BERTULANG
NURYUNINGSIH, ST., MT
Pengertian Beton
Tiga bahan utama dalam suatu struktur terbentuk ialah kayu, besi
dan beton. Karena beton bertulang merupakan kombinasi dua
unsur bahan yaitu ruangan baja dan beton yang digunakan
secara bersamaan. Maka, desain struktur elemen dilakukan
berdasarkan prinsip yang berbeda dengan perencanaan desain
satu bahan. Prinsip desain tersebut berlaku umum bagi setiap
sistem struktur selama telah diketahui variasi gaya eksial, momen
lentur, gaya geser dan unsur gaya dalam lainnya serta bentang
dan dimensi setiap elemen.
Meskipun konstruksi beton lemah terhadap beban tarik, kekuatan
tekan yang dimiliki oleh beton bertulang lebih tinggi daripada material
konstruksi lainnya. Ditambah kehadiran tulangan baja guna
menanggulangi masalah pada kekuatan tarik membuat konstruksi
beton bertulang lebih kokoh dan cenderung memiliki kekuatan yang
lebih dibandingkan materialkonstruksi lainnya.
1.Tulangan beton
Tulangan beton dapat berupa besi polos ataupun besi ulir. Untuk
menyatakan ukuran besar diameter pada besi polos diberi
notasi Ф dan pada besi ulir (deformed) digunakan notasi D (huruf
besar D).
2.Balok beton
Direncanakan untuk menahan tegangan tekan dan tarik yang
diakibatkan oleh beban lentur yang bekerja pada balok tersebut.
Selain gaya lentur hal lain yang juga perlu diperhatikan dalam
perencanaan balok antara lain adalah kapasitas geser, defleksi, retak
dan juga panjang penyaluran yang harus sesuai dengan persyaratan.
Beberapa persyaratan tersebut ialah:
Perletakkan balok dapat dilakukan secara bebas atau terjepit.
Penggambaran dengan penampang memanjang serta beberapa
penampang melintang disesuaikan dengan keperluan.
Balok yang berguna untuk menahan balok anak atau pelat. Maka
balok anak atau pelat tersebut tidak digambarkan penulangannya
tetapi daerahnya diberikan bayang-bayang (siluet).
3.Kolom beton
Pada umumnya kolom beton berbentuk persegi panjang, bujur
sangkar ataupun bulat. Dalam hal penulangannya dapat
dilakukan secara simetri atau mengelilingi sisinya. Untuk
penyambungan penulangan perlu dilaksanakan secara praktis
pada permukaan suatu lantai atau di tengah kolom. Pada
tulangan di bagian bawah perlu di bengkokkan ke dalam terlebih
dahulu dan menjadi stek dengan panjang kurang lebih dari 40 kali
diamaternya.
4.Pelat Beton
Pelat beton bertulang yaitu berupa struktur tipis yang dibuat dari
beton bertulang dengan bidang yang arahnya horizontal dari
beban yang bekerja tegak lurus pada struktur tersebut. Ketebalan
dari bidang pelat beton relatif sangat kecil apabila dibandingkan
dengan bentang panjang / lebar dari bidangnya. Memiliki bentuk
yang sangat kaku dan arahnya horizontal, sehingga pelat ini
berfungsi sebagai pendukung ketegaran balok portal.
Dibandingkan konstruksi lainnya, konstruksi beton bertulang juga unggul
dalam hal perawatan. Tak cuma mudah dan praktis, biaya pemeliharaan
dari konstruksi beton bertulang juga relatif lebih rendah menjadikannya
termasuk konstruksi yang umum digunakan pada rumah-rumah
modern yang mengutamakan kemudahan dalam hal pemeliharaan.
Konstruksi beton bertulang juga memiliki durabilitas yang tinggi. Kontruksi ini
terkenal akan keawetannya dan tahan lama dibandingkan dengan bahan
lain. Umumnya struktur beton bertulang mampu digunakan dalam jangka
waktu yang lama. Apalagi, kandungan kimia dalam semen
pada beton justru cenderung akan semakin membatu (kuat) seiring
bertambahnya usia dari konstruksi beton.
Dalam hal desain, fleksibilitas dalam pengolahan bentuk beton bertulang
memungkinnya untuk dirancang sesuai dengan estetika desain yang
diinginkan pada bangunan. Selain sebagai struktur, pengolahan bentuk
beton bertulang juga bisa digunakan untuk mengeksplorasi bentuk
dari fasad rumah atau bangunan.