Anda di halaman 1dari 14

Beton Berat

Ari Setiawan. R

Teknologi Bahan 2 M.Raihan Alfajri


1TKG1
Pengertian

Beton berat adalah beton yang


dihasilkan dari agregat yang
memiliki berat isi lebih besar dari
beton normal atau lebih dari 2400
kg/m3. Untuk menghasilkan beton
berat digunakan agregat yang
mempunyai berat jenis yang
besar
KEGUNAAN BETON BERAT
Beton berat digunakan untuk membuat pondasi, kolom, balok, lantai jembatan atau elemen bangunan lainnya harus
diperhitungkan dengan baik berat sendirinya terutama jika dicor di tempat ( insitu ), agar formworknya dapat dirancang
sesuai dengan berat sendirinya tersebut.

Teknologi Bahan 2.
BETON BERAT UNTUK
KEPERLUAN KHUSUS
● Beton berat untuk keperluan khusus harus mempunyai kepadatan tinggi dan tahan terhadap pengaruh cuaca.termasuk pembekuan
dan pencairan kembali (freezing & thawing).Tetapi beton dengan mutu sangat tinggi berkisar 100 MPa atau lebih secara otomatis
akan menjadikan beton berat bermutu lebih baik dan memenuhi syarat diatas karena agregat yang digunakan bermutu sangat baik
dengan kekerasan dan berat jenis diatas rata-rata.

● Beton berat juga banyak diaplikasikan pada konstruksi khusus misalnya dinding nuklir,tanur,silo,fasilitas pengujian,penelitian
atom dan fasilitas Kesehatan yang membutuhkan struktur dengan tingkat kerapatan dan massa yang cukup kompak sehingga sulit
untuk ditembus oleh paparan gas/radiasi.
PEMAKAIAN BETON BERAT
1. KHUSUS
Misalnya untuk beton yang secara periodik atau permanen berhubungan dengan air baik air tawar atau air laut, beton yang harus
tahan panas atau refractory concrete, beton yang harus tahan terhadap asam atau lingkungan kimia agresif, atau yang akan
digunakan untuk dinding penyekat radiasi sinar x dan sinar gamma . Untuk menyekat sinar x dan sinar gamma beton harus
memiliki kepadatan yang tinggi serta dibutuhkan material yang berat dan mengandung sejumlah hidrogen dan oksigen yang
memenuhi kadar hidrogen pada beton pelindung inti nuklir dapat mencapai 4% dari berat betonnya (lebih dari yang dibutuhkan =
0,45%).

2. Dalam beton yang kering kandungan hidrogennya dapat turun mencapai 0,25% dari berat betonnya. Agregat alam yang biasa
digunakan adalah barites (barium sulphate), limonite, goethite yang memiliki berat jenis lebih besar dari 4. Limonite dan goethite
merupakan agregat sumber hidrogen beton, asal panas pada beton tidak lebih dari 2000 . Agregat Serpentine lebih baik lagi karena
hidrogen di dalamnya tahan sampai suhu lebih dari 4000 .hi syarat untuk menurunkan neutron dan menyerapnya.
3. Selain hidrogen, oksigen pun dapat menyerap radiasi, maka pemilihan agregat yang mengandung oksigen tinggi sangat
diperlukan. Pasir silika merupakan bahan yang banyak mengandung oksigen. Agregat yang digunakan harus memiliki gradasi
yang baik. Kadang-kadang digunakan scrap atau logam untuk memperoleh berat yang tinggi, tetapi harus diingat bahwa
permukaan logam yang licin dapat menurunkan kemampuan menerima beban. Pengadukan beton harus sangat rata karena beda
berat yang besar akan cenderung membuat agregat terkonsentrasi pada satu tempat yang disebut kantong-kantong agregat. Adanya
kantong agregat dalam beton membuat beton keropos atau tidak homogen sehingga memperkecil penyerapan sinar gamma. Pada
beton yang ditempatkan di air atau harus tahan asam dan kimia agresif, beton yang keropos akan membuatnya tidak berfungsi
sebagaimana mestinya.
4. Untuk mencegah segregasi , agregat dapat diletakkan terlebih dahulu dalam cetakan beton, lalu dicor dengan pasta semen. Atau
dapat pula dengan cara memperbanyak semen, sehingga berat jenis pasta semennya mendekati berat jenis agregat. pemakaian
semen putih sangat dianjurkan pada beton pelindung inti nuklir karena dapat mereduksi neutron. Pada beton yang berfungsi
menahan radiasi harus diperhatikan adanya penurunan kekuatan dalam jangka waktu tertentu akibat penyinaran.
5. Beton yang kedap mempunyai FAS kecil dan membutuhkan banyak semen sehingga mempunyai susut muai tinggi. Pemakaian
blending cement yang memperlambat reaksi hidrasi semen sangat dianjurkan untuk mereduksi retak yang membuat beton tidak
kedap. Berat isi betonnya bervariasi tergantung dari perbandingan campuran dan mutu agregatnya.

● Sebagai contoh:

 dengan agregat batuan barit campuran 1 : 4,6 : 6,4 dan FAS 0,58
 berat isinya 3700 kg/m3
 dengan kuat tekan 42 MPA.
 Dengan FAS 0,9 kekuatannya dapat mencapai 24 MPA.
Kelebihan
Berat Beton
01. 03.
Mampu memikul beban yang Tahan terhadap suhu rendah
berat. maupun suhu yang tinggi

02. 04.
Tingkat kerapatan dan massa Durabilitas yang tinggi
yang cukup kompak
Kekurangan Beton Berat
Bentuk yang sudah dibuat Daya Tarik yang lemah
sulit diubah

01. 02. 03. 04.

Memiliki bobot yang lebih Pekerjaan pelaksanaannya


berat dibandingkan beton membutuhkan ketelitian
lain yang tinggi
Sifat Beton Berat

Durability Kuat Tekan

Creep Workability
Acuan Perawatan Beton (curing)

ASTM C-150 ACI 318 SNI 03-2847-2002


semen tipe I,  waktu minimum curing 7
hari 7 (tujuh) hari untuk beton normal Sampai tercapai min 70% kuat tekan
semen tipe II, waktu minimum curing 10 3 (tiga) hari untuk beton dengan kuat tekan
hari
beton yang disyaratkan kuat tekan
awal tinggi
semen tipe III, waktu minimum curing 3 karakteristik yang harus dicapai
hari
semen tipe IV atau V minimum curing 14
hari
Tujuan
Perawatan ● Menjaga keretakan.
Beton
● Menjaga beton dari kehilangan air
akibat penguapan pada hari-hari
pertama
● Menjaga perbedaan suhu beton
dengan lingkungan yang terlalu
besar.
● Mendapatkan kekuatan beton yang
tinggi.
Contoh Penggunaan Beton
Berat

Pondasi Jembatan Bendungan Bandara


TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai