Anda di halaman 1dari 9

Paulus Civil Engineering Journal (PCEJ) e-ISSN 2775-4529

Jurnal Teknik Sipil UKIPaulus-Makassar p-ISSN 2775-8613


Volume X Issue X, Bulan 2023

Pengaruh Penambahan Serat Ijuk Pada Beton Yang Menggunakan


Silica Fume
Fidelson Bakti Pabesak *1, Frans Phengkarsa *2, Desi Sandy*3
*1
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar,
Indonesia fidelsonbaktipabesak@gmail.com
*2,3
Dosen Program Studi Teknik Sipil, Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar,
Indonesia fphengkarsa60@gmail.com dan sandy.mylife@yahoo.co.id

Corresponding Author: pcej.civil@ukipaulus.ac.id

Abstrak
Beton adalah campuran beberapa bahan yaitu agregat halus, agregat kasar/koral, air dengan atau
tanpa bahan tambahan lain dalam perbandingan tertentu Serat ijuk (arenga pinnata) ialah serat
alami yang berasal tumbuhan bangsa palma yang diperoleh dari pangkal pelepah pohon enau.
Serat ijuk biasanya diambil untuk digunakan sebagai tali, sapu, dan penutup atap. Dalam dunia
konstruksi, ijuk dimanfaatkan sebagai lapisan penyaring rembesan dengan baik. Silicon hood
adalah material yang mengandung SiO2 diatas 85%, merupakan material bulat sangat halus
dengan diameter sama dengan 1/100 diameter semen.. Lokasi pengambilan bahan serat ijuk
terletak di Desa Sa’dan Balusu, Kab. Toraja Utara. Analitis yang dipakai dalam desain campuran
ialah Mix Design Metode SNI 7656 – 2012. Langkah-langkah perencanaan pencampuran beton
adalah sebagai berikut: Kuat tekan beton yang diharapkan 28 hari sama dengan 30 MPa.
Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada saat benda uji bernilai 7, 21 dan 28 hari dengan
menggunakan mesin uji tekan untuk mengetahui kuat tekan maksimum beton ketika diberi beban
tekan (P) dalam satuan kN. Nilai kuat tekan beton pada umur 28 hari mengalami perubahan
masing-masing dari 0%, 1,5%, 2 menjadi 2,5 menjadi 30,385 MPa, 28,969 MPa, 28,686 MPa, dan
27,742 MPa.. Dari hasil uji memperlihatkan bahwa rata-rata nilai kuat tarik (dalam satuan kaki)
beton pada perubahan 0%, 1,5%, 2% dan 2,5% masing-masing adalah 2453 MPa, 2595 MPa,
2689 MPa dan 2736 MPa. . Berdasarkan hasil percobaan diperoleh nilai rata-rata kuat lentur yang
diperoleh pada perubahan 0%, 1,5%, 2% dan 2,5 masing-masing adalah 2,921 MPa, 2,846 MPa,
2,669 MPa, dan 2,443 MPa.

Kata kunci : Serat ijuk, silica fume, kuat tekan, kuat Tarik belah, kuat lentur.

Abstract
Concrete is a mixture of several ingredients, namely fine aggregate, coarse aggregate/coral,
water with or without other additional ingredients in certain proportions. Palm fiber (arenga
pinnata) is a natural fiber originating from the palm tree plant which is obtained from the base of
the palm leaf of the palm tree. Fiber fibers are usually taken to be used as ropes, brooms and roof
coverings. In the world of construction, palm fiber is used as a good filter layer for seepage.
Silicon hood is a material that contains SiO2 above 85%, is a very smooth round material with a
diameter equal to 1/100 the diameter of cement. The location for taking the palm fiber material is
located in Sa'dan Balusu Village, Kab. North Toraja. The analysis used in mix design is Mix
Design Method SNI 7656 – 2012. The steps for planning concrete mixing are as follows: The
expected compressive strength of concrete in 28 days is equal to 30 MPa. Concrete compressive
strength testing is carried out when the test specimens are 7, 21 and 28 days old using a
compressive testing machine to determine the maximum compressive strength of concrete when
given a compressive load (P) in kN units. The compressive strength value of concrete at the age of
28 days changed respectively from 0%, 1.5%, 2 to 2.5 to 30,385 MPa, 28,969 MPa, 28,686 MPa,
and 27,742 MPa. The test results show that the average The tensile strength values (in feet) of
concrete at changes of 0%, 1.5%, 2% and 2.5% are 2453 MPa, 2595 MPa, 2689 MPa and 2736
Paulus Civil Engineering Journal (PCEJ) e-ISSN 2775-4529
Jurnal Teknik Sipil UKIPaulus-Makassar p-ISSN 2775-8613
Volume X Issue X, Bulan 2023

