BAB I
PENDAHULUAN
1
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
berikan dari Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri Malang dan proses
pembangunan proyek yang masih berada di tahap awal pengerjaan. Sehingga
pelaku Praktik Industri dapat mengamati pelaksanaan pekerjaan proyek secara
rinci mulai dari tahap pekerjaan struktur bawah (sub structure), yang meliputi
pekerjaan pondasi strauss, sloof, pile cap dan pekerjaan struktur atas (upper
structure) yang meliputi kolom, balok dan plat lantai. Keenam elemen
pembangunan tersebut menggunakana beton bertulang sebagai material utamanya
dengan dimensi dan pembesian sesuai dengan data perencanaan yang telah ada.
Adapun yang akan di analisa dalam laporan Praktik Industri ini terfokus terhadap
proses dan metode pelaksaan pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung Pujasera
UM/UM MART.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat
diambil adalah:
1. Bagaimana manajemen pelaksanaan pekerjaan Proyek Pembangunan
Gedung Pujasera UM/UM MART Universitas Negeri Malang?
2. Bagaimana metode pelaksanaan pekerjaan area khusus AS C-D-E 1-
5 pada pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART Universitas
Negeri Malang?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan praktik industri pada pembangunan Gedung
Pujasera UM atau UM Mart adalah:
1. Mahasiswa dapat mengetahui manajemen pelaksanaan pekerjaan
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART Universitas
Negeri Malang.
2. Mahasiswa dapat mengetahui metode pelaksanaan pekerjaan area AS
C-D-E 1 sampai dengan 5 pada Proyek Pembangunan Gedung
Pujasera UM/UM MART Universitas Negeri Malang.
2
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
1.3.2 Manfaat
Manfaat praktik industri ini adalah:
1. Mahasiswa dapat menerapkan dan menambah ilmu yang telah
diterapkan selama kegiatan perkuliahan berlangsung.
2. Mahasiswa dapat menambah wawasan di dunia kerja khususnya
proyek konstruksi.
3. Mahasiswa dapat mempersiapkan mental dalam dunia kerja.
4. Adanya kejasama antar mahasiswa, perguruan tinggi dan dunia
industri.
5. Terbantunya dunia industri oleh mahasiswa dalam pelaksanaan
pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang.
6. Mewujudkan kepedulian perusahaan terhadap masa depan generasi
muda serta menunjukkan keterbukaan perusahaan yang pada akhirnya
dapat meningkatkan nilai di mata masyarakat.
3
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
4
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
BAB II
ASPEK MANAJEMEN PROYEK
OWNER
(Pemilik Proyek)
Kontraktor Utama
5
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Hubungan kerja antar unsur organisasi proyek pada bagan di atas adalah
sebagai berikut:
1. Hubungan Pemilik Proyek dengan Konsultan Perencana
Pada proyek pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART,
Universitas Negeri Malang selaku pemilik proyek bekerja sama dengan PT.
Kosa Matra Graha sebagai konsultan perencana dalam proyek ini.
Diantara pihak-pihak tersebut terdapat hubungan kerja berupa kontrak,
dimana konsultan perencana memberikan jasa perencanaan proyek yang
meliputi masalah-masalah teknik maupun administrasi kepada pemilik
proyek, dan sebaliknya pemilik proyek berkewajiban memberikan imbalan
berupa biaya perencanaan kepada konsultan perencana.
7
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
9
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
STRUKTUR ORGANISASI
PENGAWASAN PEMBANGUNAN
Gambar 2.2.1 Bagan Struktur Organisasi Konsultan Pengawas PT. Elcentro Engineering Consultant
Sumber: Dokumen Proyek
5
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Gambar 2.2.1 Bagan Struktur Organisasi Konsultan Pengawas PT. Elcentro Engineering
Consultant di Lapangan
Sumber: Dokumen Proyek
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
7
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
menajer atau atasannya dan mengelola bawahannya agar tetap menjadi tim yang
kompak dan utuh demi kelancaran pekerjaan proyek. Secara khusus, berikut
adalah tanggung jawab dari supervisor:
1) Memahami desain konstruksi dan teknisnya.
2) Menyusun kembali metode pelaksanaan konstruksi yang sesuai dengan
kondisi lapangan bersama dengan engineering konstruksi.
3) Memimpin pelaksanaan tugas lapangan yang harus sesuai dengan biaya,
mutu serta waktu pengerjaaan sesuai dengan desain kerja.
4) Membuat program kerja, bisa mingguan agar bisa mengarahkan
pekerjaan staff di bawahnya setiap harinya.
5) Sesuai dengan kondisi dan progress di lapangan, supervisor harus
mengadakan evaluasi dan pembuatan laporan kepada atasannya.
6) Memberikan arahan akan tugas dari semua tim serta dalam penggunaan
alat dan semua fasilitas dalam proyek konstruksi.
9
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
11
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
LAPORAN MINGGUAN : M - 3
PERIODE : 24 September - 30 September 2020
13
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Berikut adalah paket pekerjaan pada minggu ke - 3 : 24 September - 30 September 2020, meliputi
» Data Umum Proyek
● No. Kontrak : 10.9.9/UN32.16.2/RT/2020
● Tanggal Kontrak : 10 September 2020
● No. SPMK : 10.9.10/UN32.16.2/RT/2020
● Tanggal SPMK : 10 September 2020
● Nilai Proyek : Rp 7.074.357.326,42 (Setelah PPN)
● Jangka Proyek : 105 Hari Kalender
5. MUTU BAHAN
NO NAMA/JENIS BAHAN MEREK YANG DIAJUKAN MEREK DALAM RKS TANGGAL PENGAJUAN KETERANGAN
15
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
6. CUACA
M-3
KAMIS JUMAT SABTU MINGGU SENIN SELASA RABU
NO JAM KETERANGAN
17/09/2020 18/09/2020 19/09/2020 20/09/2020 21/09/2020 22/09/2020 23/09/2020
1 08.00 - 10.00
2 10.00 - 12.00
3 12.00 - 14.00
4 14.00 - 16.00
5 bh
10 bh
15 unit
1 unit
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
5 16.00 - 22.00
Keterangan : H = Hujan , C = Cerah , M = Mendung
7. TENAGA KERJA
M-3
KAMIS JUMAT SABTU MINGGU SENIN SELASA RABU
NO TENAGA KERJA KETERANGAN
17/09/2020 18/09/2020 19/09/2020 20/09/2020 21/09/2020 22/09/2020 23/09/2020
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Jumlah per hari
Rata-rata perhari menggunakan tenaga sebanyak = Orang
STATUS
NO NAMA PEKERJAAN VOL. MINGGU INI VOL. S/D MINGGU INI VOL. RENCANA
PROSES SELESAI
Volume Satuan Volume Satuan Volume Satuan
A PEKERJAAN PENDAHULUAN
1 Pengukuran dan Pemasangan Bouplank
2 Pembersihan Lokasi (Selama Pelaksanaan)
3 Bongkar kolom WF, balok WF dan plat baja
4 Bongkar batu kali
5 Bongkar paving
II PEKERJAAN PONDASI
1 Lantai kerja pondasi poer plat t = 5 cm
2 Beton pondasi Straus Ø 40 cm - 6,00 m
3 Test PDA (Pile Driving Analysis)
4 Test PIT (Pile Integration Test)
5 Pondasi plat P1
6 Pondasi plat P2
7 Pondasi plat FP1
8 Pondasi plat FP2
9 Pondasi plat FP3
10 Pondasi plat FP1 (utk pondasi penahan tanah)
11 Plengsengan batu kali
17
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
II
1 Kolom WF 350.175.7.11
2 Kuda kuda WF 350.175.7.11
3 Kuda kuda & balok WF 200.100.5,5.8
4 Tabung Plat t = 1.5 mm
5 Baut Ø 16 mm
6 Baut Ø 10 mm
7 Baut angkur Ø 16 mm, L = 40 cm
8 Plat plendes t = 12 mm
9 Stiffner t = 8 mm
19
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
10 Gording 150.65.20.3,2
11 Plat t = 8 mm (dudukan gording)
12 Ikatan angin besi dia 16 mm
13 Jarum kras
14 Trekstang dia 10 mm
15 Cat mani
16 Cat besi
17 Reng-usuk baja ringan
18 Penutup atap genteng
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
19 Bubungan m1 m1 143,77 m1
20 Listplang m1 m1 156,76 m1
11. SARAN
NO SARAN PENANGGUNGJAWAB
Dibuat Oleh :
PT. Elcentro Engineering Consultant
21
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
A PEKERJAAN PENDAHULUAN
1 Pengukuran dan Pemasangan bouplank
2 Pembersihan Lokasi (selama pelaksanaan)
3 Bongkar kolom WF, balok WF dan plat baja
4 Bongkar batu kali
5 Bongkar paving
JUMLAH PEKERJAAN
B PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 1
I PEKERJAAN TANAH
1 Cut & fill
2 Galian Tanah pondasi plat
3 Galian Tanah Sloof
4 Galian batu kali penahan tanah
5 Urugan Tanah Kembali
6 Urugan pasir bawah pondasi t = 5 cm
7 Urugan pasir bawah tie beam t = 5 cm
8 Urugan Pasir bawah pondasi batu kali, t = 5 c
9 Bor Strauss Ø 40 cm (alat bor dan mobilisasi)
JUMLAH PEKERJAAN
II. PEKERJAAN PONDASI
1 Lantai kerja pondasi poer plat t = 5 cm
2 Beton pondasi Straus Ø 40 cm - 6,00 m
3 Test PDA (Pile Driving Analysis)
4 Test PIT (Pile Integration Test)
5 Pondasi plat P1
6 Pondasi plat P2
7 Pondasi plat FP1
8 Pondasi plat FP2
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
23
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
25
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Malang,
A PEKERJAAN PERSIAPAN
I PEKERJAAN PERSIAPAN
B PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 1
I PEKERJAAN TANAH
II PEKERJAAN PONDASI
III PEKERJAAN BETON
C PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 2
I PEKERJAAN BETON
D PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 3
I PEKERJAAN BETON
E PEKERJAAN STRUKTUR ATAP
I PEKERJAAN BETON
II PEKERJAAN ATAP
JUMLAH
27
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Tanggal : 23/09/2020
Minggu ke : 3 (Ketiga)
29
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
BAB III
ASPEK PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI
30
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
31
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
32
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
33
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Gambar 3.3.1 Area Khusus Pembagian Khusus Laporan PI Denah Strauss dan Footplat
Sumber: Dokumen Proyek (2020)
34
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
35
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
36
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Footplat memiliki ketebalan 15 mm. Pada Gambar 3.3.5 dapat diketahui bahwa
multipleks ini memiliki lapisan berupa phenolic film.
3.3.2.2 Alat
Alat Penggalian
1) Bore Pile Mini Crane
Pondasi strauss ini menggunakan sedikit tenaga manusia, karena didalm
pengoperasiaanya tidak sepenuhnya otomatis menggunkan mesin, namun pada
saat awal pengeboran, mesin ini harus dirakit dahulu seperti tiang penyangga,
mata bor, mesin dll. Dengan alat ini dapat dilakukan pengeboran dengan
pilihan pondasi berdiameter 30 cm, 40 cm, 50 cm, 60 cm, hingga sebesar 80
cm.
37
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
38
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
39
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
40
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
41
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
42
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
43
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
akan dilakukan peroses pancingan adonan Ready mix dengan menggunakan semen
yang diberi air agar adonan ready mix mudah untuk dipompa dengan maksimal.
44
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
45
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Mulai
Persiapan Persiapan
Marking
Bekisting Sistem Pembesian
Pemasangan
Tulangan & Beton Fabrikasi
Decking
Pemasangan Sepatu
pondasi
Pemasangan
Bekisting pondasi
Cek Vertikalisasi
Pemberian calbond
pada beton eksisting
Pengecoran
Cek Vertikalisasi
Pembongkaran
Bekisting pondasi
Selesai
46
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
47
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
48
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
49
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
50
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
3. Perangkaian Tulangan
Tulangan pondasi strauss dan foot plat diberi lebihan. Hal ini dikarenakan
untuk perekatan untuk tulangan pile cap sehingga bisa terpasang dengan tepat.
seperti pada Gambar 3.3.25.
51
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
52
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
53
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
54
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
55
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
56
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Gambar 3.4.1 Area Khusus Pembagian Laporan PI Detnah penulangan Pile Cap dan Sloof
Sumber: Dokumentasi Pribadi (2020)
56
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
57
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
58
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
59
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Seperti pada Gambar 3.4.4 tulangan harus disimpan pada tempat yang
bebas dari lembab, dipisahkan sesuai dengan diameter serta asal pembelian
(supplier). Tulangan harus dilindungi dari segala macam kotoran dan minyak,
serta dihindarkan dari pengaruh garam kuat.
60
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
61
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
62
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
63
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
64
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
65
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
66
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Mulai
Persiapan Persiapan
Marking
Bekisting Sistem Pembesian
Pemasangan
Tulangan & Beton Fabrikasi
Decking
Pemasangan
Bekisting Pile Cap
dan Sloof
Cek Vertikalisasi
Pemberian calbond
pada beton eksisting
Pengecoran
Cek Vertikalisasi
Pembongkaran
Bekisting Pile Cap
dan Sloof
Selesai
67
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
1. Pembersihan lokasi untuk pekerjaan pile cap dan sloof seperti lokasi
pembesian, lokasi vabrikasi dan lokasi untuk penempatan bekisting pile
cap dan sloof.
2. Persiapan bahan-bahan material untuk proses pekerjaan pile cap dan sloof
sesuai dengan tahapannya. Hal ini bertujuan agar para pekerja tidak
mengalami keterlambatan dalam bekerja akibat tidak siapnya bahan dan
alat.
3. Mempersiapkan para pekerja dan orang-orang yang akan terlibat dalam
pekerjaan.
3.4.3.2 Penentuan Titik As Kolom (Marking)
Penentuan titik as pile cap dan sloof merupakan pekerjaan pengukuran
atau pematokan yang berupa garis pinjaman atau garis batas sebagai penentu letak
pile cap dan sloof. Titik-titik as pile cap dan sloof diperoleh dari hasil pekerjaan tim
surveyor berdasarkan gambar rencana. Titik as pile cap dan sloof sangat penting
dalam pekerjaan pile cap dan sloof karena letak titik as kolom akan menentukan
verticality atau ketegakkan pile cap dan sloof dalam suatu bangunan.
Alat dan bahan yang diperlukan dalam pekerjaan ini adalah:
- Theodolit
- Alat sipatan
- Alat bantu lain (pensil, spidol, sikat, dan air)
Tenaga kerja yang diperlukan dalam pekerjaan ini adalah:
- Surveyor : 1 orang
- Asisten surveyor : 2 orang
Prosedur pekerjaan penentuan titik as pile cap dan sloof:
5. Membaca gambar rencana sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan.
6. Menentukan satu titik acuan sebagai pedoman as bangunan di tempat yang
tidak terganggu oleh aktivitas selama pembangunan berlangsung.
7. Membuat titik-titik as pile cap dan sloof satu elevasi sesuai gambar
rencana berdasarkan pedoman as bangunan. Digunakan alat theodolit
untuk menentukan titik pada satu garis.
68
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Untuk mengurangi resiko kesalahan dalam penentuan as pile cap dan sloof,
maka sebelum pekerjaan pile cap dan sloof dilaksanakan, perlu dilakukan
pengukuran ulang untuk memeriksa letak titik-titik as pile cap dan sloof tersebut
pada Gambar 3.4.17.
Gambar 3.4.17 Marking Lokasi pile cap dan sloof oleh Surveyor
Sumber: Dokumentasi Pribadi di Lapangan (2020)
3.4.3.3 Pekerjaan Penulangan atau Pembesian Pile Cap dan Sloof
1. Pengukuran dan Pemotongan Tulangan
Panjang tulangan yang akan dipotong harus diukur sesuai dengan gambar
perencanaan yang telah dibuat oleh perencana, di samping itu kontraktor perlu
membuat Bar Bending Schedule (BBS) sesuai dengan ketentuan SNI
2847:2013 tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung. Bar
Bending Schedule (BBS) yang dibuat meliputi sketsa bentuk tulangan, ukuran
bentuk tulangan, panjang bahan, panjang tekuk, radius tekuk, jumlah dan berat
tulangan serta arus/alir pemakaian material hingga sisa (waste akhir).
Sehingga, dapat diketahui kebutuhan tulangan beton yang diperlukan.
Setelah pengukuran, tulangan dipotong dengan bar cutter sesuai dengan
ukuran yang telah dibuat. Proses pemotongan dengan bar cutter dilakukan oleh
2 (dua) orang pekerja yang saling bekerja sama, satu orang pekerja bertugas
mengoperasikan mesin pemotong dan satu lainnya memegangi tulangan agar
tepat pada ukurannya.
69
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
2. Pembengkokan Tulangan
Tulangan yang telah dipotong, dibengkokan sesuai dengan ukuran pada
Bar Bending Schedule (BBS) yang telah dibuat. Pembengkokan tulangan
dilakukan oleh satu sampai dua orang pekerja dengan bantuan alat bar bender
seperti pada Gambar 3.4.18.
70
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Sedangkan tulangan pile cap dan sloof di atas lantai kerja dilakukan
fabrikasi terlebih dahulu seperti pada Gambar 3.4.19 untuk kemudian dipasang
di lokasi yang ditentukan. Tulangan pile cap bagian atas diberi overstek 50 cm
sebagai sambungan untuk kolom di atasnya. Pemasangan tulangan pile cap dan
sloof di atas lantai kerja ini dikerjakan secara manual membutukan 2-3 tukang
untuk pekerjaannya (Gambar 3.4.20).
71
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Gambar 3.4.21 Beton Decking yang Terpasang pada Tulangan Pile Cap dan Sloof
Sumber: Dokumentasi Pribadi di Lapangan (2020)
3.4.3.4 Pekerjaan Bekisting Pile Cap dan Sloof
Tahap pertama pekerjaan bekisting pile cap dan sloof di lapangan adalah
merangkai bekisting sistem yang telah difabrikasi. Bekisting sistem merupakan
suatu inovasi sistem bekisting yang dibuat dalam rangka efisiensi biaya dan waktu
pengerjaan proyek. Dimensi bekisting sistem dapat disesuaikan dengan kebutuhan
dimensi pile cap dan sloof di lapangan. Sehingga bekisting pile cap dan sloof ini
dapat digunakan untuk berbagai ukuran pile cap dan sloof. Berikut merupakan
langkah-langkah dalam pengerjaan bekisting pile cap dan sloof:
1. Menyiapkan bekisting sistem yang telah difabrikasi, seperti pada Gambar
3.4.22.
72
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
2-3 orang pekerja. Gambar 3.4.23 merupakan bekisting sistem yang telah
dirangkai.
73
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
3. Melakukan pemesanan beton ready mix dengan mutu fc’ 25 MPa. Pada
setiap pengiriman, satu mixer truck mampu mengangkut sebanyak 5 – 7
m3 beton ready mix tergantung perusahaan penyedia beton.
4. Beton ready mix harus diaduk dengan menggunakan mixer truck yang
bekerja dengan baik dan dilaksanakan selama pengecoran berlangsung
seperti pada Gambar 3.4.24.
74
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Pengujian kuat tekan beton dilakukan oleh supplier penyedia beton ready
mix bersama pihak proyek dan dilakukan di laboratorium yang telah
disepakati dalam kontrak proyek. Dalam proyek ini, pengujian kuat tekan
dilakukan mengetahui kuat tekan beton. Umur beton yang diuji beragam
seperti 7 hari, 14 hari. digunakan sebagai dokumen pertanggungjawaban
kontraktor pelaksana kepada pemilik proyek (owner).
6. Pengecoran pile cap dan sloof dilakukan dengan menggunakan CP
(Concrete Pump), untuk kemudian diangkat dan dituangkan ke bagian pile
cap dan sloof yang siap dicor seperti pada Gambar 3.4.26.
Gambar 3.4.26 Pengecoran pile cap dan sloof dengan Menggunakan Concrete
Pump
Sumber: Dokumentasi Pribadi di Lapangan (2020)
7. Setelah beton masuk ke dalam bekisting pile cap dan sloof, selanjutnya
dilakukan proses perataan menggunakan concrete vibrator. Hal ini
dilakukan untuk mencegah timbulnya rongga-rongga pada beton.
8. Setelah seluruh pile cap dan sloof dicor dan dipastikan tegak, selanjutnya
adalah proses pengeringan beton sebelum dibongkar.
3.4.3.6 Pekerjaan Pembongkaran Bekisting Pile Cap dan Sloof
Pekerjaan pembongkaran bekisting pile cap dan sloof dilakukan setelah
beton berumur + 7 hari, pada saat beton telah cukup kuat untuk menahan beban
sendiri serta beban yang bekerja pada beton tersebut. Pembongkaran bekisting pile
cap dan sloof dilakukan dengan cara manual dilepas oleh tukang. Bekisting yang
75
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
telah dibongkar dibersihkan dari sisa-sisa beton yang melekat dan disimpan pada
tempat yang terlindung agar dapat digunakan untuk pekerjaan pengecoran
selanjutnya. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk pekerjaan pembongkaran
bekisting pile cap dan sloof sebanyak 2-3 pekerja per pile cap dan sloof. Pekerjaan
pembongkaran bekisting pile cap dan sloof dilakukan dengan tidak mengurangi
keamanan dan kemampuan strukturnya. Alat yang digunakan selama
pembongkaran antara lain linggis, palu, dan alat penunjang lainnya. Berikut ini
adalah langkah-langkah pengerjaan pembongkaran bekisting pile cap dan sloof:
1. Melepaskan bekisting pada pile cap dan sloof.
2. Kemudian bagian bawah bekisting sistem dicongkel, hal ini harus
dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari terjadinya cacat pada beton
pile cap dan sloof.
3. Setelah itu, bekisting sistem dilepas dengan hati-hati seperti pada Gambar
3.4.27.
76
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
gaya aksial dan momen lentur untuk diteruskan ke pondasi. Bahan konstruksi
kolom pada bangunan ini menggunakan beton bertulang. Beton bertulang sering
digunakan sebagai material dalam konstruksi gedung karena lebih mudah diperoleh
sehingga lebih ekonomis dibanding konstruksi lainnya. Beton pada konstruksi
berfungsi untuk menahan gaya tekan, sedangkan tulangan baja berfungsi untuk
menahan gaya tarik yang bekerja pada elemen struktur.
Dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi,
sehingga dapat dihasilkan struktur bangunan yang kuat, aman serta sesuai dengan
perencanaan. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:
a. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
b. Berita acara penjelasan pekerjaan (Aanwijzing).
c. Gambar rencana (bestek) atau Detail Engneering Design (DED).
d. Penjelasan dan petunjuk dari konsultan pengawas selama pelaksanaan
pekerjaan.
Pada Gambar 3.5.1 dan Gambar 3.5.2 di bawah disajikan denah rencana
kolom lantai 1 dan lantai 2. Denah ini digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan kolom agar hasil pekerjaan dapat sesuai dengan perencanaan. Selain
denah perencanaan kolom, diperlukan gambar detail penulangan setiap tipe kolom
yang ada pada bangunan. Hal ini diperlukan untuk mempermudah kontraktor
pelaksana proyek dalam mengerjakan proyek. Detail penulangan kolom disajikan
dalam Tabel 3.5.1.
77
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
80
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
beban ultimit pada kolom telah tercapai. Peristiwa ini akan segera diikuti dengan
tertekuknya tulangan longitudinal ke arah luar dari penampang kolom apabila tidak
disediakan tulangan sengkang dengan jarak yang cukup rapat. Bagian beton pada
inti kolom hancur setelah beban ultimit tercapai. Keruntuhan ini bersifat getas dan
terjadi secara tiba-tiba dan lebih sering terjadi pada struktur yang menerima beban
gempa tanpa detailing yang memadai.
3.5.2 Bahan dan Alat
3.5.2.1 Bahan
1. Beton Ready Mix
Beton ready mix merupakan beton siap pakai yang dibuat sesuai dengan
mutu pesanan sehingga dapat langsung digunakan untuk keperluan
pengecoran. Pihak kontraktor dari PT. Adhitama Global Mandiri Beton yang
digunakan berasal dari supplier Sub Kontraktor PT. UJB Untuk pengecoran
dengan metode manual. Beton ready mix diangkut dari batching plant ke lokasi
proyek dengan menggunakan concrete mixer truck seperti pada Gambar 3.5.3.
Concrete Mixer ini disediakan oleh supplier. Mutu beton yang digunakan untuk
pekerjaan kolom adalah sebesar fc’ 25 MPa.
81
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
82
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
83
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
84
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
ready mix baru datang dari pabrik, uji slump test dikerjakan oleh pekerja dan
pengawas dari quality control / pengawas proyek.
85
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
86
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
87
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
(a) (b)
Gambar 3.5.15 (a) Tie rod (b) wingnut
Sumber: Dokumentasi Pribadi di Lapangan (2020)
Gambar 3.5.16 Tie rod dan wingnut yang Terpasang pada Bekisting Kolom
Sumber: Dokumentasi Pribadi di Lapangan (2020)
2. Besi siku
Besi siku merupakan besi yang memiliki bentuk siku dengan penampang
berbentuk leter L, sehingga sering disebut dengan ‘besi siku’. Pada pekerjaan
kolom, besi siku digunakan sebagai rangka dari bekisting sistem dengan dimensi
50 x 50 mm tebal 5 mm. Namun, besi siku ini langsung diaplikasikan ke Multipleks
sebelum digunakan untuk pembekistingan. Seperti pada Gambar 3.5.17 berikut ini.
88
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
89
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
90
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
91
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
92
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Mulai
Persiapan Persiapan
Marking
Bekisting Sistem Pembesian
Pemasangan Tulangan
& Beton Decking
Fabrikasi
Pemasangan Sepatu
Kolom
Pemasangan
Bekisting Kolom
Cek Vertikalisasi
Pemberian calbond
pada beton eksisting
Pengecoran
Cek Vertikalisasi
Pembongkaran
Bekisting Kolom
Selesai
93
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
94
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
plat lantai yang sudah dicor untuk lantai 2 dan untuk lantai 1 langsung
dilapangan sebesar 25 cm x 25 cm. Lubang harus berada pada satu titik
vertikal dari lantai paling bawah sampai lantai paling atas .
Untuk mengurangi resiko kesalahan dalam penentuan as kolom, maka
sebelum pekerjaan kolom dilaksanakan, perlu dilakukan pengukuran ulang untuk
memeriksa letak titik-titik as kolom tersebut.
95
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
2. Pembengkokan Tulangan
Tulangan yang telah dipotong, dibengkokan sesuai dengan ukuran pada
Bar Bending Schedule (BBS) yang telah dibuat. Pembengkokan tulangan
dilakukan oleh satu sampai dua orang pekerja dengan bantuan alat bar bender
seperti pada Gambar 3.5.26.
96
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
97
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
98
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
99
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
100
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
101
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
102
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
4. Beton ready mix harus diaduk dengan menggunakan mixer truck yang
bekerja dengan baik dan dilaksanakan selama pengecoran berlangsung
seperti pada Gambar 3.5.36.
103
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
disepakati dalam kontrak proyek. Dalam proyek ini, pengujian kuat tekan
dilakukan mengetahui kuat tekan beton. Umur beton yang diuji beragam
seperti 7 hari, 14 hari. digunakan sebagai dokumen pertanggungjawaban
kontraktor pelaksana kepada pemilik proyek (owner).
6. Pengecoran kolom dilakukan dengan menggunakan CP (Concrete Pump),
untuk kemudian diangkat dan dituangkan ke bagian kolom yang siap dicor
seperti pada Gambar 3.5.38.
104
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
105
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
106
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
107
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
108
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Tabel 3.6.2 Dimensi dan Pembesian Plat Lantai Gedung UM MART / pujasera UM
109
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Gambar 3.6.1 Area Khusu Pembagian Laporan PI Denah Perancangan balok Lantai 2
Sumber: Dokumentasi Pribadi di Lapangan (2020)
110
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Gambar 3.6.2 Area Khusu Pembagian Laporan PI Denah Perancangan balok Lantai 3
Sumber: Dokumentasi Pribadi di Lapangan (2020)
111
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Gambar 3.6.3 Area Khusu Pembagian Laporan PI Denah Perancangan Plat Lantai 2
Sumber: Dokumentasi Pribadi di Lapangan (2020)
112
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Gambar 3.6.4 Areah Khusu Pembagian Laporan PI Denah Perancangan balok Lantai 3
Sumber: Dokumentasi Pribadi di Lapangan (2020)
113
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
114
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
115
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
4. Multipleks
Multipleks digunakan sebagai bahan bekisting karena dapat menghasilkan
permukaan beton yang halus. Multipleks yang digunakan untuk bekisting balok
dan plat lanti memiliki ketebalan 12 mm. Multipleks ini memiliki lapisan
berupa resin (Gambar 3.6.8).
116
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
3.6.2.2 Alat
Alat Pembesian
1. Bar Bender
Bar bender pada Gambar 3.6.10 adalah alat atau mesin yang digunakan untuk
membengkokkan baja tulangan dalam berbagai macam sudut sesuai dengan
perencanaan. Dalam pekerjaan balok dan plat lantai, bar bender digunakan untuk
membengkokkan tulangan sengkang balok dan cakar ayam pada plat.
117
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
3. Tang Catut
Tang catut pada Gambar 3.6.12 merupakan alat bantu yang digunakan untuk
mengikat kawat bendrat pada tulangan.
118
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
119
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
4. Rambu Ukur
Rambu ukur pada Gambar 3.6.16 merupakan alat yang terbuat dari campuran
aluminium yang memiliki skala dengan ketelitian 1 cm pada salah satu sisinya dan
1 mm di sisi lainnya. Dalam pekerjaan balok dan plat lantai, rambu ukur digunakan
sebagai alat bantu dalam pengecekan elevasi.
120
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
121
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
122
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
5. Perancah (Scaffolding)
Perancah (scaffolding) atau steger merupakan suatu struktur sementara yang
digunakan untuk menyangga manusia dan material dalam konstruksi. Biasanya
perancah terbuat dari pipa-pipa yang dirangkai sedemikian rupa sehingga memiliki
kekuatan untuk menopang beban di atasnya. Perancah (scaffolding) memiliki
beberapa bagian yang sering digunakan pada proyek konstruksi, seperti:
a. Main Frame
Main frame adalah sebuah rangka utama pada rangkaian perancah
(scaffolding). Main frame ini memiliki beberapa ukuran tinggi yang berbeda
seperti 90 cm, 170 cm, dan 190 cm dengan lebar sekitar 100 cm. Pelaksana
lapangan akan menghitung kebutuhan tinggi perancah sesuai dengan tinggi
lantai dan kebutuhan jumlah perancah sesuai luasan lantai bangunan. Dalam
proyek Pembangunan Gedung UM MART (Pujasera UM), perancah
digunakan sebagai penopang bekisting balok dan lantai dengan tinggi 190 cm
seperti pada Gambar 3.6.22 berikut ini.
123
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
124
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Gambar 3.6.27 Jack Base yang Telah Dipasang Pada Frame Scaffolding
Sumber: Dokumentasi Pribadi di Lapangan (2020)
125
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
126
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Alat Pengecoran
1. Concrete Pump
Concrete pump (Gambar 3.6.32) adalah sebuah alat yang digunakan untuk
mentransfer adonan beton dari truk mixer menuju tempat pengecoran.
127
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
128
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Mulai
Persiapan Persiapan
Marking
Bekisting Pembesian
Pemasangan
Scaffolding
Pemasangan Kepala
Kolom
Pemasangan Bekisting
Balok dan Plat
Cek Elevasi
Pemasangan Beton
Decking
Pemasangan Tulangan
Fabrikasi
Balok dan Plat
Cleansing
Pengecoran
Pembongkaran Bekisting
Balok dan Plat
Selesai
129
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
130
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
131
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
132
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
133
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
134
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
135
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
136
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
2. Pembengkokan Tulangan
Tulangan yang telah dipotong, dibengkokan sesuai dengan ukuran pada
Bar Bending Schedule (BBS) yang telah dibuat. Pembengkokan tulangan
dilakukan oleh satu sampai dua orang pekerja dengan bantuan alat bar bender
seperti pada Gambar 3.6.45.
137
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
138
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
139
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Gambar 3.6.50 Area Khusus Tahap Pengecoran Balok Proyek Pembangunan Gedung
UM MART/ pujasera
Sumber: Dokumen Proyek (2020)
Gambar 3.6.51 Areah Khusu Tahap Pengecoran Plat Lantai Proyek Pembangunan
Gedung UM MART/ pujasera
Sumber: Dokumen Proyek (2020)
Proses pengecoran dilakukan setelah lokasi pengecoran dipastikan bersih.
Sebelum pengecoran berlangsung, perlu dilakukan pekerjaan persiapan seperti
persiapan material dan alat serta pekerja yang akan melakukan pekerjaan. Pelaksana
lapangan atau supervisor akan melakukan perhitungan kebutuhan volume beton
untuk kemudian memesan beton ready mix sesuai perhitungan. Selain persiapan
bahan pengecoran, pelaksana lapangan juga harus menyewa concrete pump sebagai
alat pengecoran, dan perlu dipastikan bahwa concrete pump telah tiba di lokasi
140
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
141
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
142
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
143
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Gambar 3.7.1 untuk detail penulangan balok dan plat lantai sudah disinggung di
tabel 3.6.1 dan tabel 3.6.2
144
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
145
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
146
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
4. Multipleks
Multipleks digunakan sebagai bahan bekisting karena dapat menghasilkan
permukaan beton yang halus. Multipleks yang digunakan untuk bekisting
tangga memiliki ketebalan 12 mm. Multipleks ini memiliki lapisan berupa resin
(Gambar 3.7.5).
147
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
2. Bar Cutter
Bar cutter (Gambar 3.7.7) merupakan alat yang digunakan untuk memotong
tulangan sesuai dengan ukuran yang diperlukan.
148
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
149
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
tangga, meteran digunakan sebagai alat bantu mengecek jarak tangga yang akan
dikerjakan.
150
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
151
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
3. Gergaji
Gergaji (Gambar 3.7.16) adalah perkakas berupa besi tipis bergerigi tajam yang
digunakan untuk memotong atau membelah kayu atau benda lainnya. Pada
pekerjaan tangga, gergaji berfungsi untuk memotong multipleks yang akan
digunakan sebagai bekisting.
Gambar 3.7.17 Besi Canal Dobel yang Dipasang Untuk Perkuatan Bekisting
Sumber: Dokumentasi Pribadi di Lapangan (2020)
152
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
5. Perancah (Scaffolding)
Perancah (scaffolding) atau steger merupakan suatu struktur sementara yang
digunakan untuk menyangga manusia dan material dalam konstruksi. Biasanya
perancah terbuat dari pipa-pipa yang dirangkai sedemikian rupa sehingga memiliki
kekuatan untuk menopang beban di atasnya. Perancah (scaffolding) memiliki
beberapa bagian yang sering digunakan pada proyek konstruksi, seperti:
a. Main Frame
Main frame adalah sebuah rangka utama pada rangkaian perancah
(scaffolding). Main frame ini memiliki beberapa ukuran tinggi yang berbeda
seperti 90 cm, 170 cm, dan 190 cm dengan lebar sekitar 100 cm. Pelaksana
lapangan akan menghitung kebutuhan tinggi perancah sesuai dengan tinggi
lantai dan kebutuhan jumlah perancah sesuai luasan lantai bangunan. Dalam
proyek Pembangunan Gedung UM MART (Pujasera UM), perancah
digunakan sebagai penopang bekisting tangga seperti pada Gambar 3.7.18
berikut ini.
153
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
154
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
155
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
156
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Alat Pengecoran
1. Concrete Pump
Concrete pump (Gambar 3.7.28) adalah sebuah alat yang digunakan untuk
mentransfer adonan beton dari truk mixer menuju tempat pengecoran.
157
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
158
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
Mulai
Persiapan Persiapan
Marking
Bekisting Pembesian
Pemasangan
Scaffolding
Pemasangan Bekisting
Tangga
Cek Elevasi
Pemasangan Beton
Decking
Pemasangan Tulangan
Fabrikasi
Tangga
Cleansing
Pengecoran
Pembongkaran Bekisting
Tangga
Selesai
159
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
160
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
161
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
162
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
163
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
164
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
165
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
166
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
167
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
2. Beton ready mix harus diaduk dengan menggunakan truck mixer yang
bekerja dengan baik dan dilaksanakan selama pengecoran berlangsung.
3. Sebelum melakukan proses pengecoran, beton ready mix perlu di tes slump
(Gambar 3.7.45) dan diambil beberapa sampel untuk diuji kuat tekan di
Laboratorium Beton dan Bahan Bangunan Institut Teknologi Sepuluh
Nopember. Nilai slump rencana pada proyek ini sebesar 10 + 12 cm
dengan mutu beton sebesar fc’ 25 MPa.
168
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
169
Laporan Praktik Kerja Industri
Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM/UM MART
Universitas Negeri Malang
170
3.8 PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL 171
3.8.1 PERHITUNGAN VOLUME BETON
JUMLAH
NAMA PEKERJAAN
VOL m³
PONDASI STRAUSS 15.826
PONDASI FOOT PLAT 3.791
PILE CAP 9.315
SLOOF 14.007
KOLOM 15.075
PLAT LANTAI 59.8821
BALOK 58.518
TANGGA 2.747
JUMLAH 179.160
3.8.2 PERHITUNGAN VOLUME BEKISTING 177
NAMA BETON PANJANG LEBAR JUMLAH VOL Rumus volume bekisting plat lantai
PLAT (m) (m) (bh) (m²) V = p x l x jumlah plat lantai
PLAT (S1 LT.2) 3 2 36 216
3.2 2 2 12.8
3.2 1.35 1 4.32
PLAT (S2 LT.2) 3.2 1.65 1 5.28
PLAT (S2 LT.2.5) 3 1.9 4 22.8
PLAT (S1 LT.3) 3 2 36 216
PLAT (S2 LT.3) 3.3 1.225 1 4.0425
3.3 1.75 1 5.775
6 1 1 6
JUMLAH
S1 449.12
S2 43.8975
S1+S2 493.018
F. VOLUME BEKISTING BALOK 179
NAMA BALOK PANJANG LEBAR TINGGI VOL Rumus volume bekisting balok
(m) (m) (m) (m²) V = ( p.total x t) x 2 ) + (panjang total x l ) x jumlah plat lantai
B1A Horizontal 48 0.25 0.5 60
Vertikal 108 135
B1B Horizontal 46 0.25 0.5 57.5
B1C Horizontal 12 0.25 0.5 15
B2 Horizontal 12 0.3 0.6 18
B3A Horizontal 9.2 0.2 0.4 9.2
Vertikal 82.5 82.5
B3B Horizontal 36 0.2 0.4 36
B3C Horizontal 7 0.2 0.4 7
B4 Horizontal 152.7 0.2 0.3 122.16
Vertikal 4 3.2
B5A Horizontal 5 0.2 0.35 4.5
Vertikal 2 1.8
B5B Horizontal 9 0.2 0.35 8.1
B6 Horizontal 12 0.3 0.5 15.6
Vertikal 5.4 7.02
B7A Horizontal 3 0.25 0.4 3.15
Vertikal 36 37.8
B7B Horizontal 18 0.25 0.4 18.9
JUMLAH
Horizontal 375.11
Vertikal 267.32
H+V 642.43
G. VOLUME BEKISTING TANGGA 180
JUMLAH ANAK PANJANG LEBAR TEBAL VOL Rumus volume bekisting anak tangga
TANGGA (bh) (m) (m) (m) (m²) V = p x t x jumlah anak tangga
20 1.125 0.3 0.175 3.938
JUMLAH 3.938
VOLUME PLAT TANGGA
JUMAH PLAT PANJANG LEBAR TEBAL VOL Rumus volume bekisting plat tangga
TANGGA (bh) (m) (m) (m) (m²) V =((p x l) + (( p x t ) x 2 )) x jumlah plat tangga
1 LANTAI 2 1.6 1.15 0.15 2.32
1 LANTAI 2.5 4.2 6.09
JUMLAH 8.410
VOLUME BORDES
JUMLAH BORDES PANJANG LEBAR VOL Rumus volume bekisting bordes
(bh) (m) (m) (m²) V = p x l x jumlah bordes
2 1.7 1.7 5.78
JUMLAH 5.78
JUMLAH
NAMA PEKERJAAN
VOL m²
PONDASI FOOT PLAT 7.980
PILE CAP 30.6
SLOOF 93.38
KOLOM 153
PLAT LANTAI 493.0175
BALOK 642.43
TANGGA 18.128
JUMLAH 1438.535
3.8.3 PERHITUNGAN VOLUME PEMBESIAN 181
A. VOLUME PEMBESIAN STRAUSS
NAMA PONDASI DIAMETER DIAMETER PANJANG JUMLAH JUMLAH BERAT TULANGAN TOTAL BERAT
TULANGAN PILE (m) (m) TUL (bh) PILE (bh) PER METER (kg/m) TULANGAN (kg)
PONDASI P1 (6m) 12D16 0.4 6.992 24 9 1.578 2383.21
SENGKANG
Ø10-100 0.25 34.60 2 9 0.627 390.46
SPIRAL (6m)
PONDASI P2 (6m) 12D16 0.4 6.992 12 3 1.578 397.20
SENGKANG
Ø10-100 0.25 34.60 1 3 0.627 65.08
SPIRAL (6m)
TOTAL
TULANGAN D16 2780.41
TULANGAN Ø10 455.54
B. VOLUME PEMBESIAN PONDASI FOOT PLAT 182
NAMA PONDASI DIAMETER PANJANG LEBAR JUMLAH JUMLAH BERAT TULANGAN TOTAL BERAT
TULANGAN (m) (m) TUL (bh) (bh) PER METER (kg/m) TULANGAN (kg)
FOOT PLAT 1 (FP2)
ATAS Ø12-200 2.14 2.14 19 3 0.89 217.124
Ø12-200 2.14 2.14 19 3 0.89 217.124
BAWAH D16-200 2.14 2.14 19 3 1.578 384.969
D16-200 2.14 2.14 19 3 1.578 384.969
JUMLAH
D16 769.938
Ø12 434.249
C. VOLUME PEMBESIAN PILE CAP 183
NAMA PILE CAP DIAMETER PANJANG JUMLAH JUMLAH BERAT TULANGAN TOTAL BERAT
TULANGAN (m) TUL (bh) (bh) PER METER (kg/m) TULANGAN (kg)
PILE CAP 1 ATAS D16 2.4 38 9 1.578 1295.2224
SABUK D16 8 3 9 1.578 340.848
BAWAH D19 2.4 37 9 2.223 1776.6216
PILE CAP 2 ATAS D16 1.6 38 3 1.578 287.8272
SABUK D16 6.4 3 3 1.578 90.8928
BAWAH D19 1.6 37 3 2.223 394.8048
JUMLAH
D16 2014.7904
D19 2171.4264
D. VOLUME PEMBESIAN SLOOF 184
NAMA SLOOF DIAMETER PANJANG JUMLAH JUMLAH BERAT TULANGAN TOTAL BERAT
TULANGAN (m) TUL (bh) (bh) PER METER (kg/m) TULANGAN (kg)
SLOOF (TB1 H) D19 12.228 12 4 2.223 1304.78
D10 12.12 2 4 0.617 59.82
SENGKANG
TUMPUAN D10-75 1.51 39 8 0.617 288.20
LAPANGAN D10-100 1.51 29 8 0.617 216.15
SLOOF (TB1 V) D19 6.228 12 9 2.223 1495.24
D10 6.12 2 9 0.617 67.97
SENGKANG
TUMPUAN D10-75 1.51 39 9 0.617 324.22
LAPANGAN D10-100 1.51 29 9 0.617 243.17
SLOOF (TB2 H) D16 3.092 6 3 1.578 87.83 185
SENGKANG
TUMPUAN D10-150 0.66 10 3 0.617 12.62
LAPANGAN D10-150 0.66 10 3 0.617 12.62
SLOOF (TB2 V) D16 4.492 6 1 1.578 42.53
SENGKANG
TUMPUAN D10-150 0.66 14 1 0.617 5.84
LAPANGAN D10-150 0.66 14 1 0.617 5.84
SLOOF (TB2 V) D16 2.992 6 1 1.578 28.33
SENGKANG
TUMPUAN D10-150 0.66 9 1 0.617 3.80
LAPANGAN D10-150 0.66 9 1 0.617 3.80
JUMLAH
D19 2800.02
D16 158.68
D10 1244.05
E. VOLUME PEMBESI KOLOM 186
NAMA KOLOM DIAMETER PANJANG JUMLAH JUMLAH BERAT TULANGAN TOTAL BERAT
TULANGAN (m) TUL (bh) (bh) PER METER (kg/m) TULANGAN (kg)
KOLOM (K1) D19 4.14 8 9 2.223 662.63
SENGKANG
TUMPUAN D10-100 1.3 15.0 9 0.617 108.28
LAPANGAN D10-150 1.3 10 9 0.617 72.19
KOLOM (K2) D16 3.96 8 3 1.578 149.97
SENGKANG
TUMPUAN D10-100 0.9 15 3 0.617 24.99
LAPANGAN D10-100 0.9 15 3 0.617 24.99
JUMLAH
D19 662.63
D16 149.97
D10 230.45
F. VOLUME PEMBESIAN PLAT LANTAI WIERMESH 187
NAMA BETON DIAMETER PANJANG LEBAR JUMLAH BERAT TULANGAN TOTAL BERAT
PLAT TULANGAN (m) (m) (bh) PER METER (kg/m) TULANGAN (kg)
PLAT (S1 LT.2) M8 3 2 36 0.395 2047.68
M8 3.2 2 2 0.395 125.77
M8 3.2 1.35 1 0.395 41.40
PLAT (S2 LT.2) M8 3.2 1.65 1 0.395 53.72
PLAT (S2 LT.2.5) M8 3 1.9 4 0.395 221.83
PLAT (S1 LT.3) M8 3 2 36 0.395 2047.68
PLAT (S2 LT.3) M8 3.3 1.225 1 0.395 43.27
M8 3.3 1.75 1 0.395 60.00
M8 6 1 1 0.395 118.50
JUMLAH
S1 4262.52
S2 497.32
S1+S2 4759.85
G. VOLUME BETON BALOK 188
DIAMETER PANJANG JUMLAH JUMLAH BERAT TULANGAN TOTAL BERAT 189
NAMA BALOK
TULANGAN (m) TUL (bh) (bh) PER METER (kg/m) TULANGAN (kg)
B1A Horizontal
D19 3 8 4 2.223 213.41
TUMPUAN
D10 3 4 4 0.617 29.62
D19 3 7 4 2.223 186.73
LAPANGAN
D10 3 4 4 0.617 29.62
SENGKANG
TUMPUAN D10-100 1.24 30 4 0.617 91.81
LAPANGAN D10-150 1.24 20 4 0.617 61.21
Vertikal
D19 3 8 9 2.223 480.17
TUMPUAN
D10 3 4 9 0.617 66.64
D19 3 7 9 2.223 420.15
LAPANGAN
D10 3 4 9 0.617 66.64
SENGKANG
TUMPUAN D10-100 1.24 30 9 0.617 206.57
LAPANGAN D10-150 1.24 20 9 0.617 137.71
B1B Horizontal
D19 3 6 3 2.223 120.04
TUMPUAN
D10 3 4 3 0.617 22.21
D19 3 5 3 2.223 100.04
LAPANGAN
D10 3 4 3 0.617 22.21
SENGKANG
TUMPUAN D10-100 1.24 30 3 0.617 68.86
LAPANGAN D10-150 1.24 20 3 0.617 45.90
190
B1C Horizontal
D19 3 8 1 2.223 53.35
TUMPUAN
D10 3 4 1 0.617 7.40
D19 3 8 1 2.223 53.35
LAPANGAN
D10 3 4 1 0.617 7.40
SENGKANG
TUMPUAN D10-100 1.24 30 1 0.617 22.95
LAPANGAN D10-150 1.24 20 1 0.617 15.30
B2 Horizontal
D19 3 10 2 2.223 133.38
TUMPUAN
D16 3 4 2 1.578 37.87
D19 3 10 2 2.223 133.38
LAPANGAN
D16 3 4 2 1.578 37.87
SENGKANG
TUMPUAN D10-100 1.54 30 2 0.617 57.01
LAPANGAN D10-100 1.54 30 2 0.617 57.01
B3A Horizontal
D16 1.6 6 1 1.578 15.15
TUMPUAN
Ø10 1.6 2 1 0.62 1.98
D16 1.6 6 1 1.578 15.15
LAPANGAN
Ø10 1.6 2 1 0.62 1.98
SENGKANG
TUMPUAN Ø10-100 0.94 16 1 0.62 9.32
LAPANGAN Ø10-150 0.94 11 1 0.62 6.22
Vertikal
D16 3 6 6 1.578 170.42
TUMPUAN
Ø10 3 2 6 0.62 22.32
D16 3 6 6 1.578 170.42
LAPANGAN
Ø10 3 2 6 0.62 22.32
SENGKANG
TUMPUAN Ø10-100 0.94 30 6 0.62 104.90
LAPANGAN Ø10-150 0.94 20 6 0.62 69.94
191
B3B Horizontal
D16 3 8 6 1.578 227.232
TUMPUAN
Ø10 3 2 6 0.62 22.32
D16 3 7 6 1.578 198.828
LAPANGAN
Ø10 3 2 6 0.62 22.32
SENGKANG
TUMPUAN Ø10-100 0.94 30 6 0.62 104.904
LAPANGAN Ø10-150 0.94 20 6 0.62 69.936
B3C Vertikal
D16 1.75 8 2 1.578 44.18
TUMPUAN
Ø10 1.75 2 2 0.62 4.34
D16 1.75 8 2 1.578 44.18
LAPANGAN
Ø10 1.75 2 2 0.62 4.34
SENGKANG
TUMPUAN Ø10-100 0.94 17.5 2 0.62 20.40
LAPANGAN Ø10-100 0.94 17.5 2 0.62 20.40
B4 Horizontal
TUMPUAN D13 3 6 12 1.04 224.64
LAPANGAN D13 3 6 12 1.04 224.64
SENGKANG
TUMPUAN Ø10-100 0.74 30 12 0.62 165.17
LAPANGAN Ø10-150 0.74 20 12 0.62 110.11
Vertikal
TUMPUAN D13 1 6 2 1.04 12.48
LAPANGAN D13 1 6 2 1.04 12.48
SENGKANG
TUMPUAN Ø10-100 0.74 10 2 0.62 9.176
LAPANGAN Ø10-150 0.74 6.7 2 0.62 6.117
192
B5A Horizontal
D16 1.25 5 2 1.578 19.73
TUMPUAN
Ø10 1.25 2 2 0.62 3.10
D16 1.25 5 2 1.578 19.73
LAPANGAN
Ø10 1.25 2 2 0.62 3.10
SENGKANG
TUMPUAN Ø10-100 0.84 12.5 2 0.62 13.02
LAPANGAN Ø10-100 0.84 12.5 2 0.62 13.02
Vertikal
D16 1 5 1 1.578 7.89
TUMPUAN
Ø10 1 2 1 0.62 1.24
D16 1 5 1 1.578 7.89
LAPANGAN
Ø10 1 2 1 0.62 1.24
SENGKANG
TUMPUAN Ø10-100 0.84 10 1 0.62 5.21
LAPANGAN Ø10-100 0.84 10 1 0.62 5.21
B5B Horizontal
D16 1.5 4 3 1.578 28.40
TUMPUAN
Ø10 1.5 2 3 0.62 5.58
D16 1.5 4 3 1.578 28.40
LAPANGAN
Ø10 1.5 2 3 0.62 5.58
SENGKANG
TUMPUAN Ø10-100 0.84 15 3 0.62 23.44
LAPANGAN Ø10-150 0.84 10 3 0.62 15.62
193
B6 Horizontal
D19 3 7 2 2.223 93.37
TUMPUAN
D16 3 4 2 1.578 37.87
D19 3 7 2 2.223 93.37
LAPANGAN
D16 3 4 2 1.578 37.87
SENGKANG
TUMPUAN D10-100 1.34 30 2 0.617 49.61
LAPANGAN D10-100 1.34 30 2 0.617 49.61
Vertikal
D19 1.35 7 2 2.223 42.01
TUMPUAN
D16 1.35 4 2 1.578 17.04
D19 1.35 7 2 2.223 42.01
LAPANGAN
D16 1.35 4 2 1.578 17.04
SENGKANG
TUMPUAN D10-100 1.34 13.5 2 0.617 22.32
LAPANGAN D10-100 1.34 13.5 2 0.617 22.32
B7A Horizontal
D19 1.5 6 1 2.223 20.01
TUMPUAN
D10 1.5 2 1 0.617 1.85
D19 1.5 6 1 2.223 20.01
LAPANGAN
D10 1.5 2 1 0.617 1.85
SENGKANG
TUMPUAN D10-125 1.04 12 1 0.617 7.70
LAPANGAN D10-125 1.04 12 1 0.617 7.70
Vertikal
D19 3 6 6 2.223 240.084
TUMPUAN
D10 3 2 6 0.617 22.212
D19 3 6 6 2.223 240.084
LAPANGAN
D10 3 2 6 0.617 22.212
194
SENGKANG
TUMPUAN D10-125 1.04 24 6 0.617 92.40192
LAPANGAN D10-125 1.04 24 6 0.617 92.40192
B7B Horizontal
D19 3 6 3 2.223 120.042
TUMPUAN
D10 3 2 3 0.617 11.106
D19 3 6 3 2.223 120.042
LAPANGAN
D10 3 2 3 0.617 11.106
SENGKANG
TUMPUAN D10-100 1.04 30 3 0.617 57.7512
LAPANGAN D10-150 1.04 20 3 0.617 38.5008
JUMLAH
D19 2925.02
D16 1183.18
D13 474.24
D10 1526.73
Ø10 893.87
H. VOLUME BETON TANGGA 195
NAMA PEKERJAAN KEBUTUHAN BESI JUMLAH NAMA PEKERJAAN KEBUTUHAN BESI JUMLAH
DIAMETER (kg) DIAMETER (kg)
PONDASI STRAUSS D16 2780.41 TANGGA D16 585.874
Ø10 455.54 Ø12 158.301
PONDSI FOOTPLAT D16 769.938 Ø8 129.6
Ø12 434.249 JUMALAH
PILE CAP D16 2014.79 D19 8559.10
D19 2171.426 D16 7642.85
SLOOF D19 2800.02 D13 474.24
D16 158.68 Ø12 592.550
D10 1244.05 D10 3001.23
KOLOM D19 662.63 Ø10 1349.42
D16 149.97 Ø8 129.6
D10 230.45
PLAT LANTAI M8 4759.85
BALOK D19 2925.02
D16 1183.18
D13 474.24
D10 1526.73
Ø10 893.87
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dalam kegiatan praktik industri yang telah
dilaksanakan pada Proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM atau UM MART
Universitas Negeri Malang, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pelaksanaan pekerjaan pondasi strauss AS C-D-E 1 sampai dengan 4
pada proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM atau UM MART
Universitas Negeri Malang sudah sesuai dengan prosedur-prosedur yang
ada. Dan terlaksana dengan baik dengan adanya koordinasi antar pihak
proyek sehingga dapat terjalin kerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan
proyekdengan hasil yang sesuai.
2. Pelaksanaan pekerjaan pondasi footplat AS C-D-E 5 pada proyek
Pembangunan Gedung Pujasera UM atau UM MART Universitas Negeri
Malang sudah sesuai dengan prosedur-prosedur yang ada. Dan terlaksana
dengan baik dengan adanya koordinasi antar pihak proyek sehingga dapat
terjalin kerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan proyekdengan hasil
yang sesuai.
3. Pelaksanaan pekerjaan pile cap (P1), pile cap (P2), dan sloof (TB1),(TB2)
AS C-D-E 1 sampai dengan 4 proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM
atau UM MART Universitas Negeri Malang sudah sesuai dengan
prosedur- prosedur yang ada. Dan terlaksana dengan baik dengan adanya
koordinasi antar pihak proyek sehingga dapat terjalin kerjasama dalam
menyelesaikanpekerjaan proyekdengan hasil yang sesuai.
4. Pelaksanaan pekerjaan kolom (K1), (K2) AS C-D-E 1 sampai dengan 4
proyek Pembangunan Gedung Pujasera UM atau UM MART Universitas
Negeri Malang sudah sesuai dengan prosedur-prosedur yang ada. Dan
terlaksana dengan baik dengan adanya koordinasi antar pihak proyek
sehingga dapat terjalin kerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan
proyekdengan hasil yang sesuai.
197
5. Pelaksanaan pekerjaan balok dan plat lantai (SLAB1), (SLAB2),
(SLAB4) AS C-D-E 1 sampai dengan 4 proyek Pembangunan Gedung
Pujasera UM atau UM MART Universitas Negeri Malang sudah sesuai
dengan prosedur-prosedur yang ada. Dan terlaksana dengan baik dengan
adanya koordinasi antar pihak proyek sehingga dapat terjalin kerjasama
dalam menyelesaikan pekerjaan proyekdengan hasil yang sesuai.
4.2 Saran
Berdasarkan pengamatan yang sudah dilakukan selama pelaksanaan
Praktik Industri, terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan masukan antara
lain :
198