Anda di halaman 1dari 1

Analisa kandungan ion klor (Cl ) diperlukan untuk mengetahui kontaminasi garam yang

masuk ke dalam system lumpur pada waktu pemboran menembus formasi garam ataupun
kontaminasi garam yang berasal dari air formasi.
    Metode utama yang digunakan dalam analisa kimia lumpur pemboran adalah titrasi. Titrasi
meliputi sample yang diketahui volumenya dengan sejumlah volume suatu larutan standar
yang diketahui konsentrasinya. Konsentrasi dari ion yang kita analisa dapat ditentukan dari
pengetahuan tentang reaksi yang terjadi pada saat titrasi. Analisa kandungan ion besi
diperlukan untuk pengontrolan terjadinya korosi pada peralatan pemboran. Air yang
mengandung sejumlah besar ion-ion Ca  dan Mg  dikenal sebagai air sadah atau “Hard
2+ 2+

Water”. Ion-ion ini bisa berasal dari lumpur pada waktu memberi formasi gypsum
(CaSO .2H O).
4 2

Analisa kandungan ion klor (Cl ) diperlukan untuk mengetahui kontaminasi garam yang
-

masuk ke dalam system lumpur pada waktu pemboran menembus formasi garam ataupun
kontaminasi garam yang berasal dari air formasi.
    Metode utama yang digunakan dalam analisa kimia lumpur pemboran adalah titrasi. Titrasi
meliputi sample yang diketahui volumenya dengan sejumlah volume suatu larutan standar
yang diketahui konsentrasinya. Konsentrasi dari ion yang kita analisa dapat ditentukan dari
pengetahuan tentang reaksi yang terjadi pada saat titrasi. Analisa kandungan ion besi
diperlukan untuk pengontrolan terjadinya korosi pada peralatan pemboran. Air yang
mengandung sejumlah besar ion-ion Ca  dan Mg  dikenal sebagai air sadah atau “Hard
2+ 2+

Water”. Ion-ion ini bisa berasal dari lumpur pada waktu memberi formasi gypsum
(CaSO .2H O).
4 2

Analisa kandungan ion klor (Cl ) diperlukan untuk mengetahui kontaminasi garam yang
-

masuk ke dalam system lumpur pada waktu pemboran menembus formasi garam ataupun
kontaminasi garam yang berasal dari air formasi.
    Metode utama yang digunakan dalam analisa kimia lumpur pemboran adalah titrasi. Titrasi
meliputi sample yang diketahui volumenya dengan sejumlah volume suatu larutan standar
yang diketahui konsentrasinya. Konsentrasi dari ion yang kita analisa dapat ditentukan dari
pengetahuan tentang reaksi yang terjadi pada saat titrasi. Analisa kandungan ion besi
diperlukan untuk pengontrolan terjadinya korosi pada peralatan pemboran. Air yang
mengandung sejumlah besar ion-ion Ca  dan Mg  dikenal sebagai air sadah atau “Hard
2+ 2+

Water”. Ion-ion ini bisa berasal dari lumpur pada waktu memberi formasi gypsum
(CaSO .2H O).
4 2

Analisa kandungan ion klor (Cl ) diperlukan untuk mengetahui kontaminasi garam yang
-

masuk ke dalam system lumpur pada waktu pemboran menembus formasi garam ataupun
kontaminasi garam yang berasal dari air formasi.
    Metode utama yang digunakan dalam analisa kimia lumpur pemboran adalah titrasi. Titrasi
meliputi sample yang diketahui volumenya dengan sejumlah volume suatu larutan standar
yang diketahui konsentrasinya. Konsentrasi dari ion yang kita analisa dapat ditentukan dari
pengetahuan tentang reaksi yang terjadi pada saat titrasi. Analisa kandungan ion besi
diperlukan untuk pengontrolan terjadinya korosi pada peralatan pemboran. Air yang
mengandung sejumlah besar ion-ion Ca  dan Mg  dikenal sebagai air sadah atau “Hard
2+ 2+

Water”. Ion-ion ini bisa berasal dari lumpur pada waktu memberi formasi gypsum
(CaSO .2H O).
4 2

Anda mungkin juga menyukai