Anda di halaman 1dari 18

Material Komposit

Beton Bertulang
DISUSUN OLEH

Rifki Adji Firmansah


Chaesar Arung S
Amos Frans
01 PENGERTIAN MATERIAL
KOMPOSITE

02 APA ITU BETON


BERTULANG?

BAHAN DAN PROSES

03 PEMBUATAN BETON
BERTULANG

04
SIFAT FISIS DAN MEKANIS
BETON BERTULANG

05 STUDI KASUS
PENGERTIAN MATERIAL
KOMPOSITE
Material Komposit adalah material yang terdiri atas dua fasa yang
berbeda baik secara fisika maupun secara kimia dan memiliki
karakteristik yang lebih unggul dari masing masing komponen
penyusunnya. Komposit tersusun atas dua fasa, satu disebut
matriks, dimana matriks bersifat kontinyu dan mengelilingi fasa
yang satunya. Sifat dari komposit merupakan fungsi dari fasa
penyusunnya, komposisinya, serta geometri. Geometri fasa disini
adalah bentuk dan ukuran partikel, distribusinya dan orientasinya.
Berdasarkan jenis penguatnya komposit dibagi menjadi 3 macam,
yaitu komposit dengan penguat partikel, fiber, dan struktural.

● Contoh material komposit dari serat alami adalah sutra, rami,


serabut kelapa, serta eceng gondok. Sedangkan, bahan sintetis
didominasi oleh aluminium, nilon, karbon, dan fiberglass
● Contoh material komposit thermoplastic adalah polypropylene,
PVC, resin, polyamide atau nylon, polystyrene, dan
polyethylene.
● Contoh material komposit dari thermoset adalah fenol, epoksi,
polyurethane, serta polyester.
CONTOH APLIKASI MATERIAL
KOMPOSITE

Kombinasi Beton dan Baja

Jembatan Komposit

Kombinasi Vernir dengan Papan Partikel

Papan Komposit

Kombinasi Beton dan Baja

Kolom Komposit
Apa Itu Beton
Bertulang?
Beton bertulang (reinforced concrete)
adalah beton yang dikombinasikan
dengan tulangan baja dengan luas dan
jumlah tulangan yang tidak kurang dari
nilai minimum, yang disyaratkan
dengan atau tanpa prategang, dan
direncanakan berdasarkan asumsi
bahwa batang-batang baja yang
ditanamkan didalam beton dapat
memberikan kekuatan tarik yang
diperlukan.
Kelebihan
Beton
Memiliki Kuat Tekan Yang Memiliki Ketahanan Tinggi Bertulang
Relatif Tinggi Api dan Air

Struktur Beton Bertulang


Memiliki Usia Layan Yang
Sangat Kokoh
Panjang
Kekurangan
Kekuatan Tarik Sangat Beton Bertulang Beton
Rendah, Sehingga Memerlukan Bekisting
Memerlukan Penulangan Untuk Menopang Beton Bertulang
Tarik Tetap Di Tempatnya Hingga
Mengeras

Rendahnya Kekuatan Per Penulangan dan


Satuan Berat Dari Beton Perawatan Beton Tidak
Mengakibatkan Beton Bisa Ditangani Seteliti
Bertulang Menjadi Berat Seperti Yang Dilakukan
Pada Proses Material Lain
Seperti Baja dan Kayu
Komposisi
Bahan Beton
Bertulang
Semen dan Air AGREGAT KASAR

AGREGAT HALUS TULANGAN BAJA


Beton Bertulang
Pembentukan
Fase
TAHAP 1 ( Fase Plastis)

Beton Segar, Kondisi beton sebelum initial setting


terjadi

TAHAP 2 ( Fase Setting)


Saat Pengikatan: Beton
berada diantara waktu
inittial setting dan waktu
fine setting

Tahap 3 ( Fase Hardening )

Saat Pengerasan: Kondisi beton


diantara waktu final setting sampai
dengan selesainya seluruh proses
hidrasi seluruh komponen kimia pada
semen
Beton Bertulang
Pembentukan
Fase
TAHAP 1 ( Fase Plastis)

TAHAP 4 ( Fase Curing)

Pelaksanaan perawatan beton setelah mengalami


atau memasuki fase hardening (untuk permukaan
beton yang terbuka) atau setelah bekisting beton
dilakukan pembongkaran dengan durasi tertentu

Tahap 3 ( Fase Hardening )


● Berat isi berkisar (2200-2500) kg/m^3
● Koefisien pelunakan memiliki nilai koefisien > 0,80 bahan tahan air

BERTULANG

SIFAT FISIS
● Durabilitas beton bertulang tahan terhadap keadaan cuaca, tahan

BETON
terhadap pengaruh bahan kimia, dan tahan terhadap erosi.
● Kekedapan beton bertulang ialah ketahanan beton terhadap
merembesnya atau meresapnya air masuk (penetrasi) ke dalam celah-
celah yang terdapat spesi beton
● Konduktivitas termal dari beton bertulang berkisar 1,68 W/K.m
● Kuat Tekan : Nilai kuat tekan beton didapatkan melalui tata cara pengujian standar
menggunakan mesin uji, kuat tekan beton pada umumnya berkisar 17-30 Mpa
● Kuat Tarik : Pada umumnya diukur dengan modulus kerapuhan. Dan untuk nilai
momen biasanya sangat dipengaruhi oleh kuat tarik.

BERTULANG
● Kuat Geser : Kekuatan komponen struktur atas penampang yang berfungsi untuk

MEKANIS
meningkatkan kekakuan struktur dan menahan gaya-gaya lateral

BETON

SIFAT
● Modulus Elastisitas : Untuk Modulus Elastisitas Beton berkisar 2,35 x 10*4 Mpa,
sedangkan untuk Modulus Elastisitas Baja berkisar 2,1 x 10*5 Mpa
● Creep Beton : Creep/Rangkak beton ini adalah sifat di mana beton mengalami
perubahan bentuk (deformasi) permanen akibat beban tetap yang bekerja padanya.
● Penyusutan Beton : Perpendekan akibat mengering dan proses kimia fisika pasta
semen sekeliling bahan pengisi yang terjadi pada beton pada waktu mengeras.
STUDI KASUS:
BETON TULANGAN
BAMBU

https://sipil.ft.uns.ac.id/?p=860
BETON TULANGAN BAMBU
Faktor :
- Melambungnya harga tulangan Faktor :
baja - Bambu cukup mudah diperoleh
- Terbatasnya ketersediaan bijih - Harga bambu relatif murah
besi (bahan dasar pembuatan - Kekuatan tarik bambu cukup
baja) memadai

Pengujian terhadap Bambusa Blumcana


Pemanfaatan Bambu sebagai tulangan berumur 3 tahun :
- Kekuatan tarik bambu sejajar serat
beton pernah dilakukan oleh Morisco
antara 200-300 MPa
pada tahun 1996 - Kekuatan lentur rata-rata 84 MPa
- Modulus Elastisitas 200.000 MPa
BETON TULANGAN BAMBU
Bambu memiliki sifat Mempengaruhi lekatan
Higroskopis yang cukup antar bambu dengan
besar beton

Solusi :
- Menggunakan bambu yang
sudah tua
- Melapisi batang bambu
dengan bahan kedap air
BETON TULANGAN BAMBU
Berat jenis bambu Hasil Penelitian Kumar dan Dobriyal :

mempengaruhi kekuatan Kekuatan bambu bagian luar lebih


bambu dari dua kali kekuatan bambu bagian
dalam

Penelitian Penulis : Diperoleh kapasitas lentur balok


Membuat tulangan dari beton dengan tulangan bambu
yang berkisar 50%-60% dari
bambu bagian kulit luar kapasitas lentur balok beton
(kurang lebih 3 mm dari dengan tulangan baja mutu 240
kulit luar) MPa
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai