Anda di halaman 1dari 14

Studi Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi

Menggunakan Semen Tipe PCC (Studi Laboratorium)


(I Putu Hendra Adi Pratama)

STUDI KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI


MENGGUNAKAN SEMEN TIPE PCC
(STUDI LABORATORIUM)
I Putu Hendra Adi Pratama

Jurusan Teknik Sipil Universitas Tadulako Palu

ABSTRAK
Berkembangnya teknologi beton mutu tinggi, industri semen juga mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Akhir–akhir ini semen tipe PCC lebih mendominasi pasar
dibandingkan dengan semen tipe OPC karena semen tipe PCC dianggap lebih ekonomis dan
ramah lingkungan. Perubahan komposisi bahan tambah dari semen PCC secara langsung
mempengaruhi pertumbuhan kekuatan beton sehingga perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui laju pertumbuhan kuat tekan beton mutu tinggi yang terbuat dari semen tipe
PCC.

Penelitian ini menggunakan benda uji berbentuk kubus dengan ukuran 150 x150
x150 mm. Benda uji akan diuji kuat tekan pada umur 1, 3, 7, 14, 21, 28 dan 56 hari.
Penelitian ini menggunakan 2 merek semen tipe PCC yaitu Tiga Roda dan Tonasa dengan
rancangan beton mutu tinggi menggunakan metode Modified Maximum Density Theory
(MMDT).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semen tipe PCC dapat digunakan pada
beton mutu tinggi sesuai dengan SNI 03-6468-2000 (Pd T-18-1999-03), Semen merek Tiga
Roda mengalami peningkatan kuat tekan yang lebih tinggi pada umur 1 hingga 21 hari,
namun saat mencapai 28 hingga 56 hari beton yang menggunakan semen Tonasa untuk
masing-masing faktor air semen (FAS) memiliki kuat tekan yang lebih tinggi yaitu mencapai
62,47 MPa untuk FAS 0,3 dan 53,16 MPa untuk FAS 0,35 pada umur 28 hari dan terus
meningkat hingga umur 56 hari nilai kuat tekannya mencapai 70,11 MPa untuk FAS 0,3 dan
58,84 MPa untuk FAS 0,35.

Kata Kunci : Semen Tipe PCC, Kuat Tekan, Beton Mutu Tinggi, Laju Pertumbuhan,
MMDT, FAS.

1
Studi Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi
Menggunakan Semen Tipe PCC (Studi Laboratorium)
(I Putu Hendra Adi Pratama)

ABSTRACT
The improvement in concrete technology results rapid growth in cement industry.
Recently, the cement type PCC is distributed in market than OPC type because the PCC type
more economical and environmental friendly. The changes of chemical composition of the
PCC cement definitely will affect the strength development concrete. This research was done
to find out the strength development of high strength concrete using cement type PCC.

This research uses test specimens of cube with the size of 150 x 150 x 150 mm. The
specimens were tested at ages of 1, 3, 7, 14, 21, 28 and 56 days. The PCC cement used
supplied by two companies i.e Tiga Roda and Tonasa. The mixture of high strength concrete
was were calculated using Modified Maximum Density Theory (MMDT) method.

Results of this research showed that both the PCC cement types can be used to
produced a high strength concrete refers to SNI 03-6468-2000 (Pd T-18-1999-03). The
strengh of the Tiga Roda cement appeared to get higher strength of concrete value up to the
concrete’s age of 21-day, but when it reaches 28 to 56 days of concrete using Tonasa cement
for each cement water factor (FAS) has a higher compressive strength, reaching 62.47 to
FAS 0.3 MPa and 53.16 MPa for FAS 0.35 on 28 days and continue to increase until the age
of 56 day compressive strength value reached 70.11 MPa to 0.3 FAS and FAS 0.35 to 58.84
MPa

Keywords: Cement Type Of PCC, Compressive Strength, High Strength Concrete, Rate Of
Growth, MMDT, FAS.

