KONSTRUKSI
Dosen:
Dr. Ir. Saloma, S.T., M.T.
agregat
pasta mortar
halus
agregat
mortar beton
kasar
BAHAN PEMBENTUK BETON
• semen + air
Mortar • Semen + air +
• semen + air + agregat halus +
agregat halus agregat kasar
Pasta Beton
JENIS-JENIS BETON
Berdasarkan penggunaan
bahan additive
JENIS BETON BERDASARKAN BERAT
Lightweight Heavyweigh
• w < 1200 concrete • w = 2400 t concrete
kg/m3 • 1200 < w < kg/m3 • w > 3200
1800 kg/m3 kg/m3
Ultra- Normal-
lightweight weight
concrete concrete
JENIS BETON BERDASARKAN KUAT TEKAN
• fc’ < 20 MPa • fc’ = 20 - 50
MPa
Low- Moderate-
strength strength
concrete concrete
High-
Ultra-high-
strength
strength
concret
concrete
e
• fc’ = 50 - 150
• fc’ > 150 MPa MPa
JENIS BETON BERDASARKAN
PENGGUNAAN BAHAN ADDITIVES
Macro-
• Polymer Fiber-
• Differen DSP Polymer
• Polymer
defect-free
s reinforced
t fibers concrete
• Large concrete
s
(MDF) concrete amount
silica
fume
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIFAT BETON
MATERIAL
PEMBENTUK
BETON
AIR ADMIXTURES
1. AGREGAT
AGREGAT
Agregat mengisi 60-80% dari volume beton
Sifat agregat tergantung dari sifat batuan induk, komposisi kimia dan
mineral, klasifikasi petrografi, berat jenis, kekerasan (hardness),
kekuatan, stabilitas fisik dan kimia, struktur pori, warna, dll.
Agregat halus
AGREGAT BUATAN (SYNTHETIC)
Cubic
Agregat dengan kekuatan moderat atau rendah dan yang mempunyai modulus
elastisitas rendah bersifat baik dalam mempertahankan integritas beton pada
saat terjadinya perubahan volume akibat perubahan suhu atas sebab lainnya.
Toughness Hardness
• Daya tahan agregat • Daya tahan
terhadap terhadap keausan
kehancuran akibat agregat
beban impak
SIFAT FISIK AGREGAT
Specific gravity
• Perbandingan massa di udara dari suatu unit volume bahan terhadap massa
air dengan volume yang sama pada temperatur tertentu
Bulk density
• Massa aktual yang akan mengisi suatu wadah dengan volume satuan.
Parameter ini berguna untuk merubah ukuran massa menjadi volume.
Unifor
Gap Well- Open
Dense m
graded graded graded
graded
Kandungan air serapan
• Kandungan air yang diserap oleh rongga dalam
agregat.
Diuji komposisi
Pembakaran Pencampuran
kesesuaian
(kiln) bahan-bahan
spesifikasi
Penggilingan Penambahan
Pengikatan
kembali hasil bahan tambah
(packing plant)
pembakaran (gipsum)
PROSES PEMBUATAN SEMEN PORTLAND
PROSES PEMBUATAN SEMEN PORTLAND
Proses basah
(wet process) Proses kering
(dry process)
PROSES BASAH (WET PROCESS)
• Beton yang dihasilkan mempunyai waktu perkerasan yang cepat (high early
TIPE III strength).
• Beton yang dibuat akan memberikan panas hidrasi rendah, cocok untuk
TIPE IV pekerjaan beton massa
• Semen ini cocok untuk beton yang menahan serangan sulfat dengan kadar tinggi.
TIPE V
Hydrauli
c Masonr
cement y and
s mortar
Type IP cement
(ASTM
(Portlan s
C1157) Plastic
d-
pozzola cement
Type IS n s Finely-
(Portlancement) ground
d blast cement
furnace s
Blended
slag (ultrafin
hydrauli
cement) e
c Tipe cement
Expansi
cement
s
sem s) ve
en cement
(ASTM s
White
C595) lain Specialt
portlan y
d
nya
cement
cement s
BAHAN MINERAL UTAMA SEMEN
Silica (SiO2)
Lime Alumina
(CaO) (Al2O3)
KOMPOSISI KIMIA TIPIKAL SEMEN PORTLAND
Tetracalcium
Calcium
Tricalcium Dicalcium Tricalcium aluminoferrit
sulfate
silicate silicate aluminate e
dihydrate
(C3S) (C2S) (C3A) (C4AF)
(CSH2)
3CaO.SiO2 2CaO.SiO2 3CaO.Al2O3 4CaO.Al2O3.F
CaSO4.2H2O
e2O3
Na2O Al2O3
0,2-1,3% 3-8%
MgO Fe2O3
0,1-4,0% 0,5-6,0%
KARAKTERISTIK SENYAWA KIMIA UTAMA SEMEN
Kecepatan reaksi
sedang lambat cepat sedang
dengan air
Pengaruh terhadap
baik jelek baik baik
kekuatan awal
Waktu
pengikatan
(setting Panas
time) hidrasi
Konsistensi
Kepadata
n atau
berat
Kehalus jenis
an (density)
butiran
KEHALUSAN BUTIRAN
Kehalusan partikel semen merupakan hal penting yang harus
diperhatikan. Semakin halus partikel semen, semakin besar
luas permukaan, maka laju reaksi hidrasi semakin cepat.
KONSISTENSI
• Konsistensi semen portland berpengaruh pada saat
pencampuran awal, yaitu pada saat terjadi
pengikatan sampai pada saat beton mengeras.
Konsistensi yang terjadi tergantung pada rasio antara
semen dan air serta kehalusan dan kecepatan hidrasi.
PANAS HIDRASI
• Panas hidrasi adalah panas yang terjadi pada saat
semen bereaksi dengan air, yang dipengaruhi oleh
jenis semen yang dipakai dan kehalusan butir semen.
PERKEMBANGAN STRUKTUR DALAM PASTA SEMEN
(a) Initial C-S-H phase (b) forming of gels (c) initial set-
development of weak
skeleton
Compressive
Setting time Soundness Strength of
Mortar
WAKTU PENGIKATAN (SETTING
TIME)
• Waktu ikat adalah waktu yang diperlukan semen untuk
mengeras, terhitung mulai bereaksi dengan air dan
menjadi pasta semen hingga pasta semen cukup kaku
untuk menahan tekanan. Pengujian waktu ikat bertujuan
untuk menentukan jumlah air yang dibutuhkan untuk
menghasilkan pasta dengan konsistensi normal.
Konsentrasi maksimum
Kandungan unsur kimia
(ppm)
Chlorida (Cl):
Untuk beton prategang 500
Untuk beton bertulang 1000
Sulfat (SO4) 1000
Alkali (Na2O + K2O) 600
Total solid 50000
4. BAHAN TAMBAHAN (ADMIXTURES)
Mengurangi
atau mencegah
secara preventif Mengurangi
penurunan atau segregasi
perubahan
volume beton.
Menghambat Mengembangka
atau n dan
mempercepat meningkatkan
waktu sifat penetrasi
pengikatan awal
Meningkatkan MANFAAT
workability ADMIXTU Mengurangi
tanpa
menambah atau
RES PADA kehilangan nilai
BETON slump.
mengurangi
kandungan air SEGAR
Menghambat
atau
mengurangi
panas selama Mempercepat
Menghasilkan
pengerasan laju kekuatan
warna tertentu
awal beton pada
pada beton
umur awal.
Mencegah Menambah sifat
korosi yang keawetan beton
terjadi pada atau ketahanan
baja (embedded dari serangan
metal) MANFAAT sulfat
Meningkatkan ADMIXTURES
ketahanan gaya
impact PADA BETON Mengurangi
(berulang) dan kapilaritas air
ketahanan KERAS
abrasi
Menambah Mengurangi
kekuatan ikatan sifat
beton bertulang permeabilitas
Mengontrol
Menghasilkan pengembangan
struktur beton yang
yang baik disebabkan oleh
reaksi dari alkali
KLASIFIKASI ADMIXTURES
2. Chemical
1. Air-entraining
admixtures
agents (ASTM
(ASTM C494 and
C260)
BS 5075)
3. Mineral 4. Miscellaneous
admixtures admixtures
CHEMICAL ADMIXTURES (ASTM C494)
Tipe A:
water
reducing
Tipe G:
admixtures
water
Tipe B:
reducing,
retarding
high range
admixtures
and
retarding
Tipe F:
water Tipe C:
reducing, accelerating
high range admixtures
admixtures
Tipe E: Tipe D:
water water
reducing reducing
and and
accelerating retarding
admixtures admixtures
CHEMICAL ADMIXTURES (ASTM C494)
Tipe A: water reducing admixtures
• Water-Reducing Admixtures adalah bahan tambah yang mengurangi
air pencampur yang diperlukan untuk menghasilkan beton dengan
konsistensi tertentu
Tipe B: retarding admixtures
• Retarding admixtures adalah bahan tambah yang berfungsi untuk
menghambat waktu pengikatan beton. Fungsinya untuk menunda
waktu pengikatan beton (setting time)
Tipe C: accelerating admixtures
• Accelerating admixtures adalah bahan tambah yang berfungsi untuk
mempercepat pengikatan dan pengembangan kekuatan awal beton.
Tipe D: water reducing and retarding admixtures
• Water reducing and retarding admixtures adalah bahan tambah yang
berfungsi ganda yaitu mengurangi jumlah air pencampur yang
diperlukan untuk menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu
dan menghambat pengikatan awal
CHEMICAL ADMIXTURES (ASTM C494)
Tipe E: water reducing and accelerating admixtures
• Water reducing and accelerating admixtures adalah bahan tambah
yang berfungsi ganda yaitu mengurangi jumlah air pencampur yang
diperlukan untuk menghasilkan beton yang konsistensinya tertentu
dan mempercepat pengikatan awal.
Air
Corrosion
entraining
Silica fume agent
inhibitor
Bahan
tambahan
lainnya
Fly ash Dam
Grouting
proofing
admixtures
admixtures
Expansion
producing
Slag admixtures
SILICA FUME
Specific surface Meningkatkan
= 20 m2/g kebutuhan air
dari campuran
beton
Berupa partikel
sehingga perlu
yang sangat
superplasticize
Mengandung halus dengan
r
85-98% SiO2 ukuran rata-
rata < 0,1µm
Diatur
dalam
ASTM C
1240
KEUNTUNGAN PENGGUNAAN SILICA FUME DALAM
CAMPURAN BETON
Menghasilkan Meningkatka Memperkecil
beton mutu n daya tahan permeabilita
tinggi beton s
terhadap
serangan
sulfat
Menghamb
at reaksi
alkali-
agregat
Memperk
ecil panas
hidrasi
FLY ASH
Class F
• Hasil pembakaran batu bara jenis anthractive/bituminous
• Kandungan CaO rendah (<10%)
• Mempunyai sifat pozzolanik
Class C
• Hasil pembakaran batu bara jenis lignite/sub-bituminous
• Kandungan CaO tinggi (>10%)
• Selain bersifat pozzolanik juga mempunyai sifat seperti semen
Memperbaiki
kelecakan
(workability)
Memperkecil Menurunkan
porositas panas hidrasi
Biaya
Memperkecil Keuntungan produksi
nilai susut
penggunaan fly ash beton murah
pada campuran
beton Meningkatka
Dapat
n daya tahan
menghasilka
terhadap
n beton mutu
serangan
tinggi Meningkatka
Meningkatka sulfat
n daya tahan
n kuat tekan
terhadap
beton jangka
reaksi alkali-
panjang
agregat
SLAG (ASTM C-989)
Meningkatkan
kuat tekan
ultimit
Rasio lentur
Memperkecil dan kuat
porositas dan tekan
penetrasi meningkat
Keuntungan
penggunaan
slag pada Memperkecil
Menurunkan
campuran koefisien
panas hidrasi
beton variasi untuk
yang
kuat tekan
dihasilkan
beton
Memperkecil
Meningkatkan
pengembangan
daya tahan
volume akibat
terhadap sulfat
reaksi alkali-
dan air laut
silika