MPa respectively. . Based on the experimental results obtained, the average values of flexural
strength obtained at changes of 0%, 1.5%, 2% and 2.5 were respectively 2.921 MPa, 2.846 MPa,
2.669 MPa and 2.443 MPa.

Keywords : Palm fiber, silica fume, compressive strength, split tensile strength, flexible strength.

PENDAHULUAN
Beton adalah bahan-bahan yang didalamnya ada semen portland dan agregat. Agregat halus (pasir), agregat
kasar (kerikil), air berporiudara. Banyaknya penggunaan beton dalam hasil konstruksi Meningkatnya
permintaan material beton telah memunculkan bidang teknologi material konstruksi.Perlu adanya inovasi
dalam pengembangan material beton. Ijuk merupakan hasil dari banyaknya daun palem (Arenga
pinnata).Terdapat di seluruh Indonesia, namun pemanfaatan ijuk masih kurang. Serat kelapa mengandung
banyak sekaliFitur-fiturnya termasuk daya tahan, kekerasan terhadap patah, dan ketahananasam dan garam
air laut, keras, lentur dan tarikwajar. Oleh karena itu, ijuk dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan
Campuran Beton
Sebelum melaksanakan penelian ini, ada banyak penelitian sejenis yang serupa yang dapat mendukung
jalannya penelitian ini seperti yang dilakukan oleh Arisal Tamrin dengan judul “Konstribusi Serat Ijuk
Terhadap Sifat Mekanik Beton Sistem Self Compacting Concrete (SCC)“. Sumbangan serat 0.75%
didapatkan kuat tekanan paling tinggi yaitu 65.05 MPa dengan Peningkatan kekuatan tekan sebesar 24.74%
pada beton tak berijuk, sedangkan Penambahan rafia satu persen menciptakan kuat tekan 54,16 MPa dengan
peningkatan yang cukup besar 3,85% tekanan tekan beton tanpai juk sawit. Hal yang sama berlaku untuk
kekuatan tarik dan lentur. dengan kontribusi ijuk sebesar 0,75%, menciptakan kekuatan tarik dan lentur
level tertingginya adalah 61,30Kg/cm2, kekuatan tarik meningkat membengkokkan beton 38,75%.tidak ada
rafia Kontribusi rafia 1% memberikan kekuatan tarik dan lentur 54.79 MPa bersama peningkatan nilai kuat
tekan beton 24.02%.tidak ada rafia. [1]. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Debora dkk dengan judul
“Pengaruh Komposisi Serat Ijuk Dan Batu Gampiing Terhadap Sifat Mekanis Beton”. Penambahan serat ijuk
sebanyak 0,5% pada desain beton dapat menaikkan nilai kuat tekanan beton. Semakin banyak serat dan batu
kapur yang diberikan maka nilai kuat tekanan yang dihasilkan semakiin rendah, karena sifat batu kapur
yang berlubang dan getas jika berada dalam air. Nilai kuat tarik beton semakin meningkatseiring dengan
meningkatnya jumlah serat dan batu kapur yang ditambahkan ke dalam campuran beton. Masalah Hal ini
disebabkan oleh sifat dan kandungan seratnya, termasuk kemampuannya dalam melawan perubahan iklim.
[2]. Dari penelitian Tri Yuhanah dkk dengan judul “Pengaruh Fly Ash Dengan Tambahan Cacahan Karet,
Silica Fume Dan Superplasticiizer Terhadap Beton”. Dengan menggunakan SF 4%, SP 2% dan Karet 5%,
kuat tekan beton tanpa FA tertinggi bernilai 39.44 MPa dan kekuatan tekan beton tanpa FA 10% terbawah
bernilai 36.08 MPa, sedangkan kuat tekan beton tanpa FA 10 % Suralaya adalah 36.85 MPa. Dengan
menggunakan SF 4%, SP 2% Karet 5%, kuat tarik beton tanpa NFA 2.689 MPa dan dengan 10% FA
sebesar 2,972 MPa sedangkan dengan 10% Suralaya FA sebesar 2.548MPa. [3]. Berdasarkan hasil
penelitian Mikael dkk berjudul “Pengaruh Penambahan Serat Ijuk Dapat Meningkatkan Kuat Tarik pada
Beton Mutu Normal”. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:Konkret konvensional
mempunyai nilai kuat tekanan 24.11 MPa dan kekuatan tarik sebesar 2.04 MPa. 0,1 ton batu;Sebuah batang
berukuran 1 cm mempunyai kuat tekan 23,31 MPa dan kuat tarik 2,52 MPa, batang berukuran 1,5
cmmempunyai kuat tekan 23,02 MPa dan kuat tarik 2,65 MPa, potongan berukuran 2 cm mempunyai kuat
tekan22,75 MPa dan kuat tarik 2,74 MPa, rafia 1 inchi mempunyai kuat tekan 22,40 MPa dan kuat tarik
2,87MPa, dan rafia 3 cm mempunyai kuat tekan 21,90 MPa dan kuat tarik 2,98 MPa. dua persen beton
ukuran 1 cm mempunyai kuat tekanan 22.53 MPa dan kuat tarik 2,75 MPa, ijuk ukuran 1,5 cm mempunyai
kekuatan tekanan 22.46 MPa dan kuat tarik 2.82 MPa, ijuk ukuran 2 cm mempunyai 22,39 MPa nilai kuat
tekan dengan kuat tarik 2.92 MPa, rafia 2,5 cm mempunyai kuat tekan 22.23 MPa dan 2.99 Mpa nilai kuat
tarik , dan rafia 3 cm mempunyai kuat tekan 21.90 MPa dan3.10 MPa kuat tarik. 3% beton ijuk ukuran 1 cm
Paulus Civil Engineering Journal (PCEJ) e-ISSN 2775-4529
Jurnal Teknik Sipil UKIPaulus-Makassar p-ISSN 2775-8613
Volume X Issue X, Bulan 2023