1. PENDAHULUAN mutu beton. Kuat tekan beton


Beton merupakan salah satu merupakan besarnya beban persatuan
bahan yang banyak digunakan dalam luas, yang mampu ditahan oleh
kegiatan pembangunan konstruksi penampang beton dengan beban
seperti rumah tinggal, gedung, tertentu hingga penampang beton
jembatan dan sarana infrastruktur tersebut hancur. Dalam SNI 03- 6468-
lainnya. Beton dibentuk dari 2000 (Pd T-18-1999-03) beton mutu
pencampuran antara agregat halus, tinggi didefinisikan sebagai beton
agregat kasar, semen dan air sebagai yang mempunyai kuat tekan lebih
bahan utama pembentuk beton dengan besar atau sama dengan 41,4 MPa.
atau tanpa bahan tambahan (additive). Untuk mendapatkan beton mutu tinggi
Dalam campuran beton kualitas semen maka mutu material yang digunakan
merupakan salah satu parameter yang harus lebih baik, misalnya kekerasan
mempengaruhi kekuatan beton. agregat dan kehalusan butir semen.
Kuat tekan merupakan salah satu Kekuatan tekan beton bertambah
parameter utama dalam menentukan sesuai dengan bertambahnya umur

2
Studi Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi
Menggunakan Semen Tipe PCC (Studi Laboratorium)
(I Putu Hendra Adi Pratama)

beton. Menurut Mulyono (2004), OPC yang tidak menggunakan aditif


kekuatan beton akan naik secara cepat Fly Ash dan Trass. Tipe PCC ini
pada umur awal sampai pada umur 28 menggunakan tambahan zat aditif Fly
hari, setelah itu kenaikannya akan Ash dan Trass dimana terdapat
lebih kecil. Pertumbuhan kekuatan senyawa SiO2 yang dapat
beton sangat tergantung dari meningkatkan kuat tekan. Selain itu
komposisi bahan penyusun beton pada semen tipe PCC juga terdapat
tersebut, salah satu yang utama adalah Lime Stone yaitu bahan tambah yang
penggunaan semen karena semen berfungsi untuk meningkatkan kuat
cenderung berhubungan langsung tekan awal beton sampai umur 3 hari
dengan kekuatan beton. (Hariawan, 2012)
Seiring dengan berkembangnya 2. TINJAUAN PUSTAKA
teknologi beton mutu tinggi, industri 2.1 Beton Mutu Tinggi
semen juga mengalami perkembangan Beton merupakan bahan bangunan
yang sangat pesat, Sebelumnya semen yang sangat populer karena memiliki
yang digunakan dalam campuran beberapa sifat yang unggul
beton merupakan semen tipe Ordinary dibandingkan dengan bahan lain.
Portland Cement (OPC) namun semen Diantaranya adalah mudah dalam
yang di pasaran Indonesia kini telah mendapatkan bahan bakunya, tahan
mengalami variasi karakteristik semen api dalam tingkat suhu tertentu, mudah
sehingga kini memproduksi semen mengikuti bentuk arsitektur yang
ramah lingkungan yang selanjutnya diinginkan. Meskipun teknologi beton
dikenal dengan tipe Portland telah terbukti kemampuannya, namun
Composite Cement (PCC). Semen karena tuntutan konstruksi terhadap
PCC merupakan jenis semen varian kekuatan dan keawetan, teknologi ini
baru yang mempunyai karakteristik dapat ditingkatkan efektifitas
mirip dengan semen portland pada kinerjanya dengan memperbaiki mutu
umumnya tetapi semen jenis ini lebih beton yang dikenal dengan beton mutu
ramah lingkungan dan ekonomis. tinggi. Dalam SNI 03- 6468-2000 (Pd
Komposisi bahan baku semen PCC T-18-1999-03) beton mutu tinggi
adalah Clinker, Gypsum dan zat didefinisikan sebagai beton yang
tambahan (additive). Tidak seperti tipe

3
Studi Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi
Menggunakan Semen Tipe PCC (Studi Laboratorium)
(I Putu Hendra Adi Pratama)

mempunyai kuat tekan lebih besar atau bagian penting dalam pembuatan
sama dengan 41,4 MPa. beton. Agregat dibedakan menjadi
2.2 Beton Mutu Tinggi dua macam yaitu agregat halus dan
2.2.1 Air agregat kasar yang didapat secara
Air diperlukan pada pembuatan alami atau buatan (Antono, 1995).
beton untuk reaksi kimiawi semen, 2.2.3 Semen tipe PCC (Portland
membasahi agregat dan memberikan Composite Cement)
kemudahan dalam pekerjaan beton. Semen PCC (Portland
Air yang dapat diminum umumnya Composite Cement) adalah semen
dapat digunakan sebagai campuran produk terbaru yang dikeluarkan oleh
beton. Air yang mengandung PT.ITP Tbk. Semen ini merupakan
senyawa-senyawa yang berbahaya, bahan pengikat hidrolis hasil
yang tercemar garam, minyak, gula, penggilingan bersama-sama terak
atau bahan kimia lainnya, bila dipakai semen portland dan gips dengan satu
dalam campuran beton akan atau lebih bahan anorganik, atau hasil
menurunkan kualitas beton, bahkan pencampuran antara bubuk semen
dapat mengubah sifat-sifat beton yang Portland dengan bubuk bahan
dihasilkan (Mulyono, 2003). anorganik lain. Bahan anorganik
2.2.2 Agregat tersebut antara lain terak tanur tinggi
Agregat adalah butiran mineral (blast furnace slag), pozolan, senyawa
yang merupakan hasil disintegrasi silikat, batu kapur, dengan kadar total
alami batu-batuan atau juga berupa bahan anorganik 6% - 35% dari massa
hasil mesin pemecah batu dengan Semen Portland Komposit (SNI 15-
memecah batu alami. Agregat 7064-2004). Semen PCC merupakan
merupakan salah satu bahan pengisi turunan dari semen OPC yang bahan
pada beton, namun demikian peranan baku pembuatannya sama, tetapi
agregat pada beton sangatlah penting. pada tipe semen PCC ditambahkan
Kandungan agregat dalam beton kira- komposisi yang tidak terdapat pada
kira mencapai 70%-75% dari volume semen OPC yaitu : lime stone, fly ash
beton. Agregat sangat berpengaruh dan trass. Lime stone berfungsi
terhadap sifat-sifat beton, sehingga meningkatkan kuat tekan pada kuat
pemilihan agregat merupakan suatu tekan 3 hari saja. Hal ini terjadi karena

4
Studi Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi
Menggunakan Semen Tipe PCC (Studi Laboratorium)
(I Putu Hendra Adi Pratama)

lime Stone mempunyai bentuk fisik 14 hari sampai 28 hari, memiliki


yang halus sehingga dapat menutup ketahanan agresi kimia yang relatif
rongga-rongga yang terdapat di dalam tinggi, penyusutan yang relatif rendah.
semen dan meningkatkan kuat tekan 3 4. Tetracalsium Aluminoferit (C4Af)
hari saja. Sedangkan fly Ash dan Adanya senyawa Aluminoferit
trass terdapat senyawa SiO2 yang kurang penting karena tidak tampak
dapat meningkatkan kuat tekannya banyak pengaruh terhadap kekuatan
(Hariawan, 2012). dan sifat semen. (Murdock,1986).
Pada dasarnya ada 4 unsur 2.2.4 Bahan Tambah/Admixture,
paling penting yang menyusun Superplasticizer jenis High
Semen Portland yaitu : Range Water Reducers
1. Tricalsium Silikat (C3S) Superplasticizer adalah bahan
Senyawa ini mengalami hidrasi tambah kimia (chemical admixture)
yang sangat cepat yang menyebabkan yang melarutkan gumpalan-gumpalan
pengerasan awal, menunjukkan dengan cara melapisi pasta semen,
desintegrasi (perpecahan) oleh sulfat sehingga semen dapat tersebar dengan
air tanah, menyebabkan perubahan merata pada adukan beton dan
volume hingga terjadi kemungkinan mempunyai pengaruh meningkatkan
mengalami retak- retak. workabilitas beton sampai pada
2. Dicalsium Silikat (C2S) tingkat yang cukup besar. Bahan ini
Senyawa ini mengeras dalam digunakan dalam jumlah yang relatif
beberapa jam dan dapat melepaskan sedikit karena sangat mudah
panas, kualitas yang terbentuk dalam mengakibatkan terjadinya bleeding.
ikatan menentukan pengaruh terhadap Superplasticizer dapat mereduksi air
kekuatan beton pada awal umurnya, sampai 40% dari campuran awal.
terutama pada 14 hari pertama. Beton mutu tinggi dapat
3. Tricalsium Alumat (C3A) dihasilkan dengan pengurangan kadar
Formasi senyawa ini air, akibat pengurangan kadar air
berlangsung perlahan dengan akan membuat campuran lebih
pelepasan panas yang lambat, senyawa padat sehingga pemakaian
ini berpengaruh terhadap proses Superplasticizer sangat diperlukan
peningkatan kekuatan yang terjadi dari

5
Studi Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi
Menggunakan Semen Tipe PCC (Studi Laboratorium)
(I Putu Hendra Adi Pratama)

untuk mempertahankan nilai slump pengerjaan, yaitu kesulitan dalam


yang tinggi. pelaksanaan pemadatan yang akhirnya
Sikament LN berfungsi sebagai akan menyebabkan mutu beton
campuran adukan beton untuk menurun. Oleh sebab itu ada suatu
mengurangi keropos, memudahkan nilai faktor air semen optimum yang
pengecoran dan mempercepat menghasilkan kuat desak maksimum.
pengerasan beton (kekuatan awal Pada beton mutu tinggi nilai Faktor
beton). Penggunaan dosis Sikament Air Semen yang dipergunakan antara
LN 0,3% - 2,0% dari jumlah berat 0,25 sampai dengan 0,35 (SNI 03-
semen ataupun pada kadar tertentu 6468-2000).
hingga diperoleh nilai slump yang
2.4 Metode Modifikasi Kepadatan
diinginkan berdasarkan hasil trial mix.
Maksimum (Modified Maximum
Penggunaan Sikament LN boleh
Density Theory)
mengurangi pemakaian air sampai
Prinsip utama metode kepadatan
20% dari penggunaan air pada beton
maksimum dalam desain campuran
normal (Data Teknis PT. Sika
beton yaitu dengan memaksimumkan
Indonesia, 2010).
kepadatan campuran beton. Volume
2.3 Faktor Air Semen (FAS) agregat menempati 70 - 75 % dari total
Faktor Air Semen (FAS) adalah volume beton. Dimana dari volume
perbandingan berat air dan berat yang tersisa akan diisi oleh mortar
semen yang digunakan dalam adukan (pasir dan pasta semen) secara optimal
beton. Faktor Air Semen yang tinggi sehingga tidak terdapat pori yang akan
dapat menyebabkan beton yang mengakibatkan kuat tekan menjadi
dihasilkan mempunyai kuat tekan rendah. Teori ini telah dikembangkan
yang rendah dan semakin rendah sejak tahun 1920-an, yang didasarkan
faktor air semen kuat tekan beton pada asumsi bahwa campuran beton
semakin tinggi. Namun demikian, nilai dengan kepadatan maksimum akan
Faktor Air Semen yang semakin menghasilkan kekuatan maksimum
rendah tidak selalu berarti bahwa dan beton yang sangat padat. (Beshr
kekuatan beton semakin tinggi. Nilai dkk, 2003) meneliti efek dari kualitas
Faktor Air Semen yang rendah akan agregat kasar pada kekuatan beton
menyebabkan kesulitan dalam mutu tinggi dengan menggunakan

6
Studi Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi
Menggunakan Semen Tipe PCC (Studi Laboratorium)
(I Putu Hendra Adi Pratama)

empat jenis agregat kasar. Mereka Tabel 3.1 Kebutuhan benda uji untuk
menemukan bahwa kualitas agregat FAS 0,30

kasar memiliki efek yang signifikan


pada kekuatan tekan beton mutu tinggi
daripada beton dengan kekuatan
normal.
3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di
Laboratorium Struktur dan Bahan
Bangunan Fakultas Teknik Universitas
Tabel 3.2 Kebutuhan benda uji untuk
Tadulako. Dengan Agregat halus FAS 0,35
bersumber dari sungai Palu dan
Agregat kasar bersumber dari Ex. Loli.
Pembuatan benda uji dengan
komposisi sesuai dengan hasil
rancangan campuran, mengacu pada
Metode Modified Maximum Density
Theory (MMDT) untuk menghasilkan
beton mutu tinggi. Campuran beton
segar yang akan dimasukan kedalam 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
cetakan benda uji berbentuk kubus 4.1 Pemeriksaan Bahan
dengan ukuran 15 x 15 x 15 cm. 1. Pemeriksaan Agregat
Kebutuhan benda uji yang akan a. analisa saringan agregat
dibuat sesuai Tabel 3.1 dan Tabel 3.2
di bawah ini.

Gambar 1. Gradasi agregat kasar


gabungan

7
Studi Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi
Menggunakan Semen Tipe PCC (Studi Laboratorium)
(I Putu Hendra Adi Pratama)

100,00
e. Pemeriksaan kadar air untuk
90,00

80,00 agregat kasar 0,754% dan untuk


70,00

60,00 agregat halus 3,341%.


% Lolos

50,00

40,00 f. Pemeriksaan berat isi agregat


30,00

20,00
untuk agregat kasar berat isi lepas
10,00

0,00
Pan 0,15 0,30 0,60 1,2 2,4 4,8 9,6 19 38 1,328% dan berat isi padat
Ukuran Butir (mm)

Gradasi Batas Bawah Batas Atas 1,457%, sedangkan untuk agregat


halus berat isi lepas 1,578% dan
Gambar 2. Gradasi agregat halus
berat isi padat 1,675%.
g. Pemeriksaan berat jenis, berat jenis
bulk SSD (Bj. SSD) rata-rata
untuk agregat kasar adalah 2,693
serta penyerapan airnya rata-rata
sebesar 1,639%, sedangkan berat
jenis bulk SSD (Bj. SSD) rata-rata
untuk agregat halus adalah 2,603
Gambar 3. Gradasi agregat gabungan
serta penyerapan airnya rata-rata
b. Pemeriksaan keausan dengan sebesar 1,256%.
mesin Los Angeles menghasilkan 2. Pemeriksaan Air
nilai abrasi sebesar 17,65%. Air yang digunakan bersumber dari
c. Kadar lumpur agregat kasar air yang berada di Laboratorium
0,765% sedangkan agregat halus Beton/Bahan Bangunan Fakultas
0,951%. Teknik. Secara visual kondisi fisik
d. Pemerikasaan kotoran organik airnya bersih, tidak berbau dan tidak
dilakukan hanya terhadap sampel berwarna.
agregat halus dengan
Dalam penelitian ini data hasil
menggunakan larutan NaOH
pemeriksaan air dari Laboratorium
menghasilkan warna yang lebih
Beton/Bahan Bangunan Fakultas
muda dari warna standar (warna
Teknik diperoleh dari Tugas Akhir
No.1).
Yunus (2008).

8
Studi Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi
Menggunakan Semen Tipe PCC (Studi Laboratorium)
(I Putu Hendra Adi Pratama)

Tabel 3.3 Kandungan Senyawa kimia dan pengikatan akhir 120 menit.
dalam air (Tambaru, 2013)
4. Komposisi Rancangan Campuran
Beton.
Dari data hasil penelitian yang
dilakukan Yutika (2015) yang meneliti
mengenai Rancangan beton mutu
tinggi menggunakan Modified
Maximum Density Theory (MMDT)
didapatkan hasil perhitungan
rancangan komposisi campuran beton
3. Pemeriksaan semen tipe PCC
untuk tiap m3 dengan masing–masing
a) Pemeriksaan Kehalusan . Rata-rata
faktor air semen (FAS) 0.3 dan 0.35
persentase lolos saringan No.100
Tabel 3.4 Proporsi campuran untuk
untuk setiap merek semen adalah
FAS 0,3
100% dan lolos saringan No.200
rata-rata tertinggi adalah semen
Tiga Roda 97,40% (tertahan 2,6%),
dan untuk semen Tonasa sebesar
92,80% (tertahan 7,20%).
b) pemeriksaan berat jenis semen
terhadap sampel dua merek semen,
diketahui bahwa rata-rata nilai berat Tabel 3.5 Proporsi campuran untuk
jenis tertinggi adalah semen Tiga FAS 0,35
Roda 3,122 dan semen Tonasa
3,11.
c) Pemeriksaan pengikatan awal
semen Tiga Roda diperoleh 83
menit dan nilai pengikatan akhir
diperoleh 150 menit sedangkan
semen Tonasa mengalami
pengikatan awal pada 86,85 menit

9
Studi Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi
Menggunakan Semen Tipe PCC (Studi Laboratorium)
(I Putu Hendra Adi Pratama)

4.2 Hasil Pengujian


Pengujian beton keras berupa pengujian kuat tekan kubus beton dengan
menggunakan merek semen Tiga Roda dan Tonasa serta menggunakan dua variasi
faktor air semen (FAS) yaitu 0,3 dan 0,35. Data hasil kuat tekan semen tiga roda
FAS 0,3 di peroleh dari penelitian yang dilakukan Yutika (2015). Pengujian
menggunakan mesin uji tekan Compression Machine dengan penambahan beban
antara 2 sampai 4 kg/cm2 perdetik. Pengujian kuat tekan dilakukan setelah beton
mencapai umur perawatan 1, 3, 7, 14, 21, 28 dan 56 hari.

Tabel 3.6 Hasil pengujian kuat tekan beton dengan FAS 0,3

Semen Tonasa Semen Tigaroda


Umur
Kuat Tekan Jumlah Benda Kuat Tekan Jumlah Benda
(hari)
(MPa) Uji (MPa) Uji
1 17.17 5 27,77 5
3 39,73 5 44,12 20
7 47,00 5 49,42 5
14 53,76 5 54,52 20
21 58,91 5 59,44 5
28 62,47 5 63,47 20
56 70,11 5 64,67 5

Tabel 3.7 Hasil pengujian kuat tekan beton dengan FAS 0,35

Semen Tonasa Semen Tigaroda


Umur
Kuat Tekan Jumlah Benda Kuat Tekan Jumlah Benda
(hari)
(MPa) Uji (MPa) Uji
1 10,41 5 16,71 5
3 30,56 5 36,40 20
7 35,33 5 43,48 5
14 46,41 5 47,56 20
21 49,96 5 50,04 5
28 53,16 5 52,09 20
56 58,84 5 52,89 5

10
Studi Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi
Menggunakan Semen Tipe PCC (Studi Laboratorium)
(I Putu Hendra Adi Pratama)

4.3 Hasil dan Pembahasan


Setelah melakukan pemeriksaan masing-masing Faktor Air Semen
bahan, perhitungan proporsi campuran (FAS) 0,3 dan 0,35 dibandingkan
beton, pembuatan benda uji, dengan beton yang menggunakan
perawatan beton sampai dengan semen merek Tonasa, namun saat
pengujian kuat tekan beton maka dapat mencapai umur 28 hingga 56 hari
diketahui bahwa kubus beton termasuk beton yang menggunakan semen
dalam kategori beton mutu tinggi merek Tonasa memiliki kuat tekan
sesuai dengan SNI 03- 6468-2000 (Pd yang lebih kuat dibandingkan dengan
T-18-1999-03). Kuat tekan kubus beton yang menggunakan semen
beton merupakan suatu gambaran merek Tiga Roda
tentang kualitas beton yang akan Laju pertumbuhan kuat tekan
menunjukan kinerja konstruksi beton terhadap umur yang diperoleh dari
dalam memenuhi fungsinya untuk kedua merek semen untuk masing
memikul segala bentuk beban yang masing FAS menunjukan pola
diterimanya. Dari hasil penelitian peningkatan kuat tekan secara visual
diperoleh kuat tekan beton yang yang hampir sama. Laju pertumbuhan
menggunakan semen Tiga Roda kuat tekan beton dinyatakan dalam
memiliki kuat tekan yang lebih tinggi rasio kuat tekan terhadap umur 28
pada beton umur muda (early age hari.
concrete) hingga umur 21 hari untuk
Gambar
1,20 4.8
Rasio kuat tekan beton terhadap umur56; 28 hari yang dihasilkan
1,04
14; 0,87 21; 0,95
semen Tiga Roda untuk FAS7;0,3
1,00 dan 0,35
0,79 56; 1,02
Rasio Kuat Tekan

3; 0,71 28; 1,00


0,80 21; 0,96
1; 0,44 14; 0,91
7; 0,83
0,60
FAS 0,3
3; 0,70
0,40 FAS 0,35
1; 0,32
0,20

0,00
1 3 7 14 21 28 56
Umur Beton (hari)
Gambar 4. Rasio kuat tekan beton terhadap umur 28 hari yang dihasilkan semen
Tiga Roda untuk FAS 0,3 dan 0,35

11
Studi Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi
Menggunakan Semen Tipe PCC (Studi Laboratorium)
(I Putu Hendra Adi Pratama)

1,20 56; 1,10


21; 0,93
1,00 14; 0,85
56; 1,11
Rasio Kuat Tekan
7; 0,74 28; 1,00
0,80 21; 0,94
3; 0,63
14; 0,87
0,60
1; 0,27 7; 0,66 FAS 0,3
0,40 3; 0,57 FAS 0,35
0,20 1; 0,20
0,00
1 3 7 14 21 28 56
Umur Beton (hari)

Gambar 5. Rasio kuat tekan beton terhadap umur 28 hari yang dihasilkan semen
Tonasa untuk FAS 0,3 dan 0,35

Perbedaan laju pertumbuhan yang berbeda pada masing-masing


beton tersebut diakibatkan oleh waktu merek semen. Peningkatan kuat tekan
pengikatan awal dan persentase semen Tiga Roda di umur awal
kehalusan butiran semen yang disebabkan kandungan senyawa C3S
berbeda, dimana semen Tiga Roda yang lebih tinggi yang secara langsung
memiliki waktu pengikatan dan memberikan kekuatan awal yang
persentase kahalusan yang lebih besar, tinggi. Sedangkan pada semen Tonasa
sehingga semen Tiga Roda mengalami lebih banyak mengandung senyawa
proses pengerasan yang lebih cepat C2S yang berpengaruh meningkatkan
dibandingkan dengan semen Tonasa. kekuatan di umur akhir beton.
Proses pengerasan dipengaruhi oleh
5. KESIMPULAN DAN SARAN
kehalusan butiran-butiran semen
5.1 Kesimpulan
sehingga semakin luas permukaan
Dari hasil penelitian yang
yang dapat dihidrasi maka lebih
dilakukan, maka penulis mengambil
banyak gel semen yang dapat
kesimpulan sebagai berikut :
terbentuk pada umur muda sehingga
1. Laju pertumbuhan kuat tekan
dapat dicapai kuat tekan yang lebih
terhadap umur yang diperoleh dari
tinggi. Selain itu, perbedaan
kedua merek semen untuk masing
peningkatan kuat tekan ini juga
masing FAS menunjukan pola
disebabkan kandungan C3S dan C2S
peningkatan kuat tekan secara

12
Studi Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi
Menggunakan Semen Tipe PCC (Studi Laboratorium)
(I Putu Hendra Adi Pratama)

