Tim Konsultan
PT Daya Makara Universitas Indonesia
2015
Kata Pengantar
Draft Laporan Akhir Studi Pendirian Anak Perusahaan Properti PT Angkasa Pura II
(Persero) merupakan laporan awal untuk mengkaji kelayakan pendirian anak perusahaan
properti miliki PT Angkasa Pura II (Persero). Dalam laporan ini dibahas beberapa aspek
seperti aspek hukum, organisasi dan sumber daya manusia, dan aspek keuangan.
Diharapkan laporan ini mampu memberikan masukan dan bahan pertimbangan yang
berarti bagi PT Angkasa Pura II (Persero) mengenai pendirian anak perusahaan properti
milik PT Angkasa Pura II (Persero).
Akhir kata, kami selaku Pimpinan PT. Daya Makara UI mengucapkan terima kasih kepada
segenap pihak yang telah membantu kelancaran studi ini. Semoga kerjasama yang telah
dibina dapat tetap berkelanjutan di masa mendatang
1 PENDAHULUAN..............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Tujuan Penyelenggaraan Studi....................................................................................6
1.3 Manfaat yang Diharapkan...........................................................................................6
1.4 Obyek Studi Kelayakan Usaha....................................................................................6
1.5 Ruang Lingkup Studi...................................................................................................7
1.6 Metodologi..................................................................................................................8
1.6.1 Data Primer..........................................................................................................8
1.6.2 Data Sekunder......................................................................................................8
1.7 Batasan-batasan...........................................................................................................8
1.8 Pelaporan.....................................................................................................................8
2 ASPEK LEGAL DAN TAHAPAN PENDIRIAN PERUSAHAAN...............................10
2.1 Pendirian Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara..........................................10
2.1.1 Dasar Hukum.....................................................................................................10
2.1.2 Pengertian dan Status BUMN............................................................................10
2.1.3 Pengertian dan Status Anak Perusahaan BUMN...............................................11
2.1.4 Mekanisme Pendirian Anak Perusahaan BUMN...............................................11
2.1.5 Pengangkatan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan
BUMN 12
2.2 Pembentukan Anak PT. Perusahaan Angkasa Pura II (Persero)...............................16
2.3 Pendayagunaan Aset Tetap........................................................................................17
2.4 Bentuk Kerjasama.....................................................................................................19
2.5 Tentang Mitra............................................................................................................20
3 ANALISIS BISNIS YANG HENDAK DIKELOLA.......................................................23
4 RANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI..................................................................25
4.1 Perencanaan Organisasi.............................................................................................25
4.2 Perencanaan Sumber Daya Manusia.........................................................................29
4.2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia...................................................................29
4.2.2 Pengadaan Sumber Daya Manusia.....................................................................30
4.2.3 Analisis Jabatan..................................................................................................32
5 URAIAN JABATAN BAGI FUNGSI-FUNGSI POKOK DI DALAM
PERUSAHAAN.......................................................................................................................36
5.1 Perincian Fungsi Utama Organisasi..........................................................................36
5.2 Studi Kasus................................................................................................................38
5.3 Perancangan Organisasi.............................................................................................39
Tantangan seperti di atas yang sedang dihadapi oleh pengelola bandara di Indonesia,
termasuk PT (Persero) Angkasa Pura II (AP II). Sebagai BUMN pengelola bandara di
beberapa daerah penting di Indonesia Barat (termasuk Jakarta, Cengkareng, Kuala Namu),
AP II memiliki beberapa properti yang saat ini pemanfaatannya masih belum optimal.
Manajemen AP II ingin agar setiap bandara yang dimiliki dapat dikembangkan sehingga
pendapatan bandara tidak semata-mata dari kegiatan aeronautika (aeronautical revenue),
tetapi juga dari non aeronautika.
Mengantisipasi persaingan global antar bandara yang semakin ketat dan menindaklanjuti
program Kementerian BUMN, maka AP II sedang mempersiapkan pemanfaatan aset
properti yang dimiliki di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan di sekitar, atau bahkan
di luar, lokasi Bandara yang dikelola oleh AP II. Keinginan untuk mengelola aset properti
secara profesional dan fokus, mendorong pemikiran tentang rencana pendirian anak
perusahaan AP II yang khusus mengelola properti-properti yang dimiliki oleh perusahaan.
Pendirian anak perusahaan properti ini memiliki dasar yang cukup kuat. Mcfarland (2004)
menyatakan bahwa aset, terutama aset tetap seperti Plant, Property, and Equipment
(PP&E) sebaiknya selalu diteliti secara intens untuk menjamin bahwa aset tersebut
dimonitor dan di-manage sepanjang siklus hidupnya – dari akuisis hingga
disposisi.Kesalahan meneliti PP&E sehubungan dengan efisiensi aset akan berdampak
pada kehilangan penghasilan, kesempatan, dan lain sebagainya. Sebaliknya jika PP&E
dapat dikelola dengan baik, dapat mengurangi biaya operasi dan meningkatkan
penghasilan.Jika aset underutilized, biaya kepemilikannya akan melebihi benefit yang
didapatkan dari aset tersebut. Artinya harus ada kebijakan manajemen berkaitan dengan
optimisasi asset, agar asset tersebut dapat menambah profitabilitas perusahaan.Program
optimisasi aset dapat memberikan penghematan biaya yang signifikan dari peningkatan
utilisasi.
Dalam pengelolaan BUMN di Indonesia, praktek pendirian anak perusahaan dengan tugas
pokok untuk mengelola property sudah banyak dilakukan. PT Angkasa Pura I memiliki
anak perusahaan yang mengelola hotel di sekitar bandara yang mereka operasikan. PT
Kereta Api Indonesia pun memiliki anak perusahaan yang sengaja dibentuk untuk
1.6 Metodologi
Studi ini dilakukan dengan mengkombinasikan pengumpulan data primer dan sekunder.
1.7 Batasan-batasan
Batasan dalam studi ini adalah sebagai berikut:
1) Penyusunan laporan Studi Optimalisasi Aset berdasarkan data dan informasi
yang kami peroleh khususnya dari manajemen yang kami anggap benar.
2) Asumsi-asumsi yang kami tetapkan pada saat ini berdasarkan kondisi saat ini,
dan asumsi-asumsi ini tidak berlaku lagi bila terdapat perubahan regulasi
pemerintah, kondisi sosial, politik, dan ekonomi.
3) Konsultan berasumsi aset yang menjadi obyek studi tidak dalam sengketa dan
mempunyai dukungan dokumen legal yang kuat sehingga aset tersebut dapat
segera dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan AP II.
1.8 Pelaporan
Laporan akan disajikan dalam bentuk sebagai berikut:
Buku A: Studi Pendirian Anak Perusahaan
Buku B: Studi Kelayakan Usaha
1. Properti di Kawasan Bandara Kualanamu
Sedangkan yang dimaksud dengan Persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan
terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51%
sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya adalah untuk
mengejar keuntungan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 2 UU BUMN. PT. Angkasa
Pura II (Persero) adalah salah satu BUMN berbentuk persero yang mayoritas sahamnya
dimiliki oleh Pemerintah Negara Republik Indonesia dan didirikan untuk menyediakan
usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandara di wilayah
Indonesia Barat.
Maka berdasarkan hal-hal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa anak perusahaan
BUMN (termasuk BUMN Persero) tidak termasuk BUMN karena sahamnya tidak dimiliki
oleh negara, melainkan oleh BUMN itu sendiri.
Sebagai contoh yaitu PT. Pertamina dan Perusahaan Listrik Negara (“PLN”).Pertamina
dan PLN adalah BUMN Persero yang seluruh modalnya (100%) dimiliki oleh
Negara.Pertamina memiliki beberapa anak perusahaan, begitu pula dengan PLN memiliki
anak perusahaan yang bergerak di bidang yang sejalan dengan bisnis perusahaan
induknya.Anak-anak perusahaan BUMN tersebut dimiliki modalnya oleh perusahaan
induknya, dan bukan oleh negara.
Sementara itu, khusus untuk BUMN yang telah IPO atau telah menjadi perusahaan public,
berdasarkan peraturan Kepala Bapepam & LK No IX E 2 tentang Transaksi Material dan
Perubahan Kegiatan Usaha Utama, bahwa untuk pendirian anak perusahaan tidak
diperlukan persetujuan RUPS dan cukup dengan persetujuan dari Dewan Komisaris
apabila penyertaan modal dari BUMN Tbk kepada anak perusahaan tersebut tidak
melebihi 20% dari Ekuitas BUMN Tbk itu sendiri.
Sementara itu, persyaratan untuk dapat dicalonkan menjadi anggota Dewan Komisaris
Anak Perusahaan sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 4 Permeneg BUMN No
3/2012 adalah:
1) Syarat Formal Anggota Dewan Komisaris, yaitu:
a) orang perseorangan;
PT. Angkasa Pura II bermaksud untuk mendirikan anak perusahaan yang akan difokuskan
untuk melakukan kegiatan usaha di bidang pengembangan property yang tujuannya untuk
menunjang kegiatan usaha perusahaan induk dalam memberikan jasa pelayanan
kebandarudaraan. Dalam rangka mendirikan anak perusahaan tersebut, PT. Angkasa Pura
II bermaksud untuk memberikan beberapa aset berupa tanah sebagai penyertaan modal di
Menurut pedoman yang diberlakukan melalui Surat Edaran Menteri Negara Badan Usaha
Milik Negara no: SE-08/MBU/WK/2012 tentang Penyertaan Modal BUMN Dalam
Rangka Pendirian Anak Perusahaan/Perusahaan Patungan dan kepada Anak
Perusahaan/Perusahaan Patungan, BUMN dalam melakukan pengembangan usaha dapat
mendirikan anak perusahaan/perusahaan patungan yang dilakukan melalui penyertaan
modal. Penyertaan modal tersebut dapat berupa uang maupun tanah. Dalam hal penyertaan
modal dalam anak perusahaan dilakukan dengan asset berupa tanah maka dalam rangka
pengamanan aktiva tetap BUMN berupa tanah, maka penyertaan modal BUMN berupa
tanah hanya dapat dilakukan dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Kepemilikan saham BUMN pada anak perusahaan/perusahaan patungan yang
akan didirikan atau anak perusahaan/perusahaan patungan yang telah ada
adalah minimal sebesar 99 % atau setelah melakukan inbreng saham pada
BUMN menjadi minimal sebesar 99%.
2) Dilakukan dalam rangka melaksanakan proyek-proyek/program-program
perusahaan yang telah ditetapkan atau disetujui oleh pemerintah menjadi bagian
dari program pemerintah dalam rangka pembangunan nasional.
Dalam rangka melakukan pendayagunaan aset tetap miliknya, PT. Angkasa Pura II dapat
melakukan Kerja sama dengan pihak lain sebagaimana diatur dalam:
Pendayagunaan Aset Tetap sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri ini, tidak
termasuk pemanfaatan Aset Tetap untuk keperluan pelayanan Instansi Pemerintah di
kawasan kebandarudaraan dan kepelabuhanan sebagai bagian dari fasilitas
kebandarudaraan* dan kepelabuhanan yang diwajibkan keberadaannya oleh Peraturan
perundang-undangan, misalnya imigrasi, bea cukai, karantina. Pemanfaatan Aset Tetap
sebagaimana dimaksud, sepenuhnya menjadi kewenangan Direksi dengan memperhatikan
ketentuan anggaran dasar.
*Apakah ini mempengaruhi Aset tetap milik PT. Angkasa Pura II
Selesai
Pembangunan
Didayagunakan oleh
Aset Tetap menjadi milik
BUMN & Mitra Mitra (Sesuai jangka
(Tanah/Bangunan) BUMN dan waktu)
diserahkankepada
BUMN
BUMN PASIF
BUMN & Mitra (Tidak Terlibat
Kerjasama bagi hasil
Kerjasama dalam manajemen
pengelolaan)
5) Pinjam Pakai
6) Sewa
Pinjam Pakai
Pendayagunaan Aset Tetap dengan cara Pinjam Pakai dilakukan dengan tetap
mengutamakan Pendayagunaan dengan cara BGS, BSG, KSO, KSU, dan Sewa terlebih
dahulu.
* tata cara pemilihan Mitra dalam rangka Pendayagunaan Aset Tetap dengan cara Sewa,
mutatis mutandis berlaku terhadap Pendayagunaan Aset Tetap dengan cara Pinjam Pakai.
Dari uraian bisnis tersebut, maka beberapa fungsi utama yang akan dijalankan oleh anak
perusahaan PT Angkasa Pura II (Perero) (Perero)(Persero), yaitu:
1) Property project management
2) Property planning and investment
3) Property services management
Sumber utama dalam keunggulan kompetitif ini adalah sekumpulan personil inti dalam
perusahaan yang memiliki kemampuan dan kapabilitas yang unik dan bernilai (Bjarne,
2005). Sumber daya organisasi merupakan aset khusus perusahaan yang sulit untuk ditiru,
dimana kompetensi dihasilkan dari integrasi aset-aset khusus perusahaan (Teece, 1997).
Kompetensi dapat berupa pengetahuan, keahlian, sikap, nilai atau karakteristik personal
yang mendasari seseorang dan berkaitan dengan efektivitas kinerja seseorang dalam
pekerjaannya (Mitrani, 1992; Spencer dan Spencer, 1993). Spencer and Spencer (1993)
mendefinisikan kompetensi sebagai karakteristik dasar yang terdiri dari kemampuan
(skill), pengetahuan (knowledge) serta atribut personal (personal attributes) lainnya yang
mampu membedakan seseorang yang perform dan tidak perform.
Kompetensi tidak hanya kemampuan yang dimiliki oleh individu di dalam organisasi saja,
namun juga merupakan suatu integrasi antar fungsi dan koordinasi dari kapabilitas, yang
melayani sumber-sumber keunggulan bersaing dari suatu perusahaan dan merupakan unsur
kunci dalam mengembangkan keunggulan stratejik perusahaan (Assauri, 2011). Hal ini
dipertegas oleh Kogut dan Zander (1992) yang mendefinisikan kompetensi sebagai
kemampuan mengorganisir pekerjaan dan menyampaikan nilai, yang meliputi komunikasi,
keterlibatan dan komitmen yang besar untuk bekerja sepanjang batas-batas organisasi.
Ada beberapa bentuk struktur organisasi, tetapi pada pokoknya ada empat, yaitu:
organisasi line (line organization), organisasi garis dan staf (line and staff organization),
organisasi fungsional (functional organization), dan organisasi matriks (lihat gambar 3 s.d.
7). Masing-masing struktur memiliki kelebihan dan keterbatasan. Organisasi berdasarkan
fungsi memiliki kelebihan dari aspek spesialisasi (skala ekonomi, meminimumkan
duplikasi tenaga kerja dan sumber daya) namun cenderung kurang memperhatikan sinergi
organisasi secara keseluruhan. Selain itu, tiap fungsi jarang saling mengerti sehingga
menyulitkan kerja sama. Di sisi lain, organisasi berbasiskan divisi, misalnya berbasis
geografis, produk ataupun pelanggan akan memiliki fokus yang menjamin adanya sinergi
antar bagian untuk mencapai efektivitas tujuan bersama, namun memiliki potensi adanya
duplikasi aktivitas dan sumber daya sehingga menurunkan efisiensi.
Manajemen sumber daya manusia (Manajemen SDM) adalah bagian dari manajemen yang
berhubungan langsung dengan orang-orang. Aktivitas manajemen SDM meliputi analisa
pekerjaan, perencanaan SDM, rekrutmen, pelatihan, pemberian kompensasi, dan
pengelolaan karir. Jadi, bisa dikatakan manajemen SDM adalah bagian dari manajemen
itu sendiri yang berfungsi mengelola SDM dalam suatu organisasi. Manajemen
Sumberdaya Manusia dapat didefinisikan sebagai suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumberdaya dalam rangka pencapaian
Menurut Henemann dan Judge (2011), pengadaan SDM (staffing) adalah fungsi organisasi
yang digunakan untuk membangun tenaga kerja melalui sistem seperti strategi pengadaan
SDM, perencanaan sumber daya manusia, perekrutan, seleksi, pekerjaan, dan
mempertahankan pegawai. Sedangkan definisi pengadaan SDM bagi Bechett (2011)
adalah setiap tindakan atau pergerakan yang berhubungan dengan membuat orang masuk
kedalam, sekitar, atau keluar dari organisasi dengan cara yang terencana. Dari kedua
pernyataan tersebut, pengadaan SDM berpusat pada aktivitas organisasi yang berkaitan
dengan merekrut dan mempertahankan anggota organisasi dengan terencana.
Henememann dan Judge (2009) menyatakan bahwa analisa jabatan dapat didefinisikan
sebagai proses mempelajari pekerjaan-pekerjaan dalam rangka untuk dikumpulkan,
dianalisa, dan membuat laporan informasi mengenai persyaratan pekerjaan. Analisis
jabatan menurut Stone (2009) adalah sebuah investigasi secara sistemis mengenai tugas
dan tanggung jawab suatu pekerjaan dan juga pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
yang dibutuhkan butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Ada dua tipe analisa jabatan menurut Henemann dan Judge (2009), yaitu: Analisis
pekerjaan persyaratan pekerjaan dan berbasis kompetensi. Analisis pekerjaan persyaratan
pekerjaan bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan tugas spesifik, KSAOs
(Knowledge, Skill, Ability, dan Other Characteristics) konteks pekerjaan pada pekerjaan
tertentu. Sedangkan analisis pekerjaan berbasis kompetensi mencoba untuk
mengidentifikasi dan menejelaskan kebutuhan pekerjaan dalam bentuk KSAOs secara
umum yang dibutuhkan dalam sejumlah pekerjaan.
1) Knowledge (pengetahuan) merupakan tubuh dari informasi (konsep, fakta,
prosedur) yang dapat diterapkan secara langsung terhadap pelaksanaan tugas.
2) Skill (keterampilan) mengacu pada kompetensi yang dapat diamati dalam
bekerja atau menerapkan pengetahuan untuk mengerjakan tugas tertentu.
Dessler (2008) menyatakan bahwa informasi yang umumnya dikumpulkan melalui analisis
pekerjaan adalah (1) aktivitas pekerjaan, (2) perilaku manusia, (3) mesin, perangkat,
peralatan dan bantuan pekerjaan, (4) standar prestasi, (5) konteks pekerjaan, dan (6)
persyaratan manusia. Sehingga informasi yang bersumber dari analisis pekerjaan dapat
bermanfaat dalam:
1.) Rekrutmen dan Seleksi
Ketika perusahaan telah mengetahui apa saja pekerjaan yang perlu dilakukan
maka proses penarikan serta seleksi karyawan yang tepat untuk pekerjaan
tersebut akan lebih mudah dan tepat.
2.) Kompensasi
Penentuan besaran gaji serta kompensasi bagi karyawan berdasarkan jenis
pekerjaan yang dilakukan. Semakin tinggi kemampuan dan kontribusi kepada
perusahaan maka besaran gaji dan kompensasi akan lebih besar dari pada
karyawan lain yang memiliki kemampuan terbatas.
Analisis Pekerjaan
Deskripsi Pekerjaan
dan Spesifikasi
Pekerjaan
Evaluasi pekerjaan,
Perekrutan dan Pelatihan yang
Penilaian Prestasi keputusan upah dan
Penyeleksian dibutuhkan
kompensasi
Untuk mendapatkan informasi analisis pekerjaan dapat melalui beberapa metode (Dessler,
2013), yaitu :
1) Wawancara
Metode wawancara dinilai dapat memberikan hasil yang akurat karena pekerja
diseleksi dan diwawancara secara langsung. Menurut Dessler (2004) terdapat
tiga jenis wawancara yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data analisis
pekerjaan yaitu wawancara individual, wawancara kelompok dan wawancara
penyelia. Melalui teknik ini, perusahaan mendapatkan ketepatan informasi yang
tinggi karena didukung oleh situasi yang lebih baik sehingga dapat
menghilangkan kesalahpahaman dalam menjawab pertanyaan. Akan tetapi
Dalam operasinya perusahaan dapat melakukan pembagian tugas baik berdasarkan lokasi
geografis maupun fungsional. Contoh pembagian tugas berdasarkan area geografis adalah
sebagai berikut:
1) Area operasi I: properti di kawasan Bandara Soekarno-Hatta
2) Area operasi II: properti di kawasan Bandara Kualanamu
3) Area operasi III: properti di area Jakarta
4) Area operasi IV: properti di kawasan Bandara lainnya
Berikut ini adalah rincian dari fungsi-fungsi utama, yaitu: property project management,
property planning and investment, dan property services.
1) Property Project Management
Tugas utama Fungsi Project Management secara keseluruhan adalah
melakukan desain, eksekusi serta pengendalian rencana pengembangan properti
melalui proyek-proyek di bidang pengembangan dan konstruksi baik gedung
pelayanan, gedung administrasi sampai dengan gedung teknik (Technical
Building). Selain itu dapat disediakan jasa desain dan konstruksi interior dan
Anak perusahaan menerima pelimpahan tugas yang sebelumnya dilakukan oleh bagian
tertentu dari BUMN tersebut, misalnya dari divisi aset manajemen induk perusahaan.
Beberapa tugas yang dilakukan mencakup beberapa hal berikut:
1) Melakukan pemeliharaan seluruh gedung atau bangunan milik induk
perusahaan.
2) Mendayagunakan aset nonproduktif secara komersial, misalnya menyewakan
ruang di gedung perkantoran miliknya yang tersebar di beberapa kota besar.
3) Melakukan pembangunan gedung atau bangunan lain pada aset tanah.
Mengacu kepada kajian best practices dari beberapa perusahaan lain serta real estate value
chain (lihat gambar 1), maka organisasi terbagi atas dua direktorat utama:
1. Direktorat Operasional dan Pengembangan Usaha yang menangani fungsi property
project management dan property planning and investment
2. Direktorat Keuangan dan Administrasi yang menangani fungsi property services
management dan fungsi-fungsi pendukung perusahaan, termasuk fungsi keuangan,
administrasi, sumber daya manusia, legal, dan teknologi informasi
Organisasi tersebut telah diarahkan untuk memiliki kapabilitas dalam pengelolaan properti
dan real estate – baik mencakup perancangan dan pengembangan manajemen proyek, pra-
operasi dan hubungan dengan pemerintah, hingga manajemen properti – maupun
kapabilitas dalam mengelola kapital melalui aktivitas investasi dan manajemen aset,
perolehan dan pengelolaan dana, perencanaan strategis, hingga hubungan dengan investor.
Organisasi tersebut dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Sebagai contoh, jika
Strategic Business Unit (SBU) atau departemen di bawah Direktorat Operasional dan
Pengembangan Usaha sudah cukup kompleks, maka dapat dilakukan pemisahan menjadi
dua direktorat, yaitu Direktorat Operasional dan Direktorat Pengembangan Usaha.
JOB IDENTIFICATION
PURPOSE
Menetapkan strategi keuangan dan sumber daya manusia yang tepat,
mengkoordinasikan dan mengendalikan keuangan dan sumberdaya manusia untuk
mencapai tujuan perusahaan
KEY RESPONSIBILITIES
1. Menyiapkan data keuangan perusahaan secara menyeluruh untuk memberikan
gambaran tentang kemampuan perusahaan.
2. Mengembangkan mekanisme pengelolaan keuangan perusahaan dengan
meminimalisir risiko finansial
3. Menginisiasi rencana strategis perusahaan dengan memformulasikannya dalam
long term business plan
4. Mencari alternatif sumber dana murah bagi kelangsungan perusahaan.
5. Menindaklanjuti hasil analisa deviasi realisasi dibandingkan dengan anggaran dan
mengkoordinir tindakan korektif dari semua Divisi terkait
6. Memelihara kerahasiaan data keuangan.
7. Melaksanakan inisiatif yang strategis dalam pengelolaan Human Resources
termasuk People Development
8. Memonitor,meneliti dan melaporkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
perusahaan
9. Memberikan masukan strategis kepada Direksi yang berkaitan dengan aspek
keuangan perusahaan dan pengelolaan sumberdaya manusia
10. Membina dan mengembangkan dan menilai kinerja para manager.
JOB DIMENSION
Dimensi Keuangan
1. Realisasi biaya pegawai dan biaya umum dibandingkan dengan target
2. Target pendapatan bunga penempatan dana
Dimensi Non-Keuangan
1. Tercapainya zero deffect
2. Tercapainya SLA sesuai yang ditentukan
3. Tercapainya seluruh implementasi di Divisi Finance & Administration
WORK RELATION
Internal
Divisi terkait lainnya
AUTHORITIES
Menempatkan dana pada bank sesuai tingkat kewenangan
REQUIREMENTS
Pendidikan Formal : Sarjana Strata 1 semua disiplin ilmu. S2 di bidang Finance,
Accounting atau Manajemen lebih diutamakan
Special Requirement :
Pengalaman : 10 tahun di lembaga keuangan dengan minimal 2 tahun di bidang
finance
Competency :
Behavioral Competencies
1. Analitycal Thinking
2. Conceptual Thinking
3. Concern for Quality
4. Building Organizational Commitment
5. Achieving Result
6. Continous Development
7. Developing Others
8. Decisiveness
Technical Competencies
1. Advanced Financial Analysis
2. Advanced Accounting
3. Advanced Human Resources Management
4. Advanced Property Industry and Market
5. Practitioner Risk Management
6. Practitioner Treasury Management
7. Knowledgeable Economics
8. Practitioner Funding Product and Market
PURPOSE
Memberikan advis/opini legal yang menjadi wewenangnya kepada Direksi atau atau Divisi
lain yang memerlukan
KEY RESPONSIBILITIES
1. Memberikan advis/opini legal atas implementasi kebijakan dan prosedur pembiayaan
yang tertuang dalam analisa pembiayaan/feasibilitystudy dengan lebih fokus pada
analisa kuantitatif, struktur pembiayaan dan penentuan syarat pembiayaan serta
kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku
2. Melaksanakan Review Kepatuhan & Legal (Compliance & Legal Review) atas
keputusan pembiayaan/restrukturisasi antara lain monitoring atas: pemenuhan
dokumen syarat pembiayaan/restrukturisasi, perkembangan usaha & management
serta pemenuhan pembayaran kewajiban
3. Melakukan survey ke lokasi kerja customer bersama Marketing Department dengan
memperhatikan ketentuan yang berlaku
4. Menindaklanjuti hasil penemuan audit dengan tertib.
5. Melaksanakan tugas sebagai sekretaris Komite Pembiayaan.
6. Meyakini bahwa fungsi Legal & Contractual telah dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan
7. Membina dan mengembangkan dan menilai kinerja para pegawai
JOB DIMENSION
Dimensi Non-Keuangan
Pelayanan kepada internal customer yaitu Business Unit dan pihak-pihak terkait lainnya
WORK RELATION
Internal
Divisi dan bagian support
External
Regulator, Asosiasi Industri terkait, Pengadilan, Notaris, Coroprate Lawyer, Notaris,
Customer/operator dan pihak terkait lainnya
AUTHORITIES
Menyusun, mengembangkan dan memelihara advis/opini legal yang menjadi wewenangnya
Pengalaman : 5 (lima) tahun di bidang hukum, khususnya contractual agreement dan litigasi.
Competency :
Behavioral Competencies
1. Analitycal Thinking
2. Conceptual Thinking
3. Concern for Quality
4. Continous Improvement
5. Continous Development
6. Building Organizational Commitment
7. Developing Others
8. Decisiveness
Technical Competencies
1. Practitioner Real Estate/ Property Industry and Market
2. Advanced Legal, Contractual and Litigation
3. Knowledgeable Alternative Investment
4. Knowledgeable Economics
PURPOSE
Bertanggung jawab atas pemeriksaan/ audit internal untuk laporan keuangan kantor serta
pemeriksaan terhadap sistem prosedur yang diterapkan minimal 2 kali dalam setahun
KEY RESPONSIBILITIES
1. Mengkoordinasikan proses pemeriksaan/ audit internal secara berkala untuk
menghasilkan laporan hasil audit (Kertas Kerja Audit)
2. Menjalalankan proses audit internal perusahaan secara menyeluruh dan berkelanjutan
secara finansial dan operasional
3. Melakukan survey ke lokasi kerja customer bersama Marketing Department dengan
memperhatikan ketentuan yang berlaku
4. Merumuskan dan memberikan masukan pemecahan masalah temuan audit dengan
melakukan analisa yang tepat dan akurat
5. Mereview dan memastikan kelancaran proses audit internal dengan memperhatikan
ketepatan metode dan analisa masalah
6. Berkoordinasi dengan lembaga audit eksternal yang diperlukan untuk kelancaran
perusahaan
7. Memonitor dan mengevaluasi hasil audit internal serta berkoordinasi dengan pihak
terkait dalam mempersiapkan implementasi solusi bagi hasil temuan
8. Meyakini bahwa fungsi audit internal telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
9. Membina dan mengembangkan dan menilai kinerja para pegawai bawahannya
JOB DIMENSION
Dimensi Non-Keuangan
Pelayanan kepada internal customer yaitu Business Unit dan pihak-pihak terkait lainnya
WORK RELATION
Internal
Divisi dan bagian support
External
Regulator, Asosiasi Industri terkait, Pengadilan, Notaris, Coroprate Lawyer, Notaris,
Customer/operator dan pihak terkait lainnya
AUTHORITIES
Menyusun, mengembangkan dan melakukan audit internal yang menjadi wewenangnya
Pengalaman : 5 (lima) tahun di bidang yang sama atau bidang hukum hukum
Competency :
Behavioral Competencies
1. Analitycal Thinking
2. Conceptual Thinking
3. Concern for Quality
4. Continous Improvement
5. Continous Development
6. Building Organizational Commitment
7. Developing Others
8. Decisiveness
Technical Competencies
1. Practitioner Real Estate/ Property Industry and Market
2. Practitioner Legal, Contractual and Litigation
3. Knowledgeable Economics
PURPOSE
Menetapkan strategi keuangan dan sumber daya manusia yang tepat, mengkoordinasikan
dan mengendalikan keuangan dan sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan perusahaan
KEY RESPONSIBILITIES
1. Menyiapkan data keuangan perusahaan secara menyeluruh untuk memberikan
gambaran tentang kemampuan perusahaan.
2. Mengembangkan mekanisme pengelolaan keuangan perusahaan dengan
meminimalisir risiko financial.
3. Menginisiasi rencana strategis perusahaan dengan memformulasikannya dalam
long term business plan.
4. Mencari alternatif sumber dana murah bagi kelangsungan perusahaan.
5. Memonitor dan menginformasikan cash flow dan memprediksi kebutuhan cash
flow yang akan datang.
6. Melakukan verifikasi terhadap semua transaksi.
7. Menindaklanjuti hasil analisa deviasi realisasi dibandingkan dengan anggaran dan
mengkoordinir tindakan korektif dari semua Department terkait.
8. Memonitor pembayaran kewajiban yang jatuh tempo (utang perusahaan) dan
kewajiban para operator (piutang perusahaan)
9. Memelihara kerahasiaan data keuangan.
10. Memonitor, meneliti dan melaporkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
perusahaan.
11. Memberikan masukan strategis kepada Direksi yang berkaitan dengan aspek
keuangan perusahaan.
12. Membina dan mengembangkan dan menilai kinerja para pegawai.
13. Mengelola dan memonitor kegiatan operasional harian, menyangkut account-
account yang crucial yaitu piutang,utang dan kas.
14. Membuat analisa laporan keuangan perusahaan berupa laporan harian, mingguan
dan bulanan yang dilaporkan kepada Direksi dan dilaporkan dengan benar dan
tepat waktu.
JOB DIMENSION
Dimensi Keuangan
1. Realisasi biaya pegawai dan biaya umum dibandingkan dengan target
2. Target pendapatan bunga penempatan dana
Dimensi Non-Keuangan
1. Tercapainya zero deffect
2. Tercapainya SLA sesuai yang ditentukan
3. Tercapainya seluruh implementasi di Divisi Finance &Administration
External
Regulator,bank,lembaga keuangan,auditor,operator,kantor pajak
AUTHORITIES
1. Menempatkan dana pada bank sesuai tingkat kewenangan
2. Menyusun laporan cash flow
REQUIREMENTS
Pendidikan Formal : Sarjana Strata 1 semua disiplin ilmu. S2 di bidang Finance,
Accounting atau Manajemen lebih diutamakan.
Special Requirement :
Competency :
Behavioral Competencies
1. Analitycal Thinking
2. Conceptual Thinking
3. Concern for Quality
4. Building Organizational Commitment
5. Achieving Result
6. Continous Development
7. Developing Others
8. Decisiveness
Technical Competencies
1. Advanced Financial Analysis
2. Advanced Accounting
3. Advanced Cash Management
4. Practitioner Risk Management
5. Practitioner Treasury Management
6. Knowledgeable Financial Industry and Market
7. Knowledgeable Economics
8. Practitioner Funding Product and Market
PURPOSE
Melaksanakan fungsi-fungsi human resources dan general affair yang mendukung
business unit dan supporting dapat berkontribusi secara optimal
KEY RESPONSIBILITIES
1. Melaksanakan seleksi administrasi sesuai job requirement.
2. Melaksanakan dan mereview pelaksanaan Compensation and Benefit System.
3. Melaksanakan fungsi General Affair.
4. Mengimplementasikan dan mereview People Development Program.
5. Mengimplementasikan dan mensosialisasikan Performance Management
System.
6. Mengadministrasikan semua kegiatan dan melakukan up dating data pegawai
dalam Human Resources Information System Melaksanakan fungsi rekrutmen
dan seleksi .
7. Menyusun dan mereview sistem dan prosedur di bagiannya serta
mengusulkan kebijakan-kebijakan yang terkait bidang Human Resources dan
General Affair.
8. Membina dan mengembangkan dan menilai kinerja para pegawai.
JOB DIMENSION
Dimensi Keuangan
Realisasi biaya pegawai dan biaya umum dibandingkan dengan anggaran
Dimensi Non-Keuangan
1. Tercapainya target implementasi program HR & GA
2. Tercapainya SLA yang telah ditentukan
WORK RELATION
Internal
External
Institusi pemerintah (departemen terkait), supplier/vendor
AUTHORITIES
Melaksanakan pembayaran gaji dan benefit lainnya
REQUIREMENTS
Pendidikan Formal : Sarjana Strata 1 Ekonomi, Psikologi, Hukum.. S2 di bidang
Manajemen, Psikologi, dan Hukum lebih diutamakan
Special Requirement :
Pengalaman : 5 tahun di bidang HR
Competency :
Behavioral Competencies
1. Achieving Result
2. Analitycal Thinking
3. Conceptual Thinking
4. Communication
5. Conflict Resolution
6. Continous Development
7. Developing Others
8. Decision Quality
9. Building Organizational Commitment
Technical Competencies
1. Advanced Human Resource Management
2. Practitioner UU & Peraturan Ketenagakerjaan
3. Practitioner Benefits & Compensations System
4. Practitioner Performance Management System
5. Practitioner General Affair Management
6. Practitioner Recruitment Process
7. Knowledgeable Property Product and Process
PURPOSE
Mengarahkan dan mengembangkan strategi dan rencana TI perusahaan,
mengkoordinasikan dan mengontrol implementasi layanan TI baik secara korporat maupun
operasional, untuk memastikan tersedianya dukungan teknologi informasi yang handal,
efektif dan efisien bagi mencapai strategi perusahaan.
KEY RESPONSIBILITIES
1. Mengembangkan dan menyusun strategi dan rencana TI perusahaan untuk jangka
pendek, menengah, dan panjang, untuk memastikan kesesuaian dengan strategi dan
rencana perusahaan dalam mencapai sasaran usaha.
2. Menganalisa dan mengkaji perkembangan dan tren teknologi informasi serta
pengaruhnya ke industri dan bidang usaha berkecimpung, untuk menjadi landasan
bagi penetapan dan penyusunan rekomendasi pengembangan TI secara korporat
3. Menyusun anggaran bagian TI dan mengontrol penggunaan dan realisasi dari
anggaran tersebut untuk memastikan efektifitas dan efisiensinya.
4. Mengkordinir perencanaan arsitektur TI dengan membangun suatu pendekatan
arsitektural TI untuk keseluruhan sistem perusahaan/ korporat, menyiapkan
kapasitas perencanaan sehingga pelayanan kepada pelanggan terpelihara secara
konsisten dan tidak kompromis, mempertimbangkan kreasi-nilai dalam
membangun suatu arsitektur perusahaan aplikasi, dan selalu mengupdate
pengetahuan tentang perkembangan TI yang mutakhir.
5. Mengarahkan dan mengkordinir pendayagunaan software dan hardware untuk
mencapai kinerja optimum di seluruh perusahaan.
6. Mengkordinir perencanaan dan pelaksanaan proyek TI yang besar di seluruh
perusahaan, untuk memastikan integrasi korporat dan pencapaian target
penyelesaian proyek dengan tepat waktu
7. Membina dan mengembangkan dan menilai kinerja para pegawai bawahan.
JOB DIMENSION
Dimensi Keuangan
1. Tercapainya biaya modal dan biaya operasional sesuai service level agreement
(SLA) TI yang ditentukan
Dimensi Non-Keuangan
1. Tercapainya service level agreement (SLA) TI sesuai yang ditentukan
WORK RELATION
Internal
Divisi terkait lainnya
AUTHORITIES
1. Melakukan manajemen pelayanan SLA yang tepat
2. menyeleksi, merekomendasikan dan memberikan pelatihan TI yang tepat kepada
staff TI di perusahaan
REQUIREMENTS
Pendidikan Formal : Sarjana Strata 1 dalam bidang komputer atau teknologi informatika.
Special Requirement :
Competency :
Behavioral Competencies
1. Analitycal Thinking
2. Conceptual Thinking
3. Concern for Quality
4. Building Organizational Commitment
5. Achieving Result
6. Continous Development
7. Developing Others
8. Decisiveness
Technical Competencies
1. Advanced Project Management IT
2. Advanced Network & System Computer
3. Advanced Database, Teknologi Komunikasi, dan IT security
4. Knowledgeable Property Industry and Market
PURPOSE
Menetapkan strategi pemasaran yang tepat, mengkoordinasikan dan mengendalikan
pelaksanaan proses pembiayaan serta memutus pembiayaan sesuai dengan
kewenangannya.
KEY RESPONSIBILITIES
1. Menetapkan target pasar & target customer yang layak/ feasible untuk dibiayai.
2. Menetapkan Risk Acceptance Criteria (RAC) bersama Risk Management Division
& Ship Management Division.
3. Mengembangkan strategi pemasaran dan penjualan produk pembiayaan untuk
mencapai target yang telah ditetapkan.
4. Mendistribusikan target bisnis dan melakukan proses pembinaan (coaching) kepada
para manager yang ada di bawah koordinasinya.
5. Membina hubungan baik dengan customer/calon customer serta pelaku pasar di
industri pembiayaan
6. Meyakini penyusunan analisa pembiayaan/ feasibility study dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan dan diyakini kebenarannya.
7. Melakukan survey ke lokasi kerja/agunan customer sebagai bagian dari
pemantauan kondisi usaha customer yang diberikan.
8. Memutus permohonan pembiayaan sesuai dengan limit kewenangannya &
memberikan rekomendasi permohonan pembiayaan yang menjadi kewenangan
Direksi.
9. Mengevaluasi kinerja divisi untuk memastikan kuantitas dan kualitas pembiayaan
sesuai dengan target yang ditentukan.
10. Mengambil langkah-langkah pembinaan dan penyelamatan serta penyelesaian
pembiayaan terhadap customer yang fasilitas pembiayaannya berpontensi
bermasalah.
11. Menentukan bentuk penyelesaian pembiayaan bermasalah bersama-sama dengan
Legal & Risk Management Division dan Management Division.
12. Melakukan restrukturisasi dan memastikan bahwa langkah-langkah dalam proses
restrukturisasi pembiayaan telah sesuai dengan ketentuan.
