Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa
karena kita masih diberikan kesehatan dan umur panjang, serta shalawat dan salam
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita ke alam
yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Dengan Rahmat dan karunia-Nya maka
penulis telah dapat menyelesaikan Tugas mata kuliah Survei dan Inspeksi Kapal kelas
A dengan tugas yang bejudul tentang penyebab dan cara mengatasi Main Bearing
Noise di Kapal.
Dalam menyelesaikan laporan ini penulis telah berusaha sedapat mungkin
agar mendapat hasil yang baik, dengan menggunakan sumber literatur dan
pengetahuan yang penulis peroleh selama kuliah.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Ir. Indrajaya Gerianto , M.Sc selaku dosen kami selama kuliah, dan tak lupa pula
penulis ucapkan kepada kedua orang tua yang telah memberikan dukungan baik
secara moril maupun spiritual, dan kepada teman teman kelompok 6 dan teman
kelas seperjuangan yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan laporan ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun pada masa yang akan datang.
Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun
para pembaca pada umumnya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi.

Surabaya , 17 Desember 2017

Penulis

MAIN BEARING NOISE ME 141333 1


BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Main engine merupakan bagian paling krusial dalam kapal, sebagai penghasil energi
untuk menggerakkan kapal. Engine banyak ditemui dalam aktifitas kehidupan manusia,
secara kumulatif sebagaipenghasil daya yang berguna untuk menggerakan kendaraan,
peralatan industri, penggerak generator pembangkit energi listrik, sebagai penggerak
propeler kapal dan lain-lain. Berdasarkan penggunaanya maka engine dapat beroperasi
secara temporer artinya setelah beberapa jam atau beberapa hari bekerja engine tersebut
dimatikan dan pengoperasian secara kontinyu. Sebagai sarana penghasil daya maka engine
tersusun dari komponen statis seperti bodi mesin dan komponen dinamis seperti piston,
connecting rod, crankshaft dan bearing Penggunaan bearing pada komponen dinamis adalah
untuk menghubungkan komponen yang satu dengan lainnya dan memberikan keleluasaan
bagi komponen tersebut untuk berolah gerak. Bearing berfungsi untuk menumpu sebuah
poros agar poros dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Bearing harus
cukup kuat untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik.
Bearing membutuhkan perawatan dan pelumasan untuk dapat bekerja dengan baik , agar
tidak menimbulkan kerusakan pada bearing tersebut dan tidak menimbulkan noise pada
main bearing.

I.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana mengetahui kondisi bearing?
2. Apa saja penyebab kebisingan pada main bearing?
3. Bagaimana cara mengatasi kebisingan yang dihasilkan oleh main bearing?

I.3 Tujuan
1. Mengetahui cara untuk mengidentifikasi kondisi bearing
2. Mengetahui penyebab kebisingan pada main bearing
3. Mengetahui cara mengatasi kebisingan yang dihasilkan oleh main bearing

MAIN BEARING NOISE ME 141333 2


BAB II
PEMBAHASAN

Mengenal Noise
Noise didefinisikan sebagai suara bising yang dihasilkan dari getaran nonperiodik
diudara atau secara lebih umum dapat didefinisikan sebagai suara yang tidak diinginkan.
Noise atau bising dapat menimbulkan gangguan emotional baik secara sadar atau tidak
sadar. Misalnya bisa menimbulkan kemarahan, mengganggu perhatian atau konsentrasi,
menimbulkan frustasi dan bisa menyebabkan tekanan secara fisiologis dan psikologis.

Efek dari noise dapat dikategorikan sebagai berikut:

Noise yang dapat menyebabkan kehilangan pendengaran

Efek nonauditory kesehatan

Efek terhadap perilaku individu

Efek kebisingan terhadap tidur

Komunikasi interferensi

Efek pada binatang

Condition Based Overhaul Bearing


Sejak akhir tahun 1990-an, MAN telah melihat pengembangan yang positif terkait
dengan kerusakan bantalan (bearing). Meskipun terdapat peningkatan yang besar dalam
populasi bantalan utama pada mesin-mesin jenis MAN MC/MC-C, namun laporan insiden
kerusakannya sangat rendah (lihat Gambar No.3).

MAIN BEARING NOISE ME 141333 3


Untuk jenis-jenis bantalan jenis lainnya (bantalan-bantalan kepala silang dan pena engkol),
frekuensi kerusakannya juga sangat rendah.
Akan tetapi, dalam sejumlah kecil kejadian/kasus, MAN telah berpengalaman dengan
kerusakan parah, yang menyebabkan pemutusan masa sewa (off-hire) dalam jangka panjang
yang juga menyangkut biaya perbaikan-perbaikan dudukan mesin (bedplate) dan/atau poros
engkol (crankshaft) yang mahal. Dalam salah satu kejadian, penyebab kerusakan adalah
pemasakan kembali yang tidak benar dari sebuah bantalan utama (main bearing) setelah
dibuka untuk pemeriksaan setelah kapal melakukan percobaan berlayar (sea trials).
Urutan kejadian saat membuka bantalan untuk keperluan pemeriksaan dari waktu ke waktu
untungnya dilaporkan, sehingga materi dari instruksi- instruksinya bisa diubah, dan tidak
mengharuskan untuk dibuka hanya untuk keperluan pemeriksaan dalam jangka waktu
tertentu. Sejalan dengan ketentuan baru itu, MAN telah menciptakan sistem yang diberi
nama BWM (Bearing Wear Monitoring Pemantauan Keausan Bantalan), sebuah standar
untuk mesin-mesin yang baru dibangun. Sistem BWM ini juga bisa dipasang secara susulan
untuk mesin- mesin yang sudah ada.
Pada prinsipnya, sistem BWM memantau semua bantalan yang penting (bantalan utama,
bantalan pena engkol dan kepala silang) dengan mengukur jarak pada titik mati bawah dari
kepala silang (crosshead), lihat Gambar No.4. Jarak itu akan mengecil jika terjadi keausan
pada salah satu dari bantalan-bantalan yang penting itu, dan sistem BWM itu kemudian akan
mengirimkan tanda bahaya/alarm.