mempunyai kuat tekan 22,32 MPa dan kuat tarik 2,92 MPa, ijuk ukuran 1,5 cm mempunyai kuat tekan
21,95 MPa dan kuat tarik 3,05 MPa, ijuk ukuran 2 cm mempunyai kuat tekan 21,36 MPa dan kuat tarik
3,18 MPa, rafia 2,5 cm mempunyai kuat tekan 20,59 MPa dan kuat tarik 3,26 MPa, dan rafia 3 cm
mempunyai kuat tekan 19.81 MPa dan 3.35 Mpa nilai kuat.[4]. Studi Ros dkk berjudul “Pengaruh
Penambahan Serat Ijuk Terhadap Kuat Tekan Beton”, Berdasarkan hasil tes kuat tekan, kuat tekan rata-rata
beton untuk beton bertulang serat 4 cm mengalami penurunan sebesar 1,40%, untuk beton bertulang serat 6
cm mengalami penurunan sebesar 4,20% dan untuk beton bertulang serat 8 cm mengalami penurunan. adalah
7,90. % sesuai dengan beton bebas serat. Hasil uji kuat tekan menunjukkan bahwa beton bebas serat lebih
baik dibandingkan beton serat. Semakin lama serat digunakan maka kuat tekannya semakin rendah.[5].
Penelitian yang dilaksanakan oleh Fauzan dengan judul “Pengaaruh Penggunaan Ijuk Pada Campuran
Komposit Beton”. Tambahan serat dalam pencampuran beton mengurangi kuat tekan beton 9,04% setelah
hati ke-28 bila ditambahkan campuran serat optimal sebesar 1%. Hal ini menyatakan bahwa pemanfaatan
ijuk tidak banyak meningkatkan kuat tekan beton, dan semakin banyak penambahan ijuk maka kuat
tekannya semakin menurun dibandingkan dengan beton konvensional.[6]. Penelitian yang dilakukan oleh
Yra Maya dkk yang berjudul “Pengaruh Penambahan Siliica Fume Terhadap Kuat Tekan Beton Fc’ 25”.
Kuat tekanan rata-rata yang diperoleh melalui percobaan selama 7, 14 dan 28 hari adalah s 17.97 MPa,
19.22 MPa, dan 25.95 MPa. Beton dengan ditambahnya siliika fume 10% pada hari ke-7 mencapai nilai
14,61 MPa, pada hari keempatbelas mencapai 18,26 MPa dan 28 hari mencapai nilai kuat tekan sebesar
26.24 MPa. Batang yang dimodifikasi ditambah silika fume 20% pada usia 7, 14 dan 28 hari diperoleh 13,46
MPa, 19,32 MPa dan 27,20 MPa.[7]. Menurut penelitian Firdaus dkk berjudul “Pengaruh Seratt Ijuk Sebagai
Substitusi Terhadap Nilai Kuat Tarik Belah Beton”. Berdasarkan hasil studi yang telah dicapai dapat
disimpulkan perbandingan ijuk lebih mempengaruhi ketahanan tarik dan retak beton. Semakin tinggi
perbandingan ijuk maka lebih tinggi pula kuat tarik dan ketahanan retak beton yang dihasilkan. konkret. Pada
tes diperoleh nilai tarik belah dengan persentase nol % memperoleh kuat tarikan belah paling tinggi berkisar
antara 2,139 MPa hingga 2.455 Mpa. Pada 2,5%, kekuatan tarik belah tertinggi adalah 2340Mpa hingga
2.674Mpa. Pada konsentrasi 5% kuat tarik belah tertinggi sebesar 2.522 Mpa hingga 3.018 Mpa dan pada
konsentrasi 7,5% kuat tarik belah tertinggi sebesar 2.808 hingga 3.114 Mpa.[8].Penelitian yang dilakukan
oleh Chaeril dengan judul “Sifat Mekanis Beton Serat Ijuk Yang Terendam Air Lautt”. Nilai kuat tekan,
nilai kuat tarik dan kuat lentur beton bertulang serat (25mm, 50mm, 75mm dan 100mm) yang direndam
dalam air laut menggunakan ijuk masing-masing senilai 28.87 MPa; 25.48 MPa; 25.05 MPa; dan 24.63
MPa; Untuk angka kuat tarikan dibagi beton ijuk, nilai yang bersangkutan adalah 4.56 MPa; 3.77 MPa; 3.61
MPa; dan 3.50 MPa; dan kuat lentur beton yang bersangkutan adalah 4.24 MPa; 3.56 MPa; 3.51 MPa; dan
3.46 MPa. Makin panjang serat yang dipakai untuk beton maka sifat mekanisnya makin turun. Beton
bertulang serat yang direndam dalam air laut memiliki sifat mekanik yang lebih tinggi dibandingkan beton
biasa. Panjang serat optimaluntuk mix beton yang dihasilkan berdasarkan hasil tes sifat mekanik beton
bertulang serat adalah 25 mm. Pengaruh perpanjangan serat pada mix beton dapat merendahkan sifat
mekanik (kuat tekan, tarik dan lentur) beton bertulang serat yang direndam dalam air laut, semakin banyak
serat yang dipakai maka makin tinggi angkanya, semakin rendah sifat mekanisnya..[9]. Studi yang
dilakukan oleh Sigit Winarto memakai judul “Pemanfaatan Serat Ijuk Sebagaii Material Campuran Dalam
Beton Untuk Meningkatkan Kemampan Beton Menahan Beban Tekan”. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan diatas, Anda dapatDisimpulkan bahwa kuat tekan beton yang diciptakan saat dilakukan tes
tekan dengan konversi umur 28hari sampai 21 hari adalah 226 Kg/cm2. Berubahnya nilai berat beton terjadi
pada beton ijuk mengalami peringanan yaitu 2,243 gr/cm. Ukuran seratnya 0,5 mm dengan panjang 15 cm.
Perbandingan serat yang optimal untuk menciptakan kuat tekan adalah dengan menggunakan rafia 2,5%
dengan kepadatan 125 gram. Beton fiber tambahan bagus untuk konstruksi tempat tinggal, gedung, jembatan
danbangunan bergerak lainnya. Sebab mutu beton memakai ijuk setelah dilakukan pengujian mencapai
syarat beban tekan minimal SNI 0447-81 mutu golongan dua.[10]
Paulus Civil Engineering Journal (PCEJ) e-ISSN 2775-4529
Jurnal Teknik Sipil UKIPaulus-Makassar p-ISSN 2775-8613
Volume X Issue X, Bulan 2023

