Anda di halaman 1dari 3

Perbandingan Jembatan Menurut Jenis Materialnya

Jembatan dapat dibuat dari berbagai material yang berbeda, beberapa material yang umum
digunakan dalam pembuatan jembatan adalah sbb :

Jembatan kayu.
Jembatan baja.
Jembatan beton.
Jembatan komposit (beton dan baja).
Dalam bahasan kali ini kita akan membahas perbandingan jembatan dari material diatas.Masing-
masing material tersebut tentu mempunyai keunggulan dan kekurangan masing-masing, sehingga
orang harus memilih material mana yang paling cocok digunakan sesuai dengan kebutuhan yang
ada. Berikut penjelasan mengenai perbandingan keunggulan maupun kekurangan dari material
tersebut.
------------------------------------------------------------------------------------- ------------------------------------

1. Jembatan Kayu
Pada zaman dahulu, sebelum ditemukannya material pembentuk beton dan baja, orang-orang
menggunakan kayu sebagai alternatif pilihan dalam pembuatan prasarana seperti tempat tinggal
dan jembatan. Kayu merupakan produk yang ketersediannya dihasilkan oleh alam/hutan, sehingga
relatif lebih mudah diperoleh. Kayu merupakan bahan yang cukup kuat dan kaku untuk dijadikan
sebagai bahan bangunan, dan kayu juga relatif mudah dibentuk dan dipotong-potong sesuai
keingginan. Namun dengan semakin majunya teknologi dan pengetahuan tentang material, orang-
orang beralih menggunakan beton maupun baja dalam pembuatan infrastruktur (dalam hal ini saya
khususkan untuk jembatan), sehingga untuk saat ini sudah sulit kita melihat jembatan yang terbuat
dari kayu, walaupun ada, pastilah bentangnya tidak terlalu panjang dikarenakan sifat mekanis kayu
yang tidak memadai untuk itu.
Beberapa keunggulan dan kelemahan material kayu yang dapat digunakan sebagai pembentuk
jembatan :

1) . keunggulan
Untuk membuat jembatan dengan bentang yang pendek, kayu lebih mudah dibentuk, karena
dapat dipotong-potong, sehingga pengerjaanya lebih mudah dibangdingkan dengan pembuatan
jembatan dari bahan beton atau baja.
Untuk beberapa jenis kayu tertentu, harga yang diperlukan untuk memperoleh kayu untuk
membuat jembatan (dengan bentang yang pendek) lebih murah daripada menggunakan bahan
beton,baja.
Lebih ramah lingkungan.
2). Kelemahan
Karena berasal dari alam kita tak dapat mengontrol kualitas bahan kayu. Sering kita jumpai
cacat produk kayu gergajian baik yang disebabkan proses tumbuh maupun kesalahan akibat olah
dari produk kayu.
Dibanding dengan bahan beton dan baja, kayu memiliki kekurangan terkait dengan ketahanan-
keawetan(umur penggunan). Kayu dapat membusuk karena jamur dan kandungan air yang
berlebihan, lapuk karena serangan hama dan lebih mudah terbakar jika tersulut api.
Tidak semua daerah mudah dalam memperoleh kayu dengan kualitas yang diingankan.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Beton
Sekarang ini telah banyak dikembangkan berbagai macam jenis beton yang dapat digunakan untuk
berbagai macam situasi dilapangan sehingga memudahkan dalam pengerjaan proyek, contohnya
jembatan. Beberapa sifat yang dimiliki beton sehingga dapat dibandingkan dengan baja maupun
kayu sebagai material pembentuk bangunan jembatan adalah sebagai berikut.
I. Keamanan :
Material beton merupakan material yang aman jika dikaitkan dengan bahaya benturan/ impak, api
dan angin. Hal ini berkaian dengan karakternya yang berat dan kaku, tanpa diperlukan suatu
perlakukan khusus, beton bahkan mempunyai ketahanan terhadap temperatur yang sangat tinggi
tanpa kehilangan kemampuan integritas strukturnya . Selain itu, bangunan beton bertulang
memiliki ketahanan yang cukup tinggi terhadap bahaya angin, sebuah gedung yang dibangun dengan
beton bertulang yang dicor ditempat (cast in place) mampu menahan angin dengan kecepatan 200
mil /jam.
Dengan design yang baik, beton juga dapat memenuhi kriteria yang diharapkan untuk keperluan
ketahanan terhadap beban gempa misalnya untuk memenuhi faktor kekakuan dan daktilitas. Maka
dapat dikatakan bahwa berkaitan dengan bahaya gempa, faktor design lebih menentukan daripada
faktor materialnya, disinilah peran seorang structural engineer dalam merekayasa perilaku struktur
terhadap beban.
II. Harga
Menurut Ed Alsamsam, (PCAs manager of buildings and special structures) Secara umum, harga
material beton di dunia adalah relatif stabil, dimana fluktuasi harga material penyusun beton tidak
terlalu besar, bahkan fluktuasi harga baja tulangan untuk beton pun tidak terlalu berpengaruh pada
harga beton bertulang secara signifikan. Terutama untuk skala proyek yang besar dan dalam jangka
waktu panjang, prediksi rugi laba suatu kontrak proyek lebih mudah diprediksi.
III. Waktu pelaksaan :
Khusus untuk beton yang dicor ditempat (cast in place), waktu pelaksanaan konstruksi relatif lebih
panjang, mulai dari pembuatan peracah dan acuan beton/bekisting, pemberian tulangan,
pengecoran dan perawatan beton memerlukan waktu yang cukup panjang sampai umur beton yang
cukup tercapai untuk dapat dilakukan pembongkaran perancah/steger. Beberapa bahan aditif bisa
ditambahkan untuk mempercepat proses pengeringan beton.
Tetapi dewasa ini, permasalahan ini ditanggulagi dengan adanya metode beton precast, dimana
pengecoran beton bisa dilakukan ditempat lain secara simultan dengan persiapan pada lokasi
akhirnya sehingga waktu dari keseluruhan proses konstruksi bisa dikurangi, pada saatnya beton yang
sudah dicetak tersebut ditransportasikan ke lokasi akhirnya.
IV. Fleksibilitas Design:
Mengingat sifat beton yang mudah dibentuk, berbagai tampilan sesuai selera dan seni dapat
dipenuhi. Berbagai bentuk struktur bangunan beton bisa mengakomodasi keinginan para arsitek,
sehingga banyak dijumpai sruktur gedung atau bangunan lain dengan nilai estetis yang sangat
tinggi.
Dengan design yang baik, kebutuhan pemanfaatan space yang terbatas juga dapat diakomodasi
dengan penggunaan struktur beton, contohnya perencanan oleh structural engineer yang inovatif,
bisa mengurangi dan mengoptimalkan dimensi elemen struktur seperti balok, kolom maupun pelat.
Struktur dengan bentang-bentang panjang masih bisa dibuat dengan material beton tanpa harus
mengambil banyak ruang untuk elemen struktur tersebut ,

