Anda di halaman 1dari 4

JENIS PONDASI PADA LAHAN RAWA

Pondasi Yang Sesuai Untuk Bangunan Di Tanah


Gambut/ Rawa-Rawa

1. Pondasi Tiang Pancang Kayu


Pondasi tiang pancang kayu merupakan pondasi yang paling
murah dari ketiganya, pondasi ini hanya sesuai untuk bangunan
sederhana sampai dengan bangunan permanen bertingkat maksimum
dua lantai. Untuk lebih dari dua lantai digunakan pondasi tiang pancang
beton dan sumuran. Pada pondasi tiang pancang kayu yang harus
diperhatikan adalah posisi dari tiang pancang harus selalu terendam air
sepanjang tahun. Pada musim kemaraupun, pondasi ini harus tetap
terendam air. Keberadaan air tersebut berfungsi melindungi kayu dari
zat asam yang dibawa oleh udara. Dengan kondisi kayu yang selalu
terendam air sepanjang tahun maka kayu akan terlindung dari
kerusakan/kebusukan. Untuk bagian pondasi yang tidak terendam air
digunakan pondasi beton bertulang.
Tiang pancang dengan bahan material kayu dapat digunakan sebagai
tiang pancang pada suatu dermaga. Persyaratan dari tiang pancang
tongkat kayu tersebut adalah : bahan kayu yang dipergunakan harus
cukup tua, berkualitas baik dan tidak cacat, contohnya kayu belian.

Semula tiang pancang kayu harus diperiksa terlebih dahulu sebelum


dipancang untuk memastikan bahwa tiang pancang kayu tersebut
memenuhi ketentuan dari bahan dan toleransi yang diijinkan.

Semua kayu lunak yang digunakan untuk tiang pancang memerlukan


pengawetan, yang harus dilaksanakan sesuai dengan AASHTO M133 –
86 dengan menggunakan instalasi peresapan bertekanan. Bilamana
instalasi semacam ini tidak tersedia, pengawetan dengan tangki terbuka
secara panas dan dingin, harus digunakan. Beberapa kayu keras dapat
digunakan tanpa pengawetan, tetapi pada umumnya, kebutuhan untuk
mengawetkan kayu keras tergantung pada jenis kayu dan beratnya
kondisi pelayanan.

Tiang Pancang Baja Struktur

Pada umumnya, tiang pancang baja struktur harus berupa profil baja
gilas biasa, tetapi tiang pancang pipa dan kotak dapat digunakan.
Bilamana tiang pancang pipa atau kotak digunakan, dan akan diisi
dengan beton, mutu beton tersebut minimum harus K250.

2. Pondasi Sumuran
Pondasi sumuran merupakan urutan kedua termurah dari ketiga
jenis pondasi diatas. Pada pengerjaan pondasi sumuran, digunakan
cincin sumuran yang terbuat dari beton bertulang. Proses
pengerjaan/pembuatannya dilakukan di atas muka tanah. Setelah
pondasi kering dan mengeras, dilanjutkan dengan penggalian lubang
pondasi, tepat di bawahnya. Setelah pondasi masuk ke dalam tanah
sampai ke lapisan tanah keras, maka lubang dari sumuran tersebut
dicor dengan beton cyclope (campuran semen pasir dan batu mangga).
Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal
dan pondasi tiang, digunakan apabila tanah dasar terletak pada
kedalaman yang relatif dalam. Jenis pondasi dalam yang dicor ditempat
dengan menggunakan komponen beton dan batu belah sebagai
pengisinya.

Pada umumnya pondasi sumuran ini terbuat dari beton bertulang atau
beton pracetak, yang umum digunakan pada pekerjaan jembatan di
Indonesia adalah dari silinder beton bertulang dengan diameter 250 cm,
300 cm, 350 cm, dan 400 cm.

Alasan Memakai Pondasi Sumuran


Pondasi sumuran adalah pondasi yang khusus, dalam perakteknya
terdapat beberapa kondisi yang dapat dijadikan alasan untuk
penggunaannya, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bila tanah keras terletak lebih dari 3 m, pondasi plat kaki atau jenis
pondasi langsung lainnya akan menjadi tidak hemat (galian
tanahnya terlalu dalam & lebar).
2. Bila air permukaan tanah terletak agak tinggi, konstruksi plat beton
akan sulit dilaksanakan karena air harus dipompa dan dibuang ke
luar lubang galian.
3. Dalam kondisi ini, pondasi sumuran menjadi pilihan tepat untuk
konstruksi yang tanah kerasnya terletak 3-5 m.

3. PondasiTiang Pancang Beton

Pondasi tiang pancang beton memerlukan biaya yang sangat besar,


karena pengerjaannya memerlukan alat-alat berat. Memiliki kemampuan
yang besar dalam menahan beban. Biasanya digunakan untuk
bangunan bertingkat tinggi, yaitu lebih dari tiga lantai. Sangat jarang
digunakan pada bangunan rumah tinggal umumnya.
1. Tiang Pancang Beton
Tiang pancang beton berdasarkan cara pembuatannya dibedakan
menjadi dua macam yaitu

– Cast in place (tiang beton cor ditempat atau fondasi tiang bor) dan

– Precast pile (tiang beton dibuat ditempat lain atau dibuat dipabrik).

Fondasi tiang pancang dibuat ditempat lain (pabrik, dilokasi) dan baru
dipancang sesuai dengan umur beton setelah 28 hari. Karena tegangan
tarik beton adalah kecil, sedangkan berat sendiri beton adalah besar,
maka tiang pancang beton ini haruslah diberi tulangan yang cukup kuat
untuk menahan momen lentur yang akan timbul pada waktu
pengangkatan dan pemancangan. Pemakaian fondasi tiang pancang
beton mempunyai keuntungan dan kerugian antara adalah sebagai
berikut ini :

Keuntungan nya yaitu :

1. Karena tiang dibuat di pabrik dan pemeriksaan kualitas ketat,


hasilnya lebih dapat diandalkan. Lebih – lebih karena pemeriksaan
dapat dapat dilakukan setiap saat.
2. Prosedur pelaksanaan tidak dipengaruhi oleh air tanah
3. Daya dukung dapat diperkirakan berdasarkan rumus tiang pancang
sehingga mempermudah pengawasan pekerjaan konstruksi.
4. Cara penumbukan sangat cocok untuk mempertahankan daya
dukung vertikal.

Kerugian nya :

1. Karena dalam pelaksanaannya menimbulkan getaran dan


kegaduhan maka pada daerah yang berpenduduk padat di kota dan
desa, akan menimbulkan masalah disekitarnya.
2. Pemancangan sulit, bila dimeter tiang terlalu besar
3. Bila panjang tiang pancang kurang, maka untuk melakukan
penyambungannya sulit dan memerlukan alat penyambung khusus.
4. Bila memerlukan pemotongan maka dalam pelaksanaannya akan
lebih sulit dan memerlukan waktu yang lama.
KONSTRUKSI JALAN DIATAS LAHAN BASAH

1. Dengan Perkuatan Geotekstile


2. Dengan Pondasi Cakar Ayam
3. Dengan Sistim Pondasi Cerucuk

Anda mungkin juga menyukai