Anda di halaman 1dari 5

3.4.

PEMBAHASAN
Praktikum Peragaan dan Simulasi Pemboran minggu pertama acara kedua
ini membahas tentang hoisting system. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mengetahui peran dan fungsi sistem angkat serta peralatan yang terdapat pada
sistem angkat itu sendiri. Sistem pengangkatan merupakan satu diantara
komponen-komponen utama dari rig. Tugas utamanya adalah membantu sistem
alat-alat pemutar di dalam mengebor sumur dengan menyediakan alat-alat yang
sesuai dengan ruang kerja yang dibutuhkan untuk mengangkat dan menurunkan,
juga menggantung beban yang sangat berat dari sistem alat-alat pemutar.

Sistem pengangkatan memegang peranan penting mengingat bahwa sistem


ini adalah sistem yang mendapat atau mengalami beban yang paling besar, baik
beban secara vertikal maupun beban horizontal. Beban vertikal berasal dari beban
menara, drillstring (drill pipe dan drill collar), casing string, tegangan dead line,
tegangan dari fast line serta tegangan dari block-block. Sedangkan beban
horizontal berasal dari tiupan angin serta drill pipe yang disandarkan pada
menara. Beban yang disebabkan oleh tiupan angin ini sangat mempengaruhi
beban sistem pengangkatan pada saat pemboran berlangsung dilepas pantai (off
shore), seperti dilapangan laut utara dimana kecepatan angin sangat besar sekali.

Sistem pengangkatan ini terdiri dari dua sub komponen utama, yaitu struktur
penyangga (supporting structure) yang dikenal dengan nama “rig” dan peralatan
pengangkatan (hosting equipment). Struktur penyangga (rig) adalah konstruksi
menara kerangka baja yang ditempatkan diatas titik bor, berfungsi untuk
menyangga peralatan-peralatan pemboran. Struktur penyangga terdiri dari
beberapa bagian, yaitu Substructure, Lantai bor (rig floor) dan menara pemboran
(drilling tower) yang ditempatkan diatas struktur dan lantai bor. Sedangkan
peralatan pengangkat (hoisting equipment) adalah peralatan yang digunakan
sebagai penunjang kinerja sistem pengangkat dalam mengangkat atau
menurunkan drill string & casing string. Peralatan pengangkat terdiri dari
drawwork, overhead tools, dan drilling line.
Pada sistem pengangkatan, Substructure memberikan ruang kerja bagi
peralatan dan pekerja diatas dan dibawah lantai bor. Substructure dapat di
definisikan sebagai konstruksi kerangka baja sebagai platform yang dipasang
langsung diatas titik bor. Substructure mampu menahan beban yang sangat besar,
yang ditimbulkan oleh derrick atau mast, peralatan pengangkatan, meja putar
rangkaian pipa bor (drillpipe, drillcolar dan sebagainya) dan beban casing. Rig
floor memiliki fungsi utamanya adalah memberi tempat kerja bagi crew
pengeboran dalam melakukan operasi pengeboran. Pada rig floor terdapat
beberapa alat yaitu, rotary table, mouse hole, rat hole, kunci-kuci tong, Slip, dll.
Menara pemboran (drilling tower) berfungsi untuk menyediakan ruang vertikal
yang cukup untuk menaik dan menurunkan rangkaian pipa bor dan casing ke
dalam lubang bor selama operasi pemboran berlangsung. Sedangkan pada struktur
penyangga, drawwork merupakan peralatan yang sangat penting dalam sistem
angkat, karena melalui drawwork, seorang driller melakukan dan mengatur
operasi pengeboran. Overhead tools merupakan serangkaian peralatan yang
menunjang operasi pemboran. Overhead tools terdiri dari crown block yang
berfungsi untuk melilitkan tali pemboran dan sebagai katrol agar kegiatan
hoisting bekerja. Travelling block yang berfungsi sebagai katrol yang bergerak
vertikal naik dan turun dan sebagai tempat untuk mengaitkan hook. Hook yang
terletak/tergantung pada travelling block yang berfungsi untuk menggantungkan
swivel. Setelah itu elevator yang berfungsi untuk menahan pipa bor saat tripping
in dan tripping out. Selanjutnya drilling line yang merupakan kabel kawat baja
yang digunakan dalam operasi pemboran yang berfungsi menyangga beban yang
diderita oleh hook, drilling line tersusun atas reveed drilling line sebagai tali yang
melewati roda-roda crown block dan travelling block, kemudian dead line sebagai
tali yang ditambatkan pada substruktur. Dead line anchor yang berlawanan
posisinya dengan drawwork dan berfungsi untuk menambatkan dead line.

Pada drilling line, untuk menghindari kecelakaan yang yang mungkin


terjadi karena keausan maka dibuat “cut off program”. Cut off program ini dibuat
berdasarkan kekuatan kabel terhadap tarikan dan dinyatakan dengan ton line yang
diderita kabel.
Dari studi kasus yang diberikan yaitu Trayek Pemboran yang dilakukan
pada RIG PSBO-01 di lapangan A diperoleh berat bouyant pada Conductor
Casing (20”) sebesar 5355,21 lbs, berat bouyant Surface Casing (13 3/8”) sebesar
46402,4 lbs, berat bouyant Intermediate Casing (9 5/8”) / K-55 sebesar
109911,42 lbs, berat bouyant Production Casing (8 ½”) sebesar 80247,12 lbs dan
total berat rangkaian casing di udara serta total berat bouyant casing berturut-turut
sebesar 281.510,15 lbs dan 241.916,15 lbs. Diperoleh juga hasil perhitungan
Drillcollar, Drillpipe, Drill String berturut-turut sebesar 99.755,21 lbs, 39.902,58
lbs, 119.547,07 lbs. Dan diperoleh juga hasil dari total Vertical load dan
Horizontal Load berturut-turut sebesar 378.788,88 lbs dan 298.620,42 lbs.
Aplikasi lapangan dari praktikum sistem angkat ini yaitu untuk
pengangkatan dan penurunan serta membuka, memasang atau menyambung
rangkaian pipa bor dan peralatan lainnya selama operasi pemboran berlangsung.
3.5. KESIMPULAN
1. Sistem pengangkatan merupakan satu diantara komponen-komponen
utama dari rig. Tugas utamanya adalah membantu sistem alat-alat
pemutar di dalam mengebor sumur dengan menyediakan alat-alat yang
sesuai dengan ruang kerja yang dibutuhkan untuk mengangkat dan
menurunkan, juga menggantung beban yang sangat berat dari sistem
alat-alat pemutar.
2. Sistem angkat terbagi menjadi dua sub komponen yaitu :
a. Peralatan angkat (hosting equipment)
b. Peralatan penyangga (supporting structure)
3. Peralatan angkat terdiri dari drawwork, overhead tools (terdiri dari
crown block, travelling block, link, elevator dan deadline anchor) dan
drilling line. Sedangkan peralatan penyangga terdiri dari substructure,
rigfloor, dan drilling tower.
4. Sistem angkat memiliki beban secara vertikal maupun horizontal.
Beban vertikal berasal dari beban menara, rangkaian pipa bor, casing,
tengangan tali dan tegangan dari block-block yang ada. Sementara
beban horizontal berasal dari tiupan angin dan pipa yang bersandar
pada menara.
5. Pada drilling line, untuk menghindari kecelakaan yang yang mungkin
terjadi karena keausan maka dibuat “cut off program”. Cut off
program ini dibuat berdasarkan kekuatan kabel terhadap tarikan dan
dinyatakan dengan ton line yang diderita kabel.
6. Dari studi kasus yang diberikan diperoleh hasil :
a. Ukuran casing grade K-55,
1) Conductor = 20”
2) Surface = 133/8’’
3) Intermediete = 95/8’’
4) Production = 7”
b. Berat casing saat diudara,
1) 6166,40 lbs
2) 53.644,35 lbs
3) 127.952,76 lbs
4) 93.746,64 lbs
c. Berat casing saat bouyant,
1) 5.355,21 lbs
2) 46.402,40 lbs
3) 109.911,42 lbs
4) 80.247,12 lbs
d. Berat Drillcollar = 99.755,21 lbs
Berat Drillpipe = 39.902,58 lbs
Berat Drillstring = 119.547,07 lbs
e. Vertical Load di dalam bouyant = 378.788,88 lbs
f. Berat Horizontal Load = 298.620,42 lbs
7. Aplikasi lapangan dari praktikum sistem angkat ini yaitu untuk
pengangkatan dan penurunan serta membuka, memasang atau
menyambung rangkaian pipa bor dan peralatan lainnya selama operasi
pemboran berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai