Anda di halaman 1dari 32

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................................................................. 1

BAB 1 RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................................................................ 3

BAB 2 ANALISA INDUSTRI .................................................................................................................................... 6

2.1. Industri Rivalry: Low - Med ...................................................................................................................... 6

2.2. Threats Of Subtitutes: Low ....................................................................................................................... 6

2.3. Bargaining Power Of Buyer: High ......................................................................................................... 7

2.4. Bargaining Power Of Supplier : Low..................................................................................................... 7

2.5. Threats Of New Entrance: Med – High ................................................................................................ 7

BAB 3 GAMBARAN PERUSAHAAN .................................................................................................................... 9

3.1. Profil Perusahaan ......................................................................................................................................... 9

3.2. Visi.................................................................................................................................................................. 10

3.3. Misi ................................................................................................................................................................ 10

BAB 5 MODEL BISNIS .......................................................................................................................................... 11

BAB 6 ANALISA PASAR ....................................................................................................................................... 12

6.1. Segementasi dan Target Pasar........................................................................................................... 12

6.2. Perilaku Pembeli ...................................................................................................................................... 12

6.3. Pesaing ......................................................................................................................................................... 14

BAB 7 EKONOMI BISNIS ..................................................................................................................................... 16

7.1. Sumber Pendapatan dan Marjin Keuntungan ............................................................................... 16

7.2. Biaya Tetap dan Variable ....................................................................................................................... 18

7.3. Operating Leverage ................................................................................................................................. 20

7.4. Start-Up Cost ............................................................................................................................................. 22

7.5. Confidence Level ...................................................................................................................................... 22

1
BAB 8 RENCANA PEMASARAN ........................................................................................................................ 24

8.1. Strategi Pemasaran Keseluruhan ........................................................................................................ 24

8.2. Bauran Pemasaran 4P ............................................................................................................................. 25

8.3. Taktik Penjualan ........................................................................................................................................ 26

BAB 9 DESAIN DAN RENCANA PENGEMBANGAN .................................................................................. 27

9.1. Desain ........................................................................................................................................................... 27

9.2. Rencana Pengembangan....................................................................................................................... 28

BAB 10 RENCANA OPERASIOANAL ............................................................................................................... 30

BAB 11 JADWAL KESELURUHAN ..................................................................................................................... 31

2
BAB 1 RINGKASAN EKSEKUTIF
Industri kapal jasa pengelasan di bawah air merupakan industri yang memiliki
peluang cukup menjanjikan dan banyak diminati oleh berbagai perusahaan pelayaran
maupun perusahaan yang bergerak di bidang lepas pantai.

PT FTK Underwater Welding merupakan usaha yang menyediakan kapal jasa


pengelasan bawah air bagi perusahaan perkapalan, pengeboran lepas pantai, dan
perusahaan lainnya yang bergerak di bidang offshore . PT FTK Underwater Welding
memiliki konsep kapal yang mendukung untuk melakukan pengelasan bawah air. Hal
ini dikarenakan kapal yang mempunyai konsep tersebut masih jarang ada di Indonesia
saat ini. Kapal jasa pengelasan bawah air juga dipilih dikarenakan banyaknya
perusahaan pelayaran ataupun offshore yang memerlukan pengelasan di tengah laut
yang dinilai lebih efisien .

Pada umumnya, perusahaan tidak mempunyai sumber daya yang mereka


produksi sendiri.Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan suplier untuk memenuhi
sumber daya yang dibutuhkan. Begitu pula halnya dalam perusahaan pada industri
kapal jasa pengelasan bawah air. Perusahaan dalam industri ini menjalin hubungan
setidaknya dengan supplier material pengelasan, serta perusahaan galangan kapal.

Pasar pengguna jasa underwater welding sendiri terdiri dari beberapa


kelompok seperti pemilik kapal, perusahaan migas, perusahaan pelayaran, maupun
surveyor. Namun perusahaan migas menjadi mayoritas pengguna jasa ini. Oleh karena
itu perusahaan ini diproyeksikan untuk masuk dalam pasar tersebut. Dari beberapa
perusahaan sejenis yang sudah ada, keberpihakan pengguna dalam negeri tidak terlalu
berbeda pada setiap perusahaan. Semua itu dikarenakan harha yang bersaing dan
kecenderungna untuk memilih perusahaan yang ada di daerah dimana barang akan
dikerjakan .

Untuk modal awalnya perusahaan membutuhkan dana setidaknya 40 miliyar


rupiah untuk pengoperasian 2 kapal. Direncanakan dari pembelian awal kapal,
perurusahaan akan menerima balik modal sekitar 8,5 tahun setelah kapal beroperasi.

3
BAB 3 TIM MANAJEMEN DAN STRUKTUR PERUSAHAAN
Untuk mendirikan dan memasarkan PT. FTK Underwater Welding, kami membentuk
sebuah tim dengan pembagian kerja sebagai berikut :

Direksi
Dr. Eng. Badrus Z

Penasehat
Perusahaan
Yudha Prasetyawan

Manajer
Eigar Damanik

Keuangan Survey Pemasaran Technical


Kirana Putri Pieter Mario Puteri Ladikha M. Arief Hidayah

Penjabaran Bagan Struktur Perusahaan diatas adalah sebagai berikut:


1. Direksi (Dr.Eng. Badrus Zaman, ST., MT) : melaksanakan pengurusan perusahaan
sesuai kepentingan dan tujuan perusahaan dan bertindak selaku pimpinan dalam
pengurusan tersebut
2. Penasehat (Yudha Prasetyawan, ST,M.Eng ) : memberikan arah kebijakan, masukan,
nasihat dan pertimbangan-pertimbangan dalam suatu ide dan program dalam
pengembangan organisasi sesuai dengan ADART dan visi misi perusahaan.

3. Manajer (Eigar Damanik) : Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang


terjadi pada perusahaan, dan berkoordinasi pada seluruh elemen usaha.
4. Keuangan (Kirana Putri T M) : Bertanggung jawab atas seluruh
biaya pemasukan dan pengeluaran perusahaan.

4
5. Pemasaran (Puteri Ladikha Sihombing) : Bertanggung jawab memasarkan
produk ke masyarakat, melakukan promosi baik melalui online, pameran,
dan lain-lain
6. Survey (Pieter Mario): Melakukan survey terhadap proyek yang akan
dikerjakan
7. Technical (M. Arief Hidayah) : bertanggung jawab atas pekerjaan welding.
Membawahi pekerja las bawah air

5
BAB 2 ANALISA INDUSTRI
Industri kapal jasa pengelasan di bawah air merupakan industri yang memiliki
peluang cukup menjanjikan dan banyak diminati oleh berbagai perusahaan pelayaran
maupun perusahaan yang bergerak di bidang lepas pantai. Hal ini perusahaan yang
mempunyai kapal yang bergerak untuk jasa pengelasan dibawah air masih jarang. Akan
tetapi disamping peluang yang cukup menjanjikan, industri kapal pengelasan di bawah
air memerlukan analisa industry dan kompetitor.

Untuk menganalisa industri jasa pengelasan dibawah air yang ada, maka kami
menggunakan strategi Porter Five Forces sebagai berikut:

2.1. Industri Rivalry: Low - Med


Persaingan di industry kapal jasa pengelasan bawah air adalah pada level low-
med. Hal ini dikarenakan sedikitnya jenis usaha yang bergerak di jasa penyedia
underwater welding mulai dari perusahaan perkapalan sampai perusahaan fabrikasi.
Namun, nama-nama pemain besar di industri perkapalan atau fabrikasi juga mulai
membidik pasar , hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya pelatihan underwater
welding yang diberikan oleh perusahaan perkapalan maupun pengeboran lepas
pantai. Hal ini dilakukan untuk menekan biaya reparasi yang terjadi pada kapal atau
bangunan lepas pantai tersebut.

Selain itu, ada pula pemain besar industri jasa inspeksi teknik yang sudah
berpengalaman dalam bidang pengelasan bawah air walaupun masih sedikit. Biasanya
sudah berbentuk perusahaan. Dan target mereka sudah jelas adalah perusahaan yang
sangat besar. Perusahaan ini juga biasanya sudah mempunyai teknologi pengelasan
yang maju dan tenaga ahli yang professional.

2.2. Threats Of Subtitutes: Low


Dari analisa pada bagian threats of substitutes, untuk saat ini kapal jasa
underwater wielding masih sedikit. Sebab jasa underwater welding merupakan
pekerjaan yang penuh resiko. Jadi untuk ancaman pesaing jasa dalam bidang ini ada
di level rendah.

6
2.3. Bargaining Power Of Buyer: High
Kekuatan penawaran dari pembeli adalah kemampuan dari pembeli untuk
memaksa menurunkan harga, penawaran untuk kualitas yang lebih atau pelayanan
yang lebih dan memainkan persaingan satu sama lain . Ukuran dan konsentrasi dari
pembeli adalah dideterminasi oleh kekuatan pembeli. Hal ini termasuk volume
membeli dari konsumen.

Dalam industri kapal jasa pengelasan bawah air, konsumen dapat memilih
berbagai macam jasa yang diinginkan. Banyak jasa layanan yang dimilikii oleh
perusahaan kami seperti installation, maintenance and repair works (engineering
support). Banyaknya perusahaan pelayaran maupun pengeboran lepas pantai yang
sering memiliki kerusakan struktur di bawah air, membuat perusahaan kami memiliki
kekuatan daya tawar pembeli pada level yang tinggi.

2.4. Bargaining Power Of Supplier : Low


Pada umumnya, perusahaan tidak mempunyai sumber daya yang mereka
produksi sendiri.Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan suplier untuk memenuhi
sumber daya yang dibutuhkan. Begitu pula halnya dalam perusahaan pada industri
kapal jasa pengelasan bawah air. Perusahaan dalam industri ini menjalin hubungan
setidaknya dengan supplier material pengelasan, serta perusahaan galangan kapal.
Perusahaan dapat bebas memilih suplier yang mereka hendaki karena banyaknya
pilihan suplier yang mensuplai segala hal yang berhubungan dengan industri kapal
maupun alat untuk las. Banyak hal yang menjadi pertimbangan suatu perusahaan
untuk memilih suplier, salah satunya adalah harga. Dengan banyaknya pilihan suplier
alat las dan bahan pembuatan kapal, maka nilai tawar dari suplier tersebut cenderung
rendah.

2.5. Threats Of New Entrance: Med – High


Ancaman dari pemain baru adalah segala kemungkinan perusahaan lain akan
masuk ke dalam industri yang sama. Pemain baru akan memberi gairah untuk
meningkatkan potensi pasar baru atau justru dapat mengambil pasar yang sudah ada.
Kehadiran pemain baru dapat membuat penurunan harga pasar dan menekan
keuntungan. Kedatangan pemain baru ini disebabkan karena adanya peluang dan
potensi pasar yang cukup menjanjikan .

7
Pemain baru untuk bisnis kapal jasa pengelasan bawah air mempunyai level medium
sampai high. Hal ini disebabkan karena tidak menutup kemungkinan pemain besar
dalam industri inspeksi pengelasan seperti PT. Aquamarine Divindo Inspection, PT
Tachijino, dan lainnya akan menjadi pemain baru dan lebih menggalakkan lagi untuk
bermain pada industri ini apabila melihat peluang yang besar. Tidak hanya itu saja,
pemain besar untuk masuk ke bisnis kapal jasa pengelasan bawah air sudah
mempunyai modal yang besar. Hal ini dapat terlihat dengan banyaknya pengalaman
proyek inspeksi yang sudah mereka kerjakan .

