Anda di halaman 1dari 2

Nama: Faskal Gemilang

Nim: 20062017

Prodi: D3 Teknik Sipil dan Bangunan

Matkul: Struktur Beton 1

TUGAS 2(PR)

1. Apa yang Anda pahami tentang kuat tekan beton (Uraikan secara ringkas berdasarkan review
litertur dan sesuai SNI 2847:2013)

Kuat tekan beton merupakan kemampuan beton untuk menerima beban persatuan luas
(Mulyono, 2003). Benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu yang
dihasilkan oleh mesin tekan. Nilai kuat tekan beton sering kali menjadi parameter utama untuk
mengenali mutu sebuah konstruksi, karena kuat tekan beton mengidentifikasikan mutu dari
sebuah struktur. Faktor yang berpengaruh pada nilai kuat tekan beton biasanya adalah
 Umur beton, karena semakin lama umur beton maka peningkatan kuat tekannya pun
akan semakin menurun, hal ini tidak dapat dilihat pada umur beton muda seperti 28 hari
karena biasanya pada umur tersebut beton masih mengalami peningkatan, tetapi jika
beton sudah berumur 360 hari ke atas baru akan terlihat penurunan tersebut .
 Workability pada saat pengerjaan beton, karena biasanya pada beton normal beton
yang memiliki workability yang tinggi akan cenderung mengalami segregasi dan bleeding
yang menyebabkan nilai kuat tekannya pun menurun.
 Gradasi butiran, pada saat pembuatan sampel beton tentu dibutuhkan gradasi yang
tidak seragam dari gradasi yang paling kecil hingga besar untuk mengisi rongga - rongga
atau celah pada saat pembuatan cetakan / silinder beton. Hal ini sangat berpengaruh
karena jika jumlah gradasi agregat kasar yang seragam terlalu besar maka rongga -
rongga pada beton tidak akan tertutup sempurna dan mengakibatkan terjadinya lubang
- lubang atau keropos pada bagian beton, yang akan berakibat pada kekuatan beton
yang menurun. 26
 4. Perawatan beton (curing), perawatan beton adalah proses yang bertujuan untuk
menjaga suhu pada saat proses hidrasi.
 5. Kadar semen, karena semakin tinggi kadar semen dalam beton, maka semakin tinggi
kuat tekan yang dihasilkan.
 6. Admixture, penggunaan bahan tambah seperti pozzolan dan superplasticizer yang
membantu meningkatkan workabilitas dan proses hidrasi semen dapat meningkatkan
kuat tekan beton.
 7. Porositas, beton yang memiliki porositas tinggi akan memiliki kuat tekan yang rendah,
sebaliknya beton yang lebih padat akan memiliki kuat tekan yang lebih tinggi.
2. Bagaimana pemahaman Anda terhadap baja tulangan (Uraikan secara ringkas berdasarkan
review litertur dan sesuai SNI 2847:2013)

Besi tulangan atau besi beton (reinforcing bar) adalah batang baja yang berberntuk
menyerupai jala baja yang digunakan sebagai alat penekan pada beton bertulang dan struktur
batu bertulang untuk memperkuat dan membantu beton di bawah tekanan.

Syarat jarak tulangan :


• Tulangan baja pada suatu penampang balok beton harus diletakkan sedemikian rupa sehingga
jarak antar poros tulangan dalam satu lapis tidak kurang dari ukuran diameter tulangan, (>db),
namun juga tidak kurang dari 25 mm.
• Jika kebutuhan tulangan cukup banyak dan harus disusun lebih dari satu lapis, maka jarak antar
lapis tulangan dalam arah vertikal tidak boleh kurang dari 25 mm. Persyaratan jarak antar
tulangan ini tercantum pada ACI 318M-11 pasal 7.6.
• Selain itu lebar penampang balok juga harus memperhatikan tentang ketentuan tebal selimut
beton yang disyaratkan. Dalam pasal 7.7 ACI 318M-11 disebutkan bahwa untuk penampang
balok dan kolom dianjurkan mengambil selimut beton setebal 40 mm, sedangkan untuk pelat
yang tidak berhubungan langsung dengan tanah dapat diambil selimut beton setebal 20 mm.

3. Mengapa selimut beton pada beton bertulang harus direncakanan sesuai SNI 2847:2013

Untuk melindungi tulangan baja dari korosi maka selimut beton harus memenuhi
standar yang telah disyaratkan oleh SNI 03-2847-2013.

Anda mungkin juga menyukai