Anda di halaman 1dari 9

ROTATING SYSTEM

A. Pengertian
Sistem rotating adalah seluruh peralatan yang digunakan untuk mentransmisikan
putaran dari permukaan dan juga berfungsi sebagai pemutar rangkaian pipa bor dan
memberikan sebuah pemberat pada bit.

B. Rangkaian Rotating System


Rangkaian putar ini adalah peralatan yang memberikan putaran pada rangkaian
pipa pemboran. Fungsi utama dari rangkaian ini, memutar batang bor saat operasi
pengeboran dan menahan serta menggantung rangkaian pipa pemboran.
Adapun peralatan dari rangkaian rotating system ini adalah :
a. Rotary Table
Rotary table adalah mesin pemutar yang kuat dan terletak ditengah-tengah
lantai bor tepat dibawah crown block dan tepat diatas lubang sumur. Bersama-
sama dengan master bushing dan Kelly bushing meneruskan gerak putar ke
Kelly atau batang bor.
b. Master Bushing
Master bushing adalah bantalan untuk alat-alat putar lainnya, seperti Kelly
bushing, slip, atau rotary slip. Untuk master bushing memiliki 2 type :
 Split type atau type terbelah, digunakan ketika menggunakan DC ( drill
collar ) yang besar.
 Solit type atau type utuh, digunakan untuk pemboran biasa.

c. Kelly Bushing
Kelly bushing adalah bantalan yang berhubungan langsung dengan bantalan
utama dan menemukan gerak putar ke Kelly. Kelly bushing memiliki 2 type :
 Pin drive, mempunyai empat pin yang dimasukkan kedalam bagian atas
dari master bushing.
 Square drive, mempunyai penggerak tunggal berbentuk segi empat yang
dimasukkan kedalam master bushing.
d. Rotary Slip
Rotary slip adalah bantalan yang berada dibagian dalam bantalan utama untuk
menggantung batang bor sewaktu menyambung atau melepaskan bagian
batang bor.

e. Rotary Housing
Rotary Housing adalah alat yang berbentuk segi empat dan melindungi bagian
meja yang berputar.
f. Pinion Shaft (Poros Penggerak)
Poros ini akan meneruskan gerak putar dari sumber tenaga ke meja putar
melalui rantai atau gigi.

g. Rotary Deck
Rotary deck adalah bagian atas yang datar dari rotary housing, biasanya
mempunyai bagian kasar untuk keaamanan (anti slip).

PERFORASI

A. Pengertian

Perforasi merupakan suatu kegiatan pembuatan lubang ketika sumur minyak atau gas siap
untuk diproduksikan. Bahan peledak (perforator) merupakan bagian terpenting dari kegiatan
tersebut.

B. Kondisi Kerja Perforasi


Untuk kondisi kerja perforasi ada dua macam yakni :
 Conventional Overbalance, ini ketika tekanan hidrostatik sumur lebih
besar dari tekanan formasi sumur.
 Underbalance, ini ketika tekanan lumpur komplesi lebih kecil
dibandingkan tekanan formasi.
C. Teknik atau Cara Perforasi
Berdasarkan kondisi sumur nya, perforasi dibagi menjadi beberapa macam :
 Wireline conveyed perforation (High Shoot Density)

Pada system ini gun diturunkan kedalam sumur dengan menggunakan wireline, biasanya
menggunakan gun berdiameter besar. Kondisi kerja perforasi dengan teknik ini
adalah Overbalance, sehingga tidak terjadi aliran setelah perforasi dan menara pemboran
dengan BOP masih tetap terpasang untuk penyelesaian sumur lebih lanjut.

 Wireline Conveyed Tubing (Enerjet)

Gun berdiameter kecil dimasukkan kedalam sumur melalui X-Mastree dan tubing,
setelah tubing dan packer terpasang diatas interval perforasi. Penyalaan gun dilakukan
pada kondisi Underbalance dan untuk operasi ini umumnya tidak diperlukan menara
pemboran tetapi cukup dengan pressure control equipment.

 Tubing Conveyed Perforation (TCP)


Gun berdiameter besar dipasang pada ujung bawah tubing yang diturunkan kedalam
sumur bersama tubing string. Setelah pemasangan X-Mastree dan packer, perforasi
dilakukan secara mekanik dengan menjatuhkan bar atau go-devil melalui tubing yang
akan menghantam firing head yang ditempatkan dibagian atas perforator. Perforasi dapat
dilakukan baik pada kondisi underbalance maupun overbalance dan setelah perforasi
dilakukan, gun dibiarkan tetap tergantung atau dijatuhkan kedasar sumur (rat hole).

D. Kegiatan Perforasi Di Sangasanga


Pada kegiatan perforasi di Sangasanga di sumur NKL-1004 pada kedalaman 1103
m – 1106 m, menggunakan teknik enerjet. Gun yang telah dirakit dan disejajarkan
arahnya nantinya akan diturunkan melalui x-mastree dan di target kedalaman akan
ditembakkan. Untuk komponen dari enerjet sendiri, ada bullet atau dapat dikatakan
sebagai peluru untuk membuat lubang perforasi, kemudian ada lempengan besi yang
sebagai tempat bullet tersebut berada. Dan terakhir ada detonator, yakni untuk men-
trigger tembakan dari permukaan.
Gambar diatas merupakan kondisi dari enerjet sebelum ditembakkan atau pada
saat proses pemasangan.

Terhilat bahwa yang berada diujung lempengan besi adalah detonator dari enerjet
untuk men-trigger tembakan.
Kondisi diatas ketika setelah proses tembakan perforasi pada sumur NKL-1004 di
kedalaman 1103 m – 1106 m.

Gambar diatas merupakan analisis kedalaman serta kondisi di sumur pada saat
proses diturunkannya enerjet bersamaan dengan pembacaan log CCL.

POWER SYSTEM

A. Pengertian
Power system adalah unit pendukung diseluruh kegiatan pemboran dengan
menyediakan sumber tenaga untuk menggerakkan unit-unit pada rig pemboran. Power
system memiliki 2 sub-komponen yakni :
1. Power Supply Equipment
Energy ini dihasilkan dari mesin-mesin besar yang dikenal sebagai prime
mover (penggerak utama). Hampir semua rig pemboran menggunakan
“internal combution engines”. Untuk requesting tenaga serta jumlah mesin ini
disesuaikan dengan kebutuhan. Tenaga yang dapat dihasilkan dari prime
mover ini berkisar 500 hp – 5000 hp. Ada pula komponen utama yang
membutuhkan tenaga adalah system pengangkat (drawwork), sytem pemutar
(rotary table), system sirkulasi (mud pump, degasser, mixer, etc), dan
penerangan (diseluruh bagian unit rig).

Ada 2 jenis engines yang digunakan :


- Diesel Engines
- Gas Engines

Untuk mentransmisikan tenaga memiliki 2 cara yakni :

- Transmisi tenaga mekanis


- Transmisi tenaga listrik

Biasanya letak dari prime mover sendiri berada didalam sebuah wadah
atau container dengan alasan sebagai sebuah perlindungan dari mesin
tersebut.
Untuk saat ini yang lebih sering digunakan dalam mentransmisikan
tenaga yakni dengan transmisi tenaga listrik, sebab lebih fleksibel dan
tidak memerlukan rantai penghubung seperti tenaga mekanis. Yang mana
pada transmisi mekanis memerlukan sumber tenaga mekanis yang harus
digerakkan dan ditransmisikan ke sebuah rantai untuk menggerakkan
setiap peralatan di rig.

Anda mungkin juga menyukai