MAKALAH
SISTEM PENCERNAAN
Disusun Oleh
ADZWAR FERDINAN
AJI WIJAYA
GITA GUTAWA
PUTRI PRASTIA
DINI
T.P 2020-2021
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Sistem Pencernaan ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Sistim Pencernaan bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................. i
Kata Pengantar................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang..................................................................................................... 1
b. Rumusan Masalah................................................................................................ 1
c. Tujuan.................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
B. Proses Pencernaan................................................................................................ 3
C. Alat Pencernaan................................................................................................... 4
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 13
B. Saran.................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 14
1
BAB I
PENDAHUAN
A. Latar Belakang
Sistem pencernaan makanan berhubungan dengan penerimaan makanan dan
mempersiapkannya untuk di proses oleh tubuh. Makanan adalah tiap zat atau bahan yang
dapat digunakan dalam metabolisme guna memperoleh bahan-bahan untuk memperoleh
tenaga atau energi. Selama dalam proses pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat
sederhana dan dapat diserap oleh usus, kemudian digunakan oleh jaringan tubuh.
Berbagai perubahan sifat makanan terjadi karena sintesis berbagai enzim yang terkandung
dalam berbagai cairan pencernaan. Setiap enzim mempunyai tugas khusus dan bekerja atas
satu jenis makanan dan tidak mempunyai pengaruh terhadap jenis makanan lainnya. Agar
makan itu berguna bagi tubuh, maka makanan itu harus di distribusi oleh darah sampai
pada sel-sel di seluruh tubuh Sistem pencernaan terdiri atas suatu saluran panjang yaitu
saluran cerna yang dimulai dari mulut sampai anus, dan kelenjar-kelenjar yang
berhubungan yang letaknya di luar saluran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sistem pencernaan ?
2. Bagaimana Proses Pencernaan dalam tubuh ?
3. Apa saja alat-alat pencernaan dalam tubuh ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Sistem Pencernaan
2. Untuk Mengetahui Sistem Pencernaan dalam tubuh
3. Apa Saja Alat Pencernaan dalam tubuh
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Proses Pencernaan Makanan dan Penyerapan Nutrisi
Setelah dikunyah dan ditelan, makanan akan dicerna dan diserap nutrisinya, sedangkan
sisa-sisa makanan akan dibuang melalui tinja oleh tubuh. Proses pencernaan ini bisa
memakan waktu sekitar 24–72 jam.
Selain jenis dan jumlah makanan, lamanya proses pencernaan makanan juga
tergantung pada jenis kelamin, metabolisme, dan kondisi medis tertentu, misalnya pada
penderita masalah pencernaan atau gangguan penyerapan nutrisi.
Berikut ini adalah tahapan proses pencernaan dan penyerapan makanan yang terjadi di
dalam tubuh:
Mulut adalah awal dari saluran pencernaan. Saat makanan dikunyah di dalam
mulut, kelenjar liur akan memproduksi air liur guna menghaluskan makanan. Air liur
mengandung enzim amilase yang berfungsi untuk mengolah karbohidrat menjadi glukosa
dan energi.
Setelah makanan selesai dikunyah, lidah akan mendorong makanan yang sudah
halus ke belakang mulut menuju esofagus atau kerongkongan. Selanjutnya, makanan
akan dibawa menuju lambung.
Asam lambung juga berfungsi untuk membasmi kuman dan virus makanan atau
minuman yang dapat menyebabkan penyakit infeksi. Setelah selesai dicerna di lambung,
otot lambung akan mendorong makanan agar bergerak ke usus halus.
Setelah makanan dipecah, dinding usus kecil kemudian menyerap air dan nutrisi
dari makanan ke dalam aliran darah. Sementara itu, sisa-sisa makanan yang tidak dicerna
atau diserap akan dibawa ke usus besar.
Tugas utama usus besar adalah menyerap air dan nutrisi yang tersisa dari sisa
makanan, sehingga menjadi lebih padat dan membentuk tinja.
Air dan serat yang cukup merupakan dua faktor penting yang mendukung kelancaran
proses pencernaan dan penyerapan makanan.
Oleh karena itu, agar proses pencernaan berjalan lancar, Anda perlu cukup minum air
putih minimal 8 gelas per hari dan memperbanyak konsumsi makanan berserat, seperti sayur
dan buah-buahan.
B. Proses Pencernaan
Proses pencernaan makanan berlangsung di dalam saluran pencernaan makanan.
Proses tersebut di mulai dari rongga mulut. Di dalam rongga mulut makanan dipotong-
potong oleh gigi seri dan dikunyah oleh gigi geraham , sehingga makanan menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil. Walaupun zat makanan telah dilumatkan atau dihancurkan dalam
rongga mulut tetapi belum dapat diserap oleh dinding usus halus. Karena itu, makanan
harus diubah menjadi sari makanan yang mudah larut. Dalam prose ini dibutuhkan
beberapa enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh kelenjar pencernaan.
Waktu pencernaan, makanan tersebut diproses menjadi sari makanan yang diserap oleh
jonjot usus dan sisa makanan dikeluarkan melalui poros usus. Sari makanan hanya dapat
diserap dan diangkut oleh darah dan getah bening bila larut di dalamnya, kemudian
makanan tersebut didistribusikan ke bagian tubuh yang membutuhkannya.
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam
seperti berikut.
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang
terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan
dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.
Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga
proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan
makanan meliputi hal-hal berikut.
1. Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
2. Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.
3. Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.
4. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan
4
C. Alat Pencernaan
Alat-alat pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Saluran pencernaan terdiri atas mulut, pharynk, esophagus, lambung, usus halus, usus
besar, dan berakhir pada anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri atas kelenjar ludah,
kelenjar lambung, kelenjar usus, hati, dan pankreas.
1. Rongga Mulut
Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu:
gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Dan di dalam ronggga mulut, makanan
menggalami pencerrnaan secara mekanik dan kimiawi.
a. Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Gigi
dapat di bedakan atas empat macam yaitu, Gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan dan
gigi geraham belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu: Mahkota
gigi (korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Setiap gigi memiliki bentuk
mahkota gigi yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi
geraham berbentuk agak silindris dengan permukaan lebar dan datar berlekuk-lekuk dan
gigi taring yang berbentuk seperti pahat runcing berfungsi untuk merobek makanan.
Sedangkan gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk, berfungsi
untuk mengunyah.
Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi, sedangkan akar gigi
merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. Tulang gigi tersusun atas zat dentin.
5
Sum-sum gigi (pulpa), merupakan rongga gigi yang di dalamnya terdapat serabut saraf dan
pembuluh_pembuluh darah.
Pada bayi, gigi sudah mulai tumbuh pada usia 6 bulan. Gigi pertama yang tumbuh
disebut gigi susu. Gigi anak-anak pada usia 6 tahun jumlahnya 20 yang terdiri dari 8 gigi
seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi geraham.
b. Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu
mendorong makanan ( proses penelanan ). Selain itu lidah juga berfungsi sebagai alat
pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam.
c. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur ( saliva ). Kelenjar ludah
dalam rongga mulut ada 3 pasang, yaitu:
Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga
Kelenjar submandibulavis, terletak di rahang bawah
Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.
Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan. Selain itu, lidah juga
melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basah. Rangsang untuk
pembentukan saliva (air liur) adalah: adanya makanan dalam mulut, dan melihat, mencium
dan memikirkan makanan. Fungsi saliva (ludah) adalah untuk membantu pembentukan
bolus makanan dan berperan sebagai pelumas untuk mempermudah menelan.
Didalam ludah terdapat enzim ptialin ( amilase ). Enzim ptialin berfungsi mengubah
makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat ( amilum ) menjadi gula
6
sederhana ( maltosa ). Maltosa mudah di cerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim
ptialin bekeja dengan baik pada PH antara 6, 8-7 dan suhu 37oC.
2. Tekak (pharynk)
3. Kerongkongan (esophagus)
Pangkal saluran pencernaan, berbentuk sebuah tabung berotot yang panjangnya 25 cm,
dimulai dari farink sampai pintu masuk kardiak lambung di bawah. Esophagus memiliki
fungsi sebagai pen ghantar makanan dari farynk ke lambung.
Kerongkongan ( esofagus ) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut
dengan lambung, kerongkongan berfungsi sebagai jalan makanan yang telah di kunyah
menuju lambung, jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga dapat
mendorong makanan masuk ke dalam lambung, gerak kerongkongan ini di sebut gerak
peristalis. Gerak peristalis merupakan gerak kembang kempis kerongkongan untuk
mendorong makanan ke dalam lambung.
4. Lambung
7
5. Hati
8
Fungsi hati yang pertama yaitu sebagai pemproduksi cairan empedu untuk
menetralkan racun-racun yang masuk ke dalam tubuh. Hati juga memegang peranan
penting pada metabolisme tiga bahan makanan yang dikirimkan oleh vena porta setelah
diabsorbsi oleh tubuh dari usus, bahan makanan tersebut adalah karbohidrat, protein, dan
lemak.
6. Usus Halus
Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6–8 meter,
lebar 25 mm dengan banyaklipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili ini
berfungsi memperluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap proses penyerapan
makanan. Usus halus terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut:
a. Duodenum (usus 12 jari), panjangnya ± 25 cm,
Duodenum adalah bagian pertama usus halus, bagian usus ini merupakan tempat
bermuaranya saluran getah pankreas dan getah empedu. Saluran empedu dan saluran
pankreas masuk ke dalam usus dua belas jari pada suatu lobang yang disebut ampula
hepatopankreatika atau ampula pateri. Saluran empedu menghasilkan getah empedu (bilus)
yang dihasilkan oleh hati. Getah empedu berfungsi untuk mengemulsikan lemak. Pankreas
yang terdapat di bawah lambung menghasilkan getah pankreas, getah pankreas
menghasilkan enzim pencernaan seperti amilase, tritsin, dan lipase
diserap oleh jonjot usus. Asam amino dan glukosa, vitamin, garam mineral, akan diangkut
oleh kapiler darah, sedangkan asam lemak dan gliserol akan diangkut oleh pembuluh kil
(pembuluh getah bening). Pembuluh getah bening usus menuju ke pembuluh balik besar
bawah selangka.
Setiap hari, disekresikan kira-kira 2000 cc getah usus dari sel usus menuju, lumeu
usus. Getah usus halus ini berwarna kuning jernih, dan mengandung berbagai enzim
misalnya peptidase, maltase, sukrase, ribonuklease, dll. Sebagian enzim-enzim ini terdapat
pada
permukaan sel epitel sehingga pencernaan makanan berlangsung pada permukaan atau di
dalam sel-sel epitel. Sekresi getah usus halus dikontrol oleh reflek otonom, hormon
sekretin, dan kolesistokinin.
Fungsi usus halus adalah mencerna, dan menyerap “khime” dari lambung. Isinya
yang cair digerakkan oleh serangkaian gerakan peristaltik yang cepat. Di samping gerakan
peristaltik ada juga gerakan lain yaitu gerakan sexmental, gerakan yang memisahkan
beberapa segmen usus satu dari yang lain. Dua cairan pencerna masuk ke usus duabelas jari
(duodenum) melalui saluran-saluran, empedu dan getah pangkreas (dari pangkreas).
Empedu digunakan untuk pencernaan lemak yang dipecahkan dalam bagian-bagian kecil,
dengan demikian membantu kerja lipase. Empedu ini sifatnya alkalis dan membuat
makanan yang keluar dari lambung yang asam menjadi netral. Garam empedu mengurangi
ketegangan permukaan isi usus dan membantu membentuk emulsi dari lemak yang
dimakan.
Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih banyak bersifat kimiawi.
Berbagai macam enzim diperlukan untuk membantu proses pencernaan kimiawi ini. Hati,
pankreas, dan kelenjar-kelenjar yang terdapat di dalam dinding usus halus mampu
menghasilkan getah pencernaan. Getah ini bercampur dengan kimus di dalam usus halus.
Getah pencernaan yang berperan di usus halus ini berupa cairan empedu, getah pankreas,
dan getah usus.
a. Cairan Empedu
Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa air, dan tidak mengandung
enzim. Akan tetapi, mengandung mucin dan garam empedu yang berperan dalam
10
Cairan ini dihasilkan oleh hati. Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar dalam
tubuh yang beratnya ± 2 kg. Dalam sistem pencernaan, hati berfungsi sebagai pembentuk
empedu, tempat penimbunan zat-zat makanan dari darah dan penyerapan unsur besi dari
darah yang telah rusak. Selain itu, hati juga berfungsi membentuk darah pada janin atau
pada
keadaan darurat, pembentukan fibrinogen dan heparin untuk disalurkan ke peredaran darah
serta pengaturan suhu tubuh.
Empedu mengalir dari hati melalui saluran empedu dan masuk ke usus halus. Dalam
proses pencernaan ini, empedu berperan dalam proses pencernaan lemak, yaitu sebelum
lemak dicernakan, lemak harus bereaksi dengan empedu terlebih dahulu. Selain itu, cairan
empedu berfungsi menetralkan asam klorida dalam kimus, menghentikan aktivitas pepsin
pada protein, dan merangsang gerak peristaltik usus.
b. Getah Pankreas
Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas. Pankreas ini berperan sebagai
kelenjar eksokrin yang menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran pencernaan dan
sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormone insulin. Hormon ini dikeluarkan
oleh sel-sel berbentuk pulau- pulau yang disebut pulau-pulau langerhans. Insulin ini
berfungsi menjaga gula darah agar tetap normal dan mencegah diabetes melitus.
