Anda di halaman 1dari 27

LABORATORIUM PERAGA DAN SIMULASI PEMBORAN

JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN


UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

Plug J

ROTARY SYSTEM
Praktikum minngu ke -2
Arya Watra Utama 113220162
Muhammad Rizky Saputra 113220098
Lintar Sujiwo 113220100
Sahid Elfarabbilhaq S. 113220149
Wanda Restu 113220175

presentasi disusun oleh Plug J


OUTLINE

Pendahuluan Mata bor (Bit)


Peralatan Pemutar (Rotary Assembly) Down-Hole Tools
Rangkaian Pipa Bor (Drillsting) Perhitungan

presentasi disusun oleh Plug J 01


PENDAHULUAN
Sistem putar adalah suatu rangkaian peralatan yang digunakan untuk menghasilkan
torsi yang diperlukan untuk memutar drill bit dalam proses pemboran. Ini mencakup
koneksi antara peralatan pemutar dan drill bit melalui serangkaian pipa pemboran yang
disebut drill string. Fungsi utama sistem putar adalah untuk mentransmisikan atau
mendistribusikan secara efisien tiga elemen kunci dalam operasi pemboran, yaitu gaya
aksial (axial force), torsi (torque), dan sirkulasi fluida pemboran ke bit di dasar sumur.
Komponen Dasar :
Peralatan Putar ( Rotary Assembly )
Rangkaian Pipa Bor ( Drill String )
Mata bor ( Bit )

presentasi disusun oleh Plug J 02


PERALATAN PEMUTAR
ROTARY ASSEMBLY
Meja Putar (Rotary Table)

Master Bushing

Kelly Bushing

Rotary Slip

03
ROTARY TABLE
Rotary table berperan sebagai perantara dalam mentransfer torsi dari sistem tenaga
atau drawwork ke rangkaian pipa bor.

menjaga rangkaian pipa bor tetap stabil ketika pipa-pipa tersebut dihubungkan atau
dilepaskan satu sama lain selama proses pemboran. Penting untuk dicatat bahwa rotary
table assembly tidak secara langsung meneruskan torsi ke dalam drill string.
Sebaliknya, torsi tersebut dialirkan melalui dua komponen kunci, yaitu master bushing
dan kelly bushing, sebelum akhirnya mencapai Kelly. Setelah torsi mencapai Kelly,
barulah transmisi torsi tersebut dilanjutkan ke dalam rangkaian pipa bor.
Sumber : https://ww.baoxincz.com

Sumber : https://www.slbb.com

presentasi disusun oleh Plug J 04


MASTER BUSHING
Master Bushing adalah sebuah perangkat yang memiliki dua fungsi utama dalam
operasi pemboran.
Penghubung antara rotary table dan kelly bushing, mengizinkan transmisi torsi dari
rotary table ke kelly bushing.
Basis atau dudukan untuk kelly bushing dan juga rotary slip. Selain itu, bagian
dalam Master Bushing memiliki lubang berbentuk kerucut (tapered internal hole)
yang berfungsi sebagai tempat dudukan untuk rotary slip.
Dengan demikian, Master Bushing memiliki peran penting dalam menjaga
stabilitas dan koordinasi antara berbagai komponen yang terlibat dalam sistem
putar selama proses pemboran.

presentasi disusun oleh Plug J 05


KELLY BUSHING
Kelly Busing terletak pada master bushing, yang dihubungkan melalui drive pin.
Menyalurkan/mentransimiskan tenaga putar dari rotary table melalui master bushing
ke kelly, yang kemudian disalurkan menuju rangakain pipa bor. kelly bushing memiliki
ukuran diameter yang sedikit lebih besar, disesuaikan dengan kelly’s outside profile
(segi empat/hexagonal). hal tersebut supaya kelly dapat bergerak naik-turun secara
lebih bebas melalui kelly bushing.

presentasi disusun oleh Plug J 06


ROTARY SLIP
Rotary slip berfungsi untuk menahan rangkaian drill string/pipa bor pada lubang
pemboran. Hal tersebut digunakan pada proses penambahan atau pelepasan pipa bor
dengan bantuan dari alat make-up dan break-up tongs.
Rotary slip atau pipe slip diletakkan pada tapered insert hole pada master bushing yang
ukurannya bisa disesuaikan untuk mengakomodasi ukuran pipa yang berbeda.

presentasi disusun oleh Plug J 07


RANGKAIAN PIPA BOR
(DRILL STRING)
Swivel

Kelly

Drill pipe

Heavy Wight Drill Pipe

Drill Collar

08
SWIVEL
Swivel digantungkan pada rangkaian traveling block melalui hook, memberikan
kebebasan drill string untuk berputar dan penghubung rotary hose dengan kelly yang
memungkinkan sirkulasi lumpur pemboran tanpa mengalami kebocoran.

presentasi disusun oleh Plug J 09


KELLY
Peralatan yang menghubungkan rotary table dengan rangakain pipa bor dengan
tujuan utama:
Panjang rata-rata dari kelly: 40-50 ft (12-16,5m), dengan bentuk/dimensi kelly :
segitiga , segiempat, dan segienam.
umumnya, kelly dilengkapi dengan dua safety valve, yaitu upper dan kelly cook.

presentasi disusun oleh Plug J 10


DRILL PIPE
Drill pipe merupakan bagian rangkaian pipa bor yang terpanjang, pada satu rangakain
drill string untuk mencapai kedalaman lubang bor yang diinginkan.

