Anda di halaman 1dari 1

4.7.

Pembahasan
    Dalam operasi pemboran pengontrolan kualitas lumpur harus selalu dilakukan sehingga lumpur
pemboran tetap berfungsi dengan kondisi yang ada.
    Perubahan kandungan ion-ion tertentu dalam lumpur pemboran akan berpengaruh terhadap
sifat-sifat fisik lumpur. Dengan adanya analisa kimia terhadap lumpur bor kita akan mengetahui
pH, alkalinitas, kesadahan total, dan kandungan ion-ion lainnya. Dengan mengetahui  alkalinitas
kita akan mengetahui besar konsentrasi hidroksil, bikarbonat, dan karbonat. Pengetahuan tentang
konsentrasi ion-ion diperlukan misalnya untuk mengetahui kelarutan batu kapur yang masuk ke
sistem lumpur pada waktu pemboran menembus formasi limestone.
    Manfaat penentuan kandungan ion kalsium untuk mengetahui kemungkinan terjadinya
kontaminasi lumpur oleh gypsum, yang akan merubah sifat-sifat fisik lumpur, seperti besar water
loss dan gel strenghtnya. Manfaat penentuan kandungan ion magnesium untuk menyelidiki
kandungan Mg2+ di dalam lumpur bor (filtrat lumpur) yang akan berguna dalam menentukan
kesadahan total dari lumpur (filtrat lumpur). Manfaat penentuan kandungan ion klorida untuk
mengetahui kontaminasi garam yang masuk ke sistem lumpur pada waktu pemboran menembus
formasi garam ataupun kontaminasi garam yang berasal dari air formasi.  PH sebagai salah satu
sifat kimia lumpur pemboran merupakan faktor yang penting di dalam treatment lumpur dalam
suatu operasi pemboran. pH dipakai untuk menentukan tingkat kebasaan dan keasaman dari
lumpur pemboran, derajat pH pada umumnya berkisar antara 8.5 hingga 12. Jadi lumpur yang
digunakan adalah dalam keadaan basa.
4.7. Pembahasan
    Dalam operasi pemboran pengontrolan kualitas lumpur harus selalu dilakukan sehingga lumpur
pemboran tetap berfungsi dengan kondisi yang ada.
    Perubahan kandungan ion-ion tertentu dalam lumpur pemboran akan berpengaruh terhadap
sifat-sifat fisik lumpur. Dengan adanya analisa kimia terhadap lumpur bor kita akan mengetahui
pH, alkalinitas, kesadahan total, dan kandungan ion-ion lainnya. Dengan mengetahui  alkalinitas
kita akan mengetahui besar konsentrasi hidroksil, bikarbonat, dan karbonat. Pengetahuan tentang
konsentrasi ion-ion diperlukan misalnya untuk mengetahui kelarutan batu kapur yang masuk ke
sistem lumpur pada waktu pemboran menembus formasi limestone.
    Manfaat penentuan kandungan ion kalsium untuk mengetahui kemungkinan terjadinya
kontaminasi lumpur oleh gypsum, yang akan merubah sifat-sifat fisik lumpur, seperti besar water
loss dan gel strenghtnya. Manfaat penentuan kandungan ion magnesium untuk menyelidiki
kandungan Mg2+ di dalam lumpur bor (filtrat lumpur) yang akan berguna dalam menentukan
kesadahan total dari lumpur (filtrat lumpur). Manfaat penentuan kandungan ion klorida untuk
mengetahui kontaminasi garam yang masuk ke sistem lumpur pada waktu pemboran menembus
formasi garam ataupun kontaminasi garam yang berasal dari air formasi.  PH sebagai salah satu
sifat kimia lumpur pemboran merupakan faktor yang penting di dalam treatment lumpur dalam
suatu operasi pemboran. pH dipakai untuk menentukan tingkat kebasaan dan keasaman dari
lumpur pemboran, derajat pH pada umumnya berkisar antara 8.5 hingga 12. Jadi lumpur yang
digunakan adalah dalam keadaan basa.

Anda mungkin juga menyukai