Getah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui saluran pankreas masuk ke usus
halus. Dalam pancreas terdapat tiga macam enzim, yaitu lipase yang membantu dalam
pemecahan lemak, tripsin membantu dalam pemecahan protein, dan amylase membantu
dalam pemecahan pati.
c. Getah Usus
11
Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang mampu menghasilkan getah
usus. Getah usus mengandung enzim-enzim seperti berikut.
1. Sukrase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan sukrosa menjadi glukosa
dan fruktosa.
2. Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan maltosa menjadi dua
molekul glukosa.
3. Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa.
4. Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan peptida menjadi
asam amino.
Monosakarida, asam amino, asam lemak, dan gliserol hasil pencernaan terakhir di
usus halus mulai diabsorpsi atau diserap melalui dinding usus halus terutama di bagian
jejunum dan ileum. Selain itu vitamin dan mineral juga diserap. Vitamin-vitamin yang larut
dalam lemak, penyerapannya bersama dengan pelarutnya, sedangkan vitamin yang larut
dalam air penyerapannya dilakukan oleh jonjot usus.
Proses penyerapan di usus halus ini dilakukan oleh villi (jonjot-jonjot usus). Di
dalam villi ini terdapat pembuluh darah, pembuluh kil (limfa), dan sel goblet. Di sini asam
amino dan glukosa diserap dan diangkut oleh darah menuju hati melalui
sistem vena porta hepatikus, sedangkan asam lemak bereaksi terlebih dahulu dengan garam
empedu membentuk emulsi lemak. Emulsi lemak bersama gliserol diserap ke
dalam villi. Selanjutnya di dalam villi, asam lemak dilepaskan, kemudian asam lemak
mengikat gliserin dan membentuk lemak kembali. Lemak yang terbentuk masuk ke tengah
villi, yaitu ke dalam pembuluh kil (limfa).
Melalui pembuluh kil, emulsi lemak menuju vena sedangkan garam empedu
masuk ke dalam darah menuju hati dan dibentuk lagi menjadi empedu. Bahan-bahan yang
tidak dapat diserap di usus halus akan didorong menuju usus besar (kolon).
7. Usus Besar
12
Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas kolon
ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens. Di antara intestinum tenue (usus
halus) dan intestinum crassum (usus besar) terdapat sekum (usus
buntu). Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut appendiks (umbai cacing)
yang berisi massa sel darah putih yang berperan dalam imunitas.
Makanan yang tidak dicerna diusus halus, misalnya selulosa bersama dengan
lendir akan menuju keusus, besar menjadi fases. Dalam usus besar juga terdapat bakteri
escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan. Bakteri
e.coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan
darah.
Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks),
bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Didalam usus besar fases di
dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan pristalsis menuju ke rektum (poros usus).
Gerakan pristalsis dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar). Pada saat buang air besar
otot sfingeres dianus di pengaruhi oleh otot lurik (otot sadar) jadi, proses defekasi (buang
air besar) dilakukan dengan adanya konstrasi otot dinding perut yang di ikuti dengan
mengendurnya otot sfingeter anus dan konstraksi kolon serta rektum, akibatnya feses dapat
terdorong keluar anus.
Defekasi diawali dengan terjadinya penggelembungan bagian rektum akibat suatu
rangsang yang disebut refleks gastrokolik. Kemudian akibat adanya aktivitas kontraksi
rektum dan otot sfinkter yang berhubungan mengakibatkan terjadinya defekasi. Di dalam
usus besar ini semua proses pencernaan telah selesai dengan sempurna.
13
BABIII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tiada kesempurnaan di dunia ini, kami sangat mengharapkan kritik maupun saran
dari makalah ini tujuannya hanyalah demi kesempurnaan. Dan semoga makalah yang telah
kami susun bermanfaat bagi kita semua, Amien.
14
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,
2001 Simbolon, Hubu. Biologi, Jakarta : Erlangga, 1992
Irianto, Kus., Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Bandung : Yrama Widya, 2005.
Green, J.H., Pengantar Fisiologi Tubuh Manusia, Jakarta: Bina Rupa Aksara, 2002.