Anda di halaman 1dari 36

APLIKASI GROUND ANCHOR PADA SLOPE PROTECTION

SLOPE TYPE

LERENG ALAM

Lereng alam terbentuk akibat kegiatan alam (erosi, gerakan tektonik). Material yang
membentuk lereng memiliki kecenderungan tergelincir akibat beratnya sendiri dan gaya-gaya
luar yang ditahan oleh kuat geser tanah dari material tersebut.
Gangguan terhadap kestabilan terjadi jika tahanan geser tanah tidak dapat mengimbangi
gaya- gaya yang menyebabkan gelincir pada bidang longsor.

2
SLOPE TYPE

LERENG ALAM
Faktor-faktor yang menyebabkan ketidakstabilan lereng alam, yaitu:

a) perubahan profil kemiringan lereng akibat beban tambahan di bagian


atas lereng atau berkurangnya kekuatan di bagian dasar lereng;
b) peningkatan tekanan air tanah yang mengakibatkan penurunan
tahanan geser pada tanah nonkohesif atau terjadinya pengembangan
pada tanah kohesif.
c) getaran yang disebabkan oleh gempa bumi, atau pemancangan tiang.

3
SLOPE TYPE

LERENG BUATAN

Lereng Buatan dapat dibagi menjadi 2 jenis :

1. Lereng galian ; merupakan lereng dibentuk dengan kemiringan tertentu dengan cukup aman dan
ekonomis

2. Lereng Timbunan ; biasanya digunakan untuk jalan raya, kereta apa dan bendungan tanah.

4
GROUND ANCHOR WORKS

5
GROUND ANCHOR

1. DEFINISI GROUND ANCHOR


Secara prinsip, ground anchor menggunakan gaya prestressed untuk mentransfer gaya
pada struktur (dinding penahan tanah, fondasi, dll) ke lokasi tanah dimana ground anchor
berada baik bersifat sementara maupun permanen.

Pada umumnya, prinsip kerja ground anchor dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

Retaining Anchoring Structures

Ground anchor Fungsi dari ground anchor pada struktur


digunakan untuk ini adalah untuk menahan gaya dari luar
menyalurkan gaya tarik pada struktur misalnya gaya uplift.
yang berkerja ke lapisan Ground anchor harus dapat menahan
tanah/batuan pendukung gaya yang dibutuhkan. Bond length
sehingga memberikan didesain untuk mentransfer gaya menuju
tahanan aktif. Sistem tanah dan free length ditentukan sesuai
pengangkuran ini dengan lapisan tanah.
utamanya terdiri dari
fixed length, free length,
dan anchor head

6
GROUND ANCHOR
GROUND ANCHOR

2. TIPE GROUND ANCHOR

Ground
Anchor

Permanent Temporary

Non-
Removable
Removable
GROUND ANCHOR

3. BAGIAN-BAGIAN GROUND ANCHOR

9
GROUND ANCHOR

Corrugated Sheath

Spacer
GROUND ANCHOR

5. MATERIAL
1. Strand
- Tipe & Spesifikasi : 7-wire strand - ASTM A 416, Grade A-270
- Nominal Diameter : 0.5 inch (12.7 mm)
- UTS : 184 KN
2. Jaws/Wedges : T-13 Freyssinet System
3. Anchor Head Block : Freyssinet System K-13
4. Spacer : Steel Ring
5. Centralizer : PVC Pipe
6. End Cap/Anchor Foot : Steel pipe/plate
7. Sheath : - Corrugated HDPE (Permanent anchor)
- HDPE smooth pipe
8. Material Grouting : - Semen : Portland Cement Type I
- Admixture
- Clean Water
GROUND ANCHOR

4. Kriteria Tendon Ground Anchor Permanent


➢ Perlindungan korosi secara penuh
➢ Pada area bond length, tendon terikat secara langsung dengan beton grouting.
➢ Gaya stressing pada tendon tidak melebihi 50% Fpu
➢ Reference : BS 8081 : 1989
➢ Spacer/centralizer dipasang pada bagian fixed length dengan tujuan:
a) Menjamin separasi antara individual strand pada multi strand anchor;
b) Menjamin bahwa tendon berada di tengah-tengah kolom grout dengan penutup
grout minimum 10 mm.
➢ Corrugated sheath terbuat dari polypropylene (PE) yang berfungsi melindungi bagian fixed
length pada angkur permanen dari karat. Corrugated sheath harus memenuhi persyaratan
berikut:
a) Mampu bertahan sepanjang umur angkur;
b) Tidak menimbulkan efek merugikan bagi lingkungan;
c) Dapat menahan gaya selama handling, pengangkutan, dan instalasi angkur;
d) Tidak gagal akibat pengujian, pemberian tegangan (stressing) dan penguncian (locking).
GROUND ANCHOR

6. PERALATAN
No PERALATAN MERK/TYPE

1 Hydraulic Jack Freyssinet Jack

2 Stressing Pump Power Team

3 Drill Machine Toho/Jacro

4 Grout Pump Koken/BW

5 Others Various
GROUND ANCHOR

8. METODE PELAKSANAAN
TAHAP 1 – PERSIAPAN

➢Persiapan area penempatan peralatan


➢dan material di lokasi kerja.
➢Persiapan area fabrikasi tendon ground anchor
➢Persiapan platform kerja
➢Persiapan suplai listrik dan air
➢Mobilisasi material dan alat ke lokasi kerja

TAHAP 2 – FABRIKASI TENDON

➢Pada area kerja yang telah disediakan, material berupa strand, spacer, centralizer,
corrugated sheath dan pipa tremie dirangkai sehingga menjadi tendon ground anchor
sesuai dengan desain yang siap diinstal.
GROUND ANCHOR

TAHAP 2 – FABRIKASI TENDON

➢Pada area kerja yang telah disediakan, material berupa


strand, spacer, centralizer, corrugated sheath dan pipa
tremie dirangkai sehingga menjadi tendon ground anchor
sesuai dengan desain yang siap diinstal.
GROUND ANCHOR

TAHAP 3 – PENGEBORAN
GROUND ANCHOR

TAHAP 4 – INSTALLASI TENDON


GROUND ANCHOR

TAHAP 5 – GROUTING
GROUND ANCHOR

TAHAP 5 – GROUTING

DESIGN MIX:
-Portland Cement Type 1 = 50 Kg

-Admixture = 225 gr

-Clean Water = 20 – 25 Litre

-W/C Ratio = 0.40 – 0.45

-Kriteria Untuk Pengujian sample mortar grout


-a. kubus 10 cm x 10 cm x 10 cm diuji pada umur 28 hari harus mencapai

- 40 N/mm2

-B. silinder dia. 10 cm x 25 cm diuji pada umur 28 hari harus mencapai

- 33 N/mm2
GROUND ANCHOR

TAHAP 6 – STRESSING

➢ A. PROVING TEST:
Proving Test : 150 % x Working Load,
8 Cycles
Lock Off : 110 % x Working Load

Tahapan Stressing Ground Anchor

1st 2nd 3rd 4th 5th 6th 7th 8th Periode


Tahapan Pengamatan
Cycle Cycle Cycle Cycle Cycle Cycle Cycle Cycle
% F pu % F pu % F pu % F pu % F pu % F pu % F pu % F pu (menit)
1 5 5 5 5 5 5 5 5 1
2 10 20 30 40 50 60 70 70 1
3 15 25 35 45 55 65 75 75 1
4 20 30 40 50 60 70 80 80 15
5 15 20 30 40 40 50 50 50 1
6 10 10 15 20 20 30 30 30 1
7 5 5 5 5 5 5 5 5 1
GROUND ANCHOR

TAHAP 6 – STRESSING

➢ B. ACCEPTANCE TEST
Acceptance Test : 150 % x Working Load,
2 Cycles
Lock Off : 110 % x Working Load

Tahapan Stressing Ground Anchor


Permanent Anchorages Load
Increment (%Tw) Periode
Pengamatan
1st load cycle 2nd load cycle (menit)

10 10 1
50 50 1
100 100 1
150 150 15
100 100 1
50 50 1
10 10 1
GROUND ANCHOR

TAHAP 6 – STRESSING

➢ B. SUITABILITIY TEST
Suitability Test : 150 % x Working Load,
3 Cycles
Lock Off : 110 % x Working Load

Tahapan Stressing Ground Anchor

Permanent Anchorages Load Increment


(%Tw) Periode
Pengamatan
1st load cycle 2nd load cycle 3rd load cycle (menit)

10 10 10 1
50 50 50 1
100 100 100 1
150 150 150 15
100 100 100 1
50 50 50 1
10 10 10 1
GROUND ANCHOR

TAHAP 7 – FINISHING

23
PROJECT REFERENCES
PROJECT 2016

1. Waskita Beton Precast Plant - Karawang


▪ Owner : Waskita Beton Precast
▪ Civil Contractor : Waskita Beton Precast
▪ Project Location : Karawang – West Java
▪ Type : Permanent Ground Anchor
▪ Length : 40 m
▪ Quantity : 192 nos
▪ Function : The ground anchor is used to hold the force from stressing bed during
pretension work
PROJECT 2016

2. Wisma Indomobil 4
▪ Owner : INDOMOBIL GROUP
▪ Main Contractor : PT MULTIKON
▪ Project Location : Jakarta
▪ Type : Temporary Ground Anchor
▪ Length : 24 m – 30 m
▪ Quantity : 219 nos
▪ Function : The ground anchor is used to stabilize the bore pile retaining wall during
basement construction
PROJECT 2016

3. Synthetic Rubber Indonesia

▪ Owner : SYNTHETIC RUBBER INDONESIA


▪ EPC Contractor : PT IKPT
▪ Civil Contractor : PT SWADAYA GRAHA
▪ Project Location : Cilegon
▪ Type : Permanent Ground Anchor
▪ Length : 13 m
▪ Quantity : 370 nos
▪ Function : The vertical ground anchor is used to
overcome the buoyancy load on
retention basin pit
PROJECT 2016
5. Sudetan Kali Ciliwung – Tahap 1 & 2
▪ Owner : BBWS Cilicis – Departemen Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat
▪ Main Contractor : WIKA – JAKON KSO.
▪ Project Location : Jakarta
▪ Type : Permanent Ground Anchor
▪ Length : 25 m
▪ Quantity : 57 nos and 471 nos
▪ Function : The ground anchor is used to stabilize the sheet pile
PROJECT 2016

6. Normalisasi Kali Ciliwung 01 & 02


▪ Owner : BBWS Cilicis – Depatemen Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat
▪ Main Contractor : ADHI KARYA – JAKON KSO.
▪ Project Location : Jakarta
▪ Type : Permanent Ground Anchor
▪ Length : 25 m
▪ Quantity : 100 nos and 64 nos
▪ Function : The ground anchor is used to stabilize the sheet pile
10. Sudetan Kali Ciliwung Tahap 2
▪ Owner : BBWS – Departemen Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat
▪ Main Contractor : WIKA – JAKON KSO.
▪ Project Location : Jakarta
▪ Type : Permanent Ground Anchor
▪ Length : 25 m
▪ Quantity : 417 nos
• Function : The ground anchor is used to stabilized the sheet pile

30
14. Geothermal Power Plant Lumut Balai
▪ Owner : PT PERTAMINA GEOTHERMAL
▪ Main Contractor : PT Multi Adverindo
▪ Project Location : Lumut Balai, Sumatera Selatan
▪ Type : Permanent Ground Anchor and Soil Nailing
▪ Length : Various
▪ Quantity : 538 nos of Ground Anchor and 1202 nos of Soil Nailing
• Function : The ground anchor and soil nailing are used to stabilize the slope around the
geothermal building

31
15. Chitaland Tower
▪ Owner : RDTX Group
▪ Main Contractor : PT Total Bangun Persada
▪ Project Location : Kuningan, Jakarta
▪ Type : Temporary Ground Anchor
▪ Length : 24 – 30 m
▪ Quantity : 800 nos of Ground Anchor
• Function : The ground anchor is used to stabilize the D-wall during basement construction

32
• 16. Saumata Suite
▪ Owner : PT PERTAMINA GEOTHERMAL
▪ Main Contractor : PT PP (Persero).Tbk
▪ Project Location : Alam Sutera, Tanggerang
▪ Type : Temporary Ground Anchor
▪ Length : Various
▪ Quantity : 118 nos of Ground Anchor
• Function : The ground anchor is used to stabilize the bor pile retaining wall during basement
• construction

33
• 17. Transpark Bintaro
▪ Owner : PT Trans Property Indonesia
▪ Main Contractor : PT Adhi Persada Gedung
▪ Project Location : Bintaro, Tanggerang Selatan
▪ Type : Temporary Ground Anchor
▪ Length : 20 m ( 1 Layer )
▪ Quantity : 154 nos of Ground Anchor
• Function : The ground anchor is used to stabilize the bor pile retaining wall during basement
• construction

34
• 17. Trans Icon Surabaya ( On Going )
▪ Owner : PT Trans Property Indonesia
▪ Main Contractor : PT Total Bnagun Persada. Tbk
▪ Project Location : Jl.Ahmad Yani , Kota Surabaya
▪ Type : Temporary Ground Anchor
▪ Length : Various m ( 3 Layer )
▪ Quantity : 384 nos of Ground Anchor
• Function : The ground anchor is used to stabilize the bor pile retaining wall during basement
• construction

35
TERIMA KASIH

36

Anda mungkin juga menyukai