8
BAB 3 GAMBARAN PERUSAHAAN

3.1. Profil Perusahaan


PT FTK Underwater Welding didirikan pada tahun 2018 dan memilki head office
di ITS – Surabaya. PT FTK Underwater Welding didirikan oleh 5 (lima) orang mahasiswa
yang sama-sama sedang menyelesaikan studi S1 di Institut Teknologi Sepuluh
Nopember. Mereka adalah Pieter , Eigar , Arif, Puteri, dan Kirana.

PT FTK Underwater Welding merupakan usaha yang menyediakan kapal jasa


pengelasan bawah air bagi perusahaan perkapalan, pengeboran lepas pantai, dan
perusahaan lainnya yang bergerak di bidang offshore . PT FTK Underwater Welding
memiliki konsep kapal yang mendukung untuk melakukan pengelasan bawah air. Hal
ini dikarenakan kapal yang mempunyai konsep tersebut masih jarang ada di Indonesia
saat ini. Kapal jasa pengelasan bawah air juga dipilih dikarenakan banyaknya
perusahaan pelayaran ataupun offshore yang memerlukan pengelasan di tengah laut
yang dinilai lebih efisien . Konsep penggunaan kapal yang mendukung untuk
kebutuhan jasa pengelasan bawah air menjadi suatu keunikan usaha ini yang menjadi
daya tarik konsumen serta menjadi pembeda dengan usaha pengelasan yang sudah
ada. Selain itu, PT FTK Underwatel Welding juga menggunakan konsep garansi, dimana
para pelanggan dapat langsung meminta ganti rugi kerusakan jika pengelasan yang
diberikan buruk.

PT FTK Underwater Welding menawarkan kapal jasa pengelasan bawah air


dengan menggunakan alat-alat dan kapal yang berkualitas serta mempunyai teknologi
yang unggul. Oleh karena itu, PT FTK Underwater Welding bekerja sama dengan suplier
terpercaya untuk memasok alat-alat dan material berkualitas yang diperlukan dengan
harga yang terjangkau.

Nama PT FTK Underwater Welding merupakan nama asing dari bahasa Inggris
yang memiliki arti “Pengelasan Bawah Air FTK”. “FTK” sendiri adalah singkatan dari “
Fakultas Teknologi Kelautan”. Pengambilan nama ini diharapkan dapat membuat
image positif dan tren baru di industri jasa pengelasan bawah air. Dengan begitu,
diharapkan konsumen menyukai jasa yang ditawarkan oleh PT FTK Underwater
Welding.

9
3.2. Visi
Menjadi usaha kapal jasa pengelasan bawah air yang selalu berinovasi dalam
menciptakan kapal yang berteknologi canggih dan sumber daya manusia yang
terampil

3.3. Misi
1. Menyediakan kapal jasa pengelasan bawah air dengan konsep baru.
2. Menjamin kepuasan pelanggan melalui pelayanan terbaik dan jasa yang
berkualitas.
3. Menjaga ketertarikan pelanggan dengan melakukan inovasi pada teknologi
perkapalan dan pengelasan.

10
BAB 5 MODEL BISNIS

11
BAB 6 ANALISA PASAR

6.1. Segementasi dan Target Pasar


Berdasarkan data dari kementrian ESDM (terlampir) , beberapa perusahaan
yang menjadi pengguna perusahaan jasa underwater welding adalah sebagai berikut.
(Terlampir)

No. Perusahaan Pelayaran Perusahaan Konstruksi Pipa Perusahan Pemilik Kapal Perusahaan Migas
1 PT. Meratus Line PT. Hafar Daya Konstruksi PT. Arah Prana PT. COSL INDO
2 PT Apexindo Pratama Duta Tbk Exxon Mobil Cepu Limited
3 PT. PERTAMINA (Persero) - Shipping PT. Pertamina Hulu Energi Energi West Madura Offshore
4 Eastern Jason Fabrication Services Pte Ltd CNOOC SES Ltd.
5 PT. Berlian Laju Tanker, Tbk PT. Rajawali Swiber Cakrawala
6 PT. Trada Maritime, T
7 Kangean Energy Indonesia
8 PT. Pertamina Ep Reg. Jawa
9 Premier Oil Natuna Sea B.V.
10 Medco E&P Natuna Ltd
11 ConocoPhillips Indonesia
12 Chevron Indonesia (Ensco 8504)
13 PT. McDERMOTT INDONESIA
14 Inpex Masela Ltd
15 Star Energy (Kakap) Ltd
16 Santos Oil Ltd

Data diatas yang bersumber dari Kementrian esdm, merupakan data


pelanggam dari tahun 2015 hingga saat ini. Dapat dilihat bahwa perusahaan migas
menjadi mayoritas pasar dari jasa underwater welding. Sehingga target pasar yang
perusahaan kami gunakan adalah untuk perusahaan migas.

6.2. Perilaku Pembeli


Menurut data dari kementrian ESDM, terdapat keberpihakan konsumen
terhadap perusahaan jasa underwater welding. Oleh karena itu berdasarkan data
pesaing. Kami peroleh data keberihakan dalam negeri sebagain berikut.

12
Keberpihakan Dalam Negeri

6 1
15% 18%
5
2
18%
18%
4 3
16% 15%

1 2 3 4 5 6

No. Nama Perusahaan

1 PT. Aquamarine Divindo Inspection

2 PT. Lancar Rejeki Berkat Jaya

3 PT. Pageo Utama

4 PT. Patra Dinamika

5 PT. Prima Mitranata

6 PT. Samudera Oceaneering

Dari data diatas didapat bahwa PT. Aquamarine Divindo Inspection dan PT.
Prima Mitranata memiliki keberpihakan lebih besar dari perusahaan lain meskipun
hanya memiliki selisih yang tipis pada setiap perusahaan. Dari data yang kami
peroleh keberpihakan tersebut berdasarkan pada :
1. PT. Prima Mitranata didirikan pada tahun 1987, termasuk perusahaan
berpengalaman di bidang pengerjaan bawah air.
2. Perusahaan yang memiliki keberpihakan tinggi umumnya mamou
mengerjakan lebih banyak bidang jasa.
3. Perusahaan pengguna jasa akan mencari perusahaan yang dekat dengan
tempat bidang kerja.

13
Sehingga kelompok kami simpulkan bahwa pasar pada pengelasan bawah air
cukup merata. Yang membedakan adalah lokasi perusahaan tersebut. Dari data yang
kami peroleh, kebanyak ladang migas berada di Indonesia Timur, maka perusahaan
yang dapat mencapai wilayah tersebutlah yang akan dipakai perusahaan pengguna
jasa.

6.3. Pesaing
1. PT. Aquamarine Divindo Inspection
PT AQUAMARINE DIVINDO INSPECTION - adalah perusahaan
selam dan kelautan Indonesia yang memiliki General
Underwater Inspection and Marine Services. Didirikan pada
tahun 2007.Layanan meliputi: FSO / FPSO / FPU / MBS,
Pemasangan Mooring - Unmooring dan Hook Up, Selang Subsea & Selang
Mengambang, Penggantian MBS / SPM dan PLEM; Layanan Underwater yaitu survei,
inspeksi, NDT, pengelasan UW dan pemotongan, pembersihan UWILD, Hull dan Sea
Chest, Perbaikan Hull, Polishing Propeller, Survei Bathimetrik / Hidrografi,
Pemeriksaan Platform, Inspeksi Tebal Bawah Air, Konstruksi Bawah Air, Layanan ROV
dan banyak lagi. juga percobaan laut terkomputerisasi, Uji Kapasitas Crane 100 Ton,
Uji Tarik Bollard, Analisis dll. 4 unit 2 Diver Peluncuran dan Pemulihan Sistem (LARS),
6 unit 20 kaki DDC Chambers, Inspeksi dan Work Class ROVs, mesin pemotong sikat
hidrolik, Airbank, Water Bags, Eddy Current, Ultrasonic Flow Detector, MPI, dll.

2. PT. Lancar Rejeki Berkat Jaya


PT.Lancar Rejeki Berkat Jaya menawarkan berbagai layanan menyelam bawah air dan
manajemen proyek untuk mendukung klien kami. Dari survei dasar air bawah, sampai
dengan sebuah program inspeksi penuh dan proyek konstruksi menggunakan
selancar yang disediakan oleh permukaan dan ROV (Remotely Operated Vehicle).
Didirikan pada tahun 1998 dengan pengalaman lebih dari satu dekade, semangat dan
semangat yang kuat, PT. LRBJ telah berkembang menjadi penyedia layanan air bawah
laut terkemuka di Indonesia. Sebagai anggota IMCA dan ADCI dengan pengalaman
kerja bawah air yang cukup dan memiliki peralatan dan keahlian alat yang terpelihara
dengan baik untuk mendukung pekerjaan, kami dapat memberikan standar

14
pelayanan yang tinggi. Kami berkomitmen untuk melakukan operasi dengan cara
yang aman dan efisien.
3. PT. Pageo Utama
4. PT. Patra Dinamika

PT. PATRA DINAMIKA (PADI) adalah Perusahaan Nasional


Indonesia, yang telah bertahun-tahun menjadi perusahaan
terdepan di bawah pelayanan air minum di wilayah Asia
Tenggara.
PADI telah menjadi anggota aktif kedua ADCI (Association of
Diving Contractors International) dan IMCA (International
Marine Contractors Association) sejak tahun 2000 dan memegang sertifikat ISO 9001-
2008 juga, membuktikan bahwa ini adalah perawatan untuk Quality Management
untuk menjamin kepuasan pelanggan.
5. PT. Prima Mitranata
6. PT. Samudera Oceaneering

15
BAB 7 EKONOMI BISNIS

7.1. Sumber Pendapatan dan Marjin Keuntungan


Sumber pendapatan didapat dari perusahaan yang menyewa jasa underwater welding.
Diasumsikan perusahaan penyewa akan membayar sewanya per hari. Data dibawah ini
didapat dari Dwery berdasarkan ukuran kapal. Untuk harga lain, kelompok kami
asumsikan berdasarkan harga yang ada di pasaran. Skema perhitungan yang kami
gunankan adalah skema pembelian full equity tanpa pinjaman bank sehingga dapat
diperoleh variable sebagai berikut

Vessel Price 1.500.000 US$


CAPEX Capital Expenditure
Project Cost 200.000 US$

Charter Rate 1.900 US$ / day


REVENUE Commision Regular 360 days / year
Days Docking Years 330 days / year

Manning
Maintenance
Operating
Consumable 500 US$ / day
Cost
Operational Insurance
OPEX
Expenditure Management Fee
Docking 100.000 US$ /2,5 years
Depresiasi 20 year
TAX 25% /year

HURDLE
RATE 7,5% /year

Investasi ini kami batasi selama 20 tahun, karena apabila melewati masa itu dikatakan
kapal sudah tua dan kurang layak pakai. Meskipun pada kenyataanya umur kapal bisa
mencapai 50 tahun sampai masa scraping. Setelah dilakukan perhitungan (terlampir)
maka diperoleh hasil sebagai berikut

NPV Nett Present Value US$ 1.186.368 >0 FEASIBLE


IRR Interest Rate Return 14,570% > HR FEASIBLE
PP Payback Period years 8,342974018 < 20 years FEASIBLE
PI Profitability Index 1,686635787 >1,00 FEASIBLE

16
 NPV (Nett Present Value)

merupakan nilai dari proyek yang bersangkutan yang diperoleh


berdasarkan selisih antara cash flow yang dihasilkan terhadap investasi
yang dikeluarkan. Nilai NPV lebih dari 0 berarti proyek tersebut feasible
atau layak untuk dilaksanakan, jika NPV bernilai kutrang dari 0 maka proyek
dikatakan tidak feasible atau tidak layak untuk dilaksanakan . Apabila
nilainya sama dengan 0 berarti proyek dikatakan berada dalam kondisi BEP
(Break Event Point) atau titik impas di mana posisi jumlah pendapatan dan
biaya sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun
kerugian dalam suatu perusahaan.