13. Membina dan mengembangkan dan menilai kinerja para manager.
JOB DIMENSION
Dimensi Keuangan
1. Mencapai pemenuhan target penambahan portfolio
2. Mencapai pemenuhan target pendapatan dan kualitas pembiayaan
Dimensi Non-Keuangan
1. Tercapainya SLA proses pembiayaan
External
1. Customer & calon customer
2. Instansi-instansi terkait (Pemerintah atau Swasta)
AUTHORITIES
1. Memutus permohonan pembiayaan dengan limit sesuai kewenangannya.
2. Merekomendasikan usulan pembiayaan untuk mendapatkan putusan Komite
Pembiayaan.
REQUIREMENTS
Pendidikan Formal : Sarjana Strata 1 semua disiplin ilmu. S2 di bidang Management,
Accounting atau Finance lebih diutamakan.
Competency :
Behavioral Competencies
1. Communication
2. Achieving Result
3. Business Acumen
4. Analytical Thinking
5. Conceptual Thinking
6. Continous Improvement
7. Developing Others
8. Building Organizational Commitment
9. Decisiveness
Technical Competencies
1. Advanced Financial Industry and Market
2. Practitioner Property Industry and Market
3. Practitioner Risk Management
4. Practitioner Economics
5. Advanced Financial Analysis
6. Advanced Project Financing
7. Practitioner Treasury Management
8. Advanced Marketing Strategy
9. Knowledgeable Legal and Contractual
10. Knowledgeable Statistic
11. Knowledgeable Alternative Investment
PURPOSE
Melaksanakan strategi pemasaran untuk meningkatkan portfolio pembiayaan yang sehat
dan tingkat profitabilitas yang tinggi
KEY RESPONSIBILITIES
1. Mengembangkan pola pemasaran yang dapat merebut pangsa pasar dan mereview
secara berkala untuk dapat bersaing dengan perusahaan sejenis
2. Membina hubungan baik dengan customer/calon customer serta menjalankan fungsi
advising dan problem solving yang terkait dengan kegiatan pemasaran
3. Melakukan kunjungan/survey ke customer untuk meyakini informasi dan usaha
customer/calon customer
4. Memonitor proses penyusunan analisa pembiayaan/ feasibility study serta
pencapaian target Marketing Officer yang berada di bawah kooordinasinya dengan
melakukan pembinaan (coaching) secara rutin
5. Melakukan verifikasi ulang dan mencari data yang akurat sebagai dasar penyusunan
analisa dan usulan rekomendasi dengan analisa yang tajam untuk memperoleh
portfolio yang berkualitas
6. Membina dan mengembangkan dan menilai kinerja para pegawai
JOB DIMENSION
Dimensi Keuangan
1. Mencapai target ekspansi pembiayaan
2. Mencapai target kualitas pembiayaan
Dimensi Non-Keuangan
Tercapainya SLA proses pemasaran
WORK RELATION
Internal
Division, Legal & serta supporting division lainnya.
External
1. Customer & calon customer
2. Instansi-instansi terkait (Pemerintah atau Swasta)
AUTHORITIES
Mengembangkan strategi pemasaran yang tepat untuk mendukung pencapaian target
penjualan
Competency :
Behavioral Competencies
1. Achieving Result
2. Business Acumen
3. Analytical Thinking
4. Communication
5. Continous Improvement
6. Developing Others
7. Building Organizational Commitment
8. Decision Quality
Technical Competencies
1. Advanced Financial Analysis
2. Advanced Financial Industry and Market
3. Practitioner Risk Management
4. Advanced Shipping Industry and Market
5. Knowledgeable Treasury Management
6. Practitioner Marketing Strategy
7. Practitioner Legal and Contractual
8. Knowledgeable Project Financing
9. Advanced Industry Knowledge
10. Knowledgeable Alternative Investment
PURPOSE
Melaksanakan strategi pengembangan usaha untuk meningkatkan portfolio usaha yang
sehat dan tingkat profitabilitas yang tinggi
KEY RESPONSIBILITIES
1. Merencanakan, mengarahkan, dan mengelola aktivitas pengembangan usaha, yang
mencakup aktivitas seperti akuisisi tanah/ bangunan dan mencari peluang usaha,
termasuk peluang kerja sama
2. Mencari dan mengidentifikasi potensi tanah/ bangunan untuk pengembangan usaha
3. Mengembangkan pola pemasaran yang dapat merebut pangsa pasar dan mereview
secara berkala untuk dapat bersaing dengan perusahaan sejenis
4. Membina hubungan baik dengan customer/calon customer serta menjalankan fungsi
advising dan problem solving yang terkait dengan kegiatan pembiayaan
5. Melakukan verifikasi ulang dan mencari data yang akurat sebagai dasar penyusunan
analisa dan usulan rekomendasi dengan analisa yang tajam untuk memperoleh
portfolio yang berkualitas
6. Membina dan mengembangkan dan menilai kinerja para pegawai
JOB DIMENSION
Dimensi Keuangan
Mencapai target ekspansi pengembangan usaha
Dimensi Non-Keuangan
Tercapainya SLA bidang pengembangan usaha
WORK RELATION
Internal
Division, Legal & serta supporting division lainnya.
External
1. Customer & calon customer
2. Instansi-instansi terkait (Pemerintah atau Swasta)
AUTHORITIES
Mengembangkan strategi pengembangan usaha yang tepat untuk mendukung pencapaian
target penjualan
Competency :
Behavioral Competencies
1. Achieving Result
2. Business Acumen
3. Analytical Thinking
4. Communication
5. Continous Improvement
6. Developing Others
7. Building Organizational Commitment
8. Decision Quality
Technical Competencies
1. Advanced Property Industry and Market
2. Practitioner Marketing Strategy
3. Practitioner Project Financing
4. Knowledgeable Alternative Investment