MAIN BEARING NOISE ME 141333 4


Dengan memantau keausan pada bantalan-bantalan yang penting itu, dimungkinkan untuk
menerapkan CBO pada bantalan-bantalan ini dan pembukaan bantalan berkalanya bisa
dibatasi hanya untuk kasus-kasus yang lebih sedikit dibandingkan dengan sebelumnya.
Secara optimal, pembukaan bantalan-bantalan hanya untuk peperluan pemeriksaan, jika
memang diperlukan, hanya dilakukan saat kapal melakukan dry-docking atau jika terdapat
indikasi-indikasi yang memerlukan untuk dibuka, misalnya terdapat logam bantalan di dasar
ruang engkol atau alarm BWM-nya berbunyi/menyala.
Strategi yang telah direvisi akan menghindarkan lebih jauh terjadinya kerusakan-kerusakan
bantalan yang parah. Sistem-sistem yang memantau kandungan air dalam minyak lumas
(WIO-Water In Oil) telah ditambahkan pada instrumentasi standar untuk mesin-mesin yang
baru dibangun. Hal ini menjadi penting, khususnya untuk bantalan-bantalan kepala silang
yang lapisan paling atasnya terbuat dari timah hitam yang peka terhadap korosi akibat
adanya kandungan air yang tinggi dalam sistem minyak lumas.

MAIN BEARING NOISE ME 141333 5


II.1 Mengidentifikasi Kondisi Bearing
Dalam mengidentifikasi bearing terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan untuk di
inspeksi, yaitu :
a. Sebelum membuka bearing untuk perbaikan / survey:
Pastikan untuk memeriksa laporan pembukaan / survei bantalan sebelumnya
Periksa rincian catatan dan jarak bebas
Periksa semua surat terkait bantalan dari produsen/maker
Periksa catatan analisis minyak pelumas
Lakukan tes minyak pelumas onboard dan catat hasilnya
Periksa laporan kerja atau buku log untuk setiap poin penting pada bantalan
(grinding atau pin / under atau kebesaran bantalan dll)
Periksa semua foto dari bantalan yang dibuka terakhir
Lakukan tool box dan resiko penilaian pekerjaan
Ambil izin imobilisasi dari otoritas pelabuhan

b. Selama Pemeriksaan Bearing

Pastikan crankcase dipasang dengan benar dan peralatan pelindung diri yang
benar (APD) seperti helm dan pelindung keselamatan dipakai oleh mereka yang
bekerja.
Periksa dan catat clearance bearing
Periksa kondisi bearing metal
Periksa tanda-tanda squeezing, scoring, cracking, pitting dan sebagainya
Periksa permukaan pin - harus mengkilap dalam penampilan
Jika terjadi squeezing, scoring, cracking maka bearing dipoles, digerinda, atau
direkondisi.
Penggantian bantalan harus dilakukan sesuai instruksi pembuat(maker)
Pin dan bearing dibersihkan secara menyeluruh dan minyak pelumas diletakkan
sebelum bearing dipasang
Ambil cukup foto sambil melakukan perawatan atau survey

c. Setelah Perbaikan / Survey:

Pastikan bearing dan bagian lainnya dijamin sesuai petunjuk manual


Nilai pengetatan baut hidrolik harus diperiksa silang dan harus dilakukan di
hadapan perwira insinyur senior
Mesin diputar dengan memutar roda gigi paling sedikit 10 menit dengan pompa
oli lube dan tekanan oli dicatat
Kondisi roda gigi yang berputar untuk diamati selama proses ini
Setelah mesin tertutup dan siap, running-in dilakukan sesuai instruksi pembuat
Catat semua parameternya
Siapkan laporan pemeliharaan / survei
Mengajukan laporan dalam catatan kapal dan mengirimkan karya lengkap dengan
bukti foto ke kantor. Hal ini dapat digunakan sebagai referensi selama survei
mesin berkelanjutan dan bantalan yang bersangkutan tidak perlu dibuka.

MAIN BEARING NOISE ME 141333 6


II.2 Penyebab Kebisingan Pada Main Bearing
Terdapat beberapa penyebab munculnya noise pada main bearing, yaitu

1. Terlalu besarnya clearance.


Clearance pada bearing harus disesuaikan dengan petunjuk yang dibuat maker.

2. Main bearing pada crankshaft yang longgar menimbulkan ketukan yang keras dan
menimbulkan steady knock, sementara bearing crankshaft thrust menimbulkan
gumpalan pada interval yang tidak teratur. Suara bantalan mungkin hanya terdengar
pada akselerasi yang sangat keras.

II.3 Cara Mengatasi Kebisingan yang Dihasilkan Oleh Main Bearing

MAIN BEARING NOISE ME 141333 7

Anda mungkin juga menyukai