METODOLOGI PENELITIAN

1. Lokasi Mendapatkan Bahan Penelitian


Lokasi pengambilan bahan serat ijuk terletak di Desa Sa’dan Balusu, Kab. Toraja Utara.

Gambar 1. Lokasi Mendapatkan Bahan Penelitian

Gambar 2. Serat Ijuk Gambar 3. Silica Fume

2. Peralat dan Bahan yang dipakai


Instrumen yang digunakan dalam penelitian iini adalah timbangan digital yang memiliki
kefokusan 1 kg dengan daya tampung beban 150 kg, timbangan dengan ketelitian 1 gram, oven, ayakan,
gunting, cone, dll. Satu set mesin uji slump, mesin pengaduk (mol/mixer), cetakan, tangki perendaman
dan mesin uji kuat tekan. Adapun bahan yang dikenakan pada pengujian ini yaitu campuran semen
portland, agregat kasar, agregat halus, serat ijuk, silica fume dan air.
Paulus Civil Engineering Journal (PCEJ) e-ISSN 2775-4529
Jurnal Teknik Sipil UKIPaulus-Makassar p-ISSN 2775-8613
Volume X Issue X, Bulan 2023

3. Karakteristik Material

Tabel 1. Spesifikasi sifat agregat kasar


Agregat Kasar
No. Karakteristik Hasil Interval Keterangan
1 Kadar Air 0,888 0.5% - 2.0% melmelnulhi
2 Kadar Lulmpulr 0,402 0.2% - 1.0% melmelnulhi
3 Belrat Jelnis 2,525 1.60 - 3.20 melmelnulhi SSD
4 Absorpsi 0,909 0.20% - 2.00% me lmelnulhi
(Pelnyelrapan)
5 Belrat Volulmel 1594,643 1400 - 1900 kg/m3 melmelnulhi Padat
6 Belrat Volulmel 1441,071 1400 - 1900 kg/m3 melmelnulhi Gembur
7 Modulluls Kelhalulsan 6,991 5,50 - 8,50 melmelnulhi

Tabel 2. Spesifikasi Karakteristik Agregat Halus


Agregat Halus
No. Karakteristik Hasil Interval Keterangan
1 Kadar Air 3,306 3.0% - 5.0% melmelnulhi
2 Kadar Lulmpulr 1,523 0.2% - 6.0% melmelnulhi
3 Belrat Jelnis SSD 2,489 1.60 - 3.20 melmelnulhi
4 Absorpsi 0,888 0.20% - 2.00% melmelnulhi
(Pelnyelrapan)
5 Belrat Volulmel 1501,572 1400 - 1900 kg/m3 melmelnulhi Padat
6 Belrat Volulmel 1410,377 1400 - 1900 kg/m3 melmelnulhi Gelmbulr
7 Modulluls Kelhalulsan 2,661 2,20 - 3,10 melmelnulhi
4. Desain Campuran
Dari hasil pengujian sifat bahan yang dipakai dan hasil perhitungan campuran kuat tekanan
direncanakan bidang f'c = 30 MPa menurut analitis desain komposit SNI 7656 –2012. Angka slump
yang diperkirakan dalam studi ini berkisar dari 30 mm sampai 60 mm. Hasil proses slump yang
dilakukan pada beton yaitu sebesar 40 mm.
5. Uji Coba Campuran
Pembuatan uji coba campuran yang akan dilakukan pengujian pada usia 7 hari. Jika kekuatan tekan
laboratorium yang direncanakan (f’c = 30 MPa) dapat memenuhi maka bisa diteruskan ke proses
pembuatan benda uji, jika tidak memenuhi maka kembali ke pemeriksaan karakteristik material
6. Proses Uji kekuatan tekanan beton, kekuatan tarikan belah serta kekuatan lentur
a. Proses Uji Kekuatan Tekan
Uji kekuatan tekanan beton diproses selama pengerasan dalam waktu retensi 7, 21 dan 28 hari.
b. Proses UJi Kekuatan Tarikan Belah
Uji tarikan belah dilakukan pada sampel hari ke-28 menurut SNI 03-2491-2002.
Paulus Civil Engineering Journal (PCEJ) e-ISSN 2775-4529
Jurnal Teknik Sipil UKIPaulus-Makassar p-ISSN 2775-8613
Volume X Issue X, Bulan 2023

c. Proses Uji kekuatan Lentur Beton


Uji kekuatan lentur sampel diproses pada beton usia 28 hari berdasarkan SNI 4431:2011 .
HASIL DAN HUBUNGAN PENGUJIAN
a. Hasil Pengujian
1) Kekuatan Tekanan Betonn
Proses uji kekuatan tekanan beton dimulai pada saat subjek uji berusia 7,21 tahun dan28 hari
Menggunakan Penguji Kompresi untuk MengetahuinyaKuat tekan maksimum beton apabila mendapat
beban tekan (P) dinyatakan pada satuan kN. Selanjutnya contoh perhitungan uji kekuatan tekanan
sampel

Kuat Tekan 28 Hari


35.000
30.385 28.969 28.686 27.742
30.000

25.000

20.000

15.000

10.000

5.000

0.000
VARIASI 0% VARIASI 1,5% VARIASI 2% VARIASI 2,5%

Gambar 4. Grafik Kekuatan Tekan Aktual Beton

Dari grafik di atas melnulnjulkan bahwa nilai kulat telkan belton belrbanding telrbalik delngan ulmulr belton.
Dari hasil pelnguljian kulat telkan belton, pada variasi 1,5 %, 2%, dan 2,5% melngalami pelnulrulnan selhingga
yang melmelnulhi kritelria f’c 30 MPa yaitul variasi 0% delngan nilai kulat telkan 30,385 MPa.

2) Kekuatan Tarikan Belah Beton


Pemeriksaan ini dimulai pada saat subjek diperiksa berusia 28 hari dengan memakai alat tersebuttekan
untuk mengetahui gaya tarik maksimum beton yang terpisah pada saat ituBeban yang diterima (P) dalam
satuan kN.
2.800
2.736
2.700 2.689

2.595
2.600

2.500
2.453

2.400

2.300

2.200
VARIASI 0 % VARIASI 1,5% VARIASI 2% VARIASI 2,5%
Paulus Civil Engineering Journal (PCEJ) e-ISSN 2775-4529
Jurnal Teknik Sipil UKIPaulus-Makassar p-ISSN 2775-8613
Volume X Issue X, Bulan 2023

Gambar 5. Grafik Kekuatan Tarik Belah


Grafik diatas menunjukkan pada komposisi 1,5%, 2% dan 2,5% terjadi peningkatan. Angka rata-rata
kekuatan fisi tarik beton umur 28 hari dalam komposisi 0%, 1,5%, 2% serta 2,5% adalah 2,453 MPa,
2,595 MPa, 2,689 MPa dan 2,736 MPa.

3) Kekuatan Lentur Beton


Pelnguljian ini dilakulkan keltika belnda ulji belrulmulr 28 hari, belnda ulji belrbelntulk balok delngan ulkulran 600
mm × 150 mm × 150 mm, delngan melnggulnakan alat ulji lelntulr yang melmiliki dula titik pelmbelbanan.

3.000
2.921
2.846
2.800
2.669
2.600

2.443
2.400

2.200

2.000
VARIASI 0% VARIASI 1,5% VARIASI 2% VARIASI 2,5%

Gambar 6. Grafik Kekuatan Lentur


Dari grafik di atas menunjukan bahwa pada variasi 1,5%, 2%, dan 2,5% terjadi kerendahan. Rata-rata
angka kekuatan lentur sampel beton pada usia 28 hari dengan variasi 0%, 1,5%, 2%, dan 2,5% yaitu
2,921 MPa, 2,846 MPa, 2,669 MPa, dan 2,443 MPa.

b. Hubungan Hasil Pengujian


1) Hubungan Kekuatan Tekanan Beton / Kekuatan Tarikan Belah Beton
Tabel 3. Hubungan Kekuatan Tarikan Belah Dan Kekuatan Tekan
Variasi f'c ft Koelfisieln Batasan Batasan atas selrat
Paulus Civil Engineering Journal (PCEJ) e-ISSN 2775-4529
Jurnal Teknik Sipil UKIPaulus-Makassar p-ISSN 2775-8613
Volume X Issue X, Bulan 2023

ijulk korellasi bawah 0,4√f’c 0,5√f’c

0% 30,385 2,453 0,445 2,205 2,756


1,5% 28,969 2,595 0,482 2,153 2,691
2% 28,686 2,689 0,502 2,142 2,678
2,5% 27,742 2,736 0,519 2,107 2,634

Hubungan kekuatan tekanan beton (f'c) dengan kekuatan tarikan betonn (ft)diproses untuk
mengetahui angka persentase kekuatan tarik (pi) relatif pada kekuatanpengepresan beton (f'c). nilai
hubungan antara kuat tekan dan kuat tarikdibagi menjadi variasi 0%, 1,5%, 2% dan 2,5%, diperoleh
nilai batas 0,4√f'c 2.205, 2.153, 2.142 dan 2.107 dan batas atas 0.5√f'c adalah 2.756, 2.691, 2.678,dan
2.634.

2) Hubungan Kekuatan Tekanan Beton dan Kekuatan Lentur Beton

Tabel 4. Hubungan Kekuatan Tekanan dan Kekuatan Lentur


variasi selrat ijulk f'c fr Koelfisieln Batasan kolelrasi
0,62√ f ' c
0% 30,385 2,921 0,530 3,418
1,5% 28,969 2,846 0,529 3,337
2% 28,686 2,669 0,498 3,321
2,5% 27,742 2,443 0,464 3,266

Hubungan antara kekuatan tekanan beton (f'c) dan kekuatan lentur beton (fr) diproses agar didapatkan
persentase angka kekuatan lentur (fr) dibandingkan kekuatan tekanan beton (f'c)dan mencari angka
koefisien korelasi antara kekuatan tekanan (f'c) dengan kekuatan lenturkonkret. nilai hubungan antara
kekuatan tekanan dan kekuatan tarikdibagi untuk variasi 0%, 1,5%, 2% dan 2,5%, diperoleh nilai batas
sebanyak 0,62√f'c.3.418, 3.337, 3.321 dan 3.266.