fungsi utama
menghubungkan kelly dengan drill collar dan bit
memungkinkan naik tturun bit
memberikan rangkaian panjang pada pipa bor untuk menembus target pemboran
meneruskan perputaran dari rotary table
meneruskan aliran lumpur bor/fluida pemboran dari swivel ke bit

presentasi disusun oleh Plug J 11


HEAVY WEIGHT DRILL PIPE
HWDP memiliki ketebalan (wall thickness) yang lebih besar dibandingkan dengan
drill pipe biasa, dan joint yang lebih panjang.
Alat ini digunakan sebagai pengganti pipa bor, dimana konsentrasi tegangan paling
tinggi.
HWDP umumnya dipasang diatas drill collar, dan dibawah drill pipe.
pemasangan alat ini bertujuan untuk mencegah fatigue failure (patah lelah) pada
area transisiatau beberapa joint diatas drill collar.

presentasi disusun oleh Plug J 12


DRILL COLLAR
Berbentuk seperti drill pipe, dengan diameter dalam yang lebih kecil, dan
ketebalan yang lebih dari pada drill pipe.
drill collar ditempatkan daibawah rangkaian pipa bor, dan diatas mata bor.
fungsi utama : Sebagai Pemberat (WOB), membuat putaran rangkaian pipa bor,
menahan efek puntiran pada rangkaian pipa bor.
ukuran standar : 30-31 ft, 16-379 lb
Jenis drill collar : Standard DC, Spiraled DC, Non Magnetice DC

presentasi disusun oleh Plug J 13


MATA BOR
(BIT)
Diamond Bit

Fix Cutter Drill Bit

Roller Cone Drill Bit

Drag bit

14
DRILL BOR (BIT)
Ujung Bawah dari rangkaian pipa bor, dengan fungsi menghancurkan dan
menembus fromasi dengan cara memberi beban dan tenaga putaran pada mata
bor.
Secara umum, terdapat dua tipe utama bit : Fixed Drill Vit (PDC, TSP, Diamond Bit),
Rollercone Bit (Milled Toot, Insert Bit). Selain itu juga terdapat jenis bit lain
seperti : Drag bit, dan Core Bit.
Faktor pada pemilihan/seleksi mata bor : Durrability, Effectiveness, dan Rock
Formatiaon.
Jenis drill collar : Standard DC, Spiraled DC, Non Magnetice DC

presentasi disusun oleh Plug J 15


DIAMOND BIT FIX CUTTER DRILL BIT ROLLER CONE DRILL BIT DRAG BIT

presentasi disusun oleh Plug J 16


SPECIALIZED DOWN-
HOLE TOOLS
Stabilizer

Rotary Reamer

Shock Absorers

17
STABILIZER
Terletak antara bit dan drill collar. Berfungsi untuk menjaga kestabilan rangakaian
drill string.
Memberikan berat lebih (WOB) meningkatkan laju penembusan formasi (ROP)
Meperkecil potensi patah pada drill string
Mencegah wall-sticking atau key-seating pada drill collar
Menjaga kesatbilan arah bor bit

presentasi disusun oleh Plug J 18


ROTARY REAMER
Rotary Reamer digunakan pada operasi untuk menjaga dan memperbesar ukuran
lubang bor. Penggunaan Rotary Reamer juga meningkatkan waktu penggunaan bit (bit
life), dan menurunkan kemungkinan terjadinya pipe sticking

presentasi disusun oleh Plug J 19


SHOCK ABSORERS
Shock absorers (shock sub) terletak di bawah drill collar, berfungsi mengurangi getaran
dan efek kejut yang ditimbulkan oleh proses pemboran (cutting action of bit) pada
formasi yang keras.
hal ini juga mengurangi kemungkinan kerusakan pada rangkaian alat pemboran akibat
efek getaran yang ditimbulkan.

presentasi disusun oleh Plug J 20


TOP DRIVE SYSTEM

21
TOP DRIVE
Top drive drilling system pada dasarnya merupakan kombinasi antara rotary table
dengan kelly, dengan kerja sebagai alat pemutar den pengangkat rangkaian pipa
sekaligus.
mekanisme kerja top drive system dengan memutar drill string mempergunakan
pemutar yang dipasang langsung dibawah swivel dan pemutar tersebut bergerak
naik turun mengikuti gerakan travelling block.
top drive terdiri dari motor drive DC yang terhubung secara langsung dengan drill
string tanpa melalui rotary table.
top drive system juga dilengkapi oleh elevator dan elevator link sebagai pipe
handler.

presentasi disusun oleh Plug J 23


PERHITUNGAN

24
DATA CASE

presentasi disusun oleh Plug J 25


Hasil Perhitungan studi kasus
MENCARI LUAS PERMUKAAN (A) MENCARI NILAI MAKSIMUM TORSI YG DIBUTUHKAN (T)

A = 4,40520334 inch ^2 T = 30147,36584 lb/ft


MENCARI NILAI MOMEN INERSIA (I) 24
MENCARI HORSE POWER DRAWWORK (HPD)

I = 19,21124375 inch ^4 Hpd = 775,217979


MENCARI NILAI YIELD STRENGTH (YM) MENCARI INPUT MINIMUM HP

Ym = 75138,41574 psi Hpp = 861,35331 26


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai