Anda di halaman 1dari 7

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PECAHAN KERAMIK

SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR DALAM PERANCANGAN


CAMPURAN BETON

Joni Kristian 1) Joko Goetomo 2) dan Eddy Samsurizal 2)

Abstrak

Karya ilmiah mempresentasikan hasil dari percobaan pembuatan benda uji metode ACI modifikasi
dengan menggunakan limbah pecahan keramik sebagai agregat kasar. Benda uji yang dibuat
berbentuk silinder  15 cm, dan tinggi 30 cm. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
penggunaan limbah pecahan keramik tersebut terhadap kuat tekan karakteristik beton. Pengujian
meliputi uji kuat tekan. Penentuan campuran beton menggunakan MetodeACI modifikasi. Mutu
beton yang direncanakan adalah fc′ = 22,5 MPa. Dari hasil percobaan didapat nilai kuat tekan
karakteristik Beton Normal sebesar 26,093 MPa pada umur 28 hari dan Beton dengan
menggunakan limbah pecahan keramik sebesar 15,366 Mpa. Bila dibandingkan dengan beton
normal terjadi penurunan sebesar 10,727 Mpa.

Kata-kata kunci: pecahan keramik, kuat tekan, beton normal

Abstract

This papers presenting the result of the experiment of making ACI modification method test object
using ceramic shards waste as coarse aggregate. The test objects are made into cylindrical 
15cm, and 30cm high. The purpose of this study is to determine the effect of the use of waste
ceramic shards to the characteristic compressive strength of concrete. The experiment including
normal concrete compressive strength of concrete. The experiment including normal concrete
compressive strength test. The determination of concrete mix is using ACI modification method.
Planned quality of the concrete is f’c=22,5 MPa. Result obtained from the experimental is 26,093
MPa characteristic compressive strength of normal concrete in age of 28 days & concrete with
ceramic shards waste as aggregate obtained 15,366 MPa. There is a decrease 10,727 MPa of
concrete compressive strength if compared to the normal concrete strength.

Key words: ceramic shards,compressive strength, normal concrete

1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

2) Staf pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura


JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN

1. PENDAHULUAN

Kemajuan dalam perkembangan Perkembangan keramik yang


pembangunan dan bahan–bahan semakin maju menawarkan berbagai
bangunan khususnya untuk bahan jenis dan kegunaannya seperti keramik
bangunan gedung seperti perumahan, lantai dan dinding yang mempuyai
perkantoran, ruko, dan pusat tekstur yang disesuaikan kondisi dari
perbelanjaan mengalami kemajuan yang tempat pemakaian keramik tersebut.
pesat salah satunya bahan bangunan Contohnya keramik lantai untuk ruangan
keramik. Pabrik keramik yang sudah kamar, ruang keluarga, dapur, kamar
banyak berdiri juga banyak menawarkan mandi, teras dan lain-lain, sedangkan
berbagai jenis keramik dilengkapi dengan keramik dinding juga disesuaikan
motif yang beraneka ragam. penggunaannya untuk dinding luar atau
Keramik sudah tidak asing lagi dalam ruangan seperti dinding untuk
bagi masyarakat indonesia, kalimantan kamar mandi dan dinding bagian depan
barat khususnya masyarakat pontianak. rumah untuk memperindah tampilan
Penggunaan keramik sebagai bahan rumah.
bangunan bagian luar guna memperindah Berdasarkan hal diatas keramik
tampilan luar atau dalam bangunansangat sangat banyak kegunaanya dalam
diminati masyarakat. pembanguanan khususnya dalam
penampilan dan kegunaannya.

2. TINJAUAN PUSTAKA digunakan atau cacat dalam proses


pembuatan dan pemasaran menjadikan
Pada umumnya bahan penunjang beton keramik tidak dapat digunakan lagi dan
adalah agregat halus dan agregat kasar dibuang, sama seperti pada
sebagai meterial kontruksi utamanya. pembongkaran bangunan, dari sisa-sisa
Agregat halus yang digunakan diambil material bangunan tersebut tidak terpakai
dari pasir sungai (pasir kuning) yang lagi dan harus dibuang, karna jika tidak
berasal dari pulau Limbung. Sedangkan dibuang akan mejadi limbah padat yang
agregat kasar yang akan digunakan dalam jumlahnya akan terus bertambah seiring
penelitian ini diambil dari limbah banyaknya pembongkaran bangunan.
pecahan keramik. Keramik merupakan Pembuangan limbah tersebut tentunya
bahan bangunan yang tidak dapat didaur akan memerlukan biaya dan tempat
ulang oleh karena itu keramik yang sudah pembuangan.

2
Studi Eksperimental Penggunaan Pecahan Keramik Sebagai Pengganti Agregat Kasar Dalam
Perancangan Campuran Beton

(Joni Kristian , Joko Goetomo dan Eddy Samsurizal)

3. METODE PENELITIAN variabel yang akan diteliti, dengan


mempelajari teori-teori yang ada. Dari
Penelitian Metode adalah suatu studi pustaka dapat diturunkan hipotesis
prosedur atau cara untuk mengetahui penelitian yang merupakan kesimpulan
sesuatu melalui proses yang sistematis sementara
sedangkan penelitian adalah kegiatan 2. Studi Eksperimen
yang menggunakan metode ilmiah untuk Studi Eksperimen ini dilakukan
mengungkapkan atau menerapkan ilmu dilaboratorium dengan membuat
pengetahuan dan teknologi.Sehingga sejumlah benda uji untuk ditest sehingga
metode penelitian dapat didefinisikan didapat data-data yang diperlukan,
sebagai proses dari kegiatan yang setelah data-data tersebut dianalisa maka
dilakukan dalam penerapan ilmu dapat dipakai untuk menguji hipotesis
pengetahuan dan teknologi. sehingga didapat suatu kesimpulan

Studi penelitian ini dibagi 2 (dua) bagian, Penelitian ini akan mengkaji besarnya
yaitu : persentase pengaruh penggunaan Agregat
1. Studi Pustaka kasar yang menggunakan pecahan
Studi pustaka bertujuan untuk keramik terhadap kuat tekan yang
mengkaji hubungan antar variable- dihasilkan pada beton berbentuk silinder.

4. ANALISIS HASIL PENELITIAN kadar air sebesar 1,57% serta kadar


lumpur sebesar 0,123 %. Terhadap semen
4.1. Bahan tidak dilakukan pemeriksaan. Air yang
digunakan adalah air PDAM Kota
Hasil pemeriksaan agregat di laborato- Pontianak.
rium diperoleh bahwa agregat kasar
(batu) yang digunakan mempunyai 4.2. Hasil Pengujian Sampel
modulus kehalusan butir sebesar 2,640
dengan berat volume gembur sebesar Kuat tekan rata-rata tiap sampel pada hari
18380 kg/m3 dan kadar air sebesar 0,460 ke-28 seluruh varibel genangan air
%, sedangkan agregat kasar (pecahan disajikan pada Tabel 2. Kuat tekan beton
keramik) mempunyai modulus kehalusan karakteristik yang beton normal
butiran sebesar 2,769 dengan berat mencapai f’c= 26,063 MPa pada umur 28
volume gembur sebesar 16020 kg/m3 dan hari. Begitu pula halnya dengan kuat
kadar air sebesar 0,076 % dan untuk tekan beton yang menggunakan pecahan
agregat halus (pasir) mempunyai keramik hanya mencapai fc’= 15,366
kehalusan butir sebesar 2,41 dengan berat Mpa. penurunan kuat tekan beton yang
volume gembur sebesar 1766 kg/m3 dan dicapai, perbandingan kuat tekan antara

3
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN

beton normal dan beton menggunakam c) Bahan penyusun pada keramik


pecahan keramik dapat dilihat ditabel 1. merupakan tanah liat sehingga
Penurunan tersebut dikarenakan beberapa pecahan keramik lebih mudah
hal, yaitu: pecah jika mendapat tekanan.

a) Pecahan keramik yang bukan d) Acaknya pemilihan pecahan


merupakan bahan agregat keramik yang digunakan
campuran beton yang mejadi menjadi salah satu penyebab
kuat tekannya lebih rendah dari
faktor rendahnya atau
pada kuat tekan beton normal.
menurunnya kuat tekan beton
yang menggunakan agregat e) Pemanfaatan pecahan keramik
pecahan keramik dibandingkan yang diambil dari limbah bahan
dengan beton normal. bangunan dan dari toko
bangunan yang sudah
b) Bentuk agregat yang pipih dan mengandung lumpur menjadi
sebagian permukaannya licin penyebab berkurangnya kekuatan
yang membuat kurang baiknya keramik.
pecahan keramik sebagai
agregat kasar pada campuran
beton.

Kuat Tekan Karakteristik (MPa)


Umur
(hari) Agregat Batu (Normal) Agregat Pecahan Keramik

3 14,328 9,818
7 19,306 11,178
14 21,186 12,074
21 23,506 14,860
28 26,093 15,366

Tabel 1 Perbandingan Kuat Tekan Karakteristik Beton menggunakan


Agregat Batu dan Kuat Tekan Karakteristik Beton menggunakan
Agregat Pecahan Keramik

4
Studi Eksperimental Penggunaan Pecahan Keramik Sebagai Pengganti Agregat Kasar Dalam
Perancangan Campuran Beton

(Joni Kristian , Joko Goetomo dan Eddy Samsurizal)

Beton Agregat Batu VS Beton Agregat Pecahan


Keramik
30
26.093
Kuat Tekan Karakteristik (MPa)

23.633
21.186
19.102
20
14.328 14.860
12.074 15.366
11.178
10
9.818

0 0
0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
Umur (hari)
Beton Agregat Pecahan Keramik Beton Ageregat Batu

Grafik 1 Grafik Perbandingan Kuat Tekan Karakteristik Menggunakan


Agregat Batu (Normal) VS Kuat Tekan Karakteristik
Menggunakan Agregat Pecahan Keramik

5
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN

5. KESIMPULAN

Dari rangkaian kegiatan dalam


penelitian di laboratorium, akhirnya
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut Daftar Pustaka
:
1. Beton campuran agregat batu ASTM C33. 2004, “Standard
mencapai kuat tekan karakteristik Spesificaion for Concrete
yang direncanakan yaitu 22,5 MPa. Aggregates”, Annual Books of
Beton dengan campuran pecahan ASTM Standards, USA.
keramik tidak mencapai kuat tekan
karakteristik yang direncanakan yaitu Djaja Mungok, Chrisna, 2002,
15,366 MPa pada umur 28 hari. Pedoman Pelaksanaan
2. Untuk hubungan kuat tekan beton
Pratikum Beton. Pontianak:
terhadap umur, semakin lama umur
beton maka kuat tekan beton semakin Laboratorium Bahan dan
meningkat, hal ini dipengaruhi oleh Kontruksi Fakultas Teknik
perawatan beton setelah dicetak. Sipil UNTAN Pontianak.
Semakin lama beton tersebut
direndam dalam air maka semakin Mulyono, Tri, 2004, Teknologi Beton
optimal penyerapan air oleh semen Edisi Pertama. Surabaya:
selama proses hidrasi/pengerasan Penerbit Andi Teknik Sipil
berlangsung. Universitas Kristen Petra
3. Penggunaan pecahan keramik Surabaya.
sebagai agregat kasar menjadikan
beton menjadi lebih ringan
Semekto, Wuryati. & Rahmadiyanto,
dibandingkan beton normal,dengan
rata-rata 30 sampel yaitu 1,041 kg. Chandra, 2001, Teknologi
4. kuat tekan beton yang menggunakan Beton. Yogyakarta: Penerbit
agregat kasar pecahan keramik Kanisius Yogyakarta.
memiliki kuat tekan karakteristik
relatif lebih rendah dari beton normal ---------- Tanpa Tahun,
meskipun mengalami kenaikan kuat http://www.wikipedia.org/wiki/k
tekan dari umur 3 - 28 hari. eramik. Tanggal akses 12 juli
2012

6
Studi Eksperimental Penggunaan Pecahan Keramik Sebagai Pengganti Agregat Kasar Dalam
Perancangan Campuran Beton

(Joni Kristian , Joko Goetomo dan Eddy Samsurizal)

Anda mungkin juga menyukai