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3. Baja
Walaupun baja sudah umum digunakan dalam konstruksi jembatan tapi kemajuan terakhir di
teknologi material, baja telah memberikan dampak yang besar terhadap perkembangan
perencanaan jembatan. Keuntungan struktur dari material baja dalam pembangunan jembatan
adalah sebagai berikut daripada beton atau kayu:
1) Rendahnya biaya pemasangan, jadwal konstruksi yang lebih cepat, dan keselamatan kerja
sewaktu pemasangan adalah beberapa keuntungan dalam konstruksi
jembatan saat ini.
2) Selain kapasitas baja untuk menahan beban berat selama masa layan, perencanaan juga
harusmemasukkan faktor arsitektur. Berdasarkan pertimbangan itu, jembatan baja menawarkan
beberapa keuntungan daripada beton.Ada beberapa pertimbangan mengapa jembatan baja
mempunyai nilai ekonomis daripada jembatan beton, yaitu:
Besi baja mempunyai kuat tarik dan kuat tekan yang tinggi sehingga dengan material yang
sedikit bisa memenuhi kebutuhan struktur.
Keuntungan lain bisa menghemat tenaga kerja karena besi baja diproduksi di pabrik dilapangan
hanya ereksi pemasangannya saja.
Setelah selesai masa layan, besi baja bisa dibongkar dengan mudah dan dipindahkan ke tempat
lain, setelah masa layan, jembatan baja bisa dengan mudah diperbaiki dari karat.dll yang
menyebabkan penurunan kekuatan strukturnya.
Pemasangan jembatan baja di lapangan lebih cepat dibandingkan dengan jembatan beton.dan
memerlukan suatu ruang yang relatif kecil di lokasi konstruksi. Ini adalah salah satu
keuntungan dari jembatan baja ketika lokasi itu berhubungan dengan lokasi proyek padat dan
sempit.
keuntungan baja dalam masalah keamanan strukturnya adalah baja mempunyai kekuatan
struktur yang pasti bila dibandigkan dengan beton yang kekuatan strukturnya berubah berdasarkan
campuran semen dan airnya.
Karena diproduksi di pabrik, besi baja mempunyai kualitas yang seragam dan ketelitian ukuran
yang tinggi daripada beton.
Beban angin juga menjadi lebih kecil dalam jembatan yang memakai material baja. Ini
dikarenakanmaterial struktur dengan memakai baja lebih kecil daripada jembatan dari beton.
Besi juga sangat keras, sehingga walaupun sudah mencapai titik leleh karena beban jembatan,
baja masih bisa kembali ke bentuk asalnya, berbeda dengan beton yang sangat rapuh, sekali dia
meregang akan retak. Bila beton meregang dalam waktu lama, beton cenderung untuk menyusut
dan deformasinya akan menghasilkan retak. Baja juga tidak bermasalah seperti beton yang punya
kecenderungan untuk retak sewaktu masa pengecoran karena efek pengeringan. Dalam hal ini
jembatan baja lebih bagus dari beton dari sisi penampilan . Dalam hal gempa baja juga
menunjukkan daya tahannya daripada beton.
Selain keunggulan di atas, baja juga mempunyai kelemahan dibandingkan beton atau kayu yaitu
:

1. Bisa berkarat
2. Lebih berisik jika dilewati beban seperti kereta api.
Karena itu ada penelitian dan pengembangan untuk masalah ini yaitu mengembangkan baja mutu
tinggi tahan korosi yang sangat berguna jika jembatan berada di daerah laut yang kadar garamnya
tinggi. Untuk mengatasi kebisingan, maka dikembangkan beton komposit dengan baja di atas
permukaannya, sehingga bisa menurunkan tingkat kebisingan.

Anda mungkin juga menyukai