 IRR (Interest Rate Return)

IRR adalah metode peerhitungan investasi dengan menghitung tingkat


bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang
dari penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa datang. IRR dikatakan
feasible atau layak apabila nilainya leboh dari hurdle rate.

 PP (Payback Period)

Payback period adalah jangka waktu kembalinya investasi yang telah


dikeluarkan, melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek yang
telah direncanakan. Untuk perhitungan payback period, kita bisa
dengan melakukan pengamatan pada nilai akumulasi discounted
cashflow pada tahun keberapa yang sudah berada padanilai positif.
Apabila melewati lifetime dari proyek tersebut maka proyek dikatakan
tidak layak.

 PI (Profitability Index)

metode ini menghitung perbandingan antara nilai arus kas bersih yang
akan datang dengan nilai investasi yang sekarang atau perbadingan
antara positive discounted cashflow dan negative discounted cashflow
dimutlakan . Profitability Index harus lebih besar dari 1 baru dikatakan
layak. Semakin besar PI, investasi semakin layak.

17
7.2. Biaya Tetap dan Variable
1. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah pengeluaran bisnis yang tidak bergantung pada tingkat barang atau
jasa yang dihasilkan oleh bisnis tersebut Pengeluaran ini berkaitan dengan waktu, seperti
gaji atau beban sewa yang dibayar setiap bulan, dan sering disebut sebagai pengeluaran
tambahan

No Keterangan Jumlah Nominal Total

1 Gaji Karyawan (Administrasi) 10 Rp 7.500.000,00 Rp 75.000.000,00

2 Biaya Sewa Kantor 1 Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00

3 Biaya Operasional Kantor 1 Rp 10.000.000,00 Rp 10.000.000,00

4 Biaya Pearwatan Kapal 1 Rp 5.000.000,00 Rp 5.000.000,00

5 Biaya Perawatan Alat 1 Rp 5.000.000,00 Rp 5.000.000,00

6 Biaya Asuransi Pekerja 10 Rp 3.000.000,00 Rp 30.000.000,00

7 Biaya Pekerja Las 10 Rp 15.000.000,00 Rp 150.000.000,00

8 Tunjangan karyawan 20 Rp 5.000.000,00 Rp 100.000.000,00

9 Biaya perawatan gedung 1 Rp 2.000.000,00 Rp 2.000.000,00

10 Pajak Kapal 2 Rp 25.000.000,00 Rp 50.000.000,00

11 Asuransi kapal 2 Rp 5.000.000,00 Rp 10.000.000,00

12 Pajak Usaha 1 Rp 40.000.000,00 Rp 40.000.000,00

TOTAL Rp 492.000.000,00

1. Gaji Pekerja
2. Biaya Sewa
3. Biaya Operasional dan Pearawatan
4. Biaya Asuransi Pekerja
5. Biaya Asuransi Kapal

18
6. Pajak
 Pajak Perusahaan

Seluruh perusahaan di Indonesia seperti Perusahaan Terbatas (PT),


Perusahaan Firma (Fa), Perusahaan Perseroan Komanditer (CV), dll yang
memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) berkewajiban untuk membayar
pajak karena pajak merupakan hal penting dan menjadi salah satu penghasilan
negara demi kesejahteraan masyarakat. Negara sudah memberikan
kepercayaan (self-assesment) kepada perusahaan dan masyarakat untuk
menghitung, melapor dan menyetor pajak secara masing-masing. Terdapat
beberapa jenis pajak bagi WP badan yang harus dibayarkan kepada
pemerintah, jenis pajak tersebut adalah: Pajak Penghasilan dan Pajak
Pertambahan Nilai.

Dalam hal ini diasumsikan bahwa perusahaan termasuk perusahaan


dengan golongan penghasilan 4,8 – 50 miliyar per Tahun. Itu berati perusahan
dinenakan pearturan sebagai berikut :

 Pemotongan pajak atas penghasilan dari pekerjaan, jasa atau kegiatan


dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang diterima atau diperoleh
Wajib Pajak atau karyawan Anda dan harus dibayar setiap bulannya.
Perusahaan biasanya memotong langsung penghasilan para pegawai
dan menyetorkannya ke kas negara melalui bank persepsi
 Merupakan pajak yang dipotong oleh pemungut pajak dari wajib pajak
saat transaksi yang meliputi transaksi dividen (pembagian keuntungan
saham), royalti, bunga, hadiah dan penghargaan, sewa dan penghasilan
lain yang terkait dengan penggunaan aset selain tanah atau transfer
bangunan, atau jasa.

Berdasarkan peraturan lain, maka formula yang dapat dipaki untuk


perhitungan pajak adalah

0,6 𝑀𝑖𝑙𝑖𝑦𝑎𝑟
𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 = 0,25 − × 𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑛𝑎 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐾𝑜𝑡𝑜𝑟

19
Diasumsikan perusahaan akan kena pajak sebesar Rp 480.000.000,-
sehingga rata-rata perusahaan harus membayar Rp 40.000.000,- per bulan

 Pajak Kapal
Kapal termasuk harta kelas 4 menurut direktorat jenderal pajak.
Sehingga kapal akan dikenakan pajak sebesar 25% per tahun. Diasumsikan
bahwa kapal akan terkena pajak Rp 300.000.000 per tahun. Maka untuk 1 kapal
akan dikenakan Rp 25.000.000 per bulan. Karena direncanakan bahwa
perusahaan akan memiliki 2 kapal. Maka perusahaan harus menyediakan Rp
50.000.000,- per bulan untuk mebayar pajak kapal.

2. Biaya Variable

Biaya variabel adalah jumlah biaya marjinal terhadap semua unit yang diproduksi. Hal ini
juga dapat dianggap biaya normal. Biaya tetap dan biaya variabel membentuk dua
komponen dari total biaya. Biaya langsung, bagaimanapun, adalah biaya yang dapat
dengan mudah dikaitkan dengan objek biaya tertentu.

No Keterangan Jumlah Nominal Total


1 Bahan Bakar Kapal 2 Rp 7.500.000,00 Rp 15.000.000,00
2 Elektroda 20 Rp 3.800.000,00 Rp 76.000.000,00
3 Peralatan Selam 10 Rp 1.000.000,00 Rp 10.000.000,00
4 Biaya Perizinan 2 Rp 5.000.000,00 Rp 10.000.000,00
5 Biaya Administrasi 2 Rp 5.000.000,00 Rp 10.000.000,00
6 Biaya tak terduga 2 Rp 3.000.000,00 Rp 6.000.000,00
7 Biaya sandar 2 Rp 5.000.000,00 Rp 10.000.000,00
TOTAL Rp 137.000.000,00

7.3. Operating Leverage


Leverage operasi (operating leverage) menggambarkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dari biaya tetapnya. Semakin banyak laba yang dihasilkan
perusahaan pada tingkat biaya tetap yang konstan, semakin tinggi leverage
operasinya. Leverage operasi dapat dihitung dengan menggunakan beberapa rumus.

20
Rumus yang paling umum digunakan adalah rasio margin kontribusi terhadap
pendapatan operasi.

𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐿𝑒𝑎𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 =
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖

1. Margin Kontribusi
Margin kontribusi adalah total penjualan dikurangi biaya variabel. Biaya
variabel adalah biaya yang meningkat seiring penjualan inkremental. Harga pokok
penjualan, komisi penjualan dan beban pengiriman adalah contoh-contoh biaya
variabel. Kurangilan beban-beban ini untuk mendapatkan margin kontribus
Pendapatan = Rp 25.000.000 x 2 x 300
= Rp 15.000.000.000
Biaya Variable = Rp 140.000.000 x 12
= Rp 1.680.000.000 / tahun
2. Pendapatan Operasi
Pendapatan operasi adalah penjualan total dikurangi semua beban operasi
kecuali bunga dan pajak. Jika Anda sudah mengurangkan biaya variabel dari
penjualan total, cukup kurangkan saja dengan biaya tetap untuk memperoleh
pendapatan operasi. Biaya tetap meliputi beban iklan, asuransi, sewa, gaji, dan
utilitas
Pendapatan = Rp 25.000.000 x 2 x 300
= Rp 15.000.000.000
Biaya Tetap = Rp 600.000.000 x 12
= Rp 7.200.000.000 / tahun

𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐿𝑒𝑎𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 =
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖

15.000.000.000 − 1.680.000.000
=
15.000.000.000 − 7.200.000.000

= 1,78

leverage mempunyai beberapa implikasi:

21
1. Para kreditur akan memperhatikan berapa besar jumlah equity atau
dana yang disediakan para pemilik perusahaan, karena jumlah tersebut
merupakan batas jaminan terakhir atau “margin of safety” bagi mereka.
Bila para pemilik hanya menyediakan sejumlah kecil saja dari
pembelanjaan yang diperlukan, maka bagian terbesar dari resiko
perusahaan dipikul oleh para kreditur.
2. Para pemegang saham sebenarnya menarik manfaat dari penarikan
dana melalui modal luar. Mereka tetap memiliki hak pengawasan penuh
atas kegiatan perusahaan, akan tetapi dengan jumlah investasi yang
relative kecil.
3. Bilamana laba yang diperoleh atas dana pinjaman lebih besar dari
bunga yang harus dibayar, laba atas equity akan meningkat.

7.4. Start-Up Cost


No Keterangan Jumlah Nominal Total
1 Pembelian Kapal 2 Rp 19.500.000.000,00 Rp 39.000.000.000,00
2 Sewa Kantor 1 Rp 180.000.000,00 Rp 180.000.000,00
3 Peralatan Kantor 1 Rp 150.000.000,00 Rp 150.000.000,00
4 Peralatan Selam 10 Rp 15.000.000,00 Rp 150.000.000,00
5 Elektroda 100 Rp 3.800.000,00 Rp 380.000.000,00
6 Perizinan Perusahaan 1 Rp 200.000.000,00 Rp 200.000.000,00
7 Iklan 10 Rp 50.000.000,00 Rp 500.000.000,00
8 Seragam Karyawan 20 Rp 500.000,00 Rp 10.000.000,00
9 Fasilitas Kantor 1 Rp 10.000.000,00 Rp 10.000.000,00
TOTAL Rp 40.580.000.000,00

7.5. Confidence Level


Probabilitas berhubungan erat dengan risiko investasi. Risiko investasi adalah tingkat
potensi kerugian yang timbul karena perolehan hasil investasi yang diharapkan tidak
sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menyadari sungguh-
sungguh bahwa setiap investasi yang dilakukan disamping mengharapkan
keuntungan, perusahaan juga harus sadar terdapat kemungkinan risiko atau kerugian.

22
Maka dihitunglah probabilitas investasi tersebut tidak layak dengan perhitungan
probabilitas NPV negatif untuk mendapat confidence level. Deangan menentukan
harga minimum dan maximum variable pada perhitungan keuntungan maka didapat

VARIABLE 1 2 3 4
RANDOM 4 MIN. BASE MAX. RANDOM
Vessel Price 1.613.113 US$ 1.200.000 1.500.000 1.800.000 1.613.113
CAPEX Capital Expenditure
Project Cost 157.215 US$ 150.000 200.000 175.000 157.215

Charter Rate 1.659 US$ / day 1.450 1.900 2.000 1.659


REVENUE Regular 360 days / year
Commision Days
Docking Years 330 days / year

Manning 676 350 500 1.000 676


Maintenance
Operating Cost Consumable US$ / day
Insurance
OPEX Operational Expenditure
Management Fee
Docking 113.110 US$ /2,5 years 95.000 100.000 125.000 113.110
Depresiasi 20 year
TAX 25% /year

HURDLE RATE 7,5% /year

Histogram
45 120.00%

40
100.00%
35

30 80.00%
Frequency

25
60.00%
20

15 40.00% Frequency

10 Cumulative %
20.00%
5

0 0.00%
1057560,462

122054,83

1408375,075

-111821,5781

-228759,7821
706745,8503
589807,6462
823684,0543
472869,4422
940622,2584
355931,2381
1174498,666

1291436,871

238993,0341
5116,625973

1525313,279
1642251,483

More

Bin

Dengan risiko kegagalan bisnis sebesar 3,56% maka dapat disimpulkan bisnis ini
memiliki donfidence level sebesar 96,4%.

23
BAB 8 RENCANA PEMASARAN

8.1. Strategi Pemasaran Keseluruhan

Untuk bisnis kita ini sasaran yang akan kita ambil dan bagaiman cara kita menawarkan
kepada customer adalah sebagai berikut :

 Perusahaan pelayaran
Untuk perusahaan pelayaran kita dapat bekerja sama untuk membuat
kontrak jangka panjang antara perusahaan pelayaran dan kita, jadi kedua belah
pihak dapat diuntungkan dengan kerjasama ini, keuntungan untuk kita antara
lain kita mendapat customer dalam durasi yang panjang , lalu untuk perusahaan
pelayaran dapat diuntungkan karena mereka tidak perlu mencari galangan kapal
saat ada kapal mereka yang mengalami kerusakan, karena mereka sudah
memiliki kontrak antara kita, dan mereka juga diuntungkan karena jasa yang kami
tawarkan sangat jarang ada di galangan- galangan lain, karena memang jarang
sekali ada yang membuka jasa pengelasan bawah air, karena memang
membutuhkan skill tetapi resikonya juga besar. Tetapi untuk customer kita tidak
perlu khawatir karena kita sendiri sudah bekerjasama dengan pihak asuransi jadi
jika semisal ada kecelakaan kerja dilapangan sudah ada yang mengcover,
mengngingat pekerjaan pengelasan bawah air memiliki resiko yang sangan besar

 Pemilik kapal pribadi


Kita juga bisa bekerja sama dengan pihak galangan kapal yang tidak
memiliki jasa pengelasan bawah air, karena memang sangat jarang sekali ada jasa
pengelasan bawah air di Indonesia ini. Jadi kita dapat tetap memasukkan pemilik
kapal pribadi dalam segmen customer kita.Pemilik kapal pribadi tidak perlu
mencari pihak ke-3 semisal kapal mereka mengalami kerusakan dan
membutuhkan jasa pengelasan bawah air, karena kita sendiri sudah bekerja sama
dengan galangan kapal. Galangan kapal tetap mendapat untung karena
kerusakan-kerusakan yang tidak kita backup dapat dilakukan oleh pihak
galangan kapal.

24
 Perusahaan Offshore
Peluang kita sangat besar ada disini, yaitu di perusahaan offshore, karena
memang lingkungan kerja dari bangunan lepas pantai sendiri adalah dilaut, jadi
akan banyak membutuhkan jasa kita. Apalagi melihat standard yang ditetapkan
oleh bangunan lepas pantai yang sangat tinggi, karena memang biaya yang di
investasikan untuk hal tersebut sangatlah besar, maka kerusakan-kerusakan
sekecil apapun harus dilakukan penanganan sangat cepat. Disinilah peluang kita
sangat besar untuk mencari customer, apalagi bangunan lepas pantai di
Indonesia sendiri sekarang sudah sangat banyak, melihat kekayaan alam
Indonesia yang sangat besar juga membuat pemain-pemain dari perusahaan
lepas pantai sendiri tidak hanya dari dalam negeri saja, tetapi banyak juga pemain
yang berasal dari luar negeri untuk mengekplorasi kekayaan alam di Indonesia.

 BUMN yang bergerak dibidang maritim


Kita juga dapat menyasar custome dari perusahaan-perusahaan BUMN
yang bergerak dibidang maritime, saya ambil contoh pertamina. Pertamina
dalam mendistribusikan hasil mereka juga menggunakan pipa bawah laut,
disinlah peluang usaha kita. Pertamina pasti membutuhkan instalasi pemasangan
pipa bawah laut, ataupun juga reparasi pipa bawah laut mereka, jadi peluang
usaha kita terbuka untuk perusahaan BUMN yang bergerak dibidang maritime.

8.2. Bauran Pemasaran 4P

 Product
Yang kita tawarkan pada bisnis kita kali ini adalah pengelasan bawah air, reparasi
kapal yang membutuhkan pengelasan bawah air, pengelasan bias ajika
dibutuhkan.
 Price
Untuk harga yang kita tawarkan sendiri menyesuaikan terhadap banyaknya
pesaingan pada jasa ini dan kebutuhan customer atas jasa pengelasan bawah air
sendiri, jadi jika kebutuhan akan pengelasan bawah air sendiri sangat tinggi

25
sedangkan pihak-pihak yang menawarkan jasa pengelasan bawah air masih
sedikit, maka harga yang kita tawarkan akan tinggi. Jadi harga yang kita tawarkan
bergantung pada kebutuhan dan ketersediaan dalam pasar.
 Place
Untuk tempat sendiri kita melihat tempat-tempat dimana kebutuhan atas jasa
yang kita tawarkan tinggi, karena peluang untuk bisnis ini akan banyak di
perusahan bangunan lepas pantai, kita akan membuka kantor cabang yang
tersebar dimana bangunan lepas pantai tersebuat banyak. Sangat tepat sekali
negara kita adalah kepulauan dan memikliki kekanyaan alam yang besar, sehingga
Indonesia adalah market yang tepat
 Promotion
Promosi sendiri kita lakukan dengan cara bekerja sama dengan galangan-
galangan kapal di Indonesia yang belum bisa menyediakan jasa pengelasan
bawah laut, ataupun melalui web.

8.3. Taktik Penjualan

Untuk taktik penjualan sendiri di Indonesia masih belum banyak perusahaan


yang menawarkan jasa pengelasan bawah laut ini, karena memang untuk jasa
pengelasan bawah laut yang kita tawarkan membutuhkan skill yang saat ini masih
sedikit orang yang memiliki skill tersebut. Lalu juga jasa pengelasan bawah laut juga
memiliki resiko yang sangat besar, karena memang lingkungan kerjanya yang ada
dibawah air, berbeda dengan yang ada didarat.

Untuk meminimalisir resiko-resiko yang ada solusinya adalah sebagai berikut.


Kami telah bekerja sama dengan pihak asuransi yang nantinya akan mengcover biaya
jika semissl adanya kecelakaan kerja, jadi untuk pihak penyelam tidak perlu khawatir
karena sudah adanya asuransi dan customer kita tidak perlu khawatir jika semisal
terjadi kecelakaan kerja

26
BAB 9 DESAIN DAN RENCANA PENGEMBANGAN

9.1. Desain

27
9.2. Rencana Pengembangan
PT FTK Underwater Welding memiliki 2 unit kapal dengan panjang 18 m untuk
mengangkut peralatan-peralatan yang dibutuhkan oleh underwater welder. Dengan
ukuran kapal yang tidak terlalu besar, tim underwater welder memiliki fleksibilitas untuk
menjangkau spot-spot yang akan ditangani di sekeliling kapal atau bangunan laut yang
akan diperbaiki. Keberadaan kapal ini juga mempersingkat waktu yang diperlukan
untuk mempersiapkan perlengkapan welding. Adapun kelengkapan welding yang
dimuat di atas kapal antara lain adalah:

 Power Supply
 200 Amp Safety Switch
Merupakan tombol keselamatan; Jika arus yang terjadi melebihi batas tertentu
maka pengerjaan akan otomatis berhenti.
 Work Cable
Penghubung antara Power Source dengan Work Clamp.
 Electrode Cable
Penghubung antara Power Source dengan Electrode Holder.

28
 Work Clamp
Penjepit bahan kerja terhadap benda yang akan di las.
 Electrode Holder
Benda berbentuk pegangan yang berguna seabagai tempat penyimpanan
elektroda untuk pengelas
 Telephone
Untuk mengetahui instruksi kerja dari atas.
 Oxygen Supply
Persediaan oksigen dari atas kapal untuk welder.

Untuk pengembangan selanjutnya perusahaan akan menambah


bidang kerja yaitu iuntu inspeksi dan pengerjaan bawah air lain seperti
peletakan pipa, peletakan kabel, dan-lain-lain.

29
BAB 10 RENCANA OPERASIOANAL

Rencana operasinoal bisnis ini nantinya akan memiliki kantor pusat serta beberapa
kantor cabang untuk rencana jangka panjangnya yang nantinya akan tersebar di berbagai
wilayah di Indonesia yang membutuhkan jasa pengelasan bawah air sangat besar. Indonesia
sendiri sudah sangat tepat untuk membuka usaha pengelasan bawah air ini karena Indonesia
adalah negara kepulauan dan negara maritim terbesar didunia, jadi untuk market sudah sangat
tepat, didukung lagi oleh kekanyaan alam di Indonesia yang sangat melimpah, yang akan
menarik minat luar negeri untuk membuka bangunan lepas pantai di Indonesia.

Kita nantinya akan bekerja sama dengan galangan kapal yang belum memiliki jasa
pengelasan bawah air, jadi nantinya kerja sama ini diharapkan akan menguntungkan semua
pihak. Untuk pemilik kapal diuntungkan dengan tidak perlu mencari pihak ke-3 untuk
melakukan pengelasan bawah air jika dibutuhkan reparasi pada bagian bawah kapal yang
tercelup air. Untuk pihak galangan juga diuntungkan mereka tetap bisa mengerjakan bagian-
bagian diluar pengelasan bawah air, jadi galangan kapal tetap mendapatkan pemasukan.
Untuk bisnis kita sendiri juga diuntungkan karena kita tidak perlu melakukan banyak promosi
untuk mendapatkan customer karena kita sudah melakukan kerja sama dengan galangan-
galangan kapal yang ada di Indonesia.Operasional bsinis ini juga melingkupi instalasi
pemasangan pipa bawah laut, karena memang kebutuhan bangunan lepas pantai di Indonesia
yang sangat tinggi yang nantinya kita akan masuk pada pasar tersebut. Kita juga bisa bekerja
sama dengan perusahaan-perusahaan BUMN yang bergerak dibidang maritime semisal
Pertamina, pertamina membutuhkan instalasi pemasangan pipa bawah laut untuk
menyalurkan hasil mereka, dan kita bisa melakukan kerja sama dengan Pertamina, ataupun
juga jasa reparasi perpipaan bawah laut.

Untuk fasilitas dan peralatan yang kita miliki cukup lengkap dalam dunia pengelasan
bawah laut, antara lain:

 Teknisi pengelasan bawah laut yang sudah memliki sertifikat


 Perlengkapan pengelasan bawah laut
 Kapal
 Gudang atau kantor
 Insfratuktur online

30
BAB 11 JADWAL KESELURUHAN

November 2017 – Februari 2018

- Pengumpulan modal dan mencari investor


Maret 2018

- Mengurus Perizinan Perusahaan


- Merekrut staff/pegawai
April 2018

- Pembelian Inventaris Perusahaan


- Kontrak kerjasama dengan key partners
Mei 2018

- Mulai Beroperasi

31
BAB 12 PROYEKSI FINANCIAL

32

Anda mungkin juga menyukai