rencana konstruksi pondasi, timbunan dan
perkerasan, dll (terlampir).

13
geoteknik

SARAN/REKOMENDASI

 Disarankan agar data maupun hasil analisa data geoteknik yang


mengindikasikan kondisi lapisan tanah/batuan untuk
perhitungan/analisa ‘daya dukung’(kemampuan daya dukung/bearing
capacity), digunakan sebagai bahan evaluasi/pertimbangan untuk
pemilihan “tipe pondasi” bangunan serta “posisi kedalaman pondasi”
yang lebih sesuai dengan “beban” struktur bangunan yang
direncanakan, dan dijadikan ‘referensi’ untuk perhitungan perencanaan
pekerjaan tanah lainnya (al; pondasi dangkal, ‘pile’/kelompok pile, dll),
galian/timbunan material, maupun perhitungan nilai ‘settlement’/
penurunan pondasi/struktur/beban timbunan, daya dukung lateral,
perkerasan, dll.

 Rekomendasi jenis pondasi, kedalaman dan dimensi pondasi


berdasarkan data geoteknik Nspt dan data qc (uji sondir), besaran
daya dukung ijin/allowable axial load force. (terlampir dalam tabel
hasil analisa daya dukung).

 Pengambilan keputusan perlu dilakukan untuk menentukan jenis/type,


dimensi, dan kedalaman “pondasi” bangunan yang “dipilih”
berdasarkan pertimbangan teknis dan ekonomis.
 Seperti diketahui bahwa terdapat beberapa faktor yang menentukan
pemilihan type pondasi terutama;
o Fungsi bangunan yang direncanakan
o Beban yang harus dipikul
o Keadaan tanah dasar
o Biaya (perbandingan biaya pondasi dan biaya bangunan)
Dengan memperhatikan faktor-faktor diatas tentunya diusahakan untuk
mendapatkan kesimpulan sebagai dasar pemilihan type pondasi,
walaupun biasanya akan didapatkan beberapa kesimpulan yang bisa
diterima (acceptable)

14
geoteknik

TABEL
LOKASI

15
geoteknik

PETA
LOKASI

16
geoteknik

LOG
BOR

17
geoteknik

DATA & GRAFIK


SONDIR

18
geoteknik

TABEL ANALISA DAYA DUKUNG


TANAH

19
geoteknik

FOTO

20
geoteknik

DATA UJI
LABORATORIUM

21

Anda mungkin juga menyukai