visual yang hampir sama. Pada Roda 64,67 MPa untuk FAS 0,3
beton umur muda muda (early age dan 52,89 MPa untuk FAS 0,35,
concrete) laju pertumbuhan kuat sedangkan Semen Tonasa 70,11
tekan beton mengalami MPa untuk FAS 0,3 dan 58,84 MPa
pertumbuhan yang signifikan. untuk FAS 0,35.
2. Kuat tekan beton yang 5.2 Saran
menggunakan semen Tiga Roda 1. Jika dilakukan penelitian
memiliki kuat tekan yang lebih selanjutnya, sebaiknya dapat dicoba
tinggi hingga umur 21 hari untuk untuk nilai Faktor Air Semen yang
masing-masing Faktor Air Semen digunakan kurang dari 0,3 agar
(FAS) 0,3 dan 0,35 dibandingkan dapat dilihat Faktor Air Semen
dengan beton yang menggunakan yang optimum untuk menghasilkan
semen merek Tonasa, namun saat kuat tekan maksimum.
mencapai umur 28 hingga 56 hari 2. Untuk pengaplikasian dilapangan
beton yang menggunakan semen masih perlu dilakukan penelitian
merek Tonasa memiliki kuat tekan yang lebih lanjut, mengingat pada
yang lebih tinggi. penelitian ini menggunakan Faktor
3. Kuat tekan kubus beton termasuk Air Semen yang rendah dan alat
dalam kategori beton mutu tinggi bantu meja getar sehingga
sesuai dengan SNI 03- 6468-2000 pemadatan dan proses pembuatan
(Pd T-18-1999-03). Kuat tekan beton menjadi lebih optimum.
yang dicapai dengan DAFTAR PUSTAKA
menggunakana semen tipe PCC Antono, A. (1995). Bahan Konstruksi
pada umur 28 hari yaitu semen Tiga Teknik Sipil. Penerbit
Universitas Atma Jaya,
Roda 62,46 MPa untuk FAS 0,3 Yogyakarta.
dan 52,09 MPa untuk FAS 0,35, Beshr, H., Almusallam, A A., and
sedangkan semen Tonasa 63,47 Maslehudin, M,. (2003). Effect
MPa untuk FAS 0,3 dan 53,16 MPa of course aggregate quality on
the mechanical properties of
untuk FAS 0,35. Nilai kuat tekan
high strength concrete.
terus mengalami peningkatan Construction and Building
hingga umur 56 hari, kuat tekan Materials.
yang dicapai untuk semen Tiga

13
Studi Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi
Menggunakan Semen Tipe PCC (Studi Laboratorium)
(I Putu Hendra Adi Pratama)

Hariawan, Julian Bagus. (2012). Yutika, Suci. (2015). Rancangan


Pengaruh Perbedaan Beton Mutu Tinggi
Karakteristik Type Semen Menggunakan Metode Modified
Ordinary Portland Cement
Maximum Density Theory
(OPC) dan Portland Composite
Cement (PCC) Terhadap Kuat (MMDT). (Tidak Diterbitkan).
Tekan Mortar. (Tidak Universitas Tadulako, Palu.
Diterbitkan). Universitas
Gundarma, Tanggerang.
Mulyono, T. (2003). Teknologi Beton.
Penerbit Andi : Yogyakarta.
Mulyono,Tri. (2004). Teknologi
Beton. edisi I, ANDI:
Yogyakarta.
Murdock, L.J, Brook, K.M. (1986).
Bahan dan Praktek Beton Edisi
ke-4.Erlangga, Jakarta.
Sika. 2010. Technical Data Sheet For
Sikament R LN. Jakarta : PT. Sika
Indonesia.
SNI 03-6468-2000 Pd T-18-1999-03,
2010. Tata Cara Perencanaan
Campuran Beton Berkekuatan
Tinggi Dengan Semen Portland
dan Abu Terbang. Badan
Standardisasi Nasional, Jakarta.
SNI 15-7064-2004. Semen Portland
Komposit. Badan Standarisasi
Nasional.
Tambaru, M. 2013. Studi Peningkatan
Kuat Tekan Beton Terhadap
Umur Beton Menggunakan
Semen Tipe PCC. Tugas Akhir.
(Tidak Diterbitkan). Universitas
Tadulako, Palu.
Yunus, Astiani. (2009). Studi
Karakteristik Beton dengan
Aditif Kapur dan Fly Ash Ex.
PLTU Mpanau, Palu. Tugas
Akhir. (Tidak Diterbitkan).
Universitas Tadulako, Palu.

14

Anda mungkin juga menyukai