KESIMPULAN
a. Nilai kuat tekan dan kekuatan lentur mendapatkan penurunan, sedangkan kekuatan tarik belah
mengalami kenaikan dengan pertambahan variasi serat ijuk.
b. Hubungan nilai kekuatan tekanan dengan kekuatan tarikan belah pada semula kisaran antara 0,4-
0,5. Dan hubungan nilai kuat tekanan dan kekuatan lentur antara 0,4-0,5.
DAFTAR PUSTAKA

[1] A. Tamrin, H. Ashad, And R. Musa, “Konstribusi Serat Ijuk Terhadap Sifat Mekanik Beton Sistem Self
Compacting Concrete (Scc),” J. Tek. Sipil Macca, Vol. 6, No. 3, Pp. 186–192, Oct. 2021, Doi:
10.33096/Jtsm.V6i3.345.
[2] D. Limbong And M. Sirait, “Pengaruh Komposisi Serat Ijuk Dan Batu Gamping Terhadap Sifat
Mekanik Beton,” Einstein E-J., Vol. 7, No. 1, Feb. 2019, Doi: 10.24114/Einstein.V7i1.12483.
Paulus Civil Engineering Journal (PCEJ) e-ISSN 2775-4529
Jurnal Teknik Sipil UKIPaulus-Makassar p-ISSN 2775-8613
Volume X Issue X, Bulan 2023

[3] R. T. Jurnal, “Pengaruh Fly Ash Dengan Penambahan Cacahan Karet, Silica Fume Dan Superplasticizer
Terhadap Beton,” Forum Mek., Vol. 7, No. 1, Pp. 1–12, Nov. 2018, Doi:
10.33322/Forummekanika.V7i1.89.
[4] M. Wora And F. X. Ndale, “Pengaruh Penambahan Serat Ijuk Dapat Meningkatkan Kuat Tarik Pada
Beton Mutu Normal,” J. Iptek, Vol. 22, No. 2, Pp. 51–58, Feb. 2019, Doi:
10.31284/J.Iptek.2018.V22i2.435.
[5] R. A. Sidabutar, J. O. Simanjuntak, And J. M. Simangunsong, “Pengaruh Penambahan Serat Ijuk
Terhadap Kuat Tekan Beton,” J. Visi Eksakta, Vol. 3, No. 1, Pp. 51–58, Jan. 2022, Doi:
10.51622/Eksakta.V3i1.570.
[6] F. Fauzan, “Pengaruh Penggunaan Ijuk Pada Campuran Komposit Beton,” Jurnal Tek. Mesin, Vol. 9,
No. 3, P. 156-163, Nov. 2020, Doi: 10.22441/Jtm.V9i3.9907.
[7] Y. M. Sopa N.R, S. Nisumanti, And D. Chandra, “Pengaruh Penambahan Silica Fume Terhadap Kuat
Tekan Beton Fc’25,” Publ. Ris. Orientasi Tek. Sipil Prot., Vol. 5, No. 1, Pp. 1–6, Jun. 2023, Doi:
10.26740/Proteksi.V5n1.P1-6.
[8] M. H. Fajri, “Pengaruh Serat Ijuk Sebagai Bahan Tambah Terhadap Kuat Tarik Belah Beton,” Jurnal
Tekno, Vol. 16, No. 1, P.317-323, Apr. 2019.
[9] C. Anwar, E. Bachtiar, And N. K. Nur, “Sifat Mekanik Beton Serat Ijuk Yang Terendam Air Laut,”
Indones. J. Fundam. Sci., Vol. 5, No. 2, P. 102, Nov. 2019, Doi: 10.26858/Ijfs.V5i2.11111.
[10]S. Winarto, “Pemanfaatan Serat Ijuk Sebagai Material Campuran Dalam Beton Untuk Meningkatkan
Kemampuan Beton Menahan Beban Tekan Studi Kasus: Pembangunan Homestay Singonegaran
Kediri,” UKaRsT, vol. 1, no. 1, p. 1, Jan. 2018, doi: 10.30737/ukarst.v1i1.79.

Anda mungkin juga menyukai